Anda di halaman 1dari 31

2019

KIMIA DASAR
(TEKNIK INDUSTRI)
FISKA YOHANA P., S.T., M.ENG.
REFERENSI
 Ali, M.F et all. Handbook of Industrial Chemistry, Mc Graw Hill. 2005

 Austin, T. George. Shreve’s Chemical Process Industries, Fifth Edition, McGraw-Hill


Book Company, New York. 1985.

 Brady, J.E. General Chemistry: Principle and Structures, 5th ed, John Wiley. 2000.

 Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts, Third edition, Mc
Graw Hill Companies. (alih bahasa Martoprawiro, M.A dkk), Edisi ketiga, Erlangga.
2005.

 Cook, T.M. and Cullen, D.J., Chemical Plant and Its Operation, Pergamon Press,
Oxford, England. 1980.

 Speight, J.G., Chemical Process and Design Handbook, McGraw-Hill Inc., New York,
USA. 2002.

MATERI
 Unsur dan Senyawa

 Larutan dan Gas

 Termodinamika

 Kimia Organik

 Material handling

 Size reduction

 Storage, Reactor, Crystallization, Heat treatment, Separation, Filter

 Industri kimia (organik dan anorganik)


UNSUR DAN SENYAWA
A. UNSUR

1. Zat-zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi
kimia biasa

2. Berfungsi sebagai zat pembangun untuk zat-zat kompleks

B. SENYAWA

1. Zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur

2. Misal: NaCl, H2O, C12H22O11

3. Senyawa dibagi 2:

a. Senyawa organic

1) Senyawa yang tersusun atas unsur karbon sebagai rangkaian utamanya


2) Bersumber dari makhluk hidup
3) Contoh: protein, lemak, karbohidrat, dsb

b. Senyawa anorganik

1) Senyawa yang tidak tersusun atas suatu atom karbon

2) Terdapat di alam bebas


3) Berasal dari mineral

4) Contoh: natrium klorida, aluminium hidroksida, asam nitrat, dsb

C. CAMPURAN

1. Penggabungan dua zat atau lebih yang tidak bisa bersatu secara kimiawi karena
zat-zat tersebut masih mempertahankan sifatnya masing-masing

2. Campuran ada 2:

a. Campuran homogen

1) Disebut larutan dan sifat-sifatnya selalu seragam


2) Apa yang dimaksud seragam??
3) Apabila kita memeriksa sedikit bagian dari larutan natrium klorida, sifat-
sifatnya akan sama dengan bagian lain dari larutan tersebut
4) Contoh: asam asetat, asam sulfat, akkohol, dsb

b. Campuran heterogen

1) Campuran yang tidak dapat menyatu/tidak seragam

2) Contoh: campuran minyak dan air

D. PERSAMAAN REAKSI

 𝑍𝑖𝑛𝑘 + 𝑆𝑢𝑙𝑓𝑖𝑑𝑎 → 𝑍𝑖𝑛𝑘 𝑆𝑢𝑙𝑓𝑖𝑑𝑎


 2𝐻2 + 𝑂2 → 2𝐻2 𝑂 Apakah sudah seimbang???

 𝐶𝑎𝐶𝑂3 (𝑠) + 𝐻2 𝑂(𝑙) + 𝐶𝑂2 (𝑔) → 𝐶𝑎(𝐻𝐶𝑂3 )2 (𝑎𝑞)

s = solid, l = liquid, g = gas, aq = aqueous

Menghitung jumlah atom

2𝐶4 𝐻10 + 13𝑂2 → 8𝐶𝑂2 + 10𝐻2 𝑂

Berapa jumlah atom oksigen dalam molekul hasil reaksi?

(8x2)+(10x1)=26

Studi kasus

1. Suatu campuran mengandung garam, bubuk tembaga, dan serbuk besi. Jelaskan
cara Anda memisahkan komponen-komponen dalam campuran ini!

