Anda di halaman 1dari 22

Materi Latihan Karate

MATERI LATIHAN KARATE

1. Pemanasan (leher, lengan, pinggul, lutut, rentangan tulang punggung, rentangan


kakai, duduk di antara kedua kaki, ayunan tungkai),
2. Pukulan (jotosan) saat chudan dan gyaku tzuki,
3. Sikap berdiri (kuda-kuda: zankutsu dachu, kokutsu dachu dan kiba dachu),
4. Tangkisan-tangkisan dasar (age uke, soto uke, uchi ude uki, gedan barai),
5. Tendangan (mae geri, keage, jodan mawashi geri, kekomi), gerakan (oi tzuki),
6. Gerakan saat kata dasar (heian shodan, nidan, sandan, yondan, godan serta tekki
shodan), praktek dengan seorang partner
7. Teknik pernafasan.

FUDO DACHI

KIBA DACHI

ZENKUTSU DACHI
NEKO ASHI DACHI

KOKUTSU DACHI

SANCHIN DACHI

CURU ASHI DACHI


KRITERIA PENILAIAN (POIN) UNTUK PERTANDINGAN KUMITE

1. Suatu teknik dinilai apabila teknik yang dilancarkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Bentuk yang baik.
 Sikap sportif.
 Ditampilkan dengan semangat/spirit yang teguh.
 Kesadaran (ZANSHIN).
 Waktu yang tepat.
 Jarak yang benar.
2. Tingkat penilaiannya adalah:
 SANBON = 3 POIN/NILAI
Akan diberikan untuk teknik seperti :Tendangan JODAN
PENJELASAN :
Yang dimaksud JODAN adalah : muka, kepala, dan leher.
Melakukan bantingan atau menyapu kaki lawan sehingga terjatuh ke matras dilanjutkan
dengan teknik yang menghasilkan angka.
PENJELASAN :
Semua teknik yang bernilai skor yang dilancarkan setelah lemparan, sapuan kaki, atau
mengambil lawan untuk jatuh di matras.
 NIHON = 2 POIN/NILAI
Akan diberikan untuk teknik seperti : Tendangan CHUDAN
PENJELASAN :
Yang dimaksud CHUDAN adalah : perut, dada, punggung, dan samping.
Memukul pada bagian belakang/punggung, termasuk kepala dan leher belakang.
PENJELASAN :
Pukulan yang dilancarkan pada bagian belakang lawan, termasuk kepala belakang dan
leher belakang.
Kombinasi dari teknik pemukulan (tangan) dimana setiap teknik yang dilakukan sesuai
dengan semestinya.
PENJELASAN :
Kombinasi pukulan (TSUKI) strike (UCHI) yang dilancarkan di semua 7 area sektor.
Membuat lawan tidak seimbang (goyah) lalu memperoleh angka dengan teknik tertentu.
PENJELASAN :
Semua teknik yang dilancarkan (kecuali tendangan JODAN) setelah gerakan fisik dari
kontestan sehingga membuat ia tidak seimbang disebabkan oleh lawan.
 IPPON = 1 POIN/NILAI
Akan diberikan untuk teknik seperti : CHUDAN dan JODAN TSUKI
PENJELASAN :
Skor, tidak termasuk punggung, kepala, dan leher belakang.
Uchi
PENJELASAN :
Semua strike (UCHI) dilancarkan di 7 area sektor.
3. Serangan-serangan adalah dibatasi terhadap area atau wilayah berikut :
 Kepala SANBON = 3 POIN/NILAI
 NIHON = 2 POIN/NILAI
 IPPON = 1 POIN/NILAI
Semua strike (UCHI) dilancarkan adalah
 Muka
 Leher
 Perut
 Dada
 Punggung
 Sisi
4. Teknik efektif yang dilancarkan pada saat bersamaan dengan tanda berakhir
pertandingan, dinyatakan sah. Satu teknik serangan, walaupun efektif kalau dilakukan
setelah adanya perintah untuk menangguhkan atau menghentikan pertandingan, tidak
akan mendapat skor dan dapat mengakibatkan suatu hukuman bagi si pelaku (kontestan
[AKA/AO])
5. Tidak merupakan teknik walaupun secara teknis adalah benar jika serangan yang
dilakukan oleh kedua kontestan berada diluar arena pertandingan maka kontestan tidak
mendapat nilai/skor. Tapi jika salah satu dari kontestan melakukan serangan/teknik
efektif sementara ia masih berada didalam area pertandingan dan sebelum wasit
berteriak YAME, maka teknik tadi dapat memperoleh nilai/skor.
6. Teknik yang bernilai skor yang dilakukan secara bersamaan (AIUCHI) oleh kedua
kontestan (AKA & AO) maka masing-masing kotestan tidak akan mendapat nilai/skor.

PAKAI SABUK
SENJATA MEMATIKAN KARATE

7 RAHASIA TEKNIK KARATE MEMATIKAN


1. Katachi (= Bentuk )
Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan prinsip-prinsip dari ilmu
fisika dan ilmu gerak. Syarat utama dari teknik yang benar adalah memiliki keseimbangan
yang baik, serta stabilitas yang tinggi dari gerakan masing-masing bagian tubuh. Karena
gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam jangka waktu yang
singkat. Ini adalah suatu prinsip dasar dari sebuah teknik karate, karena pukulan dan
tendangan hal yang sangat penting dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan
yang baik dapat dilihat terutama sekali didalam
menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki. Untuk menahan efek
(tenaga balik) yang besar, ketika suatu pukulan didaratkan, stabilitas semua sambungan di
lengan dan tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya
adalah hal yang penting diperhatikan.
Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat gravitasi berubah ke
kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak bisa dilaksanakan kecuali jika syaraf dan
otot-otot sungguh terlatih.
Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat kita mudah
diserang (terbuka), maka menyeimbangkan harus terus menerus dilakukan dari satu kaki ke
kaki lainya. Karateka harus siap menghindari dan membalas satu pukulan dan siap untuk
serangan yang berikutnya.

