Anda di halaman 1dari 35

BAB 1

MENYIMAK UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASI YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH DALAM


KONTEKS BEKERJA

Standar Kopetensi :Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya


Kopetensi dasar :Menyimak untuk menyimpulkan informasi tidak bersifat peritah dalam konteks
bekerja
Indikator :
- Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk nonverbal
(bagan/tabel/diagram/denah/maktris)
- Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian
simpulan dan pendapat yang akurat secara dekdutif atau induktif
- Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam menyimpulkan
sesuatu informasi

A. Kegiatan Menyimak dan Memahami Informasi Nonverbel


Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau
memperluas pengetahuan.Keterampilan menyimak perlu dilatih secara terus –menerus dan
berkesinambungan.Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang
disampaikan secara lisan dengan baik sekedar menggunakan indera pendengaran tetapi juga
berupa nenangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi yang disampaikan.
Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal.Infomasi verbal berwujud uraian,ulasan,atau penjelasan dan dapat
disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual,berupa bentuk atau gambar
serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan lebih
khusus.Contohnya :grafik,denah,bagan,diagram atau maktris.
Berikut ini pengertian dan contoh bentik nonverbal.
1. Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan
garis atau gambar.Grafik dibedakan menjadi tiga macam yaitu,grafik batang,grafik garis dan
lingkaran.
a. Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai
untuk menekankanadanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.
b. Grafik garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang dihubungkan dari titik-
titik data secara berurutan.Grafik ini dipakai untuk menggambarkan perkembangan atau
perubahan dari waktu ke waktu.
c. Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk
menggambarkan presentase dari nilai total atau seluruhnya.
2. Diagram
Diagram adalah (gambaran buram,sketsa)untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu.
3. Tabel
Tabel adalah daftar yang berisi ikhitiar dan sejumlah data informasi ,biasanya berupa kata-
kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem,urut kebawah dalam jalur dan deret
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat mudah disimak,
Contoh:
Data Tentang Kesegaran Jasmani Manusia Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin

4. Bagan
Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di
alam,teknologi,dan masyarakat manusia.Bagan digunakan untuk membantu memperjelas
proses kerja.
Contoh bagan:

Bagan Budidaya Belut


5. Peta
Peta adalah gambaran atau lukisan pada kertas yang menunjukan letak
tanah,laut,sungai,gunung-gunung,dan sebagainya atau represetasi melalui gambar dari
suatu daerah yang menyatakan sifat,batas,sifat permukaan dan sebagainya.
6. Denah
Denah adalah gambaran yang menunjukan letak kota,jalan,peta atau gambar rancangan
bangunan.
7. Matriks
Matriks adalah tabel yang disusun dalam jalur dan jajaran sehingga butir-butiruraian yang
diisikan dapat dibaca dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan.
Contoh:
Program Kerja Bimbingan Konseling SMK Mitra Kencan Jakarta
No Nama kegiatan Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan
1 Penyusun personil
2 Bimbingan konseleng
3 Konsultasi program
4 Pengadaan sara prasarana
5 Layanan bimb.konseleng
6
7
8
9
10
11

B. Pengalihan informasi verbal dan nonverbal


Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengalihkan atau mengubah informasi verbal ken
nonverbal,adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan dengan seksama isi informasi verbal yang diubah.
2. Perhatikan data-data berupa lambang,satuan atau angka-angka serta perbandingannya
untuk menentukan bentuk visual yang efektif,apakah tabel,grafik,diagram, dan yang
lainnya.
3. Catatlah hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
4. Buatlah bentuk noverbal yang tepat untuk mengungkapkan informasi tersebut.
5. Gambaran,bagan, atau grafik dibuat dengan benar ,baik,tepat dan seimbang dengan isi.
6. Tentukan warna,lambang, atau bentuk untuk menggambarkan atau membedakan data-
datanya.
Contoh soal:
Ubahlah informasi verbal dibawah ini menjadi informasi nonverbal dalam bentuk diagram
Berdasarkan perhitungan suara putaran pertama pemilu 2004, Yudhoyono-Yusuf
Kalla menempati urutan pertama dengan peroleh suara sebanyak 35.687.602 atau sebanyak
33,60% dari total perolehan suara.Megawati-Hasyim menempati urutan kedua dengan
peroleh jumlah suara sebanayak 27.910.706 atau 26,27% dari total perolehan suara.Urutan
ketiga ditempati oleh Wiranto-Salahuddin dengan peroleh suara sebanyak 23.583.501 atau
22,20% dari total perolehan suara.Urutan keempat ditempati Amien Rais-Siswono dengan
peroleh suara sebanyak 15.800.979 atau 14,08% dari total perolehan suara sedangkat duet
Hamzah-Agum menempati urutan terkhir.Total perolehan suara yang telah terkumpul
samapai 19 Juli 2004,pukul 21.00 adalah 106.228.247 orang.
Inti dari informasi verbal diatas,adalah sebagai berikut.
1. Informasi tentang perhitungan suara pemilu Presiden 2004.
2. Perhitungan suara sementara putaran pertama pemili Presiden 2004 Yudhoyono-Kalla
menempati urutan pertama pemilu dengan perolehan suara sebanyak 35.687.602
33,60%.
3. Megawati-Hasyim menempati urutan kedua dengan peroleh suara 27.910.706 atau
22,20%.
4. Wiranto-Salahuddin berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 23.583.501 atau
22,20%.
5. Amien-Siswono memperoleh jumlah suara 15.800.79 atau 14,80%.
6. Hamzah-Agum menempati urutan terakhir dengan jumlah perolehan suara 3.253.014
atau 3,06%.
7. Total perolehan suara yang tekumpul sampai 19 Juli 2004 pukul 21.00 adalah
106.228.247 orang.

Latihan soal!
Simaklah informasi tentang “kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, Bahasa Daerah
dan Bahasa Asing di Indonesia “ kemudian buatlah bagan atau simpulan tersebut secara
tertulis /lisan dari simakan tersebut.
C. Menyampaikan Pendapat melalui simpulan secara deduktif dan induktif
Penyimpulan secara dekduktif ialah cara mengamblan simpulan dari pertanyaan yang bersifat
umum diikuti oleh uraian atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus.
Perhatikan contoh berikut.
1. Negara adalah institusi mapan ,tetapi dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala
perubahan yang terjadi. Negara mewadahi selusuh kepentingan masyarakat. Ia
menyediakan kerangaka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk ditafsirkan.
Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer,sebagai penyelenggara negara
dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
2. Hasil perolehan suara dari penyelenggara pemili pilihan Presiden tahun 2004 cukup
signifikan. Peringkat pertama diraih oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf
Kalla dengan presentase suara terbanyak,yaitu 33,60 persen.Peringkat kedua diraih oleh
pasangan Megawati dan Hasyim Muzadi dengan presentase suara 22,20 persen.Disusul
peringkat ketiga yaitu pasangan Wiranto dan Salahuddin.Selanjutnya peringkat ke empat
ialah pasangn Amien Rais dan Siswono. Terakhir adalah pasangan Hamzah has dan Agum
Gumelar.
Penyimpulan cara induktif ialah cara mengambil simpulan dari pernyataan-pernyataan atau
fakta-fakta yang bersifat kusus menuju ke sesuatu simpulan yang bersifat umum.
Perhatikancontoh berikut.
1. Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangka imajinasinya,barulah
tercermin sebuah puisi. Pengarang novel akan merangkai ceritanya dengan
pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didasar
kain dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi itu
diperlukan yang mencipta suatu karya.
2. Plagiat iyalah pengambilan atau penerjemahan suatu hasil begitu saja dengan tidk
menyebutkan pengarang asli melainkan menurunkan nama sendiri sebagai pengarang.
Plagiat tidak diperkenankan dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang beredar
merupakan karya plagiat. Dalam dunia karya satra memang terdapat larangan keras
untuk pengarang plagiat.

Latihan soal!
1. Perhatikan monolok “Cikungunya” kemudian buatlah simpulan secara tertulis / lisan dari
simakan tersebut.
2. Berikan pendapat atau opini dari sebuah grafik / matriks dengan menggunakan tehnik
penyampaian yang akurat
Grafik pengunjung perpustakaan SMK Muhammadiyah Kanada tahun 2014
BAB 2
MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DIUNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK DALAM
KONTEKS BEKERJA

Standar kopetensi
-Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya.
Kopetensi dasar
-Menyimak untuk memahami perintah yang di ungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja
Indikator
-Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan atau tulisan)
-Mmenuliskan isi kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
-Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis
-Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi
perintah

A.Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah


Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu
atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.
Ciri-ciri kalimat perintah adalh sebagai berikut.
1.Menggunakan partikel - lah
Contoh
a. Pergilah dari sini!
b. Cepatlah kamu mandi!
c. Bantulah adikmu!
2.Berpola kalimat inversi(PS)
Contoh
A .Ambilkan buku itu!
b. Santaplah makanan itu!

3.Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis


Contoh
a.pergilah dari sini!
b.Ayo masuk!
c.Pulanglah!
B. Jenis – jenis Kalimat perintah
1. Kaliat perintah biasa
Contoh:
a.Masukan barang-barang ini ke bagasi mobil!
b.Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang!
2.Kaliat perintah ajakan
Contoh:
a. Marilah kita gunakan tekstil buatan dala negri demi enyukseskan program peerintah.
b. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.
3.Kalimat perintah larangan
Contoh:
a. Jangan membuang sampah disini.
b. Jangan dekati tempat ini.
4.Kalimat perintah permintaan
Contoh:
a. Saya berharap anda hadir diacara itu.
b. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.
5.Kalimat perintah permohonan
Contoh:
a.Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
b.Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau ridhoi.
6.Kalimat perintah pembiaran
Contoh:
a. Biarlah aku membawa barang itu.
b. Biarlah dia pergi sendiri.
7.Kalimat perintah sindiran
Contoh:
a.Maju kalau kamu berani.
b.Ambil saja kado yang kau berikan kalau kamu tidak malu terhadapnya.
8.Kalimat perintah yang menuntut proses atau langkah krja
Contoh:
a.Urutlah dari nomer kecil hingga nomor yang besar.
b. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.
9.Kalimat perintah yang berbentuk kalimat berita
Contoh:
a. Hendaknya anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
b. Terima kasih anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.
Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan karena halusnya
sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut berupa perintah.
Kalimat dapat diperluas dengan menggunakan unsur-unsur berikut.
1.Menggunakan kata-kata seperti mohon,tolong,sudilah,harap,silshksn,hendaknya,sebaiknya.
Contoh:
a. Mohon kembalikan buku iti dimeja saya
b. Silahkan masuk.
c. Tolong buatkan kopo untuk Ayah.
d. Hendaknya kamu pulang sekarang.
e. Harap datang tepat waktu.
f. Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit.
g. Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas saya.
2.Menggunakan partikel-lah.
Contoh:
a. Berangkatlah lebih halus daripada berangkat.
3.Pengubahan ke struktur tanya.
Contoh:
a.Apakah tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?
4.Pengubahan ke struktur berita.
Contoh:
a.Panitia sangat gembira jika Bapak/Ibuk berkenan hadir pada acara perpisahan

C.Berbahasa Respons terhadap Perintah


Langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah adalah sebagai berikut.
1.Membaca kebali isi perintah secara hati-hati,teliti, dan seksama.
2.Meruuskan/menuliskan kembali isi peritah.
3.Isi perintah ditulis dalam bentuk kerangka/tabel/bagan sehingga mudah dipahami
4.Membuat perencanan dalam bentuk kerangka/tabel/bagan segala kegiatan yang akan dilakukan
dalam rangka meenuhi perintah.
5.Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah
disusun.
LATIHAN SOAL
1.Dengarkan monolog tentang “Petunjuk Mengendarai Sepeda Motor” kemudian tulislah inti
perintah yang terdapat dalam monolog tersebut.
2.Siaklah ilustrasi dibawah ini kemudian buatlah rencana tidak lanjut dalam bentuk kerangka atau
bagan dan jelaskan.
Sebuah ilustrasi.
Dalam rangka memperingati HUT SMK Muhammdiyah Wonosari, Waka kesiswaan
mengumpulkan beberapa pengurus IPM. Kemudian,beliau menjelaskan bahwa IPM akan
mengadakan pentas seni dan bazar untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-20 sekolah. Beliau
melanjutkan:
“Dalam rangka HUT sekolah kita , IPM akan mengadakan kegiatan pentas seni dan bazar.
Saya meminta seluruh pengurus IPM terlibat menyukseskan acara ini. Berhubung masih ada
waktu satu bulan,saya ingin ketua IPM dan pengurus seksi mulai mempersiapkan segala
sesuatunya, seperti membuat kepanitiaan lalu menyusun rencana kerja dan setruktur kerja.
Saya berharam seminggu sebelu acara, semuanya sudah siap. Jika diperlukan, kalian bisa
bekerja sama dengan sponsor atau dunia usaha yang menjadi anggota majelis sekolah kita
untuk membantu pendanaan dan penyediaan barang buat bazar. Segala hal yang masih
belum jelas dapat di konfirmasikan kepada saya. Mulai saat ini kita saling berkomunikasi
untuk mempersiapkan segalanya hingga menjelang pelaksanaan acara. Demikian pertemuan
kita , selamat bekerja!”
BAB 3
MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA

Standar Kopetensi
-Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat madya
Kopensi Dasar
-Memahami perintah kerja tertulis
Indikator
-Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku ditempat kerja
-Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca
informasi dari perintah kerja tertulis
-Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
-Menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan/tulisan) kepada pemberi
perintah
A.Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi.
1.himbuan/larangan, misalnya himbuan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
2.petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
3.peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas, peratuaran waktu berkunjung;
4.pedoman, misalnya pedoman penulisan kaya ilmiah;
5.undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba,undang-undang
pendidikan.
B.Bagian-bagian Surat Dinas
1. kepala srat
a. kepala surat berisi nama dan alamat lengkap perusahaan,nomor telepon,nomor kotak pos,
alamat kawat, serta lambang instansi.
b. nama instansi ditulis dengan huruf kapital,alamat lengkap dan lainnya ditulis dengan huruf
awal kapital,kecuali kata tugas.
c.nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempan instansi berada.
d.nama-nama yang tercantumpada kepala surat jangan disingkat. Misalnya,Jln atau Jl. Tetapi
ditulis lengkap jalan, dan sebagainya.
Contoh Kepala Surat
PEMEMERINTAH KOTAMADYA JAKARTA PUSAT
SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
Jalan Salemba Raya No. Telepon 3908701, Faks. 3923219
Jakarta 10440
2.Nomor Surat
Nomor surat dapat disingkat No. Dan penulisannya tidak harus dibatasi dengan tanda garis miring,
tetapi dapat pula menggunakan tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula isi kode surat tidak
harus ditulis dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka.
Contoh:
Nomor :05.11.VI.05
No. :05/11/VI/05
3.Lampiran
Kata lampiran atau lamp. diikuti tanda titik dua disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah
Barang ditulis dengan huruf dan tidak di akhiri dengan tanda baca lain. Awal kata yang
Dinyatakan ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Lampiran : Dua berkas
Lamp. : Dua lembar
4.Hal
Kata lampiran atau lamp. diikuti tanda titik dua dilanjutkan dengan sesuatu yang ingin
disampaikan. Kalimat yang menyebutkan sesuatu tersebut diawali dengan huruf kapital dan tidak
diakhiri dengan tanda baca apa pun.
Contoh:
Perihal :Pemakaian pakaian seragam
Hal : Upacar bendera
5.Tanggapi suratdi
Tanggal surat ditulis dengan angka,yang diikuti nama bulan dan angka tahun yang tidak disingkat.
Contoh:
8 Juli 2005
6.Alamat yang dituju
Alamat surat dapat ditulis dengan dua cara. Pertama, alamat ditulis di sebelah kanan dibawah
Tanggal surat. Kedua, alamat ditulis disebelah kiri dibawah bagian Hal dan sebelum salm
pembuka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat surat adalah:
a. Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap. Usahakan jangan sampai salah.
b. Penulisan diri penerima surat diawali huruf kapitalpada setiap unsurnya.
c. Penulisaan alamat penerima surat juga harus lengkap,cermat, dan informatif.
d. Penulisan Yang terhormat cukup disingkat Yth. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. Tidak
diperlukan karena kata kepada berfungsi sebagai penghubung antar bagian kalimat yang
menyatakan arah.
e.Kata ibu ,bapak, atau saudara ditulis sebelum nama penerima surat. Penulisan kata bapak atau
ibu harus ditulis lengkap tidak boleh disingkat dan diawali huruf kaptal yaitu, Bapak atau Ibuk
sedangkan penulisan kata saudara dapat disingkat menjadi Sdr.
f. Jika orang yang dituju bergelar akademik atau berpangkat militer, kata sapaan Bapak, Ibuk, dan
Sdr tidak diperlukan.
g. Kata-kata yang disebutkan pada bagian alamat surat (jalan, nomor, RT/RW, nama kota) ditulis
secara lengkap, diawal huruf besar, dan tidak diakhiri tanda baca apapun.
Contoh:
Yth. Bapak Sunardi Yth. Dr. Suparman
Kepala Biro Keuangan Jalan Kayu Jati No. 1
Departemen Keuangan Bekasi
Jalan Sultan Agung No. 17
Jakarta
7.Salam Pembuka
Salam pembuka ditulis disebelah kiri dibawah alamat surat dan diatas kalimat pembuka surat.
salam pembuka yang biasa digunakan ialah ungkapan Dengan Hormat. Kecuali itu sering juga
digunakan rumusan: salam sejahtera,saudara... (yang terhormat); Bapak/Ibuk ... (yang terhomat);
Assalammualaikum W.W.; dan sebagainya. Cara penulisan salam pembuka adalah huruf awal kata
pertama memakai huruf kapital, sedangkan huruf awal kata kedua memakai huruf kecil. Pada
akhir ungkapan salam pembuka dibubuhkan tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat
8.Isi surat
Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu paragraf pembuka,paragraf isi, dan paragraf penutup.
paragraf pembuka sifatnya mengantar isi surat. Paragraf berisi pemberitahuan,
pertanyaan, pernyataan,permintaan, atau balasan/jawaban. Paragraf isi berupa inti surat yang
ingin disampaikan kepada penerima surat. Isi surat harus singkat, lugas, dan jelas. Paragraf
penutup merupakan simpulan surat. Paragraf penutup biasanya berupa ucapan trimakasih atau
harapan dari isi penulis surat.
9.Salam penutup
Salam penutup ditulis disebelah kanan bawah. Salam penutup yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:hormat kami wasalam. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup
adalah sebagai berikut: huruf awal kata pertama memakai huruf kapital, sedangkan huruf awal
kata kedua memakai huruf kecil. Pada akhir ungkapan salam penutup dibubuhkan tanda koma.
Contoh:
Hormat kami,
10.Tanda tangan
Tanda tangan ditulis dibawah salam penutup dan diperlukan demi keabsahan surat dinas.
11.Nama terang
Nama pengirim surat ditulis dibawah tanda tangan. Penulis nama tidak perlu menggunaka huruf
kapital semua,tetapi cukup pada huruf awal pada setiap unsur nama. Nama tidak perlu ditulis
didalam kurung, tidak perlu diberi garis bawah, dan tidak perlu di akhiri tanda titik.
12.Jabatan
Nama jabatan dicantumkan dibawah nama pengirim.
13.Tembusan
Kata Tembusan diletakkan disebelah kiri pada bagian kaki surat. Letaknya lurus dengan bagian
Nomor dab hal, serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan tembusan di akhiri tanda titik
dua,tanpa diberi garis bawah. Bagian ini hanya dicantumkan jika sebuah surat memerlukan
tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang
bersangkutan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah:
a. Jika pihak yang diberi tebusan itu lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai dengan
jenjang jabatan . jika pihak yang diberi tembusan hanya satu,tidak perlu diberi nomor.
b. Pihak yang diberi tembusan hendaklan nama jabatan atau nama orang dan bukan
nama kantor atau instansi.
c. Tidak perlu digunakan sapan kepada Yth. Atau Yth.
d. Di belakang pihak yang beriri tembusan tidak perlu diberi ungkapan seperti untuk
perhatian, untuk menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang
mengikat.
e. Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap
surat dinas memang harus memiliki arsip.
Contoh:
1. Tembusan :
Kepala bagian pengadan barang
2. Tembusan:
a) Direktur Pemasaran
b) Menejer Pemasaran
c) Kepala Bagian Promosi
C.Model-model srat berisi perintah kerja
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat
komunikasi yang paling efisien,efektif,ekonomis, dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi
sebagai alat bukti tertulis,alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja.
Surat yang berhubungan dengan pekerjaan disebut surat dinas atau surat resmi. Surat ini
umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja yang dapat dijadikan pedoman bagi
karyawan pada suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Model surat yang berisi informsi kerja atau
perintah kerja, antara lain surat perintah, surat edaran, memorandum, pengumuman,dan disposisi.
1.Surat perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan ke bawahan yang berisi
petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakir setelah tugas
yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporka hasil pekerjaan tersebut tersebut
kepada pimpinan.
Surat perintah terdiri atas:
a. Kepala surat
b. Pembukaan
c. Isi surat perintah
d. Kaki surat/bagian akhir surat
e. Contoh surat perintah pada instansi swasta.
HARIAN UMUM PEDOMAN
Jalan Teratai 13
Bekasi

Latian soal
Buatlah satu contoh surat perintah dari sebuah instansi.
2.Surat edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada
pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan
pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan.
Ada dua macam bentuk surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran
umum ditunjukan kepada orang banyak atau umum. Serat edaran khusus ditunjukan kepada orang
atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
a. Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
b. No,Hal, lampiran,tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
c. Perkataan”edaran” biasanya ditulis ditengah
d. Isi surat edaran: salam pembuka, isi surat, dab penutup surat
e. Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran
Contoh surat edaran bersifat umum

Contoh surat edaran bersifat khusus

Latihan soal
Buatlah surat edaran yang berisi pemberitahuan kepada siswa SMK yang berminat mengikuti lomba
puisi! Isi surat lebih detail ditentukan sendiri.

3.Surat Pengumuman
Pengumuman berasal dari kata”umum” ,mendapat konfik pe-an dan bunyi sengau ng.
Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berati
memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman berati pemberitahuan orang banyak tentang
sesuatu masalah, agar diketahui atau dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan.
Berdasarkan sifat dan aslnya,pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
a. Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya
dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system)
b. Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan
melalui telegram surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan
lain-lain.
c. Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansi.
Surat pengumuman dapat dibedakan disebarkan dengan beberapa cara , diantaranya.
1) Menyebarkannya sebagai surat edaran,
2) Memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
3) Memasangnya di koran-koran sebagi iklan
Contoh surat pengumuman:
PT Tanjung mulia
Jalan Diponegoro No. 5, Palembang

PENGUMUMAN
No. 215/033/05
Tentang
Kesempatan Kerja bagi Para Lulusan SLTA

PT Tanjung Mulia membuka kesempatan bagi para lulusan SLTA untuk diangkat sebagai karyawan/i di
perusahaan kami. Lamaran ditulis di atas kertas bermaterai Rp 6000,- dengan dilampiri ijasah (foto
kopi), riwayat hidup, foto 3 X 4 = 3 lembar, SKKB dan surat keterangan sehat dari dokter. Pendaftaran
dibuka mulai tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Januari 2005. Pelamar datang sendiri di kantor kami
pukul 08.00 – 12.00 WIB. Demikian pengumuman kami untuk diketahui
Palembang, 1 Januari 2005
Direktur PT Tanjung Mulia

Drs. Ir. Anggi Surendra


Latihan soal
Tulislah sebuah pengumuman tentang kegiatan lomba membuat karya tulis yang diselenggarakan
oleh dinas pendidikan kabupaten Gunungkidul. (kaitnya dengan syarat-syarat silakan ditentukan
sendiri)!

4.Memo atau Memorandum


Memorandum biasa digunakan untuk surat menyurat secara intern dalam lingkungan
kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi momo
singkat, sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan,
araha,peneranagan,perintah,pertanyaan, dan lain sebagainya.
Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:
a. Ciri Bentuk
Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi: pihak yang
dituju, pengirim memo, perihal memo, tanggal pengirim memo, paraf dan nama pengirim.
b. Ciri Isi
Isi memo disampaikan dengan bahas singkat. Penulisan memo harus langsung
menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya
yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.
Bacalah contoh memo berikut ini dan perhatikan ciri-cirinya!
Contoh 1

Contoh 2

Keterangan
(1) Kop srat memo (5) pengirim memo
(2) Tanggal surat memo (6) perihal pokok memo
(3) Judul memo (7) isi memo
(4) Alamat momo (8) tanda tangan dan nama terang pengirim memo
Latihan soal
Buatlah sebuah memo yang isinya perintah kerja dari Direktur CV AVIVA kepada kabag
keuangan, isinya meminta laporan keuangan perusahan selama tahun 2006 januari sampai
dengan november, rangkap sepuluh, dibagikan setiap manajer sebelum rapat akhir tahun,
dan yang harus selesai seminggu setelah memo diterima!
5.Disposisi
Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk di isi oleh
pemimpin tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa
saran/tanggapan/intruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.
Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
a. Disposisi langsung yaitu, disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat, dan
b. Disposisi tidak langsung yaitu, disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri(lembaran
disposisi).
Contoh disposisi:

Latihan soal
Buatlah disposisi dari kepala sekolah SMK Muhamaddiyah Wonosari yang menyuruh
kepada waka kesiswaan untuk mengikuti seminar kenakalan remaja di aula Dinas Pendidikan
Wonosari pada tgl 25 juli 2009. Surat undangan diterima pada tanggal 23 juli 2009.
d.Perintah Kerja Berbentuk Manual
petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana
melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu obyek atau alat. Petunjuk penggunaan
umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa
yang lugas dan mudah dipahami.
Berikut contoh buku petunjuk cara kerja pesawat telepon. Perhatikan dengan seksama!!

Latihan soal!
1)Carilah sebuah petunjuk kerja kemudian carilah 5 informasi yang terdapat di petunjuk kerja
tersebut.

e.Menindak lantuji perintah keja tertulis


Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis,ialah seperti berikut.
1. Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan seksama.
2. Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
3. Membuat rencana tidak lanjut berdasarkan perintah
4. Merancang bagan atau prosedur kerja yang diprintahkan.
5. Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.

Latihan soal
A. Perbaikilah beberapa kalimat yang biasanya digunakan dalam bahasa surat dibawah ini!
1. Berhubung karena ada musibah,lomba lukis di undur satu minggu.
2. Kepada siswak kelas tiga diharap segera menandatangani ijasah.
3. Bagi nasabah yang akan mengambil tabungan harus menunjukan kartu pengenal asli.
4. Dimohon kepada pengurus OSIS agar berkumpul di aula.
5. Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami lampirkan foto, daftar riwayat hidup.
6. Bersama ini kami beritahukan tanggal jatuh tempo pelunasan telah terlewati,
7. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasis

BAB 4
MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA, BENTUK KATA UNGKAPAN, DAN KALIMAT DALAM
KONTEKS BEKERJA

Standar kopetensi
-berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat madya
Kopensi Dasar
-membaca untuk memahami makna kata, bentuk kataungkapan,dan dalam konteks bekerja
Indikator
-mengelompokkan kata,bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
-mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonom dan antonom dalam teks bacaan
-mengidentifikasi kata (termasukbentuk kata baru), frasa, kalimat yang di
persoalkankebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkn paradigma atau analogi
-mengidentifikasi kata,frasa,kalimat, atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan kaidah atau kelaziman

A.Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata


1. Kata kerja (verba)
kata kerja ialah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata kerja biasanya berfungsi
sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata kerja apabila memenuhi
persyaratan berikut:
a. Dapat diikuti oleh gabungan kata (frase) dengan + kata sifat.
Contoh:
Pergi (pergi dengan gembira.)
Tidur (tidur dengan nyenyak.)
Jalan (jalan dengan santai.)
b. Dapat diberi aspek waktu,seperti akan, dengan, dan telah.
Cntoh:
(akan) mandi
(sedang) tidur
(telah) pergi
c. Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
(tidak) makan
(tidak) lihat
(tidak) pulang
d. Berawalan me- dan ber-
Contoh:
Melatih merakit berpikir
Melihat berdiskusi berusaha
2.kata Sifat (Abjektiva)
Kata sifat ialah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya
keadan orang, binatang, benda. Kata sifat berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat
digolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan berikut:
a. Dapat diawali dengan kata sangat, paling dan di akhiri dengan kata sekali.
Contoh:
Indah (sangat indah/indah sekali)
Baik (sangat baik/baik sekali)
Tinggi (sangat tinggi/tinggi sekali
b. Dapat diberi awalan se- dan ter-
Contoh:
Luas (seluas/terluas) buruk (seburukterburuk)
Bodoh (sebodoh/terbodoh) baik (sebaik/terbaik)
Mudah (semudah/termudah)
c. Dapat diingkarai dengan kata tidak.
Contoh:
Murah (tidak murah)
Sulit (tidak sulit) pahit (tidak pahit)
3.Kata keterangan (adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva,
nomina, predikatif, atau kalimat. Berikut adalah macam-macam adverbia:
a. Adverbia dasar bebas, misalnya; alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah,pula, saja, saling.
b. Adverbia turunan terbagi atas tiga bentuk berikut.
1) Adverbia reduplikasi, misalnya; agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling.
2) Adverbia gabungan, misalnya; belum boleh, belum pernah, atau tidk pernah.
3) Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya; terlampau, agaknya, harusnya,
sebaiknya,sebenarnya,secepatnya.
4.Kata Benda (Normal), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)
4.1 Kata benda
Kata benda ialah kata yang mengacu pada benda,orang, konsep, ataupun pengertian yang
berfungsi sebagai objek dan subyek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda
apabila memenuhi persyaratan berikut:
a. Dapat diikuti oleh frasa yang + sangat.
Contoh:
Mobil (mobil yang bagus/ mobil yang sangt bagus)
Pemandangan (pemandangan yang indah/ pemandangan yang sangat bagus)
Pemuda (pemuda yang gagah/ pemuda yang sangat gagah)
b. Berimbuhan pe-, -an, pe-/-an,per—an, ke-/-an.
Contoh: permainan, perjunjukan, kesehatan.
c. Dapat diingkari kata bukan.
Contoh:
Saya (bukan saya)
Roti (bukan roti)
Gubuk (bukan gubuk)
4.2. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain.
pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
a. Aku sudah mencoba membujuknya . c. Dia telah meninggalkan kita
b. Kami sangat berharap kepada kalian. D. Itu memang miliknya
4.3 Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atu numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang,
Binatang, dan benda.
Contoh:
a. Ibu membeli gelas selusin.
b. Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
c. Bapak Bardi memiliki dua puluh ekor kambing.
d. Sepertiga dari harta warisan itu disumbangkan ke panti asuhan.
5.Kata Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi empat jenis kata, yaitu:
a. Kata depan (preposisi)
Kata depan adalah kata yang mehubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh:
Di (sebelah) utara = menunjukan arah
Ke timur = menunjuk arah
Dari pasar = menunjuk tempat
Pada hari senin = menunjuk waktu
b. Kata sambung (kojungsi
Kata sambung adalah kata yang menghubungan dua satuan bahasa yang sederajat: kata
dengan kata: frasa dengan frasa: klausa dengn klausa.
Contoh:
Adik dan kakak
Makan atau minum
Tidak makan, tetapi minum
Ia tidak naik kelas karena bodoh
Adi meletakkan tasnya,lalu ia membuka seragamnya
c. Kata sandang (artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Contoh:
Sang guru (sang bermakna tunggal)
Para pemimpin (para bermakna jamak)
Si cantik (si bermakna netral)
d. Kata seru (interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
Contoh:
Aduh, kakiku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu berani mencuri?
Ayo, jangan putus asa.
“wah, mahal sekali!” kata adik.
Kata yang di cetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah hai, nah, oh,
celaka, gila, masya allah, danalhamdulilah.
e. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau
mengukuhkan sebuah kalimat yang komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya,
perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh partikel: -lah, -kah,-deh, -dong, -kek, dan –pun.
B.Klasifikasi kata berdasarkan bentuk kata
1. kata dasar
Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan atau yang belum diberi awalan, akhiran, sisipan,
dan penggabunagn awalan akhiran. Kata-kat seperti baik, getar, kerja,sakit, gunung disebut sebagai
kata dasar karena kata-kata itu tidak berimbuhan atau belum diberi imbuhan.
2.Kata Turunan
Sebuah kata dapat menyampaikan beberapa pengertian melalui bemtukan-bentukan. Dari satu
kat pula, kita dapat membuat atau mengembangkannya menjadi beberapa kata turunan. Dari kata
turunan tersebut, kita dapat mengungkapakan satu bahkan beberapa ide/perasaan. Pemekaran kata
dengan memberi imbuhan itupun akan membuat kata-kata tersebut mengalami perubahan jenis
atau kelas katanya. Coba anda amati kata satu termasuk kata bilangan yang berarti “bilanagn asli
pertama”. Kata satu di beri awalan ber- menjadi bersatu. Kata tersebut mengalami perubahan arti,
meskipun masih memiliki arti dasar yang tetap, yaitu “satu” , bersatu artinya berkumpul atau
bergabung menjadi satu. Kata bersatu bukan merupakan kelas kata bilangan lagi, tetapi termasuk
kelas kata kerja,
Perhatikan tabel berikut dengan cermat.

Kata asal pelaku Proses Hal/Tempat perbuatan Hasil


verba
Asuh Pengasuh Pengasuhan - Mengasuh Asuhan
Baca Pembaca Pembacaan - Membaca Bacaan
Bangun Pembangun Pembangunan - Membangun Bangunan
Buat Pembuat Pembuatan Perbuatan Membuat Buatan
Cetak Pecetak Pencetakan Percetakan Mencetak Cetakan
Edar Pengedar Pengedaran Pengedaran Mengedar Edaran
Potong Pemotong Pemotongan Perpotongan Memotong Potongan
Sapu Penyapu Penyapuan Persapuan Menyapu Sapuan
Tulis Penulis Penulisan - Menulis Tulisan
Ukir Pengukir Pengukiran - Mengukir Ukiran
Impor Pengimpor pengimporan - Mengimpor Imporan