2. Sebutkan berapa banyak atom dari tiap unsur dalam rumus berikut: Na2CO3,
(NH4)3PO4, Na3Ag(S2O3)2

3. Setimbangkan reaksi di bawah ini:

a. 𝑍𝑛𝐶𝑙2 + 𝑁𝑎𝑂𝐻 → 𝑍𝑛(𝑂𝐻)2 + 𝑁𝑎𝐶𝑙

b. 𝐶𝑢𝐶𝑂3 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝐶𝑢𝐶𝑙2 + 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂


THEORY ATOMS
A. TEORI PERKEMBANGAN ATOM

 Teori atom Dalton

 Teori atom Thomson

 Teori atom Rutherford

 Teori atom Bohr

 Teori atom Modern

1. Teori Atom Dalton

a. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu materi


sehingga tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.

b. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

c. Atom digambarkan seperti bola pejal sederhana


dengan ukuran sangat kecil.

d. Penyusun unsur adalah atom-atom yang sama.

e. Penusun senyawa adalah atom-atom yang berbeda sesuai unsur


penyusunnya.

Kelebihan

 Meningkatkan rasa minat terhadap penelitian model atom berikutnya.

Kelemahan

 Tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana cara atom-atom saling


berikatan.

 Tidak dapat menjelaskan hubungan antara larutan senyawa dengan daya


hantar arus listrik, karena atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur
yang tidak bisa dibagi lagi.
 Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.

 Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
atom unsur yang lain.

2. Teori Atom Thomson

a. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson diperoleh


melalui percobaan tabung sinar katode.
Berdasarkan percobaan tabung sinar katode, J.J.
Thomson menyimpulkan bahwa sinar katode
merupakan sebuah partikel, karena dapat memutar
baling-baling yang diletakkan diantara anode dan katode. Partikel tersebut
merupakan partikel penyususn atom yang bermuatan negatif yang kemudian
disebut dengan elektron.

b. Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
elektron yang bermuatan negatif.

Kelebihan:

 Membuktikan bahwa atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Hal itu karena Thomson menemukan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom

 Membuktikan bahwa atom bersifat netral yang tersusun dari partikel-partikel


yang bermuatan positif dan negatif.

 Membuktikan bahwa adanya elektron dalam semua unsur

Kelemahan:

 Tidak dapat menjelaskan tentang susunan muatan positif dan jumlah elektron
dalam bola.

 Tidak dapat menjelaskan tentang inti atom.

3. Teori Atom Rutherford


a. Atom bukan merupakan bola pejal.

b. Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil


dan bermuatan positif.

c. Inti Atom dikelilingi oleh elektron yang


bermuatan negatif.

d. Di dalam inti atom juga terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

Kelebihan

 Dapat menggambarkan dan menjelaskan bentuk lintasan elektron yang


mengelilingi inti atom, sehingga mudah dipahami.

 Dapat menyimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti atom yang dimana satu sama lain terpisah oleh ruang
hampa.

 Dapat menjelaskan pergerakan elektron disekitar inti atom

Kekurangan

 Tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak pernah jatuh ke dalam inti
atom sesuai dengan teori fisika klasik.

 Tidak mampu menjelaskan tentang spektrum garis pada atom hidrogen (H).

 Tidak mampu menjelaskan letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti
atom.

 Elektron yang bergerak akan memancarkan energi, sehingga energi atom


menjadi tidak stabil.

4. Teori Atom Bohr

a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positi dan elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu.
b. Litasan-lintasan tersebut disebut kulit elektron
atau tingkat energi.

c. Tingkat energi paling rendah terdapat pada kulit


elektron yang terletak paling dalam.

d. Sedangkan tingkat energi paling besar terletak


pada kulit elektron paling luar.

e. Semakin jauh dari inti atom (semakin besar nomor kulitnya) maka tingkat
energinya akan semakin tinggi.

Kelebihan

 Dapat memperbaiki kelemahan dari teori atom Rutherford.

 Dapat membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen.

 Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen secara akurat.

Kekurangan

 Tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom-atom yang mempunyai


banyak elektron atau yang lebih kompleks.

 Tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus dalam spektrum hidrogen


(efek Zeeman) karena Bohr mengganggap elektron sebagai partikel.

 Model atom Bohr memiliki nilai momentum sudut lintasan ground state yang
salah.

 Tidak bisa mengetahui intensitas relatif garis spektra.

 Tidak bisa menjelaskan struktur garis spektra yang baik.

 Tidak dapat menjelaskan atom selain atom hidrogen.

5. Teori Atom Modern


a. Model atom modern ditemukan
oleh Schrodinger. Penjelasan model atom
modern adalah elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi
tertentu tetapi keberadaannya tidak dapat
dipastikan.

b. Elektron berada di dalam orbital-orbital yang merupakan fungsi gelombang


tertentu dalam kulit atom yang disebut sebagai daerah dengan kebolehjadian
paling besar untuk menemukan elektron.

c. Model atom modern disebut juga model atom Schrodinger.

B. STRUKTUR ATOM

1. Konfigurasi Elektron

a. Aturan Aufbau

b. Aturan Hund

c. Larangan Pauli

Perhitungan Mol Atom-atom

 Perbandingan atom-atom yang bersenyawa untuk membentuk molekul akan


sama dengan perbandingan mol dari atom-atom yang bersenyawa
 Misal: 1 atom C + 1 atom O → 1 molekul CO

1 mol C + 1 mol O → 1 mol CO

 Bagaimana dengan CCl4?

 1 atom C + 4 atom Cl → 1 molekul CCl4

 1 mol C + 4 mol Cl → 1 mol CCl4

Pengukuran Mol Atom

Massa atom karbon adalah 12,011; maka 1 mol atom karbon memiliki massa
12,011
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚
𝑚𝑜𝑙 = =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐴𝑟
Contoh: hitung mol dari 30,5 gram Si
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 30,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑖 = = = 1,09 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 28,1 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙

Perhitungan Mol dari Senyawa

Komposisi

 Berapa komposisi persen CHCl3?

Berat molekul CHCl3 = 12,01 + 1,008 + 3 x 35,45 = 119,37 gr/mol

Massa untuk 1 mol CHCl3 = 1 mol x 119,37 gr/mol = 119,37 gram


𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑡
%𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛
 %𝐶 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐶𝐻𝐶𝑙3

12,01
 %𝐶 = 119,37 × 100% = 10,06%

1,008
 %𝐻 = 119,37 × 100% = 0,844%

106,35
 %𝐶𝑙 = 119,37 × 100% = 89,09%

Rumus Kimia

 Rumus sederhana atau rumus empiris adalah sebuah rumus yang memakai
subscripts bilangan bulat sederhana untuk menyatakan jumlah atom relative dari
tiap unsur yang ada dalam satuan rumus.

Contoh: NaCl, H2O, CH2

 Rumus molekul adalah suatu rumus yang menyatakan jumlah yang pasti dari tiap
macam atom yang terdapat dalam molekul.

Contoh: rumus molekul benzena adalah C6H6 dan rumus empirisnya adalah CH. Rumus
molekul hidrogen peroksida adalah H2O2 dan rumus empirisnya adalah HO.

 (Rumus Empiris)n = Rumus Molekul

 Rumus bangun: tanda garis menggambarkan ikatan kimia

 Contoh:
 Suatu senyawa hidrokarbon mengandung 24 gram C dan 8 gram H. Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut jika diketahui massa molekul relatifnya 32.

 Tentukan konfigurasi electron atom Z dengan nomor atom 29!

 Senyawa Organik yang tersusun dari 40 persen karbon, 6.6 persen Hidrogen dan
sisanya Oksigen. (Ar C=12, H=1, O=16). Jika mr sebesar 90, maka tentukan
Rumus Empiris dan Rumus Molekul Senyawa Organik tersebut ?

