Anda di halaman 1dari 38

BUKU PANDUAN TUTORIAL

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN


METODE PROBLEM -BASED LEARNING

BLOK 13
NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS

BUKU MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
SEMESTER V- GANJIL 2019/2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH

BUKU MAHASISWA

BLOK 13.
NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS

©2019, MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh 23111
Telepon / Fax: (0651) 7551843
Home Page : www.fk.unsyiah.ac.id
Email : unitmeufkunsyiah@yahoo.com

i
Blok 13

NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS

BUKU MAHASISWA
Edisi Ke Lima

Copyright ®2019 oleh Medical Education Unit


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Dicetak di Darussalam
Cetakan Kelima : Agustus 2019

Desain Sampul oleh :


Tim MEU

Editing oleh : Tim Blok 13 dan Tim MEU

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Semua hak cipta terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin
oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan atau disebar dalam bentuk
elektronik, mekanik, foto kopi dan rekaman atau bentuk lainnya.

ii
TIM KOORDINATOR BLOK 13

KETUA

Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

ANGGOTA

dr.Fitri Dewi Ismida,M.Ked(PA)., Sp.PA


Bagian Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

Dr. dr. Nova Dian Lestari, Sp.S


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Onarisa Ayu, M.Ked (surg), Sp.OT


Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Mira., Sp.KFR


Bagian Rehabilitasi Medik
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Mahriani Sylvawani, Sp.PD


Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

iii
PENYUSUN BUKU

Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

Dr. dr. Imran, Sp.S, M.Kes


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Farida, Sp.S (K)


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

Dr. dr. Nova Dian Lestari, Sp.S


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Armia Indra Nur Alam., Sp.OT


Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

Dr.dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT


Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. T. Renaldi
Medical Education Unit (MEU)
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Desi Magfirah, Sp.PD


Unit Kurikulum
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Sarah Firdausa, M.Md, Sc., Sp.PD


Unit Manajemen PBL
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

iv
KATA PENGANTAR
Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan
pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa,
terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis
masyarakat dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal.
Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
menggunakan metode PBL berpedoman pada SK Menteri Kesehatan
No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang
Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada Desember 2012. Pelaksanaan
metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang
profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran mutakhir.
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran
dasar di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak
tahun akademik 2006/2007. Diharapkan metode ini akan menghasilkan kemampuan
komunikasi dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam
profesi memberi pelayanan sebagai dokter dikemudian hari. Untuk mencapai hal
tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang berkesinambungan dimulai dengan
Blok Komunikasi dan keterampilan belajar, berikutnya beberapa blok dasar,
dilanjutkan dengan blok sistim organ, blok kesehatan masyarakat, serta blok riset
dan penulisan ilmiah.
Untuk kisi materi setiap blok, dibuat buku panduan untuk mahasiswa dan
tutor. Dengan adanya buku panduan blok, diharapkan dapat menuntun mahasiswa
dan tutor dalam mencari referensi lebih lanjut, untuk pencapaian tujuan belajar
yang maksimal.

Banda Aceh, Agustus 2019


Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala

Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, SpPD-KGH, FINASIM


NIP. 19611225 19902 1001

v
DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................. i


Halaman keterangan cetak ............................................................................... ii
Koordinator Blok ............................................................................................. iii
Penyusun Buku ................................................................................................. iv
Kata Pengantar.................................................................................................. v
Daftar Isi ........................................................................................................... vi
Gambaran Umum Blok..................................................................................... 1
Urgensi Blok Neuromuskuloskeletal Klinis ..................................................... 1
Hubungan Dengan Blok Sebelumnya .............................................................. 1
Hubungan Dengan Blok Berikutnya ................................................................ 1
Tujuan Umum ................................................................................................... 2
Tujuan Khusus .................................................................................................. 2
Area Kompetensi .............................................................................................. 2
Daftar Masalah ................................................................................................. 3
Daftar Penyakit ................................................................................................. 4
Topic Tree ........................................................................................................ 9
Format Aktivitas Belajar .................................................................................. 10
Penilaian ........................................................................................................... 16
Sumber Belajar ................................................................................................. 17
Skenario 1 Mengapa kedua kaki dan tangan nona semakin lemah ................ 22
Skenario 2 Bu salamah tidak sadar ................................................................... 23
Skenario 3 Tuan G kejang - kejang .................................................................. 24
Skenario 4 Aduh.. lengan kananku nyeri sekali dan susah di gerakkan!! ....... 25
Skenario 5 Luka pada tungkaiku tidak kering-kering dan terus
mengeluarkan cairan ……………………………………………. 26
Jadwal Kegiatan Blok 13 .................................................................................. 27

vi
GAMBARAN UMUM BLOK 13
Blok Neuromuskuloskeletal Klinis merupakan blok ke 13 dari kurikulum berbasis
kompetensi dengan metoda Problem-Based Learning. Kegiatan blok ini membutuhkan waktu
5 minggu ditambah 1 minggu untuk evaluasi, dengan muatan 5 SKS, dengan rincian tutorial
10kali pertemuan, pleno tutorial 7 kali pertemuan, kuliah pakar 18 kali pertemuan dan
patient encounter 2 kali pertemuan.
Blok Neuromuskuloskeletal Klinis ini adalah blok ke tigabelas pada semester ke lima
di tahun ketiga pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.Blok ini
akan memperkenalkan sistem saraf dan muskuloskeletal sebagai salah satu komponen
terpenting dalam tubuh manusia. Diharapkan akan dapat membantu mahasiswa dalam
memahami peran dan fungsi sistem saraf dan muskuloskeletal serta mampu melakukan
korelasi klinikopatologik berhubungan dengan penyakit sistem ini serta dapat menjelaskan
penyakit dan menentukan diagnosis hingga penatalaksanannya sesuai dengan kompetensi
yang telah ditentukan pada SKDI 2012.

URGENSI BLOK NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS


Blok Neuromuskuloskeletal Klinis ini penting dalam proses pembelajaran untuk
menjadi dokter yang berkompeten. Dengan mempelajari blok ini diharapkan mahasiswa
dapat menjelaskan patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan kelainan pada sistem
saraf dan muskuloskeletal, yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA


Blok Neuromuskuloskeletal Klinis berhubungan dengan blok sebelumnya, yaitu;
Blok 5 Neuromuskuloskeletal dan Indera Dasar yang telah memperkenalkan pengetahuan
dasar sistem neuromuskuloskeletal dan sistem indera dasar, dengan sasaran pembelajaran
mencakup anatomi, fisiologi, patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaannya sesuai
dengan kelainan/penyakit berhubungan dengan sistem saraf, muskuloskeletal dan indera
dasar.
Blok 10 Respirasi dan Kardiovaskular Klinis telah memberikan pemahaman tentang
masalah dan patofisiologi yang berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskular
klinis, yang sangat penting dalam mengatur sirkulasi oksigen untuk menjaga kelangsungan
hidup manusia.
Blok 11 Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis: menjelaskan kaitan antara keadaan
dasar berupa anatomi, histologi, fisiologi, patofisiologi dan farmakologi dengan keadaan
klinis pada sistem digestif, endokrin serta metabolik pada tubuh manusia.
Blok 12 Urogenital dan Reproduksi Klinis: memberikan pemahaman tentang
masalah, patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan sesuai dengan
kelainan/penyakit YANG berhubungan dengan sistem urogenitalia dan sistem reproduksi.

HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA


Tema di semester 5 ini adalah Emergency. Dengan bermodalkan materi dari blok ini,
maka diharapkan mahasiswa akan lebih mudah memahami proses patogenesis penyakit pada
berbagai organ tubuh manusia. Setelah sistem saraf dan muskuloskeletal, pemahaman di
tingkat sistem organ akan dibangun terus sepanjang tahun ke-3 ini. Blok 13 akan memiliki

1
kaitan yang erat dengan blok 14 Sistem indera, hematologi dan immunologi klinis, serta blok
15 Kegawatdaruratan dan Metodologi Riset.

TUJUAN UMUM
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan dapat mengenali, menganalisa serta
menangani kasus yang berkaitan dengan sistem saraf dan muskuloskeletal.

TUJUAN KHUSUS.
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis penyakit pada sistem saraf dan muskuloskeletal serta
menjelaskan faktor resiko, etiologi, patofisiologi, gejala dan tanda serta komplikasi
berbagai penyakit pada sistem saraf dan muskuloskeletal
2. Mampu memilih pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis penyakit sistem
saraf dan muskuloskeletal dan memilih penatalaksanaan yang tepat.

AREA KOMPETENSI
Area Kompetensi Yang Akan Dicapai Oleh Mahasiswa:
Area 1 : Komunikasi efektif.
1. Mampu menyimpulkan kembali masalah pasien, kekawatiran, maupun harapannya
2. Mampu menggunakan open-ended maupun closed question dalam menggali
informasi (move from opening to closed question properly)
3. Meminta penjelasan pada pasien terhadap statemen yang kurang dimengerti
Area 2 : Keterampilan klinis.
1. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar
2. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk penapisan penyakit
3. Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau menetapkan
rujukan
Area 3 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
1. Menjelaskan patofisisologi dari gejala dan tanda klinis yang dijumpai
2. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekuler
3. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan
4. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan
5. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit
Area 4 : Pengelolaan masalah kesehatan
1. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan
diagnosis banding
2. Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit
Area 5: Pengelolaan informasi
Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data
relevan menjadi arsip pribadi.

Area 6 : Mawas diri dan Pengembangan Diri

Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan


(PPPKB) dan pengalaman belajar lainnya.

2
DAFTAR MASALAH
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter berangkat dari keluhan atau masalah
pasien/klien, melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
tambahan/penunjang, serta karakteristik pasien, keluarga dan lingkungannya. Dokter
melakukan analisis terhadap masalah kesehatan tersebut untuk kemudian melakukan tindakan
dalam rangka penyelesaian masalah tersebut.
Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dihadapkan pada berbagai masalah,
keluhan atau gejala yang terkait, serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah
tersebut, sehingga diharapkan lulusan dokter FK Unsyiah berkompeten dalam menghadapi
berbagai masalah kesehatan serta mampu menyelesaikan berbagai masalah tersebut dengan
lebih baik.
Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh lulusan dokter, karena merupakan
masalah dan keluhan yang paling sering dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan primer.
Daftar masalah individu mencakup keluhan gejala maupun hal-hal yang membuat individu
sebagai pasien atau klien mendatangi dokter atau institusi pelayanan kesehatan.
Masalah individu terkait Sistem Saraf dan Muskuloskeletal yang sering dijumpai:

Sistem Saraf
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kejang
4. Kejang demam
5. Epilepsi
6. Pingsan/sinkop
7. Hilang kesadaran
8. Terlambat bicara (speech delay)
9. Gerakan tidak teratur
10. Gangguan gerak dan koordinasi
11. Gangguan penciuman
12. Gangguan bicara
13. Wajah kaku
14. Wajah merot
15. Kesemutan
16. Mati rasa/baal
17. Gemetar (tremor)
18. Lumpuh

Sistem muskuloskeletal
1. Patah tulang
2. Terkilir
3. Gangguan jalan
4. Terlambat dapat berjalan

3
5. Gangguan sendi (nyeri,kaku, bengkak, kelainan bentuk)
6. Gerakan terbatas
7. Nyeri punggung
8. Bengkak pada kaki dan tangan
9. Varises
10 Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot, otot mengecil

DAFTAR PENYAKIT
Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit
yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta case fatality rate di
Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan problem yang ditimbulkan dan
efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Lulusan dokter yang akan bekerja di
tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan yang memadai agar mampu
merujuk, membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas.
Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada blok 13 ini sesuai dengan 4
tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer :

SISTEM SARAF
No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
Genetik dan Kongenital
1. Spina bifida 2
2. Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Pediatrik
3. Duchene muscular dystrophy 1
4. Kejang demam 4A
Infeksi
5. Infeksi sitomegalovirus 2
6. Meningitis 3B
7. Ensefalitis 3B
8. Malaria serebral 3B
9. Tetanus 4A
10. Tetanus neonatorum 3B
11. Toksoplasmosis serebral 2
12. Abses otak 2
13. HIV AIDS tanpa komplikasi 4A
14. AIDS dengan komplikasi 3A
15. Hidrosefalus 2
16. Poliomielitis 3B
17. Rabies 3B
18. Spondilitis TB 3A
Tumor Sistem Saraf Pusat
19. Tumor primer 2
20. Tumor sekunder 2
Penurunan Kesadaran
21. Ensefalopati 3B
22. Koma 3B

4
23. Mati batang otak 2
Nyeri Kepala
24. Tension headache 4A
25. Migren 4A
26. Arteritis kranial 1
27. Neuralgia trigeminal 3A
28. Cluster headache 3A
Penyakit Neurovaskular
29. TIA 3B
30. Infark serebral 3B
31. Hematom intraserebral 3B
32. Perdarahan subarakhnoid 3B
33. Ensefalopati hipertensi 3B
Lesi Kranial dan Batang Otak
34. Bells’ palsy 4A
35. Lesi batang otak 2
Gangguan Sistem Vaskuler
36. Meniere's disease 3A
37. Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 4A
38. Cerebral palsy 2
Defisit Memori
39. Demensiaefisit Memori 3AMemori
40. Penyakit Alzheimer 2
Gangguan Pergerakan
41. Parkinson 3A
42. Gangguan pergerakan lainnya 1
Epilepsi dan Kejang Lainnya
43. Kejang 3B
44. Epilepsi 3A
45. Status epileptikus 3B
Penyakit Demielinisasi
46. Sklerosis multipel 1
Penyakit Pada Tulang Belakang Dan sumsum Tulang Belakang
47. Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 1
48. Complete spinal transaction 3B
49. Sindrom kauda equine 2
50. Neurogenic bladder 3A
51. Siringomielia 2
52. Mielopati 2
53. Dorsal root syndrome 2
54. Acute medulla compression 3B
55. Radicular syndrome 3A
56. Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A
Trauma
57. Hematom epidural 2
58. Hematom subdural 2
59. Trauma Medula Spinalis 2
Nyeri

5
60. Reffered pain 3A
61. Nyeri neuropatik 3A
Penyakit Neuromuskular dan Neuropati
62. Sindrom Horner 2
63. Carpal tunnel syndrome 3A
64. Tarsal tunnel syndrome 3A
65. Neuropati 3A
66. Peroneal palsy 3A
67. Guillain Barre syndrome 3B
68. Miastenia gravis 3B
69. Polimiositis 1
70. Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease) 2
Gangguan Neurobehaviour
71. Amnesia pascatrauma 3A
72. Afasia 2
73. Mild Cognitive Impairment (MCI) 2