3.Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata maupun
sebagian. Semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda penghubung(-).
Contoh:
Lauk-pauk mondar-mandir laba-laba
Anak-anak porak-poranda dibesar-besarkan
Berjalan-jalan biri-biri hura-hura
Gerak-geri kupu-kupu
Macam-macam kata ulang
a. Ulang seluruh kata dasar
Contoh:
Anak-anak meja-meja makan-makan
Buku-buu ibu-ibu main-main
b. Ulang kata dengan memberi imbuhan
Conto:
Berjalan-jalan bermanja-manja
Dibesar-besarkan dipukul-pukulkan
Berlari-larian menarik-nari
c. Uang seluruh kata, namun terjadi perubaha suara pada kata yang kedua
Contoh:
Gerak-gerik caci-maki
Mondar-mndir compang-camping
Hura-hara ceranag-benderang
Bolak-balik carut-marut
Lauk-pauk
d. Ulangan seluruh kata yang dinamakan kata asal
Misalny:
Anai-anai ubur-ubur agar-agar
Kunang-kunang lobi-lobi
Kupu-kupu mata-mata
4.Kata Majemuk
Kat majemuk adalah gabunagn dua kata atau lebih yang membentuk satu pengertian.
Contoh:
Duta besar terjun payung lapangan udara
Kereta api senja utama buku sejarah baru rumah sakit jiwa
Meja tulis guru kereta api cepat luar biasa
Siap tempur rumah makan
Contoh diatas menunjukan bahwa kata dasar majemuk dapat terdiri dari gabungan dua
Kata,tiga kata, empat kata, lima kata, bahkan dapat lebih. Hal yang terpenting adalah
gabungan kata-kata itu harusmenunjuk satu arti dan tidak melebihi batas fungsi sebagai kata. Cara
penulisan kata majemuk ada yang terpisah atas dua kata atau lebih, seperti contoh tadi (duta besar,
rumah makan) ada yang ditulis serangkai (jika hubungan dua kata sudah sangat padu).
Contoh:
Matahari kacamata
Sapu tangan beasiswa
Olahraga antarkota
Latihan soal
Wacana
Kebiasaan Lama Kurangi Sampah Plasti
Kebiasaan lama tak selalu jelek. Bahkan ada yang ramah lingkungan. Sewaktu kecil,
sampai awal tahun 1980-an, kita masih terbiasa melihat nenek atau ibu-ibu tetangga kepasar
tradisional membawa tas sendiri yang terbuat dari anyaman pandan atau tas kain. Sejalan
merabaknya pasar swalayan yang menyediakan tas belanja plastik sebagai layanan bagi pelanggan
sekaligus promosi, kebiasaan itu menghilang.
Ritual belanja memang jadi lebih praktis, namun menimbulkan masalah lain: gunungan sampah!
Padahal, tahukah Anda, plastk terbuat dari minyak bumi yang jumlahnya makin hari
makain terbatas? Jadi “Bring you own bag”. Ini kampanye dari pernik interiorIKEA di Singapura. Sejak
Hari Bumi 22 April 2007, mereka tak lagi menyediakan tas belanja plastik. Para pelanggan di beri
pilihan membawa tas belanja sendiri, beli tas belanja dari belacu dengan rancangan cantik seharga
sin $1,2 (Setara Rp 12.00), atau membeli tas plastik seharga 5 atau 10 sen dolar
singapura,bergantung pada ukurannya. Jadi, kampanya pengurangan penggunaan bukan hanya untuk
mengurangi gunungan sampah, tapi juga menhemat BBM
Di pertigaan rawa belong, jakarta barat, tiap sore hingga malam bisa kita temui warung
tenda ‘’ bubur ayam lumayan bang tatang”. Bubur nasi kental dengan tumpukan suiran ayam ini laris
manis. Tak kalah laris, cara bang tatang menyiapkan bubur bagi pelanggannya yang antri sampai
keluar tenda. One man show,ia menjejerkan 20 mangkuk kosong sekaligus, dengan gerakan cepat,
dalam tempo 5 menit, semuanya sudah terhidang dihadapan pelanggan.
“bahwa tempat sendiri, saya tidak menyediakan plastik, repot dan lama melayaninya!”
katanya dengan nada ketus tiap kali pelanggannya pesan untuk dibawa pulang. Sombong! Begitulah
komentar pembeli yang baru pertama kali berkunjung. Tpi bila dipikir pikir, “kesombongan” bang
tatang adalah perilaku baik yang ramah lingkungan.
Dulu, bila ingin membeli bakso, soto, atau es kelapa muda dipojok jalan banyak diantara
kita yang membawa mangkok sendiri. Sekarang, pemandangan semacam itu nyaris tak pernah ada.
Yang umum justru banyak yang memanfaatkan kantong plastik.idialnya, kita harus membawa rantang
susun sendiri bila membeli makanan untuk dibawa pulang dari restoran. Tindakan ini untuk
mengurangi sampah styrofoam dan plastik. Bukankah sekarang, wadah makanan banyak yang
dirancang cantik? Dijamin tak bakal bikin malu.
Kampanye menggunakan tas bukan plastiksendiri sebenarnya sudah cukup lama ada Di
Indonesia. Pusat perkulaan makro, misalnya, saat mulai beroprasi di Indonesia tak menyediakan tas
belanja. Pelanggan dipersilahkan mengangkut belanjaan dalam kemasan karton aslinya, sedangkan
perusahaan tata rias The Body Shop sempat mengadakan kampanye reuse reduke recycle dengan
memberikan potongan harga bagi pelanggannya, yang mengisi ulang produk dengan membawa
wadah lama. Namun kurang peminat membuat The Body Shop mengubah setrategi. Tak lagi
menerima wadah lama, tapi mengganti bahan wadah dengan materi yang lebih cepat terurai di alam.
Untuk mengurangi gunung sampah plastik dan menghemat BBM, kembalilah dengan
kebiasaan lama, membawa wadah sendiri untuk jajanan dan belanjaan kita.
(Sumber:intisari,juli 2007)
Setelah membaca wacana diatas kerjakan tugas tugas di bawah ini!
a) Siswa membuat catatan atau ringkasan bacaan yang baru saja dibaca.
b) Siswa membuat sebuah daftar kata yang terdapat dalam bacaan berdasarkan kelas kata.
c) Siswa membuat sebuah daftar kata yang terdapat dalam bacaan berdasarkan bentuk kata.

C.Klasifikasi kata berdasarkan makna kata


1. makna kata berdasarkan hubungan referensia l
a. makna denotatif
makna denotatif ialah makna yang paling dekat dengan bedanya (makna konseptual, atau kata yang
mengandung arti sebenarnya)
Contoh:
1) Bunga mawar itu dipetik sita dan disuntikan dirambutnya.
2) Untuk menafkai kedua anaknya, ia menjual sayuran dipasar.
3) Penjual menawarkan barang kepada pembeli.
4) Bajunya basah kuyup terkena keringat
b.Makna konotatif
makna konotatif ialah makna kiasa atau diiartikan makna yang cenderung lain dengan benda
nyata (makna kontekstual) disebut juga makna tambahan.
Contoh:
1. Ayahnya mendapat kursi sebagai anggota dewan.kursi artinya jabatan atau kekuasaan
2. Hatiku berbunga-bunga setelah anakku mendapat juara pertama. Berbunga-bunga artinya
gembira
3. Sekerang ia bekerja di tempat yang basah. Basah artinya selalu menghasilkan uang.
Dalam pengertian lain makna konotasi berkaitan dengan cakupan makna halus dan cakupan
makna kasar.
Contoh cakupan makna halus:
1.neneknya sudah meninggal dari dua hari yang lalu.
2. istri pak Danang seorang perawat di rumah sakit pusat.
3. ibunya rosita sedang hamil lima bulan.
4. mari kita doakan para pahlawan yang telah gugur agar arwahnya diterima oleh allah.
Contoh cakupan makna kasar:
1) Pamannya sudah mampus seminggu yang lalu.
2) Kakak ku sedang buting,dia harus berhati-Hti.
3) Bininya seorang dokter
4) Pahlawa telah mati di medan laga.
C.Makna Idiomatik (ungkapan)
Secara umum ungkapan berati gabungan kata yang memberi arti kusus atau kata-kata yang dipakai
dengan arti lain dari arti yang sebenarnya. Ungkapan dapat juga diartikan makna resikal yang
dibangun dari beberapa kata, yang tidak dapat dijelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya.
Contoh:
1) Ringan tangan = rajin bekerja, suka memukul
2) Gerak langkah = perbuatan
3) Dipeti-eskan =dibekukan atau tidak di gunakan
4) Tertangkap basah = terlihat saat melakukan
5) Gali lubang tutup lubang = pinjam sini pinjam sana
6) Banting setir = mengubah haluan
7) Jantung hati = kekasih
8) Mencari ilham = berusaha mencari ide baru
9) Hutangnya setiap helai bulu = tak terhitung banyaknya
10) Rambutnya bagai mayang mengurai = ikal,kriting

Latian soal
1. Isilah tabel berikut berdasarkan makna denotatif dan konotatif
No denotasi Konotasi
1
2
3
4
5

2. Setelah tabel di isi berdasrkan makna denotatif dan konotatif, buatlah kalimatnya masing-
masing 2 buah kalimat.
3. Jelaskan idiom pada tabel dibah ini!

No Indiomungkapan arti kalimat


1 Kambing hitam
2 Bintang kelas
3 Membanting tulang
4 Buah hati
5 Buah bibir
6 Berhati baja
7 Adu domba
8 Berkekuk lulut
9 Kaki tangan
10 Ringan tangan

2.Makna kata berdasarkan hubungan antar makna


a. Sinonim
sinonim ialah pasangan kata atau kelompok kata yang mempunyai arti mirip atau
hampir sama. Sinonim dengan kata yang sama makna nya :
1) Bung Hatta telah wafat. (telah =sudah)
2) Kita merdeka karena jasa Bung Hatta.(karena=sebab)
3) Bung Hatta sangat berjasa.(snagt=amat)
Contoh beberapa kata yang memiliki kemiripan makna:
1) Tepat dimuka gedung kantor pos jakarta berdirilah sebuah komplek bangunan kuno yang
kukoh.
2) Persis dibangunan kantor pos Jakarta kota tertancaplah sebuah kawasan bangunan kolot
yang kuat.
Makna kalimat 1 dan 2 sama. Namun kalimat 1lebih jelas isinya, kalimat 2 pilihan katanya kurang
tepat sehingga pembaca/pendengar menjadi ragu menafsirkan maknanya.
b.antonim
antonim adalah kata-kata yang berlawanan maknanya/berlawanan artinya.
Contoh:
1) Sejak sakit batuk, ia pantang minum es.
Ia harus minum obat itu sesuai yang dianjurkan oleh dokter.
2) Aksi penebangan pohon merupakan perusakan hutan.
Pemerintah menghimbau agar warga melestarikan hutan.
3) Kadang-kadang ia berlatih seminggu sekali.
Nasihat orangtuanya sering kali tidak didengarnya.
4) Perkembangan anak itu sangat lambat.
dengan tangkasnnya,ia menendang bola kemulut gawang.
c.Hiponim
Hiponim ialah kata yang memiliki hubungan hierarkis dengn beberapa kata lain. hubungan hierarkis
ini terdiri atas satu kata yang merupakan induk (hipernim), ynag memiliki semua komponen makna
kata lain yang menjadi unsur bawahannya (hiponim). Proses hiponim dan hipernim menimbulkan
istilah kata umum dan kata khusus. Kata umum dipakai untuk mengungkapkan gagasan umum,
sedangakan kata kusus digunakan untuk perinciannya. Contoh penggunaan kata umum dan kusus
dalam kalimat seperti berikut.
1) Pukul 07.00 WIB bel berdering cukup keras. Berdering (kata kusus), biasanya digunakan
untuk bunyi bel. Kata umumnya ialah bunyi. Kata bunyi biasa digunakan untuk semua suara
benda atau sesuatu.
2) Untuk menyambut tahun baru, ibu merangkai melati dan mawar. Kata melati dan mawar
merupakan kata kusus. Kata umumnya ialah bunga.
Berdasarkan contoh penggunaan kata umum dan kata khusus di atas,cermatilah kata umum dan
kata khusu pada tabel berikut ini.

Kata umum kata khusus


Melihat Memandang, menonton, meratap, menyaksikan, menengok, mengintip
Mamalia Sapi, kambing, kucing
Pola hidup berfoya-foya, boros, irit, mewah, sederhana
Musik jazz, rock, keroncong
Kendaraan Mobil, motor, bus
Membawa Menjinjing, memikul, memanggul, menenteng, menggendong
memotong Memenggal, mengiris, menebang, memancung, menggergaji

