Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN KONSUMSI BAHAN BAKAR DALAM PROSES PENGUPASAN LAPISAN

TANAH PENUTUP DI PT. ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA, SANGA -


SANGA KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

Abstrak

PT. Adimitra Baratama Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan berlokasi di Kampung Jawa, Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu masalah yang timbul adalah konsumsi bahan
bakar tidak ekonomis dan tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.Target produksi OB bulan Mei 2016 : 5.164.218 bcm, konsumsi bahan bakar :
4.079.732 liter, fuel ratio : 0,79 liter/bcm, sedangkan produksi aktual OB : 4.596.260 bcm,
konsumsi bahan bakar : 5.751.809 liter, fuel ratio : 1,25 liter/bcm. Agar tercapainya target
maka dilakukan kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar
dan produktivitas alat mekanis. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kemampuan
(produktivitas) alat mekanis, pengaruh kemiringan jalan (grade) terhadap konsumsi bahan
bakar, mengetahui konsumsi bahan bakar berdasarkan teori menggunakan metode
R.L.Peurifoy serta analisa nilai fuel ratio yang didapatkan dalam proses pengupasan lapisan
tanah penutup. Metode yang digunakan yaitu menganalisis cycle time alat dan konsumsi
bahan bakar terhadap perbedaan grade jalan sehingga diketahui perbandingannya. Dari hasil
penelitian didapatkan produksi untuk fleet alat gali-muat CAT 6030 CE7141 pada grade jalan
7,77% yaitu 388.710,00 bcm, konsumsi bahan bakar nya adalah 326.587,79 liter, dan fuel
ratio adalah 0,84 liter/bcm. Untuk fleet alat gali-muat CAT 6030 CE7142 pada grade jalan
8,31% yaitu 387.198 bcm, konsumsi bahan bakar nya adalah 343.930,5 liter, dan fuel ratio
adalah 0,89 liter/bcm. Konsumsi bahan bakar dan produktivitas pada fleet CE7141 dengan
fleet CE7142 tidak sebanding sehingga dilakukan perbandingan antara kedua fleet.
Perbandingan dilakukan dengan cara membandingkan grade jalan yang terlalu tinggi pada
fleet CE7142 dengan fleet CE7141 yang rendah, didapatkan konsumsi bahan bakar
berbanding lurus dengan grade jalannya. semakin tinggi grade jalan maka semakin tinggi
konsumsi bahan bakar, begitu sebaliknya. Perbaikan grade jalan disarankan agar konsumsi
bahan bakar dapat lebih lebih efisien.

Kata kunci : Produktivitas, Bahan Bakar, Grade Jalan, Metode R.L.Peurifoy.

PENDAHULUAN 0,79 liter/bcm, sedangkan produksi


Pada kegiatan penambangan ini, overburden aktual adalah 4.596.260 bcm
konsumsi bahan bakar alat mekanis sangat dengan konsumsi bahan bakar = 5.751.809
berpengaruh pada proses produksi. liter, fuel ratio = 1,25 liter/bcm.
Konsumsi bahan bakar yang efisien pada Oleh karena itu dibutuhkan kajian
alat mekanis akan membuat biaya produksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
menjadi lebih rendah. Salah satu masalah produktivitas dan konsumsi bahan bakar
yang timbul adalah tidak tercapainya target alat mekanis, salah satunya yaitu
produksi yang telah ditetapkan oleh mengetahui pengaruh kemiringan jalan
perusahaan dan konsumsi bahan bakar (grade) terhadap produktivitas dan
pada alat mekanis menjadi tidak ekonomis. konsumsi bahan bakar, mengetahui
Produksi overburden yang direncanakan konsumsi bahan bakar berdasarkan teori
oleh perusahaan pada bulan Mei 2016 serta analisa nilai fuel ratio yang
adalah 5.164.218 bcm dengan konsumsi didapatkan dalam peningkatan
bahan bakar 4.079.732 liter, fuel ratio =
produktivitas alat dan konsumsi bahan Konsumsi Bahan Bakar (Liter)
=
bakar. Waktu Kerja Alat (Jam)

