Anda di halaman 1dari 23

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan efektif membaca adalah penguasaan strategi

dan teknik membaca yang tepat sesuai dengan tujuan dan jenis bahan bacaan yang Anda hadapi.

Seorang pembaca cepat yang baik adalah juga seorang pembaca yang fleksibel.

Seorang pembaca yang dapat menyesuaikan kecepatan baca dan juga strategi dan teknik apa
yang paling tepat dipakai dalam menguasai sebuah bahan bacaan.

Dengan begitu seorang pembaca cepat bisa mendapatkan informasi yang diinginkan dari suatu
bahan bacaan dalam waktu yang lebih singkat.

Teknik scanning penting dikuasai dalam kegiatan membaca


Anda sehari-hari
Salah satu teknik membaca yang perlu dikuasai oleh Anda dalam kegiatan membaca sehari-hari
adalah scanning.

Scanning adalah teknik membaca dengan sekilas untuk menemukan sebuah informasi tertentu
dalam sebuah bacaan dengan cepat dan akurat.

Dalam kegiatan membaca sehari-hari teknik scanning dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

1. Mencari nomor telepon di buku telepon

2. Mencari entri kata tertentu dalam kamus

3. Mencari halaman dalam daftar isi majalah / buku

4. Mencari keterangan tentang suatu istilah dalam ensiklopedia

5. Mencari entri atau rujukan sesuatu hal pada indeks atau glossarium buku

6. Mencari data dalam suatu publikasi statistik atau industri

7. Mencari acara siaran TV, jadwal perjalanan, jadwal praktek dokter, dan sebagainya.

Dalam melakukan scanning Anda akan langsung membaca bagian tertentu dari suatu bacaan
yang berisi informasi yang diperlukan tanpa memperhatikan bagian-bagian lain yang dianggap
tidak terkait atau tidak relevan.

Strategi membaca dengan teknik scanning


Strategi yang baik digunakan sebelum teknik scanning dilakukan adalah menentukan informasi
spesifik apa yang Anda butuhkan dan mengetahui lebih dahulu bagaimana sebuah informasi
disusun dan distrukturkan.

Materi bacaan yang bisa kita scanning biasanya disusun berdasarkan:

1. Alafabet: materi disusun dalam urutan A-Z (contoh: kamus, buku telepon)

2. Kronologis: materi disusun dalam nomor urut atau urutan waktu (contoh: daftar isi buku/
majalah, jadwal siaran tv)

3. Kategori: materi disusun berdasarkan suatu kategori (contoh: jadwal praktek dokter, buku
manual kendaraan)

Scanning dilakukan dengan menjaga konsentrasi dan perhatian Anda akan suatu kata kunci dari
informasi yang kita cari sembari melakukan penelusuran dengan cepat.

Dengan mengetahui bagaimana sebuah materi bacaan scanning disusun, Anda dapat dengan
mudah mengatur arah pergerakan mata Anda dalam pencarian dan penelusuran bacaan.

Cara lain untuk membantu efektivitas teknik scanning adalah dengan menggunakan alat bantu
berupa jari atau alat tulis Anda yang bisa digunakan dalam memandu pergerakan mata dan
menjaga kecepatan telusur yang lebih cepat dan konsisten.

Pentingnya pandangan periferal yang lebar untuk


efektivitas scanning
Latihan dan praktek memperlebar pandangan periferal (peripheral vision) juga dapat membantu
Anda untuk melakukan scanning dengan lebih baik.

Pandangan periferal yang lebih lebar akan membantu Anda mengenali dengan lebih cepat teks di
sebelah kanan kiri atau bagian atas bawah dari teks utama yang Anda lihat secara sekilas saat
melakukan scanning.

Scanning juga menjadi teknik yang powerful untuk menguasai dengan cepat gambaran besar
sebuah buku tebal jika Anda dapat menggabungkannya dengan teknik skimming.

Dengan menguasai kedua teknik ini Anda akan sanggup menjadi pembaca cerdas yang lebih
fleksibel dan terampil.

Anda juga dapat mengembangkan beragam strategi dan teknik khusus untuk membaca berbagai
bahan bacaan berbeda yang Anda hadapi setiap hari.
Salah satu cara belajar berbagai strategi dan teknik membaca cepat tersebut adalah dengan
belajar langsung secara tatap muka dengan ahlinya

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan, menenangkan dan dapat
memberikan sebuah kenikmatan tersendiri.

Hanya saja kadang kita merasa tidak punya kemewahan waktu untuk membaca di sela-sela hari
kita yang sudah penuh dengan segala macam rutinitas dan kesibukan.

Tidak punya waktu merupakan alasan yang paling sering diutarakan orang sehingga mereka
kesulitan menghabiskan tumpukan buku yang dibeli atau harus dipelajari.

Waktu untuk membaca tidak dapat begitu saja tersedia dengan mudah. Waktu untuk membaca
adalah sesuatu yang harus Anda usahakan.

Waktu yang harus Anda ciptakan dalam keseharian Anda sehingga nantinya menjadi kebiasaan
yang terasa lebih ringan menjalankannya.

Lantas bagaimana cara yang mudah dalam menciptakan waktu untuk membaca?

Berikut beberapa tips dan strategi sederhana yang dapat Anda terapkan untuk menambah
akumulasi waktu membaca harian Anda:

1. Bangun tidur 15 menit lebih awal dan pergi tidur 15


menit lebih lambat
Dengan cara ini Anda sudah mempunyai tambahan waktu setengah jam dalam sehari tanpa
terlalu mengganggu siklus dan waktu tidur Anda.

Anda dapat membuat hal ini menjadi rutinitas dan memanfaatkan 2 waktu tersebut untuk
membaca sebagai sebuah sarana relaxing atau bersantai.

2. Kenali dan hindari pembuang waktu utama Anda


Kenali dan kurangi porsi waktu Anda untuk kegiatan yang kurang mempunyai nilai tambah
namun menghabiskan banyak waktu berharga seperti:

1. Menonton TV

2. Internet: Browsing, video snacking, dan aktivitas social media


3. Bermain games

Bayangkan jika Anda sanggup mengurangi waktu menonton TV satu jam saja sehari dan
menggantikannya dengan membaca, maka Anda sudah mempunyai 7 jam tambahan waktu untuk
membaca dalam seminggu.