2. Kokyo (= Pernafasan )

Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci, menarik napas
(menghirup) ketika menangkis, menghembuskan ketika memfokuskan (memusatkan) teknik
ketika dilaksanakan, dan menarik napas lalu menghembuskan nya ketika teknik teknik yang
berurutan dilaksanakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah sesuai dengan
perubahan situasi.
Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi ketika membuangnya
(menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya. Biarkan 20 persen tetap didalam paru-
paru. Membuang (menghembuskan) seluruh udara yang ada didalam tubuh akan
menyebabkan tubuh lemah sehingga kita tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang
lemah, serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.

3. Kime (= Pemusatan/Pemfokusan)

Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa "Kime" Karate adalah tak bernyawa.
Adalah penting bahwa karateka harus memahami bahwa semua teknik karate yang harus
dilaksanakan dengan kime. Kime adalah memfokuskan/memusatkan energi mental,
pernafasan dan puncak kekuatan secara fisik di dalam suatu titik yang diserang.
Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime adalah pernafasan.
Setiap aktivitas secara fisik memerlukan teknik bernafas yang benar, yang akan bekerja
dengan tubuh bukan melawannya. Geraman atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa.
Seorang karateka harus menggunakan teknik pernafasan dengan menggabungkannya dengan
kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang maksimum
(menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat).
Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi metode dasar untuk\ pemula-
pemula adalah: 'Satu nafas satu teknik'. Pada waktu rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi
kendalikan cara bernafas dengan membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit,
akhir pernafasan dan bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat seperti
seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan mengeraskan otot perut, mengkontrasikan
(mengeraskan) otot-otot tubuh dan selanjutnya sebelum satu detik rilekskan otot dan
menghirup secara normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat
kedepan.

4. Kiai (= Peledakan Energi / Puncak Semangat)


Kiai itu adalah teriakan akhir suatu teknik yang berbarengan dengan pembuangan nafas
sehingga pelaksanaan kime yang akan memaksimalkan kuasa gerakan. Kiai juga mempunyai
pengaruh yang akan mengejutkan lawan dan membuat mereka tidak bisa membalas.
Konsep dari KI adalah di puncak dari semua seni beladiri dan filsafat (Jepang). KI adalah
roh dan energi beserta pertemuan nafas AI pada [suatu] saat dampak. Melakukan kiai adalah
sangat penting. Kiai tidak sekedar suatu sorak atau suara melengking dari kerongkongan. Jika
kita menaruh tangan di perut ketika batuk kita akan
merasakan otot-otot perut kita berkontraksi (mengeras). Hal ini sesungguhnya adalah awal
dari kiai.
Pertama-tama pahami prinsip-prinsip dan bernafas - Kime seperti dijelaskan diatas - lalu
mengabungkannya didalam kiai yang dilakukan.

5. Power and Speed ( = Kekuatan dan Kecepatan )


Kekuatan dihimpun dari kecepatan. Kekuatan berotot saja tidak akan memungkinkan
seseorang untuk ahli seni beladiri, atau didalam setiap olahraga sebetulnya. Kekuatan kime
(pemfokusan/pemusatan tenaga) pada setiap teknik dasar karate berasal dari konsentrasi
kekuatan yang maksimum pada saat waktu benturan (akhir suatu teknik), sangat tergantung
dari kecepatan dari pukulan atau tendangan. Kecepatan dan kekuatan pukulan dari seorang
karateka yang terlatih baik bisa mencapai tiga belas meter per detik dan menghasilkan
kekuatan (tenaga setara dengan tujuh ratus kilogram).
Meskipun kecepatan adalah penting, ia tidak bisa efektif tanpa kendali. Kecepatan dan
kekuatan dihasilkan dari pemanfaatan kekuatan dan reaksi. Untuk tujuan ini, satu
pengetahuan (pemahaman) dinamika gerak dan penerapannya adalah sangat penting.

6. Concentration and Relaxation of Power (= Konsentrasi & Rileksasi Tenaga )


Tenaga maksimum adalah konsentrasi kekuatan semua bagian-bagian dari tubuh di target.
Tidak hanya mengeraskan lengan dan kaki-kaki. Dengan kata lain penting adalah mengurangi
pengunaan tenaga yang tidak perlu ketika melaksanakan suatu teknik, akan menghasilkan
tenaga yang maksimal ketika diperlukan. Pada dasarnya, kekuatan tenaga dimulai pada saat
kosong (nol), dan pada puncaknya (akhir suatu teknik) menjadi seratus persen (ketika
berbenturan dengan sasaran), dan secepatnya kembali kosong (nol).
Merilekskan tenaga tenaga bukan berarti mengurangi kewaspadaan. Selalu waspada dan
bersiap untuk gerakan berikutnya.