PERUMUSAN MASALAH Fuel Ratio


Berdasarkan permasalahan yang diuraikan Merupakan nilai rasio yang
tersebut, maka rumusan masalahnya menunjukkan perbandingan antara
adalah : penggunaan bahan bakar (liter/jam)
1. Bagaimana produktivitas alat dengan produksi yang dihasilkan
mekanis pada kegiatan pengupasan (bcm/jam). Nilai fuel ratio dapat dihitung
lapisan tanah penutup (overburden) dengan rumus sebagai berikut:
di PT. Adimitra Baratama
Nusantara? Jumlah Pemakaian Bahan Bakar
=
2. Berapa jumlah konsumsi bahan Produktivitas
bakar berdasarkan teori serta
Penggunaan Fuel Ratio bertujuan agar
pengaruh grade jalan terhadap
dapat mengetahui seberapa banyak
konsumsi bahan bakar alat
konsumsi bahan bakar yang diperlukan
mekanis?
sehingga dapat mengontrol biaya produksi.
3. Berapa nilai fuel ratio yaitu
perbandingan pemakaian bahan
Faktor – faktor yang mempengaruhi
bakar dengan produksi alat
kinerja alat gali-muat, alat angkut dan
mekanis yang dilakukan pada
konsumsi bahan bakar
kegiatan pengupasan lapisan tanah
1. Keadaan Material (Keras atau Lunak)
penutup?
Keadaan tanah adalah bagian teratas dari
kulit bumi yang relatif lunak, tidak begitu
LANDASAN TEORI
kompak dan terdiri dari butiran-butiran
Bahan Bakar
lepas. Sedangkan batuan adalah bagian
Dalam melakukan kegiatan
kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak
produksi pemuatan dan pengangkutan hasil
dan terdiri dari kumpulan mineral
penambangan, alat mekanis dijalankan
pembentuk batuan. Karena perbedaan
dengan asupan bahan bakar pada
kekerasan dari material yang akan digali
mesinnya. Konsumsi bahan bakar
bervariasi, maka dilakukan penggolongan
dipengaruhi oleh kondisi mesin setiap alat,
berdasarkan mudah-sukarnya digali
kinerja operator dalam menjalankan alat-
dengan alat.
alat tersebut, dan kondisi kerja pada saat
alat-alat tersebut bekerja. Konsumsi bahan
2. Digging Resistance
bakar ini sangat mempengaruhi biaya
Digging Resistance adalah kemampuan
operasi perusahaan. Alat yang pemakaian
material untuk menerima tahanan dari
bahan bakarnya tinggi akan meningkatkan
bucket alat muat, pada saat akan menggali
biaya operasi. Dalam produksi pemuatan
material. Dalam hal ini jenis material
dan pengangkutan material hasil
sangat berpengaruh.
penambangan memiliki perbandingan
dengan konsumsi bahan bakarnya.
3. Kedalaman Penggalian
Perbandingan produksi alat tersebut harus
Kedalam penggalian akan mempengaruhi
lebih rendah dari konsumsi bahan
pengisian bucket alat muat pada saat
bakarnya. Sehingga biaya operasional jadi
penggalian, sehingga kapasitas bucket
lebih rendah dari pendapatan produksi.
menjadi penuh. Hal ini dapat
Adapun perbandingan konsumsi bahan
mengakibatkan produktivitas alat muat
bakar dengan waktu kerja alat adalah :
menjadi besar.

4. Kapasitas bucket dan faktor pengisian


Kapasitas mangkuk pada alat muat RR) ini secara langsung adalah bagian luar
merupakan faktor utama produksi alat ban-bannya.
tersebut. Semakin besar kapasitas bucket
alat muat akan semakin besar produksi alat 10. Rimpull
tersebut. Faktor pengisian bucket Merupakan besarnya kekuatan tarik
merupakan perbandingan antara kapasitas (pulling resistance) yang dapat diberikan
nyata material yang masuk kedalam oleh mesin suatu alat angkut kepada
mangkuk dengan kapasitas baku mangkuk permukaan roda atau ban penggeraknya
suatu alat dan dinyatakan dalam persen yang menyentuh permukaan jalur jalan.
(%). Semakin besar faktor pengisian Rimpull biasanya dinyatakan dalam satuan
bucket, semakin besar kapasitas dari alat ”pounds”.
muat tersebut. Istilah rimpull dipakai untuk
kendaraan – kendaraan yang beroda ban
5. Sudut Putar karet. Untuk yang memakai roda rantai
Semakin besar sudut putar shovel, maka istilah yang dipakai yaitu ”Draw Bar Pull”
akan semakin memperlambat waktu (DBP).
pemuatan. Sudut putar maksimal 90`
11. Coefficient Traction
6. Kondisi loading point Merupakan suatu faktor yang
Kondisi loading point yang rata dan lebar menunjukkan berapa bagian dari seluruh
akan mempermudah alat muat untuk berat kendaraan pada ban atau track yang
bergerak dengan leluasa, sehingga akan dapat dipakai untuk menarik atau
memepercepat waktu pemuatan dan dapat mendorong. Coefficient of Traction (CT)
meningkatkan produktivitas. tergantung dari:

