DISUSUN OLEH :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Kimia Organik Fisik (KOF), adalah salah satu mata kuliah yang diberikan
pada mahasiswa program studi pendidikan Kimia dan Kimia, jurusan Pendidikan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mata kuliah ini
membahas tentang struktur tiga dimensi, reaksi-reaksi kimia, mekanisme reaksi,
senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi, dan pengaruhnya pada reaksi. Buku
ini juga memuat latihan-latihan soal.
Diharapkan buku ini dapat membantu memudahkan mahasiswa untuk
mempelajari Kimia Organik Fisik, dan juga memudahkan mahasiswa untuk
mempelajari literatur-literatur yang ada. Selamat belajar dan sukses selalu.
A. Aktivitas Optik
Pada awal abad ke 19, Jean Baptiste Biot (1774-1862) sarjana fisika dari
perancis, mempelajari tentang stereokimia. Biot, menemukan sifat alami bidang
cahaya terpolarisasi. Sorotan cahaya terdiri dari gelombang elektromagnetik yang
bergerak kearah kanan dari arah cahaya. Cahaya tidak terpolarisasi akan bergerak
ke berbagai bidang cahaya, tetapi bila cahaya tersebut dilewatkan ke suatu
polarisator, maka hanya ada satu bidang cahaya. Gelombang cahaya diseluruh
bidang akan tertahan, sedang cahaya yang diteruskan melalui polarisator adalah
gelombang elektromagnetik yang mengalami vibrasi dalam satu bidang, yang
disebut bidang cahaya terpolarisasi. Proses polarisasi dapat dilihat pada gambar
1.
B. Rotasi Spesifik
Rotasi bidang cahaya terpolarisasi merupakan tetapan intrinsik dari suatu
molekul organik yang optis aktif. Besarnya rotasi tergantung pada konsentrasi
sampel dan panjang sampel yang dilewati cahaya.
Rotasi spesifik,
[]D =
l x C
Sumber cahaya yellow sodium D line dengan panjang gelombang 5896 A°.
(“Rotasi yang teramati apabila cahaya di lewatkan pada sampel dengan
konsentrasi 1g/ml dan panjang tabung 1dm”).
Rotasi spesifik adalah tetapan fisika yang khas untuk senyawa yang optis aktif
(tabel 1).
C. Enantiomer
Setelah Biot menemukan aktivitas optic pada tahun 1815, enantiomer
ditemukan oleh Louis Pasteur tahun 1848. Pastuer menemukan kristal garam dari
asam Tartrat dari anggur. Rekristalisasi dari larutan pekat Natriammonium Tartrat
dibawah 28°C menghasilkan 2 macam kristal yang tidak dapat saling dihimpitkan,
tidak simetris tetapi ada hubungan satu sama lain, seperti tangan kiri dan tangan
kanan (bila tangan kanan diletakkan di depan kaca, maka bayangannya seperti
tangan kiri) (gambar 3).
COO-Na+
H C OH
HO C H
COO-NH4
Natrium Ammonium Tartrat
(John Mc murry, hal 229)
H3C C COOH X C Z
OH Y
Asam Laktat Formula Umum CHXYZ
2. Kenyataan hanya ada 1 isomer dari CH2XY menunjukkan bentuk planar dan
_pyramidal tidak benar.
(John Mc Murry, hal 232)
Gambar 5. Hipotetik bentuk isomer cis-trans
CH3X dan CH2XY adalah molekul yang identik dengan bayangan cerminnya.
Keduanya Superimpose.
3. Molekul CHXYZ tidak identik dengan bayangan cerminnya, keduanya tidak
superimpose. Begitu juga dengan tangan kiri dan tangan kanan.
Misalnya : pada CHXYZ; X dan Z superimpose tapi H dan Y tidak
superimpose. Molekul CHXYZ sebagai pasangan enantiomer.
Bila _ádala tetrahedral mengikat 4 substituen yang berbeda, hasilnya
_ádala senyawa optis aktif.