7. Strengthening of Muscular Power (= Memperkuat Kekuatan Otot)


Pemahaman (pengetahuan) terhadap teori dan prinsip-prinsip dasar karate, tanpa otot-otot
yang kuat, terlatih baik dan elastis (lentur) untuk melakukan suatu teknik adalah hal yang sia-
sia. Memperkuat otot-otot memerlukan pelatihan rutin.
Pengetahuan teori dan prinsip tanpa kekuatan, latihan yang benar, kelenturan otot untuk
melakukan suatu teknik adalah sia-sia (tidak efektif). Adalah sangat penting untuk
mengetahui otot yang digunakan untuk melakukan suatu teknik, melatih otot secara khusus
(otot yang spesifik), sangat efektif untuk memperbaiki teknik. Dan sebaliknya, semakin
sedikit otot-otot yang tak perlu yang digunakan, semakin sedikit hilangnya energi. Otot yang
bekerja secara penuh dan harmonis akan menghasilkan teknik-teknik efektif dan kuat.
(Irama dan waktu) Didalam setiap cabang olahraga, kemampuan puncak dari seorang atlit
adalah sangat berirama. Hal ini juga berlaku di karate. Irama dan waktu suatu teknik seperti
ritme (beat) didalam musik. Tiga faktor pokok adalah pengunaan tenaga yang benar,
kelancaran (kecepatan) gerak atau perlambatan gerak ketika melaksanakan teknik serta
melenturkan dan mengkontraksikan (mengeraskan) otot.
Kemampuan puncak dari seorang atlit bukanlah hanya bertenaga tetapi juga sangat berirama
dan indah. Mengetahui suatu perasaan (pengertian dari irama dan pemilihan waktu adalah
satu cara yang sempurna untuk mendapat kemajuan di dalam seni karate.
Sumber : http://suryakarateclub.blogspot.com/2011/04/7-rahasia-teknik-karate-
mematikan.html

DAN 1 - DAN 5 KYU 1 - KYU 2 KYU 3

KYU 4 KYU 5 KYU 6


ALAT BANTU LAHIRNYA KARATEKA UNGGUL
Banyak karateka yang lupa bahwa disamping mereka melakukan Latihan Wajib seperti Warming-
p, Basic/Kihon, Gerakan pelenturan badan atau disebut Taisyo ala karateka yang memaksa badan
yang kaku menjadi lemas, KATA atau Kembangan, Kumite bebas (Jiyu Kumite), Kumite dengan
perjanjian (Yakusoku–Kumite), Naifu Kumite (Beladiri Karate) dan lain-lain. Salah satu alat
pembantu yang penting adalah MAKIWARA, yang terbuat dari sepotong papan panjang (+) 1. 80
M dan tebal (+) 13 mm dan dengan ke dalaman (+) 30 cm di tanah dan sebagian atasnya dililit
dengan tali rami atau sabut atau asbes atau karet ban mobil maka latihan pembentukkan pun
dapat dimulai. Pukullah atau tendanglah dengan memakai Seiken (kepalan dua jari tengah), Empi
(siku), Mae Geri/Mawashi Geri, Uraken, Shuto (tangan terbuka), dianjurkan latihannya 50 kali
minimum perhari, 100 kali maximum, maka setelah selang beberapa hari anda akan menjadi
Karateka yang andal dan Shuto, Empi, Geri, Tsuki akan menjadi dahsyat dalam penampilannya
dan konon sangat berbahaya untuk perkelahian bebas, namun sangat bagus untuk penampilan
karate. Silakan coba sekarang! Kenapa Tidak?
ARTI LAMBANG BKC

KUNING
Mengartikan Keyakinan Akan Ke-Agungan Tuhan.

PUTIH
Mengartikan Kebersihan Atau Kesucian Jiwa.

MERAH
Mengartikan Keberanian.

LINGKARAN
Mengartikan Putaran Jiwa Dan Pikiran Dalam Kehidupan Yang Harus Penuh Perhitungan.

LINGKARAN PUTIH
Mengartikan Jiwa Yang Bersih Atau Suci.

TULISAN PRAJA KSHATRYA DHARMA


Mengartikan Pembinaan Setiap Anggota BKC Untuk Menjadi Pemimpin Yang Berjiwa
Kshatrya Dan Tanpa Pamrih.

TULISAN KATA KARATE


Mengartikan Bahwa Ajaran Ilmu Beladiri Yang Ditonjolkan Adalah Karate.

LATIHAN KECEPATAN UNTUK KUMITE

4 Poin Porsi latihan yang dapat anda Pilih untuk mempersiapkan diri Dalam Pertandingan
Komite.
1. Lari jarak pendek 1 - 2 km
2. Lari jarak menengah 3 - 5 km
3. Lari jarak jauh 6 - 10 km
4. Sprint 50 - 100 meter