7. Kondisi mekanis Produktivitas Alat Mekanis


Pada alat muat kondisi mekanis harus Produktivitas adalah kemampuan
diperhatikan terutama kondisi mesin alat, suatu alat muat atau alat angkut dalam
kuku bucket, dan hidrolis alat. Kondisi menghasilkan suatu material
mekanis yang baik dapat meningkatkan (Tonnase/waktu) dengan tetap
produktivitas alat. mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Penggunaan alat-alat
8. Kemiringan Jalan pada setiap tahap kegiatan memerlukan
Besarnya sudut kemiringan jalan lintasan pertimbangan yang matang, sehingga
biasanya dinyatakan dalam persen (%). kemampuan produksi pada setiap tahap
Semakin besar sudut kemiringan jalan akan mempengaruhi tahap kegiatan
akan semakin besar tahanan yang bekerja selanjutnya, bahkan seluruh kegiatan
pada lintasan tersebut, sehingga tenaga penambangan. Begitu juga dengan
yang diperlukan kendaraan akan semakin pemilihan jenis dan kapasitas produksi alat
besar dan konsumsi bahan bakar semakin yang akan digunakan perlu disesuaikan
besar pula. dengan target produksi yang akan dicapai.

9. Rolling Resistance ( RR ) 1. Produktivitas alat gali-muat


Adalah jumlah segala gaya-gaya luar Adapun persamaan matematis
(external forces) yang berlawanan dengan untuk mengetahui besarnya produktivitas
arah gerak kendaraan yang berjalan di atas alat gali-muat adalah sebagai berikut :
jalur jalan (jalan raya atau kereta api) atau q x 3600 x E
permukaan tanah. P=
CT
Dengan sendirinya yang q = q1 x k
mengalami tahanan (rolling resistence = Keterangan:
P = Produksi per jam (m3 /jam) saat alat gali-muat dan alat angkut
q = Produksi per siklus melakukan pengisian bahan bakar.
q1 = Kapasitas bucket pencatatan konsumsi bahan bakar dilihat
k = Bucket Fill Factor pada alat yang ada pada fuel truck yang
E = Job Efficiency disebut flowrate. Flowrate akan mencatat
CT = Cycle time (detik) bahan bakar yang diisikan ke alat mekanis.
Tetapi data untuk pengisian yang lebih
2. Produktivitas Alat Angkut akurat ada pada bagian logistik PT. Cipta
Kemampuan produktivitas optimal Kridatama selaku kontraktor yang
oleh dump truck dalam waktu yang malakukan pengisian bahan bakar.
tersedia dihitung dengan
memperhitungkan faktor koreksi yang HASIL PENELITIAN
mempengaruhinya. Lokasi Penelitian
Adapun persamaan matematis Penelitian dilakukan di PT.
untuk menghitung besarnya produksi Adimitra Baratama Nusantara pada salah
Dump Truck per jam adalah: satu pit yaitu Pit Sari. Pit Sari merupakan
q x 3600 x E salah satu pit yang sedang dikerjakan oleh
P= PT. Cipta Kridatama (CK) dalam operasi
CT
q = n × qi × K penambangan dan dibantu oleh PT. Sinar
Keterangan: Global Mandiri (SIGMA) dalam bidang
P = Produksi per jam (m3 /jam) hauling batubara dari loading point ke
q = Produksi per siklus disposal dan maintenance jalan hauling.
n = Jumlah pengisian bak oleh excavator
qi = Kapasitas bucket excavator Kondisi Front Penambangan (Loading
K = Faktor pengisian bucket excavator Point)
E = Job Efficiency Dari pengamatan dilapangan dapat
CT = Waktu edar (detik) diketahui keadaan pada loading point yaitu
permukaan dan lebar dari loading point
METODE PENELITIAN sudah cukup baik. Hal ini ditandai dari alat
Pengambilan data siklus dari alat gali- angkut pada saat melakukan manuver alat.
muat dan alat angkut Alat angkut dapat lebih mudah melakukan
Pengambilan data siklus dari alat manuver. Namun pada saat proses
gali-muat dan alat angkut diambil dari pelebaran masih kurang optimal, sebab
kondisi aktual pada alat yang diamati proses pelebaran hanya dibantu oleh 1 alat
dengan bantuan alat berupa stopwatch. support bulldozer sehingga proses
Data yang diambil harus benar dan akurat. pelebaran lebih banyak memakan waktu.
Data siklus alat gali-muat yaitu dari
waktu menggali, waktu swing isi, waktu Pola Pemuatan
menumpahkan material, dan waktu swing Pola pemuatan yang digunakan di
kosong. Waktu siklus alat angkut terdiri lapangan berdasarkan alat gali-muat yaitu
dari waktu mundur, waktu belok, waktu menggunakan pola top loading dan bottom
isi, waktu dumping yang merupakan loading. Pola top loading yaitu alat gali-
parameter untuk menghitung fixed time, muat melakukan pemuatan dengan
sehingga untuk mendapatkan cycle time menempatkan dirinya di atas jenjang atau
adalah fixed time + waktu perjalanan. truk berada di bawah alat gali-muat.
Sedangkan bottom loading yaitu posisi
Pengambilan data konsumsi bahan atau kedudukan alat gali-muat sama tinggi
bakar aktual dengan alat angkut.
Prosedur pengambilan data konsumsi
bahan bakar aktual adalah mengamati pada Kondisi Jalan Angkut
Pada pengamatan dilapangan, angkut bergantian untuk melewati jalan
keadaan jalan angkut yang digunakan tersebut (Lampiran A).
dalam pengangkutan material overburden
menuju disposal sudah cukup baik. Namun Lebar Jalan Angkut
pada saat hujan kondisi jalan angkut Aktual Teori
kurang baik dimana jalan menjadi licin Fleet
Lurus Belok Lurus Belok
sehingga membuat alat angkut tergelincir.
CE7141 23,1 38,0
Pada saat musim kemarau kondisi jalan 21,35 23,85
angkut menjadi berdebu sehingga CE7142 24,4 37,8
menghalangi pengelihatan operator dalam
mengemudikan alat angkut. Jalan yang Faktor Pengembangan (Swell Factor)
bergelombang dan berlubang juga dapat Faktor pengembangan (Swell
mempengaruhi kemampuan alat angkut Factor) merupakan pengembangan suatu
dalam mengangkut material yang material setelah digali dari tempatnya.
diakibatkan oleh adanya beban dari alat- Faktor pengembangan perlu
alat yang melewatinya. diperhitungkan karena pada penggalian
selalu didasarkan pada bobot insitu,
Grade Jalan Angkut sedangkan material yang ditangani selalu
Grade jalan juga sangat material yang telah mengembang (loose).
mempengaruhi pemakaian bahan bakar Berdasarkan jenis material yang dilakukan
solar dan produktivitas alat. Grade jalan pada saat penggalian overburden dan
yang terlalu tinggi membuat cycle time faktor pengembangan yang digunakan,
menjadi lebih lama dan memerlukan bahan perusahaan menetapkan swell factornya
bakar yang besar. Grade jalan yang adalah 0,85.
ditentukan oleh perusahaan adalah
maksimum 8%. Pengamatan yang Faktor pengisian (Fill Factor)
dilakukan adalah membandingkan nilai Faktor pengisian dapat
grade jalan yang tinggi yaitu di atas 8% mempengaruhi kemampuan produksi alat
dan dibawah 8%. Grade jalan yang gali-muat dan alat angkut. Berdasarkan
didapatkan yaitu pada lokasi alat gali muat jenis material yang dilakukan pada saat
Caterpillar 6030 CE7142 sebesar 8,31% penggalian overburden yaitu lempung
(kategori tinggi) dan lokasi alat gali muat keras, tanah keras maka dapat di ambil fill
Caterpillar 6030 CE7141 sebesar 7,77% factor sebesar 85%.
(kategori normal) (Lampiran F).
Pengamatan Terhadap Waktu Edar
Lebar Jalan Angkut Pengamatan terhadap waktu edar
Lebar jalan angkut pada lokasi merupakan waktu yang diperlukan oleh
penambangan sangat berpengaruh terhadap alat untuk melakukan satu siklus kegiatan.
kelancaran dalam pengangkutan material. Setiap alat memiliki waktu edar yang
Untuk perhitungan lebar jalan angkut berbeda-beda, tergantung pada beberapa
digunakan lebar kendaraan terbesar yang faktor seperti kemampuan horse power
dioperasikan dengan menghitung berapa yang dimiliki nya, keterampilan operator
jalur yang digunakan. Semakin lebar jalan dalam penggunaan alat, material dan lain
angkut maka semakin baik dan lancar sebagainya. Berdasarkan pengamatan dan
dalam pengoperasian alatnya. perhitungan dilapangan, maka waktu edar
Lebar jalan angkut yang ada di yang dibutuhkan antara lain :
lokasi penambangan sudah cukup luas
dengan menggunakan 2 jalur meskipun Waktu Edar Alat Gali Muat
masih ada pada salah satu tempat yang Waktu edar alat gali-muat untuk
masih belum sesuai standar sehingga alat CAT 6030 CE7141 adalah 36,87 detik
(Lampiran B) dan CAT 6030 CE7142 kemampuan produktivitas alat mekanis,
adalah 39,88 detik (Lampiran B). maka diketahui kemampuan produksi dari
setiap peralatan mekanis yang digunakan
Waktu Edar Alat Angkut pada kegiatan pengupasan overburden
Waktu edar alat angkut yang Caterpillar 6030 CE7141 : 1079,35
didapatkan untuk alat angkut yang bcm/jam, Caterpillar 6030 CE7142 :
melayani CE7141 adalah 1033,52 detik 997,97 bcm/jam, OHT 777D melayani
(Lampiran C) dan CE7142 adalah 1209,80 CE7141 : 1078,46 bcm/jam, OHT 777D
detik (Lampiran C) melayani CE7142 : 921,04 bcm/jam.

