Laporan Lubang Buaya
Laporan Lubang Buaya
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dan Ujian Akhir
Nasional ( UAN ) tahun pelajaran 2016/2017
2. Untuk menambah pengetahuan siswa.
3. Untuk menambah pengalaman.
4. Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1
1.4 Pembatasan Masalah
Karena banyaknya obyek dan keterbatasan waktu penulis untuk
melakukan penelitian ini, maka penulis memberi batasan – batasan mengenai
obyek yang diteliti penulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan
milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan
Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah
museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi
relik.
Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan
bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di
Lubang Buaya terdapat patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu
sangat besar. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan
revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut
orang-orang.
3
2.3 Monumen Pahlawan Revolusi
4
2.4 Museum Pengkhianatan PKI
5
sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat
lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen
Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa
Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun
dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.
6
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh
PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai
sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh
yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam
keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI untuk
meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata
rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah
tersebut menghilang.
7
Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang
ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya barang-
barang, terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa,
sampai akhirnya dibunuh, berikut dengan hasil visum dari dokter. Selain itu
terdapat pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk
mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah YME, yang telah
memberi karunia yang sangat besar sehingga penulis bisa melihat semua dan
dapat berkunjung ke tempat wisata di Jakarta. Sehingga penulis bisa menulis
karya wisata ini dengan baik.
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat
yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam
pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Dan dari objek
yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa :
Di Jakarta banyak terdapat objek wisata yang kita dapat kunjungi untuk
menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman.
Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta
yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September
pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di
Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Di Obyek yang kami kunjungi dapat menambah wawasan pengetahuan
kami. Dengan berwisata ke Obyek wisata tersebut diatas kita dapat melihat
sejarah bangsa. Dapat memberikan kegembiraan dan menghilangkan
kesempatan kami.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11