Ipi62559 PDF
Ipi62559 PDF
1, Januari 2004
Abstract
The isolation of usnic acid from ”lumut” (Usnea blefarea Mytka and U. flexuosa, Usneacea) and
assay of their activity against human body odor producing bacteria i.e. Staphylococcus
epidermidis, Difteroid, Pseudomonas aeruginosa and Streptococcus pyogenes has been done. The
isolate showed the same characteristic as the reference usnic acid based on its crystal color,
melting point, Rf value by thin layer chromatography, infrared, and ultra violet spectra. The
strongest activity of the isolate was against S. epidermidis with the minimum inhibition
concentration of 1 µg/ml. The antiinfection study of 1% of usnic acid ointment was tested on
infected skin with S. epidermidis, Corynebacterium acne, S. pyogenes and P. aeruginosa of rabbit.
Result showed that the ointment healed the wound caused by S. epidermidis after 3 days, C. acne
after 4 days, S. pyogenes after 5 days and P. aeruginosa after 6 days. The untreated back skin
infected by S. epidermidis, C. Acne, S. pyogenes and P. Aeruginosa were healed after 6,7,8 and
20 days, respectively.
151
Kajian Aktivitas … (Endarti dkk..)
c. Uji aktivitas anti infeksi pada kelinci bagian kiri diberi salep asam usnat 1% 0,5 g dan
Kelinci diinfeksi dengan masing-masing bagian kanan diberi dasar salep sebagai pembanding.
bakteri yang peka terhadap asam usnat yaitu suspensi Kesembuhan infeksi ditinjau dari reaksi pemerahan
S. epidermidis, S. pyogenes, P. aeruginosa dan dan nanah. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 6
Difteroid dengan kekeruhan 25% T, sebanyak 0,2 ml s/d 10.
secara intra kutan pada punggung kiri dan kanan
masing-masing tiga tempat. Setelah 24 jam pada
152
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 3, No. 1, Januari 2004
d. Uji iritasi okuler salep asam usnat pada mata mata kiri sebagai pembanding. Pengamatan dilakukan
kelinci dengan melihat perubahan warna pada mata kelinci
Pada kelopak mata kanan kelinci diberi salep setelah 30 menit, 24, 48, 72 jam. Hasil uji dapat
asam usnat sebanyak 100 mg, sedangkan kelopak dilihat pada Tabel 14.
153
Kajian Aktivitas … (Endarti dkk..)
Tabel 6. Hasil uji anti infeksi sediaan asam usnat pada kulit kelinci yang diinfeksi
dengan S. epidermidis
Tabel 7. Hasil uji anti infeksi sediaan asam usnat pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan bakteri difteroid
Tabel 8. Hasil uji anti infeksi sediaan asam usnat pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan Pseudomonas aeruginosa
Pengamatan terhadap kulit kelinci
Waktu
pengamatan Kontrol Eritema Uji Eritema
(jam)
Diameter (mm) Intensitas Diameter (mm) Intensitas
0 0 _ 0 -
24 48,80 + 0,104 +++ 41,00 + 0,964 +++
48 51,66 + 0,115 +++ 45,00 + 0,866 +++
72 52,30 + 0,057 +++ 43,66 + 0,750 ++
96 52,66 + 0,577 +++ 40,66 + 0,750 +
120 51,66 + 0,057 +++ 0 -
144 51,66 + 0,577 +++ 0 -
168 51,66 + 0,100 +++ 0 -
192 49,66 + 0,057 ++ 0 -
216 48,66 + 0,057 ++ 0 -
240 47,56 + 0,577 + 0 -
Keterangan : Lihat Tabel 6
154
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 3, No. 1, Januari 2004
Tabel 9. Hasil uji anti infeksi sediaan asam usnat pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan S. pyogenes
Tabel 10. Hasil uji anti infeksi sediaan tetrasiklin pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan Staphylococcus epidermidis
Tabel 11. Hasil uji anti infeksi sediaan asam tetrasiklin pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan bakteri difteroid
155
Kajian Aktivitas … (Endarti dkk..)