Efisiensi Kerja Keserasian Alat-Alat Mekanis


Efisiensi kerja adalah perbandingan Faktor keselarasan kerja alat-alat
antara jam kerja efektif terhadap jam kerja berat adalah keselarasan kerja antara alat
yang tersedia. Waktu kerja terdiri dari muat dengan alat angkut. Faktor keserasian
waktu produktif dan waktu tidak produktif. ditentukan berdasarkan data waktu edar
Waktu produktif yaitu waktu yang benar- dan jumlah peralatan mekanis yang
benar melakukan kegiatan menggali digunakan dalam setiap kegiatan operasi
material, sedangkan untuk waktu tidak penambangan. Untuk mengetahui besarnya
produktif adalah waktu yang tidak match faktor digunakan persamaan sebagai
digunakan untuk menggali material. berikut :
Waktu tidak produktif terdiri dari pindah
tempat, menunggu alat angkut, menunggu Jumlah hauler × Waktu pemuatan
=
peralatan, perbaikan loading point, dan Jumlah loader × Waktu edar hauler
penumpukan material. Waktu standby
dibagi menjadi terjadwal yaitu P2H, Ket :
menunggu proses ripping, cleaning, MF = 1 Loader bekerja 100%, hauler
makan, menunggu operator, pengecekan bekerja 100%
keamanan alat, perpindahan shift, MF < 1 Loader bekerja <100%, hauler
beribadah dan pengecekan secara berkala. bekerja 100%
Tidak terjadwal yaitu hujan, kehabisan MF > 1 Loader bekerja 100%, hauler
bahan bakar, dan perbaikan jalan. Untuk <100%
waktu repair terbagi menjadi dua yaitu Besarnya Match Faktor dari alat
terjadwal dan tidak terjadwal. Terjadwal gali-muat dan alat angkut adalah pada fleet
terdiri dari pengisian bahan bakar dan CE7141 = 1 dan CE7142 = 0,92
lubrikasi dan grease, sedangkan tidak
terjadwal yaitu alat benar-benar rusak. Konsumsi Bahan Bakar dan Fuel Ratio
Untuk mengetahui efisiensi kerja Pemakaian bahan bakar dalam
menggunakan rumus sebagai berikut : aktifitas penambangan adalah kosumsi dari
semua alat mekanis yang bekerja pada area
Waktu Produktif pertambangan meliputi alat gali-muat, alat
= × 100% angkut dan alat support seperti bulldozer.
Waktu Kerja
Pemakaian bahan bakar didapatkan
Dikarenakan waktu produktif tidak dari pencatatan pengisian yang dilakukan
diketahui maka diamsumsikan efisiensi oleh fuel truck pada alat mekanis dan alat
kerja yaitu 90%. support yang dapat dilihat dari flow meter
yang berada pada fuel truck. Sedangkan
Kemampuan Produksi Alat Gali - Muat fuel ratio adalah perbandingan antara
dan Alat Angkut konsumsi bahan bakar dengan produksi
Setelah mengadakan pengamatan terhadap alat mekanis.
faktor-faktor yang berpengaruh pada
Dari hasil pengamatan yang klasifikasi konsumsi bahan bakar yang ada
dilakukan, maka konsumsi bahan bakar pada handbook (Lampiran F).
fleet Alat Gali Muat Caterpillar 6030
CE7141 adalah 767,23 liter/jam.
Konsumsi bahan bakar masing – masing Konsumsi Bahan Bakar Menurut R. L.
alat adalah sebagai berikut : Peurifoy
a. Konsumsi bahan bakar alat gali Menurut R. L. Peurifoy hubungan
muat Caterpillar 6030 CE7141 antara HP kendaraan dengan konsumsi
adalah 238,9 liter/jam bahan bakarnya dalam satuan waktu
b. Konsumsi bahan bakar alat angkut memiliki ketetapan, yaitu :
Caterpillar 777D adalah 64,87  Bensin = 0,06 galon/HP/jam
liter/jam  Solar = 0,04 galon/HP/jam
c. Konsumsi bahan bakar alat support Hubungan tersebut juga dipengaruhi oleh
bulldozer Caterpillar D10T adalah faktor operasi (efisiensi kerja dan efisiensi
74,2 liter/jam. mesin) kendaraan tersebut, yaitu :
Fuel ratio dari fleet alat gali muat tm tn
= ( ) + ( × 0,5) × efisiensi kerja
Caterpillar 6030 CE7141 adalah 0,71 ct ct
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × 0,04 × 𝐻𝑃
liter/BCM.
Konsumsi bahan bakar fleet Alat
Dimana :
Gali Muat Caterpillar 6030 CE7142 adalah