SISTEM MUSKULOSKELETAL
No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
Tulang dan Sendi
1. Artritis, osteoarthritis 3A
2. Fraktur terbuka, tertutup 3B
3. Fraktur klavikula 3A
4. Fraktur patologis 2
5. Fraktur dan dislokasi tulang belakang 2
6. Dislokasi pada sendi ekstremitas 2
7. Osteogenesis imperfekta 1
8. Ricketsia, osteomalasia 1
9. Osteoporosis 3A
10. Akondroplasia 1
11. Displasia fibrosa 1
12. Tenosinovitis supuratif 3A
13. Tumor tulang primer, sekunder 2
14. Osteosarkoma 1
15. Sarcoma Ewing 1
16. Kista ganglion 2
17. Trauma sendi 3A
18. Kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis,kifosis,lordosis) 2
19. Spondilitis, spondilodisitis 2
20. Teratoma sakrokoksigeal 2
21. Spondilolistesis 1
22. Spondilolisis 1
23. Lesi pada ligamentosa panggul 1
24. Displasia panggul 2
25. Nekrosis kaput femoris 1
26. Tendinitis Achilles 1
27. Ruptur tendon Achilles 3A

6
28. Lesi meniskus, medial, dan lateral 3A
29. Instabilitas sendi tumit 2
Malformasi kongenital (genovarum, genovalgum, club foot, 2
30.
pes planus)
31. Claw foot, drop foot 2
32. Claw hand, drop hand 2
Otot dan Jaringan Lunak
33. Ulkus pada tungkai 4A
34. Osteomielitis 3B
35. Rhabdomiosarkoma 1
36. Leiomioma, leiomiosarkoma, liposarkoma 1
37. Lipoma 4A
38. Fibromatosis, fibroma, fibrosarkoma 1

*Tingkat kemampuan dibagi menjadi 4 tingkatan :


Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebihlanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan
merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling
tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri


dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukanpenatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/ atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

7
MODUL DAN TOPIK
Blok ini terdiri dari 3 (tiga) modul beserta topik-topik di dalamnya.
Modul Kuliah Tutorial
1. Penyakit pada Sistem Saraf Pusat dan Perifer √ √
2. Neuro Emergency √ √
3. Penyakit Pada Sistem Muskuloskeletal √ √

8
TOPIC TREE

Kelainan sistem saraf akibat infeksi

Nyeri kepala

Penyakit Pada
Sistem Saraf Gangguan vestibuler
Pusat dan Perifer

Penyakit sistem saraf pada tulang


belakang dan perifer

Cerebrovaskular accident

Trauma kepala

Neuro- Neuro Kejang dan penurunan kesadaran


Emergency
muskuloskeletal
Klinis Farmakologi obat neurologi

Trauma medula spinalis

Penyakit neuromuskular

Trauma pada tulang dan sendi

Penyakit Pada
Sistem Kelainan degeneratif tulang,sendi,dan
Muskuloskeletal jaringan lunak

Infeksi pada otot dan tulang

9
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk PBL (Problem Based Learning) dengan beberapa
aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini berupa :
1. Diskusi tutorial
2. Belajar mandiri
3. Kuliah pakar
4. Konsultasi pakar
5. Diskusi pleno
6. Patient Encounter
7. E-learning

Ad. 1. Diskusi tutorial


 Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias dalam
mencari dan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi. Jawaban terhadap
masalah yang didapatkan melalui proses diskusi dan belajar mandiri.
 Diskusi bersama tutor sebanyak 2 x 2 jam tiap minggu dengan menjalankan prinsip 7
langkah / the 7 jump
 Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario hanya menjalankan langkah 1 – 5,
selanjutnya pada diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan langkah 6 dan 7.
 Diskusi membahas tentang skenario yang telah ditetapkan.

Ad.2. Belajar mandiri


Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari,
memahami, mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50 % dari total
waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam). Belajar
mandiri merupakan format utama dalam PBL. Topik-topik yang perlu dipelajari secara
mandiri dapat dilihat pada topic tree.

Ad.3. Kuliah pakar


Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi akademik
dalam bidang yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi dan tutorial. Kuliah
pakar seminggu dapat berlangsung 2 – 3 kali, di ruang kuliah. Kuliah pakar ini dikemas
dalam bentuk komunikasi dua arah. Kuliah pakar ini akan membantu mahasiswa
mengintegrasikan pengetahuan yang didapatnya melalui proses belajar mandiri, praktikum
maupun diskusi.

10
Adapun kuliah-kuliah dalam blok ini adalah sebagai berikut:

No Judul Kuliah Bagian Pemberi Kuliah


  Introduksi blok 13 Ilmu Dr. dr. Syahrul, Sp.S (K)
 Cerebrovaskular Penyakit
 TIA (3B) Saraf
 Infark serebral (3B)
 Hematom intraserebral (3B)
 Perdarahan subarakhnoid (3B)
 Lesi batang otak (2)
 Nyeri kepala Ilmu Dr.dr. Endang Mutiawati
 Tension headache (4A) Penyakit Sp.S(K)
 Migren (4A) Saraf
 Neuralgia trigeminal (3A)
 Cluster headache (3A)
 Reffered pain (3A)
 Nyeri neuropatik (3A)
 Arteritis kranial (1)
 Gangguan Vestibuler dan Kognitif Ilmu dr.Ika Marlia, Sp.S
 Vertigo (Benign paroxysmal Penyakit
positional vertigo) (4A) Saraf
 Meniere's disease (3A)
 Amnesia pascatrauma (3A)
 Afasia (2)
 Mild Cognitive Impairment
(MCI)(2)
 Penyakit sistem saraf pada Tulang Ilmu Dr.dr.Dessy Emril, Sp.S
Belakang dan Perifer Penyakit
 Hernia nucleus pulposus Saraf
(HNP) (3A)
 Radicular syndrome (3A)
 Neurogenic bladder (3A)
 Sindrom kauda equine (2)
 Siringomielia (2)
 Mielopati (2)
 Dorsal root syndrome (2)
 Amyotrophic lateral sclerosis
(ALS) (1)
  Kejang dan penurunan Ilmu dr. Nova Dian Lestari, Sp.S
kesadaran I Penyakit
Saraf
 Kejang (3B)
 Status epileptikus (3B)

11
 Epilepsi (3A)
  Penyakit Neuromuskuler dan Ilmu dr. Nasrul Musaddir, Sp.S
neuropati II Penyakit
 Bell’s palsy (4A) Saraf
 Miastenia gravis (3B)
 Guillain Barre syndrome (3B)
 Neuropati (3A)
 Sindrom Horner (2)
 Polimiositis (1)
 Kejang dan penurunan kesadaran II Ilmu Dr.dr. Imran, Sp.S, M.Kes
 Ensefalopati (3B) Penyakit
 Ensefalopati hipertensi (3B) Saraf
 Koma (3B)
 Mati batang otak (2)
 Penyakit Neuromuskulerdan neuropati Ilmu dr.Mizfaruddin,M.Kes.,Sp.S
I Penyakit
 Carpal tunnel syndrome (3A) Saraf
 Tarsal tunnel syndrome (3A)
 Peroneal palsy (3A)

