Anda di halaman 1dari 55

PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA

2013
BAB I
PENDAHULUAN

B
erdasarkan Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 28 B, bahwa setiap
orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pembangunan
kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk tercapainya
keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan pembangunan
kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait,
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Menurut Undang – Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009, Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Oleh karena itu pembangunan kesehatan
merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara lain untuk
mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin
melalui strategi paradigma sehat yang mengutamakan upaya Promotif dan Preventif
tanpa mengabaikan upaya Kuratif dan Rehabilitatif.
Tingginya angka kematian neonatal, bayi dan balita, bumil serta penyakit –
penyakit baik yang degeneratif maupun yang berbasis lingkungan hal ini antara lain
di sebabkan oleh rendahnya jangkauan dan kualitas pelayanaan kesehatan, belum
meratanya penempatan dan penyebaran tenaga medis maupun paramedis. Tenaga
kesehatan yang ada umumnya memiliki keterampilan dan kompetensi klinis yang
terbatas dalam memberikan pelayanan kesehatan, obat- obatan dan alat kesehatan
serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.
Untuk mencapai target diatas serta terlaksananya semua program – program
kesehatan yang telah direncanakan mau tidak mau kita harus memacu, meningkatkan
partisipasi dan peran serta masyarakat, memperkuat kelembagaan seperti PKK,
Posyandu, Saka Bakti Husada, UKS/ UKGS dan kegiatan – kegiatan lainya.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang

1
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
rutin dilakukan, oleh sebab itu kita wajib memberikan informasi masalah kesehatan
kepada masyarakat, dari beberapa Program wajib Puskesmas seperti kesehatan ibu
dan anak serta KB, peningkatan Gizi keluarga, manfaat Imunisasi pada bayi dan
balita, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), meningkatkan
kesehatan lingkungan termasuk gerakan 3M kepada masyarakat.
Sehingga masyarakat sadar dan mengetahui serta diharapkan dapat mengubah
perilaku yang buruk menjadi baik menurut standar kesehatan walaupun memakan
waktu yang panjang dan lama. Selain kegiatan promotif dan preventif seperti diatas
perlu ada juga kegiatan berupa pembinaan kader kesehatan sehingga kader tersebut
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup mengenai masalah
kesehatan, dan diharapkan kader yang telah dibina tersebut dapat membantu
menyuluh kepada masyarakat dan membantu menjaring/ menemukan masalah-
masalah kesehatan di lingkungannya. Sehingga masalah kesehatan di masyarakat
dapat cepat di tangani oleh dokter dan petugas kesehatan/pemegang program terkait.
Guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dilakukan
melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support) dan gerakan masyarakat
(empoverment), sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini
semua diharapkan dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam pembangunan
kesehatan pada khususnya dan pembangunan kesehatan millenium (MDGs) 2015
pada umumnya.
Gambaran mengenai Profil Kesehatan Puskesmas Manding Tahun 2013
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya
kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan
dan data lingkungan. Keseluruhan data yang ada merupakan gambaran tingkat
pencapaian penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang diukur melalui indikator
Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja SPM bidang Kesehatan. Untuk
melaksanakan program pembangunan kesehatan yang penting untuk

2
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
diselenggarakan terpaksa ditunda atau dilaksanakan secara kurang memadai.
Untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi, telah ditetapkan Visi dan Misi baru
pembanguan kesehatan. Visi dan misi baru ini tidak hanya untuk kepentingan
menghadapi masalah saat ini,melainkan juga guna menyongsong tantangan
dimasa depan.
Adapun Visi Puskesmas Manding adalah terwujudnya masyarakat sehat,
mandiri melalui pelayanan yang professional menuju Melawi Sehat. Sedangkan Misi
Puskesmas Manding adalah :
1. Mendorong kemandirian masyarakat dalam hidup sehat melalui upaya promotif
dan preventif.
2. Menggerakkan masyarakat agar dapat menyelesaikan masalah kesehatan secara
mandiri.
3. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik.
4. Memberikan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kerjasama lintas sektoral agar tercapai
Masyarakat sadar kesehatan.

3
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
BAB II GAMBARAN
UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Manding terletak di desa Kompas Raya, Kecamatan Pinoh Utara.
Secara astronomis Kecamatan Pinoh Utara berada pada 0 o14’ Lintang Selatan sampai
0o35’Lintang Selatan dan 111o45’ Bujur Timur sampai 112o15’ Bujur Timur. Sedangkan
secara Admistratif, batas wilayah Kecamatan Pinoh Utara yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Manding adalah:
- Sebelah Utara : Kabupaten Sintang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Nanga Pinoh
- Sebelah Timur : Kecamatan Ella Hilir
- Sebelah Barat : Kecamatan Belimbing

Gambar. 2.1. Peta Wilayah Kecamatan Pinoh Utara

4
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Jarak antara Puskesmas Manding dengan Kota Nanga Pinoh + 3 km. Wilayah
kerja Puskesmas Manding mencakup seluruh Luas wilayah Kecamatan Pinoh Utara
adalah 632,25 Km2 yang terdiri dari 19 desa.

Grafik. 2.1
Luas Wilayah Kecamatan Pinoh Utara
Melamut Bersatu Kayan Semapau
Senibung 5% 4%
5%
Sungai Pinang
Tengkajau 7%
6%

Engkurai
Suka Damai 9%
3%

Merpak
Nanga Belimbing 16%
4%
Nanga Man
Sungai Raya 4%
4%

NataiPanjang Merah Arai


7%
4%

Manding Tanjung Arak


3% 6%
Kompas Raya Melawi Kiri Hilir Tekelak Tanjung Paoh
4% 2% 2% 4%

Sumber : Kantor Camat Pinoh Utara

B. KEADAAN DEMOGRAFI
Berdasarkan data BPS tahun 2013 menunjukkan jumlah penduduk
Kecamatan Pinoh Utara sebanyak 11.863 jiwa terdiri dari sebanyak 6.074 jiwa
penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 5.789 jiwa penduduk berjenis
kelamin perempuan. Luas wilayah Kecamatan Pinoh Utara yaitu 632.25 km2, dengan
kepadatan penduduk mencapai 19 jiwa/km2.
Pada tahun 2013, rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Pinoh Utara sebesar
104,92 yang artinya jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah
penduduk perempuan. Sedangkan jumlah rasio beban tanggungan sebesar

5
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
52,39 yang berarti jumlah usia produktif lebih kecil daripada usia non produktif.
Rasio jumlah tanggungan digunakan untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi
suatu daerah/wilayah. Tingginya ratio beban tanggungan merupakan faktor
penghambat Pembangunan ekonomi suatu daerah/wilayah karena sebagian besar
pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan golongan yang tidak produktif.

