Anda di halaman 1dari 8

METODE-METODE

PEMBUKTIAN MATEMATIKA
Arini Soesatyo Putri

[DATE]
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
JL. AH. NASUTION
1. Pembuktian Langsung
Pembuktian langsung adalah pembuktian suatu kalimat atau sifat matematika tanpa
mengubah susunan kalimat tersebut. Dengan kata lain untuk membuktikan kebenaran
pernyataan implikasi p → q . Kita berangkat dengan memisalkan p benar, maka harus
dibuktikan bahwa q juga benar.
Contoh :
a. Buktikan bahwa jika n bilangan bulat ganjil, maka 𝑛2 bilangan bulat ganjil.
Pembahasan :
Kita akan membuktikan pernyataan implikasi p → q, dengan :
p : Jika n bilangan bulat ganjil
q : 𝑛2 bilangan bulat ganjil
Mula-mula kita misalkan bahwa p benar, yaitu n merupakan bilangan bulat ganjil,
akan dibuktikan bahwa 𝑛2 bilangan bulat ganjil. Karena n bilangan bulat ganjil,
maka kita bisa tuliskan sebagai n = 2k + 1, untuk semua bilangan bulat k.
Selanjutnya kita perhatikan 𝑛2 = (2𝑘 + 1)2 = 4𝑘 2 + 4k + 1 = 2(2𝑘 2 + k) + 1.
Kita misalkan m = 2𝑘 2 + k , sehingga menjadi :
𝑛2 = 2m + 1 (ini merupakan bentuk dari bilangan bulat ganjil).
Jadi pernyataan tersebut terbukti. ∎
b. Buktikan bahwa jika a bilangan ganjil dan b bilangan genap, maka 3𝑎2 – b + 1
adalah bilangan genap.
Pembahasan :
Kita akan membuktikan pernyataan implikasi p → q, dengan :
p : a bilangan ganjil dan b bilangan genap
q : 3𝑎2 – b + 1 adalah bilangan genap
Mula mula kita misalkan p benar, yaitu a bilangan ganjil dan b bilangan genap, akan
dibuktikan bahwa 3𝑎2 – b + 1 adalah bilangan genap. Karena a bilangan ganjil,
dapat dituliskan sebagai a = 2k + 1 , dan karena b bilangan genap, dapat dituliskan
sebagai b = 2p , Dimana k dan p bilangan bulat.
Selanjutnya perhatikan 3𝑎2 – b + 1 = 3(2𝑘 + 1)2 – 2s + 1 = 3(4𝑘 2 + 4k +1) -2s + 1
= 12𝑘 2 + 12k + 4 – 2s = 2(6𝑘 2 + 6k – s) . Kita misalkan r = 6𝑘 2 + 6k – s sehingga
3𝑎2 – b + 1 = 2r (ini merupakan bentuk dari bilangan genap).
Jadi pernyataan tersebut terbukti. ∎
METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP
2. Pembuktian Tidak Langsung Dengan Kontraposisi
Adakalanya untuk membuktikan suatu pernyataan matematis, pembuktian langsung
terasa sulit. Jika hal ini terjadi, maka kita bisa gunakan cara lain yakni pembuktian
secara tidak langsung. Pembuktian tidak langsung adalah pembuktian suatu kalimat
atau sifat matematika dengan mengubah susunan kalimat tersebut. Pada bagian ini
akan dijelaskan mengenai pembuktian tidak langsung dengan kontraposisi.
Kita tahu bahwa pernyataan implikasi p → q akan ekuivalen dengan kontraposisinya
yakni ~𝑞 → ~𝑝, atau bisa kita tulis p → q ≡ ~𝑞 → ~𝑝 . Konsep inilah yang menjadi
dasar untuk pembuktian tidak langsung dengan kontraposisi. Disini kita berawal
dengan mengasumsikan ~𝑞 benar, maka harus dibuktikan bahwa ~𝑝 benar. Jika
pernyataan kontraposisinya benar, maka pernyataan semula juga pasti benar.
Contoh :
a. Buktikan bahwa jika 3n + 2 bilangan ganjil, maka n bilangan ganjil.
Pembahasan :
Kita akan membuktikan pernyataan implikasi p → q dengan :
p : 3n + 2 bilangan ganjil
q : n bilangan ganjil
Sepintas, pembuktian ini terasa sulit jika dibuktikan secara langsung. Maka kita
ubah pernyataan ini menjadi kontraposisinya, yaitu, “ Jika n bilangan genap, maka
3n+2 bilangan genap”.
~𝑞 : n bilangan genap
~𝑝 : 3n + 2 bilangan genap
Mula−mula kita misalkan ~𝑞 benar, yakni n bilangan genap, akan dibuktikan
bahwa ~𝑝 benar, yakni 3n + 2 bilangan genap.
Karena n bilangan genap, maka bisa kita tuliskan sebagai n = 2k, untuk semua k
bilangan bulat. Selanjutnya kita perhatikan :
3n + 2 = 3(2k) + 2 = 6k + 2 = 2(3k+1). Misalkan m = 3k + 1, sehingga
3n + 2 = 2m
Jadi 3n+2 merupakan bilangan genap. Jadi telah terbukti bahwa kontraposisi
pernyataan ini benar, sehingga pernyataan semula juga terbukti benar. ∎
b. Buktikan bahwa jika 𝑛3 bilangan irasional, maka n bilangan irasional.
METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP
Pembahasan :
Kontraposisi dari pernyataan tersebut adalah “ Jika n bilangan rasional, maka 𝑛3
bilangan rasional.”
Misalkan benar bahwa n bilangan rasional, selanjutnya akan kita buktikan bahwa
𝑛3 bilangan rasional.
𝑝
Karena n bilangan rasional, maka kita bisa tulis n = 𝑞 , dengan p dan q bilangan

