Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (Masalah Utama)


Kerusakan komunikasi verbal

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Pengertian
Kerusakan komunikasi verbal merupakan suatu keadaan dimana
individu mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan
dalam menerima atau memproses komunikasi dalam berinteraksi
dengan orang lain

B. Rentang Respons
RESPONS ADAPTIF RESPONS MALADAPTIF

Koheran Tangensial Flight of idea


Inkoheran Asosiasi longgar Blocking
Sirkumtansial Irelevan

C. Faktor Predisposisi
1. Biologis
 Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal,
limbik, sehingga mengakibatkan gangguan dalam belajar,
bicara, daya ingat. Selain itu mengakibatkan seseorang menarik
diri dari lingkungan atau timbul resiko perilaku kekerasan.
 Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,
perinatal, neonatus, dan anak-anak.
2. Psikologis
 Penolakan atau kekerasan dalam kehidupan klien.
 Pola asuh yang tidak adekuat.
 Konflik dan kekerasan dalam keluarga.
3. Sosial Budaya
 Kemiskinan.
 Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
 Kehidupan terisolasi dan stressor.

D. Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan
orang di sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran
yang disertai perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak
berdaya.

E. Mekanisme koping
Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang
maladaptif dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang
telah mengembangkan mekanisme koping yang efektif pada masa lalu
akan lebih mampu dalam mengatasi serangan masalah kognitif.
Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien
gangguan kognitif (perubahan proses pikir) :
- regresi
- denial
- kompensasi

F. Tanda dan gejala


1. Tidak mampu berbicara dengan bahasa yang dominan
2. Tidak mau bicara
3. Menolak untuk bicara
4. Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau
mengekspresikan secara verbal (aphasia, dysphasia, apraxia,
dyslexia)
5. Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat (aphonia,
dyslalia, dysarthria)
6. Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi longgar, flight of
idea)
7. Tidak ada kontak mata
8. Disorientasi tempat, waktu dan orang
9. Kesulitan dalam menggali dan memahami pola komunikasi
yang biasanya
10. Menggunakan kata-kata yang tidak berhubungan atau tidak
berarti
11. Pengulangan kata-kata yang didengar
12. Tidak mampu atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi
wajah atau tubuh
13. Ungkapan verbal (verbalisasi) yang tidak tepat
14. Defisit visual sebagian atau total
15. Bicara atau verbalisasi yang sukar
16. Bicara gagap
17. Sengaja menolak berbicara

III. A. Pohon Masalah

Resiko kekerasan

Kerusakan komunikasi verbal

Perubahan proses pikir

B. Data yang perlu dikaji


1. Perilaku klien
2. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara.
3. Respon verbal klien.
4. Perawatan diri klien.
5. Kepribadian klien.
6. Aktivitas klien
7. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan
pikiran.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri rendah.

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan
pikiran.
Tujuan :
Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan
perawat, keluarga, dan orang lain.
Kriteria Standart :
A. Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami oleh keluarga dan
orang lain.
B. Respon non verbal klien sesuai dengan respon verbal klien
Intervensi :
1. Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk memahami
komunikasi klien.
2. Jelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan pengungkapan
bahasa dalam berhubungan.
3. Jika klien terus menolak bicara, gunakan teknik pengungkapan
secara tidak langsung (berbagi presepsi).
DAFTAR PUSTAKA

Stuart, G. W., dan Sundeen, S. J. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa.


Jakarta : EGC

Townsend, M.C., 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan


Psikiatri : Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai