Bab I PDF
Bab I PDF
BAB I
PENGANTAR MEKATRONIKA
Pendahuluan
Empat disiplin ilmu utama di bidang rekayasa pada abad-20 adalah teknik mesin, teknik
elektro, teknik sipil dan teknik kimia. Keempat bidang tersebut telah berkembang
menjadi disiplin ilmu yang mandiri dan cenderung tertutup. Saat ini muncul cara
pandang baru dalam mengembangkan disiplin ilmu. Displin ilmu dikembangkan dengan
cara menggabungkan beberapa disiplin ilmu untuk menjawab berbagai tantangan.
Teknik mesin tidak dapat menjawab berbagai persoalan tanpa bantuan teknik elektro,
begitu pula sebaliknya. Semangat berpikir multidisplin dalam menjawab berbagai
persoalan melahirkan multidisplin baru yaitu mekatronika.
Sejarah Mekatronika
Mekatronika lahir pada tahun 1969 di Jepang ketika Tetsuro Mori seorang insinyur
senior yang bekerja di Yaskawa Electric Corp. menemukan istilah tersebut. Pada
awalnya mekatronika dipandang sebagai sistem elektromekanikal atau kendali dan
otomasi. Sejak 1950an, Yaskawa telah mengembangkan konsep dan istilah baru yang
I.1
Bab I – Pengantar Mekatronika
merupakan gabungan dari beberapa istilah yang telah ada. Kata ‘minertia’ diberikan
kepada servomotor yang menggunakan inersia minimum dan digunakan untuk
mengembangkan sistem yang mampu memulai dan menghentikan kerja dengan sangat
cepat. Istilah lain yang dipopulerkan Yaskawa adalah ‘mochintrol’ yang merupakan
kependekan dari motor, machine, dan control. Mochintrol adalah aktuator elektrik yang
mempunyai kemampuan mengendalikan lengan dan jari-jari mekanik.
Yaskawa mendaftarkan kata mekatronik sebagai merk dagang pada tahun 1970 dan
berhak menggunakannya pada tahun 1973. Meskipun telah berusaha mempopulerkan,
kata mekatronika belum banyak dikenal oleh masyarakat sampai pertengahan 1980.
Sejak pertengahan 1980 kata mekatronika mulai dikenal banyak oleh masyarakat.
Yaskawa memutuskan tidak memperpanjang ijin merk dagang mekatronika dan
melepaskan kata mekatronika untuk digunakan dalam penelitian dan pengembangan
teknologi.
Sepanjang tahun 70-an, mekatronika terfokus pada teknologi servo untuk implementasi
sederhana seperti pintu otomatis dan autofocus pada kamera. Pada tahun 1980-an,
mekatronika menggunakan teknologi informasi dimana mikroprosesor embedded dalam
sistem mekanik dan ditujukan untuk memperbaiki kinerja, misal pada antilock braking
dan pintu elektrik. Perkembangan mekatronika selanjutnya pada tahun 1990-an adalah
penggunaan teknologi komunikasi untuk menggabungkan berbagai produk pada
jaringan yang luas.
Mekatronika berkembang terus tidak sebatas pada istilah yang semakin hari semakin
dikenal oleh masyarakat, namun juga dalam hal pemakaiannya. Dua hal yang
mendorong perkembangan industri yaitu pasar global dan kebutuhan akan produk yang
handal dan harga kompetitif. Agar dapat bersaing, industri harus mengembangkan
teknologi baru untuk merancang dan memproduksi produknya. Mekatronika sangat
berperan dalam hal tersebut dan dapat digunakan untuk memperpendek proses produksi.
Saat ini mekatronika tidak hanya merupakan gabungan dari mekanik dan elektronik,
namun juga termasuk didalamnya piranti lunak dan teknologi informasi. Mekatronika
I.2
Bab I – Pengantar Mekatronika
Ketika menggunakan mekatronika, langit adalah batas berbagai ide yang akan
dikembangkan untuk memperbaiki jalan hidup kita dan mengerjakan berbagai hal.
Kebutuhan akan perubahan yang terus menerus dan keinginkan pada dunia yang
komplek dan sempurna, mendorong munculnya inovasi dan teknologi secepat
perubahan waktu. Mendatang, mekatronika akan lebih fokus pada keselamatan (safety),
keandalan (reliability), dan keterjangkauan (affordability).
Mekatronika juga berperan besar dalam pengembangan teknologi robot terutama dalam
hal efisiensi, produktifitas, akuntabilitas, dan kendali. Robot tidak hanya pintar
mengulang pekerjaan dan mampu mengerjakan tugas berbahaya, namun juga berbiaya
rendah dengan tingkat kesalahan rendah.
Perkembangan mekatronika yang juga pesat adalah pada bidang kedokteran. Berbagai
peralatan kedokteran mutahir merupakan sistem mekatronika, seperti robot bedah
(surgery robot), magnetic resonance imaging (MRI), compatible robotics, haptic
training systems for surgeons, urological surgery and orthopaedics, high intensity
focused ultrasound dan blood sampling.
Definisi Mekatronika
I.3
Bab I – Pengantar Mekatronika
The word mechatronics is composed of “mecha” from mechanism and the “tronics”
from electronics. In other words, technologies and developed products will be
incorporating electronics more and more into mechanisms, intimately and organically,
and making it imposible to tell where one ends and other begins.
Definisi ini kemudian dikembangkan oleh peneliti dan salah satunya dipublikasikan
oleh Harashima, Tomizuka, dan Fukada pada tahun 1996. Pada papernya mereka
mendefiniskan mekatronika sebagai:
Definisi lain pada tahun yang sama diberikan oleh Auslander and Kempf.
I.4
Bab I – Pengantar Mekatronika
Aspek Mekanik
Bagian mekanik dari sistem mekatronika adalah bagian yang melaksanakan fungsi
gerak. Pada robot bagian mekanik disebut manipulator, yaitu tiruan organ manusia atau
hewan seperti terlihat pada Gambar 1.4(a). Bentuk mekanik umumnya sesuai dengan
fungsi sistem mekatronika. Pada printer, bagian mekaniknya berbentuk batang rel
tempat head bergerak dan mekanik penarik kertas. Lihat Gambar 1.4(b).
(a)
(b)
Gambar 1.4 Manipulator robot (a) dan bagian mekanik printer (b)
Aspek Elektronik
Bagian elektronik pada sistem mekatronika secara bersama-sama dengan bagian lain
melakukan fungsi tertentu. Sebagai contoh fungsi gerak yang dilakukan oleh bagian
mekanik membutuhkan rangkaian elekronik yang mengatur motor. Begitu pula posisi
mekanik yang dapat diketahui melalui sensor yang terhubung dengan rangkaian
elektronik. Selain itu bagian elektronik juga melakukan fungsi sebagai penghubung
antara pengguna dengan sistem mekatronika yaitu menggunakan perangkat I/O seperti
tombol, keypad, mouse, LCD, dan monitor komputer. Fungsi lain dari bagian elektronik
adalah sebagai pemasok daya. Lihat Gambar 1.5.
I.5
Bab I – Pengantar Mekatronika
Bagian kendali pada sistem mekatronika memegang peranan penting untuk mengatur
pergerakan mekanik. Sistem kendali akan mengatur mekanik agar dapat bergerak
menuju posisi tertentu. Umumnya bagian kendali berwujud mikroprosesor,
microcontroller, PC, dan PLC. Pada sistem mekatronika, aspek kendali lebih ditekankan
pada bagaimana strategi mengendalikan bagian mekanik dan bukan pada hardware
pengendalinya.
Aspek Komputer
Bagian atau aspek komputer pada sistem mekatronika lebih ditekankan pada software
sedangkan hardwarenya kerap dimasukkan dalam aspek elektronik. Fungsi software
adalah secara bersama-sama dengan hardware mengendalikan bagian mekanik. Selain
itu fungsi software adalah sebagai penghubung antara manusia dan mesin atau dikenal
sebagai HMI (human machine interface). Lihat Gambar 1.7.
I.6
Bab I – Pengantar Mekatronika
Spesifikasi sistem mekatronika sangat beragam dan tergantung pada jenisnya. Beberapa
spesifikasi umum yang kerap digunakan antara lain adalah derajat kebebasan (degree of
freedom, DOF) untuk robot, halaman per menit (pages per minute, PPM) untuk printer,
dan putaran per menit (radial per minute, rpm) untuk sistem mekatronika yang
berhubungan dengan putaran.
Rangkuman
Mekatronika adalah gabungan dari ilmu mekanik, elektronik, kendali, dan komputer.
Bagian yang melakukan fungsi gerak disebut bagian mekanik. Bagian elektronik adalah
bagian yang berwujud rangkaian elektronik dan mempunyai fungsi tertentu. Aspek atau
bagian kendali lebih ditekankan pada strategi pengendalian sistem mekatronika. Aspek
komputer pada sistem mekatronika lebih ditekankan pada bagian software yang
berfungsi antara lain untuk mengendalikan sistem dan penghubung sistem mekatronika
dengan manusia (HMI).
Tinjauan Ulang
I.7
Bab I – Pengantar Mekatronika
Daftar Pustaka
1. http://www.yaskawa.com/site/products.nsf/staticPagesNewWindow/mechatronics.ht
ml
2. http://www3.imperial.ac.uk/mechatronicsinmedicine
3. Craig, Kevin, Syllabus MANE 4490 – Mechatronics, Rensselaer Polytechnic
Institute, 2003
4. Perrin, Keith, Enabling Mechatronics Product Development with Digital
Prototyping, Autodesk White Paper, 2008
5. Törngren, Martin, Multiparadigm Modeling A Mechatronics and Embedded Control
Systems perspective, Department of Machine Design, School of Industrial
Engineering and Management KTH - Royal Institute of Technology, Stockholm,
Sweden
6. http://mechatronics.rpi.edu
7. Isserman, Rolf, Mechatronic Systems – Innovative Products With Embedded
Control, Institute of Automatic Control, Darmstadt University of Technology,
Germany, 2005
8. Vasilije S. Vasić and Mihailo P. Lazarević, Standard Industrial Guideline for
Mechatronic Product Design, FME Transactions (2008) 36, p103-108, Faculty of
Mechanical Engineering, Belgrade, 2008
9. Robert H. Bishop. Editor-in-chief. The Mechatronics Handbook, CRC Press, 2002.
10. Jad El-khoury, A Model Management and Integration Platform for Mechatronics
Product Development, Doctoral Thesis, Stockholm, Sweden 2006
I.8