 Cerebral palsy (2) dr. Sri Hastuti, Sp.S
 Neurofibromatosis (Von
Recklaing Hausen disease)
(2)

 Trauma Kepala Ilmu Dr. dr. Suherman, Sp.S (K)


 Hematom intraserebral (3B) Penyakit
 Perdarahan subarakhnoid (3B) Saraf
 Hematom epidural (2)
 Hematom subdural (2)
 Hidrosefalus (2)
 Kelainan sistem saraf akibat infeksi I Ilmu dr. Nur Astini, Sp.S
 Meningitis (3B) Penyakit
 Ensefalitis (3B) Saraf
 AIDS dengan komplikasi (3A)

 Infeksi sitomegalovirus (2) dr. Elsa Susanti, Sp.S


 Toksoplasmosis serebral (2)
 Tetanus (4A)

 Kelainan sistem saraf akibat infeksi II Ilmu dr. Farida, Sp.S


 Poliomielitis (3B) Penyakit
 Rabies (3B) Saraf

12
 Malaria serebral (3B)
 Spondilitis TB (3A)
 Abses otak (2)

 Kelainan kongenital dan degeneratif Ilmu Bedah dr. Safrizal Rahman,


tulang, sendi, dan jaringan lunak M.Kes, Sp.OT
 Osteoporosis (3A)
 Malformasi kongenital
(genovarum, genovalgum, club
foot, pes planus) (2)
 Kelainan bentuk tulang
belakang
(skoliosis,kifosis,lordosis) (2)
 Osteogenesis imperfekta (1)
 Akondroplasia (1)
 Displasia fibrosa (1)
 Infeksi & kelainan pada Otot dan Ilmu Bedah dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Tulang
 Ulkus pada tungkai (4A)
 Osteomielitis (3B)

 Artritis, osteoarthritis (3A) dr. Mahriani Sylvawani,


 Tenosinovitis supuratif (3A) Sp.PD

 Pengantar dan Prosedur rehab medik Rehabilitasi dr. Mira, Sp. KFR
pada penyakit neuromusculoskeletal medik

 Trauma pada tulang dan sendi I Ilmu Bedah dr. Onarisa Ayu, Sp.OT
 Fraktur terbuka, tertutup (3B)
 Fraktur klavikula (3A)
 Trauma sendi (3A)
 Fraktur patologis (2)
 Fraktur dan dislokasi tulang
belakang (2)
 Dislokasi pada sendi
ekstremitas (2)
 Lesi pada ligamentosa panggul
(1)
 Trauma pada tulang dan sendi II Ilmu Bedah dr. Armia Indra NA, Sp.OT
 Ruptur tendon Achilles (3A)
 Lesi meniskus, medial, dan
lateral (3A)
 Displasia panggul (2)

13
 Instabilitas sendi tumit (2)
 Claw foot, drop foot (2)
 Claw hand, drop hand (2)
 Nekrosis kaput femoris (1)
 Tendinitis Achilles (1)
 Trauma dan kelainan Tulang belakang Ilmu Bedah Dr. dr. Azharuddin Sp BO,
 Trauma Medula Spinalis (2) FICS, K-Spine
 Complete spinal transaction
(3B)
 Acute medulla compression
(3B)
 Mielopati (2)

 Spondilolistesis (1) dr. T. Nanta Aulia, Sp.OT,


 Spondilolisis (1) K-Spine
 Spondilitis, spondilodisitis (2)

 Radiologi Neuromuskuloskeletal Radiologi Dr.dr.Iskandar Zakaria,


 Radiologi konvensional & Sp.Rad
imaging muskuloskeletal

 USG muskuloskeletal dr. Masna Dewi, Sp.Rad,


(K)

Ketentuan dalam pembuatan PPt kuliah pakar:


- Kompetensi 1 dan 2 (SKDI 2012) : 1 sampai 2 slide ppt, diutamakan gambar
- Kompetensi 3 dan 4 (SKDI 2012) : diatas 3 slide
- Slide ppt terakhir dituliskan referensi (text book, panduan, jurnal, dan lain-lain)

Ad. 4 Konsultasi Pakar


 Konsultasi Pakar adalah kegiatan mahasiswa untuk mencari jawaban terhadap
hal-hal yang ingin diketahui (yang muncul dalam diskusi) dan bertujuan untuk
membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang
ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah.
 Konsultasi dapat dilakukan dengan menghubungi dan bertanya langsung pada
pakar di bidang terkait sesuai dengan jadwal yang disepakati terlebih dahulu
(melalui administrasi PBL).

14
 Konsultasi pakar dibagi dalam kelompok, bisa berasal dari kelompok tutorial
dan setiap kelompok menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian waktu
konsultasi. Perjanjian ini harus diketahui pihak manajemen PBL.
 Konsultasi pakar juga dapat dilakukan dalam bentuk forum bersama dalam
ruang kuliah yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan narasumber dari keahlian
klinis tertentu.
 Setiap mahasiswa dianjurkan melakukan konsultasi pakar minimal 1 kali dengan
mengikuti petunjuk konsultasi pakar dari manajemen PBL.
 Tim Pakar dalam blok ini adalah:

No. Nama Bagian Mobile Phone


Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 08222012940
1.
2. Dr. dr. Endang Mutiawati, Sp.S(K) Ilmu Penyakit Saraf 0811682795
Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Ilmu Penyakit Saraf 082161716363
3.
Sp.S (K)
4. dr. Ika Marlia, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 082138095060
dr. Safrizal Rahman,M.Kes, Ilmu Bedah 081269896666
5.
Sp.OT
6. dr. Zulkarnaini, Sp.OT Ilmu Bedah 081269696961

7. dr. Suherman, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 08126988771

8. Dr.dr. Syahrul, Sp.S (K) Ilmu Penyakit Saraf 0811687196

9. dr. Nova Dian Lestari, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 081360223525

10. dr. Nur Astini, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 08127101948

11. dr. Farida, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 081360205192

12. dr. Nasrul Musadir, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 08126992070

13. dr. Mizfaruddin,M.Kes.,Sp.S Anatomi Histologi 081269021972


Dr.dr. Azharuddin Sp.BO, FICS, Ilmu Bedah 08126902613
14.
K-Spine
15. dr. Armia Indra NA, Sp.OT Ilmu Bedah 081269103355

16. dr.Mira, Sp.KFR Rehabilitasi Medik 08126906305

17. dr. Iskandar Zakaria, Sp.Rad Radiologi 08126906454

18. dr. Sri Hastuti, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 085360133232

19. dr. Elsa Susanti, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf 082174512562

20. dr. Mahriani Sylvawani, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam 081260862818

21. dr. Onarisa Ayu, Sp.OT Ilmu Bedah 08128128046


dr. T. Nanta Aulia, Sp.OT, K- Ilmu Bedah 085260009099
22.
Spine

15
No. Nama Bagian Mobile Phone

23. dr. Masna Dewi, Sp.Rad, (K) Radiologi 081230451979

Ad.5 Diskusi Pleno


 Format belajar ini diadakan dengan mengumpulkan sepuluh kelas tutorial dalam
satu diskusi besar. Manajemen PBL melalui penanggung jawab (PJ) pleno menunjuk
satu kelas tutorial untuk mempresentasikan hasil diskusi di kelas tutorialnya dalam
bentuk power point dihadapan narasumber dan kelas lainnya.
 Kelompok presentan wajib mengirimkan file elektroniknya kepada PJ Pleno dan
Narasumber sehari sebelum diskusi pleno dan juga mengirimkannya ke email
MEU dengan alamat unitmeufkunsyiah@yahoo.com.
 Presentasi juga di print out dan diberikan pada narasumber pada hari presentasi.
Mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok presentan
diberi kesempatan untuk menjawab semampu mereka. Narasumber memberi
komentar setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan.