bulat dan q ≠ 0. Selanjutnya kita perhatikan :


𝑝 𝑝3
𝑛3 = (𝑞 )3 = 𝑞3 . Kita misalkan s = 𝑝3 dan t = 𝑞 3 , sehingga :
𝑠
𝑛3 = 𝑡 , dimana s dan t bilangan bulat dan t ≠ 0

Jadi 𝑛3 merupakan bilangan rasional. Jadi terbukti bahwa kontraposisi dari


pernyataan tersebut benar sehingga pernyataan semula juga terbukti benar. ∎

3. Pembuktian Tidak Langsung Dengan Kontradiksi


Suatu pernyataan pasti memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan nilai
kebenaran ingkarannya. Pembuktian tidak langsung dengan kontradiksi dimulai
dengan membuktikan bahwa ingkaran dari pernyataan implikasi tersebut salah.
Dengan terbuktinya bahwa ingkaran tersebut salah, maka pernyataan implikasi
tersebut pasti benar. Kesalahan yang diperoleh tersebut ditunjukkan oleh suatu
kontradiksi. Suatu kontradiksi terjadi jika ada suatu atau lebih pernyataan yang
bertentangan. Kita bisa tuliskan sebagai :
~ (𝑝 → 𝑞) ≡ p ∩ ~ 𝑞
Dalam proses ini, kita berangkat dengan mengasumsikan p ∩ ~ 𝑞. Dari sini kita
harus menemukan r ∩ ~r, yaitu pernyataan yang selalu salah (kontradiksi). Maka p ∩
~ 𝑞 salah, dan sebaliknya 𝑝 → 𝑞 pastilah benar.
Contoh :
a. Buktikan bahwa jika 5n+4 bilangan bulat ganjil maka n bilangan bulat ganjil.
Pembahasan :
Kita akan membuktikan pernyataan implikasi 𝑝 → 𝑞, dengan :
p : 5n+4 bilangan bulat ganjil
q : n bilangan bulat ganjil

METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP


kita berawal dengan mengasumsikan ingkarannya benar, yaitu bahwa “5n+4
bilangan bulat ganjil dan n bilangan bulat genap”
karena n bilangan genap, kita dapat tuliskan n = 2k, dengan k bilangan bulat.
Akibatnya 5n+4 = 5(2k) + 4 = 10k + 4 = 2(5k+2).
Misalkan m = 5k+2, maka 5n+4 = 2m , yang merupakan bilangan bulat genap.
Kontradiksi dengan asumsi bahwa 5n+4 bilangan bulat ganjil.
Jadi asumsi salah. Maka pernyataan semula pastilah benar.
Jadi terbukti bahwa Buktikan bahwa jika 5n+4 bilangan bulat ganjil maka n
bilangan bulat ganjil. ∎

METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP


INDUKSI MATEMATIKA

Induksi matematika merupakan metode pembuktian untuk suatu pernyataan apakah berlaku
untuk setiap bilangan asli atau tidak. Induksi matematika tidak dapat digunakan untuk
menentukan hasil, tetapi induksi digunakan untuk membuktikan suatu hasil yang diperoleh
dengan cara lain.