3. Kurangi komitmen dengan belajar mengatakan “Tidak”


pada orang lain
Buat atau penuhi hanya komitmen yang memang kita mempunyai waktu dan betul-betul peduli
pada hal tersebut.

Belajarlah berkata “Tidak” dengan sopan dan berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain
tanpa perlu merasa bersalah pada diri kita sendiri.

Dengan mengurangi komitmen pada orang lain kita akan mempunyai waktu tambahan secara
umum yang dapat kita manfaatkan untuk membaca.

4. Jadwalkan waktu khusus untuk membaca sesuatu yang


membangun diri Anda setiap hari
Hanya dengan menjadwalkan waktu 20-30 menit sehari untuk membaca secara khusus, Anda
akan menjadi lebih berdedikasi dan berkomitmen untuk melakukan aktivitas ini karena memang
telah dimasukkan dalam agenda harian Anda.

Kebanyakan orang tidak membaca secara rutin hanya karena memang tidak memasukkan
aktivitas ini dalam daftar to do list hariannya.

Untuk membentuk kebiasaan ini, Anda juga dapat menyiapkan atau membuat sebuah area
khusus untuk membaca seperti ruangan atau sofa dimana Anda dapat duduk membaca dengan
nyaman dan tanpa gangguan dalam rentang waktu tersebut.

5. Ganti bacaan berita dan artikel acak dengan yang lebih


terstruktur
Gantilah tipe bacaan random atau acak ini dengan bacaan yang lebih terstruktur seperti ebook
atau buku dengan tema yang Anda senangi atau ingin dikuasai. Bacalah bacaan yang bernilai
tambah dan menunjang karir dan juga pengembangan diri Anda secara umum.

Kurangi waktu searching dan browsing Anda dengan mengidentifikasikan beberapa sumber
utama terpenting saja dari tema dan materi bacaan yang benar-benar Anda butuhkan dan dapat
dibaca secara reguler. Cobalah fokus pada apa yang lebih penting bagi diri Anda dan abaikan
yang kurang atau tidak penting.

6. Bawalah selalu buku atau pilihan bacaan yang disiapkan


Anda dapat memanfaatkan beberapa menit waktu-waktu transisi yang dapat Anda gunakan untuk
membaca seperti saat mengantri, menunggu atau saat duduk dalam perjalanan kerja.

Pilihan bacaan berbentuk digital seperti PDF dapat Anda baca melalui berbagai perangkat digital
yang Anda bawa sehingga lebih praktis.

7. Belajar membaca cepat / speed reading


Jika Anda banyak melakukan kegiatan membaca, Anda dapat mencoba belajar membaca cepat
atau speed reading. Anda dapat belajar memakai berbagai teknik dan strategi yang tepat untuk
membaca bacaan yang berbeda-beda.

Belajar membaca cepat akan membantu Anda menguasai lebih banyak informasi yang
dibutuhkan dalam waktu yang lebih cepat. Membaca dengan lebih paham dan efisien dalam
penggunaan waktunya.

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengikuti sebuah kursus membaca cepat online maupun
training tatap muka membaca cepat yang akan membantu Anda menguasai keterampilan ini
dengan lebih terstruktur dan cepat.

Demikian tips menciptakan waktu untuk membaca yang dapat membantu Anda dalam mengelola
waktu berharga yang Anda miliki sehari-hari.

Anda tidak dapat menambah waktu. Waktu semua orang adalah sama 24 Jam sehari. Yang dapat
Anda lakukan adalah bagaimana memutuskan kegiatan apa yang akan Anda lakukan dalam
waktu yang tersedia tersebut.

Menciptakan waktu untuk membaca adalah tentang memutuskan menggunakan lebih banyak
waktu yang Anda miliki untuk kegiatan membaca yang dalam jangka panjang akan membedakan
Anda dengan kebanyakan orang
Cara Terbaik Untuk Mengingat Bacaan dan Apapun yang Anda Pelajari
November 20, 2014 by Muhammad Noer 12 Comments

Tahukah Anda seberapa cepat ingatan kita terhadap informasi baru yang kita baca dan pelajari
“menguap” dan hilang seiring dengan berjalannya waktu?

Hubungan Tingkat Ingatan dan Waktu


Seorang psikolog bernama Hermann Ebbinghaus (1885) membuat sebuah hipotesa mengenai
proyeksi hilangnya ingatan dari hal baru yang kita pelajari seiring berjalannya waktu.

Bila digambarkan dalam sebuah grafik, maka kira-kira bentuknya adalah seperti dibawah ini:

Kurva ini menunjukkan bagaimana persentase ingatan (sumbu x) terhadap sebuah informasi baru
secara alami akan hilang seiring berjalannya waktu (sumbu y) jika tidak ada usaha seseorang
untuk mempertahankannya.

Ketika kita belajar informasi baru, kondisi terbaik kita paling ingat (100%) adalah saat kita baru
saja selesai mempelajarinya. Seiring berjalannya waktu, ingatan akan informasi baru itu akan
turun, melemah hingga menjadi lupa (0%) hanya dalam waktu sekitar 3 bulan saja.

Lalu bagaimana cara agar Anda dapat terhindar dari hal ini?

Cara terbaiknya adalah dengan melakukan pengulangan (Review).

Strategi Pengulangan (Review) yang Efektif


Pengulangan membantu mengurangi dampak hilangnya ingatan kita akan informasi baru seiring
berjalannya waktu. Anda perlu membuat beberapa pengulangan sehingga sebuah informasi
sanggup menempel selamanya dalam otak Anda.

Berikut beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk dapat mengingat lebih lama apapun
yang Anda baca dan pelajari.

1. Mengulang segera apa yang Anda baca dan pelajari

Pengulangan pertama segera setelah selesai mempelajari sesuatu akan memperkuat persentase
informasi yang Anda kuasai. Ini adalah tahapan pengulangan paling penting.

Jangan sia-siakan waktu yang Anda habiskan untuk belajar sesuatu dengan tidak mengulangnya
segera setelah selesai.

Cukup 5 menit pengulangan akan membantu informasi dapat diingat penuh sampai 24 jam
berikutnya.

2. Menuliskan ulang apa yang Anda baca dan pelajari

Menulis dan mengorganisasikan catatan Anda adalah salah satu cara yang baik untuk mengulang
sebuah informasi.