Tubuh kita yang terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot putih. Serat otot
merah adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun lebih tahan lama atau yang lebih
dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan serat otot Putih adalah serat otot yang bekerja
dengan cepat dan meledak-ledak yang dikenal dengan “sentakan cepat”.
Setiap orang mempunyai komposisi yang berbeda-beda antara otot putih dan otot merah, atau
dengan kata lain seseorang mungkin ada yang memiliki serat otot Putih lebih banyak
dibandingkan dengan otot merah, tapi yang lainnya ada yang memiliki serat otot putih yang
lebih sedikit dibandingkan otot merahnya.
Atlit olympiade yang lari pada jarak pendek seperti 100m/400m mempunyai sejumlah besar
otot putih. Sedangkan pelari marathon dan pelari jarak jauh seperti 1600m mempunyai
sejumlah besar otot merah. Jika kita tukar antara si pelari jarak jauh dengan jarak pendek,
maka pelari jarak pendek akan mudah kelelahan di marathon dan pelari marathon akan sangat
lambat larinya di jarak 100m.
Bila anda sudah mempunyai komposisi serat otot putih maupun merah yang mungkin tidak
sesuai dengan harapan anda tidak apa2. Itu karunia dari Sang Maha Pencipta, nikmatilah!
Tapi berita baiknya serat2 otot tersebut bisa dilatih.
Kemudian yang perlu anda pahami adalah bahwa Karate adalah olahraga yang cepat
dan meledak-ledak. Poin akan anda dapatkan saat anda menyerang cukup cepat untuk
mengenai sasaran sebelum lawan anda dapat menghindar. Akan menjadi sulit jika anda
bergerak dengan lambat.
Jika anda memilih jawaban no. 3 adalah artinya anda berlatih gerakan yang lambat
untuk Mempertahankan pada waktu yang lama, sedangkan dalam pertandingan waktunya
Cuma 3-4 menit per ronde (bukan waktu yang lama).
Jika anda memilih jawaban no. 2, maka anda masih melatih otot merah anda. Jarak 3-5 km
adalah jarak untuk daya tahan bukan untuk ledakan.
Jika anda memilih jawaban no. 1, anda masih benar tapi masih kurang masalahnya
saat anda berlari 1-2 km, potensi otot putih belum digunakan dengan maksimal. Coba pikir
seperti ini, kita ambil rata-rata, biasanya seorang Karateka bisa berlari dengan jarak ini
sekitar 5-6 menit. Masih saja, ini masih kurang tepat karena dalam pertandingan karate, anda
memerlukan ledakan yang besar namun dalam waktu yang pendek.
Dan Jika anda memilih jawaban no.4 maka itu suatu jawaban yang tepat karena dalam
sebuah lari sprint yang maksimal membuat otot anda bekerja dengan kemampuan yang sama
dengan saat pertandingan Karate. Sekarang mungkin anda bertanya, "tapi hanya dibutuhhkan
waktu 13 detik untuk berlari sprint 100 meter, dan pertandingan Karate berlangsung 3 menit."
Jadi hal ini kenapa anda akan beristirahat selama 15 detik kemudian berlari sprint lagi 100m.
Lanjutkan dengan pola seperi ini sampai waktu 3 menit. maka anda akan terbiasa dengan
waktu pertandingan Taekwondo sekitar 2-3 menit dengan waktu istirahat 1 menit.
Pola berulang ini sprint-istirahat-sprint-istirahat dst. sangat mirip dengan pertandingan
Karate. Kebanyakan pertandingan ada saat yang meledak-ledak yakni sekitar 13 detik.
Kemudian biasanya ada waktu seseorang akan tidak melakukan serangan dan hanya berputar-
putar sekitar lapangan sebelum kemudian melakukan ledakan lagi.
Begitulah persiapan fisik untuk pertandingan, tapi menurut pendapat penulis lari jarak
jauh juga tidak boleh diabaikan, karena dengan berlari jarak jauh tubuh kita akan menjadi
siap atau tidak kaget dalam melakukan latihan sprint, sehingga sprint kita bisa mencapai
tingkat yang maksimal. Lari jarak jauh juga berguna untuk meningkatkan ketahanan tubuh
kita dalam bertarung jika dalam pertarungan yang sebenarnya, seumpama kita sedang
melawan satu orang atau dikeroyok tiga orang, maka kita dituntut untuk mempunyai
ketahanan fisik yang lama, karena dalam pertarungan yang sebenarnya tidak mengenal
waktu, jadi siapa yang paling tahan itu adalah yang menang.

SUMBER : http://dojo104.blogspot.com/2011/10/latihan-kecepatan-untuk-kumite.html

TIPS BELA DIRI PALING PRAKTIS


TIDAK ADA ATURAN. Ini bukan pertandingan persahabatan di gelanggang yang menjunjung
tinggi sportifitas. Tidak ada aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri di dalamnya. Penyerang
Anda tidak akan pusing memikirkan aturan, dan Anda pun sebaiknya melupakan segala aturan.
ANDA TIDAK PERLU MEMIKIRKAN NASIB LAWAN. Orang yang menyerang Anda tiba-tiba di
jalan tidak akan memikirkan keselamatan Anda. Karena itu, saya sarankan Anda
mengesampingkan semua aspek moralitas barang sejenak dan memprioritaskan keselamatan
pribadi di atas segalanya. Lagi pula, tidak ada jaminan Anda hanya akan diserang oleh satu orang.

