Wesli adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum di Kota
Jotanangur. Wesli dikenal sebagai dokter yang ramah terhadap siapapun, baik itu pasien,
sesama dokter, perawat maupun pegawai RS. Hal itu juga yang membuat nyaman pasien
berobat dengan dokter Wesli. Setiap kali jadwal prakteknya anterian selalu panjang tidak
pernah sepi. Selain sebagai dokter, Wesli juga merupakan wakil direktur dari rumah sakit
dimana ia bekerja.
Suatu ketika Wesli didatangi oleh seorang Medical Representative (MR) dari salah
satu perusahaan farmasi yang cukup terkenal Kabunol Farma. Dari obrolannya antara dokter
Wesli dengan Medical Representative tersebut adalah tentang penawaran obat- obatan
yang di produksi oleh perusahaan farmasi dimana sang MR bekerja. MR tersebut
menawarkan agar dokter Wesli dapat meresepkan obat- obat dari perusahaanya kepada
setiap pasien yang datang kepadanya. MR tersebut menawarkan keuntungan- keuntungan
yang akan didapatkan oleh wesli apabila meresepkan obat dari perusahaanya kepada setiap
pasiennya ataupun pasien dokter lainnnya di RS tersebut. MR sangat tahu bahwa wesli
memiliki otoritas untuk mengambil kebijakan di RS tersebut. Hari itupun pertemuan antara
dokter dengan MR diakhiri tanpa kesepakatan, karena Wesli tidak mengiyakan maupun
menolak. MR pun berjanji akan menghubungi wesli lagi terkait tawarannya.