Cermin
H
H
C
C OH
COOH HOOC
HO CH3
CH3
(+)-As. Laktat (-)-As. Laktat
[]= +3,82 []= - 3,82
H CH3 O - CH2CH2CH2CH2CH3
CH3 (Pentil)
C C
1 1
H2 C 6 2CH2 H2 C 6 2C
H
H2C 5 4 3 CH2 H2C 5 4 3 CH2
C C
H2 H2
Metil Sikloheksana 2-Metil Sikloheksanon
Latihan soal 1. Tunjukkan mana senyawa yang kiral dan mana yang akiral ?
CH3 HO CCH
H
N CH2-CH2-CH3
H3C
CH3
CH2
e. Carvone (Spermint Oil) f. Muscone (Musk Oil)
CH3 CH2
CH3
CH3
O
g. Nootkatone (Grape Fruit Oil)
CH3
CH3
HO
h. Cholesterol
N
H3C
N NH2
j. Amino Adamantane
i. Nicotine (Antiviral Agent)
O CH3
H3C
O
CH3
HN N O
O
k. Phenobarbital l. Camphor
l. Camphor
H3CO
HO CH3
N
H3C
CH3
CH3 n. Dextromethorphan
m. Menthol (Obat Batuk)
Urutan prioritas:
1. Berdasarkan nomor atom yang menurun dari atom yang terikat langsung pada
atom C khiral.
Cl - OH - NH2 - CH3 F - OH - NH2 - CCl3
Br - SH - NH2 - COOH
2. Bila atom-atom yang terikat langsung pada akhiral sama, maka prioritas
ditentukan oleh atom berikutnya.
- CH2Br - - CH2Cl - - CH2 - OH - - CH2NH2
O O O O
- C - Cl - C - OCH3 - C - OH - C - NH2
3. Ikatan rangkap 2 dianggap mengikat 2 atom yang sama.
O O
-CH=CH2 -CH CH2 -C
-C O
CH2 H H
4. Ikatan rangkap 3 dianggap mengikat 3 atom yang sama.
H N
-C H -C H -C N -C N
H N
5. Atom yang mengikat 2 atom C yang riel mempunyai prioritas lebih tinggi
daripada atom C dengan ikatan rangkap.
CH3 CH2
-C CH3 -C -C CH
CH3 CH3
2. Beri tanda R, S
H3C HO H2N NC
H H3C NC H2N
1. 2. 3. 4.
G. Diastereomer
Molekul seperti Asam Laktat dan Alanin adalah relatif sederhana, karena
hanya mempunyai 1 atom khiral dan 2 enantiomer. Hal ini menjadi komplek pada
molekul dengan lebih dari satu atom C khiral.
Contoh: Asam Amino esensial: Threonin (2-Amino-3-Hidroksi Butanoat. Ada 2
atom C khiral (C2 dan C3) dan ada 4 stereoisomer.
Cermin Cermin
COOH COOH COOH COOH
H C NH2 H2N H H NH2 H2N H
C C C
C C C C
H OH HO H
HO H H OH
CH3 CH3 CH3 CH3
2R , 3R 2R , 3S 2S , 3R
2S , 3S
Enantiomer Enantiomer
(John Mc Murry, hal 244)
Gambar 14. Empat isomer threonin, 2-amino-3-hidroksibutanoat
2R, 3R bayangan cermin 2S, 3S
2R, 3S bayangan cermin 2S, 3R
Bagaimana dengan 2R, 3R dengan 2R, 3S tidak superimposible dan tidak
enantiomer.
2R , 3R 2R , 3S
Enantiomer
2S , 3S 2S , 3R Diastereomer
Dari ke empat stereoisomer Threonin, hanya satu 2S, 3R isomer, []D = -
28,3° yang ada di alam dan merupakan nutrien esensial untuk manusia.
Latihan soal 3.
1. Beri tanda konfigurasi R, S untuk setiap molekul !. Mana yang enantiomer, dan
mana yang diastereomer ?