HINDARI BERGUMUL. Bergulat gaya Royce Gracie di UFC dulu memang kelihatannya keren, tapi
sebaiknya jangan digunakan. Akan menjadi masalah besar jika Anda bergumul dengan lawan
secara rapat, sementara ia menyimpan sebilah pisau di saku celananya. Kalau ia sempat meraih
saku, tamatlah sudah. Di samping itu, bergumul dengan satu orang akan sangat membahayakan
jika lawan Anda banyak. Sementara Anda bergumul dengan yang satu, datanglah yang lain.
Namanya juga penjahat, tentu tidak sportif.
JANGAN TERINTIMIDASI. Jangan terpengaruh dengan suaranya yang menggelegar, kata-
katanya yang kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuhnya yang penuh tato. Anda mesti ingat
bahwa manusia yang merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa
takut dalam dirinya. Andaikan ia memiliki kekuatan besar, misalnya bisa meremukkan pohon
beringin, maka ia tidak akan merasa perlu mengintimidasi lawan. Sekali sentil pun musuh
melayang.
KONDISIKAN DIRI. Jangan ada keraguan. Sadarlah bahwa tidak ada pilihan selain melawan.
Jika Anda masih ragu-ragu untuk melawan, maka jangan lakukan. Lawanlah jika Anda memang
yakin. Jika belum yakin, maka yakinkanlah diri terlebih dahulu.
BERSIAP UNTUK APA PUN. Namanya juga penjahat, mereka sudah terbiasa hidup curang. Anda
tidak boleh berpikir bahwa mereka akan datang dengan tangan kosong hanya karena Anda tidak
punya senjata. Anda pun sebaiknya berpikir dengan cara mereka. Kalau tiba-tiba ada sebatang
linggis melintang di dekat kaki, mengapa harus gengsi. Ambil dan manfaatkan.
SADAR TEMPAT. Jangan mau didesak. Jika tempat Anda berpijak itu ramai, jangan mau
dipojokkan ke tempat sepi. Tidak ada salahnya berteriak minta tolong agar penjahat itu diringkus
ramai-ramai. Perhatikan keadaan sekitar. Adakah yang bisa dimanfaatkan demi keselamatan
pribadi. Jika Anda yakin bisa menaklukkan mereka jika satu lawan satu, tidak ada salahnya lari ke
gang yang sempit. Kalau ada tempat gelap yang berbahaya namun Anda sudah hapal luar kepala,
tidak ada salahnya lari ke sana dan membereskan lawan-lawan Anda. Seluruh alam bisa
digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang.
TITIK-TITIK BERBAHAYA. Anda tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot dengan lawan. Kalau
lawan banyak, maka Anda perlu menghemat tenaga. Seranglah daerah-daerah yang berbahaya
saja. Mata, kemaluan dan lutut adalah tiga titik penting yang harus Anda ingat baik-baik. Satu
serangan kuat ke salah satu dari tiga titik itu sudah bisa menjamin kemenangan.

BERIKUT TIPS-TIPS BELA DIRI PRAKTIS

PANDANGAN. Mata tidak boleh terfokus pada satu bagian dari tubuh lawan. Mata harus
bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap
tidak terfokus 100% pada bahu). Melihat bahu ada manfaatnya untuk menebak
serangan lawan, karena biasanya bahu akan bergerak duluan sebelum menyerang,
kecuali jika ia adalah ahli bela diri yang sangat terlatih. Jika mata Anda terfokus pada
tangan, maka Anda tidak akan bisa mengawasi kakinya, demikian pula sebaliknya.
Seluruh gerakan lawan harus bisa terlihat. Hal ini bisa dilatih, bahkan jika lawan
berjumlah lebih dari satu orang.
WAJAH LAWAN. Ya, sebagian besar preman memang jelek. Tapi tidak usah melihat
wajahnya, karena yang menyerang adalah tangan dan kakinya, bukan wajahnya.
Berhentilah menatap wajahnya. Kalau ia mendekatkan wajahnya, maka segera ambil
kesempatan untuk melukai matanya.
EMOSI. Jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Manusia yang mengamuk tidak
akan bertambah kuat. Serangannya pun akan semakin ngaco. Jika lawan hanya satu,
ada baiknya memprovokasi lawan, misalnya dengan meludahi mukanya atau balas
memaki. Tidak ada salahnya, ini cuma Psy-War. Setelah emosinya terpancing,
gerakannya akan menjadi serampangan dan susah terkendali.
ANTING DAN TELINGA. Jika lawan mengenakan anting, apalagi yang ukurannya
besar, maka bersyukurlah. Lawan semacam ini mudah dihadapi jika kita tahu caranya.
Cukup dengan menarik anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan bersimbah
darah dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi
kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Siapa suruh
jadi penjahat. Oya, jika tidak ada anting, daun telinga juga bisa sobek jika ditarik
dengan keras. Mengapa tidak?
DINDING ATAU SELOKAN. Jika di belakang Anda ada dinding atau selokan, ada
baiknya memanfaatkannya untuk membenturkan kepala lawan atau melemparnya agar
jatuh. Ketika dia menyerang, manfaatkan momentumnya.
LUTUT DAN KEMALUAN. Gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini
saja. Jika Anda menendang terlalu tinggi, lawan akan mudah menangkisnya. Sebaliknya
jika Anda menendang ke bagian yang rendah, biasanya preman yang tidak terlatih bela
diri tidak akan sempat mempertahankan diri. Jika lawan melakukan tendangan tinggi,
tangkislah dengan tangan sambil menyerang bagian kemaluan atau kakinya yang
sedang berpijak di atas tanah.
ATAS-BAWAH. Mata di atas, lutut dan kemaluan di bawah. Lakukanlah serangan tipuan
dengan berganti-ganti antara serangan atas dan bawah. Biasanya preman bukanlah ahli
bela diri. Jika kita berpura-pura akan menyerang ke arah kepalanya, paling-paling ia
akan menyiapkan Double Cover layaknya petinju. Nah, itulah saat yang tepat untuk
menyerang lutut atau kemaluan. Demikian juga jika Anda melakukan serangan tipuan ke
arah lutut, dan lawan menyambutnya dengan menurunkan kedua tangannya, Anda tidak
perlu ragu untuk menyerang mata atau telinga lawan.
TULANG KERING. Jangan terlalu takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia
mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot
lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar dialah yang akan mengerang kesakitan.
JARAK. Jika jarak Anda dengan lawan cukup rapat, maka tidak bijaksana untuk
memaksakan memukul dan menendang. Gunakan serangan dengan siku dan lutut. Agak
jauh sedikit boleh menggunakan pukulan, sedangkan jarak yang lebih jauh lagi
mengharuskan Anda menggunakan teknik tendangan. Jarak yang cocok untuk
tendangan jangan digunakan untuk menyerang dengan siku, demikian pula sebaliknya.
SESUAIKAN DENGAN SITUASI. Jangan berharap akan terjadi kondisi ideal. Andalah
yang harus menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri
dengan Anda. Lakukan apa yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Ingat,
apa pun sah dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun.

