Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk
menambah dan menumpuk pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa
diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas XII
SMA N 1 Terusan Nunyai. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan
dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama
menjalankan Study Karyawisata.
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study karyawisata
semoga dapat bermanfaat bagi penulis.

1.2 Rumusan Masalah


Agar rumusan masalah ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah
yang penulis bahas, masalah yang penulis bahas yaitu seputar Objek Wisata
Monumen Lubang Buaya dan Sekitarnya saja.

1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dan Ujian Akhir
Nasional ( UAN ) tahun pelajaran 2016/2017
2. Untuk menambah pengetahuan siswa.
3. Untuk menambah pengalaman.
4. Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

1
1.4 Pembatasan Masalah
Karena banyaknya obyek dan keterbatasan waktu penulis untuk
melakukan penelitian ini, maka penulis memberi batasan – batasan mengenai
obyek yang diteliti penulis.

1.5 Metode penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan berbagai metode


pengumpulan data. Adapun metode tersebut adalah sebagai berikut
1. Metode Observasi
Dalam metode ini penulis mendapatkan data dengan cara mengamati langsung
obyek yang dituju yaitu Monumen Lubang Buaya.
2. Metode Study Pustaka
Metode ini berfungsi ganda yaitu untuk meningkatkan kemampuan dalam
berfikir dan memperluas penulis dengan jalan membaca buku – buku yang
berkaitan dengan Monumen Lubang Buaya.
3. Metode Wawancara
Dalam metode ini penulis mendapatkan data dengan cara wawancara secara
langsung kepada pemandu wisata yang telah disiapkan untuk membantu
memberikan keterangan kepada penulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Persiapan


Persiapan penulis sebelum Kegiatan Study Tour yang paling utama adalah
persiapan fisik dan mental serta menyiapkan barang bawaan serta bekal untuk
perjalanan.
Penulis dan semua teman-teman siswa/siswi SMAN 1 Terusan Nunyai
melakukan persiapan dan menunggu Bus yang akan kami tumpangi untuk
melakukan perjalanan Kegiatan Study Wisata di Monumen Lubang Buaya.

2.2 Kunjungan ke Objek Monumen Lubang Buaya


Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede,
Jakarta yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September
pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak
di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan
milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan
Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah
museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi
relik.

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan
bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di
Lubang Buaya terdapat patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu
sangat besar. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan
revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut
orang-orang.

3
2.3 Monumen Pahlawan Revolusi

(Gambar 1. Monumen Pahlawan Revolusi)

Monumen Pahlawan Revolusi dibangun atas gagasan Presiden ke-


2 Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini
dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang
berjuang mempertahankanideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.

Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:


1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
2. Mayjen TNI R. Suprapto
3. Mayjen TNI M.T. Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI DI Panjaitan
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target
namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade
Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas
dalam usaha pembunuhan tersebut.

Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta


Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI,
seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.

4
2.4 Museum Pengkhianatan PKI

(Gambar 2. Museum Pengkhianatan PKI)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-


pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan
komunis yang bertentangan dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua
yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI,
diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi
foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan
beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI diberbagai
Daerah di Indonesia

2.5 Sumur Tua

(Gambar 3. Sumur Tua)

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend.


Anumerta Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Ifak Panjaitan - Letjen.
Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean -
Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen.
Anumerta Sutoyo Siswomiharjo Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah

5
sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat
lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen
Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa
Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun
dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.

2.6 Rumah penyiksaan

(Gambar 4. Diorama Penyiksaan)

Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk


menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia,
mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama
penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI,
dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal
SD dan dialaih fungssikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan para Pahlawan
Revolusi.

2.7 Dapur Umum

(Gambar 5. Dapur Umum)

6
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh
PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai
sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh
yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam
keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI untuk
meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata
rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah
tersebut menghilang.

2.8 Museum Paseban

(Gambar 6. Museum Paseban)

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan


Revolusi ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981
bertepatan dengan Dwi Windu Hari Kesaktian Pancasila, didalam ruangan ini
terdapat beberapa diorama sebagai berikut:

 Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)


 Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
 Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
 Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
 Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
 Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
 Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
 Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
 Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)

7
Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang
ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya barang-
barang, terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa,
sampai akhirnya dibunuh, berikut dengan hasil visum dari dokter. Selain itu
terdapat pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk
mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.

Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman


bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman
Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah YME, yang telah
memberi karunia yang sangat besar sehingga penulis bisa melihat semua dan
dapat berkunjung ke tempat wisata di Jakarta. Sehingga penulis bisa menulis
karya wisata ini dengan baik.
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat
yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam
pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Dan dari objek
yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa :
 Di Jakarta banyak terdapat objek wisata yang kita dapat kunjungi untuk
menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman.
 Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta
yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September
pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di
Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
 Di Obyek yang kami kunjungi dapat menambah wawasan pengetahuan
kami. Dengan berwisata ke Obyek wisata tersebut diatas kita dapat melihat
sejarah bangsa. Dapat memberikan kegembiraan dan menghilangkan
kesempatan kami.

3.2 Saran Saran


 Kami mengajak kita semua untuk selalu menjaga keutuhan NKRI, negara
yang berdiri dengan kokoh, adil, makmur dan sejahtera.
 Dalam pembuatan karya tulis ini alangkah lebih baik jika diselesaikan
lebih cepat dengan hasil yang memuaskan.
 Saran kami kepada guru pembimbing semoga dalam membimbing
pembuatan Laporan Karya Tulis berilah arahan yang lebih jelas supaya
hasil yang dicapai bisa memuaskan.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Panduan Monumen Pancasila Sakti


 Fahlevi, M.S.H,M.M. 2004. Museum dan Monumen Pancasila Sakti Di
Jakarta Selatan: Grasena
 http://winnyradc.wordpress.com/2013/07/22/wisata-sejarah-jakarta-monumen-
pancasila-sakti-lubang-buaya/

10
LAMPIRAN

(Peserta Kunjungan Wisata)

(Diorama Museum Kesaktian Pancasila)

11

Anda mungkin juga menyukai