Tabel 12. Hasil uji anti infeksi sediaan tetrasiklin pada kulit kelinci
yang diinfeksi dengan S. pyogenes
Reaksi
Waktu pengamatan (hari) Kornea Konjungtiva
Iris
DO LO P K L
24 0 0 0 0 0 0
48 0 0 0 0 0 0
72 0 0 0 0 0 0
Keterangan : DO : diameter opasitas LO : luas opasitas
P : pemerahan K : kemosis
L : lakrimasi O : normal.
156
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 3, No. 1, Januari 2004
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh salep asam usnat 1% tercapai setelah 2 hari dan
Karakteristik asam usnat hasil isolasi salep tetrasiklin 1% sembuh setelah 2 hari.
menunjukkan bahwa asam usnat dari 2 spesies Usnea SARAN
sama dengan data pustaka. Hasil rendemen asam Penelitian dapat dilanjutkan dengan uji
usnat dari U. flexuosa DR lebih besar dari U. aktivitas anti bau badan pada manusia dalam bentuk
blepharea Mytka yaitu 0,8 dan 0,5%. Dalam pustaka sediaan deodoran.
dinyatakan bahwa rendemen 0,5 – 5%.
Hasil uji aktivitas anti mikroba menunjukkan DAFTAR RUJUKAN
bahwa asam usnat dapat digunakan untuk infeksi oleh
1. Heyne K, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid
bakteri penyebab bau badan dengan aktivitas paling
III, Badan Litbang Kehutanan, Yayasan Sarana
kuat terhadap Staphylococcus epidermidis dengan
Wana Jaya, Jakarta, 1987, 75-77.
konsentrasi hambat minimum (KHM) 0.01 µg/cakram
atau 1 µg/ml dan paling lemah terhadap 2. Hsu, Y, et al., The Chemical Constituen of
Streptococcus pyogenes dengan KHM 100 µg/cakram Oriental Herbs, Vol. 1, Oriental Healing Arts
atau 10000 µg/ ml, oleh karena itu untuk sediaan Institute, Los Angele, 1982, 717-724.
dibuat salep asam usnat dengan kadar 1%. Terhadap 3. Syarif M, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed.
jamur P. ovale tidak menunjukkan aktivitas. Dari 1, FKUI, Jakarta, 1987, 3-8.
hasil pengamatan uji anti infeksi dengan salep asam
usnat 1% pada kulit kelinci menunjukkan bahwa 4. Sugiarso N.C.dkk, Fisiologi Manusia, Diktat
infeksi dapat disembuhkan dan kesembuhan tercepat Kuliah Pusat Antar Universitas, Ilmu Hayati ITB,
ditunjukkan pada S. epidermidis dengan kesembuhan Bandung, 1989, 17-21.
3 hari sedangkan salep Tetrasiklin sebagai 5. Lowel, A.G. MD, Biochemistry and Physiology
pembanding menyembuhkan setelah penggunaan 2 of The Skin, New York, Oxford University Press,
hari salep asam usnat 1% menyembuhkan infeksi oleh 1983, 1154-1155.
P. aeruginosa setelah penggunaan 7 hari, sedangkan
kontrol yang tidak diobati sembuh dalam 20 hari. 6. Thomas B.F., Dermatology in General Medicine,
Dari hasil pengamatan uji iritasi okuler pada mata 4th ed, Mc Graw Hill, New York. 1993, 289-292.
kelinci menunjukkan bahwa salep asam usnat 1% 7. Mc. Cane, L.K., Microbiology Essentials and
tidak mengiritasi okuler. Application, Mac Graw Hill Book Inc.,
Singapore, 1985; 59-88, 133-153.
KESIMPULAN
Asam usnat memiliki aktivitas yang kuat 8. Arnold, D.L., Handbook of in vivo Toxicity
terhadap S. epidermidis dengan konsentrasi hambat Testing, Academic Press Inc, San Diego. New
minimum 1 µg/ml. Aktivitas terhadap P. aeruginosa, York, 1990, 256-257.
Difteroid dan S. pyogenes lebih lemah berturut-turut 9. Anonim, Farmakope Indonesia, ed.3,
dengan konsentrasi hambat minimum 1000, 2500 Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1979, 33,
dan 10000 µg/ml. Kesembuhan infeksi kulit kelinci 810.
157