Allah S.W.T. memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang
telah diberikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Daftar Tabel.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Empiris.......................................................................................5
2.2 Kajian Teori................................................................................................19
2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran.................................................................19
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran...........................36
2.2. 3 Pengertian Analisis SWOT.....................................................................40
2.2.4 Balanced Scorecard................................................................................51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian........................................................................................53
3.2 Instrumen variabel......................................................................................54
3.2.1 Analisis Faktor Strategi Internal dan Eksternal.......................................54
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................54
3.4 Metode Analisa Data...................................................................................55
3.4.1 Analisa SWOT.........................................................................................57
3.4.2 Diagram Analisis SWOT........................................................................62
3.4.3 Matriks SWOT.........................................................................................63
3.4.4 Analisis Matriks QSPM...........................................................................65
3.5 Analisa Strategi Triangulasi Konkuren.......................................................66
3.6 Hasil Temuan Penelitian.............................................................................67
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Berdirinya KUD Susu Sapi Perah..................................................69
4.2 Analisis SWOT KUD Susu Sapi Perah.......................................................78
iii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................79
5.2 Saran...........................................................................................................79
Daftar Pustaka................................................................................................80
Lampiran.........................................................................................................82
iv
Daftar Tabel
v
BAB I
PENDAHULUAN
diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai
bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix atau yang diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi bauran pemasaran adalah suatu strategi penjualan atau
promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk
(marketing mix) yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi
“Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis
yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan
sasaran”.
Sapi perah adalah salah satu hewan ternak penghasil susu. Produksi susu yang
jenis hewan ternak penghasil susu yang lain seperti kambing, domba dan kerbau,
maka dari itu sapi perah mempunyai kontribusi besar terhadap pemenuhan
Menurut Makin (2011), susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjar
susu merupakan makanan yang secara alami paling sempurna, karena merupakan
1
sumber utama protein, kalsium, fospor, dan vitamin. Kuantitas susu yang
dihasilkan oleh ternak sapi perah lebih banyak dibandingkan dengan ternak perah
semakin meningkat tiap tahunnya, sehingga keberadaan usaha ternak sapi perah
harus selalu berkembang. Peningkatan usaha ini tidak hanya didukung dari
peningkatan populasi ternak sapi perah, namun harus didukung dari produktivitas
ternak. Seekor sapi perah rata-rata dapat menghasilkan susu hingga 11 liter/hari
dijual. Menurut Rahadja dan Manurung (2002) salah satu faktor yang
sebagainya.Susu sapi murni memiliki bau khas yang kurang disukai masyarakat
oleh karena itu pengolahan lebih lanjut diharapkan dapat membantu penjualan
susu sapi ini. Peternak juga melakukan penjualan susu sapi secaralangsung kepada
2
mengidentifikasi bauran pemasaran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
Sanankulon Blitar.
Baik Buruk
No Pertanyaan
∑ % ∑ %
Memberi pengetahuan tentang susu sapi
1
perah
2 Memiliki kualitas produk yang unggul
3 Pelayanan yang baik
4 Harga produk terjangkau
5 Akses ke lokasi mudah
sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran susu sapi perah.
2. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi dalam pemasaran susu
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Nama
Metode
No Judul danTahun Variabel Hasil
Penelitian
penelitian
Bauran pemasaran
di Wonosobo
Besar pengaruh
sebesar 39,9%.
3 Studi Diana Novita Harga Metode Hasil penelitian
4
analisis deskriptif
menunjukkan
bahwa 47%
berbicara tentang
harga.
4P (product,
Komparasi
promotion, price
Teori Marketing penelitian ini
Sutrisno, Pada dasarnya
dan place)
Politik 4p menggunakan
3P (Push
Neneng Yani kedua teori dapat
4 Menurut metode studi
marketing, Pull
Yuningsih, Leo saling melengkapi
Niffenegger dan literatur atau
Marketing, dan
Agustino (2018) di lapangan.
3p Menurut kepustakaan
Pass
Adman Nursal
marketing)
Model regresi
linier sederhana
dapat digunakan
Pengaruh
Oktavianus untuk
Marketing Mix penelitian ini
Barcelona, memprediksi
Terhadap Marketing Mix merupakan jenis
Tinneke M. keputusan
5 Keputusan (X), Keputusan penelitian
Tumbel, pembelian yang
Pembelian Pembelian (Y) deskriptif
John A. F. dipengaruhi oleh
Pada CV. Justiti Kuantitatif.
Kalangi (2019) Marketing Mix
Motor Lembata
(produk, harga,
promosi dan
distribusi)
6 Analisis I Made Sudana Produk (X1), penelitian ini Variabel Marketing
5
Tempat dan Promosi
Terhadap
berpengaruh
Keputusan
simultan terhadap
Pembelian
Lapian, Promosi (X4), keputusan
Nutrition Shake
Rotinsulu Jopie Keputusan kuantitatif. pembelian Nutrition
Herbalife di
Jorie (2018) Pembelian (Y) Shake Herbalife di
Empat Rumah
Empat Rumah
Nutrisi Kota
Nutrisi Kota
Manado
manado.
