Penyelenggara :
Bidang Sayembara
Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta
Januari 2017
Halaman |1
SAYEMBARA PROYEK
DESAIN ARSITEKTUR GEDUNG KANTOR GEDUNG KANTOR PUSAT
PT. JASA ASURANSI INDONESIA (PERSERO)
JAKARTA SELATAN
A. LATAR BELAKANG
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau yang dikenal dengan Asuransi Jasindo
merupakan salah satu badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi
umum, dimana mempunyai:
VISI
Menjadi Perusahaan Asuransi Terpercaya dan Terandal
MISI
Menyelenggarakan Usaha Asuransi Dengan Pelayanan Prima dan
Tetap Menjaga Kemampulabaan yang berkesinambungan
Halaman |2
di bidang usaha Asuransi Umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya
dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973.
Sebagai salah satu BUMN yang memiliki kinerja usaha gemilang di Indonesia, seluruh
saham PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Apalagi, perjalanan waktu telah membuktikan bahwa PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero), memang memiliki pengalaman yang mumpuni, panjang dan matang di bidang
Asuransi Umum bahkan sejak era kolonial. Pengalaman ini memberikan nilai
kepeloporan tersendiri bagi keberadaan dan pertumbuhan kinerja Asuransi Jasindo
hingga saat ini, sehingga berhasil dalam meraih kepercayaan publik baik yang ada di
dalam maupun di luar negeri.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi perusahaannya, Jasindo didukung oleh 1 kantor
pusat yang berada di Jalan Letjen M.T. Haryono Kav. 61 Pancoran, Jakarta Selatan dan
86 Kantor Cabang/Penjualan. Kantor pusat saat ini merupakan bangunan 6 (enam)
lantai yang berada di daerah strategis dan pusat kota Jakarta.
Bertolak dari visi, misi, target dan orientasi ke masa depan serta seiring dengan
perkembangan dan intensitas kegiatan yang cenderung meningkat maka secara spasial
(kebutuhan dan besaran ruang) kantor saat ini dianggap kurang memadai lagi. Jasindo
bermaksud memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyelenggarakan pembangunan
bangunan gedung baru pada lokasi bangunan lama dengan cara dibongkar terlebih
dahulu.
Halaman |3
Sejalan dengan prinsip-prinsip kebijakan publik dan pengelolaan lembaga yang
menuntut transparansi, partisipasi dan akuntabel, sebagai bagian dari proses
penyelenggaraan pembangunan yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, khususnya pengadaan dengan
metode Sayembara, Asuransi Jasindo akan melaksanakan kegiatan Sayembara Desain
Arsitektur Gedung Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dalam hal ini
Jasindo bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta sebagai mitra
strategis.
C. PEDOMAN PERENCANAAN
Peserta Sayembara Desain ini dalam melaksanakan usulannya harus berpedoman pada
ketentuan yang berlaku sebagai berikut:
Halaman |4
f. Kepmen PU No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada
Bangunan dan Lingkungan
g. Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran pada BangunanGedung dan Lingkungan
h. Kepmenkimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara.
i. Perda Bangunan Hijau DKI
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/Prt/M/2014/2011 Tentang
Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana
Jaringan Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan
D. TARGET PERANCANGAN
Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang diminta, yaitu:
Halaman |5
2. Desain Ruang Luar; pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan parkir 50
lot, open area untuk fungsi tunggu sementara (kendaraan) dan membangun ruang
luar yang mampu meredam polusi suara dan udara.
3. Desain Bangunan; yang berkesan ringan terdiri atas: Bangunan Parkir (kendaraan
roda 4, roda 2, dan sepeda), Auditorium, Masjid (dalam bangunan) Lantai Kantor
Jasindo dan Lantai Kantor Sewa sehingga dapat menyeimbangkan dengan Fly-Over,
Jakarta LRT dan Tugu Pancoran.
4. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Asuransi Jasindo; bukan merupakan tiruan dari
bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan gedung kantor
BUMN yang inovatif dan progresif dan sekaligus adaptif terhadap perkembangan
arsitektur kedepan.
5. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Asuransi Jasindo; memiliki karakter kuat (well-
designed) dan khas mengedepankan corporate identity, mengingat obyek tersebut
diharapkan juga menjadi Land Mark baru untuk kawasan Cawang-Pancoran.
6. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Asuransi Jasindo; mempertimbangan aspek
iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan
pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.