Menulis ulang dengan susunan kata-kata Anda sendiri adalah salah satu cara efektif untuk
memperkuat apa yang telah Anda pelajari.

3. Mengajarkan atau minimal menceritakan ulang apa yang Anda baca dan pelajari kepada orang
lain

Mengajarkan atau menceritakan kembali adalah bentuk pengulangan yang lebih kompleks dari
sekedar menuliskan ulang.

Mengajarkan atau menceritakan ulang akan memperjelas dan memperdalam pemahaman dari apa
yang Anda pelajari sekaligus menjadi sebuah pengulangan otomatis untuk ingatan Anda.

4. Menjadwalkan untuk mengulang secara berkala apa yang Anda baca dan pelajari

Setelah melakukan pengulangan pertama segera sehabis mempelajari informasi baru,


pengulangan kedua dapat dilakukan sehari setelahnya.

Pengulangan ini juga sangat penting karena informasi telah diendapkan lewat tidur malam. Ini
akan membantu menguasai informasi hingga paling tidak seminggu ke depan atau lebih.

Pengulangan ketiga sebaiknya dilakukan seminggu setelah Anda membaca atau belajar sesuatu.
Ini akan memperkuat efek daya ingat kira-kira sampai sebulan ke depan.
Pengulangan berikutnya perlu dilakukan dalam tempo sebulan dan tiga bulan. Setelah itu
dilakukan, maka apa yang tadinya Anda ingat dalam jangka pendek sekarang akan masuk ke
ingatan jangka panjang.

Informasi yang disimpan dengan cara ini akan sulit sekali terlupakan karena semakin
terinternalisasi ke dalam diri Anda.

Bayangkan, Anda cukup menghabiskan waktu 5-10 menit saja dalam satu kali pengulangan.
Dengan menginvestasikan waktu yang singkat tersebut dalam beberapa kali pengulangan,

Anda akan menghemat waktu yang banyak dibandingkan Anda harus membaca ulang karena
sudah hampir lupa semuanya.

Dengan cara ini ingatan Anda akan selalu terbarui dan tidak akan lupa apa yang sudah Anda baca
dan pelajari.

Jangan sia-siakan waktu yang Anda habiskan untuk membaca dan belajar dengan tidak
mengulangnya. Kebiasaan mengulang yang teratur lama kelamaan akan menjadi kebiasaan.

Jika hal itu sudah dilakukan, maka apapun yang Anda pelajari Insya Allah dapat diingat
bertahun-tahun seolah-olah Anda baru mempelajarinya kemarin sore.
Ikuti Training Membaca Cepat Tatap Muka Jakarta – Sabtu, 13 Desember 2014

Pengulangan atau review merupakan salah satu strategi belajar yang juga diajarkan dalam
training membaca cepat yang kami selenggarakan.

Anda dapat mempelajari berbagai teknik dan strategi membaca dan juga cara belajar lainnya
yang tidak kalah penting untuk pengembangan keterampilan belajar (learning skills) Anda.

Segera daftarkan diri Anda pada training membaca cepat paling komprehensif di Indonesia ini di
sini

Bagaimana Memulai Kebiasaan Membaca Dengan (Sangat) Cepat?


March 28, 2011 by Muhammad Noer 22 Comments

PERHATIKAN data berikut.

200 kata permenit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar.

Benar. Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar, tepatnya mereka yang belum lama dan
berlum berpengalaman membaca, adalah dua ratus kata permenit, atau 200 kpm. Itu kira-kira
sama dengan satu setengah sampai dua paragraf bacaan per menitnya.

Anda tentu sudah sangat berpengalaman membaca. Berapa usia Anda sekarang? Dua puluhan?
Tiga puluhan? Empat puluhan, mungkin? Jelas, Anda sudah sangat lama dan sangat
berpengalaman membaca. Tentu kecepatan Anda jauh di atas itu.

Jadi, berapa kira-kira kecepatan baca Anda sekarang? Tiga ratus kata per menit? Empat ratus?
Atau lima ratus, mungkin?

Sayangnya, kemungkinan besar tidak demikian. Menurut data statistik, kecepatan baca rata-rata
orang dewasa adalah 250 – 300 kata permenit.

200 kata per menit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar.

250 – 300 kata per menit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata orang dewasa.

250 – 300 kata permenit. Itu kira-kira sama dengan dua sampai tiga paragraf saja. Itu pun dengan
tingkat pemahaman hanya sebesar 70%.

Angka-angka itu menunjukkan bahwa sebagian besar manusia di dunia ini, sejak usia sekolah
dasar hingga masa dewasa, tidak pernah mengalami peningkatan kecepatan membaca yang
cukup berarti. Atau tepatnya, kecepatan membaca mereka tidak pernah meningkat secara
signifikan.
Dua ratus lima puluh kata kira-kira sama dengan seperempat halaman buku. Dengan kecepatan
baca seperti itu, artinya kita membutuhkan empat menit untuk membaca satu halaman. Dan dua
puluh jam untuk menamatkan satu buku setebal tiga ratus halaman.

Jika Anda cuma punya waktu satu jam setiap hari untuk duduk diam dan membaca, artinya Anda
membutuhkan dua puluh hari, untuk menamatkan buku tersebut. Dua puluh hari, untuk memetik
isi hanya satu buku saja! Itu nyaris tidak ada bedanya dengan anak sekolah dasar.

Serius. Ukurlah kecepatan baca Anda, bukan sekedar mengira-ngira. Inilah awalnya. Ini seperti
Anda membandingkan foto wajah Anda sebelum dan sesudah mandi. Bagaimana Anda bisa tahu
sudah sejauh apa pencapaian Anda, jika Anda tidak tahu dari titik mana Anda berangkat?

Lakukan. Gunakan jam tangan. Atau alarm ponsel, tidak masalah. Stopwatch lebih baik, kalau
ada. Baca sebuah bahan bacaan selama tepat satu menit, — dan pahami, jangan asal cepat –,
tandai, dan hitung berapa kata yang sudah Anda baca

Membaca Cepat: Untuk Apa?