Berdasarkan
variabel terikat
kesadaran
hanya faktor
Pengaruh merek (brand
promosi
Bauran association),
penelitian ini dan faktor saluran
Pemasaran, asosiasi merek
merupakan pemasaran dari
Ekuitas Merek Dodi Supriatna, (brand
angket yang bauran pemasaran
Terhadap Dodik Ridho association),
8 diisi melalui yang berpengaruh
Keputusan Nurrochmat, kesan
proses terhadap ekuitas
Pembelian dan Idqan Fahm kualitas
wawancara merek dalam hal
Benih Cap (perceived
terstruktur. ini dimensi hanya
Kapal Terbang quality) dan
pada perceived
di Jawa Barat keputusan
quality.
pembelian
9 Analisis Green Fahlis Ahmad, Green Produk Metode Green Product dan
6
Marketing
simultan
Strategy
berpengaruh
Terhadap penelitian
signifikan terhadap
Keputusan Strategy (X2), Asosiatif untuk
Keputusan
Pembelian Soegoto (2016) Keputusan melihat
Pembelian Produk
Produk The Pembelian (Y) keterhubungan
The Body Shopdi
Body Shop di antar variabel.
Manado Town
Mando Town
Square.
Square
Analisis
Pengaruh
Dimensi
Capella
Dinamik
Nusantara Riau)
11 Pengaruh Dyah Sawitri, Produk (X1), Jenis penelitian Terdapat pengaruh
Marketing Mix Martalen, Ayu Promosi (X2, yang dilakukan signifikan dan
Rumah Sakit
Jiwa Dr.
Radjiman
7
Wediodiningrat
Hasil penelitian
menerangkan
Peranan
Jenis penelitian bahwa variabel
Marketing Mix
ini kombinasi harga, produk,
Terhadap Harga (X1),
yaitu suatu promosi
Keputusan Rudy Pudjut Produk (X2),
metode dan lokasi memiliki
Konsumen Harianto & Promosi (X3),
12 penelitian yang pengaruh yang
Memilih Surya Adi Lokasi (X4),
mengkombinasi positif signifikan
Keluncum Wibowo (2017) Keputusan
kan metode terhadap keputusan
Barbershop Konsumen (Y)
kuantitatif dan konsumen memilih
Sepinggan
kualitatif. Keluncum
Balikpapan
Barbershop
Balikpapan.
13 Keputusan Doni Marlius Faktor Populasi dan Secara parsial tidak
pemasaran dengan
keputusan
pembelian, dan
secara simultan
faktor psikologis
dan bauran
pemasaran
berpengaruh
signifikan terhadap
8
keputusan
pembelian.
Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan
sebagai berikut,
eksistensi makanan
kepustakaan. mudahnya
memperkenalkan
makanan lokal ke
kancah dunia
internasional.
15 Hubungan Puji Lestari, Product, Price, Penelitian ini terdapat hubungan
9
karenanya
diharapkan
lain.
Bauran pemasaran
Cosmetics pembelian
Indonesia in berpengaruh
kepuasan
pelanggan.
17 In order to
Mix Elements: Raewf tahun 4P, Price, Place, hypotheses and Pemasaran (MM)
10
adalah kelompok
tujuan organisasi
bersamaan
Hasil penelitian ini
diterima.
19 Marketing Mix Isyana Rahayu, Marketing mix, Kuantitatif Berdasarkan analisis
11
dan diskusi, bisa
jadi
menyimpulkan
bahwa variabel
Analysis Of
bauran pemasaran
Natural Tourism Dodik Ridho
kawah putih, itu
Area ‘ Kawah Nurrochmat dan
keputusan secara signifikan
Putih ‘ and Its Achmad
pengunjung, mempengaruhi
Effect On Fachrodji tahun
wisatawan keputusan
Visitors 2015
pengunjung
Decision
termasuk
produk, harga,
tempat, promosi,
dan orang-orang.
20 The 4P Walter van Marketing mix kualitatif Dari ulasan ini,
secara eksklusif
digunakan dalam
pemasaran. Hal
untuk pembagian P
keempat menjadi
penjualan pribadi,
periklanan, lisensi
promosi penjualan
sebagai cate
berdarah sisa.
Namun, kekurangan
12
cara klasifikasi ini
semakin jelas.
Tujuan dari
untuk menyoroti
elemen-elemen
terpenting dari
bauran pemasaran
yang mempengaruhi
loyalitas konsumen
untuk menentukan
elemen bauran
pemasaran di sektor
telekomunikasi pada
umumnya, dan
khususnya
diterapkan pada
perusahaan
telekomunikasi
Aljazair.
22 Operationalizatio Muljadi, BMT Operation, Descriptive Produk dan harga
13
administrator,
manajer dan
pelanggan.