ADA ATURAN YANG BERLAKU UMUM DALAM BELADIRI

Jangan mencari musuh adalah aturan utama yang harus ditaati tapi apabila sudah
terlanjur ketemu musuh ya usahakan untuk lari (he…he…he…). Ini tidak bercanda, lari
atau ambil langkah seribu adalah jurus paling gampang dan ampuh untuk dilaksanakan.
Bila sudah ketemu musuh, jaga jarak aman adalah wajib dilakukan. Jarak aman adalah
jarak lebih dari satu meter antara dua orang yang berhadapan. Dalam jarak aman ini,
orang yang di berhadapan tidak bisa saling memegang, menarik atau memukul. Karena
gerakan tangan terbatas, maka dalam jarak ini, tendangan kaki adalah cara paling
efektif untuk melukai seseorang. Tendangan paling efektif adalah ke titik-titik lemah
tubuh, yakni kepala (terutama bagian belakang kepala), wajah (mata dan hidung), leher
(tenggorokan), perut (ulu hati), dan pastinya adalah kemaluan. Satu hal yang perlu
diingat adalah usahakan telapak kaki yang kena titik sasaran, dan bukan punggung kaki
(atau bagian telapak kaki yang biasanya menghadap ke atasi) yang cenderung lebih
lemah dan mudah dipatahkan. Kalau tidak bisa menendang, gunakan alat apapun yang
dipegang saat itu, misalnya payung atau tas tangan untuk memukul musuh dengan
sekuat tenaga dan harus dilakukan dengan cepat supaya tidak sempat dipegang atau
ditangkis oleh musuh (butuh latihan sih).
http://bandung-karate-club.blogspot.com/2012/01/materi-latihan-karate.html

_Padamu_BKCKejayaan_BKCKader_BKCGashukuHari_BahagiaUlang_Tahun_Pondok_PuragabayaTer
patri_Jadi_SatuSenja_Pondok_BKCMusasi./Lagu_BKC

PANCA DHARMA KHSATRYA BKC

SANGGUP MEMPERTINGGI KEJUJURAN SANGGUP MEMPERTAHANKAN


KEBENARANSANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASISANGGUP MENGUASAI
DIRISANGGUP MENJAGA NAMA BAIK PERGURUAN
ISTILAH-ISTILAH UMUM
YANG DIGUNAKAN DALAM PERTANDING KARATE

Aiuchi Bersamaan/serentak

Bunkai Aplikasi KATA dengan partner

Chui Peringatan

Encho Ekstensi

Encho sen Ekstensi dari lamanya waktu pertarungan (dalam pertandingan)

Hajime Mulai

Hansoku Diskualifikasi

Hantei Keputusan

Hikiwake Draw; seri

Ippon Pertama (=satu poin)

Jogai Melewati batas

Keikoku Peringatan keras

Nihon Kedua (=dua poin)

Otaigai ni Saling berhadapan satu sama lain

Rei Hormat

Sai Shiai Ekstensi dari lamanya waktu pertandingan tambahan (10 menit)

Sanbon Ketiga (=tiga poin)

Sanbon shobu Pertarungan (kumite) tiga poin (nilai)

Sanbon shobu hajime Pertarungan (kumite) tiga poin (nilai) dimulai

Shiai jo Area pertandingan (ukuran = 8-10 meter bujursangkar)

Shobu Kompetisi

Shomen Ni Menghadap ke depan

Shushin Wasit

Tokui Kesukaan, pilihan

Wazari Setengah poin (nilai setengah)


ISTILAH UMUM YANG DIPAKAI DALAM KARATE KATA

Bassai Angin ribut dari benteng

Chinte Tangan China/Tangan luar biasa

Enpi Walet Terbang

Gankaku Menjulur di batu

Gojushiho Empat puluh empat langkah

Hangetsu Pertambahan / setengah bulan

Heian Pikiran yang tentram (tenang)

Ji'in Tanah kuil, atau taman

Jion Nama candi Budha; Penghormatan kepada Budha

Jitte Sepuluh tangan

Kanku Melihat ke langit

Meikyo Cermin yang terang (jernih/bening)