LATIHAN SOAL!
Pertolongan yang Tepat
Sudah hampir pukul tujuh pagi dan samsu belum juga berangkat kesekolah. Ia sudah
berpakaian rapi dan menyiapkan tasnya. Rupanya masih ada yang dipikirkannya. Ia duduk di serambi
menunggu temannya,sapri. Sebentar kemudianmuncullah sapri di depan rumahnya seperti biasanya.
“selamat pagi,sam! Ayo, sudaah hampir pukul tujuh!”serunya.
“sapri,hari ini saya tidak masuk sekolah.”
“ah, mengapa?sudah berpakaian rapi. Ayolah,jangan sampai terlambat,”jawab sapri
keheranan.
“pri, benar benar saya tidak berani masuk sekolah.sekarang tanggal dua belas. Uang SPP
harus sudah dibayarkan tanggal sepuluh. Saya kebingungan pagi iniayah sedang ke pasar sedang
menjual buah buahan.mungkin mencari uang untuk membayar SPP itu. Ibu sudah dua hari skit
panas.dua adik saya juga belum membayar SPP.”
Sapri tidak tahan lagi mendengar kata sahabatnya. Samsu tampak akan menangis.
Matanya mulai berlinang.
“Baiklah, Sam. Kalau begitu saya pergi sendiri. Tidak usah kamu masuk sekolah. Nanti saya
mintakan izin kepada guru kita. Bantu saja ibumu di rumah. Pulang sekolah nanti saya singgah
kemari. Saya berangkat, ya.”
Samsu tidak menjawab,suaranya tidak keluar. Ia hanya mengangguk sambil memandangi
Sapri yang tampak tergesa-gesa.
Sampai di sekolh Sapri berdebar-debar melihat pekarangan sekolah sudah sepi, tandanya
sekolah sudah dimulai. Tahulah dia bahwa dia sudah terlambat. Apa yang harus dilakukannya? Segera
ia menuju kantoe Pak Hidayat,kepala sekolahnya dan menjelaskan mengapa dia terlambat,kepala
sekolahnya dan menjelaskan mengapa dia terlambat. Pak hidayat lalu mengambil secarik
kertas,dibuatnaya catatan kemudian diberikannya kepada Sapri.sapri memberi hormat kepada pak
hidayat kemudian menuju kelasnya.
Pada waktu istirahat,Pak Hidayat memanggil Sapri ke kantornya.
“Sapri, Bapak minta membuatmu. Sampaikan kepada ayah Samsu, besok pagi Samsu
boleh masuk sekolah”.
Sapri keluar dari kantor Pak Hidayat dengan perasaan lega.
Masih teringat saja olehnya peristiwa keterlambatannya tadi pagi. Dikiranya kepala
sekolah akan marah kepadanya; ternyata tidak.
Ketika Sapri pulang sekolah, dia singgah ke temannya untuk menyampaikan pesan Pak
Hidayat.
“Sam, besok kamu boleh masuk sekolah. Pak Hidayat tidak marah meskipun kamu belum
membayar SPP. Hanya pesannya sebelum kamu masuk kelasmu, pergilah ke kantor Pak Hidayat
dulu!”.
“Pri, saya takut. Besok saya belum dapat membayar uang SPP. Sampai sekarang ayah
belum pulang. Entahlah, berapa untung yang diperolehnya dari penjualan,”kata Samsu.
“Sam, Pak Hidayat menyuruh kamu datang bukan untuk membayar uang SPP, melainkan
untuk bertenu saja dan mungkin Pak Hidayat akan memberi nasihat”.
Ibu Samsu yang ada dikamar mendengar percakapan dua anak itu dan karna tertarik, lalu
bangkit dari tempat tidurnya ingin menyambung pembicaraan.
“Turutilah kata temanmu. Masuklah besok, kata kana dengan terus terang bahwa kita
benar-benar belum ada uang. Ayahmu sedang berusaha, mudah mudahan saja berhasil.”
Samsu mengangguk dan berjanji kepda ibunya akan masuk sekolah keesokan harinya.
Sapri lalu minta diri.
Setelah sampai di rumah,Sapri menyimpan bukunya,melepas sepatunya lalu mencuci
tangan dan kakinya sebelum berganti pakaian.
“Makanlah segera! Ayah, ibu,dan adik sudah makan lebih dulu. Mengapa engkau
terlambat pulang?” tanya ibunya.
Sapri tidak langsung makan. Didekatinya Ibunya dan diceritakan kesusahan temannya,
Samsu.
“kasihan, Bu,Samsu. Sudah dua dia tidak amsuk sekolah. Mana ibuknya sakit. Ayahnya
menjual buah-buahan dipasar. Hasil penjualan yang diharapkannya dapat dipakai melunasi uang SPP
anak-anaknya ternyata tidak mencungkupi.” Mendengar cerita anaknya itu, Ibu Supri sangat terharu.
Ia bersyukur kepada Tuhan bahwa keluarganya tidak perlu menderita seperti itu.
Keesokan harinya, Sapri berangkat sekolah lebih pagi. Dia singgah di rumah Samsu.
Sesampainya di sana dilihatnya Ayah Samsu ada di rumah. Sapri merasa gembira. Tentu temannya
sudah mempunyai uang untuk membayar SPP. Samsu kelihatan menunggu Sapri di serambi rumah.
Air mukanya masih tampak kurang gembira.
“selamat pagi,Sam! Ayo, kitaberangkat! Kita akan menghadap Bapak Hidayat,...”
“Nah, syukur. Jadi, kamu sudah membawa uang untuk membayar SPP?”
“Tunggu dulu! Rezeki tentu ada. Kami bergembira. Hanya sayang sekali tidak cukup untuk
membayar uang SPP itu. Ibu’kan sakit. Sebagian uang laba untuk membeli obat dan belanja kemarin
dan hari ini. Sisanya tinggal lima ratus rupiah. Padahal uang SPP saya enam ratus, ‘kan?”
Sambil berjalan, Sapri menarik tangan temannya lalu bertanya, “Uang itu kamu bawa
sekarang?”
“Ya. Ayah takut uang itu terpakai. Nanti kalau ada untung lagi,tinggal menambah lagi.”
“Baik, Sam. Kita lekas-lekas menghadap kepala sekolah sebelim kita mulai belajar.
Sebaiknya kamu lunasi uang SPP-mu hari ini. Kebetulan aku membawa uang seratus rupiah untuk
membeli buku tulis, tapi buku itu tidak kuperlukan sekarang. Boleh kamu pinjam dulu untuk
mencukupi SPP-mu.”
“Ah, jangan Pri! Nanti Ayah dan Ibumu marah!.”
“Tidak, Sam. Sungguh. Ini bukan pemberian ayah atau ibu tetapi pemberian paman.
Memang Ayah dan ibu tahu bahwa saya diberi uang.” “Baiklah kalau begitu . jadi, hari ini saya dapat
melunasi uang SPP? Wah, bukan main. Sungguh kau baik hati. Engkau memang seorang sahabat
bukan sekedar teman. Pertolongan yang sangat tepat waktunya. Nanti akan saya beritahukan kepada
orang tuaku.”
Sepulang dari sekolah kedua anak itu menceritakan pengalamannya kepada orang tuanya
masing-masing. Ibu Samsu mukanya mulai berseri karena gembira. Waktu Sapri bercerita tentang
pertolongan, ibunya mengangguk-angguk lalu berkata, “Aku bangga akan sikapmu,
Sapri.pertolonganmu sangat tepatdan pasti mendapat pahala.”

Soal!
1) Setelah kalian membaca cerpen pertolongan yang tepat,tuliskan bebrapa kata dan
sinonomnya.
2) Setelah kalian membaca cerpen pertolongan yang tepat, tuliskan beberapa kata antonimnya.
d.Pergeseran makna kata
pergeseran makna dapat bersifat meluas, menyempit, konotasi positif/negatif,asosiasi, dan
pertukaran pengindraan.
1) Meluas
Meluas artinya cakupan makna kata dewasa ini lebih luas dari pada masa lalu. Kata-kata
sebutan untuk menyebutkan hubungan darah atau keturunan. Seperti
bapak,ibuk,adik,kakak, atau saudara,dewasa ini dipergunakan secara meluas. Kata
tersebut tidak lagi untuk orang yang mempunyai hubungan darah atau garis keturunan.
Contoh lainnya adalah kata putra-putri dan istana. Semula kata putra-putri hanya
dipergunakan di lingkungan istana untuk menyebutkan anak laki-laki dan anak
perempuan di lingkungan istana saja. Kini kata-kata tersebut meluas artinya, yakni untuk
menyebut semua anak laki-laki dan perempuan. Semula kata istana berarti kediaman
raja atau tempat tinggal seorang presiden. Kini kata istana meluas artinya, yakni dapat
berarti pusat atau tempat yang terdapat banyak. Misalnya istana mainan, istana, sepatu,
istana boneka, dan sebagainya.

2) Menyempit
Menyempit artinya cakupan makna dewasa ini lebih sempit daripada masa-masa
sebelumnya. Misalnya kata sarjana, dewasa ini dipergunakan hanya untuk memberi gelar
bagi seseorang yang telah lulus dari perguruan tinggi jenjang S1 dengan persyaratan
tertentu. Padahal, awalnaya kata serjana dipahami untuk menyebut semua orang pandai
dan cendekiawan. Kata sastra semula berarti semua tulisan,hasil tulisan, kini sastra
berarti hal-hal yang berhubungan dengn puisi,novel,roman, dan sebagainya
3) Ameliorasi
Ameliorasi adalah pergeseran makna yang kini memiliki nilai rasa lebih baik atau lebih
terhormat. Misalnya istilahlah, pramuwisma, pramuniaga, tunaaksara, tunasusila,
tunanetra mempunyai kesan lebih sopan dan terhormat daripada kata pembatu, pelayan
toko, buta huruf, pelacur, dan buta. Kata mantan terasa lebih tinggi nilainya daripada
kata bekas; istri mempunyai nilai tinggi daripada bini, kata suami memiliki nilai yang lebih
tinggi dari pada laki.
4) Payorasi
Payorasi kebalikan dari ameliorasi, yaitu pergeseran makna kata yang berkesan kurang
sopan atau kurang terhormat, misalnya, kata bekas pejabat (kurang terhormat atau
terkesan negatif) daripada kata mantan pejabat (terkesan anggun, bersih, wibawa).
Demikian juga kata perempuan terasa lebih hormat daripada wanita.
5) Sinestesia
Sinentesia adalah pergeseran makna makna kata karena adanya pengindraan yang
dipertukarkan. Misalnya, sesuatu yang seharusnya sirasakan oleh lidah diperuntunkan
telinga atau hat iperasaan.
Contoh:
a. Banyak orang tersinggung karena mendengar kata-katanya yang pedas. Kata-
katanya pedas maksudnya kata yang menyakitkan hati.
b. Kedatangan artis ibu kota menerima sambutan dingin dari penonton. Dingin
maksudnya penonton titak bersemangat.
6) Asosiasi
Asosiasi adalah makna kata yang menimbulkan asosiasi karena adanya persamaan sifat.
Misalnya, kata wartawan amplop dan anggota DPR tukang stempel yang berasosiasi
uang sogok dan pasif.
Contoh lain:
Sejak dipindah ke tempat basah. Tampak perubahan gaya hidupnya. (tempat basah
maksudnya bagian yang banyak uangnya).

Latihan soal!
a. Tentukan jenis pergeseran makna yang terdapat pada kalimat-kaliamat di bawah ini!
1. Karena kesalahannya, Pak Badrun di rumahkan.
2. Sarjana sekarang bidang pekerjaannya lebuh khusus dibandingka sarjana zaman
dulu.
3. Para pengusaha diminta menertibkan para pekerjanya.
4. Panas hatinya mendengar cemoohan itu.
5. Pemerintah akan menindak tegas terhadap pegai yang merangkap tukang catut.
6. Bapak presiden akan berkunjung kedaerah bencana tsunami.
7. Suaranya lembut sewaktu menyanyikan “tenda biru’.
8. Baranga haram itu banyak dikonsumsi oleh orang dewasa, remaja, bahkan aank-
anak.
9. Di sini moral dan integritas menjadi tiang dalam penegakan hukum.
10. Maaf, Pak Haji sewaktu berlayar dunu naik kapal apa?
D.Penggunaan Kamus dalam Mencari Bentuk, Katagori, dan Makna kata
Kamus dapat membantu seseorang untuk mencari variasi bentukan kata, kelas kata, dan
contoh-contoh pemakaiannya, termasuk pelafalan, pedoman kata, dan ungkapannya. Kamus disusun
berdasarkan abjad yang disertai penjelasn tentang makna dan pemakaiannya. Didalam kamus
terdapata keterangan tentang hal-hal berikut.

1. Label bidang ilmu, contoh: Adm (administrasi dan kepegawaian), anat(anatomi), ark
(arkeologi).
2. Dialek, contoh: Jw untuk jawa, Bt untuk batak,Ar untuk arab, Bld untuk belanda.
3. Ragam bahasa, contoh: cak untuk cakapan, hor untuk ragam hormat, kas untuk ragam kasar.
4. Penjelasan makna, contoh:berlari; berjalan kencang.
5. Label kelas kata, contoh; a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), v (verba)

D.Bentukan Kata / Frasa Baru


Kata adalah satuan terkecil dari tata bahasa yang bermakna. Makna kata merupakan
perwujudan kesatuan persatuan dari pikiran yang disampaikan lewat bahasa. Dari satu kata,dapat
kita bentuk balasan kata turunannya. Bentuk berimbuhan tersebut menunjukan pertalian yang
teratur antara bentuk dan maknanya. Dalam perkembangan bahasa indonesia, kata banyak
mengalami penambahan. Hal ini terjadi karena adanya proses asimilasi dan adaptasi dari kosakata
asing dan juga akibat paradigma atau proses analogi. Paradigma artinya pembentukan kata
mengikuti pola atau contoh yang sudah ada, sedangkan analogi membandingkan pola yang sudah
ada. Pada dasarnya keduanya sama.
Contoh bentukan kata berdasarkan paradigma:
Makna
Bentuk dasar Pelaku Proses Hasil Perbuatan
Potong pemotong pemotongan potongan memotong
Cetak pencetak pencetakan cetakan mencetak
Likes pelukis pelukisan lukisan melukis
Tanam penanam penanaman tanaman menanam
Ajar pelajar pelajaran ajaran mengajar

Contoh pembentukan frasa berdasarkan paradigma atau analogi.


