Anda di halaman 1dari 2

CERITA MSC

STORY : Ika Devita Sari


Collect : Angsihno Nur Rosyidi

DARI HATI BIDAN DESA


Nama saya Ika, saya Bidan Desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek.
Sejak saya jadi Bidan Desa baru kali ini mengenal cara merubah perilaku kesehatan
masyarakat dengan kegiatan yang partisipatif yaitu dengan Emodemo. Memang benar,
masyarakat lebih menyukai cara penyampaian pesan dengan cara yang menyenangkan dan
sederhana menggunakan alat peraga sehingga masyarakat lebih bisa memahami terhadap isi
pesan yang disampaikan.
Setelah mengikuti pelatihan TOT Emodemo yang terakhir. Saya mencoba
berinovasi membentuk posyandu ibu hamil di desa saya. Pada tanggal 17 Juli 2019 saya
mengumpulkan 40 ibu hamil yag tersebar di seluruh wilayah Desa Mlinjon di rumah, ibu
perangkat desa sekaligus kader posyandu Desa Mlinjon. Disana saya membuat posyandu ibu
hamil dibantu oleh teman-teman dari Puskesmas Suruh dan ibu-ibu kader yang sudah dilatih
Emodemo. Kami membagi ibu hamilnya 4 kelompok kecil. Kemudian ibu-ibu kader mulai
mengenalkan ibu hamil dengan Emodemo dan judul permainannya. Ibu hamil ini semua
masih awam dengan Emodemo. Mereka terlihat begitu menyimak permainannya. Selama ini
mereka tidak pernah mengikuti posyandu balita, jadi bagi mereka ini adalah penyuluhan yang
menarik.
Pada tanggal 25 Juli 2019 kami (Bidan dan kader) mengunjungi beberapa ibu hamil
yang datang di posyandu sekaligus melakukan pendampingan ibu hamil resti, KEK dan atau
anemia. Kami menanyakan terkait dengan kehamilannya dan menggali cerita mereka setelah
mengikuti Emodemo. Ibu Deby 28 tahun RT 16/RW 04 Mlinjon bercerita sebelum adanya
Emodemo dia begitu cemas tentang kehamilannya sekarang karena masih trauma dengan
keguguran yang dialaminya 4 bulan yang lalu. Setelah ikut Emodemo, Ibu Deby baru tahu
ternyata banyak ibu hamil yang mempunyai masalah-masalah yang tidak mudah untuk
diselesaikan saat hamil. Jadi sekarang sudah mengerti bagaimana bersikap terhadap masalah
kecemasan yang dialaminya, cukup dengan lebih berbesar hati menerima kenyataan dan lebih
fokus pada kehamilannya ini agar bayi yang lahir sehat dan selamat. Sama seperti pendapat
Ibu Wulan 25 tahun RT 25/RW 6 yang merupakan kehamilan keduanya. Sebelum Emodemo
dia merasa kehamilannya ini membuat emosionalnya lebih dominan. Ia menjadi lebih sensitif.
Ia pikir ini mungkin sudah bawaan bayi. Tetapi setelah mengikuti Emodemo ditarik ke segala
arah. Ia baru menyadari pada dasarnya semua permasalahan/kekhawatiran seputar kehamilan
sebenarnya bisa teratasi, seperti masalahnya saat ini. Ia menjadi tahu bagaimana agar bisa
tidak terlalu sensitif terhadap keadaan. Ia tidak harus membuat masalah yang sepele menjadi
beban pikirannya. Yang membuatnya tetap bersemangat menjalani kehamilan ini adalah
dukungan besar dari suami dan keluarga. Ibu Wulan mengungkapkan sekarang menjadi lebih
bahagia daripada sebelumnya.
Kader yang dilatih Emodemo pun menceritakan pengalamannya mendemonstasikan
permainan ditarik ke segela arah ini. Kendalanya ibu hamil awal belum begitu memahami
masalah yang harus diputus atau dikendorkan. Jadi sebagai kader mereka harus menjelaskan
dulu atau bercerita tentang kasus agar ibu hamil paham dan memberi pengertian kepada
dirinya kalau janin yang dikandungnya juga akan merasakan keadaan yang sama dengan apa
yang dialami oleh ibu hamil. Jadi kader coba menekankan bahwa ibu jamil harus bisa
memikirkan dirinya sendiri dengan cara bisa mengelola stress dan lebih banyak meluangkan
waktu untuk dirinya dengan istirahat yang cukup.
Ternyata cerita kader dan ibu hamil ini sangatlah menarik. Kami sebagai petugas
kesehatan juga pasti lebih bersemangat lagi untuk merubah pola pikir mereka tentang
kesehatan kearah yang lebih baik demi kesejahteraan ibu dan bayinya.
Salam sehat.

Anda mungkin juga menyukai