 Suatu senyawa yang mengandung 40% karbon, 53,33% oksigen, sementara


sisanya hidrogen. Apabila massa molekul relatif (Mr) senyawa itu adalah 180,
maka tentukan rumus molekul senyawa tersebut (Ar C = 12, Ar O = 16 dan Ar H
= 1).
Reaksi Kimia

Persamaan Reaksi

 Menyetarakan persamaan reaksi

Langkah 1: Tulis persamaan reaksi, dengan cara menuliskan rumus molekul reaktan dan
produk

𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝑂2

Langkah 2: Tulis koefisien di depan rumus molekul agar reaksinya setara

- Memberi koefisien 1 pada Na2CO3, sehingga perlu ditambahkan koefisien 2 pada


NaCl

𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 + 𝐻𝐶𝑙 → 2𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝑂2

- Meski Na sudah setara, Cl belum setara, oleh karena itu ditambahkan koefisien 2
pada HCl

𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 + 2𝐻𝐶𝑙 → 2𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝑂2

Contoh: Tuliskan persamaan reaksi pembakaran oktana (C8H18)

𝐶8 𝐻18 + 𝑂2 → 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂

Penyelesaian:

- Mula-mula kita misalkan koefisien C8H18 adalah 1, sehingga kita membutuhkan


koefisien 8 untuk C pada CO2 dan koefisien 9 untuk H pada H2O

𝐶8 𝐻18 + 𝑂2 → 8𝐶𝑂2 + 9𝐻2 𝑂

- Selanjutnya kita membutuhkan 25 atom O pada O2 agar jumlah atom di kanan


dan kiri panah sama, oleh karena itu koefisien O2 menjadi 12½

𝐶8 𝐻18 + 12 1⁄2 𝑂2 → 8𝐶𝑂2 + 9𝐻2 𝑂

- Koefisien pecahan kita hilangkan dengan mengalikan seluruh kefisien dengan 2

2 𝐶8 𝐻18 + 25 𝑂2 → 16 𝐶𝑂2 + 18 𝐻2 𝑂

Perhitungan Berdasarkan Persamaan Reaksi

Berapa mol oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran 1,8 mol C2H5OH? Hitung juga
mol CO2 dan H2O hasil pembakarannya!
𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 3𝑂2 → 2𝐶𝑂2 + 3𝐻2 𝑂

Penyelesaian:

Koefisien dari persamaan reaksi memperlihatkan hubungan untuk pembakaran 1 mol


C2H5OH diperlukan 3 mol O2.

Sehingga O2 yang dibutuhkan untuk pembakaran 1,8 mol C2H5OH adalah


3 𝑚𝑜𝑙 𝑂2
1,80 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 × ( ) = 5,40 𝑚𝑜𝑙 𝑂2
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻

Mol CO2 dan H2O hasil pembakaran:


2 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2
1,80 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 × ( ) = 3,60 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻
3 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
1,80 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 × ( ) = 5,40 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻

Perhitungan Reaktan Pembatas yang Digunakan Untuk Reaksi

Seng dan belerang direaksikan membentuk seng sulfida. Persamaan reaksinya adalah:

𝑍𝑛 + 𝑆 → 𝑍𝑛𝑆

Dalam percobaan, 12 g Zn dicampur dengan 6,5 g S. Ar Zn = 65,4 mol/g; Ar S = 32,1


g/mol

a. Mana yang merupakan reaksi pembatas?

b. Berapa gram ZnS yang terbentuk?

c. Berapa gram sisa reaktan?

a. Hitung mol reaktan


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑍𝑛 12,0 𝑔
𝑚𝑜𝑙 𝑍𝑛 = = = 0,183 𝑚𝑜𝑙
𝐴𝑟 𝑍𝑛 65,4 𝑔⁄𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑆 6,5 𝑔
𝑚𝑜𝑙 𝑆 = = = 0,202 𝑚𝑜𝑙
𝐴𝑟 𝑆 32,1 𝑔⁄𝑚𝑜𝑙

