PendahuluanDirkom PDF
PendahuluanDirkom PDF
PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) memiliki visi “diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
bertumbuh-kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada
potensi insani”. Visi ini mensyaratkan bahwa para pegawai sebagai sumber
daya perusahaan, yang memiliki potensi insani, harus dikelola secara
optimal dan profesional. Manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetensi (MSDM-BK) adalah model pengelolaan pegawai yang prosesnya
didasarkan pada informasi tentang kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ)
dalam organisasi dan informasi tentang kompetensi masing-masing
individu. Implementasi MSDM-BK di lingkungan PT PLN (Persero)
merupakan salah satu inisiatif strategis yang disiapkan untuk
mentransformasikan secara optimal sumber daya manusia menjadi sumber
daya perusahaan dalam mewujudkan visinya.
Direktori Kompetensi
1
Edisi VII Tahun 2018
Implementasi MSDM-BK yang efektif dan terintegrasi di lingkungan PT PLN
(Persero) diharapkan akan menunjang pemberdayaan pegawai secara
optimal. Inti dari MSDM-BK adalah informasi tentang persyaratan
kompetensi untuk setiap jabatan di organisasi dan informasi tentang
kompetensi yang dimiliki oleh individu pegawai. Kedua informasi tersebut
dihimpun dalam dokumen-dokumen berikut:
a. Direktori Kompetensi,
Direktori Kompetensi adalah sebuah kamus yang berisi seluruh
kompetensi beserta uraiannya berupa kompetensi perilaku (soft
competency) dan kompetensi bidang (hard competency) yang
diperlukan oleh organisasi dalam menjalankan misi untuk mewujudkan
visinya.
b. Kebutuhan Kompetensi Jabatan,
yaitu daftar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di PT PLN
(Persero), terdiri atas kompetensi utama, peran, dan bidang.
c. Kompetensi Individu,
yaitu daftar kompetensi yang dimiliki oleh individu pegawai. Kompetensi
individu dihasilkan dari penilaian (assessment) terhadap individu
tersebut menggunakan alat ukur yang telah ditentukan dengan merujuk
kepada Direktori Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ).
Direktori Kompetensi
2
Edisi VII Tahun 2018
Perubahan Direktori Kompetensi
Diawali dengan penetapan buku Direktori Kompetensi Edisi I pada tahun 2004
sampai dengan saat ini Direktori Kompetensi telah mengalami beberapa
perubahan sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini:
Edisi Perubahan
Edisi I Edisi Pertama ini berisi jenis-jenis kompetensi yang diperlukan
Juni 2004 oleh Kantor Pusat Direktorat SDM dan aktivitas unit-unit bisnis
di bidang pembangkitan, transmisi, operasi sistem, operasi
distribusi, niaga-distribusi, keuangan, audit, sumber daya
manusia, kehumasan, hukum, dan administrasi.
Edisi II Perbaikan dan tambahan pada Edisi Kedua bulan September
September 2005 ini apabila dibandingkan dengan Edisi Juni 2004 adalah:
2005 a. Pendahuluan, bagian ini berisi penjelasan tentang susunan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan, sehingga dengan
membaca bab ini dapat diperoleh penjelasan yang lengkap
dan utuh tentang Model Kompetensi yang diterapkan di
PLN.
b. Kelompok Pembangkitan diubah dari 21 menjadi 16
kompetensi dengan penambahan jenis kompetensi baru,
yakni GPM dan GMR.
c. Kelompok Transmisi dan Operasi Sistem adalah nama baru
bagi Kelompok Transmisi, Operasi Sistem dan Operasi
Pasar Listrik. Kelompok ini mendapat tambahan jenis
kompetensi SEO.
d. Kelompok Distribusi dan Pemasaran adalah nama baru
untuk Kelompok Distribusi. Tambahan jenis kompetensi
baru adalah PPI, SSC, TRC, BCO, BMA, MPY dan BSD.