Nijushiho Dua puluh empat langkah

Sochin Posisi (kuda-kuda) tidak bergerak

Tekki Kuda besi, kesatria besi

Unsu Tangan seperti awan

Wankan Mahkota raja


ISTILAH-ISTILAH
YANG BANYAK DIGUNAKAN DALAM TEKNIK KARATE

Age Naik, keatas


Age empi Sikutan keatas
Age te Angkat tangan; tangan keatas
Age tsuki Hantaman (pukulan) naik keatas
Age uke Tangkisan dari bawah ke atas
Ai Pemfokusan/pemusatan
Ashi Kaki
Ashi barai Sapuan kaki
Ashi geri Tendangan kaki depan
Ashi sabaki Pergerakan kaki
Ashikubi Mata kaki
Atama Kepala
Ate Benturan/tangkisan
Awase Dikombinasikan
Awase shuto age uke Dikombinasikan tangkisan pisau tangan
Awase tsuki Pukulan "U"
Choku tsuki Pukulan lurus
Chudan Bagian tengah
Dachi Kuda-kuda (cara berdiri)/posisi
Empi (Hiji) Siku
Empi uchi Tangkisan siku
Empi uke Tangkisan sikut
Engetsu uke Tangkisan kaki melingkar
Ensho Bagian belakang dari tumit sepatu
Fudo dachi Kuda-kuda (cara berdiri/posisi) bertempur
Fumi kiri Tendangan menggunting
Fumikomi Tendangan menempel
Gamae Menarik
Gedan Tingkat rendah, bawah
Gedan barai Penangkisan (pertahanan) dari atas ke bawah
Gedan tsuki (zuki) Pukulan mengarah ke bawah
Gedan uke Tangkisan ke bawah
Geri Tendangan
Geri waza Ilmu pengetahuan tentang teknik kaki
Gyaku Kebalikan / balasan
Gyaku haito uchi Tangkisan balasan berupa pukulan
Gyaku tsuki Pukulan balasan
Hachiji dachi Posisi (kuda-kuda) alamiah
Haishu Belakang tangan
Haishu uke Tangkisan belakang tangan
Haito Punggung tangan
Haito uchi Tangkisan punggung tangan
Haishu uchi Tangkisan tangan belakang
Haiwan Belakang lengan
Haiwan nagashi uke Tangkisan sapuan belakang lengan
Hangetsu dachi Posisi (kuda-kuda) jam gelas - melebar
Heisuko Puncak dari kaki (kaki paling atas)
Heisoku dachi Posisi (kuda-kuda) dalam keadaan formal
Hidari Kiri
Hidari ashi orishiku Lutut kaki kiri
Hikite Kedua tangan ditarik kembali
Hiraken Kepalan sendi engsel bagian depan
Hiraken uchi Sasaran sendi engsel bagian depan
Hiza (Hitsui) Lutut
Hiza age ate Tangkisan lutut keatas
Hiza geri Tangkisan/tendangan lutut
Ippon ken Satu kepalan sendi engsel
Ippon ken tsuki Satu pukulan kepalan sendi engsel (Hangetsu)
Ippon kumite Pertarungan (kumite) satu langkah
Ippon nukite Serangan satu jari tangan
Ippon nukite uchi Tangkisan satu jari
Jiku ashi Pusat putaran kaki
Jiyu dachi Posisi (kuda-kuda) bebas
Jiyu ippon kumite Satu serangan dari posisi pertarungan (kumite) bebas
Jodan Tingkat yang lebih tinggi dari kepala
Juji uke Tangkisan menyilang (x)
Kage uki Tangkisan berkait
Kage zuki Pukulan berkait
Kai ashi Langkah ke depan
Kaishu Tangan terbuka
Kaiten Perputaran
Kakato Tumit kaki
Kakato geri Tendangan tumit (dari atas ke bawah)
Kakiwaki uke Tangkisan langkah pertama dari kekalahan
Karate ni sente nashi Karate bukanlah yang bergerak pertama kali
Karate wa sente nari Karate lah yang bergerak pertama kali
Tendangan ayunan yang melingkar ke depan/ke
Keage
belakang
Keito uke Tangkisan pergelangan tangan (kepala ayam)
Kekomi Tendangan menekan
Ken Tinju
Kesa geri Tendangan diagonal
Kensei Teknik yang dilaksanakan dengan kiai yang diam
Kiba dachi Posisi (kuda-kuda) menunggang kuda
Kin geri Tendangan selangkang
Kizami tsuki Pukulan pertama dengan tinju (tangan) yang di depan
Koko uchi Tangkisan mulut harimau
Kokutsu dachi Posisi (kuda-kuda) belakang
Kosa Penyeberangan
Kosa dachi Posisi (kuda-kuda) menyeberang
Kosa uke Tangkisan menyilang
Koshi Bola kaki
Koshi kaiten Perputaran pinggul
Koshi sabaki Pergerakan pinggul
Kuatsu Ilmu pengetahuan tentang kebangkitan
Kumade Tangan beruang (teknik tangan)
Kumade uchi Tangkisan cakaran beruang
Kuzushi waza Teknik untuk mematahkan keseimbangan
Mae Depan
Mae empi Serangan menyiku ke depan
Mae empi uchi Tangkisan depan menyiku
Mae geri keage Tendangan tamparan kaki depan
Mae geri kekomi Tendangan menempel (menyodok) kaki depan
Manji uke Tangkisan tinggi/rendah
Mawashi Berputar
Mawashi empi uchi Tangkisan siku memutar
Mawashi geri Tendangan memutar
Mawashi tsuki Pukulan (tinju) memutar
Mawatte Berputar ke belakang (menghadap ke belakang)
Metsuke Melihat
Migi Kanan
Migi ashi orishiku Sikutan lutut kanan
Mika zuki geri Tendangan tambahan
Morote uke Meningkatkan tangkisan
Morote tsuki Pukulan sejajar (paralel)
Moto dachi Posisi (kuda-kuda) asli
Musubi dachi Posisi (kuda-kuda) berdiri formal (kaki membentuk "V")
Nagashi uke Tangkisan menyapu
Naiwan Belakang lengan
Nakadaka ippon ken Kepalan dengan jari tengah lurus
Name ashi geri Tendangan gelombang yang berputar