Zn dan S bereaksi dengan perbandingan mol 1:1. Mol S yang dibutuhkan agar Zn habis
terpakai adalah 0,183 mol. Karena jumlah S adalah 0,202 mol, maka S nya berlebih dan
tersisa. Oleh karena itu pereaksi pembatasnya adalah Zn.
b. 𝑍𝑛 + 𝑆 → 𝑍𝑛𝑆

mula-mula 0,183 0,202

bereaksi 0,183 0,183 0,183

sisa 0 0,019 0,183


𝑔
𝑍𝑛𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 = 𝑚𝑜𝑙 𝑍𝑛𝑆 × 𝑀𝑟 𝑍𝑛𝑆 = 0,183 𝑚𝑜𝑙 × 97,5 = 17,8 𝑔
𝑚𝑜𝑙
c. Sisa reaktan
𝑔
𝑆 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑚𝑜𝑙 𝑆 × 𝐴𝑟 𝑆 = 0,019 𝑚𝑜𝑙 × 32,1 = 0,61 𝑔
𝑚𝑜𝑙

Molaritas

 Solven = pelarut

 Solute = zat yang terlarut

 Konsentrasi molar / molaritas (M)


𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑛)
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀) =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)

Contoh:

2 g NaOH dilarutkan dalam air membentuk larutan dengan volume 200 mL. Berapa
molaritas NaOH dalam larutan?

Penyelesaian:
𝑚 𝑁𝑎𝑂𝐻 2𝑔
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = = 0,05 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻 40 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Volume larutan 200 mL = 0,2 L


𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 𝑚𝑜𝑙
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = = 0,25 𝑀
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,2 𝐿

Pembuatan Larutan dengan Pengenceran


Pada prooses pengenceran, mol zat terlarut konstan, hanya volumenya saja yang
bertambah. Sehingga diperoleh persamaan:

𝑛1 = 𝑛2

𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2

Contoh:

Berapa volume H2SO4 pekat (18 M) yang dibutuhkan untuk membuat larutan H2SO4 3 M
sebanyak 750 mL?

Penyelesaian:

𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2

18 𝑀 × 𝑉1 = 3 𝑀 × 750 𝑚𝐿
3 𝑀 × 750 𝑚𝐿
𝑉1 = = 125 mL
18 𝑀

Stoikiometri Reaksi dalam Larutan

Contoh:

Al(OH)3 dapat dibuat dari reaksi Al2(SO4)3 dengan NaOH. Persamaan reaksinya:

𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 + 6𝑁𝑎𝑂𝐻 → 2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 + 3𝑁𝑎2 𝑆𝑂4

Berapa milliliter larutan NaOH 0,2 M yang dibutuhkan untuk direaksikan dengan 3,5 g
Al2(SO4)3?

Penyelesaian:

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 3,5 𝑔


𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 = = = 1,02 × 10−2 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 342,2 𝑔/𝑚𝑜𝑙
6
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 = × (1,02 × 10−2 𝑚𝑜𝑙) = 6,12 × 10−2 𝑚𝑜𝑙
1
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 6,12 × 10−2 𝑚𝑜𝑙
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = = 0,306 𝐿 = 306 𝑚𝐿
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,2 𝑀

Tugas
1. Etilen (C2H4) terbakar di udara membentuk CO2 dan H2O dengan reaksi:

𝐶2 𝐻4 + 3𝑂2 → 2𝐶𝑂2 + 2𝐻2 𝑂

Berapa gram CO2 yang terbentuk jika campuran ini mengandung1,93 g C2H4

dan 5,92 g O2 yang terbakar?

2. CaCO3 dibuat dari CaCl2 dan Na2CO3 dengan reaksi:

𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 → 𝐶𝑎𝐶𝑂3 + 2𝑁𝑎𝐶𝑙

Berapa milliliter CaCl2 0,250 M yang dibutuhkan untuk direaksikan secara

sempurna dengan 50 mL larutan Na2CO3 0,150 M?

3. Reaksi:

2𝐴𝑔𝑁𝑂3 + 𝐶𝑎𝐵𝑟2 → 2𝐴𝑔𝐵𝑟 + 𝐶𝑎(𝑁𝑂3 )2

Berapa gram endapan AgBr yang terbentuk jika 50,0 mL AgNO3 0,180 M

dicampur dengan 60,0 mL CaBr2 0,085 M?