Ad.6 Patient Encounter


 Merupakan metode pembelajaran dimana mahasiswa diberi tugas untuk mengunjungi
institusi kesehatan serta berinteraksi secara langsung dengan pasienuntuk mempelajari
masalah kesehatan yang terkait dengan blok Neuromuskuloskeletal Klinis. Mahasiswa
akan dibagi dalam beberapa kelompok yang akan mendatangi Poli Saraf dan Ruang
Rawat Inap Saraf RSUDZA dengan topik stroke dan Poli Orthopedi dan Ruang
Rawat Inap Ortopedi RSUDZA dengan topik Fraktur
 Setelah kegiatan diatas mahasiswa akan menyusun laporan yang akan dinilai oleh
tutor.
 Mahasiswa ditugaskan untuk melakukan anamnesa dan memeriksa pasien di poli
saraf dan poli Orthopedi RSUDZA dan kemudian akan didiskusikan di pleno.
Masing-masing mahasiswa akan bekerja secara berpasangan dalam kelompok
tutorialnya. Kegiatan di institusi kesehatan akan didampingi oleh dokter. Seusai
kegiatan, masing-masing mahasiswa menyusun laporan yang akan dinilai oleh tutor
dan berkontribusi pada nilai total

Ad 7. Pembelajaran secara E-Learning


 Pembelajaran secara e-learning dilakukan dengan menggunakan sistem
pembelajaran daring yang dapat diakses pada http://elearning.unsyiah.ac.id.
Mahasiswa dan staf pengajar yang terlibat dalam blok ini akan dienroll pada Modul
E-learning Blok 13 Neuromuskuloskeletal Klinis. Adapun pembelajaran e-learning
pada Blok ini meliputi:
 1. Kuliah Pakar : Penyediaan bahan kuliah pakar
 2. Tutorial: Penilaian assignment tentang executive summary dari setiap skenario
yang ada di Blok (dilakukan oleh semua tutor Blok 13).
 3. Praktikum: Pre-test dan post-test dilakukan secara daring oleh penanggung
jawab praktikum dari Tim Blok.

16
PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas :
Nilai proses (40%),terdiri atas nilai :
• Diskusi tutorial (80%)
• Kuis daring e-learning (20%)
Nilai Ujian akhir blok (60%)

17
SUMBER BELAJAR

Buku Teks 5 Tahun Terakhir.


1. Aphasia Handbook. 2014. Alfredo Ardila Florida International University.
Miami, Florida-USA.
2. Adams and Victor’s. Principles of Neurology. Eleventh Edition, Mc. Graw Hill, New
York, 2019.
3. Bo Norrving. Oxford textbook of Stroke amd cerebrovascular Disease. Oxford
University Press.2019.
4. CNS Infections A Critical Approach Juan Carlos Garcia- Monco 2018.2nd Edition
5. Oxford Textbook of Vertigo and Imbalance. Adolfo M. Bronstein. 2013. Oxford
University Press.
6. Tuberculosis of the Central Nervous System Mehmet Turgut. Ali Akhaddar. Ahmet
T.Turgut. Ravindra K.Gang. 2015.

Jurnal 2 Tahun Terakhir.


1. AHA/ASA Guideline. 2018 Guidelines for the early management of patients with
acute ischemie stroke. (stroke, 2018;49;e46-e99)
2. D6 Balatsounus, 6. Koukoutsis, A Fassolis, A Moukos, A Apris. Benign Paroxysmal
Pontioned Vertigo in the elderly: Current Insight. 2018. Clinical Instruction in Aging.
2251-2266
3. Gelbart, david MMJ. Tetanus. Journal of the American Academy of Physician
Austrart.2017. Vol 30 (12). 46-47
4. Jorge Aponte. Cytomegalovirus infection (CMV) and Human Immunodeficiency
Virus: Diagnostic and therapeutic challange in Virology. Arch Microbial Immunology
2018; 2(2).018-035:
5. Junhons A,. 2hengop Xie. Etiology and prognosis of acute vial encephalitis and
meningitis in chinese children: a multicentre prospective study.2017.
6. Kenneth M. Langa & Debonas A. Levine. The Diagnosis and management of Mild
cognitive impairment: A Clinical Review. JAMA.2014 Desember 17; 312(23): 2551-
2561
7. Kumar S. et al. Biomol Concept. Global perspective of novel Therapeutic Strategies
for the Management of nenogids.2018.
8. M.Edip Gurol and Jong S. Kim Advances in Stroke prevention in 2018. J Stroke,
2018; 20: 143-144
9. MJ Griffiths Management of Acute Meningitis – Clinical medicine .2018. p164-169
10. Paresh Pamar. Stroke : Classification and diagnosis. Pharmacentical.2018.
11. S. Boughattas. A Case Report of Cerebral Toxoplasmosis in An HIV-Positive Patient.
Risk Possible Transmission through contaminated water/food. 2017. Journal of Food
Quality and Hazaras Control 4.32-34.
12. Swatsi Kinan, Cyntsia K Tsumprun. Neuropati Clinic of language network in Aphana:
Advances, Updates and future Challanges. 2019. Fronties In Neurology, volume 10,
article 295.www.Frontiersin.org

18
13. Veronika Chvatalova. Differences in cognitive functions between cytomegalovirus –
infected and cytomegalovirus – free university students: a case control study.
Scientific Reports 2018.8:5322

Bahan Bacaan Lain yang Direkomendasikan.