Kompetensi PDV dipindahkan dari kelompok umum ke
kelompok ini.
e. Kelompok Rekayasa (Engineering) dan Konstruksi adalah
kelompok baru yang menampung jenis-jenis kompetensi
yang berhubungan dengan rekayasa konstruksi
pembangkit, gardu induk dan transmisi, serta
pengendalian dan pengawasan konstruksi.
f. Kelompok Pengujian dan Riset adalah kelompok baru yang
menampung jenis-jenis kompetensi yang diperlukan untuk
kegiatan pengujian dan riset.
g. Kelompok Pengerjaan Logam adalah kelompok baru yang
menampung jenis kompetensi yang berhubungan dengan
pengolahan logam.
h. Kelompok Teknologi Informasi : uraian MIS, SAD dan SOM
diperbaiki.
i. Kelompok Keuangan dan Audit mendapat tambahan jenis
kompetensi CBG, FMO dan EIG, serta perbaikan pada IAD.
j. Kelompok Sumber Daya Manusia ditambah dari 10 menjadi
19 jenis kompetensi dengan menambahkan jenis-jenis
kompetensi yang berhubungan dengan pendidikan,
pelatihan, asesmen dan konsultansi manajemen.
k. Kelompok Komunikasi, Hukum, Administrasi dan
Lingkungan merupakan gabungan dari Kelompok
Direktori Kompetensi
3
Edisi VII Tahun 2018
Komunikasi, Hukum, dan Administrasi dengan Kelompok
Umum yang ada pada Edisi Pertama, Juni 2004, dengan
penambahan jenis kompetensi EDT serta perbaikan uraian
pada MEV dan namanya diubah menjadi EMM. Selain itu,
nama APN diubah menjadi OAD.
Edisi III Perbaikan dan tambahan pada Edisi ketiga bulan September
September 2006 ini dibandingkan dengan Edisi September 2005, adalah:
2006 a. Pendahuluan, bagian ini berisi penjelasan tentang susunan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ). Konsep umum KKJ
diubah sesuai dengan SK 003.K/DIR/2006.
b. Kelompok Distribusi dan Pemasaran. Tambahan jenis
kompetensi baru adalah ABM dan DNS, sedangkan
kompetensi DNG disempurnakan.
c. Kelompok Teknologi Informasi. Tambahan jenis
kompetensi baru adalah CAO, DAT dan PRG.
d. Kelompok Keuangan dan Audit. Tambahan jenis
kompetensi baru adalah MAC.
Edisi IV Perubahan dan perbaikan pada Edisi keempat bulan Oktober
Oktober tahun 2008 adalah:
2008 a. Terdapat perubahan nama kompetensi kepemimpinan
menjadi kompetensi peran dan kompetensi teknis diubah
menjadi kompetensi bidang.
b. Perubahan jenis dan definisi pada Kompetensi Inti dengan
mengganti adaptasi dan kapasitas untuk berubah
(adaptability and capability for change) menjadi adaptasi
(adaptability) dan sikap profesionalisme PLN (PLN
professional style) menjadi orientasi pencapaian
(achievement orientation).
c. Perubahan jenis dan definisi pada Kompetensi
Kepemimpinan.
d. Penyempurnaan pedoman umum Peta Kompetensi pada
setiap jenis jabatan, baik pada Jabatan Struktural maupun
Jabatan Fungsional.
e. Penyempurnaan Kompetensi Bidang dengan menyesuaikan
ketentuan mengenai pohon profesi di lingkungan PT PLN
(Persero) dan kebutuhan pengembangan Hard
Competency.
f. Penyusunan buku Direktori Kompetensi Edisi Oktober
Tahun 2008 dicetak ke dalam dua jilid. Jilid pertama
mengenai Soft Competency dan jilid kedua mengenai Hard
Competency.