1. Dari frasa rumah produksi muncul frasa yang sejenis, yaitu;
Rumah singgah rumah potong rumah duka rumah industri
2. Dari frasa bawah sadar, muncul frasa baru;
Bawah umur bawah standar bawah tanah bawah harga
3. Dari bentukan kata pramugari dan pramuniaga, munculah bentukan kata;
Pramuwisma pramusaji pramuwisata
Pramusiwi pramuria pramujasa
4. Dari frasa alih bahasa, timbul frasa:
Alih ragam alih kuasa alih teknolohi alih ilmu alih haluan
5. Dari frasa hari raya muncul frasa baru;
Jalan raya pasar raya panen raya
6. Dari kata tamu agung muncul
Jaksa agung dewan pertimbangan agung upacara agung mahkamah agung
Hakim agung karya agung jumat agung
7. Dari gabungan kata angkat kopi, tibul gabungan kata ;
Angkat diri angkat sampah angkat kaki angkat bicara
Angkat sembah angkat bahu
Contoh pembentukan kata yang dipengaruhi oleh imbuhan asing.
 -If :aktif, agresif
 -Er: koplementer, parlementer
 -al: struktur, normal
 -is: tenis, praktis
 -isasi: modernisasi, normalisasi, legalisasi
 Pasca: pascapanen, pascasarjana
 Pra-: prasejarah, prakarsa

F. pemakaian Kata, frasa, dan kalimat yang kurang tepat


dalam kegiatan berkomunikasai baik secara lisan maupun tulisan, adakalanya pemakai
bahasa tidak cermatmemilih kata yang dituangkannya didalam kalimat. Akibatnya, kalimat yang
diungkapkan tidak tepat atau tidak sesuai dengan kaidah yang benar. Kesalahan itu dapat terjadi
pada penggunaan bentuk kata (proses morfologi), pemakaian kelompok kata (frasa),pemilihan
ungkapan, atau keefektifan kalimat. Dalam bentuk lisan, kesalahan itu terjadi disebabkan oleh hal-hal
berikut.
1. Kesalahn penggunaan imbuhan (bentu kata)
Contoh.
a. Pintu masuk SMK 3 akan diperlebarkan.( Salah).
Pintu masuk SMK 3 akan dilebarkan atau akan diperlebar. (Benar)
b. Jangan dibiasakan mengenyampingkan masalah itu. (Salah)
Jangan dibiasakan mensampaikan masalah itu. (Benar)
c. Rudi sedang mengcat pagar rumahnya. (Salah)
Rudi sedang mengecat pagar rumahnya.( Benar)
2. Ketidakketepatan pemakaian frasa (kelompok kata)
Contoh:
a. Untuk smentara waktu, siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi.(salah
Untuk sementara , siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi.(benar)
b. Bus parahiyangan sudah dinyatakan laik darat.(salah
Bus parahiyang sudah dinyatakan laik jalan.(benar)
3. Kesalah kalimat
a. Di dalam orang itu mengandung virus HIV. Salah
Darah orang itu mengandung virus HIV. Benar
b. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dari sekolah swasta dimana memerlukan
ketekunan dan keuletan para pamong. (Salah)
Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah swasta memerlukan ketekunan dan
keuletan pamongnya. (Benar)
Kesalahan juga banyak terjadi akibat penggunaan bentukan kata atau frasa yang baru yang tidak
lazim atau tidak benar secara kaidah bahasa. Ketidaktepatan bentukan kata frasa juga dapat
disebabkan kesalahan secara analogi atau paradigma. Perhatikanlah contoh dibawah ini.
a. Pertanggungan jawab dalam kalimat’’Laporan pertanggungan jawab gubernur telah diterima
sebagian besar anggota dewan.’’(tidak tepat secara kaidah/tidak lazim) seharusnya
pertangungjawaban.
b. Goreng pisang dalam kalimat “ia membeli goreng pisang untuk adiknya.’’ (tidak tepat secara
kaidah/tidak lazim) seharusnya pisang goreng.
c. Pengangguran dalam kaimat “Ia menjadi penganguran stelah perusahaannya bangkrut.”
(slah secara analoggi) seharusnya penganggur dari kata menganggur (verba) penganggur
(normina) pengangguran
d. (nomina proses)
e. Ruang rokok untu ruang kusus merokok (tidak lazim) meskipun dianalogikan kepada ruang
tunggu untuk ruang menunggu
f. Bentuk kata pemelajaran, tidak tepat secara analogi, sebab kata tersebut berasal dari kata
belajar yang diberi imbuhan pe-an, seperti kata berhenti menjadi pemberhentian
g. Kata penglepasan, pada kalimat “penglepasan siswa kelasXII dimeriahkan dengan kegiatan
pentas seni dari siawa-siswi.” Tidak tepat scara analogi, sebab kata dasarnya lepas, jika diberi
imbuhan pe-an, menjadi pelepasan.
Untuk membuat kalimat yang cermat, kita harus memahami ciri kalimat efektif. Kalimat yang baik
atau efektif mempunyai ciri-ciri seperti berikut.
a. Kepadanan
1) Memiliki S dan P dengan jelas. (didepan S tidak ada kata depan dan didepan P tidak boleh
kata penghubung yang)
Contoh.
a) Semua mahasiswa perguruan tiggi ini harus membayar uang kuliah. Benar
b) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. Salah

2) Tidak terdapat S ganda


Contoh.
a) Dia pulang setelah dia membeli berbagai kebutuhan. Salah
b) Dia pulang setelah membeli berbagai kebutuhan. Benar
3) Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal
Contoh.
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Salah
b) Kami datang agak terlambatsehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Benar
b. Keparalelan
Persamaan bentuk kata digunakan dalam kalimat yang mengandung rincian.
Contoh.
1) Harga minyak dibekukan dinaikkan secara bertahap. Benar.
2) Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara bertahap. Salah.
c. Kehematan
Kehematan menggunakan kata atau frase
1) Menghindarkan penjamakan bentuk jamak
Contoh.
a) Para tamu-tamu mencicipi hidanagan yang disediakan . salah.
b) Para tamu mencicipi hidangan yang disediakan. Benar.
2) Penggunaan kata-kata yang berlebihan
Contoh.
a) Ia memakai baju warna merah. Salah.
b) Ia memakai baju merah. Benar.
d. Kepaduan (tegas atau lugas)
1) Hindarkan kalimat bertele-tele
Contoh.
a) Kita harus mengembalikan kepada kepribadian, orang-orang kata yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu yang secara tidak sadar bertindak keluar dari
kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradap.
Salah.
b) Kita harus dapat mengembalikan kepribadian kita yang sudah keluar dari rasa
kemanusiaan dan dari kepribadian manusia Indonesia yang adil dan beradab. Benar.
e. Kecermatan
Kecermatan pemakaian kata, penulisan kata, penggunaan tanda baca.
Contoh: Dua Puluh Lima Ribuan
Bisa diartikan dua puluh lima lembar uang ribuan (Rp 25.000,-)
Atau
Dua puluh lembar uang, lima ribuan

Latihan soal
1. Tentukan frasa dan kalimat!
a) Gedung bersejarah tempat berlangsungnya konferensi Asia Afrika itu
b) Itu gedung yang bersejarah
c) Bintang film yang sudah tidak populer lagi
d) Ini bintang film yng sudah tidak populer lagi
e) Dalam menangani masalah-masalah keluarga yang tidak mampu
f) Kami berusaha maksimal untuk membantu mereka yang kurang mampu
g) Selama tiga ratus tahun lebbih di bawah cengkeraman penjajah Belanda
h) Pada masa penjajahan Jepang dengan penderitaan yang jauh lebih berat daripada
sebelumnya

2. Ubahlah kalimat di bawah ini menjadi kalimat efektif!


a) Melalui PKL dapat meningkatkan wawasan siswa.
b) Saya benci kepadanya karena tiap di sapa ia acuh saja.
c) Bola gagal masuk gawang. Bola tidak berhasil masuk gawang.
d) Setelah berulangkali ia berlatih barulah bagus prestasinya.
e) Meskipun dia pandai, tetapi dia tidak pernah sombong.
f) Bersama surat ini saya lampirkan daftar nama-nama calon peserta penataran guru.
g) Baik pedagang ataupun konsumen masih menunggu kepastian harga sehingga tidak
terjadi transaksi jual beli.
h) Dibutuhan teknisi yang sangat prefesional sekali.
i) Rumahnya Pak Joko yang baru itu mau dijual.
j) Kedua orang itu saling dorong mendorong

BAB 5
MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT TANYA /PERTANYAAN DALAM KONTEKS KEKERJA

Standar Kopetensi : berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya


Kopetensi dasar : - menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja
Indikator : -mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali
informasi secara santun.
-mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak miaslnya
untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi
-menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dari ciri kalimat
retorik
-mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan
selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu,
menyidir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah

A. Pengertian dan Fungsi Kalimat Tanya


Kalimat tanya adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban
berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan. Jawaban atas kalimat yang dapat berbentuk
jawaban pendek atau panjang.
Kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk
menggaliinformasi, untuk klarifikasi, atau konfirmasi. Kalimat tanya juga digunakan untuk
tujuan-tujuan tertentu yang disebut kalimat tanya tersamar. Selin itu, ada juga kalimat tanya
yang diajukan tanpa memerlukan jawaban yang disebut kalimat tanya retoris. Pada elajaran
ini, macam-macam kalimat tanya seperti itu akan kita pelajari kembali.
Perhatikan contoh keragaman kalimat tanya berikut.
1. Apakah anda bersedia ditugaskan disini? (konfirmasi)
2. Dari semua barang yang ditawarkan ini, mana yang anda pilih?(pilihan)
3. Dimanakah alamat anda?(menggali infirmasi tentang tempat)
4. Apakah kita tidak malu menjadi bangsa yang terkenal karena korupsinya?(retorik)
5. Siap yang tidak hadir hari ini?(menanyakan orang)
6. Bagaimana perasaanya,hanyalah Tuhan yang tahu.(retorik)
7. Diakah orang yang kemarin mencarimu?(klarifikasi)
8. Sudahkah anda terima kiriman saya?(konfirmasi)
9. Dapatkah anda menyelesaikan tugas ini dengan cepat?(menyuruh)
10.Siapakah yang tidak ingin sukses?(retorik)

B. Jenis Kalimat Tanya


1. Kalimat Tanya Biasa
Salah satu ciri kalimat tanya ialah menggunakan kalimat tanya. Kata tanya biasanya
digunakan untuk pertanyaan yang bertujuan meminta penjelasan atau menggali informasi.
Pertanyaan yang kita ajukan dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya terbentuk dari kata
tanya apa dan mana. Kedua kata tersebut kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut.
1. Kata apa bisa dikembangkan menjadi siapa, mengapa,berapa,apakah, dan untuk apa.
2. Kata mana disa dikembangkan menjadi ke mana, dari mana, di mana, manakah,
bagaimana, dan bilamana.
Fungsi Kalimat Tanya
1. Apa berfungsi menanyakan barang atau hal.
2. Siapa berfungsi menanyakan manusia.
3. Berapa berfungsi menanyakan jumlah.
4. Untuk berfungsi menanyakan tujuan.
5. Mengapa/kenapa berfungsi menanyakan sebab terjadi sesuatu.
6. Dengan berfungsi menanyakan alat.
7. Ke berapa berfungsi menanyakan urutan.
8. Mana berfungsi menanyakan pilihan.
9. Bagaimana berfungsi menanyakan keadaan atu melakukan perbuatan.
10.Di mana berfungsi menanyakan tempat.
11.Ke mana berfungsi menanyakan arah yang dituju.
12.Dari mana berfungsi menanyakan arah yang ditinggalkan.
13.Bilamana/kapan berfungsi menanyakan waktu
Kalimat tanya untuk menggali informasi umumnya digunakan pada saat wawancara atau
dalam dialog yang membahas tentang suatu hal. Pertanyaan diajukan kepada narasumber
yang diharapkan dapat memberikan informasi atau penjelasan yang lebih dalam sesuai
dengan yang ditanyakan.
2.Kalimat Tanya retorik
Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak
mengharuskan adanya jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat pernyataan
hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat, gugahan, atau
kritik. Kalimat tanya retorik sering retorik sering digunakan dalam pidato-pidato atau orasi.