Sedangkan untuk
masyarakat (SDM),
Baitul
BMT tidak
Maal Wat Tamwil
menyiapkan SDM
(BMT) at the Salamah
perencanaan.
Province of Wahyuni
Manajer tidak
Banten,
dilatih secara
Indonesia
khusus untuk
menambah
pengetahuan
mereka
Syariah ekonomi.
23 Analysis of The Muh. Ishaq Patient Safety, Kuantitatif Hasil penelitian ini
penelitian, masih
belum ditemukan
hasil penelitian
sebelumnya yang
dilakukan tentang
14
pengaruh loyalitas
keselamatan pasien
sakit swasta.
Studi ini telah
mengevaluasi tujuan
promosi penjualan
serta berbagai
strategi yang
digunakan oleh
Nigerian Breweries
Plc untuk
mengamankan basis
dampaknya terhadap
penjualan dan
loyalitas pelanggan.
melalui distribusi
kuesioner serta
wawancara dengan
staf anggota
perusahaan.
25 The Effect Of Zen Zen Guisi Marketing Mix Kuantitatif 1) Strategi bauran
15
Mixed Strategy Marketing berpengaruh positif
Denpasar sehingga
Regency meningkatkan
kinerja pemasaran
di pusat
perbelanjaan di
Kabupaten Badung
dan Denpasar.
2) Kinerja
pemasaran memiliki
signifikan terhadap
keunggulan
kompetitif berarti
kinerja pemasaran
sehingga
meningkatkan
keunggulan
kompetitif di pusat
perbelanjaan di
Kabupaten Badung
dan Denpasar.
3) Ada pengaruh
16
positif tetapi tidak
signifikan antara
strategi bauran
pemasaran pada
keunggulan
kompetitif, ini
menggambarkan
bahwa strategi
bauran pemasaran
belum mampu
membuat
keunggulan
kompetitif di pusat
perbelanjaan secara
signifikan.
dalam pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat
pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah
A. Produk (Product).
17
Menurut Kotler dan Keller (2007) mengartikan produk adalah segala
pandang yaitu:
diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali, atau untuk
Menurut (Danang, 2012: 79), perlu diingat bahwa produk selalu mengalami
18
mengeluarkan biaya-biaya untuk mempersiapkan media promosi, sementara
jumlah penjualan produk masih relatif kecil.Hal ini berakibat pada kondisi
produk. Tahap ini berlangsung lama dan produsen akan mendapatkan tantangan
besar dalam pemasaran karena persaingan penjualan produk menjadi ketat dan
intensif.
d. Penurunan Produk (decline)
Penjualan produk akan mencapai titik terendah. Untuk mendapatkan
keuntungan penjualan kembali, pada tahap ini, produsen harus memiliki ide baru
untuk produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
19
Produk khusus (speciality product) yaitu produk yang dibeli oleh
produk tersebut.
Produk yang tidak dicari (unsough product), yaitu produk konsumen yang
1. Atribut produk
Atribut produk memberi manfaat untuk mengkomunikasikan produk
konsumen.
Fitur produk, perusahaan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat
20
2. Penetapan merek, merek merupakan tanda yang menjadi ciri khas yang
konsumen, yaitu membedakan produk tanpa harus memeriksa secara teliti dan
produk agar tetap dalam kedaan baik hingga ke konsumen. Kemasan terdiri
dari:
4. Pelebelan, label adalah bagian dari barang yang berisi keterangan tentang
Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa.Harga dapat juga diartikan penentuan nilai produk
ditagihkan, atas suatu produk atau jasa atau jumlah dan nilai yang ditukarkan para
Menurut Kotler dan Amstrong (2008, 346), ada dua faktor umum yang perlu
21
a) Faktor internal perusahaan meliputi: tujuan pemasaran, perusahaan, strategi
produk, target pangsa pasar, reaksi pesaing, strategi penetapan harga, bagian lain
dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
22
adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun mendorong orang
Amstrong, 2008: 116).Menurut Suryana (2013: 218), agar barang dan jasa yang
tersebut dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi. Oleh karena itu, promosi
promosi barang dan jasa yang dihasilkanakan mudah dikenal oleh konsumen.
23
b. Promosi penjualan (sales promotion) yaitu penawaran produk secara intensif
d. Penjualan personal (personal selling), dalam hal ini pemilik perusahaan ikut
dengan pelanggan.
Kotler (2009) menyatakan bahwa lokasi (Place) adalah suatu strategi yang
terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan lokasi, distributor atau outlet
dimana konsumen dapat melihat dan membeli barang yang ditawarkan itu.Place
24
konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk
mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
distributor, dan pada akhirnya pelanggan yang bermitra satu sama lain untuk
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler dan Amstrong, 2008:
konsumen.
keuangan perusahaan
25
c. Menciptakan efisiensi karena pengeluaran untuk penyaluran barang kepada
d. Patokan dalam menentukan harga barang dan jasa serta diskon yang
diberikan.
saluran distribusi untuk barang industri dan saluran distribusi untuk barang
a. konsumen,
b. pedagang kecil lalu ke konsumen,
c. pedagang besar (grosir) lalu ke lakonsumen,
d. pedagang besarlalu ke pedagang besar lainnya, lalu ke pedagang peritel,
Gambar 2.1
4 Ilustrasi Distribusi
pabrik Konsumen
E. Proses (Process)
26
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses
jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality
Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan
konsumennya”.
