Anda di halaman 1dari 31

BUKU AJAR

KIMIA ORGANIK FISIK

DISUSUN OLEH :

PROF. DR. NURFINA AZNAM, SU., APT

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2007
KATA PENGANTAR

Kimia Organik Fisik (KOF), adalah salah satu mata kuliah yang diberikan
pada mahasiswa program studi pendidikan Kimia dan Kimia, jurusan Pendidikan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mata kuliah ini
membahas tentang struktur tiga dimensi, reaksi-reaksi kimia, mekanisme reaksi,
senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi, dan pengaruhnya pada reaksi. Buku
ini juga memuat latihan-latihan soal.
Diharapkan buku ini dapat membantu memudahkan mahasiswa untuk
mempelajari Kimia Organik Fisik, dan juga memudahkan mahasiswa untuk
mempelajari literatur-literatur yang ada. Selamat belajar dan sukses selalu.

Yogyakarta, September 2007

Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU.,APT


I. STEREOKIMA

Stereokimia mempelajari susunan atom/gugus atom dari suatu molekul di


dalam ruang (Stereokimia Statis) dan perubahan susunan atom/gugus yang terjadi
karena reaksi kimia (Stereokimia Dinamik).

A. Aktivitas Optik
Pada awal abad ke 19, Jean Baptiste Biot (1774-1862) sarjana fisika dari
perancis, mempelajari tentang stereokimia. Biot, menemukan sifat alami bidang
cahaya terpolarisasi. Sorotan cahaya terdiri dari gelombang elektromagnetik yang
bergerak kearah kanan dari arah cahaya. Cahaya tidak terpolarisasi akan bergerak
ke berbagai bidang cahaya, tetapi bila cahaya tersebut dilewatkan ke suatu
polarisator, maka hanya ada satu bidang cahaya. Gelombang cahaya diseluruh
bidang akan tertahan, sedang cahaya yang diteruskan melalui polarisator adalah
gelombang elektromagnetik yang mengalami vibrasi dalam satu bidang, yang
disebut bidang cahaya terpolarisasi. Proses polarisasi dapat dilihat pada gambar
1.

(John Mc murry, hal 227)


Gambar 1. Bidang cahaya terpolarisasi
Pada tahun 1815 Biot dalam observasinya mendapatkan, apabila bidang
cahaya terpolarisasi dilewatkan suatu larutan yang mengandung molekul organik,
seperti gula atau kamfor, maka bidang polarisasi akan berrotasi. Larutan tersebut
disebut larutan optis aktif. Besarnya sudut rotasi dapat diukur dengan alat
polarimeter (gambar 2). Dengan alat ini juga dapat ditentukan arah rotasinya.
Beberapa senyawa optis aktif memutar cahaya polarisasi ke kiri (berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam), ini disebut levorotatory. Senyawa optis aktif
lainnya memutar cahaya polarisasi kekanan (searah dengan perputaran jarum
jam), ini disebut dextrorotatory. Disepakati, rotasi ke kiri diberi tanda minus (-)
atau l, dan rotasi kekanan diberi tanda plus (+) atau d. Sebagai contoh (-)-morfin,
adalah levorotatory, dan (+)-sukrosa, adalah dextrorotatory.

Sumber cahaya Polarisator Tabung sampel Analisator Pengamat

(John Mc Murry hal 227)

Gambar 2. Skema polarimeter

Senyawa-senyawa optis aktif memutar bidang polarisasi cahaya

B. Rotasi Spesifik
Rotasi bidang cahaya terpolarisasi merupakan tetapan intrinsik dari suatu
molekul organik yang optis aktif. Besarnya rotasi tergantung pada konsentrasi
sampel dan panjang sampel yang dilewati cahaya.
Rotasi spesifik,

[]D =
l x C

 : Rotasi yang teramati


l : Panjang tabung (dm)
C : Konsentrasi sampel (g/ml)

Sumber cahaya yellow sodium D line dengan panjang gelombang 5896 A°.
(“Rotasi yang teramati apabila cahaya di lewatkan pada sampel dengan
konsentrasi 1g/ml dan panjang tabung 1dm”).
Rotasi spesifik adalah tetapan fisika yang khas untuk senyawa yang optis aktif
(tabel 1).

