KIMIA DASAR
(TEKNIK INDUSTRI)
FISKA YOHANA P., S.T., M.ENG.
REFERENSI
Ali, M.F et all. Handbook of Industrial Chemistry, Mc Graw Hill. 2005
Brady, J.E. General Chemistry: Principle and Structures, 5th ed, John Wiley. 2000.
Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts, Third edition, Mc
Graw Hill Companies. (alih bahasa Martoprawiro, M.A dkk), Edisi ketiga, Erlangga.
2005.
Cook, T.M. and Cullen, D.J., Chemical Plant and Its Operation, Pergamon Press,
Oxford, England. 1980.
Speight, J.G., Chemical Process and Design Handbook, McGraw-Hill Inc., New York,
USA. 2002.
MATERI
Unsur dan Senyawa
Termodinamika
Kimia Organik
Material handling
Size reduction
1. Zat-zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi
kimia biasa
B. SENYAWA
3. Senyawa dibagi 2:
a. Senyawa organic
b. Senyawa anorganik
C. CAMPURAN
1. Penggabungan dua zat atau lebih yang tidak bisa bersatu secara kimiawi karena
zat-zat tersebut masih mempertahankan sifatnya masing-masing
2. Campuran ada 2:
a. Campuran homogen
b. Campuran heterogen
D. PERSAMAAN REAKSI
(8x2)+(10x1)=26
Studi kasus
1. Suatu campuran mengandung garam, bubuk tembaga, dan serbuk besi. Jelaskan
cara Anda memisahkan komponen-komponen dalam campuran ini!
2. Sebutkan berapa banyak atom dari tiap unsur dalam rumus berikut: Na2CO3,
(NH4)3PO4, Na3Ag(S2O3)2
Kelebihan
Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
atom unsur yang lain.
b. Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
elektron yang bermuatan negatif.
Kelebihan:
Membuktikan bahwa atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Hal itu karena Thomson menemukan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan tentang susunan muatan positif dan jumlah elektron
dalam bola.
d. Di dalam inti atom juga terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelebihan
Dapat menyimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti atom yang dimana satu sama lain terpisah oleh ruang
hampa.
Kekurangan
Tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak pernah jatuh ke dalam inti
atom sesuai dengan teori fisika klasik.
Tidak mampu menjelaskan tentang spektrum garis pada atom hidrogen (H).
Tidak mampu menjelaskan letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti
atom.
a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positi dan elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu.
b. Litasan-lintasan tersebut disebut kulit elektron
atau tingkat energi.
e. Semakin jauh dari inti atom (semakin besar nomor kulitnya) maka tingkat
energinya akan semakin tinggi.
Kelebihan
Kekurangan
Model atom Bohr memiliki nilai momentum sudut lintasan ground state yang
salah.
B. STRUKTUR ATOM
1. Konfigurasi Elektron
a. Aturan Aufbau
b. Aturan Hund
c. Larangan Pauli
Massa atom karbon adalah 12,011; maka 1 mol atom karbon memiliki massa
12,011
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚
𝑚𝑜𝑙 = =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐴𝑟
Contoh: hitung mol dari 30,5 gram Si
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 30,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑖 = = = 1,09 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 28,1 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
Komposisi
12,01
%𝐶 = 119,37 × 100% = 10,06%
1,008
%𝐻 = 119,37 × 100% = 0,844%
106,35
%𝐶𝑙 = 119,37 × 100% = 89,09%
Rumus Kimia
Rumus sederhana atau rumus empiris adalah sebuah rumus yang memakai
subscripts bilangan bulat sederhana untuk menyatakan jumlah atom relative dari
tiap unsur yang ada dalam satuan rumus.
Rumus molekul adalah suatu rumus yang menyatakan jumlah yang pasti dari tiap
macam atom yang terdapat dalam molekul.
Contoh: rumus molekul benzena adalah C6H6 dan rumus empirisnya adalah CH. Rumus
molekul hidrogen peroksida adalah H2O2 dan rumus empirisnya adalah HO.
Contoh:
Suatu senyawa hidrokarbon mengandung 24 gram C dan 8 gram H. Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut jika diketahui massa molekul relatifnya 32.
Senyawa Organik yang tersusun dari 40 persen karbon, 6.6 persen Hidrogen dan
sisanya Oksigen. (Ar C=12, H=1, O=16). Jika mr sebesar 90, maka tentukan
Rumus Empiris dan Rumus Molekul Senyawa Organik tersebut ?