Tabel. 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Pinoh Utara Tahun 2012

No Desa / Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah


1. Sungai Pinang 521 523 1.044
2. Engkurai 294 250 545
3. Merpak 281 311 592
4. Nanga Man 566 574 1.140
5. Merah Arai 163 153 316
6. Tanjung Arak 337 293 629
7. Tanjung Paoh 327 313 641
8. Tekelak 266 262 529
9. Melawi Kiri Hilir 277 256 533
10. Kompas Raya 409 391 799
11. Manding 302 268 559
12. Natai Panjang 266 258 524
13. Sungai Raya 261 237 498
14. Nanga Belimbing 426 393 819
15. Suka Damai 353 334 687
16. Tengkajau 304 290 593
17. Senibung 260 250 511
18. Melamut Bersatu 192 175 376
19. Kayan Semapau 269 258 527
Kecamatan Pinoh Utara 6.074 5.789 11.863

Sumber : Kecamatan Pinoh Utara

6
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Grafik 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Rentang Usia tahun 2013s
75 +
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
Rentang Usia

40 - 44
35 - 39 PEREMPUAN
30 - 34 LAKI-LAKI
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4

0 100 200 300 400 500 600 700


Jumlah Penduduk

Sumber : Kecamatan Pinoh Utara

C. SARANA DAN PRASARANA


Kondisi jalan di wilayah kerja Puskesmas Manding masih jauh dari layak,
dengan kondisi rusak berat dengan jarak keseluruhan mencapai 83 km. Untuk bias
mencapai Kecamatan Pinoh Utara hanya dapat di jangkau dengan cara menyebrangi
Sungai Melawi, baik itu menggunakan perahu motor, longboat, maupun speedboat.
Sementara melalui jalur darat baru di bangun jembatan yang proses pengerjaannya
masih belum selesai dari tahun 2009 sampai dengan sekarang ini. Panjang jalan di
kecamatan Pinoh Utara di perkirakan mendekati 117 km, dimana tidak adapermukaan
jalan yang beraspal, kondisi jalan masih kerikil sepanjang 34 km dan jalan tanah atau
pengerasan mencapai 83 km. Ditinjau dari kondisi jalan yang sangat sulit di lalui
apabila melintasi daerah perbukitan dan sangat becek apabila di musim

7
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
penghujan, menyulitkan penduduk mencapai akses kesehatan. Berikut dapat dilihat
akses jalan desa dimusim penghujan.

Gambar 2.2. Akses jalan desa dimusim penghujan

Gambar 2.3. Alat transportasi yang digunakan untuk mencapai sebagian desa

Di sector pendidikan, wilayah kerja Puskesmas Manding memiliki 1 SD Swasta,


16 SD Negeri dan 1 SMP Negeri. Tingkat pendidikan masyarakat akan
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan program Puskesmas. Dengan tingkat
pendidikan yang cukup program-program puskesmas yang dilaksanakan dapat
mencapai hasil yang optimal, begitu juga sebaliknya.

8
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Disektor pertanian, tanaman pangan menjadi sektor penting dalam ekonomi
Melawi. Tanaman pangan terdiri dari padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-
buahan. Komoditas padi yang menghasilkan beras yang merupakan bahan makanan
pokok bagi penduduk. Oleh karena itu, padi merupakan komoditi strategis dalam
konteks pembangunan terutama di sector pertanian. Mayoritas penduduk mencari
nafkah dengan bertani palawija dan padi. Para petani umumnya bercocok tanam di
lahan kering yang di bagi dua. Sebagian untuk padi ladang atau palawija, sisanya di
tanami karet. Getah karet dari kebun-kebun rakyat serta beberapa perkebunan swasta
yang telah diolah menyerupai bentuk kotak putih dikirim ke ke Pabrik Pengolahan
Karet yang ada di Jetak Kabupaten Sintang maupun ke Pontianak untuk kemudian
diproses menjadi barang setengah jadi yang siap diekspor maupun di olah untuk
bahan industri.
Dari segi kesehatan, data ketenagaan yang tersedia di wilayah kerja
Puskesmas Manding dapat di lihat dari tabel berikut.
Tabel. 2.2
Data Ketenagaan Puskesmas Manding
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH KETERANGAN
1 Dokter Umum
a. PNS 0 orang
b. PTT 1 orang Dr. PTT Puskesmas
2 Sarjana Kesehatan 1 orang Ka. Puskesmas
Masyarakat
3 D-III Keperawatan
a. PNS 9 orang 6 orang di PKM, 3 orang di desa
b. Magang 3 orang 1 orang di PKM, 2 orang di desa
4 D-III Kebidanan
a. PNS 12 orang 5 orang di PKM, 7 orang di desa
b. PTT 1 orang 1 orang PTT di desa
5 D-III Kesehatan Lingkungan 1 orang Puskesmas
6 D-III Kesehatan Gigi 1 orang Magang Puskesmas
7 D-I Kebidanan 1 orang di desa
8 SPK 4 orang 2 orang di PKM, 2 orang di desa
Prata Analis 1 orang Puskesmas
JUMLAH 35 orang
Sumber : PKM Manding th. 2013

9
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Sedangkan untuk melihat fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kecamatan
Pinoh Utara dapat dilihat dalam table dibawah ini
Tabel. 2.3
Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Pinoh Utara Tahun 2013
No Uraian Jumlah
1 Puskesmas Non Perawatan 1
2 Puskesmas Pembantu 4
3 Polindes / Poskesdes 16
4 Posyandu 19
5 Pos Obat Desa 3
6 Pos Malaria Desa 1
7 Desa Siaga 12
Sumber : PKM Manding

Gambar 2.4. Puskesmas Manding tahun 2013

10
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013

Gambar 2.5. Contoh kondisi bangunan Poskesdes yang ada di desa

D. IKLIM
Wilayah kerja Puskesmas Manding yang terletak di Kecamatan Pinoh Utara
Kabupaten Melawi di kenal sebagai daerah dengan intensitas turun hujan yang
tinggi. Secara umum Kabupaten Melawi memiliki curah hujan tahunan diatas 3.600
milimeter. Kabupaten Melawi termasuk daerah yang dilalui oleh garis Khatulistiwa
tentu saja beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau yang biasanya
berlangsung pada bulan Mei – Oktober dan musim penghujan yang biasanya
berlangsung pada bulan November – April.
Musim penghujan sangat menguntungkan masyarakat dari sisi pertanian
karena menyuburkan tanah dan tercukupinya kebutuhan sumber air bersih. Apabila
curah hujan terlalu berlebihan dapat mengakibatkan beberapa desa terjadi banjir
atau air pasang, terutama bagi desa yang berada di tepi aliran Sungai Melawi. Akan
tetapi pada beberapa bulan terjadi musim kemarau, sehingga beberapa bagian
masyarakat di Kecamatan Pinoh Utara terjadi kekeringan/kekurangan air. Pengaruh
dari perubahan iklim ini terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Manding diantaranya terdapat beberapa penyakit seperti ISPA,
Chikungunya atau masyarakat umumnya menyebut dengan istilah “roka-roka”, dan
Diare.

11
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indicator yang


digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi
morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat
di Kabupaten Melawi digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas
beberapa penyakit.
Derajat kesehatan juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut
tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.

A. ANGKA KEMATIAN
Angka kematian atau mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada
kurun waktu tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada Bab ini yaitu
AKB, AKABA, dan AKI.

1. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang
biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan untuk menekan dan
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB).
Berdasarkan target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), pada
tahun 2015 angka kematian bayi adalah 19 dari tiap 1.000 kelahiran. Angka
Kematian Bayi (AKB) cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu

12
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Sensus Penduduk, Surkesnas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI).
Data Kematian Bayi di wilayah Kerja Puskesmas Manding pada tahun
2011 terdapat 1 kematian bayi, pada tahun 2012 tidak terdapat kematian bayi,
sSedangkan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 4 orang. Hal ini dapat dilihat
pada grafik dibawah ini.
Grafik. 3.1
Trend Angka Kematian Bayi
4.5
4
3.5
3
Penduduk

2.5
2
1.5
1
0.5
0
2011 2012 2013

Sumber : - Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi


- PKM Manding

Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan adanya


peningkatan Angka Kematian Bayi seperti yang ditampilkan pada grafik diatas,
diantaranya masih ada beberapa desa yang belum terisi oleh tenaga kesehatan,
kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya, dan persalinan tanpa
didampingi oleh tenaga kesehatan. Hal ini mengakibatkan Angka Kematian
Bayi sangat sensitive terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu,
perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat
yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang
berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit.
Factor lain yang dapat meningkatkan Angka Kematian Bayi selain status
gizi yang di sebabkan oleh pendapatan ekonomi keluarga, jauh dari pelayanan
kesehatan atau sulit nya medan yang harus di tempuh dengan

13
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
melihat kondisi jalan, sarana untuk membawa ke pelayanan kesehatan yang
tidak memadai. Tidak jarang masyarakat membawa pasien dengan tandu
dengan berjalan kaki sehingga jarak tempuh lebih lama, yang berakibat
terlambatnya mendapat pertolongan.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan
sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA,
yaitu sangat tinggi dengan nilai >140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang
dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai > 20.
Pada tahun 2010 di Kabupaten Melawi terdapat Angka Kematian
Balita yaitu sebanyak 5 balita dari angka kelahiran hidup. Sedangkan angka
kematian balita tahun 2011 di Kabupaten Melawi tidak terlaporkan. Sedangkan
untuk wilayah Kerja Puskesmas Manding sendiri dari tahun 2010 sampai 2012
tidak di laporkan adanya kematian balita. Sedangkan pada tahun 2013
dilaporkan ada 2 kematian balita. Hal ini dapat dilihat pada grafik
dibawah ini.
Grafik. 3.2
Trend Angka Kematian Balita
2.5

2
Penduduk

1.5

0.5

0
2011 2012 2013

Sumber : - Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi


- PKM Manding

14
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indicator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI)
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) juga dapat digunakan dalam pemantauan
kematian terkait dengan kehamilan. Indicator ini dipengaruhi status
kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan
melahirkan. Sensitifitas Angka Kematian Ibu (AKI) terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan.
Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah kerja Puskesmas Manding yang
dilaporkan pada tahun 2011 tidak ada kematian ibu dan pada tahun 2012
yaitu 1 orang. Sedangkan pda tahun 2013 tidak ada kematian ibu diwilayah
kerja Puskesmas Manding Data perbandingan tersebut dapat dilihat pada
grafik dibawah ini.
Grafik. 3.3
Angka Kematian Ibu

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
2011 2012 2013

Sumber : - Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi


- PKM Manding

15
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013

B. ANGKA KESAKITAN
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.

1. 10 Penyakit Terbanyak
10 penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Manding tahun 2013
menurut laporan dari 19 desa menunjukkan bahwa kasus terbanyak
merupakan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dengan jumlah
total kasus 1.794 kasus. Disusul dengan rematik dengan jumlah 1.233 kasus
dan hipertensi dengan jumlah 1.012 kasus. Rincian mengenai 10 penyakit
terbanyak pada pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Manding
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik. 3.4
10 Penyakit Terbanyak tahun 2013
1000 950
900 844
800
689
JUMLAH PENDUDUK

700
581
600 544
500 431
400
300 230
210
200 127 130
125 63 71 61 91
131 38 54 59
100 70
0

JENIS PENYAKIT

Sumber : PKM Manding

16
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013

2. Penyakit Menular
Upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular merupakan
suatu usaha untuk menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit
menular atau infeksi. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka
kesakitan (morbiditas) dan kematian penduduk (mortalitas) sehingga IMR
menurun.
a. Program TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit endemic di beberapa Negara
Berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit TB Paru merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil
TB. Diperkirakan 75% dari penderita TB Paru adalah kelompok usia
produktif (15-50 tahun). Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 1995, TB Paru merupakan penyebab kematian nomor 3 (tiga)
setelah penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit saluran
pernafasaan. Data dari Global Tuberculosis Control tahun 2009 diketahui
bahwa Indonesia saat ini sudah berada di urutan ke 5 (lima) dari 22
negara.
Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam
penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan
yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5
(lima) komponen kunci yaitu : 1) Komitmen Politis, 2) Pemeriksaan
dahak mikroskopis yang terjamin mutunya, 3) Pengobatan jangka
pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus
yang tetap, termasuk pengawasan langsung pengobatan, 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu, 5) sistem pencatatan dan pelaporan
yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan
kinerja program secara keseluruhan.

17
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Pada tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Manding terdapat kasus
TB klinis sebanyak 18 orang, BTA(+) sebanyak 4 orang, dan yang diobati
sebanyak 19 orang,

Grafik. 3.5
Jumlah TB Paru tahun 2013

12
11
12

10
7 7
8

6
3
4
1
2

0
klinis BTA (+) diobati

laki-laki perempuan

Sumber : PKM Manding

b. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina,
dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan pada
semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan dewasa. Sekitar 80 % dari
kabupaten/kota di wilayah Indonesia termasuk dalam wilayah endemis
malaria. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa
terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi
dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang memadai,
tingkat pendidikan dan social ekonomi masyarakat yang rendah, serta
buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.
Di wilayah kerja Puskesmas Manding pada tahun 2013 dilakukan
skrining pada ibu hamil sebanyak 101 kasus atau 38,11% dari ibu hamil

18
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
yang melakukan kunjungan K1. Hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
Grafik. 3.6
Jumlah Kasus Skrining Malaria Pada Bumil K1
24 23
25
20
20 18 18

15 16 15
13 14 13
15 12
10 11
9 10 8 9
10 7 7 7 7
6 6 5 6 5 6 5 5 5 6
4 5 4 4 5
5 3 K1
SCRINING
0
NATAI PANJANG

NANGA BELIMBING

MELAMUT
TENGKAJAU

KAYAN SEMAPAU

SUNGAI PINANG
TEKELAK
KOMPAS RAYA
MELAWI KIRI HILIR
SUNGAI RAYA

TJ.ARAK
SUKA DAMAI

ENGKURAI
TJ.PAOH

NANGA MAN
MANDING

SENIBUNG

MERPAK
MERAH ARAI
Sumber : PKM Manding

Sedangkan pemeriksaan malaria menggunakan RDT dan Mikroskospis


dapat dilihat pada Grafik dibawah ini.