Nami ashi Tangkisan kaki kedalam
Naore Kembali ke posisi (kuda-kuda) Shizen-tai
Neko ashi dachi Posisi (kuda-kuda) kucing
Nidan geri Tendangan ganda
Nihon nukite Kepalan dengan dua jari lurus (telunjuk & jari tengah)
Nihon nukite uchi Tangkisan dengan dua jari lurus (telunjuk & jari tengah)
Nihon tsuki Pukulan ganda
Pukulan dengan jari lurus kecuali ibu jari (tangan
Nukite
terbuka)
Oi tsuki Pukulan menerjang/menghujam
Oi gyaku tsuki Pukulan menerjang kembali
Osae Menekan; memaksa
Osaekomi waza Pegangan
Osae uke Tangkisan memegang
Otoshi empi uchi Tangkisan siku kebawah
Otoshi tsuki Pukulan kebawah
Otoshi uke Tangkisan kebawah
Ren geri Tendangan ganda; kombinasi tendangan
Renoji dachi Posisi (kuda-kuda) L
Ren tsuki Pukulan ganda; kombinasi pukulan
Renzoku waza Keseluruhan ilmu pengetahuan tentang teknik kombinasi
Ryoken Kedua pukulan
Ryowan Kedua lengan
Ryowan uchi uke Tangkisan ganda kedalam
Sai Pisau bercabang dua
Sabaki Gerakan dalam ruang
Sanbon tsuki Pukulan (tinju) tiga kali
Sanchin dachi Posisi (kuda-kuda) jam gelas
San tsuki Tiga pukulan
Sashi ashi Melangkahi
Seiken Kepalan (tinju) bagian depan
Seiryuto uke Tangkisan lembu jantan
Sen no sen Menyerang ketika lawan juga menyerang
Sen sen no sen Menyerang terlebih dahulu sebelum lawan memulai
Shihon nukite uchi Tangkisan tangan tombak
Shiko dachi Bergerak kesamping - mengarahkan posisi kaki
Shime waza Keseluruhan ilmu pengetahuan tentang teknik mencekik
Shintai Pergerakan tubuh
Shizen tai dachi Posisi (kuda-kuda) berdiri biasa; posisi rileks
Sho Lebih sedikit / lebih kecil, kecil, berawal
Shorei Lambat, pergerakan yang kuat, penekanan kekuatan
Shorin Pergerakan yang cepat, penekanan kecepatan
Shuto uchi Tangkisan pisau tangan (dari dalam)
Shuto uke Tangkisan pisau tangan
Sochin dachi Posisi (kuda-kuda) kaki mengangkang
Soete Tangan terbuka
Sokumen awase uke Kombinasi tangkisan samping
Sokuto Tepi luar (pisau) dari kaki
Soto mikazuki geri Tendangan bulan sabit dari samping
Soto shuto uchi Tangkisan pisau tangan samping
Soto ude uke Tangkisan sebelah luar lengan
Sukui Menyodok
Sukui uke Tangkisan menyodok
Teknik menghentikan serangan sebelum mengenai
Sun dome
sasaran
Suri ashi Gerakan meluncur (dimulai dari kaki depan)
Tai Tubuh; posisi menanti
Tai sabaki Pergeseran tubuh
Taikyoku Penyebab pertama
Tameshiwara Percobaan dengan mematahkan
Tate empi uchi Tangkisan siku keatas
Tate ken Tinju keatas
Tate shuto Pisau tangan keatas
Tate shuto uke Tangkisan pisau tangan keatas
Tate tsuki Pukulan tinju keatas
Te nagashi uke Tangkisan berupan sapuan (elak) tangan
Teiji dachi Posisi (kuda-kuda) T
Teisho Penyembunyian tumit kaki
Teisho uchi Bergerak dengan bola ibu jari
Teisoku Bagian bawah kaki
Tekubi Pergelangan tangan
Tettsui Tangkisan pukulan palu, kepalan bawah
Tettsui uchi Tangkisan kepalan bawah
Te wazza Teknik tangan
Tobi Melompat
Tobi geri Tendangan melompat
Tsugi ashi Teknik meluncur (dimulai dari kaki belakang)
Tsukami Cadangan
Tsukami uke Tangkisan cadangan
Tsuki (Zuki) Pukulan
Tsuki waza Ilmu pengetahuan tentang memukul
Tsumasaki Saran (dari Jari atau Jari Kaki)
Tsuru ashi dachi Posisi (kuda-kuda) menjulur
Uchi Dalam, tangkisan
Uchi majiri Teriakan (perkelahian)
Uchi mikazuki geri Tendangan bulan sabit dari dalam
Uchi shuto uchi Tangkisan pisau tangan dari dalam
Uchi ude uke Tangkisan lengan bawah dari dalam
Uchi waza Ilmu pengetahuan tentang teknik menghembus
Ude Lengan bawah
Uke Tangkisan
Ilmu pengetahuan tentang teknik menangkis dan
Uke waza
bertahan
Ukemi Jatuh, latihan jatuh
Ura tsuki Pukulan (tinju) tertutup
Uraken Tinju (pukul) kembali
Uraken uchi Tangkisan kembali
Uramawashi geri Tendangan setengah melingkar berbalik
Ushiro Belakang
Ushiro empi Sikutan berputar kebelakang
Ushiro empi uchi Sikutan kembali berputar kebelakang
Ushiro geri Tendangan belakang dengan cara menghujam
Ushiro mawashi geri Tendangan belakang setengah melingkar
Ushiro uramawashi Tendangan berputar kebelakang dengan setengah
geri lingkaran
Wan Lengan
Washide uchi Tangkisan patukan elang
Yama tsuki Pukulan (tinju) melebar "U"
Yoko Samping
Yoko empi Sikutan samping
Yoko empi uchi Tangkisan siku samping
Yoko mawashi empi
Tangkisan siku samping menyodok
uchi
Yoko geri Tendangan samping
Yoko geri keage Tendangan samping menempel
Yoko geri kekomi Tendangan samping menyodok
Yori ashi Peluncuran kaki
Zenkutsu dachi Posisi (kuda-kuda) depan
Zuki (Tsuki) Pukulan (tinju)

Anda mungkin juga menyukai