Edisi V Perubahan dan perbaikan pada Edisi Kelima (khusus soft
September competency) bulan September tahun 2011 adalah:
2011 a. Perubahan nama/istilah kompetensi, yaitu:
Kompetensi Inti menjadi Kompetensi Utama
Berpikir strategis (strategic thinking, SIT) menjadi
berpikir analitis (analytical thinking, ANT)
Team Leadership (TLD) menjadi Leadership (LDS)
b. Pengurangan pada beberapa kompetensi, yaitu:
Integritas tidak lagi menjadi kompetensi utama karena
merupakan nilai-nilai perusahaan yang harus sudah
melekat pada setiap insan PLN
Direktori Kompetensi
4
Edisi VII Tahun 2018
Adaptability, Impact and Influenced, and Interpersonal
Relation yang tumpang-tindih pengertiannya dengan
Team Work dan Team Leadership dilebur menjadi
Team Work dan Team Leadership
Safety and Environment Awareness (SEA) yang
sebenarnya lebih merupakan kompetensi bidang
c. Penambahan beberapa kompetensi yang sangat diperlukan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk
mencapai tujuan perusahaan, yaitu:
Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and
Organizing, PNO)
Pemahaman Peta Peran Organisasi (Organizational
Awareness, OAW)
d. Perubahan deskripsi dan kata kunci, yakni perubahan yang
dimaksudkan agar setiap kompetensi dapat lebih terukur
dan teramati serta lebih memperjelas level profisiensi.
e. Penambahan level nol (0) pada setiap kompetensi yang
dimaksudkan untuk mengindikasikan perilaku yang tidak
memenuhi kompetensi level 1.
f. Perubahan kebutuhan kompetensi jabatan untuk
kompetensi utama dan peran. Perubahan ini dimaksudkan
agar tuntutan kompetensi pada setiap fungsi/bidang lebih
terdiferensiasikan dengan jelas.
g. Penyusunan buku Direktori Kompetensi Edisi Kelima tahun
2011 di cetak ke dalam 1 Jilid, yaitu berupa uraian soft
competency.
Edisi VI Revisi dan perbaikan pada Edisi Keenam (khusus Hard
(Online) Competency) bulan Oktober 2012, (Edisi online) adalah:
Oktober a. Bersifat menyeluruh, karena dirkom edisi 2004 dan edisi
2012 2006 sudah tidak memadai lagi untuk dapat mencakup
seluruh proses bisnis PT PLN (Persero) mulai dari
pelaksana teknis sampai dengan pelaksana ditingkat
korporat.
b. Pada revisi Online 2012 menyajikan dirkom untuk level:
Pelaksana teknis
Organisasi pelaksana
Organisasi kantor induk / wilayah / pusat-pusat setara
Kantor pusat
c. Dalam penulisan revisi dirkom versi 2012 tetap mengacu
kepada makna 6 level profisiensi.
d. Masing-masing level dirkom menurut lokasi kerjanya
menganut kaidah dengan wording:
level pelaksana teknis - melaksanakan
level organisasi pelaksana - mengkoordinir
level organisasi kantor induk - merencanakan
level kantor pusat - membuat kebijakan
e. Target job, level 3 pelaksana teknis berbeda dengan level
3 organisasi pelaksana, level 3 kantor distribusi maupun
level 3 di kantor pusat.
f. Kompetensi teknis lama 173; baru 337 jumlah 510 Unit.
Edisi VII Perubahan dan perbaikan pada Edisi Ketujuh (soft competency)
Tahun tahun 2018 adalah :
Direktori Kompetensi
5
Edisi VII Tahun 2018
2018 a. Model Kompetensi
Mengubah model kompetensi dari model kompetensi
leveling ke model kompetensi rating.
Direktori kompetensi (soft competency) yang berlaku
selama ini menggunakan sistem leveling untuk
pemenuhannya yaitu level 0 sd level 4. Setiap level
dideskripsikan dan diberikan contoh perilaku, namun
demikian para asesor masih kesulitan/sering memiliki
persepsi yang berbeda-beda sehingga penyusunan alat
ukur asesmennya menjadi kurang akurat.
Direktori kompetensi (soft competency) tahun 2018
menggunakan sistem rating, dimana setiap kompetensi
bersifat unik/independen/spesifik (tidak dilevelkan) dan
setiap kompetensi di gambarkan dengan beberapa perilaku
kunci sebagai indikatornya. Sistem rating ini akan
mempermudah penyusunan alat ukur dan penyusunan
program pengembangan kompetensi. Sistem rating ini
juga digunakan di kementrian BUMN dalam assessment
para calon direksi BUMN.
b. Stream Bisnis
Pengelompokan jabatan-jabatan yang akan dituntut
kebutuhan kompetensinya selama ini didasarkan pada
kelompok profesi (Pembangkit, distribusi, keuangan dll)
sehingga menjadi banyak profesi yang belum tercantum
seolah-olah tidak terdefinisikan kebutuhan kompetensi
Jabatannya pada dirkom tahun 2012.