Grafik. 3.7
Jumlah Kasus Skrining Malaria Menggunakan RDT dan Mikroskopis
9
9 8
8 7 7 7 7 7 7 7 7
7 6 6 6 6 6 6 6
6 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4
4 3
3 2 2 2 2 2
2 RDT
1 MIKROSKOPIS
0

19
SUNGAI RA
KOMPAS RA
TEKEL

TJ.AR

MERP
MELAM
TENGKAJ
MELAWI KIRI HI

NANGA M
KAYAN SEMAP
MANDI
NANGA BELIMBI
NATAI PANJA

SUNGAI PINA
TJ.PA
SENIBU

ENGKU
MERAH A
SUKA DA
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
yang melakukan kunjungan K1. Hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah
Sumber : PKM Manding

20
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Berdasarkan hhasil skirining pada ibu hamil kunjungan K1 dan
pemeriksaan malaria pasien umum baik yang menggunakan RDT
maupun pemeriksaan mikroskopis atau laboratorium sederhana di
puskesmas, tidak ada ditemukan kasus positif malaria.

c. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita
diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga
kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam.
Jumlah kejadian diare di Puskesmas Manding tahun 2011 sulit dicari
data yang valid dikarenakan pada pertengahan tahun terjadi kebakaran
yang menghanguskan bangunan Puskesmas dan data dasar tidak ada
yang terselamatkan. Pada tahun 2012 angka kejadian diare sebanyak 484
kasus. Sedangkan pada tahun 2013 angka kejadian diare sebanyak
Kejadian kasus diare dapat dilihat pada tabel 16 dan dijabarkan di grafik
berikut ini :
Grafik 3.8
Trend Kejadian diare
di wilayah kerja Puskesmas Manding tahun 2013
35
16
30
25 13
12 9
20 11
10 10 11 13 10
8
8 perempuan
17
15 laki-laki
12 13
11
10 10 10 10 10
9 9 9
7
5

0
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des

Sumber : PKM Manding

21
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Berdasarkan trend kejadian diare pada tahun 2013, kejadian tertinggi
terjadi pada bulan maret 2013. Hal ini dimungkinkan karena pada bulan
maret merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau
atau biasa disebut dengan musim pancaroba. Setelah mengetahui trend atau
pola kejadian kasus, maka diharapkan persiapan kepada petugas tenaga
kesehatan Puskesmas Manding untuk dapat mengantasipasi lonjakan
kejadian diare ditahun mendatang.

d. Filariasis
Di Indonesia penyakit kaki gajah (filariasis) tersebar hampir diseluruh
Provinsi. Berdasarkan laporan hasil survei pada tahun 2000 tercatat
sebanyak 1553 desa di 647 puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26
Provinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6.233
orang. Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan
global WHO tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020 & rdquo;
Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan
masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta
timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap.
Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis
nyamuk diketahui berperan sebagai Vektor Filariasis antara lain
Mansonia, Anopheles dan Culex. Di Indonesia sampai dengan tahun 2003
kasus kronis Filariasis telah menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231
kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di
Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu Wucherecia
bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Di Kabupaten Melawi
Penyakit Filariasis meningkat bila dibandingkan tahun 2008 yaitu hanya
terdapat 5 kasus sedang tahun 2009 terdapat 9 kasus, dan pada tahun 2010
meningkat menjadi 10 kasus, hal ini harus diperhatikan karena mengingat
tidak menutup kemungkinan penyebarannya akan meluas ke wilayah
lainnya jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengobatan.

22
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Sedangkan angka kejadian Filariasis di wilayah kerja Puskesmas Manding
Kecamaan Pinoh Utara pada tahun 2012 sebanyak 4 orang. Sedangkan pada
tahun 2013 tidak ditemukan kasus baru penderita filriasis. Data dapat
dilihat pada table berikut ini.

Tabel 3.1
Data Filariasis
UMUR
NO NAMA ALAMAT
LK PR
1. Tali 45 th Dsn. Kecukuh, Ds. Sungai Raya
2. Sampang 49 th Ds. Manding
3. Ngomok 47 th Ds. Tengkajau
4. Mariam 68 th Dsn. Masam 1, Ds. Suka Damai
5. Tuah 59 th Ds. Senibung
Sumber : PKM Manding

Gambar 3.1. Penderita Filariasis di desa Sungai Raya

23
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013

Gambar 3.2. Pengambilan sampel darah untuk penderita filariasis

e. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


1. Tetanus Neonatum
Tetanus Neonatum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani,
yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi
baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat
dengan mengunakan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak
ditemukan di negara berkembang dengan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang rendah.
Di Puskesmas Manding pada tahun 2012 tidak terdapat kasus
Tetanus Neonatum. Demikian pula pada tahun 2013 tidak terdapat
kasus Tetanus Neonatum.
2. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh
virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang terkontaminiasi oleh
secret orang yang telah terinfeksi. Pencegahan dapat diberikan dengn
pemberian imunisasi campak pada usia 9-11 bulan dan akan

24
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
dilakukan pengulangan pada usia sekolah sesuai program yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Di Puskesmas Manding pada tahun 2012 tidak terdapat kasus Campak.
Demikian pula pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus campak.

Gambar 3.3. Pelaksanaan Imunisasi Campak pada anak SD

3. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria
yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki
gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap
ditandai dengan tumbuhnya membrane kelabu yang menutupi tonsil
serta bagian saluran pernafasaan. Pencegahan pada bayi pemberian
vaksin difteri biasanya dilakukan pada imunisasi DPT-Hb, pemberian
imunisasi ini dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan masa interval
penyuntikkan 4 minggu dari suntik sebelumnya. Sedangkan waktu
pemberian imunisasi ini pada usia 3-11 bulan, dengan syarat pada
suntik pertama berat bayi harus 5kg.

25
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Di Puskesmas Manding pada tahun 2012-2013 tidak terjadi kasus
penyakit Difteri.

Gambar 3.4. Pemberian imunisasi pada bayi

Gambar 3.5. Pelaksanaan BIAS anak SD

26
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut)
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam
PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang
pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai
dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan
sakit di tungkai dan lengan.
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Di Puskesmas Manding pada
tahun 2012-2013 tidak terjadi kasus penyakit Polio dan AFP.

C. STATUS GIZI
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya
dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan
umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variable BB dan TB ini disajikan
dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB). Indicator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indicator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya
kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan
tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan
karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain
(akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya: kemiskinan,
perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makanan yang kurang baik dari
sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB
dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat
dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya:
mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang

27
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
mengakibatkan anak menjadi kurus. Data pada tahun 2013 balita yang
mengalami gizi buruk dilihat dari pemantauan Kartu Menuju Sehat dapat dilihat
pada grafik berikut.
Grafik. 3.9
Kasus BGM pada tahun 2013
4
4
3.5
3

2.5 2 2 2
2
1.5 1 1 11 11 11 1 1 1
PENDERITA

1 LAKI-LAKI
0.5 0 00 00 00 0 00 00 00 00 00 0 00 00 PEREMPUAN
0

DESA

Sumber : PKM Manding

28
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat
adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatakan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-
upaya promosi kesehatan. Pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan
terhadap perorangan.
Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas
Manding yang merujuk kepada program upaya kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi tahun 2013.

A. Pelayanan Kesehatan Dasar


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Manding dapat diatasi.

29
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Adapun Upaya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberiklan di semua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan, dari posyandu sampai rumah pemerintah maupun fasilitas
pelayanan kesehatan swasta. Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan
remaja.
Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan
peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
di perlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran, dan
nifas.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
standar pelayanan kesehatan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK), sedangkan tenaga kesehatan yang
berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil
antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat
badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur
lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin
dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan
memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan,
pemberian zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test
laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara
(konseling), termasuk Persalinan dan Pencegahan (P4K), serta KB
pasca persalinan.

