PENDAHULUAN
1
BAB II
2.1 Adverbia
2.1.1 Pengertian Adverbia
Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina
predikatif atau kalimat. Dalam kalimat ia sudah pergi, kata sudah adalah adverbia
bukan karena ia mendampingi verba pergi, tetapi karena mempunyai potensi untuk
mendampingi adjektiva, misalnya dalam saatnya sudah dekat. Jadi, sekalipun banyak
adverbia dapat mendampingi verba dalam konstruksi sintaksis, namun adanya verba
bukan menjadi ciri adverbia. Adverbia tidak boleh dikacaukan dengan konseep
keterangan, karena adverbia merupakan konsep kategori; sedangkan keterangan
merupakan konsep fungsi.
2.1.2 Bentuk-bentuk Adverbia
1. Adverbia dasar bebas (bentuk tunggal/monomorfemis): sanget, hanya, lebih,
segera, agak dan akan.
Contoh:
a. Orang itu sanget bijaksana.
b. Ia hanya membaca satu buku, bukan dua.
c. Ia lebih sukses dibanding teman seangkatannya.
2. Adverbia turunan (bentuk jamak/polimorfemis)
Adverbia turunan ini terbagi atas:
a. Adverbia turunan yang tidak berpindah kelas terdiri dari:
1. Adverbia bereduplikasi, misalnya: agak-agak, belum-belum, jangan-jangan, lagi-
lagi, lebih-lebihpaling-paling, rada-rada, dan sering-sering.
2. Adverdia gabungan, misalnya: belum boleh, belum sering, tidak boleh, tidak boleh
tidak, dan lain-lain.
b. Adverbia turunan yang berasal dari berbagai kelas, terdiri dari:
1. Adverbia berafiks, yaitu yang berprefiks ter-, misalnya: terlalu, dan terlampau, dan
dengan prefiks se-, misalnya; sekali.
2. Adverbia dari kategori lain karena reduplikasi:
(a). Denominal: akhir-akhir, malam-malam, mula-mula, pagi-pagi, tengah-tengah.
(b). Depronominal: sendiri-sendiri.
2
(c). Adverbia de-adjektival, miisalnya: awas-awas, baik-baik, hemat-hemat,
lambat-lambat,benar-benar, dan lain-lain.
3. Adverbia yang terjadi dari gabungan kategori lain dan pronomina, misalnya:
A+ -nya: agaknya, harusnya.
N+ -nya: rasanya, rupanya.
V+ -nya: hendaknya, kiranya.
Num.+ N +-nya: seluruhnya, semuanya.
pada+N+ -nya: pada dasarnya, pada hakikatnya.
Pada + A+ -nya : pada hematnya.
4. Adverbia deverbal gabungan: mau tidak mau, tidak dapat tidak, tidak terkatakan
lagi.
5. Adverbia de-adjektival gabungan: tidak jarang, tidak lebih, terlebih lagi.
6. Gabungan proses, misalnya:
Se- + A + -nya : sebaiknya, sebenarnya, sesungguhnya.
Se - + V + -nya : seharusnyya, sedapatnya.
Se - + R A + -nya : selambat-lambatnya, secepat-cepatnya.
2.1.3 Subkategorisasi
3
2.1.4 Pemakaian adverbia
4
jangan Ayo, jangan malu-malu, kita kan sama-sama
teman.
kagak Ah, gue sih kagak kasian sama dia.
mungkin Dia mungkin khawatir atas nasib anaknya.
nggak Dia nggak gesit sih, jadi kalah deh.
tak Dia tak kecewa terhdapmu.
tidak Orang itu tidak lalai.
*Adverbia yang ekstraklausal merupakan penanda modalitas
5
2.2 Kata Tugas
Kata tugas adalah sejenis kategori kata dalam tata bahasa formal bahasa
Indonesia yang berdasarkan perannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok, yaitu:
2.2.1 Preposisi
Preposisi adalah kata yang terletak didepan kata lain sehingga berbentuk frasa
atau kata lain.