tm = waktu mesin bekerja maksimal (jam)
775,47 liter/jam. Konsumsi bahan bakar
tn = waktu mesin bekerja normal (jam)
masing – masing alat adalah sebagai
ct = cycle time (jam)
berikut :
a. Konsumsi bahan bakar alat gali
Setelah dilakukan perhitungan
muat Caterpillar 6030 CE7142
dapat diketahui konsumsi bahan bakar
adalah 234,9 liter/jam
untuk alat gali muat CAT 6030 pada lokasi
b. Konsumsi bahan bakar alat angkut
CE7141 adalah 172,57 liter/jam dan pada
Caterpillar 777D adalah 66,98
lokasi CE7142 adalah 173,08 liter/jam.
liter/jam
Konsumsi bahan bakar untuk alat angkut
c. Konsumsi bahan bakar alat support
CAT 777D pada lokasi CE7141 adalah
bulldozer Caterpillar D10T adalah
64,57 liter/jam dan pada lokasi CE7142
71,7 liter/jam.
adalah 64,90 liter/jam.
Fuel ratio dari fleet alat gali muat
Caterpillar 6030 CE7142 adalah 0,78
liter/BCM. PEMBAHASAN
Kondisi Front Penambangan (Loading
Point)
Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar
Keadaan loading point yang baik
Berdasarkan Grade Jalan
dapat mempengaruhi konsumsi bahan
Grade jalan sangat berpengaruh
bakar alat mekanis serta produktivitas alat
terhadap konsumsi bahan bakar alat
mekanis tersebut. Keadaan loading point
mekanis. Penelitian dilakukan dengan cara
yang tidak rata dan tidak luas akan
membandingkan konsumsi bahan bakar
menyebabkan pergerakan alat gali – muat
pada grade tinggi dan grade normal.
saat melakukan spotting area kurang baik
Dari hasil penelitian yang
dan kurang cukupnya ruang pada alat
dilakukan didapatkan rata-rata konsumsi
angkut untuk melakukan manuver
bahan bakar alat angkut pada grade 8,31%
sehingga waktu edar alat akan bertambah
yaitu 66,98 liter/jam dan pada grade 7,77%
karena alat angkut akan berulang kali
yaitu 64,87 liter/jam. Konsumsi bahan
melakukan manuver agar dapat posisi yang
bakar dikategorikan Medium berdasarkan
tepat untuk melakukan pengisian material
oleh alat gali-muat. Waktu edar yang
tinggi akan menyebabkan produktivitas maka semakin rendah produktivitas alat
alat mekanis tidak tercapai. Semakin tinggi mekanis karena cycle time alat akan lebih
waktu edar maka semakin rendah besar. Sebaiknya grade jalan tidak lebih
produktivitas alat mekanis, begitu dari ketentuan perusahaan yaitu batas
sebaliknya. maksimum 8%, agar konsumsi bahan
bakar lebih terkontrol dan target produksi
Pola Pemuatan dapat tercapai.
Pola pemuatan yang dilakukan
berdasarkan alat gali muat yaitu top Lebar Jalan Angkut
loading dan bottom loading. Pada kedua Lebar jalan angkut pada lokasi
pola pemuatan ini memiliki keuntungan penambangan sangat berpengaruh terhadap
dan kelebihan masing-masing. Salah satu kelancaran dalam pengangkutan material
keuntungannya yaitu untuk top loading dan konsumsi bahan bakar tehadap alat
lebih baik dipakai pada alat gali-muat back angkut. Lebar jalan angkut yang
hoe dan operator dapat lebih leluasa untuk didapatkan sudah sesuai standar. Jalan
melihat bak dan menempatkan material ke angkut pada lokasi memiliki 2 jalur dan
bak alat angkut. Sedangkan untuk bottom juga ada beberapa titik memiliki 3 jalur.
loading lebih baik dipakai untuk alat muat Hal ini diatasi dengan cara membuat
power shovel. Untuk itu pada lokasi rambu-rambu pada 3 jalur tersebut.
penelitian disarankan menggunakan pola Waktu Edar (Cycle Time)
pemuatan top loading. Waktu edar adalah waktu yang
diperlukan oleh suatu alat mekanis untuk
Kondisi Jalan Angkut melakukan kegiatan tertentu dari awal
Keadaan jalan angkut sangat sampai akhir dan siap memulai lagi. Upaya
berperan penting terhadap konsumsi bahan untuk meningkatkan produktivitas alat dan
bakar dan performa alat angkut. Keadaan bahan bakar yang efisien salah satu nya