30
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga
kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa
distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
kehamilan. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut diajurkan untuk
menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini factor
resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Gambar 4.1. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil saat Posyandu

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat di


nilai dengan menggunakan indicator cakupan K1 dan K4 yang
dihitung dengan membagi jumla ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk
perhitungan indicator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan
pemeriksana kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga
kesehatan disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk
perhitungan K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada diwilayah
kerja dalam 1 tahun.
Cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil pada tahun 2013 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini

31
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Grafik. 4.1
Kunjungan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4
Puskesmas Manding Tahun 2013

258
260
255
250
245 K1

240 240 K4
235
230

K1
K4

Sumber : PKM Manding

Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2013 perdesa dapat dilihat dari


grafik dibawah ini. Desa yang menunjukan pencapaian indicator K1
sebesar 100 % Pencapaian tertinggi terdapat di beberapa desa, yaitu desa
Merah Arai, Tanjung Paoh, dan Natai Panjang. Sedangkan pencapaian
terendah yakni sebesar 46,67% terletak pada desa Senibung.
Pencapaian kunjungan K1 di Puskesmas Manding adalah sebesar
76,11% atau sejumlah 258 jiwa. Jika dibandingkan dengan target
yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, pencapaian
kunjungan K1 sebesar 94%, maka puskesmas manding belum mencapai
target.

Hal ini di mungkinkan karena sasaran yang diberikan tinggi, wilayah


kerja yang cukup luas, belum meratanya tenaga kesehatan di setiap
desa, kondisi demografi yang sangat sulit ditempuh oleh petugas.
Hasil kunjungan K1 tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

32
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Grafik 4.2
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1
Tahun 2013
35
30

penduduk 25
20
15
10
5
0
Su En M Na M Ta Ta Te M Ko M Na
Na Su Su Te Se M Ka
ng gk er ng er nj nj kel ela m an tai
ng ng ka ng ni ela ya
ai ur pa a ah un un ak wi pa di Pa
a ai Da kaj bu m n
Pi ai k M Ar g g Kir s ng nj
Be Ra m au ng ut Se
na an ai Ar Pa i Ra
li an ya ai Be m
ng ak oh Hil ya
m g rsa ap
ir
bi tu au
ng
sasaran bumil 30 16 17 33 9 18 18 15 15 23 16 15 14 23 20 17 15 10 15
K1 25 13 15 23 9 10 18 12 9 20 11 15 10 11 13 15 7 8 14

Sumber : PKM Manding

Gambar 4.2. Pemeriksaan ANC dengan keterbatasan di polindes.

Hasil pencapaian cakupan K4 tahun 2013 perdesa dapat dilihat dari


grafik dibawah ini. Desa yang menunjukan pencapaian indicator K4

33
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
sebesar 100 % terdapat di desa Merah Arai, Tanjung Arak, dan
Tanjung Paoh. Sedangkan pencapaian terendah yakni sebesar 40%
terletak pada desa Senibung. Sedangkan pencapaian kunjungan K4 di
puskesmas Manding adalah sebesar 70,8% atau sejumlah 240 jiwa. Jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi, pencapaian kunjungan K4 sebesar 84%, maka
pencapaian puskesmas manding belum mencapai target.

Hal ini di mungkinkan karena wilayah kerja yang cukup luas, belum
meratanya tenaga kesehatan di setiap desa, kondisi demografi yang
sangat sulit ditempuh oleh petugas, dan kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan kehamilannya masih kurang, seringkali dating saat usia
kehamilan memasuki trimester III, Hasil kunjungan K4 tahun 2013
dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4
Tahun 2013
35
30
25
penduduk

20
15
10
5
0
Su En M Na M Ta Ta Te M Ko M Na
Na Su Te Se M Ka Su
ng gk er ng er nj nj kel ela m an tai
ng ka ng ni ela yang
ai ur pa a ah un un ak wi pa di Pa
a Da kaj bu m n ai
Pi ai k M Ar g g Kir s ng nj
Be m au ng ut Se Ra
na an ai Ar Pa i Ra
li ai an
Be m ya
ng ak oh Hil ya
m g
rsa ap
ir
bi tu au
ng
sasaran bumil 30 16 17 33 9 18 18 15 15 23 16 15 14 23 20 17 15 10 15
K4 22 12 11 18 9 18 18 11 7 19 11 13 9 11 12 14 6 8 11

Sumber : PKM Manding

34
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemeriksaan
kehamilan K4 adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, dan
tingkat sosial ekonomi serta jarak tempuh menuju fasilitas kesehatan
yang lumayan jauh.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Dengan Kompetensi


Kebidanan
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi
besar terhadap Angka Kematian Ibu. Sedangkan dalam target MDG’s
salah satu yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu
adalah menurunkan angka kematian ibu. Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehat dengan kompetensi kebidanan.
Di Puskesmas Manding cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan pada tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik 4.4
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Manding 2013
30
25
Penduduk

20
15
10
5
0
Su En M Na M Ta Ta Te M Ko M Na Su Na Su Te Se M Ka
ng gk er ng er nj nj kelela m an tai ng ng ka ng ni ela ya
ai ur pa a ah un un ak wi pa di Pa ai a Da kaj bu m n
Pi ai k M Ar g g Kir s ng nj Ra Be m au ng ut Se
na an ai Ar Pa i Ra an ya li ai Be m
ng ak oh Hil ya g m rsa ap
ir b… tu au
SASARAN BULIN 28 14 14 29 6 17 8 11 11 16 11 14 9 17 10 8 4 7 10
PERSALINAN 14 12 6 16 8 12 5 7 6 20 8 11 5 5 7 9 5 6 14

Sumber : PKM Manding

35
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Hasil pencapaian cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan tahun
2013 perdesa dapat dilihat dari grafik ditersebut diatas. Desa yang
menunjukan pencapaian indicator persalinan ditolong tenaga
kesehatan tertinggi sebesar 140% yakni di desa Kayan Semapau,
sebanyak 14 persalinan, sedangkan sasarannya hanya 10 persalinan.
Sedangkan pencapaian terendah yakni sebesar 29,4% terletak pada
desa Nanga Belimbing. Sedangkan pencapaian persalinan ditolong
tenaga kesehatan di puskesmas Manding adalah sebesar 73,3% atau
sejumlah 176 jiwa. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, pencapaian kunjungan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 80%, maka
pencapaian puskesmas manding belum mencapai target.
Hal ini di mungkinkan karena wilayah kerja yang cukup luas, belum
meratanya tenaga kesehatan di setiap desa, kondisi demografi yang
sangat sulit ditempuh oleh petugas.
Upaya peningkatan cakupan persalinan perlu dilakukan melalui
upaya pelaksanaan program unggulan kesehatan ibu, di antaranya
adalah kemitraan Bidan dan Dukun, peningkatan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan melalui jaminan program persalianan,
model rumah tunggu di Kecamatan, revitalisasi Bidan Koordinator
melalui pelaksanaan supervise fasilitatif untuk peningkatan mutu dan
kualitas tenaga penolong persalinan, serta Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).
Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat
menurunkan angka kematian ibu saat persalinan karena ditempat
tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana
kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu
dan bayi.

