Modul 1 Makro NBD PDF
Modul 1 Makro NBD PDF
MODUL 1:
TEORI DAN MODEL EKONOMI MAKRO
Disusun oleh:
Nur Baladina, SP. MP.
A. DESKRIPSI MODUL
Ilmu ekonomi mikro maupun ekonomi makro pada hakikatnya juga
merupakan ilmu ekonomi, karena substansi pembahasan kedua cabang ilmu
ekonomi tersebut adalah masalah kelangkaan; yaitu bagaimana manusia sebagai
individu yang rasional dan juga sebagai makhluk sosial mencoba mengatasi
masalah kelangkaan. Perbedaan antara ilmu ekonomi mikro dan makro hanyalah
pada tekanan pembahasannya. Dalam ekonomi mikro, fokus analisisnya adalah
perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja dan konsumen dalam
konteks yang lebih terbatas (industri). Sementara dalam ekonomi mako, fokus
pembahasannya adalah bagaimana perilaku para agen ekonomi dalam konteks
agregat (keseluruhan).
Dalam modul pertama ini, mahasiswa akan mempelajari mengenai teori dan
model dalam ekonomi makro. Substansi materi meliputi frame work teoritis tentang
ruang lingkup dan konsep dasar ekonomi makro, model dalam ekonomi makro,
komponen-komponen dalam model ekonomi makro, apa saja masalah, tujuan, dan
kebijakan ekonomi makro, serta siapa saja pelaku dan macam pasar dalam
ekonomi makro.
B. KEGIATAN BELAJAR
B. 1. Tujuan Kegiatan
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui dan memahami pengertian dan ruang lingkup dari ilmu ekonomi
makro.
2. Mampu memahami dan menjelaskan teori dan model dari ekonomi makro.
3. Mampu memahami dan menjelaskan komponen-komponen dalam model
ekonomi makro.
4. Mengetahui dan memahami masalah, tujuan dan kebijakan ekonomi makro.
5. Mampu menjelaskan pelaku dan macam pasar dalam ekonomi makro.
2
internasional. Sebaliknya ilmu ekonomi mikro mempelajari tentang harga, kuantitas,
dan pasar secara sendiri-sendiri ( individu).
Menurut Rahardja (2008), cabang ilmu ekonomi makro dan ekonomi mikro,
keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu melihat apakah sudah terjadi alokasi
sumber daya ekonomi yang efisien atau belum. Jika belum, apa penyebabnya dan
bagaimana mengatasinya? Jika sudah, apakah efisiensi tersebut dapat ditingkatkan
lagi atau tidak? Sinergi yang dihasilkan dari kedua cabang ilmu ekonomi ini akan
terasa jika kita menerapkannya dalam analisis ilmu-ilmu ekonomi terapan (applied
economics). Misalnya dalam Ilmu Ekonomi Pembangunan dapat dijelaskan bahwa
masalah-masalah agregat yang dihadapi negara-negara yang sedang membangun
(NSB), seperti tingkat produksi (PDB) yang rendah, biasanya akan mempunyai
keterkaitan dengan masalah-masalah di tingkat mikro, seperti rendahnya
produktivitas pekerja dan ketidakefisienan pengelolaan perusahaan.
C = + Yd
5
IHK tahun ini - IHKtahun lalu
Laju Inflasi dari IHK x 100%
IHK tahun lalu
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi yaitu terjadi ketika harga turun (laju inflasi
negatif).
4. Perdangangan internasional. Tujuan terakhir kebijakan ekonomi makro sebagian
besar negara adalah mencapai keseimbangan impor dan ekspornya. Selisih
antara nilai ekspor dan nilai impor disebut ekspor bersih atau ekspor neto. Bila
nilai ekspor neto positif disebut surplus perdagangan. Sebaliknya jika nilai
ekspor negatif disebut defisit perdagangan. Disamping itu juga diupayakan agar
nilai tukar uang (kurs) berlangsung stabil.