Br CH3 CH3 H
H CH3 H Br Br H Br CH3
C C C C
C C C C
H OH H3C H H CH3 H3C OH
CH3 OH OH H
(a) (b) (c) (d)
H. Senyawa Meso
Senyawa dengan 2 atom C khiral, misalnya Asam Tartrat.
Berdasarkan aktivitas optik yang ditemukan Pasteur, dapat di gambar 4
kemungkinan bentuk stereoisomer.
Cermin Cermin
COOH COOH COOH COOH
1 1 1
1
H OH HO H H OH HO H
C C C2 C2
2 2
C C C C
HO 3 H H 3 OH H 3 OH HO 3
H
COOH COOH COOH COOH
4 4 4 4
2R , 3R 2S , 3S 2R , 3S 2S , 3R
COOH COOH
1
H OH HO H
C C
2 Di putar
180°
C C
H 3 OH HO H
COOH COOH
4
2R , 3S 2S , 3R
Identik
Keidentikan ini sebagai konsekuensi adanya bidang simetri dalam molekul
tersebut. Bidang simetri memotong melalui ikatan C2-C3, membentuk separuh
molekul menjadi bayangan cermin dari separuh molekul lainnya (gambar 15).
(John Mc Murry Hal 247)
Gambar 15. Bidang simetri melalui ikatan C2-C3 meso asam tartrat
Latihan 4.
Mana senyawa yang mempunyai struktur meso ?
I. Molekul dengan lebih dari 2 atom C kiral
Dari satu atom C kiral, memberi dua bentuk stereoisomer (satu pasang
enantiomer), dua atom C kiral dalam 1 molekul, menghasilkan maksimun 4
stereoisomer (dua pasang enantiomer). Dari hitungan dapat ditemukan bahwa
molekul dengan n atom C khiral menghasilkan 2n stereoisomer (2n-1 pasangan
enantiomer). Sebagai contoh kolesterol, mempunyai 8 atom C khiral. Jadi 28 =
256 stereoisomer (128 pasangan enantiomer) yang mungkin terjadi. Tetapi hanya
1 yang berasal dari alam.
*
CH3 H
*
*
CH3 H
*
*
* *
H H
*
HO
H
Kolesterol
J. Isomer Geometri
Ternyata ada 2 senyawa yang keduanya mempunyai 1,2-Dikloro Etena,
tetapi mempunyai sifat-sifat fisika yang agak berbeda. Hal ini dapat diterangkan
dengan adanya perbedaan letak gugus-gugus/atom-atom tersebut, satu terhadap
yang lain.
Cl Cl Cl H
C C C C
H H H Cl
Cis-1,2-Dikloroetena Trans-1,2-Dikloroetena
(H2C)7H3C (CH2)7-COOH (H2C)7H3C H
C C C C
H H H (CH2)7-COOH
As. Oleat (Cis) As. Elaidat (Trans)
C C C C
I F I Cl
(E)-1-Bromo-1-Iodo- (Z)-1-Bromo-1-Iodo-
2-Fluoro-2-Kloro Etena 2-Fluoro-2-Kloro Etena
Cl Cl Cl Cl H CH2-CH2-CH3
C C C C C C
H I H F H3C Cl
E (Cis) Z (Cis) Z
F CH2CH3 Cl CH2-CH2-CH3
C C C C
H Cl H3C C-CH3
E E CH3
H3C COOH H COOH
C C C C
M. Reaksi Stereokimia
Addisi HBr pada Alkena
Beberapa reaksi organik menghasilkan produk-produk dengan pusat-pusat
khiral. Sebagai contoh HBr direaksikan dengan 1-Butena menghasilkan 2-
Bromobutana, suatu molekul khiral. Bagaimana prediksi stereokimia dari produk
khiral? Jawabannya: 2-Bromobutana adalah campuran rasemik R dan S
enantiomer.