Tabel 1. Rotasi spesifik dari beberapa molekul-molekul organic

Senyawa []D o Senyawa []D o


Kamfor + 44,26 Penicillin + 223
Morfin - 132 Monosodium glutamat + 25,5
Sukrosa + 68,47 Benzena 0
Kolesterol - 31,5 Asam asetat 0

C. Enantiomer
Setelah Biot menemukan aktivitas optic pada tahun 1815, enantiomer
ditemukan oleh Louis Pasteur tahun 1848. Pastuer menemukan kristal garam dari
asam Tartrat dari anggur. Rekristalisasi dari larutan pekat Natriammonium Tartrat
dibawah 28°C menghasilkan 2 macam kristal yang tidak dapat saling dihimpitkan,
tidak simetris tetapi ada hubungan satu sama lain, seperti tangan kiri dan tangan
kanan (bila tangan kanan diletakkan di depan kaca, maka bayangannya seperti
tangan kiri) (gambar 3).
COO-Na+
H C OH
HO C H
COO-NH4
Natrium Ammonium Tartrat
(John Mc murry, hal 229)

Gambar 3. Kristal Natrium Ammonium Tartrat. Kristal (a), adalah dextrorotatory


“tangan kanan” dan kristal (b) adalah levorotatory ”tangan kiri”. Gambar
ini diambil dari sketsa pasteur

Pasteur juga penemu fenomena isomer optik.


Isomer, adalah senyawa berbeda yang mempunyai formula kimia sama.
Pasteur menunjukkan ada 2 tipe isomer; isomer konstitusional dan isomer cis-
trans. Isomer konstitusional, contohnya butane dan 2-metil propane, mereka
adalah isomer karena atom-atom berikatan satu dengan lainnya pada posisi yang
berbeda. Isomer cis-trans, contohnya cis-2-butena dan trans-2-butena, atom-atom
berikatan pada posisi yang sama, tetapi mempunyai bentuk geometri tiga dimensi
yang berbeda.
CH3
Isomer Konstitusional
CH3-CH2-CH2-CH3 & CH3-CH-CH3
Butana 2-Metil Propana

H3C CH3 H3C H


C C & C C Isomer Cis-Trans
H H H CH3
Cis-2-Butena Trans-2-Butena

Isomer cis-trans, adalah contoh spesial dari stereoisomer.


Stereoisomer, adalah senyawa-senyawa yang atom-atomnya berikatan
pada posisi yang sama, tetapi berbeda pada susunan ruangnya. Isomer cis-trans
adalah salah satu contoh stereoisomer, beda dengan isomer optik dari Pasteur.
Isomer optik atau enantiomer (Greek enantio, berlawanan) adalah
molekul-molekul yang nonsuperimposable mirror image (tidak dapat dihimpitkan
dengan bayangan cerminnya). Enantiomer garam asam tartrat yang dapat
dipisahkan oleh Pasteur adalah identik dalam semua aspek, kecuali pada
interaksinya dengan cahaya terpolarisasi. Keduanya mempunyai tetapan fisika
yang identik, seperti titik lebur dan titik didih, dan juga mempunyai hubungan
seperti tangan kiri dan tangan kanan.

D. Enantiomer dan Karbon Tetrahedral


Tahun 1874 ada beberapa penemuan-penemuan tentang stereokimia.
1. Teori struktur dari kekule menunjukkan karbon selalu tetravalen.
2. Hanya ada satu isomer dari CH3X.
3. Hanya ada satu isomer dari CH2XY.
4. Dua isomer dari CHXYZ.
Menurut Pasteur : (+) dan (-) Asam Tartrat sebagai contoh yang pertama.
Tetapi 1874 ditemukan 12 pasang enantiomer termasuk (+)-Asam Laktat dari
jaringan otot dan (-)-Asam Laktat dari susu.
H H

H3C C COOH X C Z

OH Y
Asam Laktat Formula Umum CHXYZ

Berdasarkan kenyataan tersebut, Van’t Hoff menyimpulkan :


1. Kenyataan, bahwa hanya ada 1 isomer dari formula CH3X, menunjukkan
bahwa keempat valensi dari karbon adalah identik. Hanya ada satu CH3Cl,
CH3OH, CH3 – COOH dan lain-lain. Penggantian keempat Hidrogen atom
dengan gugus X, hasilnya sama saja, sehingga Van’t Hoff menyimpulkan ada
3 bentuk yang memungkinkan.