1. Adams HP Jr. Handbook of Cerebrovascular Diseases. Marcel Dekker. New York. 2005.
2. Altster EZ. A Text-Book of General Pathological Anatomy and Pathogenesis. London.
Forgotten Books. 2013.
3. Atlas, S.J, Deyo, R.A. 2001.Evaluating and managing acute low back pain in the primary
care setting. J Gen Intern Med,16:120-31.
4. Bart van der Worp H, Ginj J van, 2007. Acute ischemic stroke. N Engl J Med 357: 572-
579
5. Bogduk, N. 2004.Management of chronic low back pain. M J A, 180:79-83.
6. Caplan LR, 2000, Stroke prevention and risk factors. Caplan’s stroke : Clinical approach.
3rd ed. Butterworth Heinemann, Boston; 491 – 505
7. Canale TS. . Campbell’s Operative Orthopaedics 10th Ed. Mosby inc: New York
2007
8. Carey, T.S, Garret, J.M, Jackman, A, H.1999. Recurrence and care seeking after acute
back pain: results of long-term follow-up study. Med Care,37:157-64.
9. Chou R, Qaseem, A, Snow, V, Casey. D, Cross, T/J, Shekelle, P, et al. 2007a.Diagnosis
and treatment of low back pain: a joint clinical practice guideline from the American
College of Physicians And the American Pain Society. Ann Intern Med, 47:478-91.
10. Croft ,P.R, Macfarlane, G.J, Papageorgiou, A.C. 1998. Outcome of low back pain in
general practice: one year follow-up study. BMJ, 316:1356-9.
11. Despopoulos A and Silbernagl S. Color Atlas of Physiology.5th ed. Thieme Flexibook.
2003.
12. Deyo, R.A, Phillips, W.R.1996. Low back pain: a primary care challenge. Spine,
21:2826-32.
13. Fife, T.D., Iverson, D.J., Lempert, T., et al., 2008. Practice parameter: Therapies for
benign paroxysmal positional vertigo (an evidence-based review). American Academy of
Neurology.
14. Freynhagen, R, Baron, R, Gockel, U, Tölle, T.R. 2006. painDETECT: a new screening
questionnaire to identify neuropathic components in patients with back pain. Curr Med
Res Opin 22:1911-20
15. Ganong WF. Review of Medical Physiology. 21th ed. a LANGE medical book.
McGraw-Hill. 2001.
16. Goldstein L, Adams R, Alberts M, Appel L, Brass L, Bushnell CD. et al (2006)
AHA/ASA Guideline. Primary Prevention of Ischemic Stroke. Stroke 37:1583-1633
17. Guyton AC and Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Elsevier. 2006.
18. Hansen Jr., ST. . Orthopaedics Trauma Protocols. Raven Press : New York 2009
19. Hughes, C., 2007. Vestibular Rehabilitation, Dizziness, Balance and Associated Issues in
Physical Therapy. An Independent Study Course Designed. Philadelphia.
20. Hornibrook, J., 2011. Benign paroxysmal positional vertigo: history, pathophysiology,
office treatment and future directions. International Journal of Otolaryngology.
21. Jarvik, J.G. 2003.Imaging of adults with low back pain in the primary care setting.
Neuroimaging Clin N Am, 13:293-305.

19
22. Jeffrey, S. 2008. Low back pain guideline expanded to include interventional procedures.
American Pain Society 27th Annual Scientific Meeting. Tampa, Florida.
23. Joesoef, A.A., 2003. Tinjauan Neurobiologi Molekuler dari Vertigo, Makalah KONAS V
PERDOSSI. Bali
24. Kim, J.S., Zee, D.S., 2014. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. N Engl J Med
370:1138-47.
25. Koval Kenneth J, Zuckerman joseph D Handbook of fracture fourth edition, Lippincott
William and wilkins, Tokyo 2010 Lumbantobing SM. 2005. Neurologi Klinik
Pemeriksaan Fisik dan Mental. Balai Penerbit FKUI.
26. Louis Solomon, Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 9 th. Butterworth-
Heinemann Oxford : London 2010
27. Manchikanti, L, Abdi, S, Atluri, S , Ramsin, M.B, Boswell, M.V. et all. 2013.An Update
of Comprehensive Evidence-Based Guidelines for Interventional Techniques in Chronic
Spinal Pain. Part II: Guidance and Recommendations.Pain Physician, 16:S49-S283
28. Meliala, L, Pinzon, Z.2005. Penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Dalam: Mahama J,
penyunting. Naskah Lengkap PIN I Kelompok Study Nyeri Perdossi. Manado, h. 49-55.
29. Mirski MA. 2011. Status Epilepticus. In : Bhardwaj A, Mirski MA.Handbook of
Neurocritical Care. 2nd ed. London : Springer, pp. 489-503.
30. Netter, F.H., Atlas of Human Anatomy (fourth edition), Saunders, Philadelphia,
Pennsylvania, 2006.
31. Pati S, Sirven JI. 2012. Seizures and Status Epilepticus. In : Roos KL. Emergency
Neurology.London : Springer, pp. 179-192.
32. Purwata, T.E. 2003. Hernia nukleus pulposus lumbalis. Dalam: Meliala L, penyunting.
Nyeri Punggung Bawah. Kelompok Studi Nyeri Perdossi, h. 133-148.
33. Robinson, J.P, Apkarian, AV. 2009. Low Back Pain. In : Mayer, E.A & Bushnell,
M.C.(eds). Fungctional Pain Syndrome.1st ed.IASP Press Seattle, pp 23-49.
34. Romano ,C.L et al. 2009. Pregabalin, celecoxib and their combination for treatment of
chronic low-back pain. J orthopaed traumatol , 10 : 185-191
35. Ropper AH, Samuels MA. Adams & Victor’s Principles of Neurology, 9 th Ed. McGraw-
Hill’s. 2009
36. Sadeli, H.A, Tjahjono, B. 2001. Nyeri punggung bawah. Dalam: Meliala L,
Suryamiharja A, Purba JS, penyunting. Nyeri Neuropatik: Patofisiologi dan
Penatalaksanaannya. Kelompok Studi Nyeri, Perdossi, h. 145-64.
37. Shen, F.H, Samartzis, D, Andersson, G.B.J.2006. Nonsurgical management of acute and
chronic low back pain. J Am Acad Orthop Surg, 14: 477-87.
38. Simon RP, Greenberg DA.Aminoff MJ. Clinical Neurology. 7 th Ed. A lange Medical
Book. New York. 2009
39. Simon Robert R, emergency orthopaedics the extermities, fifth edition, Mcgraw-hill,
Toronto 2007
40. Sjahrir, H., 2008. Nyeri Kepala dan Vertigo. Pustaka Cendekia Press. Yogyakarta.
41. Tintinalli, JE. 2011. Tintinalli’s Emergency Medicine A Comprehensive Study Guide.
7th ed. http://www.accessmedicine.com
42. Walker A, Denton M. 2010.Central Nervous System Infection.In :Neurocritical Care.
London : Springer, pp. 43-49.
43. Weinstein, J.N, Tosteson, T.D, Lurie, J.D.2008. Surgical versus nonsurgical therapy for
lumbar spinal stenosis. NEJ, 358:794-810.
44. Wirawan, R,B. 2004. Penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Kumpulan makalah
welcoming symposium: Towards mechanism based pain treatment the recents trends and
current evidences. Jogyakarta; 4 Desember 2004.
45. Rohkamm R. Color Atlas of Neurology. Thieme Stuttgart. New York.2004.

20
46. Zoons E, et.al. 2008. Seizure in Adult with Bacterial Meningitis. Neurology; 70:2109-
2115.

Selain sumber-sumber belajar yang tersebut diatas, tersedia pula literatur-literatur lainnya
yang dapat diakses di e-learning.