36
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Pelayanan ibu nifas yang diberikan meliputi : 1)
pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu, 2) pemeriksaan
tinggi fundus uteru, 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per
vaginam lainnya, 4 ) pemeriksaan payudara dan ajuran ASI eksklusif 6
bulan, 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan,
6) pelayanan KB pasca persalinan.

Grafik 4.5
Cakupan Pelayanan Vitamin A Ibu Nifas
Di Puskesmas Manding tahun 2013
35
30
penduduk

25
20
15
10
5
0
Su En M Na M Ta Ta Te M Ko M Na Su Na Su Te Se M Ka
ng gk er ng er nj nj kelela m an tai ng ng ka ng ni ela ya
ai ur pa a ah un un ak wi pa di Pa ai a Da kaj bu m n
Pi ai k M Ar g g Kir s ng nj Ra Be m au ng ut Se
na an ai Ar Pa i Ra an ya li ai Be m
ng ak oh Hil ya g m rsa ap
ir b… tu au
SASARAN BUFAS 29 15 16 31 9 17 17 14 15 22 16 14 14 22 19 16 14 10 14
BUFAS 14 12 6 16 8 12 5 7 6 20 8 11 5 5 7 9 5 6 14

Sumber : PKM Manding

Hasil pencapaian cakupan pemberian vit. A pada ibu nifas tahun 2013
perdesa dapat dilihat dari grafik ditersebut diatas. Desa yang
menunjukan pencapaian indicator cakupan pemberian vit. A pada ibu
nifas sebesar 100 % terdapat di Kayan Semapau. Sedangkan
pencapaian terendah yakni sebesar 22,7% terletak pada desa Nanga
Belimbing. Sedangkan pencapaian pemberian vit. A pada ibu nifas di
puskesmas Manding adalah sebesar 54,3% atau sejumlah 176 jiwa.

37
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
d. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara
lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan pada kunjungan neonates sesuai dengan standar mengacu
pada pedoman Manajeman Terpadu Balita Muda (MTBM) yang
meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir
dan ASI Ekslusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberiksn saat
lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan
neonates di rumah tangga dengan mengunakan buku KIA
Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indicator cakupan
kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama
(KN1) berdasarkan laporan rutin tahun 2013 yaitu sebesar 100 %,
sudah mencapai target Renstra Kabupaten Melawi yang diharapkan
yaitu sebesar 79 %. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.6
Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1)
Di Puskesmas Manding Tahun 2013
19
20 16
18 14 14
16
14 11 11 11
12 8 8 9
10 7 7 6
8 5 5 6 5 5 5
6
4
2
0
Manding
Natai Panjang

Nanga Belimbing

Senibung
Suka Damai
Sungai Raya
Tanjung Arak

Melamut Bersatu
Kayan Semapau
Tengkajau
Sungai Pinang
Engkurai
Merpak

Merah Arai

Tanjung Paoh
Nanga Man

Melawi Kiri Hilir


Tekelak

Kompas Raya

SASARAN BAYI KN1

Sumber : PKM Manding

38
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013

e. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi


Pelayanan kesehatan pada bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar oleh tanaga kesehatan(dokter, bidan, dan perawat) minimal 4
kali dalam setahun, yait satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali
pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi
dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi
intervensi dini dan tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi. Indicator ini merupakan penilaian terhadap
upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelaianan atau penyakit,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.

Gambar 4.3. Pemberian Imunisasi pada bayi

f. Pelayanan Kesehatan Pada Balita


Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada
anak umur 12 – 59 bulan sesuai dengan standar meliputi pemantauan

39
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan
minimal 2 kali setahun dan pemberian Vitamin A 2 kali setahun (bulan
Februari dan Agustus).
Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan Berat
Badan dan pengukuran tinggi badan. Pemberian Vitamin A dilakukan
oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.

Gambar 4.4. Pelayanan pada saat Pusling.

g. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat


Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia
sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) separti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci
tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah yang sering dialami
anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelaianan
refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.

40
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI
kelas 1 dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang
melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas 1. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.

Gambar 4.5. Penyuluhan pada anak SD

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu
untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita /
pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana ini dapat dilihat dari
cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat kontrasepsi (KB
Aktif). Jumlah pasangan usia subur (PUS menurut hasil pengumpulan data
di Puskesmas Manding pada tahun 2013 sebesar 1.955 jiwa. Rata-rata
cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Manding Tahun 2013 adalah
sebesar 99%, angka ini mencerminkan tercapainya target dari Renstra
Kabupaten Melawi sebesar 77 %.

41
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Grafik 4.7
Peserta KB Aktif
Di Kecamatan Pinoh Utara
Tahun 2013

JUMLAH PESERTA KB AKTIF


200 184
180 160
160
Jumlah Penduduk

140 118 119 117


113
120 94 99
100 78
69 69 73 66 70
80 55 63
60 40 44 38
40
20
0
Tanjung Arak
Sungai Pinang

Manding

Nanga Belimbing

Senibung
Engkurai

Suka Damai
Merpak

Merah Arai

Sungai Raya
Tanjung Paoh

Melamut Bersatu
Kayan Semapau
Nanga Man

Tengkajau
Natai Panjang
Melawi Kiri Hilir
Tekelak

Kompas Raya

Sumber : PKM Manding

Grafik 4.8
Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi
Di Kecamatan Pinoh Utara
Tahun 2013
100 100 100
100 90 90 90
80 84
90
80

70 60 60 60 60
60 50 5049
50 40 39 40 40
40 25 28 30 28 30 28 30
23 19 23
30 14 15 15 13 17 18 14
20 6 10
10
0
Tanjung Arak

Manding
Natai Panjang

Nanga Belimbing

Senibung
Engkurai

Suka Damai
Merpak

Merah Arai

Sungai Raya
Tanjung Paoh
Nanga Man

Tengkajau
Sungai Pinang

Melawi Kiri Hilir


Tekelak

Melamut Bersatu
Kayan Semapau
Kompas Raya

suntik pil

Sumber : PKM Manding

42
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Pada tahun 2013 sebesar 1.668 peserta KB aktif masih banyak mengunakan
alat kontrasepsi jangka pendek terutama metode suntik sebanyak 1.163
peserta atau sebesar 69,7% dan peserta dengan metode Pil KB berjumlah
505 jiwa atau sebesar 30,3%.