March 30, 2011 by Muhammad Noer 23 Comments

DI ARTIKEL sebelumnya sudah kita bicarakan pentingnya mengukur kecepatan baca sebelum
memulai. Seperti saya bilang, Anda harus tahu perbedaan yang akan Anda capai, seperti jauhnya
beda wajah Anda antara ‘sebelum mandi’ dan ‘sesudah mandi’.

Kalau Anda sudah tahu kecepatan baca Anda, kita bisa lihat data berikut. Oh ya, ‘kpm’ adalah
‘kata permenit’, menunjukkan kecepatan baca Anda.

0 – 150 kpm : buruk.


150 – 300 kpm : rata-rata.

300 – 500 kpm : baik.

500 – 700 kpm : sangat baik

750 – 1000 kpm : luar biasa.

Di artikel lalu sudah saya katakan bahwa kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar adalah 200
kpm. Itu hanya masuk kategori rata-rata. Dan rata-rata orang dewasa, kecepatan bacanya adalah
250 – 300 kpm. Kategori yang sama: rata-rata.

Jadi artinya?

Artinya, sebagian besar manusia di dunia ini hanya membaca dengan kecepatan rata-rata
saja. Anda tentu ingin kecepatan Anda memahami, mengolah informasi, memiliki kualitas
gagasan, atau punya potensi kreativitas lebih dari sekedar rata-rata kan? Informasi tambahan:
kecepatan baca rata-rata orang Australia dewasa ternyata 200 kpm. Orang Amerika dewasa,
hanya 250 kpm. Artinya, kita masih punya kesempatan!

Asal tahu saja, John. F. Kennedy memiliki kecepatan baca 2500 kpm. Franklin J. Roosevelt
biasa menamatkan 2 sampai 3 buku setiap harinya, di sela-sela waktu luang di luar jam kerja.

Membaca itu sangat penting untuk pengembangan diri. Itu sebuah skill yang harus dilatih.
Manusia unggul karena ilmu, ilmu ada di buku, buku harus dibaca, dan seterusnya. Apakah buku
berupa kertas, halaman internet, e-book atau file PDF, relatif sama saja.

Bagaimana dengan audiobook? Sayangnya, buruk. Kecepatan membaca (mendengar) dari


audiobook akan sangat tergantung pada kecepatan naratornya. Dan audiobook diatur untuk
dibacakan dengan kecepatan yang nyaman untuk didengar. Yaitu secepat 150 – 160 kata
permenit. Ini bahkan lebih lambat dari kecepatan membaca anak sekolah dasar.

Baca. Cepat, atau lambat.

Intinya, jika ingin lebih unggul, cepat-atau-lambat, sekarang-atau-nanti, tetap saja Anda harus
membaca. Dengan membaca dengan lebih cepat, artinya Anda memahami lebih cepat. Dengan
mengolah informasi lebih cepat, Anda bisa menabung waktu, ide dan gagasan lebih banyak.
Anda bisa menjadi lebih kreatif. Anda bisa menjadi lebih unggul.

Waktu sisanya? Bisa Anda gunakan untuk hal lain. Mengolah kreativitas? Investasi, mungkin?
Atau, lihat anak Anda. Bayangkan senangnya anak Anda jika Anda punya waktu lebih banyak
untuk mendampingi mereka. Atau, berjalan-jalan santai dengan keluarga setiap sore, karena
pekerjaan Anda selalu selesai lebih cepat.

Sepertinya menyenangkan, kan?


Membaca Cepat: Well-advanced Version of YOU.
March 31, 2011 by Muhammad Noer 6 Comments

ADA sedikit salah kaprah tentang kemampuan membaca cepat. Ada yang mengira bahwa
membaca cepat itu sekedar membaca lebih cepat. Apa benar?

Well, bagian ‘membaca lebih cepat’-nya benar. Jauh lebih cepat, bahkan. Tapi bagian ‘sekedar’
membaca lebih cepat, itu salah.

Begini. Di abad informasi seperti sekarang ini, informasi datang dan pergi begitu cepat, tanpa
jeda. Di dunia akademis maupun profesional abad ini, zaman di mana informasi dalam jumlah
yang sangat besar datang dengan sangat cepat, kita membutuhkan sebuah skill tambahan yang di
masa-masa sebelum ini relatif tidak dibutuhkan. Di masa ini, skill tersebut sudah hampir menjadi
sebuah keharusan.

Kini, dengan adanya internet, koneksi online 24 jam, jaringan kerja global dan kecepatan aliran
informasi, dunia menuntut kita untuk mampu mengolah sejumlah besar informasi dengan cepat.
Dan kemampuan membaca cepat jelas merupakan sebuah nilai tambah ketika bekerja di
lingkungan pekerjaan yang ada di tengah pergerakan informasi yang sangat cepat.

Kemampuan membaca cepat bukan sekedar cara untuk membaca secepat mungkin. Harus
dipahami terlebih dahulu bahwa kemampuan membaca cepat juga dibarengi dengan peningkatan
tingkat pemahaman dengan lebih baik.

Jadi, bukan sekedar asal cepat, namun kemampuan untuk menangkap isi bahan bacaan tidak
berubah. Sebenarnya, kata ‘belajar membaca cepat’ juga bermakna ‘belajar memahami (bacaan)
dengan cepat’.

Tapi bukan itu saja yang Anda peroleh.

Belajar membaca cepat bukan hanya membuat Anda membaca lebih cepat. Anda akan belajar
bagaimana cara yang terbaik untuk mengambil informasi-informasi penting dari bacaan. Anda
juga akan belajar memilah antara informasi esensial dan informasi sekunder dari bacaan. Anda
juga belajar memaksimalkan pemahaman bacaan. Dan, Anda juga akan belajar untuk
mengingatnya (me-retain informasi).

Dengan kata lain, Anda juga akan belajar meningkatkan efisiensi cara mengambil, menyimpan
dan mengolah informasi.

Dalam konteks akademis, kemampuan membaca cepat seperti itu (yang bukan ‘sekedar’
membaca cepat) berarti juga kemungkinan peringkat yang lebih tinggi. Dan dalam konteks
profesional, skill tersebut jelas akan sangat mendukung profisiensi Anda. Apa itu ‘profisiensi’?

Dalam kamus Merriam-Webster, ‘proficient’ berarti “well advanced: in an art, occupation, or


branch of knowledge”.
“Well advanced”. Ingat-ingat kata itu, ya. Artinya “berkembang, maju, meningkat, atau tumbuh
dengan jauh lebih baik.