Contoh kalimat tanya retorik:


a. Saya tidak habis pikir mengapa dia menolak penugasan itu.
b. Siapa yang bekerja keras, dialah yang akan menjadi orang sukses.
c. Mana mungkin kita mampu membalas jasa kedua orang tua kita.
d. Apakah kita harus kembali dijajah?
e. Bagaimana bisa tugasmu selesai, kerjaanmu hanya bermalas-malas.
Ciri-ciri pertanyaan di atas:
(1) Berbentuk pertanyaan dan penegasan,
(2) Terkadang menggunakan kata tanya,
(3) Tidak memerlukan jawaban,
(4) Orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya,
3.Kalimat tanya untuk konfirmasi dan klarifikasi
Untuk melakukan klarifikasi (penjernihan) maupun konfirmasi (pembenaran/penegasan), kita
perlu mengajukan pertanyaan yang jawabannya cukup perkataan ya atau tidak, atau ya atau
bukan. Ada beberapa hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi atau klarifikasi,
yaitu seperti berikut.
a. Menggunakan informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang dipentingkan.
Contoh:
1) Dia yang memukulmu kemarin?
2) Kalau begitu, Bapak yang berada di belakang ini semua?
b. Menggunakan partikel –kah
Contoh:
1) Inikah yang dinamakan cinta?
2) Anak itukah yang dicari polisi?

c. Menggunakan kata tanya apa atau apakah


Contoh:
1) Apa Bapak bersedia hadir pada acara peresmian kantor baru?
2) Apakah anda masih sekolah?
d. Menggunakan kata tidak atau bukan sebagai unsur penegas
Contoh:
1) kamu jadi berangakat ke Bandung atau tidak?
2) Minuman ini beralkohol atau bukan?
e. Sebagai penegasan benar tidaknya, menggunakan kata bantu: benar, betul, jadi benar,
dan jadi.
Contoh:
1) Ijadi dia yang mendapat rangking satu?
2) Betul kamu yang mengambil uangnya?
3) Jadi benar ayahnya seorang pembunuh bayaran?
4) Benar dia adik kandungmu?
4.Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak
langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi, dan konfirmasi melainkan mengandung
maksud-maksud lain.
Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lainseperti berikut.
a. Kalimat tanya ersamar untuk tujuan memohon
Contoh:
1) Terima kasih anda tidak membuang sampah disini.
2) Tidak keberatan, kan kamu membawa koper ini?
3) Sudikah anda mampir ke rumahku?
b. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta
Contoh:
1) Masakan anda kelihatannya lezat sekali?
2) Dapatkah anda membantu saya cicipi?
3) Bolehkah makanan ini saya cicipi?
c. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyuruh
Contoh
1) Saya sangat senang jika anda yang mengerjaka proyek ini.
2) Sebainya kamu jangan berangkat sekarang.
3) Maukah adik membantu sa menyelesaikan tugas ini?
d. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
Contoh:
1) Bukankah bapak bersedia untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam kegiatan
amal ini?
2) Siapkah anda berangkat sekarang?
e. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu
Contoh:
1) Kamu orang yang sangat handal dalam mengatasi berbagai masalah.
2) Tentunya anda yang pantas menduduki jabatan ini.
3) Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu?
f. Kalimat tanya tersamar untuk bertujuan menyindir (mengkritik, mencela, mengejek)
Contoh:
1) Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit hingga kamu bisa menyelesaikannya dengan
cepat.
Pekerjaan semudah ini tidak bisa diselesaikan dengan benar.
g. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meyakinkan.
Contoh:
1) Saya rasa kamu mampu mengerjakannya hari ini?
2) Haruskah aku bersumpah agar kamu percaya?
3) Inikan hasil usahamu.
h. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui
Contoh.
1) Saya kira kita sama-sama sependapat bukan?
2) Mana mungkin saya menolak ajakanmu?
3) Anda setuju dengan usulnya, kan?
i. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyanggah
Conto:
1) Apakah tidak lebih baik kita tanyakan dulu masalah yang sebenarnya?
2) Kamu ke sini tidak takut dimarahi ayahmu?
LATIHAN SOAL!
1) Ajukan pertanyaan masing-masing 1 pertanyaan untuk menggali informasi lebih jauh
berdasarkan informasi/pernyataan berikut:
a. Harga dolar naik lagi, dan kenaikan kali ini sangat tinggi.
b. Cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis dalam 20 tahun mendatang.
c. Merokok diindikasikan mempercepat kematian 10 tahun lebih awal.
d. Pemakaian dasi yang ketat bisa menyebabkan kebutaan.
e. Narkoba akan menjadi malapetaka bagi siapa pun yang memakainya.
2) Ajukan masing_masing pertanyaan untuk konfirmasi/klarifikasi tentang hal-hal berikut ini:
a. Panitia seminar ingin mengonfirmasi tentang kesediaan pembaca.
b. Redaktor majalah ingin mengonfirmasi adanya pesawat militer yang jatuh.
c. Seorang siswi ingi mengonfirmasi apakah proposal tugas akhirnya sudah disetujui oleh
pembimbing.
d. Wartawan ingin mengklarifikasi adanya perseturuan antara bupati dan wakilnya.
e. Staf keuangan ingi mengklarifikasi adanya pengeluaran yang tidak sesuai dengan mata
anggaran.
3) Ucaplah kalimat-kalimat retorik berikut ini secara benar dan berikanlah maksud yang
terkandung dalam kalimat di bawah ini:
a. Sudah pandai kamu sehingga tidak perlu belajar untuk menghadapi ulangan umum.
b. Bukankah itu ibumu sendiri, mengapa kamu biarkan mengangkat beban yang berat itu?
c. Siapa lagi bukan kita yang mesti menghargai jasa pahlawan kemerdekaan RI?
d. Kalian senang kalau sekolah kita tercemar oleh perbuatan beberapa gelintir oknum
siswanya?
e. Ayahmu sakit keras bukan? Mengapa kamu malah bersenang-senang.
4) Ubahlah kalimat dibawah ini menjadi kalimat tanya tersamar:
a. Saya mohon bapak berkenan hadir dalam peresmian studio itu.
b. Buanglah puntung rokok di tempat yang telah di sediakan.
c. Datanglah lebih pagi mengingat banyak pekerjaan yang belum elesai.
d. Bawalah kemari barang yang kamu ambil kemarin! Ada calon pembeli yang mau melihat.
e. Tolong, carikan saya teman untuk mengantarkan pesanan ini.

BAB 6
MEMBUAT PARAFRASA LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA

Standar kopentsi : berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya


Kopensi dasar : membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Indikator :
a. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan
menggunakan bahasa sendiri
b. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah di dengar degan
menggunakan bahasa sendiri

A.Pengertian Parafrasa
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia,parafrasa adalah seperti berikut.
1. Pengungkapan kembali suatu turunan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi
macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya.
2. Penguraian kembali sebuah teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain,
dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyai.
Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu turunan atau karangan menjadi
bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal.parafrasa tampil dalam bentuk lain dari
bentuk aslinya, misalnya aebuah wacana asli menjadi wacana yang lebih ringkas, bentuk puisi
ke prosa, drama ke prosa, dan sebaliknya. Parafrasa cenderung diuraikan dengan
menggunakanbahasa si pembuat parafrasa bukan diambil dari kalimat sumber aslinya
apalagi membuat parafrasa secara lisan.
Memparafrasakan suatu turunan atau karangan secara lisan bisa dilakukan setelah
mendengar turunan lisan atau setelah membaca suatu naskah tulisan. Hal itu lazim dilakukan
oleh orang yang sudah terbiasa membuat parafrasa. Untuk mereka yang baru dalam taraf
belajar, langkah membuat arafrasa ialah dengan cara meringkas terlebih dahulu. Namun,
harus diingat parafrasa disusun dengan bahasa sendiri, bukan dengan bahasa asli penulis.
B.Cara Membuat Parafrasa
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan.
1. Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai untuk memperoleh gambaran
umum isi bacaan/tulisan.
2. Bacalah naskah sekalai lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian penting dan kata-kata
kunci yang terdapat pada bacaan.
3. Catatlah kalimat inti dan kata-kata kunci secara berurutan.
4. Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan
topik bacaan.
5. Uraikan kembalai gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahasa sendiri.
Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah
didengar, diungkapkan kembalai secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik
membuat parafrasa sama seperti di atas. Teknik membuat parafrasa lisan adalah sebagai berikut.
1. Membaca informasi secara cermat.
2. Memahami isi informasi secara umum.
3. Menuliskan isi atau pokok informasi dengan kalimat sendiri.
4. Mencatat kalimat pkok atau inti secara urut.
5. Mengembangkan kalimat inti atau kata-kata kunci menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai
dengan tema/topik informasi sumber.
6. Mnympaikan atu menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata
atau kalimat sendiri.
7. Jika kesulitan menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu:
a. Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata asli.
b. Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan
uraian aslinya.ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atu kalimat aktif menjadi
pasif.

C.Memparafrasakan Puisi Menjadi Prosa


Hal-hal yang pelu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa ialah sebagai berikut.
1. Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
2. Pahami isi kandungan puisi dengan seksama.
3. Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
4. Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat
sendiri.
5. Sampaikan secara lisan atau dibacakan
Contoh parafrasa puisi:
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang deting melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di masa muda
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah....apa guna kusesalkan
Menyesal tua tida berguna
Hanya menambah luka sukma

Atur barisan dihari pagi


Menuju ke arah padang Bakti
Puisi Baru, Ali Hasyimi
Setelah kita mendengarkan pembacaan puisi tersebut, dapat kita parafrasa sebagai berikut.
Puisi “Menyesal” karya Ali Hasyimimengisahkan seorang yang menyesali masa mudanya
tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baikny. Ialalai dan lengah. Kini di hari tuanya, ia merasa miskin
ilmu, miskin harta, (tidak berilmu dan tidak mempunyai harta apa-apa). Ia merasa tidak ada guna
menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya. Ia bangkit dan mengajak generasi muda,
atur barisan di hari pagi, menuju ke arah padang bakti.

B.Memparfrasakan Naskah Drama Menjadi Prosa atau Cerita


Naskah drama juga termasuk karya sastra memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama
terdiri atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsuredialognya. Memparafrasakan naskah
drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara
utuh. Jika dalam puisi banyak terdapat simbol,pada naskahdrama kita harus memperhatikan unsur
berikut:
1. Pahami setting atu latar cerita
2. Pahami dialog dan ambil simpulanny secara menyeluruh.
3. Pahami penjelasan tentang tokoh yang ada di dalam kurung.
Setelah mendapatkan kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan
kembali cerita drama ke bentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri. Uraian parafrasa
naskah drama dapat berbentuk tidak langsung, yaitu dengan mengubah dialog atu percakapan para
tokoh menjai kalimat tidak langsung.

E.Pola Penyajian Informasi Lisan


Bebrapa pola penyajian atau penyampaian informasi secara lisan adalah sebagai berikut:
1. Pola Contoh
Parafrasa dengan pola contoh dikembanhkan merinci atau memberikan ilustrasi untuk
menjelaskan ide pokoknya.
Contoh:
Pohon pisang merupakan pohon yang banyak fungsinya. Selainbuahnya, daun dan batangnya
dapat dimanfaatkan. Daun pisang dapat untuk membungkus, sedangkan batangnya
dimanfaatkan untuk membuat perhiasan dalam pernikahan.

2. Pola Proses
Parafrasa di uraikan dalam bentuk proses, dengan merinci cara kerja, langkah-langkah
atau tahapan pelaksanaan.
Contoh:
Pertama,tumis bawang bombai dan bawang putih sampai harum. Kedua, masuka daun
bawang dan ayam cincang,masak selama kurang lebih tiga menit. Ketig, masukan jagung
manis, jamur kancing, bayam, lada, gula pasir, dan bumbu penyedap secukupnya. Keempat,
aduk sampai rata jagung dan bumbu-bumbu tersebut sampai layu. Terakhir, masukan larutan
meizina sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kurang lebih lima menit dan sisihkan.
3. Pola sebab akibat
Parafrasa dengan pola ini diawali dengan mengemukakan atau menggambarkan hal-hal
yang menunjukan sebab dan diakhiri suatu akibat.
Contoh:
Mencuci dengan sabun detejen dapat memudaran warna tekstil atau bahan pakaian.
Memudarnya warna pakaian terlihat seperti lusuh dan usang. Pakaian lusuh tidak layak untuk
dipakai. Akibatnya, banyak orang tidak menggunakan lagi sabun deterjen untuk mencuci
pakaian.
4. Pola Urutan/ kronologis
Parafrasa pola ini pemaparannya diuraikan berdasarkan urutan waktu dan rangkaian
kejadiannya.parafrase pada pola urutan / kronologis bersifat narasi
Contoh:
Saya mendengar suara kentongan, seperti itu pedagang bakmi lewat. Saya pergi keluar dan
membuka pintu pagar, lalu memanggilnya. Ia berhenti. Pedagang itu seorang laki-laki. Dia
bertanya, “Mau pasan berapa porsi?” saya jawab,”Satu porsi saja.” Kemudian, laki-laki itu
menyiapkan bakmi sesuai pesanan saya.setelah bakmi selesai dibuat, saya memberikan uang
lima ribu rupiah untuk membayar bakmi kepada pedagang keliling itu, kemudian saya masuk
kerumah, dan pedagang berlalu dari depan rumah saya

LATIHAN SOAL
1) Parafrasakan puis dibawah ini!
CINTAKU JAUH DI PULAU

Cinta jauh di pulau,


Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
Angin membantu, laut terang tapi terasa
Aku tidak’kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata:
“tujukan perahu kepangkuanku saja”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh
Perahu yang bersama’kan merapuh
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum berpeluk dengan cintaku?
Manisku jauh di pulau
Kalau ku mati dia mati iseng sendiri
(Chairil Anwar)