1. Preposisi dasar: di, ke, dari, pada, demi, dan lain-lain.
(a) Demi kemakmuran bangsa, mari kita tegakkan hukum dan keadilan.
(b) Perjuangan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur dari
awal kemerdekaan hingga saat ini harus ditingkatkan.
2. Preposisi turunan: di antara, di atas, ke dalam, dari sam-ping, dari luar, kepada
dan lain-lain.
(a) Panitia lomba mengarang ilmiah nasional meminta kepada saya untuk
menjadi penilai pada tingkat final.
(b) Di antara calon peserta lomba terdapat nama seorang peserta yang sudah
menjuarai dua kali berturut-turut.
2.2.2 Konjungsi
konjungsi berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat atau
kalimat yang satu dengan kalimat lain dalam satu wacana. Konjungsi
dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. konjungsi intrakalimat: agar, atau, hingga, sedang, dan sehingga, serta,supaya,
tetapi, dan sebagainya. Dalam kalimat misalnya:
(a) Ia belajar hingga larut malam.
(b) Mereka belajar keras sehingga berhasil mendapatkan cita-citanya.
(c) Saya bekerja keras sedang Anda santai-santai saja.
2. Konjungsi ekstrakalimat: jadi, disamping itu, oleh karena itu, oleh sebab itu,
dengan demikian, walaupun demikain, akibatnya, tambahan pula, dan
sebagainya.
(a) Penguasa itu kaya raya dan dermawan. Oleh karena itu ia dihormati oleh
tetangga di sekitar runahnya.
6
(b) Kualitas pendidikan kita tertinggal dari negara maju. Oleh sebab itu, kita
harus bekerja keras untuk mengejar ketinggalan ini.
(c) Pelestarian budaya harus tetap dilakukan dengan kreativitas baru yang
berakar pada kekayaan budaya. Untuk itu siswa harus dilatih
memanfaatkannya sehingga menghasilkan kreativitas baru.
2.2.3 Interjeksi
Interjeksi barfungsi untuk mengungkapkan perasaan, terdiri atas dua jenis:
1. Bentuk dasar: aduh, ah, eh, idih, wah, dan sebagainya.
(a) Aduh, mengapa anda harus menghadapi masalah seberat itu.
(b) Wah, saya merasa amat tersanjungdengan sambutan ini.
(c) Kekayaan laut kita dicuri nelayan asing rata-rata 4 miliar USD setiap
tahun. Eh, kita harus berbuat sesuatu.
2. Bentuk turunan: alhamdulillah, insya Allah, astaga,dan sebagainya.
(a) Alhamdulillah, ekonomi negara kita berangsur membaik.
(b) Astaga, gedung itu di bom oleh teroris.
(c) Kita harus bekerja keras untuk mengolah kekayaan budaya. MasyaAllah
maksud saya mengolah makanan tradisional menjadi produk modern
berkualitas internasional.
2.2.4 Artikula
Artikula berfungsi untuk mendampingi nomina dan verba pasif. Contoh: si,
sang, sri, para, kaum, dan umat.
(a) Si kecil itu selalu datang merengek-rengek meminta sesuatu.
(b) Sang penyelamat akan datang saat kita perlukan.
2.2.5 Partikel
Kelompok kata tugas yang terakhir sebenarnya berupa klitika, karena selalu
diletakkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat pertikel yakni; -kah, -
lah, pun, dan –tah.
(a) Diakah yang akan datang?
(b) Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
(c) Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.
(d) Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina
predikatif atau kalimat yang terdiri dari dua subketagori, yaitu: adverbia intraklausal
dan ekstraklausal. Sedangkan kata tugas adalah sejenis kategori kata dalam tata bahasa
formal bahasa Indonesia yang berdasarkan perannya dapat dibagi menjadi lima
subkelompok, yaitu: preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel.
8
DAFTAR PUSTAKA
Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
pustaka utama.
Moeliono, Anton M. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Waridah, Ernawati. 2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta: Kawan Pustaka.