Pada Dirkom tahun 2018, pengelompokan dilakukan
dengan membuat stream bisnis, yaitu pengelompokan
berdasarkan analisa terhadap kesamaan fungsi, tugas dan
tanggung jawab, output yang dihasilkan, dan proses utama
yang dilakukan. Dengan stream bisnis ini perubahan /
penambahan organisasi lebih fleksibel untuk diakomodir.
Jumlah Stream bisnis untuk struktural pemimpin unit ada 5
stream sedangkan untuk struktural non pemimpin unit dan
fungsional ada 8 stream.
c. Pengelompokan dan Jumlah Direktori Kompetensi (soft
competency)
Pengelompokan soft competency masih seperti
pengelompokan sebelumnya yaitu kompetensi utama dan
kompetensi peran, namun untuk kompetensi peran
dibedakan menjadi kompetensi peran primer dan
kompetensi peran sekunder. Kompetensi utama terdiri dari
4 kompetensi dan kompetensi peran terdiri dari 23
kompetensi.
Direktori Kompetensi
6
Edisi VII Tahun 2018
Perubahan tersebut didasari oleh berubahnya strategi
perusahaan yang diikuti dengan perubahan struktur
organisasi dan adanya perubahan kewenangan sehingga
pengelompokan berdasarkan level organisasi tidak relevan
lagi. Selain itu pengelompokan kompetensi berdasarkan
profesi juga akan lebih akomodatif terhadap perubahan
organisasi di masa yang akan datang.
b. Menggabungkan 2 atau lebih kompetensi yang memiliki
kesamaan/kemiripan definisi maupun deskripsi perilaku
serta menambahkan kompetensi baru berdasarkan
kebutuhan suatu proses bisnis dan atau KKJ pada suatu
profesi.
c. Dalam penulisan revisi dirkom edisi 2018 tetap mengacu
kepada makna 6 level profisiensi.
d. Menstandarisasi singkatan dirkom sehingga lebih mudah
dikenali kelompok profesinya.
e. Direktori kompetensi terutama Hard Competency bersifat
dinamis dan akan terus disempurnakan mengikuti
perkembangan bisnis dan kebutuhan organisasi.
Tabel 1. Perubahan Direktori Kompetensi
Direktori Kompetensi
7
Edisi VII Tahun 2018
2. REVIEW DIREKTORI KOMPETENSI (SOFT COMPETENCY)
a. Kompetensi utama
Soft competency yang diturunkan dari visi misi dan nilai-nilai organisasi
sehingga harus dimiliki seluruh individu di dalam organisasi pada semua
fungsi dan level jabatan.
b. Kompetensi peran
Soft competency yang diturunkan dari business driver dan tantangan
strategis perusahaan sehingga dipersyaratkan untuk dimiliki individu
dalam suatu organisasi agar dapat berhasil dalam suatu posisi, peran
dan level jabatan yang spesifik.
c. Kompetensi bidang
Kompetensi bidang (hard competency) adalah jenis kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan jenis profesi masing-masing individu pegawai
untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan secara teknis baik jabatan
yang bersifat struktural maupun fungsional. Kompetensi Bidang disusun
berdasarkan pada pengelompokan pohon profesi pada PT PLN (Persero).
Direktori Kompetensi
8
Edisi VII Tahun 2018
Adapun ketiga kompetensi di atas jika digambarkan dalam suatu bangunan
terintegrasi model kompetensi adalah sebagai berikut:
Direktori Kompetensi
9
Edisi VII Tahun 2018
2.1. Metodologi Penyusunan Review Direktori Kompetensi (Soft
Competency)
Proses review direktori kompetensi (soft competency) PLN terdiri dari 6
(enam) tahapan sebagai berikut:
1. Analisis dokumen
2. Diskusi business driver
3. Melakukan benchmark
4. Menentukan stream dan level Jabatan
5. Menentukan profil kompetensi untuk setiap stream bisnis dan level
jabatan
6. Validasi Direktori Kompetensi
Direktori Kompetensi
10
Edisi VII Tahun 2018
Referensi profil kompetensi di berbagai organisasi.