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi
proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak
jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas biaya
dan kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan
Strategi proses juga berhubungan dengan tata letak ruang alur produksi
dan alur penjualan produk. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang
banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta, kualitas lingkungan
27
kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan.Tata letak yang efektif dapat
c. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman.
e. Fleksibilitas.
dan meja-meja (pada pengaturankantor) atau pusat pelayanan. Sebuah tata letak
yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang dan informasi di dalam dan
yaitu:
a. Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak untuk
perilaku pelanggan.
28
d. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan
e. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilitas karyawan dan
mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Selanjutnya dijelaskan oleh Jay Hezer (2006: 451), tataletak yang baik perlu
akan digunakan.
b. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan
ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin dan
kebisingan, debu, asap, suhu dan ruang di sekitar peralatan dan mesin.
c. Lingkungan hidup dan estetika, pemikiran mengenai tata letak sering
F. Karyawan (people)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang
29
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Menurut
guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu
yang tepat. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran
yang dilakukan oleh karyawan, yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau
30
dengan kebutuhan untuk mempermudah menganalisis pekerjaan dan standar
pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Maksud rekrutmen
sumber daya manusia, karena tersedia/tidaknya pekerja dalam jumlah dan kualitas
tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini. Jika fungsi ini
tidak dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal
31
aktivitas yang terencana (be a planned organizational activity) dan didesain
motivasi kerja yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agarpekerjaan yang sudah
usaha pegawai.
b. Kemampuan pegawai untuk melaksanakannya. Motivasi berkaitan dengan
tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan
ditawarkan.Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau
fasilitas fisik dari organisasi jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior
32
bahwa”Bukti fisik adalah suatu hal yang secara nyata turut memengaruhi
ditawarkan”.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran
Pada jenis pasar produk ini tingkat pemanfaatan alat promosi sangat
produk konsumsi lebih berpusat di titik pemasan dan juga iklan penjualan
perusahaan industri bisa lebih berpusat di sektor penjualan jadi, mulai dari
satunya. Yaitu strategi dorong atau strategi tarik yang akan digunakan. Di strategi
utamakan. Sedangkan, pada pada strategi tarik, periklanan dan pemasaran kepada
tingkat kesiapan konsumen. Selain itu, publisitas dan juga periklanan mempunyai
33
Dalam tahapan ini, pengiklan dan publisitas mempunyai target terendiri
mulai dari tingkat efetivitas biaya tertinggi.Jadi, dalam tahapan ini pemilik
di pasarkan tersebut.
b. Tahap pertumbuhan
Pada tahap ini, semua alat pemasaran dapat dikurangi peranannya karena
Sementara itu untuk publisitas dan juga periklanan akan dikurangi karena
penjualan produk perlu dikurangi dan berbenah tentang hal baru dalam
produk tersebut.
e. Bentuk Pola Distribusi
Dari serangkaian hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, ada hal penting
manapun yang ikut serta dalam arus barang dan jasa dari produsen kepada
pemakai akhir atau konsumen. Berikut adalah bentuk dari bentuk pola
distribusi produk:
adalah kelancaran penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas
34
penguasaan produk tersebut.Mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan
aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.
5. Perilaku konsumen
pemasaran yaiu:
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan
jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak
pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
35
a. Jenis pasarnya
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelian
e. Keinginan dan kebutuhan
f. Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual
tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari
diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik
Semua inihanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang
tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau yang ahli
di bidang penjualan.
4. Faktor lain
Faktor-faktor lain yang dimaksud, seperti: periklanan, peragaan, kampanye,
yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan.Sedangkan bagi
perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang
dilakukan.
2.2.3 Analisis SWOT
36
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs
(ancaman).
perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu
diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah
untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang
37
secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
yang ada disaatini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling
popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Sedangkan menurut sondang
dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika
38
tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang
internal dan eksternal, kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor internal dan eksternal. kedua
eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT
Diagram 2.2
Analisis SWOT
Berbagai Peluang
Berbagai
Ancaman
39
Menurut Rangkuty dalam menganalisa SWOT ada lima macam model
a. Matrik SWOT
Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
serta untuk memutuskan apakah perlu meneruskan investasi produk yang tidak
parusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini
adalah untuk memperoleh strategis bisnis ditingkatkan korporat yang lebih detail.
d. Matrik Space
Adalah untuk mempertajam analisis agar perusahaan dapat melihat posisi dan
dengan jelas kekuatan keuangan dan kekuatan industry pada suatu perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut secara financial relative cukup
40
ingin memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada dalam
perusahaan.