Persamaan Reaksi
Langkah 1: Tulis persamaan reaksi, dengan cara menuliskan rumus molekul reaktan dan
produk
- Meski Na sudah setara, Cl belum setara, oleh karena itu ditambahkan koefisien 2
pada HCl
𝐶8 𝐻18 + 𝑂2 → 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂
Penyelesaian:
2 𝐶8 𝐻18 + 25 𝑂2 → 16 𝐶𝑂2 + 18 𝐻2 𝑂
Berapa mol oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran 1,8 mol C2H5OH? Hitung juga
mol CO2 dan H2O hasil pembakarannya!
𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 3𝑂2 → 2𝐶𝑂2 + 3𝐻2 𝑂
Penyelesaian:
Seng dan belerang direaksikan membentuk seng sulfida. Persamaan reaksinya adalah:
𝑍𝑛 + 𝑆 → 𝑍𝑛𝑆
Zn dan S bereaksi dengan perbandingan mol 1:1. Mol S yang dibutuhkan agar Zn habis
terpakai adalah 0,183 mol. Karena jumlah S adalah 0,202 mol, maka S nya berlebih dan
tersisa. Oleh karena itu pereaksi pembatasnya adalah Zn.
b. 𝑍𝑛 + 𝑆 → 𝑍𝑛𝑆
Molaritas
Solven = pelarut
Contoh:
2 g NaOH dilarutkan dalam air membentuk larutan dengan volume 200 mL. Berapa
molaritas NaOH dalam larutan?
Penyelesaian:
𝑚 𝑁𝑎𝑂𝐻 2𝑔
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = = 0,05 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻 40 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑛1 = 𝑛2
𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2
Contoh:
Berapa volume H2SO4 pekat (18 M) yang dibutuhkan untuk membuat larutan H2SO4 3 M
sebanyak 750 mL?
Penyelesaian:
𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2
18 𝑀 × 𝑉1 = 3 𝑀 × 750 𝑚𝐿
3 𝑀 × 750 𝑚𝐿
𝑉1 = = 125 mL
18 𝑀
Contoh:
Al(OH)3 dapat dibuat dari reaksi Al2(SO4)3 dengan NaOH. Persamaan reaksinya:
Berapa milliliter larutan NaOH 0,2 M yang dibutuhkan untuk direaksikan dengan 3,5 g
Al2(SO4)3?
Penyelesaian:
Tugas
1. Etilen (C2H4) terbakar di udara membentuk CO2 dan H2O dengan reaksi:
Berapa gram CO2 yang terbentuk jika campuran ini mengandung1,93 g C2H4
3. Reaksi:
Berapa gram endapan AgBr yang terbentuk jika 50,0 mL AgNO3 0,180 M
Tekanan
Pada permukaan air laut, tinggi kolom raksa adalah 760 mmHg.
1 𝑃𝑎 = 1 𝑁⁄𝑚2
P = tekanan
V = volume
T = suhu
Gas Ideal
Gas ideal adalah gas yang dianggap akan mengikuti hukum gabungan gas pada
berbagai suhu dan tekanan.
Volume rata-rata yang ditempati oleh 1 mol gas pada STP adalah 22,4L, sehingga
dapat dihitung harga R
𝑃𝑉 1 𝑎𝑡𝑚 × 22,4 𝐿 𝐿. 𝑎𝑡𝑚
𝑅= = = 0,0821
𝑛𝑇 1 𝑚𝑜𝑙 × 273 𝐾 𝑚𝑜𝑙. 𝐾
Contoh:
Penyelesaian:
Suhu
𝑇 = 20 + 273 = 293𝐾
Sehingga V
Contoh:
Berapa liter O2 pada keadaan STP yang diperlukan untuk membakar sempurna 4,5 L gas
butane (C4H10) pada STP?
Penyelesaian:
- Tulis persamaan reaksinya
- Menghitung mol
Tugas
1. Suatu sampel gas mengisi wadah 250 mL pada 27oC. Berapa volumenya pada
35oC apabila tekanan tetap?
2. Gas alam dikumpulkan dalam sebuah labu dengan volume 250mL dan suhu 25oC
hingga tekanan menjadi 550 torr. Berat gas tersebut 0,118 g pada 25oC. Hitung
berat molekul gas tersebut!
3. Terjadi reaksi antara zat yang mengandung sedikit aluminium dan NaOH
menghasilkan gelembung hidrogen. Berapa mL H2 diukur pada STP yang akan
dilepaskan bila berat Al 0,15 g?