*
Br
HBr
CH3-CH2-CH=CH3 CH3 - CH2 - CH - CH3
Eter
1-Butena (±)-2-Bromobutana
(Akiral) (kiral)
Untuk mengerti mengapa rasemik produk dapat terjadi, kita lihat apa yang
terjadi selama reaksi. 1-Butena pertama kali terprotonasi oleh H+ menghasilkan
intermediet 2°. Karbokation sekunder ion ini terhibridasi SP2. Itu sebabnya
mempunyai bidang simetri dan akhiral. Akhirnya dapat diserang oleh Bromida ion
(juga akhiral) yang juga sama baiknya dari atas maupun dari bawah.
Serangan dari atas menghasilkan (S)-2-Bromobutana, serangan dari bawah
menghasilkan (R)-2-Bromobutana. Keduanya ada dalam jumlah yang sama
banyaknya → campuran rasemik.
Br
C
H
H2CH3C
Br- CH3
Atas (S)-2-Bromobutana
+ H (50%)
CH3-CH2-CH=CH3 H
CH3CH2 C
1-Butena CH3
Ba CH3
wa
h
Intermediet Br- H2CH3C
H
Karbokation C
(Akhiral)
Br
(R)-2-Bromobutana
(50%)
Br- C
C H
H H3CH2C
TS1 H3CH2C CH3
CH3
H (S)-2-Bromobutana
CH3CH2 C Cermin
CH3 ¹
Br- CH3 CH3
Kation 1-Metil Propil H3CH2C H3CH2C
TS2 H H
C C
Br Br
(R)-2-Bromobutana
Transition State
Bromida menyerang 1-Metil Propil Kation. Serangan dari atas adalah
bayangan cermin dari serangan bawah. Keduanya memberikan hasil yang sama
baiknya → produk campuran rasemik terbentuk. C….Br menunjukkan ikatan pada
transition state ditempat itu ikatan terbentuk.
Addisi Br2 pada Alkena.
Brominasi pada 2-Butena menghasilkan pusat-pusat khiral. Apa prediksi
bentuk stereokimianya? Cis-2-Butena (planar, akhiral), kita berharap Bromida
akan menghasilkan ikatan rangkap sama baiknya. Baik dari atas maupun dari
bawah.
H Br
a H 3C C C
H
Br
CH3
H H Br+ (2S,3S)-Dibromobutana
Br2
C C C C Cermin
H3C CH3 H H
Cis-2-Butena CH3 a b CH3 Br H
(Akhiral) CH3
b C C
-
Br H
Intermediet
Ion Bromonium H3C Br
(2R,3R)-Dibromobutana
Gambar 17. Addisi Br2 pada Cis-2-Butena menghasilkan Rasemik
2S, 3S dan 2R, 3R.
Brominasi Trans-2-Butena, apakah juga terbentuk rasemik?
H Br
H3C C C
a
CH3
Br
H
Br+ (2S,3R)-Dibromobutana
H CH3 (Meso)
C C Br2
C C Cermin
H3C H H CH3
Trans-2-Butena CH3 a b H Br CH3
H
b C C
Br- H
Intermediet
Bromonium H3C Br
(2R,3S)-Dibromobutana
(Meso)
HO H
CH3
CH3 Garam S,R
R. Acid + S. Acid
(Rasemic Mixture)
R Amine
R, R Salt S, R Salt
Contoh:
1. Reaksi substitusi
a. Reaksi substitusi nukleofilik
NO2
+ HNO3 / H2SO4
2. Reaksi addisi
a. Addisi radikal
CH3-CH=CH2 + H2 Pd
CH3-CH2-CH3
b. Addisi polar
O OH
H3C C + HCN H3C C CN
H H
3. Reaksi eliminasi
CH3 CH3
H3C C CH3 NaOH
H3C C CH2 + NaBr + H2O
Br
4. Reaksi pengaturan kembali molekul
CH3 CH3 CH3
+
H H3C C C CH3
H3C C C CH3
OH OH CH3 O