Soal Aneka Latsar PDF
Soal Aneka Latsar PDF
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
ANTI KORUPSI
1. Bagaimanakah cara proteksi integritas agar pengaruh lingkungan negatif tidak dapat
masuk dalam diri kita?
Jawab: 1) melakukan simbolisasi yang dilengkapi dengan imajinasi, sugesti dan asosiasi
bahwa pengaruh tersebut hanya ada di luar diri kita dan tidak pernah masuk ke
dalam diri; 2) melakukan disasosiasi yaitu keluar dari lingkaran pengaruh negatif
tersebut; 3) melakukan multi protection of integrity.
2. Apakah yang dimaksud dengan reframing culture?
Jawab: yaitu upaya mengubah orientasi dari perilaku korupsi yang berbentuk kolusi.
Unsur-unsur yang membentuk kolusi baik perilaku ucapan emosi maupun pikiran
(paradigma) atau kita sebut sebagai konten, dilakukan perubahan atau
dikembalikan orientasi (konteks) menjadi gotong royong yang sebelumnya telah
menjadi budaya yang sangat kuat di masyarakat Indonesia.
3. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan tindak pidana
korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001 terdapat & kelompok tindak
pidana korupsi. Tolong sebutkan ketujuh kelompok tersebut!
Jawab: a) kerugian keuangan negara
b) suap-menyuap
c) pemerasan
d) perbuatan curang
e) penggelapan dalam jabatan
f) benturan kepentingan dalam pengadaan
g) gratifikasi
4. Apabila kita sudah memiliki kesadaran anti korupsi secara menyeluruh, maka apa yang
akan kita peroleh selanjutnya?
Jawab : Apabila kita sudah memiliki kesadaran anti korupsi secara menyeluruh maka hal
tersebut tidak hanya menjadi semangat namun akan terus bergerak hingga
menjadi komitmen integritas. Selain itu, kita dapat mencari solusi terhadap
fenomena korupsi yang terjadi di lingkungan sekitar kita
5. Jelaskan Pengertian KORUPSI!
Jawab: Korupsi adalah perilaku pejabat publik, politikus atau pegawai negeri yang secara
tidak wajar dan ilegal memperkaya diri atau memperkaya orang-orang didekatnya
dengan jalan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
6. Sebutkan 7 Jenis Korupsi menurut Syed Husein Alatas
Jawab :
a. Korupsi Transaktif
b. Korupsi Ekstroaktif
c. Korupsi Investif
d. Korupsi Nepotistik
e. Korupsi Autogenik
f. Korupsi Suportif
g. Korupsi Defensif
7. Sebutkan macam jenis Korporasi!
a. Kumpulan orang dan kekayaan yang teroganisasi yang membentuk badan hukum
b. Kumpulan orang dan kekayaan yang teroganisasi yang BUKAN berbentuk badan
hukum
c. Kumpulan orang yang teroganisasi yang berbentuk badan hukum
d. Kumpulan orang yang teroganisasi yang BUKAN berbentuk badan hukum.
e. Kekayaan yang terorganisasi yang berbentuk badan hukum.
8. Kesadaran anti korupsi pada tingkat tertinggi akan menuju pada spiritual accountability.
Lalu apakah fungsi dari Spiritual Accountability?
Jawab : Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik, agar dapat
dipertanggungjawabkan juga secara publik.
9. Apakah yang dimaksud Korupsi menurut Robert Klitgard?
Jawab :
Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas
10. Bagaimanacarauntukmembentukbudayaintegritas di dalamorganisasi?
Jawab :
Menanamkan integritas dan membangun sistem integritas pada setiap anggota organisasi
secara mendasar.
11. Apa yang dimaksud dengan tunas integritas dalam pemberantasan korupsi?
Jawab:
Tunas Integritas merupakan pengertian dari konsep yang berprinsip yaitu manusia
sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan seutuhnya terkait manusia sebagai
makhluk dengan aspek jasmani dan rohani, serta sebagai makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan lingkungannya. Mengingat korupsi yang sudah menjadi kejahatan
luar biasa, maka perlu dilakukan pemberantasan secara terintegrasi yaitu dengan cara
membenahi akhlak/moral setiap individu sehingga terbentuk perilaku integritas yang
selaras antara rohani dan jasmani.