(Berat molekul cek sendiri di Tabel Periodik Unsur)


Gas

Tekanan

 Tekanan adalah gaya per satuan luas.

 Pada permukaan air laut, tinggi kolom raksa adalah 760 mmHg.

1 𝑎𝑡𝑚 = 760 𝑚𝑚𝐻𝑔

1 𝑃𝑎 = 1 𝑁⁄𝑚2

1 𝑎𝑡𝑚 = 101.325 𝑃𝑎 = 101,325 𝑘𝑃𝑎

Hubungan Antara Tekanan, Volume, dan Suhu

 Hukum gabungan gas


𝑃𝑉
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
Dimana,

P = tekanan

V = volume

T = suhu

 Apabila variabelnya diubah


𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2

Dimana P1, V1, dan T1 merupakan kondisi mula-mula

P2, V2, dan T2 merupakan kondisi akhir

Gas Ideal

 Gas ideal adalah gas yang dianggap akan mengikuti hukum gabungan gas pada
berbagai suhu dan tekanan.

 Persamaan keadaan untuk gas ideal


𝑃𝑉
= 𝑛𝑅
𝑇
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇

 Volume rata-rata yang ditempati oleh 1 mol gas pada STP adalah 22,4L, sehingga
dapat dihitung harga R
𝑃𝑉 1 𝑎𝑡𝑚 × 22,4 𝐿 𝐿. 𝑎𝑡𝑚
𝑅= = = 0,0821
𝑛𝑇 1 𝑚𝑜𝑙 × 273 𝐾 𝑚𝑜𝑙. 𝐾

Contoh:

Berapa volume dari 25 g O2 pada 20oC dan tekanan 0,88 atm?

Penyelesaian:

Rumus gas ideal


𝑛𝑅𝑇
𝑉=
𝑃
Mol O2
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂2 25 𝑔
𝑛= = = 0,781 𝑚𝑜𝑙 𝑂2
𝑀𝑟 𝑂2 32 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Suhu

𝑇 = 20 + 273 = 293𝐾

Sehingga V

0,781 𝑚𝑜𝑙 × 0,0821 𝐿. 𝑎𝑡𝑚. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1 × 293 𝐾


𝑉= = 21,3 𝐿
0,88 𝑎𝑡𝑚

Reaksi Kimia Antara Gas-Gas

Contoh:

Berapa liter O2 pada keadaan STP yang diperlukan untuk membakar sempurna 4,5 L gas
butane (C4H10) pada STP?

Penyelesaian:
- Tulis persamaan reaksinya

2𝐶4 𝐻10 + 13𝑂2 → 8𝐶𝑂2 + 10𝐻2 𝑂

- Menghitung mol

Mol C4H10 menggunakan volume molar pada STP


1 𝑚𝑜𝑙
𝑛 𝐶4 𝐻10 = 4,5 𝐿 × = 0,201 𝑚𝑜𝑙
22,4 𝐿

Mol O2 menggunakan perbandingan koefisien


13
𝑛 𝑂2 = 0,201 𝑚𝑜𝑙 × = 1,31 𝑚𝑜𝑙
2
-Menghitung volume O2 menggunakan volume molar pada STP
22,4 𝐿
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑂2 = 1,31 𝑚𝑜𝑙 × = 29,3 𝐿
1 𝑚𝑜𝑙

Tugas

1. Suatu sampel gas mengisi wadah 250 mL pada 27oC. Berapa volumenya pada
35oC apabila tekanan tetap?

2. Gas alam dikumpulkan dalam sebuah labu dengan volume 250mL dan suhu 25oC
hingga tekanan menjadi 550 torr. Berat gas tersebut 0,118 g pada 25oC. Hitung
berat molekul gas tersebut!