1. Matrik Factor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik factor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu factor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah
41
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang
sama.
2. Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu
42
yang lebih lengkap dan akurat. Model yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Matrik Tows atau Swot
adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan
Diagram 2.3
Matriks SWOT
peluang peluang
43
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan dalam yang
menghindari ancaman.
2. Matriks BCG
Metode pendekatan yang paling banyak digunakan untuk analisis
korporat adalah BCGG rowth/Share Matrix yang diciptakan pertama kali oleh
Boston Consulting Group (BCG). Berikut adalah cara penggunaan Matriks BCG :
a. Mengidentifikasi unit analisis
b. Mengumpulkan data statistikyangdiperlukan untuk analisis
c. Menghitung pangsa pasar relative
d. Membuat plot pangsapasar pada diagram matrik BCG
e. Rumusan Setiap kuadran
3. Matriks General electric
Model ini membutuhkan parameter factor daya tarik industry (industry
44
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model
iniyaitu untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail.
5. Matrik Space
Selanjutnya setelah menggunakan model analisis matrik IE, perusahaan itu
adalah agar perusahaan itu dapat melihat posisinya dan arah perkembangan
dengan jelas garis vector yang bersifat positif baik untuk kekuatan keuangan
(KU) maupun kekuatan industri (KI). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan itu
memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada. Dalam
factor eksternal (ancaman dan peluang). Selain itu dengan menggunakan matrik
ini dapat menggambarkan secara jelas mengenai ancaman dan peluang yang
yaitu kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Pada tahap awal
mencatat skor hasil kinerja eksekutif. Melalui kartu skor, skor yang hendak
45
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas
kinerja eksekutif diukur secara berimbang dari dua perspektif: keuangan dan
nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Oleh karena
eksekutif akan dinilai kinerja mereka berdasarkan kartu skor yang dirumuskan
mereka pada ukuran kinerja nonokeuangan dan ukuran jangka panjang (Mulyadi,
2007: 3).
dasar, nilai dasar, dan strategi organisasi ke dalam rencana tindakan (action plans)
Balanced Scorecard diubah dari suatu system pengukuran kinerja menjadi sistem
manajemen. Pada tahun yang sama, kedua pencipta Balanced Scorecard tersebut
lagi sekadar sebagai sistem pengukuran kinerja yang telah disempurnakan melalui
pernyataan mereka berikut ini: Balanced Scorecard telah berubah dari suatu
46
system pengukuran kinerja yang telah disempurnakan menjadi inti sistem
pengukur kinerja, namun telah mempunyai makna yang tersirat sebagai kerangka
sumber daya manusia melalui pembangunan modal manusia, modal informasi dan
47
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data kualitatif, lalu diikuti dengan data kuantitatif dalam hal ini
menggunakan survey
overaching yang di dalamnya terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif.
48
3.2. Instrumen Variabel
Hal pertama yang dilakukan dalam penyusunan Strategi dengan menggunakan alat
analisis SWOT yaitu dengan menganalisis faktor internal dan eksternal suatu
objek penelitian. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti mengetahui dan memahami
apa saja masalah yang ada dalam internal maupun eksternal objek bisnis. Adapun
bentuk dari analisis faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut
Tabel 3.1
KEKUATAN KELEMAHAN
( STRENGTHS ) ( WEAKNESS )
1. Produk 1. Harga
Tabel 3.2
PELUANG ANCAMAN
( OPPORTUNITIES ) ( THREATS )
1. Produk 1. Harga
49
1. Teknik Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengembangan pada bisnis TKP Penelitian di Kota Blitar. Selain itu, peneliti
Penelitian.
3. Teknik FGD (Focus Group Discussion) yaitu suatu bentuk penelitian
secara lebih mendalam dan terarah. Dimana peserta dengan bebas bertanya
referensi statistik
membantu perusahaan untuk mencapai visi dan misi dengan cara terbaik.
dengan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan
50
Strategic Planning Matrix) serta penggunaan Metode Analytic Network Process
dilakukan dengan melalui tiga tahapan kerja yaitu tahap input, tahap pencocokan
Terarah menjelaskan bahwa FGD atau Focus Group Discussion merupakan suatu
proses pengumpulan data dan informasi secara sistematis, terarah serta melibatkan
beberapa peserta. Oleh karena itu , proses FGD yang melibatkan masyarakat
1. Menentukan topik diskusi agar proses FGD terarah dan dapat dimengerti
kepentingan
3. Waktu yang digunakan untuk melakukan FGD berkisar antara 1-2 jam
4. FGD dilakukan bukan hanya untuk memecahkan masalah yang ada, tetapi
faktor Strategi internal dan eksternal yaitu mengolah faktor – faktor startegis pada
51
kondisi lingkungan internal dan eksternal dengan pemberian bobot dan rating
pada setiap faktor Strategis. Faktor Strategis yang digunakan meliputi faktor
matriks yang disebut matriks IFAS ( Internal Strategic Faktor Analisis Summary )
. Faktor eksternal dimasukan kedalam matriks yang disebut matriks faktor EFAS (
ditentukan faktor apa saja yang mendukung adanya kekuatan dan mengahambat
faktor – faktor Strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness
dalam kolom 1
b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
kategori kekuatan ) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 ( sangat baik )
52
dengan membandingkan dengan rata – rata industry atau pesaing utama.
masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 ( outsanding )
Tabel 3.3
Faktor – faktor Strategis Internal IFAS
( Internal Strategic Factor Analysis Summary )
Jumlah S A B
Kelemahan Bobot kelemahan 1 Rating kelemahan 1
( Weakness / W ) Bobot kelemahan 2 Rating kelemahan 2
1. Produk
2. Harga
53
3. Tempat
4. Promosi
5. Kinerja
karyawan
6. Bukti fisik
7. Proses
Jumlah W C D
Total (A + C ) = 1 (B+D)
Sumber : Rangkuti , 2016
B. EFAS ( Eksternal Stategic Faktor Analisis Summary )
terleih dahulu faktor startegi eksternal EFAS (Eksternal Strategic Faktor Analisis
Summary) . Berikut ini adalah cara – cara penentuan faktor startegi eksternal
(Rangkuti , 2016 : 24 ) :
( peluang yang semakin besar diberi rating +4 , tetapi jika peluangnya kecil
masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 ( outsanding )
54
e. Jumlahkan skor pembobotan ( pada kolom 4 ) , untuk memperoleh total skor
Tabel 3.4
Faktor – faktor Strategis Eksternal EFAS
( Eksternal Strategic Factors Analysis Summary )
Faktor – faktor Bobot Rating Pembobot
Rating )
Peluang Bobot peluang 1 Rating peluang 1
1. Produk
2. Harga
3. Tempat
4. Promosi
5. Kinerja
karyawan
6. Bukti fisik
7. Proses
Jumlah O A B
55
Ancaman Bobot ancaman 1 Rating ancaman 1
1. Produk
2. Harga
3. Tempat
4. Promosi
5. Kinerja
karyawan
6. Bukti fisik
7. Proses
Jumlah T C D
Berbagai Peluang
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Berbagai Ancaman
56
Gambar 3.1
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada .
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebjakan
masih memiliki kekuatan dari Strategi internal. Strategi yang harus diterapkan
Kuadran III : TKP Penelitian mengahadapi peluang pasar yang sangat besar,
bisnis di suatu daerah. Analisis SWOT sebagai suatu analisis situasi yang
mengkaji kondisi faktor – faktor eksternal dan kondisi internal dari setiap obeyek
dan daya tarik bisnis suatu daerah. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
57
internal , yaitu kekuatan ( strength ) dan kelemahan ( weakness ) pengembangan
( threats ) .
kelemahan yang ada dan pada saat yang sama memaksimalkan kekuatan. Hal
yang sama juga berlaku pada tantangan dan ancaman , dimana pada saat tantangan
dapat diperkecil, peluang yang ada justru diperbesar. Dari hasil tersebut dapat
Tabel 3.5
INTERNAL
EKSTERNAL
Identification of Opportunities ( O ) Threats ( T )
Factors
Tentukan Faktor Peluang Tentukan Faktor Ancaman
Strength ( S ) S vs O S vs T
Tentukan Faktor Proses susu sapi yang Strategi yang
berkualitas,
Weakness (W ) W vs O W vs T
Tentukan Faktor Harga yang mahal dan Strategi yang
yang berkualitas.
Sumber : Rangkuti , 2016 : 88
58
Berdasarkan matriks SWOT diatas maka dihasilkan 4 langkah Strategi sebagai
berikut :
menghindari ancaman
dahulu oleh perusahaan. Adapun alat yang digunakan untuk mendapatkan daftar
59
e) Hitunglah skor daya tarik total (TAS)
f) Hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total.
Faktor Eksternal
Faktor Internal
mentransfornasi satu jenis data menjadi jenis data lain, sehingga keduanya dapat
hasil dari dua data tersebut secara berdampingan dalam pembahasan. Strategi ini
bermanfaat, selain karena sudah populer di kalangan peneliti, strategi ini dapat
menganalisis data kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam
penelitian ini.
60
Tahap Ketiga adalah merumuskan Strategi Konkuren sebagai implikasi dalam
bisnis.