Membaca Cepat: Berlaku Untuk Semua Bacaan


April 5, 2011 by Muhammad Noer Leave a Comment

SAYA kerap menerima pertanyaan-pertanyaan semacam ini:


“Membaca cepat hanya bisa diaplikasikan pada bacaan-
bacaan ringan dan mudah. Ya kan?”. “Bisakah membaca
cepat berlaku untuk bacaan-bacaan filsafat atau jurnal-jurnal
ilmiah?”

Banyak hal dari hidup kita yang sebenarnya terkait dengan


kecepatan. Namun di sisi lain, kita sangat jarang berikir
tentang itu. Ambil contoh, berjalan kaki. Kita belajar untuk
berjalan di usia-usia awal hidup kita. Dan ketika kita sudah
bisa berjalan sendiri tanpa bantuan, kita berhenti belajar
berjalan. Itulah cara berjalan Anda. Anda merasa cukup, dan
hanya itu cara berjalan yang sepertinya perlu Anda ketahui.

Saya cukup yakin kalau Anda tidak pernah memikirkan


bagaimana mekanisme Anda berjalan, berapa kecepatan jalan
Anda, dan bagaimana meningkatkan efisiensi jalan kaki atau
memperbaiki cara berjalan kaki Anda.

Demikian juga dengan cara Anda mengemudi. Atau cara


Anda mandi, sikat gigi, memasak, atau seberapa cepat Anda
bisa menyelesaikan tugas dari kampus. Cara Anda
melakukan hal-hal itu terbentuk menjadi sebuah kebiasaan. Saya rasa Anda juga tidak pernah
memikirkan ulang bahwa Anda sebenarnya mampu memodifikasi kecepatan atau efisiensi cara
Anda melakukan hal-hal tersebut.

Kadang Anda mengemudi lebih cepat atau lebih lambat, tergantung kondisi lalu lintas. Anda
berjalan dengan cepat di turunan, atau melambat jika ada tanjakan. Anda bisa mempercepat
waktu mandi Anda jika Anda terburu-buru. Anda bisa mempercepat waktu Anda mengerjakan
tugas kuliah jika Anda punya hal lain yang harus dilakukan.

Dan tahukah Anda?

Membaca juga begitu. Kita hanya terbiasa membaca dengan cara tertentu dan dengan kecepatan
tertentu. Pada umumnya kita membaca dengan kecepatan yang tetap. Namun jika dibutuhkan,
kita akan memperlambat bacaan untuk memahami sebuah kata atau kalimat yang sulit, dan
kemudian mempercepatnya kembali. Kita menyesuaikan kecepatan baca dengan bahan bacaan,
untuk memastikan kita memahaminya.
Jadi, apakah membaca cepat hanya untuk bacaan-bacaan ringan dan mudah? Tidak. Membaca
cepat bisa diaplikasikan pada semua bacaan, termasuk jurnal filsafat atau jurnal ilmiah. Anda
bahkan akan belajar bagaimana membaca cepat pada layar komputer atau media elektronik, yang
sedikit berbeda tekniknya dengan membaca cepat pada buku.

Mungkin Anda tetap akan menyesuaikan kecepatan baca, mengerem di tikungan atau menambah
kecepatan di jalan lurus sesuai kondisi ‘jalan’. Namun dengan memahami cara Anda membaca
dan meningkatkan efisiensinya, kecepatan baca Anda akan meningkat: apakah itu di kondisi
jalan seperti koran, atau kondisi jalan seperti jurnal ilmiah

Membaca Cepat: Mitos-mitos Yang Keliru


April 15, 2011 by Muhammad Noer 1 Comment

BERIKUT ini adalah beberapa mitos yang terkait dengan membaca cepat yang sangat sering
saya temukan. Mungkin salah satunya adalah pertanyaan Anda?

1. Membaca cepat itu tidak mungkin.


Kemampuan membaca itu sebenarnya sebuah skill, suatu keterampilan yang kita pelajari. Kita
tidak lahir dengan kemampuan membaca, kan. Somehow, dalam hidup kita belajar bagaimana
cara membaca. Hanya sayangnya, sebagian besar orang yang pernah belajar bagaimana caranya
membaca, tidak pernah memperbaiki kemampuan mereka ini.

Nah, kecepatan membaca kita, atau keterampilan membaca kita, yang pernah kita pelajari
sebenarnya bisa dirubah. Sama seperti kita bisa memperbaiki keterampilan-keterampilan kita
yang lain, kita pun bisa memperbaiki skill dan cara kita membaca. Inilah mengapa kemampuan
membaca bisa diperbaiki dan dimodifikasi kecepatannya.

Sama dengan perbaikan skill yang lainnya, kuncinya adalah berlatih, berlatih dan berlatih.
Seperti naik sepeda, sekali Anda bisa, Anda tidak akan melupakannya.

2. Membaca dengan kecepatan tinggi akan mengurangi


kenikmatan membaca.
Umumnya saya menerima pendapat ini dari mereka yang gemar membaca novel atau buku
cerita. Mereka mengira, dengan menambah kecepatan membaca, maka nikmatnya membaca
akan hilang karena terburu-buru dalam menelusuri kata dan kalimat.

Sebenarnya berlatih membaca cepat, sebagaimana saya terangkan dalam artikel-artikel lalu, juga
akan diiringi dengan kemampuan memahami dengan cepat juga. Jika hanya membaca secepat
mungkin tapi tanpa menangkap isi bacaan dengan baik, tentu tidak ada gunanya, kan?
Dengan berlatih membaca cepat, Anda nanti bahkan akan belajar bagaimana ‘tenggelam’ dalam
bacaan Anda meski Anda membaca dengan sangat cepat.

3. Membaca cepat hanya untuk orang pintar saja.


Membaca cepat adalah untuk semua kalangan dengan semua kemampuan. Syaratnya hanya satu:
Anda sudah bisa membaca.

Lagipula, pintar atau tak pintar itu sangat relatif. Mungkin saja Anda tidak pintar fisika, tapi
Anda brilyan dalam fotografi atau memasak.

Bayangkan Anda bisa membaca buku masakan, atau buku fotografi, sama cepatnya dengan
membaca jurnal fisika atau filsafat. Anda bisa memahami isinya dengan sangat cepat.