3. Terjadi reaksi antara zat yang mengandung sedikit aluminium dan NaOH
menghasilkan gelembung hidrogen. Berapa mL H2 diukur pada STP yang akan
dilepaskan bila berat Al 0,15 g?

2 𝐴𝑙 + 2 𝑂𝐻 − + 2 𝐻2 𝑂 → 3 𝐻2 + 2 𝐴𝑙𝑂2 −
Termodinamika

Aplikasi Termodinamika

 Air condition system

 Refrigerator

 Humidifier

 Pressure cooker

 Water heater

 Iron

 Automotive engine

 Jet engine

 Power plant

Temperatur dan Tekanan

Dimensional Homogenity
lbm dan lbf

lbm = massa, lbf = berat gaya

Berat = massa x gravitasi


𝑔
𝐹 = 𝑚.
𝑔𝑐

Dimana,
𝑙𝑏𝑚. 𝑓𝑡
𝑔𝑐 = 32,2
𝑙𝑏𝑓. 𝑠 2

F = gaya (lbf)

m = massa (lbm)

g = gravitasi (ft/s2)
Kerja atau Usaha

Usaha dapat diperoleh dengan mengubah keadaan suatu


gas. Sebagai contoh jika terjadi perubahan posisi piston
seluas A akibat gaya tekan F.

Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja tiap satuan luas


(P = F/A). Oleh karena piston berpindah posisi sebesar ∆h,
usaha yang dilakukan gas sebesar:

Hukum Pertama Termodinamika

 Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan; hanya dapat berubah bentuk

Internal Energy (U)

Cairan dengan massa m diberi panas Q sehingga suhu naik dari T1 ke T2. Tenaga yang
berada di dalam air (internal energy) dapat dianalisis:

𝑄 = 𝑚. 𝑐. (𝑇2 − 𝑇1 )

𝑄 = 𝑚. 𝑐. 𝑇2 − 𝑚. 𝑐. 𝑇1 = 𝑈2 − 𝑈1

Satuan: cal, kcal, joule, BTU

c = kapasitas panas
Entalpi

Entalpi adalah banyaknya energi yang dimiliki sistem (U) dan kerja (PV) sehingga bisa
dituliskan:

Dalam bentuk diferensial:

𝑑𝐻 = 𝑑𝑈 + 𝑑(𝑃𝑉)

∆𝐻 = ∆𝑈 + ∆(𝑃𝑉)

∆𝐻 = ∆𝑈 + (𝑃. ∆𝑉 + ∆𝑃. 𝑉)

Contoh:

1 lbm air diuapkan pada suhu 212oF dan tekanan 1 atm. Diketahui volume spesifik air
dan uap air masing-masing 0,0167 dan 26,8 ft3/lbm. Panas yang diperlukan 970,3 BTU.
Hitung ∆U dan ∆H!

Penyelesaian:

Berdasarkan hukum 1 termodinamika:


1
𝑚. 𝑔. (𝑧2 − 𝑧1 ) + 𝑚. (𝑣2 2 − 𝑣1 2 ) + 𝑚. (𝑈2 − 𝑈1 ) = ±(𝑄 − 𝑊)
2
𝑙𝑏𝑓 𝑖𝑛2 𝑓𝑡 3 𝐵𝑇𝑈 𝐵𝑇𝑈
𝑊 = 𝑃. ∆𝑉 = (14,7 2 . 144 2 ) (26,8 − 0,0167) . = 72,9
𝑖𝑛 𝑓𝑡 𝑙𝑏𝑚 778 𝑓𝑡. 𝑙𝑏𝑓 𝑙𝑏𝑚
𝐵𝑇𝑈
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊 = 970,3 − 72,9 = 897,4
𝑙𝑏𝑚
𝐵𝑇𝑈
∆𝐻 = ∆𝑈 + 𝑃𝑉 = 897,4 + 72,9 = 970,3
𝑙𝑏𝑚

Proses Alir

a. Kran

b. Kompresor

c. Turbin

d. Heater

Proses Dapat Balik

 Irreversible adalah proses tidak dapat balik. Apabila piston ditekan, maka posisi
piston tidak berubah.