Direktori Kompetensi
11
Edisi VII Tahun 2018
Secara umum metode untuk mendapatkan draft kompetensi dilakukan
sebagai berikut :
Direktori Kompetensi
12
Edisi VII Tahun 2018
Berdasarkan kondisi tersebut, maka dirkom soft competency edisi ketujuh
ini menggunakan sistem rating yaitu penilaian suatu kompetensi yang
terdiri dari satu seri indikator perilaku yang dapat menggambarkan
tuntutan perilaku dari jabatan atau pekerjaan tertentu dengan
menggunakan skala yang menunjukkan kadar atau gradasi kompetensi
dari yang sangat kurang hingga sangat baik. Pendekatan dengan sistem
rating ini dirasakan lebih tepat karena hasil pengukurannya dapat
menunjukkan area/perilaku yang telah efektif, serta area/perilaku yang
masih membutuhkan pengembangan. Dengan demikian, organisasi dan
individu akan lebih mudah untuk memprioritaskan area/perilaku mana
yang masih membutuhkan pengembangan.
Direktori Kompetensi
13
Edisi VII Tahun 2018
Setiap kompetensi perilaku yang ada di dalam direktori kompetensi ini,
mengikuti metode penulisan sebagai berikut:
NAMAKOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Gambar 3.
Contoh Metode Penulisan Direktori Kompetensi (Soft Competency)
Direktori Kompetensi
14
Edisi VII Tahun 2018
3. REVIEW DIREKTORI KOMPETENSI (HARD COMPETENCY)
Direktori hard competency yaitu kompetensi bidang yang merupakan hasil
review dari Direktori hard competency sebelumnya. Direktori kompetensi
bidang ini disusun per profesi dan setiap kompetensi terdiri dari 6 level
profisiesnsi yang setiap levelnya dijelaskan dengan deskripsi dan contoh
perilakunya.
Direktori Kompetensi
15
Edisi VII Tahun 2018
3.1.2. Panel expert I : Awareness dan penyusunan draft Dirkom
Panel expert I ini diikuti oleh penyusun Review Dirkom yang terdiri
dari pemilik proses bisnis, perwakilan pelaku proses bisnis, Pusdiklat
dan Divisi Pengembangan Organisasi. Agenda pada Panel expert I ini
Awareness konsep dan metode penyusunan review, meliputi revisi,
pengurangan atau penambahan suatu unit kompetensi dalam suatu
profesi serta penyusunan draft dirkom per profesi yang dilakukan
sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Proses penyusunan draft dirkom ini dapat dilakukan lebih dari 1 kali
dan hasilnya berupa dokumen draft dirkom tahun 2018.
Direktori Kompetensi
16
Edisi VII Tahun 2018
3.2. Metode Penulisan dan Pembacaan Tabel Kompetensi (Hard
Competency)
Metode penulisan dan pembacaan tabel kompetensi bidang pada buku
direktori kompetensi tahun 2018 ini masih sama dengan buku dirkom
sebelumnya yaitu sebagai berikut:
Singkatan kompetensi
No kode kompetensi
No urut
kompetensi
Nama
kompetensi
Definisi
kompetensi
Level
profisiensi
Deskripsi
perilaku
Contoh
perilaku
Gambar 4.
Contoh Metode Penulisan Direktori Kompetensi (Soft Competency)
Direktori Kompetensi
17
Edisi VII Tahun 2018
3.3. Makna Umum Setiap Level Profisiensi Kompetensi
Level 1 : Concept
Mengenal konsep dasar tentang pengetahuan atau
keterampilan di bidang tersebut.
Level 3 : Working
Mampu menerapkannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat
rutin, namun memerlukan bantuan bila masalah yang dihadapi
bersifat istimewa.
Level 4 : Advanced
Berpengalaman dalam menerapkannya, dapat mengatasi
masalah rutin maupun non-rutin tanpa memerlukan bantuan,
dapat menjadi pelatih bagi pegawai yang lain.