4. Membaca cepat hanya kebohongan orang berjualan


program pelatihan saja.
Umumnya pendapat ini karena klaim yang menyatakan kemampuan seperti membaca satu
halaman dalam dua detik, atau menghabiskan buku setebal tiga ratus halaman dalam beberapa
menit saja.

Kenyataannya, orang yang berkemampuan seperti itu memang ada. Dan, banyak orang yang
sudah berhasil meningkatkan kecepatan membaca mereka dengan pelatihan. Jika Anda berlatih
dengan tekun dan teratur, peningkatan kecepatan dua atau tiga kali lipat itu hampir pasti Anda
dapatkan. Jika Anda berlatih sungguh-sungguh, peningkatan yang terjadi bahkan lebih dari itu.

Teknik Membaca Skimming


Posted on July 2, 2009 Written by Muhammad Noer 20 Comments
Dalam membaca cepat dikenal teknik
skimming dan scanning. Sekilas kedua
cara ini sepertinya sama, meskipun
sebenarnya berbeda. Skimming dilakukan
untuk melakukan pembacaan cepat secara
umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam
skimming, proses membaca dilakukan
secara melompat-lompat dengan melihat
pokok-pokok pikiran utama dalam bahan
bacaan sambil memahami tema besarnya.
Sementara scanning adalah mencari satu
jenis informasi tertentu dalam bahan
bacaan.

Pada tulisan berikut saya akan membahas teknik skimming dan bagaimana cara
memanfaatkannya.

Bayangkan jika Anda harus membaca buku setebal 300 halaman. Apakah yang harus Anda
lakukan terlebih dahulu?

Apakah langsung mulai membaca dari halaman pertama sampai terakhir?

Apakah membaca halaman paling depan, halaman belakang dan daftar isi terlebih dahulu?

Jika Anda berencana membaca suatu buku dengan halaman yang cukup banyak misalkan 50 –
300 halaman, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat sekilas apa yang dibahas
dalam buku tersebut. Dalam proses membaca, teknik ini dikenal dengan istilah melakukan
preview atas isi buku. Dan untuk melakukannya digunakan skimming.

Bagaimana Melakukan skimming?

Skimming dilakukan dengan cara membaca judul bab, sub bab, dan beberapa alinea pertama
dalam setiap bab-nya. Jika buku tersebut memuat kesimpulan dalam tiap bab, maka Anda dapat
pula membaca sekilas ringkasan tadi.

Fungsi skimming adalah mendapatkan ide utama tentang topik bacaan, bukan detailnya. Jadi
skimming dapat dikatakan berhasil jika Anda bisa mendapatkan ide pokok dan bisa
membayangkan apa yang dibahas dalam keseluruhan isi buku secara umum.

Proses skimming ini sangat berharga sebelum Anda membaca secara mendalam halaman demi
halaman. Dengan skimming Anda mempersiapkan otak untuk menghadapi bahan bacaan yang
sesungguhnya. Selain itu skimming juga berguna menciptakan rasa ingin tahu, memastikan
apakah buku yang akan dibaca sesuai dengan yang diharapkan, dan mendapatkan pokok cerita.
Fungsi Skimming

Selain untuk melakukan pembacaan sekilas, skimming juga berguna dalam banyak proses
membaca lainnya. Adapun beberapa alasan mengapa skimming dapat dilakukan tanpa harus
terlalu khawatir kehilangan makna adalah:

 Kebanyakan kalimat hanya memiliki beberapa kata penting yang menjadi pembentuk
strukturnya. Dengan menghilangkan kata-kata lain yang tidak terlalu penting, maka makna
kalimat sudah dapat ditangkap tanpa harus kehilangan makna sesungguhnya. Pada kesempatan
yang akan datang saya akan membahas hal ini yang dikenal pula dengan nama telegraphic
reading.
 Dalam bahan bacaan yang cukup tebal, tidak semua bagian memiliki tingkat kesulitan yang
sama. Ada bagian tertentu yang memang relatif lebih ringan dan mudah dipahami dibandingkan
dengan bagian yang lain. Bagian yang ringan dapat dibaca dengan sangat cepat lewat skimming
sedangkan bagian yang lebih sulit dibaca secara lebih lengkap dan teliti.
 Ada kata-kata tertentu yang sangat penting dan berperan dalam membentuk struktur kalimat
yakni subjek dan predikat. Masing ingat pelajaran bahasa Indonesia dulu? Subjek-Predikat-
Objek-Keterangan (SPOK)? Dengan menguasai struktur kalimat dalam bahan bacaan dan
menguasai terutama Subjek dan Predikat, maka inti bacaan sudah dapat dikenali. Karena itu,
berfokuslah pada kata benda dan kata kerja. Selain itu, kuasai pula kata-kata penghubung yang
bisa mengubah makna kalimat secara nyata jika kata-kata tersebut dihilangkan. Kata-kata
tersebut antara lain: tidak, bukan, meskipun, akan tetapi, sebaliknya, pada sisi yang lain, dst.

Proses Skimming

Karena skimming berguna untuk mendapatkan gambaran umum suatu bahan bacaan, maka perlu
koordinasi yang baik ketika melakukan skimming dengan otak yang aktif bertanya, menganalisa,
membandingkan, serta membuat kesimpulan.

Oleh karena itu, jangan dianggap skimming seperti membaca sambil lalu. Sebaliknya,
dibutuhkan proses membaca aktif di mana semua indera yang terlibat bekerja, mulai dari mata,
otak, bahkan indra lain seperti penciuman dan pendengaran. Membaca aktif adalah ketika Anda
seolah-olah masuk ke dalam bahan bacaan itu sendiri dan bisa mendengar, mencium serta
merasakan apa-apa yang dituliskan.