( "Plan, Do, Check, Act") yang artikan Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak
lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang
diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses
61
BAB IV
62
PEMBAHASAN
saudaranya. Pendirian Jaya abadi itu dilatarbelakangi kebijakan tata niaga susu
besar.
diragukan lagi. Para pengelola peternakan besar dari dalam maupun luar negeri
dari kementerian Malaysia dan Brunei bahkan pernah mengejar Tri sampai ke
negeri sendiri. Kini Koperasi Jaya abadi mendistribusikan rata-rata 100 ton liter
Pasokan susu itu selain dari peternakan milik Triwiyono dan saudara-
saudaranya, juga dari para peternak binaan mereka. Peternak binaan itu
meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat. Selain itu, ayah tiga anak tersebut
63
mengembang-biakkan sapi modal menjadi 10 ekor, dibebaskan dari ikatan
hanya dilakukan di desanya setelah lulus kuliah. Waktu kuliah pun dia sudah
bergelut dengan susu sapi segar sebagai loper. Dengan sepeda dia
peluang. Sedangkan dukanya, nilai akademis merosot, capai tiap hari, dan lama
turun, sementara kebutuhan terus meningkat. Saat ini perbandingan susu impor
dan lokal makin jauh, 80:20. 80 persen susu impor dan 20 persen susu lokal.
64
Tabel 4.1
Skor Pembobot
Faktor – faktor Strategi
Bobot Rating (Bobot x
Internal
Rating)
Kekuatan
( Strength / S )
1. Produk 0,071 4 0,284
2. Harga 0,064 4 0,256
3. Tempat 0,052 3 0,156
4. Promosi 0,055 3 0,165
5. Kinerja 0,048 3 0,144
karyawan
6. Bukti fisik 0,046 3 0,138
7. Proses 0,066 4 0,264
Jumlah S 0,402
Kelemahan
( Weakness / W )
8. Produk 0,082 3 0,246
9. Harga 0,125 4 0,500
10. Tempat 0,089 3 0,267
11. Promosi 0,077 3 0,231
12. Kinerja 0,072 4 0,288
karyawan
13. Bukti fisik 0,075 3 0,225
14. Proses 0,078 3 0,234
Jumlah W 0,598
Total 1,00 (B+D
)
Sumber : Rangkuti , 2016
65
Sebelum membuat matriks faktor Strategi eksternal, kita perlu
Faktor Analisis Summary) . Berikut ini adalah cara – cara penentuan faktor
g. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2 , mulai dari 1,0 (sangat
66
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
Tabel 4.2
Jumlah O 0,402
Ancaman
( Threats / T )
8. Produk 0,082 3 0,246
9. Harga 0,125 4 0,500
10. Tempat 0,089 3 0,267
11. Promosi 0,077 3 0,231
12. Kinerja 0,072 4 0,288
karyawan
13. Bukti fisik 0,075 3 0,225
14. Proses 0,078 3 0,234
Jumlah T 0,598
Total 1,00 (B+D)
Sumber : Rangkuti , 2016
KEKUATAN ( strength )
67
• Product ( produk ) : indikator dari S yang nilainya tertinggi pertama adalah
produk ( nilai = 4 ) karena produk susu sapi perah di KUD ini mempunyai
kualitas yang bagus serta mampu menyetorkan susu segar ke cooling center di
• Process ( proses ) : indikator dari S yang nilainya tertinggi kedua adalah harga
( nilai = 4 ) karena seluruh proses pengolahan susu sapinya yang baik dan
KELEMAHAN ( weakness )
• Price ( harga ) : indikator dari W yang nilainya tertinggi pertama adalah harga,
karena harga yang dipatok masih dinilai kurang terjangkau untuk masyarkat
sekitarnya.
Tabel 4.3
68
INTERNAL EKSTERNAL
Factors
Tentukan Faktor Peluang Tentukan Faktor Ancaman
Strength ( S ) S vs O S vs T
Tentukan Faktor Proses susu sapi yang Proses susu sapi yang
digunakan untuk
kurang cekatan.
Weakness (W ) W vs O W vs T
Tentukan Faktor Harga yang mahal dan Ancaman dan kelemahan
sekitar
Tabel 4.4
Matrix SQSPM
AS TAS
Faktor Eksterna Proses susu sapi yang sesuai Proses susu sapi yang sesuai
69
l prosedur mengasilkan produk prosedur mengasilkan
kurang cekatan.
Faktor Internal Harga yang mahal dan kinerja Ancaman dan kelemahan
masyarakat sekitar.