21
Skenario 1

Mengapa kedua kaki dan tanganku makin lemah

Tn. M, usia 28 tahun, seorang mahasiswa, datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan
kelemahan pada kedua kaki dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, keluhan
dirasakan pada saat aktifitas, pasien tidak mampu berjalan sendiri, keluhan ini terjadi secara
perlahan, satu minggu sebelumnya pasien merasakan kebas pada ujung kaki sampai ke lutut,
keluhan dirasakan terus menerus dan tidak berkurang saat istirahat dan tidak ada hal yang
memperberat keluhan. Keluhan lemah pada kedua kaki diikuti kelemahan pada kedua
tangan, tangan juga dirasakan kebas dan baal ujung-ujung tangan hingga pergelangan
sehingga pasien sulit menggenggam.
Dua minggu sebelumnya pasien mengalami demam dan diare selama 4 hari,
kemudian pasien mengkonsumsi obat simptomatik yang dibeli diapotik kemudian pasien
sembuh. Pasien tidak mengalami gangguan berkemih, nyeri menelan tidak ada, batuk tidak
ada.
Vital sign : TD : 120/80 mmHg, Frekwensi nafas : 20x/menit, Frekwensi Nadi : 88x/menit,
Temperatur : 36,8 C
Status Neurologis :
GCS : E4M6V5
Pada pemeriksaan motorik dijumpai Tetraparesis tipe LMN (Lower Motor Neuron)
Pada pemeriksaan sensorik dijumpai hipestesi simetris kedua tangan dan kaki
Refleks fisiologis : Reflek Achiles dan patella menurun (Arefleks)
Laboratorium : Leukosit 6600 gr/dl, Hb 15,5 gr/dl, Elektrolit : Natrium :135, K : 3,6 Cl:
110 dan SPO2 : 98 %
Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
Mengapa pasien ini harus mendapat penatalaksanaan yang cepat?

22
Skenario 2

Bu Salamah tidar sadar

Bu Salamah, 60 tahun, dibawa ke IGD RSUZA Banda Aceh dalam keadaan tidak sadar. + 4
jam, sebelum masuk rumah sakit, saat pasien sedang menanam bunga di halaman rumahnya
tiba-tiba mengalami kelemahan tubuh sebelah kanan dan afasia. Lengan dan tungkai
kanannya lemah tidak bisa diangkat tetapi masih bisa digeser. Mulutnya tampak miring ke
kiri, tampak gelisah disertai muntah satu kali, tidak diketahui apakah ada keluhan nyeri
kepala. 2 jam kemudian bu Salamah sulit dibangunkan dan terdenga r suara mengorok. TD:
260/130 mmHg. GCS= E2M4V2, Ø pupil OD: 2 mm, OS: 4 mm (anisokor), facial paresis,
hemiparesis dekstra dan refleks patologis positif di sebelah kanan. Ada riwayat hipertensi
tetapi tidak ada DM atau sakit jantung.

 Bagaimanakah etiopatogenesis pada kasus tersebut?


 Bagaimana proses patofisiologi kelemahan anggota gerak, tidak bisa bicara,
muntah dan penurunan kesadaran?
 Bagaimana melakukan diagnosis klinis menggunakan skoring?
 Apa artinya mata yang ansisokor?

Level kompetensi 3B

23
Skenario 3

Tuan G Kejang- kejang

Tuan G, 20 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan kejang seluruh tubuh sejak 30
menit sebelum dibawa ke rumah sakit dan kejang masih berlanjut saat pasien tiba di IGD.
Kejang berhenti sesaat setelah pasien diberikan obat melalui rektal di IGD. Setelah kejang
berhenti Tn G tertidur dan 15 menit kemudian kejang kembali dimulai dari lengan dan kaki
kiri lalu kelojotan seluruh tubuh, kejang berhenti setelah diberikan injeksi intra vena
diazepam 10 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 130/90 mmHg, Nadi 112 x/menit,
RR : 22x/menit, Temperatur 37ºC, GCS : E3, M5, V4. Pupil bulat isokor, dengan
diameter 3 mm, reflek cahaya langsung dan tak langsung positif, tidak didapatkan tanda
rangsang meningeal.
Dari alloanamnesis di dapatkan informasi bahwa pasien sejak satu tahun terakhir mengalami
kejang berulang dan sudah mendapat terapi obat anti epilepsi, namun sudah sekitar dua
bulan terakhir Tn G memberhentikan sendiri obatnya karena merasa bosan dan merasa sudah
sembuh.

Apakah permasalahan yang terjadi pada Tn.G?


Bagaimana penatalaksanaan gawat darurat pada Tn.G ?

Level kompetensi 3B

24
Skenario 4

Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali dan susah digerakkan !!!

Perempuan 25 tahun dibawa warga ke IGD dengan keluhan nyeri pada lengan kanan atas setelah
mengalami KLL 15 menit yang lalu. Pasien sedang berjalan kaki dan tertabrak sepeda motor
yang melaju kencang pada sisi sebelah kanan. Selain nyeri, pasien juga sulit menggerakan
lengan kanannya. Keluhan disertai dengan deformitas, pembengkakan dan contussio pada
lengan kanan atas.

Apa yang terjadi pada kasus di atas?


Bagaimana tatalaksana awal yang tepat pada kasus tersebut?

Level Kompetensi 3B

25
Skenario 5

Luka pada tungkaiku tidak kering – kering dan terus mengeluarkan cairan

Laki-laki, 11 tahun diantar oleh keluarga ke rumah sakit dengan keluhan luka pada tungkai
bawah kiri yang tidak sembuh sejak 8 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat patah tulang
dengan luka akibat terjatuh dari pohon dan oleh keluarga dibawa ke tukang urut. Oleh tukang
urut dilakukan pemasangan bidai dan diberi ramuan pada lukanya. Namun sejak saat itu, luka
pada tungkai pasien tidak pernah sembuh total. Keluhan ini disertai dengan nyeri dan keluar
cairan berwarna kekuningan, selain itu pasien juga mengalami demam yang hilang timbul.
Pada pemeriksaan fisik di temukan suhu pasien sub febris, dan pada tungkai bawah kiri
tampak luka sinus yang mengeluarkan cairan seropurulen dengan kulit sekitarnya hiperemis,
ekskoriasi dan scar tissue. Pada palpasi terdapat nyeri tekan (tenderness).

Apa yang terjadi pada pasien tersebut ?


Apa yang dapat dilakukan pada penatalaksanaan awal?

Level Kompetensi 3B

26
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu II, 09 - 13 September 2019
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
09 Sept 10 Sept 11 Sept 12 Sept 13 Sept
Tutorial Tutorial Kuliah 7
Kelas A Kelas A Kejang dan penurunan kesadaran II
08.00 –
Skenario 2 - Pertemuan 1 Skenario 2 - Pertemuan 2 Dr.dr. Imran, Sp.S, M.Kes
09.40
Bu Salamah tidak sadar Bu Salamah tidak sadar Kelas A dan B
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I Gedung F2 Lt. III
Kuliah 8a (Jam ke-1)
Penyakit Neuromuskulerdan neuropati Ia
dr.Mizfaruddin,M.Kes.,Sp.S
Tutorial Tutorial Kelas A dan B
Kelas B Kelas B
10.00 – Gedung F2 Lt. III
Skenario 2 - Pertemuan 1 Skenario 2 - Pertemuan 2
11.40 Kuliah 8b (Jam ke-2)
Bu Salamah tidak sadar Skill Bu Salamah tidak sadar Skill
Gedung F Lt.I Lab Gedung F Lt.I Lab Penyakit Neuromuskulerdan neuropati Ib
dr. Sri Hastuti, Sp.S
Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III
12.00 –
14.00
Pleno Skenario 1 Kuliah 6
Kuliah 9
Kelas A & B Penyakit Neuromuskuler dan
Trauma Kepala
14.00 – dr.Farida, Sp.S (K) neuropati II
dr. Suherman, Sp.S
15.40 Mengapa kedua kaki dan tanganku dr. Nasrul Musaddir, Sp.S
Kelas A dan B
lemah Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III
Gedung F Lt.III Gedung F2 Lt. III