Pembuktian dengan induksi matematika harus membuktikan pernyataan implikasi berikut :

Jika P(k) benar, maka P(k+1) juga harus benar. Dengan terbuktinya pernyataan ini maka kita
dapat menjamin bahwa pernyataan P(n) tersebut selalu benar untuk setiap n bilangan asli.

Prinsip Induksi Matematika :


Misalkan S adalah himpunan bagian N yang memiliki 2 sifat:
(1) S memiliki anggota bilangan 1; dan
(2) Untuk setiap k anggota N, jika k anggota S, maka k + 1 anggota S. Maka diperoleh S = N.

Induksi matematika terbagi ke dalam 3 macam, yakni induksi matematika sederhana, induksi
matematika umum, dan induksi matematika kuat. Untuk selanjutnya saya hanya akan
memfokuskan untuk induksi matematika sederhana saja.

Induksi Matematika Sederhana

Dari analogi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembuktian suatu pernyataan
P(n) dengan induksi matematika sederhana adalah sebagai berikut:

1. Langkah basis (dasar), buktikan kebenaran P(n) untuk n = 1


2. Langkah hipotesis, asumsikan P(k) benar. Berangkat dari asumsi tersebut, harus
buktikan P(k+1) juga benar.

Contoh :

Buktikanlah bahwa :

1 + 3 + 5 + ... + (2n-1) = 𝑛2 , untuk setiap n bilangan asli.

Pembahasan :

Kita gunakan induksi matematika, dengan :

METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP


P(n) = 1 + 3 + 5 + ... + (2n-1) = 𝑛2

1. Pertama, kita akan buktikan P(n) benar untuk n = 1.


P(1) = (2(1) – 1) = 1 =12 . (Benar)
2. Selanjutnya kita asumsikan bahwa P(k) benar.

Asumsikan P(k) = 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1) = 𝑘 2

Berangkat dari asumsi ini, kita harus membuktikan bahwa :

P(k+1) = 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1) + (2(k+1)-1) = (𝑘 + 1)2

Buktinya sebagai berikut :

P(k+1) = 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1) + (2(k+1)-1)

= 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1) + (2k+1).

Karena menurut asumsi 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1) = 𝑘 2 , kita dapat tuliskan :

P(k+1) = 𝑘 2 + (2k+1)

= 𝑘 2 + 2k + 1

= (𝑘 + 1)2

Sehingga terbukti P(k+1) benar.

Jadi pernyataan tersebut benar untuk setiap n bilangan asli. ∎

Contoh lain :

Buktikanlah bahwa n(𝑛2 +2) habis dibagi 3 untuk setiap bilangan bulat positif n.

Pembahasan :

Kita gunakan induksi matematika, dengan :

P(n) = n(𝑛2 +2) habis dibagi 3

1. Pertama, kita akan membuktikan P(n) benar untuk n = 1


P(1) = 1(12 + 2) = 3. Benar bahwa d habis dibagi 3
2. Selanjutnya, kita asumsikan P(k) benar.
Asumsikan P(k) = k(𝑘 2 +1) habis dibagi 3
METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP
Berangkat dari asumsi ini, kita harus membuktikan bahwa P(k+1) =
(k+1)[((𝑘 + 1)2 + 1)] habis dibagi 3.
Buktinya sebagai berikut :
P(k+1) = (k+1)[((𝑘 + 1)2 + 1)]
= (k+1) (𝑘 + 1)2 +(k+1)
= 𝑘 3 + 3𝑘 2 + 3k + 1 + 2k + 2
= (𝑘 3 +2k) + 3𝑘 2 + 3k + 3
= k(𝑘 2 + 2) + 3𝑘 2 + 3k + 3
= k(𝑘 2 + 2) + 3(𝑘 2 +k + 1)
Kita misalkan q = 𝑘 2 +k + 1 , sehingga :
P(k+1) = k(𝑘 2 + 2) + 3q
Karena asumsi kita k(𝑘 2 +1) habis dibagi tiga, dan sudah pasti 3q juga habis dibagi
tiga, Maka k(𝑘 2 + 2) + 3q atau k(𝑘 2 + 2) + 3(𝑘 2 +k + 1) juga akan habis dibagi tiga.
Sehingga terbukti bahwa P(k+1) benar habis dibagi 3. ∎

Untuk pembahasan Induksi matematika umum dan induksi matematika kuat, akan saya
posting di “Catatan Matematika Diskrit: Metode-Metode Pembuktian Bagian 2”. Coming
soon :D

Semoga catatan ini dapat membantu teman-teman dalam membuktikan pernyataan


matematika.

METODE-METODE PEMBUKTIAN MATEMATIKA ARINI SP

Anda mungkin juga menyukai