Rindu
Rindu
Sosok yang selalu mengukir senyum di wajahku ini, bahkan kau tak pernah membiarkan
butiran bening keluar dari mataku. Hari hari yang sangat menyenangkan kulewati
bersamamu, sampai tiba tiba entah apa yang membuatmu pergi menjauh meninggalkanku
dengan cerita yang menggantung.
Hari demi hari kuhabiskan hanya untuk memandangmu dari kejauhan, melihatmu asik
tertawa lepas dengan mereka. Tanpa kusadari tetesan air yang terasa hangat meluncur
membasahi pipiku. Hati ini selalu bertanya �kesalahan apa yang telah aku perbuat
hingga kau sangat membenciku tanpa alasan?�.
Sampai akhirnya tiba masa putih abu abu kita telah usai. Bahkan kau tidak memberi
sapa terakhirmu untukku. Aku rindu akan sosokmu yang hangat, yang selalu
melindungiku, bahkan dulu kau rela tidur larut malam hanya untuk mendengarkan
kekesalanku pada hal hal yang sepele.
Kusimpan rindu ini untukmu, rindu yang sudah lama ingin kuungkapkan padamu. Entah
sampai kapan kupendam kerinduan yang sangat menyiksa batinku. Kuharap kau kembali
datang padaku walau hanya sekedar memberi sapa. Jika kau bisa begitu tenang tanpa
ada aku, mengapa aku selalu tidak bisa?
Rindu yang setia menemaniku bertahun tahun ini tak kunjung pergi. Rindu yang selalu
menginginkan kau kembali. Jika hujan memberikan jawaban lewat mendung. Mengapa
rindu tak pernah menjawab? Untukmu yang kurindukan.
Cerpen Rindu merupakan cerita pendek karangan Lilis Ulfah Andriyani, kamu dapat
mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru
buatannya.