(John Mc Murry, hal 231)

Gambar 4. kemungkinan 3 bentuk metana

2. Kenyataan hanya ada 1 isomer dari CH2XY menunjukkan bentuk planar dan
_pyramidal tidak benar.
(John Mc Murry, hal 232)
Gambar 5. Hipotetik bentuk isomer cis-trans

(John Mc Murry, hal 232)


Gambar 6. Bentuk tetrahedral metana. Rotasi 180o tidak merubah bentuk molekul
(John Mc Murry, hal 234)
Gambar 7. Karbon tetrahedral dan bayangan cerminnya.
Suatu molekul berhubungan dengan bayangan cerminnya,
seperti tangan kanan dan tangan kiri

CH3X dan CH2XY adalah molekul yang identik dengan bayangan cerminnya.
Keduanya Superimpose.
3. Molekul CHXYZ tidak identik dengan bayangan cerminnya, keduanya tidak
superimpose. Begitu juga dengan tangan kiri dan tangan kanan.
Misalnya : pada CHXYZ; X dan Z superimpose tapi H dan Y tidak
superimpose. Molekul CHXYZ sebagai pasangan enantiomer.
Bila _ádala tetrahedral mengikat 4 substituen yang berbeda, hasilnya
_ádala senyawa optis aktif.
Cermin
H
H
C
C OH
COOH HOOC
HO CH3
CH3
(+)-As. Laktat (-)-As. Laktat
[]= +3,82 []= - 3,82

(John Mc Murry, hal 235)


Gambar 8. Menghimpitkan (+)-asam laktat dan (-)-asam laktat
E. Kiral
Simetris dan tidak simetris. Bagaimana memprediksi senyawa tersebut optis aktif
atau tidak optis aktif?
Senyawa adalah optis aktif apabila tidak superimposible pada bayangan
cerminnya. Senyawa tersebut disebut kiral. Senyawa bukan kiral apabila
mempunyai bidang simetri. Molekul yang mempunyai bidang simetri harus
superimposible pada bayangan cerminnya. Apakah suatu molekul tersebut kiral
atau akiral ?.

Bidang simetri Tidak bidang simetri


(John Mcurry, hal 237)
Gambar 9. Bidang simetri.

(John Mc Murry, hal 237)


Gambar 10. Senyawa asam hidro asetat mempunyai bidang simetri,
senyawa asam laktat tidak mempunyai bidang simetri.
CONTOH :
Br Substitusi pada C5
*
CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - C - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 - H
H - Br2
5-Bromodekana
(Kiral) - CH2CH2CH2CH3
(Butil)

H CH3 O - CH2CH2CH2CH2CH3
CH3 (Pentil)
C C
1 1
H2 C 6 2CH2 H2 C 6 2C
H
H2C 5 4 3 CH2 H2C 5 4 3 CH2
C C
H2 H2
Metil Sikloheksana 2-Metil Sikloheksanon
Latihan soal 1. Tunjukkan mana senyawa yang kiral dan mana yang akiral ?
CH3 HO CCH
H
N CH2-CH2-CH3

HO - CH2 - CH - (NH2) - COOH

a. Toluene b. Coniine c. 1-Ethynylcyclohexanol d. Serine


O
O
CH3

H3C

CH3
CH2
e. Carvone (Spermint Oil) f. Muscone (Musk Oil)

CH3 CH2
CH3

CH3

O
g. Nootkatone (Grape Fruit Oil)
CH3

CH3

HO
h. Cholesterol

N
H3C

N NH2

j. Amino Adamantane
i. Nicotine (Antiviral Agent)

O CH3
H3C
O
CH3

HN N O

O
k. Phenobarbital l. Camphor
l. Camphor
H3CO

HO CH3

N
H3C
CH3
CH3 n. Dextromethorphan
m. Menthol (Obat Batuk)

F. Konfigurasi (CAHN – INGLOD – PRELOG)


1. Urutkan atom-atom di sekitar atom C kiral menurut nomer atomnya. Yang
tertinggi nomer 1 dan yang terrendah nomer 4.
2. Molekul dilihat dari arah yang bertentangan dengan atom yang terrendah.
3. Bila urutan 1→ 2 → 3 searah dengan perputaran jarum jam, maka senyawa
tersebut mempunyai konfigurasi R (Rectus, Right). Bila sebaliknya → S
(Sinister, Left).