BAB 7
MENERAPKAN POLA GILIR DALAM BERKOMUNIKASI

Standar kompetensi -Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya


Kpetensi dasar -Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi.
Indikator -Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan
dengan santun
-memanfaatkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif
A.Menggunakan Kata, bentukan kata, serta kalimat yang santun dalam berkomunikasi
Dalam berkomunikasi yang baik seseorang dituntut untuk mempertimbangkan situasi
berbicara. Pertimbangan ini memunculkan bentuk ragam berbahasa. Situasi resmi tentu berbeda
dengansituasi tidak resmi. Pembicaraan situasi resmi cenderung menggunakan kata, bentukan kata,
serta ungkapan yang baku. Berbeda dengan ragam tidak resmi yang digunakan saat santai, saat
bergaul, dan dalam suasan akrab(konsultati)) tindakan harus menggunaka bentukan kata dan
susunan kalimat yang baku.
Perhatikan contoh berikut!
1. Terima kasih saya ucapkan atas kehadiran Bapak atau Ibuk sekalian di tempat ini dalam
rangka memenihi undangan kami.
2. Makasih, ya, atas kedatangan kamu semua pada perayaan hari ulang tahunku!
3. Thanks berat, ye! Akhirnya, li pada datang juga kesini tuk memenuhi undangan gue.
Kalimat nomor 1 sangat berbeda dengan nomor 2 dan 3, baik pada tataran pilihan kata, bentukan
kata maupun susunan gramatikal kalimatnya. Kalimat nomor 1 digunakan dalam situasi resmi
sedangakan nomor 2dan 3 dalam bentuk situasi umum atau akrab.
B.Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Pemahaman terhadap pola gilir sangat penting dalam kepentingam berkomunikasi.
Komunikasi harus berjalan dua arah (ada yang mendengarkan dan ada yang berbicara). Dengan
adanya pola gilir diharapkan komunikasi akan seimbang dan berjalan lancar karena adanya proses
pergantian bicara sesuaitopik pembicaraan atau sesuai keperluan.
Beberapa sikap yang harus memiliki ketika menerapakan pola gilir dalam berkomunikasi
antara lain seperti berikut:
1. Menghargai mitra bicara
2. Peka terhadap kesempatan
3. Sadr akan relevansi pembicaraan memiliki kata yang tepat.
C.Penerapan Pola Gilir dalam Berbagai Situasi
Menerapkan pola gilir komunikasi dapat terjadi pada situasi-situasi berikut:
1. Situasi kehidupan sehari-hari seperti dirumah tangga, di sekolah, di pasar, di kantor, di arisan,
dan sanggar.
2. Diskusi kelompok, seperti di sekolah, dan di kampus, kegiatan pramuka, dan di dunia kerja.
3. Film atau sinetron.
4. Naskah drama dan pementasan drama.
Berikut beberapa contoh penerapan pola gilir dalam berkomunikasi.
1. Penerapan pola gilir dalam diskusi
Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah
secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan keluar, pemecahan masalah,
membuat keputusan atau simpulan. Untuk dapat memahami pola gilir brkomunikasi dalam
suatu diskusi, kita harus memahami terlebih hal-hal yang berkaitan dengan diskusi. Hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan diskusi antara lain sebagai berikut:
a. Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebagai berikut:
(1) Pemimpin/moderator bertugas merencanakan dan mempersiapkan denga teliti topik
diskusi, membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi serta menutup diskusi.
(2) Sekretaris, bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang dilakukan pesrta,
saran maupun jawaban penyaji dari awal sampai akhir.
(3) Penyaji/pemakalah/pemrasaran bertugasmenyampaikan pembahasan dengan sistematis,
mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, terbuka, dan bersikap objektif dalam
meninjau suatu persoalan.
(4) Peserta diskusi bertugas menanggaoi, memberi masukan dan lain-lain.

b. Jenis-jenis diskusi
Berdasarkan ruang lingkungan,diskusi dibedakan seperti berikut.
(1) Diskusi kelompok, adalah jenis diskusi yang bisa dilakukan di dalam kelas untuk
membahas suatu masalah
(2) Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membahas suatu
topik yang menjadi perhatian umum dihadapan khalayak/pendengar,penonton.
(3) Seminar adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah di bawahpimpinan ahli
(misalnya guru besar).
(4) Simposium adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato
singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama.
(5) Kongres adalah pertemuan wakil organisasi untuk mendisj=kusikan dan mengambil
keputusan mengenai berbagai masalah.
(6) Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
(7) Lokakary adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas masalah praktis
atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang keahliannya.
(8) Sasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat para
ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertenu
c. Tahapan dalam diskusi
Ada dua tahap dalam pelaksanaan diskusi yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan
atau akan dibicarakan.
1) Tahapan persiapan
a) Tahap persiapan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh kesepakatan mengenai hal
yang akan dibicarakan.
b) Membagikan tugas kepada para calon pembicara atau penyaji jika pembicara lebih dari
satu
2) Tahapan pelaksanaan
Ada empat tahap yang harus dilalui dalam pelaksanaan diskusi
a) Pembukaan
Pimpinan diskusi mengemukakan pokok masalah yang akan disampaikan dan
memperkenalakan calon pembicara
Contoh ucapan moderator:
1. Dalam diskusi kali ini, kita akan membicarakan...
2. Marilah kita buka diskusi ini dengan membaca/berdoa....
3. Saya perkenalkan pembicara dalam diskusi ini ialah Saudara....noyulis Saudara..
b) Pelaksanaan diskusi
Pemimpin diskusi mempersilahkan para pembicara menyampaikan pandangannya.
Selanjutnya sanggahan atau dukungan dari pembicara disampaikan sesuai dengan
aturan yang telah disepakati.
Contoh ucapan moderator:
1. Saya persilahkan Sdr...menyajikan makalahnya.
Cintoh ucapan penyaji:
1. Terimakasih atas kesempatan yang diberikan moderator kepada saya untuk..
c) Acara tanya jawab
Pemimpin diskusi mempersilahkan para pendengar/peserta mengajukan pertanyaan
kepada pembicara dipandu oleh pemimpin diskusi.
Contoh ucapan moderato:
1. Saya beri kesempatan 3 orang peserta mengajukan pertanyaan,pendapat atau
tanggapannya.
2. Penanya pertama silahkan..
3. Penyaji silahkan memberikan jawaban atau tanggapan balik ( peserta yang
mengacungkan jari terlebih dulu yang diberikan kesempatan pertama dan
bergilir selanjutnya.
Contoh ucapan peserta:
1. Terimakasih atas kesempatan yang diberikan moderator. Pertanyaan saya yaitu..
2. Tadi saudara pembicara menjelaskan ..menurut pendapat saya..
3. Saya mohon kepada pembicara pertama untuk menjelaskan..

Contoh ucapan penyaji:


1) Terima kasih atas pertanyaan saudara...dan jawaban saya sebagai berikut...
2) Terima kasih atas tanggapan saudara..tentang..

d. Penutup
Pembacaan simpulan pembahasan diskusi yang telah berlangsung oleh pemimpin diskusi.
2.Penerapan pola gilir dalam pementasan drama
Naskah drama adalah cerita yang ditulis dalam bentuk dialog disertai gerak-gerik dan
tingkah laku para tokoh dalam drama. Dalam sebuah drama, kedudukan pelaku sangat penting.
Untuk mementaskan sebuah drama, seorang pemain harus memahami isi drama termasuk proses
dialog. Dalam dialog, telah diatur penggiliran pembicaraan diantara para tokoh. Setiap tokoh telah
diatur kapan saat menjawab, menanggapi, merespons tokoh lainya. Meskipun unsur spontan
(improvisasi) ada dalam dialog drama, namun tokoh yang berimprovisasi tetap harus memperhatikan
dengan cermat saat melakukan improvisasi dialog agar tidak bertabrakan dengan perkataan tokoh
lain.
Beberapa yang harus diperhatikan jika memerankan tokoh dalam drama adalah sebagai
berikut.
a. Teknik berdialog.
b. Mimik.
c. Intonasi.
Pola gilir juga dapat dilakukan dalam membawakan acara. Untuk acara hiburan yang
cukup banyak dan panjang, biasanya dipadi oleh dua orang MC. Kedua pembawa acara tersebut
saling bergantian berbicara mengantarkan setiap acara yang akan dipertunjukan dan
mengomentarinya. Dalam memberikan komentar, dapat diterapkan pola dilir agar tidak terjadi saling
ingin bicara dan mendominasi.
Tugas pewara atau pembawa acara adalah mengatur pola gilir komunikasi. Tugas ini dapat dirinci
sebagai berikut:
A. Pendahuluan
1. Mengawai pertemuan dengan sapaan kepada hadirin, salam, ucapan syukur, dan
ucapan terima kasih.
2. Menyampaikan tujuan pertemuan atau maksud penyelenggaraan acara.
3. Menyampaikan susunan acara.
B. Inti Acara
1. Memandu semua peserta untuk memasuki acara demi acara, termasuk,
a. Memberi ulasan singkat terhadap acara yang baru saja dilalui (kalau dipandang perlu)
b. Mempersiapkan dan mengajak peserta/hadirin untuk mengikuti acara selanjutnya.
2. Dalam rapat yang biasanya ada tukar pendapat, pembawa acara juga bertugas:
a. Mengatur lalu lintas tukar pendapat.
b. Mengarahkan agar pembicaraan tetap ada tema.
C. Penutup
1. Menutupi pertemuan dengan kata-kata penutup, ucapan terima kasih, pemohon
maaf, dan salam penutup.
Bahasa pembawa acara
Pembawa acara harus cermat memilih ragam bahasa dalam membawakan acara. Acara resmi seperti
rapat,seminar,upacara resmi, harus menggunakan bahasa rsmi. Acara santai pertunjukan hiburan
tidak perlu menggunakan bahasa resmi.
Contoh kalimat-kalimat pembawa acara yang bersifat resmi.
1. Yang terhormat Bapak / Ibu ....(mulai dari yang tertinggi ) dan hadirin yang berbahagia,
assalamualaikum .... pertama – tama marilah kita panjatkan syukur kehadirat Tuhan YHE atas
limpaham rahmatnya sehingga kita dapat menghadiri ..... tidak lupa kami ucapkan trima
kasih atas kehadiran Bapak /Ibu dan saudara sekalian
2. Pertemuan ini bertujuan ... atau melalui kegiatan / pertemuan ini diharapkan....
3. Susunan acara yang akan kami lalui bersama adalah dsb:
4. Mari kita masuki acara ... Yth. Bapak / Ibu .... kami persilahkan.
Demikianlah sambutan dari...yang intinya beliau...
Hadirin yang saya hormati, kini tiba saatnya kita mendengarkan sambutan... Yth. Bapak /
Ibu / Saudara...dipersilahkan.
5. Para peserta yang akan memberikan saran / atau tanggapan dipersilahkan.
Bapak ...dipersilahkan memberi jawaban.
6. Sekian acara kita siang ini. Atas partisipasi/ perhatiaan bapak / ibu / sdr / para tamu / para
penonton kami ucap terima kasih. Selaku pembawa acara saya mohon maaf kalau ada hal
yang kurang berkenang. Akhir kata wassalamualaikum wr.wb.

Kesalahan kalimat yang sering diperbuat oleh pembawa acara ( coba perbaiki)
1. Para bapak bapak , para ibu ibu dan parahadirin dimohon berdiri.
2. Hadirin sekalian dipersilahkan menikmati hidangan yang telah dipersediakan.
3. Acara selanjutnya sambutan ketua RT. Waktu dan tempat dipersilahkan.
4. Selanjutnya kita akan mendengarkan sambutan bapak bupati.waktu dan tempat kami
haturkan.
5. Kepada yth. Bapak yunus dipersilahkan
6. Untuk menyingkat waktu, marilah acara segera kita mulai.
7. Kepada ibu ida waktu dan tempat kima haturkan.
8. Atas perhatiannya kami ucap banyak – banayak terimakasih.
9. Sampai disini selesailah acara kita siang ini. Wassalamualaikum wr.wb.
10. Hanya sampar disini saja acara yang bisa kami suguhkan. Sebelum dan sesudahnya kami
mohon maaf.

Latihan soal!
1) Tulislah sebuah percakapan yang pernah kalian lakukan dengan orang tua kalian masing –
masing! Percakapan tersebut harus menerapkan pola gilir dan menggunakan kata, bentuk
kata, dan ungkapan yang santun. Kerjakan secara berkelompok (3-4 orang )

Anda mungkin juga menyukai