 Reversible adalah proses dapat balik. Apabila piston ditekan, maka akan kembali
ke posisi semula.
𝑉2
𝑤 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉
𝑉1

W = kerja/usaha

P = tekanan

V = volume

Isokoris (Proses dengan Volume Konstan)


 Volume konstan → ∆𝑉 = 0

𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉

Karena ∆V = 0, maka W =0

Sehingga,
𝑄 𝑄
∆𝑢 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∆𝑢 =
𝑚 𝑛
𝑄 = 𝑚. 𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝑛. 𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 )

m = massa (lb)

n = mol (lbmol)

cv = kapasitas panas pada volume konstan (BTU/(lbmol.R))

Isobaris (Proses dengan Tekanan Konstan)

 Tekanan konstan → ∆𝑃 = 0

∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊

𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊

𝑄 = (𝑈2 − 𝑈1 ) + (𝑃2 𝑉2 − 𝑃1 𝑉1 )

𝑄 = (𝑈2 + 𝑃2 𝑉2 ) − (𝑈1 + 𝑃1 𝑉1 )

𝑄 = 𝐻2 − 𝐻1 = 𝑛. 𝑐𝑝 (𝑇2 − 𝑇1 )

Dimana:

𝑐𝑝 = 𝑐𝑣 + 𝑅

R = 1,987 BTU/(lbmol.R)

= 10,73 psia.ft3/(lbmol.R)

= 82,06 atm.cm3/(gmol.K)
Isotermis (Proses dengan Temperatur Konstan)

 Temperatur konstan → ∆𝑇 = 0 → ∆𝑈 =
0, ∆𝐻 = 0

∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊

0= 𝑄−𝑊

𝑄=𝑊
𝑉2
𝑅𝑇 𝑑𝑉
𝑄 = 𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉 = ∫ 𝑑𝑉 = 𝑅𝑇 ∫
𝑉 𝑉1 𝑉
𝑉2
= 𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑉1
𝑅𝑇2 𝑅𝑇1 𝑃1
𝑊 = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛 ( ) = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑃2 𝑃1 𝑃2
𝑉2 𝑃2
𝑊 = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛 = −𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑉1 𝑃1

Adiabatis

 Tidak ada kalor yang keluar ataupun masuk


sistem.

 𝑄 = 0 → ∆𝑈 = −𝑊
𝑉2
𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 ) = − ∫ 𝑃 𝑑𝑉
𝑉1

Suhu fungsi volume (a):

𝑇2 𝑉1 (𝛾−1)
=( )
𝑇1 𝑉2

Suhu fungsi tekanan (b):


𝛾−1
𝑇2 𝑃2 ( 𝛾
)
=( )
𝑇1 𝑃1
Persamaan a dan b disubtitusi menjadi:

𝑉1 𝛾 𝑃1 = 𝑉2 𝛾 𝑃2 = 𝑉 𝛾 𝑃

Dimana:
𝑐𝑝
𝛾=
𝑐𝑣

Kerja yang dilakukan sistem:

(Proses ekspansi adiabatic)


𝑃1 𝑉1 − 𝑃2 𝑉2
𝑊=
𝛾−1

(Proses kompresi adiabatic)


𝑃2 𝑉2 − 𝑃1 𝑉1
𝑊=
𝛾−1

Contoh soal:

Suatu gas ideal dengan tekanan mula-mula P1 dan volume V1 dipanaskan pada volume
konstan hingga tekanan menjadi 2 kali lipatnya (P2 = 2 P1), kemudian dibiarkan
mengembang secara isothermal hingga tekanan kembali menjadi P1. Setelah itu ditekan
(kompresi) lagi pada tekanan konstan hingga volumenya kembali ke V1.

a. Buat sketsa diagram P-V dan P-T dari proses tersebut

b. Tentukan kerja dari proses bila n = 2 lbmol, P1 = 2 atm, dan V1 = 4 ft3

Anda mungkin juga menyukai