Urutan prioritas:
1. Berdasarkan nomor atom yang menurun dari atom yang terikat langsung pada
atom C khiral.
Cl - OH - NH2 - CH3 F - OH - NH2 - CCl3
Br - SH - NH2 - COOH
2. Bila atom-atom yang terikat langsung pada akhiral sama, maka prioritas
ditentukan oleh atom berikutnya.
- CH2Br - - CH2Cl - - CH2 - OH - - CH2NH2
O O O O
- C - Cl - C - OCH3 - C - OH - C - NH2
3. Ikatan rangkap 2 dianggap mengikat 2 atom yang sama.
O O
-CH=CH2 -CH CH2 -C
-C O
CH2 H H
4. Ikatan rangkap 3 dianggap mengikat 3 atom yang sama.
H N
-C  H -C H -C  N -C N
H N
5. Atom yang mengikat 2 atom C yang riel mempunyai prioritas lebih tinggi
daripada atom C dengan ikatan rangkap.
CH3 CH2
-C CH3 -C -C  CH
CH3 CH3

6. Isotop dengan massa lebih besar memperoleh proritas lebih tinggi.


13 O O
-CH3 -CD3 -C 18 -C
OH OCH3

Contoh : konfigurasi S (+)-asam laktat

(John Mc Murry, hal 241)


Gambar 11. Konfigurasi S (+)-asam laktat
(John Mc Murry, hal 242)
Gambar 12. Konfigurasi R (-)-asam laktat

(John Mc Murry, hal 242)

Gambar 13. Konfigurasi (+)-alanin dan (-)-gliseraldehid


Latihan soal 2.
1. Beri tanda urutan prioritas
1. -H, -Br, -CH2CH3, -CH2-CH2OH
2. -COOH, -COOCH3, -CH2OH, -OH
3. -CN, -CH2NH3, -CH2NHCH3, -NH2
4. -Br, -CH2Br, -Cl, -CH2Cl

2. Beri tanda R, S

H3C HO H2N NC

Br C COOH H C COOH H C CH3 H C CH3

H H3C NC H2N
1. 2. 3. 4.

G. Diastereomer
Molekul seperti Asam Laktat dan Alanin adalah relatif sederhana, karena
hanya mempunyai 1 atom khiral dan 2 enantiomer. Hal ini menjadi komplek pada
molekul dengan lebih dari satu atom C khiral.
Contoh: Asam Amino esensial: Threonin (2-Amino-3-Hidroksi Butanoat. Ada 2
atom C khiral (C2 dan C3) dan ada 4 stereoisomer.
Cermin Cermin
COOH COOH COOH COOH
H C NH2 H2N H H NH2 H2N H
C C C

C C C C
H OH HO H
HO H H OH
CH3 CH3 CH3 CH3
2R , 3R 2R , 3S 2S , 3R
2S , 3S
Enantiomer Enantiomer
(John Mc Murry, hal 244)
Gambar 14. Empat isomer threonin, 2-amino-3-hidroksibutanoat
2R, 3R bayangan cermin 2S, 3S
2R, 3S bayangan cermin 2S, 3R
Bagaimana dengan 2R, 3R dengan 2R, 3S tidak superimposible dan tidak
enantiomer.

Diastereomer adalah stereoisomer yang bukan bayangan cermin satu


dengan yang lainnya, mereka mirip tetapi tidak identik.
Enantiomer: harus mempunyai bayangan cermin (kebalikan) pada seluruh atom C
khiral.
Diastereomer : mempunyai konfigurasi yang sama pada satu atau lebih atom C
khiral, tetapi konfigurasinya kebalikan pada atom C khiral yang
lain.

