ABSTRAK
Penyusunan kladogram ini bertujuan untuk membantu dalam menganalisis hubungan
kekerabatan pada tumbuhan. Adapun takson yang digunakan dalam penyusunan kladogram ini
adalah takson yang berasal dari regnum Protoctista, Thallophyta, dan Tracheophyta. Takson
tersebut adalah Amoeba, Paramecium sp., Volvox, Sargassum, Corallina, Hepatophyta,
Bryophyta, Adiantum sp., Pinus merkusii, Gnetum gnemon, Bayam, dan Canna hibrida.
Tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan kladogram ini adalah (1) menyusun
deskripsi taksonomi; (2) membuat tabel karakter; (3) menyusun kladogram. Dalam penyusunan
kladogram digunakan dua metode yaitu metode Hennig dan metode Wagner. Masing-masing
memiliki cara penyusunan yang berbeda. Metode Hennig setiap saat selalu dipilih setidaknya
satu karakter yang akan digunakan sebagai pembeda dengan demikian setiap saat kelompok
taksa yang dianalisis dibagi dua. Sedangkan untuk metode Wagner, Wagner menggunakan
algoritma untuk menyusun kladogram.
Dalam menggambarkan kladogram dengan cara statistik yang akan digunakan adalah
Consistency Index (CI), dan Retention Index (RI). Nilai CI berkisar antara 0 sampai 1. Bila
nilai CI mendekati 1 berarti dalam kladogram tersebut homoplasinya sangat rendah atau tidak
ada sama sekali.
Key wards: kladogram, metode Hennig, metode Wagner, Homoplasi.
Karakter
No Takson
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Amoeba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Paramecium sp. 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Volvox 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
4 Sargassum 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
5 Corallina 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
6 Hepatophyta 2 1 3 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 1 0
7 Bryophyta 2 1 3 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
8 Adiantum sp. 3 1 3 1 1 0 4 0 2 1 0 1 1 1 0
9 Pinus merkusii 3 1 3 0 1 1 3 1 3 0 0 1 1 1 1
10 Gnetum gnemon 3 1 3 0 1 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1
11 Bayam 3 1 3 0 1 1 3 1 3 1 2 1 1 2 2
12 Canna hibrida 3 1 3 1 1 1 4 1 3 1 2 1 1 2 2
Karakter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑
m 3 1 3 1 1 1 4 1 3 1 2 1 1 2 2 27
n 1 4 1 2 5 4 1 4 1 4 1 5 2 2 2 39
dengan demikian dapat ditentukan nilai CI Metode Hennig, setiap saat selalu dipilih
dan RI yaitu setidaknya satu karakter yang akan
digunakan sebagai pembeda, dengan
demikian setiap saat kelompok taksa yang
dianalisis dibagi dua. Setiap pembagian ini
tidak harus selalu menghasilkan dua
kelompok dengan jumlah anggota yang
sama, bahkan dalam tahap pertama biasanya
salah satu kelompok hanya beranggotakan
kelompok tamu yang mungkin saja hanya
satu, sedang kelompok lain beranggotakan
seluruh taksa yang akan dianalisis.
Sedangkan untuk metode Wagner, Wagner
menggunakan algoritma untuk menyusun
kladogram. Penerapan dalam menyusun
kladogram metode Wagner ini perintahnya
PEMBAHASAN adalah menggabungkan takson yang diuji
satu demi satu dimulai dengan membentuk
Untuk menyusun kladogram satu kelompok yang tersusun dari dua
tumbuhan ini terdapat 12 takson yang takson, yaitu dua takson yang paling sedikit
digunakan yaitu dari regnum Protoctista, karakter apomorfinya, termasuk takson
thallophyta, dan tracheophyta. Takson tamu. Selanjutnya ditambahkan satu takson
tersebut adalah Amoeba, Paramecium sp., dengan tingkat apomorfi terendah
Volvox, Sargassum, Corallina, Hepatophyta, berikutnya pada kelompok yang sudah ada,
Bryophyta, Adiantum sp., Pinus merkusii, dan seterusnya. Sangat boleh jadi
Gnetum gnemon, Bayam, dan Canna penggabungan ini menghasilkan banyak
hibrida. Dari seluruh takson kemudian kombinasi pengelompokan atau konstruksi
ditulis karakternya dan kemudian dibedakan kladogram, dalam hal ini maka prinsip
menjadi beberapa karakteristik. Setiap parsimonia(penghematan) tetap digunakan,
karakteristik dapat ditulis dengan numerik yaitu konstruksi dengan perbedaan paling
yang mana karakter tersebut menunjukkan sedikit yang dipilih.
bahwa karakteristiknya berstatus apomorfi
atau plesiomorfi. Misalnya, 0 menunjukkan Untuk menggambarkan suatu kladogram
bahwa karakter tersebut bersifat plesiomorfi terdapat berbagai macam cara, salah satunya
sedangkan karakter 1,2,3 menunjukkan adalah mendeskripsikan kladogram secara
bahwa karakteristik tersebut berstatus statistik, yaitu banyaknya tahap perubahan
apomorfi. karakter, Consistensi Index (CI), Retention
Index (RI), dan Rescaled consistency index
Dalam penyusunan kladogram (RC). Keempat metode ini bukan bersifat
tumbuhan ini digunakan dua metode yaitu alternative namun saling melengkapi. Dalam
metode Hennig dan metode Wagner. Metode menggambarkan kladogram dengan cara
Hennig dan metode Wagner dapat statistik yang akan digunakan hanya RI dan
dibedakan berdasarkan cara penyusunanya. CI. Nilai CI berkisar antara 0 sampai 1. Dan
berdasarkan hasil perhitungan di dapatkan
nilai CI sebesar 0.9 dan RI sebesar 0.75. Irawan, Bambang, et.al. 2011. Petunjuk
nilai CI mendekati 1, hal ini berarti dalam Praktikum Biosistematika edisi ke-3.
kladogram tersebut homoplasinya sangat Surabat.
rendah.
Seperti pada jurnal yang pernah dilaporkan
KEPUSTAKAAN oleh Tjipto Haryanto (2001).
Irawan, Bambang. 2011. Biosistematika. Seperti pada jurnal yang pernah dilaporkan
Surabaya. oleh Irawan & Wirahmawan (2006).