12. Apa yang dimaksud dengan re-framing kultur (budaya) dan utilisasi dalam kemampuan
para tunas integritas dalam pemberantasan korupsi ?
Jawab :
Re-framing kultur (budaya) adalah kemampuan semua elemen bangsa, baik generasi lalu,
sekarang ataupun generasi yang akan datang menjadi garda terdepan dalam
pemberantasan korupsi.
Utilisasi adalah fenomena perilaku otomatis bagi perubahan diri, keluarga, organisasi dan
bangsa serta dengan menciptakan peradaban yang lebih baik.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Seeding of Integrity?
Jawab :
Seed of Integrity adalah upaya untuk menanamkan pengaruh integritas pada bawah sadar
hingga dapat membentuk perilaku, kebiasaan dan budaya integritas.
14. Apa yang Anda ketahui tentang Wow Effect Korupsi?
Jawab :
Wow Effect korupsi merupakan efek/ pengaruh besar berupa iming-iming dari koruptor
(biasanya uang) yang menyebabkan mereka (ASN) akhirnya terpengaruh, meski secara
ekonomi dan status sosial ASN tersebut idealnya tidak melakukan korupsi. Inilah yang
menyebabkan orang lupa diri. Wow Effect tersebut akan semakin besar apabila
lingkungan sekitarnya telah “mendewakan” uang.
15. Ada 2 sistem khusus pembentuk integritas organisasi, yaitu sistem operasional normal
organisasi dan sistem khusus untuk mengendalikan korupsi. Sebutkan sistem-sistem
operasional normal organisasi !
Jawab :
a. Manajemen SDM ( perekrutan, pengembangan SDM dan manajemen kinerja )
b. Akuntabilitas keuangan dan kinerja
c. Pengelolaan asset
d. Pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan
e. Keterbukaan informasi publik
f. Kehandalan standar operasional prosedur (SOP)
16. Sebutkan 6 tahapan dalam membentuk kematangan praktek sistem integritas dalam
organisasi!
Jawab :
a. Not Performance (belum ada kinerja)
b. Adhoc (sementara, reaktif, mendadak)
c. Planned (terencana dan terorganisasi dengan baik)
d. Institutionalized (menyatu dengan sistem organisasi)
e. Evaluated (telah dapat dievaluasi)
f. Optimized (dapat dioptimalkan)
17. Mengapa penyelarasan nilai organisasi dan nilai anti korupsi sangat penting ?
Jawab :
Karena upaya penyelarasan tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa para
pegawai yang mengusung integritas atau anti korupsi mendapatkan payung yang tepat di
dalam organisasinya.
18. Menurut Kelman (1958) dan Brigham (1991) menyebutkan ada tiga proses sosial yang
berperan dalam proses perubahan sikap dan perilaku, sebutkan 3 hal tersebut !
Jawab :
1. Kesediaan (compliance)
2. Identifikasi (identification)
3. Internalisasi (internalization)
19. Apakah reframing itu? Sebutkan salah satu contohnya dalam konteks reframing culture
dalam program anti korupsi!
Jawab :
Reframing merupakan teknik membingkai ulang suatu peristiwa dengan sudut pandang
yang lebih positif.
Contoh :Mengubah orientasi dari perilaku korupsi yang berbentuk kolusi menjadi budaya
gotong royong yang sebelumnya telah menjadi budaya yang sangat kuat di masyarakat
indonesia.
20. Upaya – upaya untuk mengembalikan nilai – nilai dan kebiasaan yang telah bergeser
konteksnya untuk dikembalikan lagi menjadi konteks positif disebut juga national
healing. Sebutkan 7 (tujuh) semangat yang diharapkan dapat di tumbuhkan kembali
dalam proses national healing tersebut?
Jawab :
1. Semangat ketakwaan pada Tuhan
2. Semangat keikhlasan dan ketulusan
3. Semangat pengabdian dan tanggung jawab
4. Semangat menghasilkan yang terbaik
5. Kekeluargaan
6. Semangat keadilan dan kemanusiaan
7. Semangat perjuangan