Tabel 2. HUBUNGAN ANTARA 4 STEREOISOMER DARI THREONIN

Stereoisomer Enantiomer Diastereomer


2R, 3R 2S, 3S 2R, 3S 2S, 3R
2S, 3S 2R, 3R 2R, 3S 2S, 3R
2R, 3S 2S, 3R 2R, 3R 2S, 3S
2S, 3R 2R, 3S 2R, 3R 2S, 3S

2R , 3R 2R , 3S

Enantiomer
2S , 3S 2S , 3R Diastereomer
Dari ke empat stereoisomer Threonin, hanya satu 2S, 3R isomer, []D = -
28,3° yang ada di alam dan merupakan nutrien esensial untuk manusia.
Latihan soal 3.
1. Beri tanda konfigurasi R, S untuk setiap molekul !. Mana yang enantiomer, dan
mana yang diastereomer ?
Br CH3 CH3 H
H CH3 H Br Br H Br CH3
C C C C

C C C C
H OH H3C H H CH3 H3C OH
CH3 OH OH H
(a) (b) (c) (d)

2. Kloramfenikol adalah antibiotic yang kuat, diisolasi tahun 1949 dari


Streptomyces venezuela. Dia aktif melawan infeksi bakteri spectrum luas,
terutama sekali melawan demam tipus. Beri tanda konfigurasi R, S pada atom C
khiral pada senyawa kloramfenikol.

H. Senyawa Meso
Senyawa dengan 2 atom C khiral, misalnya Asam Tartrat.
Berdasarkan aktivitas optik yang ditemukan Pasteur, dapat di gambar 4
kemungkinan bentuk stereoisomer.
Cermin Cermin
COOH COOH COOH COOH
1 1 1
1
H OH HO H H OH HO H
C C C2 C2
2 2

C C C C
HO 3 H H 3 OH H 3 OH HO 3
H
COOH COOH COOH COOH
4 4 4 4
2R , 3R 2S , 3S 2R , 3S 2S , 3R

Bayangan cermin 2R, 3R dan 2S, 3S tidak superimposible → enantiomer.


2R, 3S dan 2S, 3R adalah identik.

COOH COOH
1
H OH HO H
C C
2 Di putar
180°
C C
H 3 OH HO H
COOH COOH
4
2R , 3S 2S , 3R

Identik
Keidentikan ini sebagai konsekuensi adanya bidang simetri dalam molekul
tersebut. Bidang simetri memotong melalui ikatan C2-C3, membentuk separuh
molekul menjadi bayangan cermin dari separuh molekul lainnya (gambar 15).
(John Mc Murry Hal 247)

Gambar 15. Bidang simetri melalui ikatan C2-C3 meso asam tartrat

Senyawa yang superimposible pada bayangan cermin pada bidang


simetrinya, dan mempunyai atom C khiral disebut senyawa MESO.
Asam Tartrat mempunyai 3 stereoisomer :
- 2 enantiomer
- 1 meso

MOLEKUL DENGAN LEBIH DARI 2 ATOM C KHIRAL


1 atom C khiral → 2 stereoisomer (1 pasang enantiomer)
2 atom C khiral → 4 stereoisomer (2 pasang enantiomer)

Latihan 4.
Mana senyawa yang mempunyai struktur meso ?
I. Molekul dengan lebih dari 2 atom C kiral
Dari satu atom C kiral, memberi dua bentuk stereoisomer (satu pasang
enantiomer), dua atom C kiral dalam 1 molekul, menghasilkan maksimun 4
stereoisomer (dua pasang enantiomer). Dari hitungan dapat ditemukan bahwa
molekul dengan n atom C khiral menghasilkan 2n stereoisomer (2n-1 pasangan
enantiomer). Sebagai contoh kolesterol, mempunyai 8 atom C khiral. Jadi 28 =
256 stereoisomer (128 pasangan enantiomer) yang mungkin terjadi. Tetapi hanya
1 yang berasal dari alam.

*
CH3 H
*
*
CH3 H
*
*
* *
H H
*
HO
H
Kolesterol

J. Isomer Geometri
Ternyata ada 2 senyawa yang keduanya mempunyai 1,2-Dikloro Etena,
tetapi mempunyai sifat-sifat fisika yang agak berbeda. Hal ini dapat diterangkan
dengan adanya perbedaan letak gugus-gugus/atom-atom tersebut, satu terhadap
yang lain.
Cl Cl Cl H

C C C C

H H H Cl
Cis-1,2-Dikloroetena Trans-1,2-Dikloroetena
(H2C)7H3C (CH2)7-COOH (H2C)7H3C H

C C C C

H H H (CH2)7-COOH
As. Oleat (Cis) As. Elaidat (Trans)