6
Pembelian Barang dan Jasa
(4)
(5) (3)
(6) (2)
(1)
(7) (8)
Dunia Internasional
Impor Ekspor
2. Sektor Perusahaan
Sektor perusahaan terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi
barang dan jasa. Berdasarkan Gambar 1, aliran pengeluaran sektor rumah tangga
(garis 4) merupakan aliran pendapatan sektor perusahaan. Selain dari sektor rumah
tangga, perusahaan juga memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah atas
aktivitas konsumsi pemerintah (garis 5), dan dari permintaan sektor luar negeri yang
merupakan aktivitas ekspor sektor perusahaan (garis 7). Selain melakukan
pembayaran untuk sektor rumah tangga (garis 1), perusahaan juga membayar pajak
kepada pemerintah (garis 6).
3. Sektor Pemerintah
Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik (public goods
provision). Untuk menjalankan fungsi tersebut, pemerintah melakukan pengeluaran
berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan (garis 5) dan
pengeluaran-pengeluaran untuk sektor rumah tangga (garis 2). Karena barang
7
publik tidak dapat disediakan sepenuhnya melalui mekanisme pasar, maka
pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga (garis 3) dan sektor
perusahaan (garis 6).
3. Pasar Uang
Merupakan interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang.
Yang diperjualbelikan bukan fisiknya uang, tapi hak penggunaan uang.
Penawaran uang berasal dari pihak-pihak yang bersedia menunda hak
penggunaan uangnya, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Permintaan uang berasal dari pihak-pihak yang membutuhkan uang dengan
berbagai alasan.
Contoh: individu yang bersedia memberikan hak penggunaan uangnya
kepada pihak lain selama tiga bulan, dapat menaruh uangnya dalam bentuk
deposito berjangka tiga bulanan. Sebagai balas jasa ia mendapat pendapatan
bunga, sedang si peminjam/peminta uang harus bersedia membayar bunga.
Lembaga perantara keuangan berfungsi mempertemukan permintaan dan
penawaran uang, contoh lembaga perbankan dan non perbankan.
4. Pasar Bursa/Saham
Fokusnya pada pasar bursa sebagai satu keseluruhan. Jadi tidak hanya
membicarakan pasar saham semen Cibinong, pasar saham obligasi, pasar
saham barang, dsb.
Merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran bursa/saham/surat
berharga (obligasi).
Penawaran bursa/saham /surat berharga (obligasi) dikeluarkan oleh sektor
perusahaan dan sektor pemerintah, terutama untuk tujuan memperluas
usaha. Sehingga besarnya penawaran saham/obligasi yang dikeluarkan
tergantung pada besarnya perluasan pabrik/usaha dan tambahan peralatan
pabrik/usaha yang akan dibeli, atau dengan kata lain tergantung pada
besarnya investasi.
Permintaan terhadap bursa/saham /surat berharga (obligasi) berasal dari
sektor rumah tangga, sehingga besarnya permintaan terhadap saham/obligasi
tergantung pada tingkat suku bunga dan sikap/keberanian seseorang dalam
menanggung resiko. Hal ini disebabkan karena harga saham/obligasi tidak
pernah konstan, berubah-ubah seiring dengan perubahan suku bunga,
sehingga bisa untung juga bisa rugi. Sedangkan jika harga-harga relatif
konstan, memegang uang kas tidak menanggung risiko perubahan nilai.
9
C. TUGAS BELAJAR MODUL 1
1. Jelaskan arti dari fungsi berikut dan tunjukkan mana yang tergolong variabel tidak
bebas dan variabel bebas untuk:
a. I = f(i)
b. I = f(Yt+1 –Yt)
3. Tentukan apakah variabel-variabel dalam soal no. 2 (i), (ii), dan (iii) berhubungan
secara positif atau negatif?
5. Jelaskan sejauh mana pentingnya asumsi ceteris paribus dalam teori ekonomi?
6. Tunjukkan mana variabel eksogen dan variabel endogen dari fungsi permintaan
terhadap jagung berikut ini:
Qd = 60 – 10 P + 2 Y
10
DAFTAR PUSTAKA
Diulio, Eugene A. 1993. Teori Makroekonomi. Alih bahasa: Rudy Sitompul, cetakan
ke-4. Penerbit Erlangga. Jakarta.
oo0O0oo
11