jalan angkut yang tidak rata dan yaitu membuat waktu edar secepat
banyaknya lubang dapat mempengaruhi mungkin.
alat angkut dalam melakukan
pengangkutan dari loading point ke area Produktivitas Alat Mekanis
disposal. Jika jalan tidak rata akan Produktivitas alat dapat dilihat
mempengaruhi daya mesin sehingga dapat dalam grafik dibawah ini :
menguras bahan bakar. Keadaan jalan
angkut ini sering diakibatkan dari bekas Aktual
alur ban OHT yang melintas sehingga 1100
menyebabkan jalan tidak rata. Oleh karena 1000
itu dilakukan perataan jalan dengan
menggunakan alat support yaitu Bulldozer 900
dan Motor Grader. 800
CAT OHT CAT OHT
Grade Jalan Angkut 6030, pada 6030, pada
CE7141 CE7141 CE7142 CE7142
Grade jalan angkut sangat
mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan
produktivitas alat mekanis. Dari hasil Dari grafik diatas, dapat diketahui
penelitian didapatkan bahwa semakin bahwa pada fleet alat gali-muat CAT 6030
tinggi grade jalan maka semakin tinggi CE7141 produktivitas alatnya lebih tinggi
daya yang dikeluarkan alat sehingga daripada fleet alat gali-muat CAT 6030
konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi CE7142. Produktivitas yang rendah ini
dan begitu sebaliknya. Untuk terjadi dikarenakan adanya faktor-faktor
produktivitas, semakin tinggi grade jalan penyebab produksi turun pada saat
pengambilan data. Salah satunya grade dan produksi alat mekanis pada Fleet
jalan yang tinggi pada daerah kerja fleet Caterpillar 6030 CE7141 adalah 0,84
alat gali-muat CAT 6030 CE7142. Pada liter/BCM dan pada Fleet Caterpillar 6030
saat pengambilan data, ada beberapa faktor CE7142 adalah 0,89 liter/BCM. Dari
yang menyebabkan tidak tercapai nya perbandingan ini dicari pilihan terbaiknya
produktivitas yaitu proses pelebaran agar didapatkan bahan bakar yang efisien
loading point kurang maksimal, jalan dengan produksi yang tinggi. Beberapa
angkut yang kurang baik sehingga faktor yang mempengaruhi adalah
menyebabkan cycle time alat angkut banyaknya permasalahan pada loading
tinggi, dan kondisi disposal area yang point, jalan angkut, kualitas mesin yang
tidak baik. digunakan, pengoperasian dari operator
yang tidak baik, metode loading dan lain
Keserasian Kerja (Match Factor) sebagainya. Penanggulangan yang
Dari hasil penelitian, nilai dilakukan adalah perataan jalan, grade
keserasian dari Fleet CE7141 sudah jalan yang tidak terlalu tinggi, melakukan
seimbang. Namun pada Fleet CE7142 cek mesin, melakukan ripping lebih cepat
kurang dari 1. Hal ini ditandai dari alat agar alat gali-muat dapat bekerja
gali-muat banyak terjadi waktu standby. maksimal, dan lain sebagainya.
Hal ini terjadi karena kekurangan alat
angkut sehingga alat gali - muat banyak Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar
menunggu alat angkut untuk mengangkut Berdasarkan Grade Jalan
material ke disposal. Upaya yang
dilakukan yaitu melakukan penambahan Rata-rata Konsumsi/jam
alat angkut satu agar alat gali-muat dapat 68
bekerja semaksimal mungkin. Hal ini 67
disebabkan juga karena jalan angkut dan 66 Rata-rata
disposal yang kurang baik.
65 Konsumsi/j
64 am
Pemakaian Bahan Bakar dan Fuel Ratio
Pemakaian bahan bakar sangat 63
diperhitungkan dalam operasi 7,77% 8,31%
penambangan. Hal ini karena bahan bakar Dari grafik didapatkan rata-rata
merupakan salah satu biaya besar yang konsumsi bahan bakar alat angkut pada
dikeluarkan oleh perusahaan untuk grade tinggi dan normal menunjukkan
melakukan penambangan. Pemakaian perbedaan konsumsi ±2-3 liter/jam. Hal ini
bahan bakar harus sebanding dengan menunjukkan pengaruh dari grade jalan
produksi yang dilakukan pada operasi tersebut. Grade jalan yang tinggi
penambangan tersebut. mengakibatkan konsumsi bahan bakar