K. Sistem tata nama (E) dan (Z)


Bila ke 4 atom/gugus yang diikat pada C=C berbeda, maka digunakan tata
nama (E) dan (z).
E : Entegegen (Bertentangan)
Bila gugus-gugus/atom-atom dengan prioritas tinggi terletak berseberangan
terhadap ikatan rangkap.
Z : Zusammen (Bersama-sama)
Bila gugus-gugus/atom-atom dengan prioritas tinggi terletak pada satu fihak
terhadap ikatan rangkap.
Br Cl Br F

C C C C

I F I Cl
(E)-1-Bromo-1-Iodo- (Z)-1-Bromo-1-Iodo-
2-Fluoro-2-Kloro Etena 2-Fluoro-2-Kloro Etena

Cl Cl Cl Cl H CH2-CH2-CH3

C C C C C C

H I H F H3C Cl
E (Cis) Z (Cis) Z

F CH2CH3 Cl CH2-CH2-CH3

C C C C

H Cl H3C C-CH3
E E CH3
H3C COOH H COOH

C C C C

H CH3 H3C CH3


Z E

L. Senyawa dengan atom N-kiral


Secara umum yang dimaksud dengan khiralitas adalah adanya 4 substituen
yang berbeda yang terikat pada pusat tetrahedral. Selain karbon sebagai pusat
tetrahedral ada atom-atom lain yang dapat menjadi pusat tetrahedral, yaitu:
Silikon, Nitrogen, Fosfor dan Sulfur.
Bila atom N dianggap terletak pada pusat tetrahedral, maka tiga ikatan
dalam Amina berarah ke tiga sudut dari tetrahedral tersebut. Sedangkan pasangan
elektron mandiri (Lone Pair Electron) berarah ke titik sudut yang ke empat.
Dapatkah Nitrogen tervalensi menjadi khiral? Apakah Etilmetilamin
mempunyai sepasang enantiomer? Jawabannya ya dan tidak. Ya secara prinsip,
tetapi tidak secara prakteknya. Tetrahedral Trivalen Nitrogen berubah dengan
cepat → sebagai inversi payung → enantiomernya. Itu sebabnya mereka tidak
dapat dipisahkan atau diisolasi.
Cermin Cermin
H
H
N H3CH2C N N
H N CH2CH3
H3C CH2CH3 H3CH2C
H
CH3 H3C CH3
Cepat

M. Reaksi Stereokimia
Addisi HBr pada Alkena
Beberapa reaksi organik menghasilkan produk-produk dengan pusat-pusat
khiral. Sebagai contoh HBr direaksikan dengan 1-Butena menghasilkan 2-
Bromobutana, suatu molekul khiral. Bagaimana prediksi stereokimia dari produk
khiral? Jawabannya: 2-Bromobutana adalah campuran rasemik R dan S
enantiomer.

*
Br
HBr
CH3-CH2-CH=CH3 CH3 - CH2 - CH - CH3
Eter
1-Butena (±)-2-Bromobutana
(Akiral) (kiral)
Untuk mengerti mengapa rasemik produk dapat terjadi, kita lihat apa yang
terjadi selama reaksi. 1-Butena pertama kali terprotonasi oleh H+ menghasilkan
intermediet 2°. Karbokation sekunder ion ini terhibridasi SP2. Itu sebabnya
mempunyai bidang simetri dan akhiral. Akhirnya dapat diserang oleh Bromida ion
(juga akhiral) yang juga sama baiknya dari atas maupun dari bawah.
Serangan dari atas menghasilkan (S)-2-Bromobutana, serangan dari bawah
menghasilkan (R)-2-Bromobutana. Keduanya ada dalam jumlah yang sama
banyaknya → campuran rasemik.
Br

C
H
H2CH3C
Br- CH3
Atas (S)-2-Bromobutana
+ H (50%)
CH3-CH2-CH=CH3 H
CH3CH2 C
1-Butena CH3
Ba CH3
wa
h
Intermediet Br- H2CH3C
H
Karbokation C
(Akhiral)
Br
(R)-2-Bromobutana
(50%)

Gambar 16. Stereokimia Addisi HBr pada 1-Butena


Intermediet karbokation memberikan hasil yang sama baiknya pada serangan dari
atas maupun dari bawah.
Br
 Br

Br- C
 C H
H H3CH2C
TS1 H3CH2C CH3
CH3
H (S)-2-Bromobutana
CH3CH2 C Cermin
CH3 ¹
Br- CH3 CH3
Kation 1-Metil Propil H3CH2C H3CH2C
TS2 H H