2 𝐴𝑙 + 2 𝑂𝐻 − + 2 𝐻2 𝑂 → 3 𝐻2 + 2 𝐴𝑙𝑂2 −
Termodinamika
Aplikasi Termodinamika
Refrigerator
Humidifier
Pressure cooker
Water heater
Iron
Automotive engine
Jet engine
Power plant
Dimensional Homogenity
lbm dan lbf
Dimana,
𝑙𝑏𝑚. 𝑓𝑡
𝑔𝑐 = 32,2
𝑙𝑏𝑓. 𝑠 2
F = gaya (lbf)
m = massa (lbm)
g = gravitasi (ft/s2)
Kerja atau Usaha
Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan; hanya dapat berubah bentuk
Cairan dengan massa m diberi panas Q sehingga suhu naik dari T1 ke T2. Tenaga yang
berada di dalam air (internal energy) dapat dianalisis:
𝑄 = 𝑚. 𝑐. (𝑇2 − 𝑇1 )
𝑄 = 𝑚. 𝑐. 𝑇2 − 𝑚. 𝑐. 𝑇1 = 𝑈2 − 𝑈1
c = kapasitas panas
Entalpi
Entalpi adalah banyaknya energi yang dimiliki sistem (U) dan kerja (PV) sehingga bisa
dituliskan:
𝑑𝐻 = 𝑑𝑈 + 𝑑(𝑃𝑉)
∆𝐻 = ∆𝑈 + ∆(𝑃𝑉)
∆𝐻 = ∆𝑈 + (𝑃. ∆𝑉 + ∆𝑃. 𝑉)
Contoh:
1 lbm air diuapkan pada suhu 212oF dan tekanan 1 atm. Diketahui volume spesifik air
dan uap air masing-masing 0,0167 dan 26,8 ft3/lbm. Panas yang diperlukan 970,3 BTU.
Hitung ∆U dan ∆H!
Penyelesaian:
Proses Alir
a. Kran
b. Kompresor
c. Turbin
d. Heater
Irreversible adalah proses tidak dapat balik. Apabila piston ditekan, maka posisi
piston tidak berubah.
Reversible adalah proses dapat balik. Apabila piston ditekan, maka akan kembali
ke posisi semula.
𝑉2
𝑤 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉
𝑉1
W = kerja/usaha
P = tekanan
V = volume
𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉
Karena ∆V = 0, maka W =0
Sehingga,
𝑄 𝑄
∆𝑢 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∆𝑢 =
𝑚 𝑛
𝑄 = 𝑚. 𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝑛. 𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 )
m = massa (lb)
n = mol (lbmol)
Tekanan konstan → ∆𝑃 = 0
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊
𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊
𝑄 = (𝑈2 − 𝑈1 ) + (𝑃2 𝑉2 − 𝑃1 𝑉1 )
𝑄 = (𝑈2 + 𝑃2 𝑉2 ) − (𝑈1 + 𝑃1 𝑉1 )
𝑄 = 𝐻2 − 𝐻1 = 𝑛. 𝑐𝑝 (𝑇2 − 𝑇1 )
Dimana:
𝑐𝑝 = 𝑐𝑣 + 𝑅
R = 1,987 BTU/(lbmol.R)
= 10,73 psia.ft3/(lbmol.R)
= 82,06 atm.cm3/(gmol.K)
Isotermis (Proses dengan Temperatur Konstan)
Temperatur konstan → ∆𝑇 = 0 → ∆𝑈 =
0, ∆𝐻 = 0
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊
0= 𝑄−𝑊
𝑄=𝑊
𝑉2
𝑅𝑇 𝑑𝑉
𝑄 = 𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉 = ∫ 𝑑𝑉 = 𝑅𝑇 ∫
𝑉 𝑉1 𝑉
𝑉2
= 𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑉1
𝑅𝑇2 𝑅𝑇1 𝑃1
𝑊 = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛 ( ) = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑃2 𝑃1 𝑃2
𝑉2 𝑃2
𝑊 = 𝑅𝑇. 𝑙𝑛 = −𝑅𝑇. 𝑙𝑛
𝑉1 𝑃1
Adiabatis
𝑄 = 0 → ∆𝑈 = −𝑊
𝑉2
𝑐𝑣 (𝑇2 − 𝑇1 ) = − ∫ 𝑃 𝑑𝑉
𝑉1
𝑇2 𝑉1 (𝛾−1)
=( )
𝑇1 𝑉2
𝑉1 𝛾 𝑃1 = 𝑉2 𝛾 𝑃2 = 𝑉 𝛾 𝑃
Dimana:
𝑐𝑝
𝛾=
𝑐𝑣
Contoh soal:
Suatu gas ideal dengan tekanan mula-mula P1 dan volume V1 dipanaskan pada volume
konstan hingga tekanan menjadi 2 kali lipatnya (P2 = 2 P1), kemudian dibiarkan
mengembang secara isothermal hingga tekanan kembali menjadi P1. Setelah itu ditekan
(kompresi) lagi pada tekanan konstan hingga volumenya kembali ke V1.