Level 5 : Mastery
Sangat berpengalaman dalam menerapkannya, punya otoritas
dalam bidang tersebut yang diakui dalam lingkup perusahaan,
dapat mengatasi situasi yang komplek yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Level 6 : Leading
Mampu mengembangkan sistem dan prosedur di perusahaan
yang berhubungan dengan bidang tersebut, mampu
mengintegrasikan berbagai bidang lain dengan bidang tersebut
untuk perbaikan proses bisnis perusahaan.
Direktori Kompetensi
18
Edisi VII Tahun 2018
4. SUSUNAN DIREKTORI KOMPETENSI (SOFT COMPETENCY)
MODEL NO KOMPETENSI
1 Achievement Orientation
2 Building Trust
UTAMA
3 Continuous Learning
4 Customer Focus
5 Driving Execution
PRIMER
6 Operational Decision Making
10 Change Leadership
Tabel 2.
Contoh Susunan Direktori Kompetensi (Soft Competency)
Direktori Kompetensi
19
Edisi VII Tahun 2018
Selanjutnya kompetensi peran akan dibagi menjadi dua, Kompetensi
Peran Primer dan Kompetensi Peran Sekunder, yang ditentukan
berdasarkan pada persyaratan kompetensi efektif yang harus dimiliki oleh
individu sebelum atau sesudah individu menduduki suatu jabatan dan
berbeda-beda untuk setiap stream bisnis dan level jabatan.
Direktori Kompetensi
20
Edisi VII Tahun 2018
yang disusun sudah mencakup sebaran ragam semua klaster kompetensi.
Terdapat 4 klaster kompetensi, yaitu :
1. Kluster Interpersonal Skill
Kompetensi perilaku pada kluster ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang
lain secara efektif.
2. Kluster Leadership Skill
Kompetensi perilaku pada kluster ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam memandu atau mengarahkan individu
lain atau kelompok untuk bisa meraih tujuan bersama.
3. Kluster Business Skills
Kompetensi perilaku pada kluster ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam memfokuskan dirinya untuk bisa meraih
pencapaian hasil kerja yang ditetapkan.
4. Kluster Intrapersonal Skill
Kompetensi perilaku pada cluster ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam mengekspresikan / mendemonstrasikan
potensi atau kualitas personal yang ada pda dirinya.
Direktori Kompetensi
21
Edisi VII Tahun 2018
4.4. Kontinum Pengembangan Kompetensi
Sebagai contoh:
Decision Making mencakup perilaku seperti mengembangkan kriteria dan
melibatkan orang yang tepat pada proses pengambilan keputusan,
dimana perilaku tersebut lebih mudah untuk dikembangkan. Perilaku lain
dalam kompetensi ini yang lebih sulit untuk dikembangkan adalah
mengidentifikasi alternatif, menimbang alternatif, mengenal nilai, dan
bertindak pada saat yang tepat.
Secara umum, berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kompetensi berdasarkan kontinumnya :
1 2 3 4 5
Semakin sulit Semakin mudah
untuk untuk
dikembangkan dikembangkan
Direktori Kompetensi
22
Edisi VII Tahun 2018
Gunakan kontinum pengembangan kompetensi sebagai panduan,
bersama dengan penilaian lainnya, saat harus membuat keputusan
mengenai program pengembangan.
1 2 3 4 5
Semakin sulit Semakin mudah
untuk untuk
dikembangkan dikembangkan
Aligning
Business Building
Analysis Performance for
Savvy Partnerships
Success
Change Analysis and
Building Trust Collaborating
Leadership Judgement
Continuous Business
Empowering
Learning Acumen
Cultivating
Work Continuous
Network and
Standard Improvement
Partnerships
Decision Customer
Making Focus
Facilitating Driving
Change Execution
Operational
Decision Execution
Making
Strategic
Influencing
Analysis
Information
Management
Managing
Work
Monitoring
Evaluating
Planning and
Organizing
Strategic
Influence
Tabel 3. Kontinum Pengembangan
Direktori Kompetensi
23
Edisi VII Tahun 2018
5. PEMETAAN KOMPETENSI UTAMA DAN PERAN PER STREAM BISNIS
PER LEVEL
Direktori Kompetensi
24
Edisi VII Tahun 2018
5. Distribution and Commercial
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
memastikan kualitas tinggi dari manajemen ritel, pasokan, serta
layanan kelistrikan kepada pelanggan.