C C

Br Br

(R)-2-Bromobutana

Transition State
Bromida menyerang 1-Metil Propil Kation. Serangan dari atas adalah
bayangan cermin dari serangan bawah. Keduanya memberikan hasil yang sama
baiknya → produk campuran rasemik terbentuk. C….Br menunjukkan ikatan pada
transition state ditempat itu ikatan terbentuk.
Addisi Br2 pada Alkena.
Brominasi pada 2-Butena menghasilkan pusat-pusat khiral. Apa prediksi
bentuk stereokimianya? Cis-2-Butena (planar, akhiral), kita berharap Bromida
akan menghasilkan ikatan rangkap sama baiknya. Baik dari atas maupun dari
bawah.
H Br
a H 3C C C
H
Br
CH3
H H Br+ (2S,3S)-Dibromobutana
Br2
C C C C Cermin
H3C CH3 H H
Cis-2-Butena CH3 a b CH3 Br H
(Akhiral) CH3
b C C
-
Br H
Intermediet
Ion Bromonium H3C Br
(2R,3R)-Dibromobutana
Gambar 17. Addisi Br2 pada Cis-2-Butena menghasilkan Rasemik
2S, 3S dan 2R, 3R.
Brominasi Trans-2-Butena, apakah juga terbentuk rasemik?
H Br
H3C C C
a
CH3
Br
H
Br+ (2S,3R)-Dibromobutana
H CH3 (Meso)
C C Br2
C C Cermin
H3C H H CH3
Trans-2-Butena CH3 a b H Br CH3
H
b C C
Br- H
Intermediet
Bromonium H3C Br
(2R,3S)-Dibromobutana
(Meso)

Gambar 18. Addisi Br2 pada Trans-2-Butena Menghasilkan


Bentuk Meso.

Resolusi Enantiomer Menggunakan Garam Amina (pemisahan campuran rasemik


dengan garam Amina).
+
COOH COO- NH3
H CH3
H OH HO H

CH3 NH2 CH3


H CH3
Garam R,R
+
+ COO- NH3
(R)-1-Fenil Etil Amin
H CH3
COOH
HO H

HO H
CH3
CH3 Garam S,R

Asam Laktat Rasemik


(50% R, 50% S)
ReaksiAsam Laktat Rasemik Dengan R-1-Fenil Etil Amina Menghasilkan Campuran Diastereomer.

R. Acid + S. Acid
(Rasemic Mixture)
R Amine

R,R Salt + S, R Salt


(Diastereomer)
Separate

R, R Salt S, R Salt

R-Acid R-Amine HCl S-Acid R-Amine HCl


N. Tipe-tipe reaksi Kimia Organik
Ada 5 tipe reaksi kimia organik:
1. Reaksi substitusi.
2. Reaksi addisi.
3. Reaksi eliminasi.
4. Reaksi pembentukan kembali molekul.
5. Reaksi oksidasi reduksi

Reagen-reagen dalam kimia organik digolongkan:


1. Reaksi nukleofilik (Nukleofil).
Atom-atom/gugus atom yang berlebihan elektron (bermuatan
negatif) atau mempunyai “Lone Pair Electron”.
Misalnya: -OH ; -OC2H5 ; CH3COO- ; CN- .
C6H5O- ; I- ; Br- .
NH3 ; NH2R ; NHR2.
2. Reaksi elektrofilik (Elektrofil).
Atom-atom/gugus-gugus yang kekurangan elektron (sehingga
bermuatan positif).
Misalnya: Cl+ ; CH3 – C+ = O ; NO2+.

Contoh:
1. Reaksi substitusi
a. Reaksi substitusi nukleofilik

CH2Br + CN- CH2C N + Br-

b. Reaksi substitusi elektrofilik

NO2
+ HNO3 / H2SO4
2. Reaksi addisi
a. Addisi radikal

CH3-CH=CH2 + H2 Pd
CH3-CH2-CH3
b. Addisi polar

O OH
H3C C + HCN H3C C CN
H H

3. Reaksi eliminasi
CH3 CH3
H3C C CH3 NaOH
H3C C CH2 + NaBr + H2O
Br
4. Reaksi pengaturan kembali molekul
CH3 CH3 CH3
+
H H3C C C CH3
H3C C C CH3
OH OH CH3 O

Anda mungkin juga menyukai