3. Pelayanan Imunisasi
a. Imunisasi Pada Anak
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan
suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan
imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4
kali), Hepatitis B (3 kali) dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui
pelayanan rutin di Posyandu dan Fasilitas Pelayanan kesehatan lainnya.
Pada tahun 2013 target Desa UCI di Puskesmas Manding adalah sebesar 85
%. Sedangkan capaian desa UCI tahun 2013 adalah sebesar 77.5 % sudah
mendekati target yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1
Cakupan Desa UCI Di Kecamatan Pinoh Utara
Tahun 2012
DESA STATUS UCI
Sungai Pinang TIDAK UCI
Engkurai TIDAK UCI
Merpak TIDAK UCI
Nanga Man TIDAK UCI
Merah Arai UCI
Tanjung Arak TIDAK UCI
Tanjung Paoh TIDAK UCI
Tekelak TIDAK UCI
Melawi Kiri Hilir TIDAK UCI
Kompas Raya TIDAK UCI
Manding TIDAK UCI
Natai Panjang TIDAK UCI
Sungai Raya TIDAK UCI

43
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Nanga Belimbing TIDAK UCI
Suka Damai TIDAK UCI
Tengkajau TIDAK UCI
Senibung TIDAK UCI
Melamut Bersatu UCI
Kayan Semapau TIDAK UCI
Sumber : PKM Manding

Berdasarkan data diatas dapat diketahui pada tahun 2013 hanya 2 desa
yang UCI, yaitu desaMerah Arai dan Melamut Bersatu.

b. Imunisasi Pada Ibu Hamil


Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut
Clostridium tetani. Tetanus ini juga bisa menyerang pada bayi baru lahir
(Tetanus Neonatum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat.
Tetanus merupakan satu penyebab kematian bayi.
Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama didaerah terpencil berada
dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh dari kondisi steril pada saat
persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan resiko ibu maupaun bayinya
terkena tetanus. Di Puskesmas Manding tahun 2013 cakupan imunisasi
pada ibu hamil TT2 sebesar 75,56 %.

4. Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan
yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering
dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi,
kekurangan vitamin A, dan gangguan akibat kekurangan yodium
1. Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil (Fe)
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Wanita hamil merupakan salah satu
kelompok yang rentan masalah gizi anemia gizi besi.

44
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Di Puskesmas Manding cakupan ibu Hamil yang mendapatkan tablet
tambah darah (Fe3) pada tahun 2012 sebanyak 69,55 %. Dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
Tabel 4.2
Cakupan Bumil Mendapat Fe Di Kecamatan Pinoh Utara
Tahun 2013
NO DESA JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
IBU
JUMLAH % JUMLAH %
HAMIL
1 Sungai Pinang 30 25 83,33 22 73,33
2 Engkurai 16 13 81,25 12 75,00
3 Merpak 17 15 88,24 11 64,71
4 Nanga Man 33 23 69,70 18 54,55
5 Merah Arai 9 9 100,00 9 100,00
6 Tanjung Arak 18 10 55,56 18 100,00
7 Tanjung Paoh 18 18 100,00 18 100,00
8 Tekelak 15 12 80,00 11 73,33
9 Melawi Kiri Hilir 15 9 60,00 7 46,67
10 Kompas Raya 23 20 86,96 19 82,61
11 Manding 16 11 68,75 11 68,75
12 Natai Panjang 15 15 100,00 13 86,67
13 Sungai Raya 14 10 71,43 9 64,29
14 Nanga Belimbing 23 11 47,83 11 47,83
15 Suka Damai 20 13 65,00 12 60,00
16 Tengkajau 17 15 88,24 14 82,35
17 Senibung 15 7 46,67 6 40,00
18 Melamut Bersatu 10 8 80,00 8 80,00
19 Kayan Semapau 15 14 93,33 11 73,33
JUMLAH (KAB/KOTA)
339 258 76,11 240 70,80

Sumber : PKM Manding

2. Pemberian Kapsul Vitamin A


Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk
menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada
balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi
masalah kekurangan vitamin A pada masyarakat.

45
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
Sararan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-
11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4
tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan
kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin
A yang cukup melalui ASI.
Di Puskesmas Manding pemberian vitamin A dilakukan 2 kali dalam
setahun yaitu pada bulan februari dan bulan agustus. Capaian balita yang
mendapatkan vitamin A sebanyak 2x pada tahun 2013 di Puskesmas
Manding untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran table 32.

3. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif


Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah
menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan
meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6
bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi
sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Di Puskesmas Manding cakupan pemberian ASI eksklusif tahun 2013
sebesar 67,4 %. Dapat dilihat pada lampiran tebel 41.

B. Perilaku Hidup Masyarakat

Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan
setiap orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa
hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati
hidup sehat dan bahagia. Sebab kesehatan terkait erta dengan perilaku atau
budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus
menerus.
Pemerintah sudah cukup lama mengampanyekan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Namun berbagai kendala klasik menghadang. Diantaranya :
disparitas status kesehatan antar tingkat social ekonomi, antar kawasan dan
antar perkotaan-perdesaan, beban ganda penyakit, rendahnya kinerja pelayanan

46
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
kesehatan, kebiasaan merokok, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan gizi
lebih pada balita, rendahnya kebersihan lingkungan, rendahnya kuantitas,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

Perkembangan masyarakat di wilayah kerja Puskes Manding semakin


tahun mengalami peningkatan dimana perilaku hidup masyarakat sudah lebih
baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat harus menjadi bagian integral
dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam pada anak sejak kecil sehingga mereka
sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat hingga mereka dewasa.

Kesehatan adalah investasi kita di masa kini dan masa depan. Masyarakat
juga harus disadarkan bahwa kesehatan dibangun bukan oleh obat-obatan atau
tindakan kuratif lainnya, tapi 75 persen kesehatan kita dibangun oleh
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada yang bisa
kita kerjakan bila badan kita sakit. Bahkan, tidak ada artinya perjalanan karier
yang menanjak bila kondisi fisik, psikis, dan lingkungan kita makin buruk.

C. Keadaan Lingkungan

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan


akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan
kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada
institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup
pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas
sanitasi dasar.

1. Penyediaan Air Bersih.


Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua
makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan.
Demikian pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air dalam hal

47
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
ini menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk
hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia.
Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita.
Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak,
mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat
kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih
merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota
besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering
diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu
air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut
tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi
air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu
dikarenakan banyaknya pencemaran lingkungan.
Adapun rincian pengguna air bersih di wilayah kerja Puskesmas
Manding adalah sebagai berikut :

a. LAINNYA = 4,92 %
b. P A H = 19,13 %
c. LEDENG = 25,33 %
d. S G L = 49,13 %
e. SPT = 0%
f. Kemasan = 1,47%

2. Jamban sehat
Untuk penggunaan jamban tahun 2013, dari 1.015 KK yang diperiksa
sudah mencapai 401 KK (39,5%) memiliki jamban. Sedangkan yang masuk
criteria memiliki jamban sehat sebanyak 340 KK (80,8%) dibandingkan dari
jumlah KK yang diperiksa.

48
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
3. Pembuangan Sampah
Data KK yang memiliki tempat sampah belum dapat diketahui secara
pasti keakuratannya. Akan tetapi data yang diperoleh pada tahun 2013 dari
1.015 KK yang diperiksa, sebanyak 727 kk (71,6%) memiliki tempat sampah dan
diantaranya terdapat 496 (68,2%) termasuk criteria memiliki tempat
pembuangan sampah yang sehat.

4. Air Limbah Rumah Tangga


Sarana pembuangan air limbah (SPAL) adalah salah satu dari
persyaratan rumah sehat, dimana dengan SPAL yang tertutup baik tidak akan
menjadi tempat perkembangbiakan maupun peristirahatan organisme yang
mungkin bisa merugikan kesehatan. Di Kabupaten Melawi pada tahun 2010,
dari 6.502 KK yang diperiksa baru tercatat 2.692 KK (58,09%) memiliki SPAL.
Sedangkan data kecamatan sampai tahun 2013 belum ada data.