Gambar 4.1
PLAN
CHECK
PLAN Siklus Deming ACT
DO
DO
(RANCANG)
(SEMAK)
(RANCANG) (TINDAKAN)
(BUAT)
(BUAT)
Menentukan
Pengecekan
Pengecekan segmen
Menentukankualitas
kualitas pasar
segmensusu
pasar
susu Mengukur
Pengecekankepuasan
Pengecekan kualitas
kualitas susu
susu
pelanggan
Membuka
Membuka cabang
Perkembangan
Perkembangan cabang di
di wilayah
wilayah
pemasaran
pemasaran Menetapakan
Menetapakan kebutuhan
kebutuhan
Blitar
Blitar
produk di luar kota
produk di luar kota Menganalisa
untuk proses
untuk proses data yang
diperoleh
Mengkredit
Mengkredit sapi
sapi
Mengevaluasi
Mengevaluasi hasil
hasil penjualan
penjualan Sosialisasi
Sosialisasi untuk
untuk karyawan
karyawan
untuk
untuk mencapai target
mencapai target Melakukan perbaikan dan
pencegahan
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(place), promosi (promotion), karyawan (people), proses (process), dan bukti fisik
standar yaitu susu segar murni tanpa ada bahan campuran dan memiliki tempat
yang mudah dijangkau pembeli. Harga susu yang dipatok dinilai kurang
terjangkau untuk masyarakat sekitar dan juga karyawan yang kurang cekatan
dalam bekerja menjadi kendala dalam KUD Susu Sapi Perah Ds Bendosari. Untuk
5.2 Saran
keunggulan produk susu sapi yang berkualitas promosi dapat menarik minat
71
DAFTAR PUSTAKA
Abshier, et al. 1994. Shopping Center – Niches Marketing “How to Find and
Profit from Market Segment”, International Council of Shopping
Center. New York: United State of America.
Adipoetra, Wilhelmina. 2004. Upaya Peningkatan Kinerja Pemasaran dengan
Konsep Marketing Strategy Making Process melalui Kreativitas
Strategi dan Pembelajaran Organisasional. Tesis, Program Magister
Manajemen, Program Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro.
Bressler, Martin S. 2012. How Small Business Master The Art of Competition
Through Superior Competitive Advantage, Journal of Management and
Marketing Research.
Buckley R. 2003. Partnership in ecotourism: Australian political frameworks.
International Centre for Ecotourism Research 6(2): 75–83.
Engel, James FR, Blackwell, Paul M. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi 6. FX
Budiyanto, Penerjemah. Jakarta: PT. Binarupa Aksara.
Fatonah, Siti. 2009. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Orientasi Pasar Terhadap
Keunggulan Bersaing Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Pada
Perusahaan Batik di Surakarta. Jurnal Ilmu Ekono idan Manajemen,
vol 6, no.1.
Foster, Bob. 2011. Pengaruh Kinerja Bauran Penjualan Eceran
(Retailing Mix) dan Hubungan Pelanggan (Customer Relationship)
Terhadap Pembentukan Ekuitas Merek, Serta Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing dan Loyalitas Pelanggan Department Store di
DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis, vol 10, no. 19.
Fraser, Kim A . CDM. 1991. Marketing Small Shopping Centres ” How to
Increase Retail Traffic and Sales”, International Council of Shopping
Centres. New York: United State of America.
Goi, Chai Lee. 2009. A Review of Marketing Mix: 4P or More ?. International
Journal of Marketing Studies, vol. 1, no. 1.
Gujarati D. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
Hendarto KA. 2003. Bauran pemasaran pada jasa ekowisata. Jurnal Ilmiah
Kesatuan 4(1-2):1–31.
72
Hidayat R. 2009. Pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah
terhadap kepuasandan loyalitas nasabah Bank Mandiri. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan 11(1): 59–72.
Hurriyati R. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Jakarta: CV
Alfabeta.
Iyangjaya AP. 2013. Strategi pemasaran pariwisata Kabupaten Jepara. Jurnal
Penelitian Ilmu Pemerintahan 2(4): 1–9.
Joehastanti. 2012. Strategi pemasaran wisata alam untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan di kawasan wisata Kabupaten Kediri. Jurnal Ilmu
Manajemen 1(2): 61–73.
Karta NPA, Suarthana IKP. 2014. Strategi komunikasi pemasaran ekowisata pada
destinasi wisata Dolphin Hunting Lovina. Jurnal Manajemen Strategi
Bisnis dan Kewirausahaan 8(1):45–51.
Kesrul M. 2003. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata. Jakarta:
Gramedia.
Khan, Shireen. 2011. Marketing Mix Strategy Adaptation : A Retail
Organisation’s Response to The Global Economic Downturn. Thesis.
Master of Tehnology Marketing. Cape: Cape Peninsula University of
Technology.
Kotler P. 2006. Principles of Marketing. 10th edition. New Jersey: Prentice Hall
Upper Sadle River.
Kotler P. 2011. Manajemen Pemasaran. Edisi 14.Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia
Suendro, Ginanjar. 2010. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja
Pemasaran UntukMencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
(Studi Kasus Pada Industri Kecil dan Menengah Batik Pekalongan).
Tesis, Program Magister Manajemen, Program Pascasarjana.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Supranoto, Mieke. 2009. Strategi Keunggulan Bersaing Produk Melalui
Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi Kewirausahaan Dalam
Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( Studi Empiris Pada : Industri
Pakaian Jadi Skala Kecil dan Menengah di Kota Semarang). Tesis,
73
Program Magister Manajemen, Program Pascasarjana. Semarang:
Universitas Diponegoro.
74
Lampiran
75