Dari hasil pengamatan didapatkan yang tinggi dari pada grade rendah.
konsumsi bahan bakar pada Fleet alat gali Sehingga agar mendapatkan konsumsi
- muat Caterpillar 6030 CE7141 dan bahan bakar yang efisien, harus
CE7142 dikategorikan Medium. Hal ini diperhatikan grade jalan angkutnya.
terjadi karena kondisi kerja dari alat Dari perbandingan ini, maka dapat
mekanis tersebut seperti kondisi loading ditarik kesimpulan bahwa semakin besar
point, grade jalan yang berbeda dan grade jalan maka semakin besar pula
kondisi disposal area.
konsumsi bahan bakarnya. Begitu juga
Perbandingan bahan bakar dengan sebaliknya semakin kecil grade jalan maka
produksi disebut juga dengan fuel ratio. semakin kecil pula konsumsi bahan
Pada saat penelitian didapatkan bakarnya.
perbandingan antara konsumsi bahan bakar
tinggi karena dapat mempengaruhi
konsumsi bahan bakar dan produktivitas
Konsumsi Bahan Bakar Menurut R. L. alat mekanis, memperhatikan kondisi
Peurifoy material, jika material terlalu keras untuk
Dari hasil perhitungan, konsumsi di gali dengan alat gali-muat maka
bahan bakar menurut R. L. Peurifoy dilakukan ripping oleh buldozer terlebih
menunjukkan bahwa konsumsi bahan dahulu, sebaiknya menggunakan teknik
bakar minimum pada alat gali muat dan loading yang benar dan sesuai yaitu top
alat angkut dipengaruhi oleh faktor operasi loading, memperhatikan skill operator
seperti cycle time alat, sehingga dapat dalam pengoperasian alat, melakukan
ditentukan standar minimum konsumsi pelatihan berkala terhadap operator agar
bahan bakarnya. dapat meningkatkan kompetensi operator,
menggunakan jam kerja seefektif
KESIMPULAN mungkin, perlu dilakukannya pengecekan
Dari hasil penelitian dapat ditarik berkala terhadap alat sehingga alat dapat
kesimpulan sebagai berikut : bekerja maksimal dan daya yang dipakai
1. Produktivitas : alat gali CE7141 = tidak terkuras agar bahan bakar dapat lebih
1079,35 BCM/jam , alat gali CE7142 efisien.
= 997,97 BCM/jam, alat angkut pada
CE7141 = 1078,46 BCM/jam, alat DAFTAR PUSTAKA
angkut pada CE7142 = 921,04  Caterpillar. 2016. Caterpillar
BCM/jam Performance Handbook. Edition 46.
2. Konsumsi bahan bakar Caterpillar Inc. Peoria, Illinois. U.S.A.
o Menurut R.L. Peurifoy  Komatsu. 2009. Specifications &
Alat gali CE7141 = 172,57 Application Handbook. Edition 30.
liter/jam, alat gali CE7142 = Japan.
173,08 liter/jam, alat angkut pada  Stoces, B. 1954. Introduction To
CE7141 = 64,57 liter/jam , alat Mining. Pergamon Press. London,
angkut pada CE7142 = 64,90 New York.
liter/jam  Peurifoy, R. L. 1970. Construction,
o Bahan bakar alat angkut Planning, Equipment and Method
berdasarkan grade jalan (aktual) : (2nd Ed). New York : Mc Graw – Hill
Grade jalan 8,31% = 66,98 Company
liter/jam, grade jalan 7,77% =  Prodjosumarto, Partanto. 2000.
64,87 liter/jam, semakin tinggi Pemindahan Tanah Mekanis. Diktat
grade jalan, semakin tinggi pula Kuliah Institut Teknologi Bandung.
konsumsi bahan bakar alat  Indonesianto, Yanto. 2015.
mekanis begitu sebaliknya. Pemindahan Tanah Mekanis.
3. Fuel ratio : grade jalan 8,31% = 0,78 Yogyakarta : Jurusan Teknik
liter/bcm, grade jalan 7,77% = 0,71 Pertambangan. Sekolah Tinggi
liter/bcm, grade jalan tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
mengakibatkan fuel ratio tinggi
 Yusuf, A. Muri. 2014. Metode
sehingga tidak ekonomis Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Penelitian Gabungan. Jakarta :
SARAN Prenada Media Grup.
Adapun saran yang dapat diberikan
berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan yang dibagi dalam beberapa
parameter yaitu sebagai berikut :
Memperbaiki grade jalan agar tidak terlalu

Anda mungkin juga menyukai