16.00 –
17.40

27
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu III 16 - 20 September 2019
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
16 Sept 17 Sept 18 Sept 19 Sept 20 Sept
Tutorial Tutorial Kuliah 11
Kelas A Kelas A Kelainan sistem saraf akibat infeksi II
08.00 –
Skenario 3 - Pertemuan 1 Skenario 3 - Pertemuan 2 dr. Farida, Sp.S
09.40
Tuan G Kejang-kejang Tuan G Kejang-kejang Kelas A dan B
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I Gedung F2 Lt. III
Kuliah 12
Tutorial Tutorial
Kelainan kongenital dan degeneratif
Kelas B Kelas B
10.00 – tulang, sendi, dan jaringan lunak
Skenario 3 - Pertemuan 1 Skenario 3 - Pertemuan 2
11.40 Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
Tuan G Kejang-kejang Tuan G Kejang-kejang
Kelas A dan B
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I
Gedung F2 Lt. III
12.00 –14.00 Skill
Skill Lab
Lab Kuliah 13a (Jam ke-1)
Kuliah 10a (Jam ke-1)
Infeksi & kelainan pada Otot dan
Kelainan sistem saraf akibat infeksi Ia
Tulang Ia
dr. Nur Astini, Sp.S
dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Pleno Skenario 2 Kelas A dan B
Kelas A dan B
Kelas A & B Gedung F2 Lt. III
14.00 – Gedung F2 Lt. III
Dr.dr.Imran, Sp.S, M.Kes
15.40 Kuliah 13b (Jam ke-2)
Bu Salamah tidak sadar Kuliah 10b (Jam ke-2)
Infeksi & kelainan pada Otot dan
Gedung F Lt.III Kelainan sistem saraf akibat infeksi Ia
Tulang Ib
dr. Elsa Susanti, Sp.S
dr. Mahriani Sylvawani, Sp.PD
Kelas A dan B
Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III
Gedung F2 Lt. III

28
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu IV, 23 September – 27 September 2019
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
23 Sept 24 Sept 25 Sept 26 Sept 27 Sept
Tutorial Tutorial Patient Patient
Kelas A Kelas A Encounter Encounter
08.00 – Skenario 4 - Pertemuan 1 Skenario 4 - Pertemuan 2 Poli Poli Saraf
09.40 Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali dan Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali dan susah Orthopedi
susah digerakkan !!! digerakkan !!! Kelas A1-A4 Kelas B1-B4
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I (08.00-10.00) (08.00-10.00)
Tutorial Tutorial Patient Patient
Kelas B Kelas B Encounter Encounter
10.00 – Skenario 4 - Pertemuan 1 Skenario 4 - Pertemuan 2 Poli Poli Saraf
11.40 Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali dan Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali dan susah Orthopedi Kelas B5-B8
susah digerakkan !!! digerakkan !!! Kelas A5-A8 (10.15-12.15)
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I (10.15-12.15)
12.00 – Skill Lab Skill Lab
Istirahat
14.00
Kuliah 14a (jam ke-1)
Trauma dan kelainan Tulang belakang 1a Kuliah 15
Dr. dr. Azharuddin Sp.OT, FICS, K-Spine Trauma pada tulang dan
Pleno Skenario 3 Kelas A dan B sendi I
Kelas A & B Gedung F2 Lt. III dr. Onarisa Ayu, Sp.OT
14.00 –
Dr.dr. Nova Dian Lestari, Sp.S Kelas A dan B
15.40 Gedung F2 Lt. III
Tuan G Kejang-kejang Kuliah 14b (jam ke-2)
Gedung F Lt.III Trauma dan kelainan Tulang belakang 1b
dr. T. Nanta Aulia, Sp.OT, K-Spine
Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III
16.00 –
17.40

PJ Patient Enchounter Poli Saraf : dr. Nasrul Musadir, Sp.S; dr. Nur Astini, Sp.S; dr. Elsa Susanti, Sp.S; dr. Sri Hastuti, Sp.S
PJ Patient Enchounter Poli Orthopedia : dr. T. Nanta Aulia, Sp.OT, K-Spine; dr. Armia Indra NA, Sp.OT; dr. Onarisa Ayu, Mked (surg), Sp.OT(K); dr. Zulkarnaini,
Sp.OT

29
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL Comment [SS1]:
Minggu V, 30 September - 04 Oktober 2019
Kegiatan
Selasa Kamis
Jam Senin Rabu Jumat
01 03
30 Sept 02 Okt 04 Okt
Okt Okt
Tutorial Tutorial
Patient Encounter Patient Encounter
Kelas A Kelas A
Poli Poli Saraf
08.00 – Skenario 5 - Pertemuan 1 Skenario 5 - Pertemuan 2
Orthopedi
09.40 Luka pada tungkaiku tidak kering – Luka pada tungkaiku tidak kering –
Kelas B1-B4 Kelas A1-A4
kering dan terus mengeluarkan cairan kering dan terus mengeluarkan cairan
(08.00-10.00) (08.00-10.00)
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I

Tutorial Tutorial Patient Encounter Patient Encounter


Kelas B Kelas B Poli Poli Saraf
10.00 – Skenario 5 - Pertemuan 1 Skenario 5 - Pertemuan 2 Orthopedi Kelas A5-A8
11.40 Luka pada tungkaiku tidak kering – Luka pada tungkaiku tidak kering – Kelas B5-B8 (10.15-12.15)
kering dan terus mengeluarkan cairan kering dan terus mengeluarkan cairan (10.15-12.15)
Gedung F Lt.I Skill Gedung F Lt.I Skill
Lab Lab
12.00 –14.00 Istirahat
Kuliah 17a (jam ke-1)
Radiologi konvensional & imaging
muskuloskeletal
Pleno Skenario 4 Dr.dr.Iskandar Zakaria, Sp.Rad
Kuliah 16
Kelas A & B Kelas A dan B
Trauma pada tulang dan sendi II
14.00 – dr. Onarisa Ayu, Mked (surg), Sp.OT(K) Gedung F2 Lt. III
dr. Armia Indra NA, Sp.OT
15.40 Aduh.., Lengan kananku nyeri sekali
Kelas A dan B Kuliah 17b (jam ke-2)
dan susah digerakkan !!!
Gedung F2 Lt. III USG muskuloskeletal
Gedung F Lt.III
dr. Masna Dewi, Sp.Rad
Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III

30
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu VI, 07 – 11 Oktober 2019
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07 Okt 08 Okt 09 Okt 10 Okt 11 Okt
Kuliah 18
Prosedur rehab medik pada penyakit
08.00 – neuromusculoskeletal
09.40 dr. Mira, Sp. KFR
Kelas A dan B
Gedung F2 Lt. III
Pleno Skenario 5 UJIAN BLOK 13
Kelas A & B
10.00 – dr. Onarisa Ayu, Mked (surg), Sp.OT(K)
11.40 Luka pada tungkaiku tidak kering – kering
dan terus mengeluarkan cairan Skill Skill
Gedung F Lt.III Lab Lab
12.00 –
Istirahat LIBUR
14.00
Pleno Patient Encounter
14.00 – Dr.dr. Syahrul, Sp.S
15.40 Kelas A dan B
Gedung F Lt.III
16.00 –
PENGUMPULAN KARTU BLOK
17.40

31

Anda mungkin juga menyukai