Berikut adalah bagian-bagian penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan skimming:

 Baca cover atau jacket buku yang biasanya menjelaskan tema besar buku tersebut dan mengapa
buku tersebut penting buat Anda
 Baca kata pengantar. Banyak orang malas membaca pengantar karena dianggap basa-basi. Hal
tersebut keliru. Kata pengantar seringkali sangat penting karena penulis biasanya menjelaskan
proses penulisan buku tersebut dari awal sampai selesai serta pendekatan yang digunakannya.
Dari kata pengantar Anda bisa mendapat gambaran apakah buku yang sedang dipegang
memang layak untuk dibaca sampai selesai atau sebenarnya tidak penting buat Anda. Bagian
yang berupa ucapan terima kasih, penghargaan dan sejenisnya bisa dilewatkan.
 Baca daftar isi. Ya, banyak orang juga melewati bagian ini dan langsung melompat ke bab
pertama. Ingat, daftar isi memberi gambaran struktur pembahasan dalam buku. Ini akan
membantu Anda menguasai bahan bacaan dalam konteks yang besar dan lengkap. Selain itu,
tidak setiap bab penting untuk dibaca. Ada bab-bab yang bisa jadi sudah Anda pahami dari
buku-buku yang pernah dibaca sebelumnya sehingga bisa dilewatkan atau dibaca sekilas saja.
Energi yang lebih besar nantinya dapat difokuskan pada informasi baru yang memang perlu
Anda kuasai dari bahan bacaan tersebut.
 Baca judul bab, sub judul dan heading. Amati diagram, gambar dan keterangan tambahan.
Secara cepat baca setiap halaman hanya 1-2 detik saja. Baca judul bab, sub judul, heading serta
amati secara singkat gambar atau diagram yang menjadi penjelas bab tersebut. Dapatkan ide
pokok hanya dari judul tadi. Ingat, Anda juga telah menguasai struktur penulisan ketika
mempelajari daftar isi sebelumnya.

Demikianlah teknik skimming yang dapat Anda lakukan sebelum membaca keseluruhan isi buku
dengan lebih detail. Dengan skimming, Anda dapat menguasai isi buku secara umum dalam
tempo yang singkat sekaligus mempersiapkan diri untuk pembacaan yang lebih menuntuk
konsentrasi. Untuk buku dengan ketebalan 100 halaman, Anda mungkin perlu melakukan
skimming sekitar 5-7 menit saja. Dan 5 menit yang dihabiskan tadi akan sangat membantu dalam
pemahaman keseluruhan terhadap konteks bahan bacaan.

Membaca Cepat Metode SQ3R


Posted on July 14, 2009 Written by Muhammad Noer 17 Comments

photo credit: limbte

Tulisan berikut akan membahas bagaimana proses membaca sebuah buku berstruktur secara
cerdas.

Bayangkan Anda akan membaca sebuah buku dengan topik pengembangan diri sebanyak 300
halaman.

Apakah Anda akan langsung melakukan pembacaan secara keseluruhan?

Jawabannya tidak. Mungkin Anda bisa langsung membaca buku tersebut dari halaman pertama
sampai terakhir, tapi kalau dilakukan tanpa persiapan, besar kemungkinan pemahaman akan
bahan bacaan tidak akan baik.
Banyak ahli di bidang pendidikan dan baca cepat mengajarkan metode membaca yang meliputi
tahapan berikut:

 Survey
 Question
 Read
 Recite
 Review

Teknik ini dikenal dengan nama SQ3R. Ada pula teknik yang mirip dengan nama sedikit
berbeda seperti PQRST (Preview – Question – Read – Summarize – Test) atau dalam buku The
Evelyn Wood Seven-Day Speed Reading and Learning Program, Stanley D Frank menjelaskan
teknik yang disebut Pembacaan Berlapis (Layered Reading) dengan tahapan: Overview –
Preview – Reading – Postview – Review).

Inti dari kesemua cara tersebut kurang lebih sama yakni:

1. Adanya proses persiapan sebelum pembacaan secara penuh dilakukan


2. Adanya proses pengulangan atau review untuk memastikan pemahaman akan bahan bacaan

Untuk kemudahan, saya akan menggunakan pendekatan SQ3R sebagai berikut:

1. Survey

Yakni proses persiapan membaca dengan cara melihat secara sekilas isi buku mulai dari judul
utama, sub judul, cover buku bagian belakang yang menjelaskan secara ringkas topik yang
dibahas, kata pengantar dari penulis, maupun daftar isi.

Proses selanjutnya dari tahapan Survey adalah dengan membuka secara cepat halaman demi
halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus yang bercetak
tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide besar dari buku tersebut.

Survey yang sukses akan menghasilkan gambaran umum tentang isi buku sekaligus menciptakan
minat yang kuat untuk memahaminya. Ini merupakan modal penting untuk membantu proses
membaca cepat isi buku secara keseluruhan disamping memastikan tingkat pemahaman yang
tinggi akan isi buku.

2. Question

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan proses survey terutama ketika Anda mempelajari daftar
isi serta mulai membaca sekilas halaman demi halaman secara cepat.

Sambil Anda membaca judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus bercetak tebal atau miring,
tabel dan gambar maka pada saat yang sama Anda melakukan proses bertanya kepada diri
sendiri. Di sini Anda melakukan proses aktif dengan melakukan analisa, sintesa maupun
argumentasi terhadap pokok pikiran yang disampaikan penulis buku. Anda bisa menciptakan
berbagai pertanyaan seperti:

 Menurut saya bab ini harusnya menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu “Pengembangan
Pribadi”
 Menurut saya pengembangan pribadi tidak hanya bersifat skill semata, melainkan pula
pengembangan spiritual. Akan tetapi penulis buku ini sepertinya lebih fokus pada
pengembangan pribadi yang bersifat skill.
 Saya percaya bahwa pengembangan pribadi akan membantu orang untuk sukses. Namun saya
juga meyakini ada faktor-faktor lain yang menyertainya, termasuk Tangan Tuhan di dalamnya.
 Dan seterusnya

Perhatikan dari pertanyaan-pertanyaan di atas, seorang pembaca telah melakukan proses dialog
aktif bahkan sebelum pembacaan secara penuh dilakukan. Dengan demikian, secara mental
pembaca tersebut sudah siap untuk terjun ke dalam isi bacaan termasuk untuk menguji
pembahasan yang diajukan penulis buku dengan apa-apa yang telah dipelajari dan dipahami
sebelumnya oleh pembaca tersebut.

Proses inilah yang nantinya akan membantu terjadinya membaca secara aktif. Lewat cara ini,
pembaca tidak sekedar “menurut” dengan apa yang disampaikan penulis melainkan turut
melakukan analisa, sintesa maupun argumentasi terhadap isi buku.