5. Tempat Umum Sehat


Yang dimaksud dengan tempat umum adalah hotel, restoran/rumah
makan, Pasar salon kecantikan dan TPUM lain-lain. TPUM yang ada pada
tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas Manding sebanyak 123, yang telah
diperiksa sebanyak 93, dan yang dinyatakan sehat sebanyak 74 atau 79,57%.

6. Pengembangan UKBM.
Salah satu indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan
UKBM adalah persentase desa yang memiliki posyandu. Dari 19 desa yang ada
di Kecamatan Pinoh Utara pada tahun 2012 terdapat 18 buah posyandu, berarti
tiap desa rata-rata memiliki 1 buah posyandu.
Dari keseluruhan posyandu tersebut 47,21% adalah posyandu
Pratama, 56,76% posyandu Madya, 31,89% posyandu Purnama dan 0%
posyandu Mandiri. Indikator yang lain adalah jumlah polindes, dimana pada
tahun 2012 tercatat sebanyak 14 polindes dan 4 pustu. Sehingga hampir

49
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
semua desa ada polindes atau pustu, tetapi belum semua polindes terisi
tenaga bidan di desa.

Gambar 4.6. Salah satu Kebun Kelompok Toga

7. Jaminan Kesehatan Masyarakat


Pada dasarnya sebagian besar masyarakat Kabupaten Melawi telah
menggunakan sarana pelayanan kesehatan sebagai sarana pencari
pertolongan baik milik pemerintah maupun swasta. Puskesmas dan rumah
sakit tetap menjadi pilihan utama penduduk untuk mendapatkan
penanganan penyakitnya, hanya sebagian kecil saja yang terlindungi oleh
asuransi kesehatan. Peserta asuransi ini sebagian besar adalah peserta wajib
yaitu para Pegawai Negeri Sipil yang perlindungannya dilaksanakan oleh PT
ASKES.
Namun demikian telah didata peserta Askeskin dari seluruh
kecamatan dikabupaten Melawi ini pada tahun 2010 sebanyak 58,056 jiwa yang
mendapat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Sedangkan untuk
masyarakat di wilayah Kecamatan Pinoh Utara pada tahun 2013 masyarakat
yang mendapat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas
sebanyak 5.994 peserta yang terdiri dari 3.013 peserta laki-laki

50
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
dan 2.981 peserta perempuan. Untuk mengetahui lebih jelas ddapat dilihat
pada lampiran tabel 55.

Gambar 4.7. Pemberian obat suntik pada pasien jiwa di desa Kompas Raya

51
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Tenaga Kesehatan
Ketersediaan tenaga di sarana kesehatan baik di puskesmas maupun
rumah sakit pada umumnya sudah cukup baik. Dalam melaksanakan fungsi dan
tugasnya di Kabupaten Melawi dapat dilakukan oleh pegawai baik dengan
status Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),Pegawai
Tidak Tetap (PTT) dan tenaga Honorer. Peningkatan Sumber Daya Manusia
bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan Sumber Daya
Kesehatan serta efektifitas penggunaan Sumber Daya Kesehatan di Kabupaten
Melawi yang meliputi tenaga Medis, tenaga Perawat dan Bidan, tenaga Farmasi,
tenaga Gizi, tenaga Teknisi Medis, tenaga Sanitasi dan tenaga Kesehatan
Masyarakat.
Jumlah seluruh pegawai kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Pinoh
Utara Kabupaten Melawi tahun 2013 adalah 30 orang pegawai negeri sipil dan 1
orang PTT dokter, 1 orang PTT bidan dan 3 orang tenaga magang.

Gambar 5.1. Pegawai Puskesmas Manding

52
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
B. Sarana Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi
tahun 2012 masih belum begitu banyak sehingga masih perlu diadakan perbaikan-
perbaikan. Sarana Pelayanan Kesehatan dasar milik pemerintah (Puskesmas)
belum menjangkau keseluruh desa yang ada di wilayah Kecamatan tersebut.
Dikarenakan jarak tempuh dan keadaan geografis wilayah setempat yang
menyulitkan penduduk meuju akses kesehatan.

Puskesmas masih dalam tahap pembangunan, namun tahun 2011 sudah


mulai beraktivitas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tahun
2011 Puskesmas Manding yang saat itu bangunan masih kontrak rumah
penduduk terbakar, kemudian dipinjamkan di samping Kantor Camat, tetap
dapat memberikan pelayanan kesehatan. Kemudian baru pada tahun 2012
mendapat pinjaman dari gedung desa yang ditempati sampai sekarang.

C. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran kesehatan di Puskesmas Manding Kecamatan Pinoh Utara
Kabupaten Melawi pada tahun 2013 mencapai total Rp. 359.650.600,00
diperoleh dari APBD Puskesmas dan APBN.

Sumber biaya utama pembangunan kesehatan Puskesmas Manding


berasal dari APBD/DAU Kabupaten Melawi. Anggaran yang dialokasikan dari
APBD Puskesmas sebesar Rp. 75.950.000,00 atau 21,12%, sedangkan APBN
(DAK, Askeskin dan lain-lain) sebesar Rp. 283.700.600,00 atau 78,88%.

53
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten


Melawi khususnya Puskesmas Manding tahun 2013 yang telah berhasil
dikumpulkan melalui laporan Pustu, Polindes, atau Poskesdes, dan laporan
Program, maka dapat disimpulkan bahwa indikator Derajat Kesehatan Masyarakat
di wilayah Puskesmas Manding Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi yang
telah dilaksanakan adalah :

1. Umur harapan hidup waktu lahir cenderung meningkat dan pada tahun 2013
diperkirakan telah mencapai angka 67.76%
2. Angka kematian bayi mengalami peningkatan dari tahun 2011 s/d tahun 2013
yang dapat dilihat dari grafik 3.
3. Angka Kematian Balita (AKABA) mengalami Peningkatan.
4. Angka Kematian Ibu juga tidak terjadi.

Dengan berbagai hambatan dan keterbatasan data yang dapat disajikan


dalam buku Profil Puskesmas Manding Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi tahun
2013 ini, akhirnya dapat terselesaikan. Semoga buku ini dapat memberikan
gambaran tentang berbagai kondisi kesehatan di wilayah Kecamatan Pinoh Utara
Kabupaten Melawi untuk menunjang manajemen program kesehatan disemua jenjang
administasi.

Peran serta masyarakat dan sektor di luar kesehatan memiliki peranan yang
sangat besar dalam upaya pencapaian Derajat Kesehatan Masyarakat yang optimal
dalam suasana keluarga berkualitas. Sehingga diusahakan agar hasil kegiatan dari
tahun 2011 s/d tahun 2012 ini mampu membantu upaya pencapaian visi menuju
Kabupaten Melawi Sehat Tahun 2015 yang merupakan sebuah cita-cita yang dapat
tercapai dengan memanfaatkan secara oftimal sisa waktu yang ada. Pembinaan dan
peningkatan mutu kerjasama lintas sektor perlu lebih ditingkatkan. Kesinambungan

54
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS MANDING KECAMATAN PINOH UTARA
2013
kegiatan pembangunan di bidang kesehatan di semua jenjang administrasi harus
bersatu padu dan saling mendukung dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama
yang telah disepakati.

55

Anda mungkin juga menyukai