6. Electricity Generation, Transmission, and Distribution
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
memastikan bahwa keamanan untuk pasokan listrik selalu
dipertahankan dan dimaksimalkan melalui keunggulan operasi dari
pembangkit, transmisi dan distribusi jaringan, sembari
mempertahankan dan/atau mengembangkan investasi dan
pengembangan bisnis kelistrikan yang signifikan.
7. Business and Commercial
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
memperoleh, meningkatkan dan mengembangkan bisnis organisasi.
Kegiatannya meliputi menganalisis dan mengidentifikasi peluang
untuk keuntungan organisasi, dan menentukan tindakan untuk
eksekusi.
8. Strategic Electricity Planning
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
menganalisa, mendiagnosa, dan mengembangkan perencanaan dan
pelaksanaan strategis kelistrikan; Menyediakan perkiraan jangka
panjang atas permintaan dan pasokan energi; Memastikan kapasitas
masa depan dapat memberikan kemampuan pasokan yang
terpercaya dan tanpa gangguan, keamanan sumber daya pasokan,
serta menyediakan pilihan-pilihan yang secara ekonomi dan
lingkungan dapat diterima dan memenuhi komitmen hukum.
9. Corporate Planning and Performance
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
menganalisa, mbngembangkan, dan mengevaluasi strategi dan
kinerja bisnis; memastikan proses yang terpercaya untuk menilai
tujuan organisasi dan membuat perencanaan tindakan dan indikator
kinerja yang realistis dan terperinci dengan mempertimbangkan
strategi perusahaan jangka pendek dan panjang.
Direktori Kompetensi
25
Edisi VII Tahun 2018
10. Corporate and Technical Services
Sekelompok fungsi yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
memastikan efektivitas manajemen perusahaan dengan menjadi
mitra strategis agar semua fungsi inti dan non-inti dapat beroperasi
dengan optimal untuk mencapai sasaran kinerja, mengutamakan
layanan analisis teknis untuk mendukung proses dan pelaksanaan
pembuatan keputusan di dalam organisasi.
Berdasarkan hasil pemetaan stream bisnis dan level jabatan, maka dapat
digambarkan sebagai berikut:
Direktori Kompetensi
26
Edisi VII Tahun 2018
Gambar 5. Pemetaan Stream – Level
Direktori Kompetensi
27
Edisi VII Tahun 2018
5.2. Penyusunan Kebutuhan Kompetensi Berdasarkan Stream Bisnis
dan Level Jabatan
Berdasarkan analisis terhadap stream bisnis dan jalur karir di PLN maka
dibuat matriks dan suatu model dasar sebagai acuan dalam penyusunan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan.
Kompetensi
Jenjang Jabatan Peran Peran Jumlah
Utama
Primer Sekunder
Manajemen Atas 4 2 5 11
Manajemen Menengah 4 2 4 10
Manajemen Dasar 4 2 3 9
Supervisor Atas 4 2 2 8
Kompetensi
Jenjang Jabatan Peran Peran Jumlah
Utama
Primer Sekunder
Manajemen Atas 4 2 5 11
Manajemen Menengah 4 2 4 10
Manajemen Dasar 4 2 3 9
Supervisor Atas 4 2 2 8
Supervisor Dasar 4 1 2 7
Direktori Kompetensi
28
Edisi VII Tahun 2018
Matriks Kebutuhan Kompetensi Jabatan untuk jalur karir fungsional di
PLN dapat digambarkan sebagai berikut:
Kompetensi
Jenjang Level
Jumlah
Jabatan Kompetensi Peran Peran
Utama
Primer Sekunder
Fungsional I Integration 4 2 4 10
Fungsional II Advanced 4 2 3 9
Fungsional IV System 4 2 1 7
Fungsional V Specific 4 1 1 6
Fungsional VI Basic 4 1 - 5
Direktori Kompetensi
29
Edisi VII Tahun 2018
Susunan penulisan Kebutuhan Kompetensi Jabatan untuk setiap stream dan level jabatan mengacu pada tabel 8
Direktori Kompetensi
30
Edisi VII Tahun 2018