3. Read

Setelah dua tahap di atas dilakukan, maka mulailah proses membaca secara keseluruhan
dilakukan. Dengan adanya persiapan sebelum membaca, maka proses baca keseluruhan isi dapat
dilakukan dengan kecepatan tinggi. Hal ini dibantu karena pembaca tersebut telah mengenali ide
pokok yang disampaikan penulis, memahami strukturnya, maupun terminologi yang banyak
dipakai.

Proses pembacaan keseluruhan ini dapat dilakukan dengan break di tiap akhir bab untuk
kemudian melakukan review atau dengan cara menyelesaikan dulu secara total.

4. Recite

Proses resitasi atau melakukan refleksi atas bahan bacaan dapat Anda lakukan segera setelah
mengakhiri satu bab. Langkah ini dilakukan untuk menguji pemahaman atas apa yang telah
dibaca. Proses ini dilakukan dengan menceritakan ulang pokok pikiran yang dibahas dalam buku
tersebut dengan gaya bahasa Anda sendiri.

Jika hal tersebut dapat dilakukan menunjukkan bahwa Anda memahami isi buku tersebut.
Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka pemahaman Anda sebenarnya masih
diragukan.
Proses resitasi ini sangat bermanfaat terutama ketika membaca buku-buku teks perkuliahan yang
wajib dikuasai. Proses ini tidak berusaha menghafal apa-apa yang Anda baca melainkan
berusaha memahami dengan bahasa sendiri apa-apa yang telah dibaca.

5. Review

Ketika kita menyerap informasi, maka apa-apa yang dibaca akan masuk ke dalam memori jangka
pendek. Proses review dilakukan setelah proses membaca selesai agar apa-apa yang dibaca tidak
hanya masuk dalam memori jangka pendek melainkan masuk ke memori jangka panjang.
Dengan demikian, kapanpun Anda perlu mengingat kembali materi bacaan tersebut, tinggal
melakukan proses pemanggilan dari memori jangka panjang.

Proses review awal dilakukan segera setelah mengakhiri bahan bacaan. Hal ini dilakukan mirip
dengan proses “Survey” di mana Anda membolak-balik halaman secara cepat sambil melakukan
review singkat untuk memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.

Proses review ini cukup menghabiskan waktu 5 menit saja dan akan bermanfaat sekali dalam
jangka panjang terutama terkait pemahaman dan ingatan akan bahan bacaan.

Jika Anda mengabaikan proses review ini, mungkin Anda masih dapat mengingat dengan baik isi
bahan bacaan. Akan tetapi, dalam 24 jam pemahaman tersebut akan turun cukup banyak dan
terjadi penurunan drastis setelah seminggu.

Buat Anda yang masih berkuliah atau menjalani pendidikan, proses review yang sama perlu
dilakukan segera setelah Anda menjalani proses perkuliahan untuk satu topik. Dengan demikian
Anda akan menghemat waktu dalam menguasainya dibandingkan dengan berusaha membaca
kembali setelah 1 bulan atau menjelang ujian.

Setelah proses review pertama dilakukan, proses review berikutnya dapat dilakukan setelah
seminggu dan sebulan. Dengan cara ini, apa-apa yang Anda baca akan masuk ke memori jangka
panjang dan akan terus diingat dan dipahami bertahun-tahun.

Melatih Pergerakan Mata Dalam Membaca Cepat


June 22, 2011 by Muhammad Noer 13 Comments

Setelah Anda sering berlatih mengenali kata dan mengenali frasa dalam membaca, tentunya
Anda sudah tidak lagi membaca kata demi kata satu persatu. Nah, sekarang kita akan bergerak
lebih jauh lagi untuk mengembangkan kebiasaan membaca cepat ini. Sekarang, kita akan masuk
ke latihan pergerakan mata. Disini kita akan melatih irama pergerakan mata kita dalam
membaca.

Untuk melatih mata kita agar terbiasa memiliki jangkauan fiksasi yang terdiri dari beberapa kata
sekaligus, caranya adalah sebagai berikut. Oh ya, jika Anda masih belum mengerti tentang
fiksasi mata dalam membaca, silahkan membaca artikel sebelumnya.
Kita sudah sangat terbiasa menggerakan mata kita mengikuti baris bacaan dari kiri ke kanan pada
setiap halaman, untuk ‘mengambil’ satu kata demi satu kata. Nah, untuk memaksa mata kita
mengambil sekaligus beberapa kata dalam sekali fiksasi, kita buat garis vertikal pada setiap
halaman bacaan seperti berikut ini.

Sumber teks: Suluk Blog

Pada setiap halaman, kita buat garis yang membagi bacaan menjadi empat kolom. Nah,
selanjutnya, mulailah membaca. Namun, paksakan mata Anda untuk tidak lagi berhenti di setiap
kata.

Ketika mulai membaca baris pertama, fokuskan mata ke tengah kolom pertama di baris pertama,
lalu tangkaplah semua kata yang ada di dalamnya (‘Sebelum berangkat’) dalam sekali pAndang.
Lalu langsung fokus ke tengah kolom kedua, dan tangkaplah sekaligus dua kata ‘memang kita’.
Berikutnya ke kolom ketiga, tangkaplah sekaligus ‘menyadari ada’. Keempat, langsung tangkap
tiga kata ‘penonton, ada arena’.
Demikian juga untuk baris-baris berikutnya. Dengan cara ini, Anda akan memaksa mata Anda
berlatih untuk hanya melakukan fiksasi (berhenti untuk menangkap kata) empat kali saja dalam
satu baris.

Semakin Anda mahir, Anda bisa mengurangi jumlah kolom perhalaman bacaan menjadi hanya
tiga atau dua kolom saja. Dengan demikian, artinya jangkauan fiksasi mata Anda menjadi lebih
luas lagi.

Kelak, jika Anda sudah sangat terbiasa membaca dengan cara ini, garis-garis yang membagi
setiap halaman menjadi kolom-kolom itu cukup garis imajiner saja. Anda tidak lagi perlu garis
yang nyata di setiap halaman.

Saya beri satu contoh bacaan empat kolom di sini, meski selanjutnya Anda bisa membuatnya
sendiri. Jika sudah terbiasa, cobalah untuk membuat latihan bacaan tiga kolom atau dua kolom
untuk memperluas jangkauan fiksasi mata Anda

Anda mungkin juga menyukai