Anda di halaman 1dari 4

STATISTIKA DAN PELUANG, SISTEM KOORDINAT, OPERASI Nama : DITA ARIANTI

ALJABAR NIM : 150311600204


STATISTIKA Offering : A
1. Statistika
Statistika adalah ilmu yang banyak diterapkan dimaksud tersebut adalah peluang teoretik.
dalam berbagai bidang, misalnya Peluang teoretik adalah rasio dari hasil yang
pemerintahan, astronomi, biologi, sosiologi, dimaksud dengan semua hasil yang mungkin
psikologi, bisnis, ekonomi, dan industri. pada suatu eksperimen tunggal. Dalam suatu
Statistika digunakan dalam pemerintahan untuk eksperimen, himpunan semua hasil (outcome)
berbagai macam tujuan, misalnya sensus yang mungkin disebut ruang sampel
penduduk. Sensus penduduk dilakukan (biasanya disimbolkan dengan S). Sedangkan
pemerintah untuk mendapatkan data tentang setiap hasil (outcome) tunggal yang mungkin
kondisi rakyatnya. pada ruang sampel disebut titik sampel.
2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam Kejadian adalah bagian dari ruang sampel S.
statistika untuk menyelesaikan suatu masalah. Suatu kejadian A dapat terjadi
1) Mengumpulkan data jika memuat titik sampel pada ruang sampel S.
 Wawancara Misalkan n (A) menyatakan banyak titik
Data diperoleh dengan cara bertanya sampel kejadian A, dan n(S) adalah semua titik
langsung ke objek-objek yang diteliti. sampel pada ruang sampel S. Peluang teoretik
 Angket kejadian A, yaitu P(A) dirumuskan,
Data diperoleh dengan cara meminta
objek untuk mengisi lembaran yang
berisi daftar pertanyaan dan/atau
pernyataan tentang topik yang diteliti. PELUANG EMPIRIK
Diperlukan pengetahuan tentang topik Tabel Peluang empirik percobaan
yang sedang diteliti untuk penggelindingan satu dadu sebanyak 120 kali
memaksimalkan keakuratan data. yang dilakukan oleh Ameliya, Budi, Citra, Dana,
 Observasi Erik, dan Fitri. Mereka membagi tugas untuk
Data diperoleh dengan cara mengamati mencatat kemuncul setiap mata dadu hasil
langsung objek yang diteliti. penggelindingan.
2) Mengolah dan menyajikan data
 Mengolah dan menyajikan data dalam
bentuk tabel
Penyajian menggunakan tabel digunakan
sebagai alat bantu visual yang berfungsi
menjelaskan suatu fakta atau informasi
secara singkat, jelas, dan lebih menarik
daripada hanya dengan kata-kata.
 Mengolah dan menyajikan data dalam
bentuk diagram lingkaran
Untuk menyajikan data dalam bentuk
diagram lingkaran yang memperhatikan
sudut pusat, sudut pada lingkaran dibagi
sesuai dengan daerah masing-masing.
 Mengolah dan menyajikan data dalam
bentuk diagram batang
 Mengolah dan menyajikan data dalam
bentuk grafik Pada kolom ke-lima Tabel di atas, nilai Rasio (A)
terhadap (B) disebut dengan frekuensi relatif atau
PELUANG TEORITIK peluang empirik. Secara umum, n (A)
Peluang teoretik dikenal juga dengan istilah merepresentasikan banyak kali muncul kejadian A
peluang klasik (classical probability), dalam dalam M kali percobaan,
beberapa bahasan juga disebut peluang saja.
Jika terdapat suatu soal yang hanya
menyebutkan “peluang”, maka peluang yang
SISTEM KOORDINAT
1. Posisi titik terhadap sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦

 Titik A berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x 2. Posisi Titik Terhadap Titik Asal (0,0) dan
dan berjarak 2 satuan terhadap sumbu-y. Terhadap Titik Tertentu (𝑎, 𝑏)
 Titik B berjarak 5 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 5 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik C berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 4 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik D berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 5 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik E berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 3 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik F berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 5 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik G berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 5 satuan terhadap sumbu-y.
 Titik H berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x
dan berjarak 3 satuan terhadap sumbu-y.

Sumbu x dan sumbu y, membagi bidang


koordinat menjadi 4 kuadran
 Kuadran I : koordinat-x positif dan
koordinat-y positif
 Kuadran II : koordinat-x negatif dan
koordinat-y positif
 Kuadran III : koordinat-x negatif dan
koordinat-y negatif
 Kuadran IV : koordinat-x positif dan
koordinat-y negatif
3. Posisi Garis Terhadap Sumbu-𝑥 dan Sumbu-𝑦

OPERASI ALJABAR
1. Bentuk Aljabar
2; 𝑥; 2𝑥; 2𝑥 + 4; 2𝑥 + 3𝑦 + 7 adalah bentuk
aljabar.
Bentuk – bentuk yang dipisahkan oleh tanda
penjumlahan tersebut disebut dengan suku.
Berikut nama – nama bentuk aljabar
berdasarkan banyaknya suku.
 2, 𝑥, dan 2𝑥 disebut suku satu atau
monomial
 2𝑥 + 4 disebut suku dua atau binomial
 2𝑥 + 3𝑦 + 7 disebut suku tiga atau
trinomial
 Untuk bentuk aljabar yang tersusun atas
lebih dari 3 suku dinamakan polinomial

2. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar


Bentuk (15𝑥 + 9𝑦) + (7𝑥 + 3𝑦) =
22𝑥 + 12𝑦 disebut penjumlahan bentuk
aljabar.
Bentuk (22x + 12y ) - (6x + 9y) = 16x + 3y
disebut pengurangan bentuk aljabar.
Langkah – langkah untuk menyelesaikan
penjumlahan atau pengurangan bentuk aljabar
adalah sebagai berikut .
a) Menjabarkan (15𝑥 + 9𝑦) + (7𝑥 + 3𝑦)
menjadi 15𝑥 + 9𝑦 + 7𝑥 + 3𝑦
b) Mengumpulkan suku sejenis sehingga
(15𝑥 + 9𝑦) + (7𝑥 + 3𝑦)
= 15𝑥 + 7𝑥 + 9𝑦 + 3𝑦
c) Mengoperasikan suku sejenis sehingga
(15𝑥 + 9𝑦) + (7𝑥 + 3𝑦) = 22𝑥 + 12𝑦
3. Perkalian Bentuk Aljabar
Secara umum hasil perkalian bentuk aljabar
(𝑎 +𝑏)(𝑐 + 𝑑) mengikuti proses berikut DAFTAR PUSTAKA
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2014. Matematika
SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2014. Matematika
SMP/MTs Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Sehingga (𝑎 +𝑏)(𝑐 + 𝑑) = 𝑎𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐 +
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
𝑏𝑑)
4. Sifat Operasi Penjumlahan dan perkalian
Bentuk Aljabar
1) Sifat Komutatif
a+b=b+a
a×b=b×a
2) Sifat Asosiatif
a + (b + c) = (a + b) + c
a × (b × c) = (a × b) × c
3) Sifat Distributif (perkalian terhadap
penjumlahan)
a × (b + c) = a × b + a × c
atau
a (b + c) = ab + ac
5. Pembagian Bentuk Aljabar

Anda mungkin juga menyukai