7. Desain Tata Ruang Dalam; yang berkesan ringan, mencerminkan efisiensi
penggunaan ruang, fleksibel dengan desain Detail Teknis Bangunan, desain yang
terintegrasi dengan sistem struktur, mekanikal, elektrikal, dan sistem IT yang canggih
serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan
kantor.
8. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan
serta lingkungannya.
9. Taksiran biaya pembangunannya; masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran
bangunan kantor BUMN dan target perusahaan. Spesifikasi teknisnya diupayakan
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan diutamakan menggunakan
kandungan lokal yang paling optimal. Material dengan kandungan non lokal, baik
finishing Arsitektur maupun mekanikal elektrikal masih memungkinkan dengan alasan
fungsional dan kewajaran. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan
kualitas yang wajar (reasonable), pendekatan systemwide dalam perancangan,
mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun
peralatan.
Halaman |6
10. Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan
mudah dalam pemeliharaan.
11. Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable
architecture); antara lain:
a. Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara
minimal dan mempertimbangkan penggunaan sumber energi terbarukan;
b. Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan dan
manusia, dengan menyediakan konsep sistem pengelolaan dan pengolahan
limbah dari bangunan;
c. Kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi sesuai
peraturan atau standar nasional yang berlaku;
d. Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam
bangunan;
e. Memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding yang
dapat menyerap panas berlebih secara proporsional, organisasi ruang
sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan tanpa
mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan;
f. Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk
mengurangi efek pemanasan kawasan (heat island effect);
g. Mempertimbangkan penyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan teduh
terpisah dengan jalur kendaraan bermotor.
h. Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan yang cukup
pada permukaan tanah yang membutuhkan perkerasan.
12. Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang ’low embodied
energy’ atau „low embodied carbon’.
13. Rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode
pelaksanaan yang menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi.
Halaman |7
E. BATASAN DAN PERMINTAAN
Batas-batas Lahan
Halaman |8
F. PETA LOKASI
G. PROGRAM RUANG
Halaman |9
I. Komposisi Organisasi Jasindo
Asuransi Jasindo dipimpin oleh seorang Direktur Utama, 4 Direksi dan 1 Deputi
Direktur. Masing-masing memiliki bidang kerja spesifik yang merupakan satu sistem
utuh dan independen. Direktur Utama mengkoordinasikan seluruh Direksi dan Deputi
Direktur, sehingga dapat digambarkan dalan bagan sebagai berikut:
Direktur Utama
Dari bagan tersebut diatas secara umum dibutuhkan sistem ruang sebagai berikut:
1. Ruang Kerja Direktur Utama dan sistemnya
2. Ruang Kerja Direksi dan sistemnya
3. Ruang Kerja Deputi Direktur dan sistemnya
H a l a m a n | 10
4. Ruang Rapat Direktur Utama
5. Ruang Rapat Direksi
Sedangkan sistem ruang di masing-masing Direksi secara umum sebagai berikut:
Direktur
sama dengan yang lain sama dengan yang lain Staf Struktural
& Non Struktural
Dari bagan di atas secara umum dibutuhkan sistem ruang sebagai berikut:
1. Ruang Kerja Kepala Divisi dan sistemnya
2. Ruang Kerja Kepala Sub Divisi / Kepala Biro dan sistemnya
3. Ruang Kerja Staf dan sistemnya
PUBLIK
1. Lobby
2. Auditorium (Multi Fungsi)
Dilengkapi dengan fasilitas lain untuk pertemuan besar. Selain digunakan sendiri,
Auditorium juga akan disewakan untuk umum (resepsi pernikahan, pertemuan,
rapat, konferensi, seminar, kegiatan pameran, dsb)
3. Ruang Rapat dan Ruang Kelas
Terpusat di lantai yang sama, dengan kapasitas ruang rapat beragam.
4. Masjid (dalam bangunan)
H a l a m a n | 11
Dilengkapi dengan fasiltas lainnya dan dapat mengakomodir sholat jumat
berjamaah.
5. Dsb (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu, kreatifitas
Arsitek)
FUNGSI TAMBAHAN
SISTEM PENDUKUNG
H a l a m a n | 12
10. Dsb (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu,
kreatifitas Arsitek)
Catatan : No. 1, 2, 3 semua fungsi ada di setiap lantai
I. ORGANISASI RUANG
A. RUANG KOMISARIS UTAMA DAN SISTEMNYA
Ruang yang dibutuhkan setidak-tidaknya:
1. Area Kerja
2. Ruang Tamu
3. Ruang Rapat (bersama)
H a l a m a n | 13
4. Toilet dan Kamar Mandi
5. Ruang Tunggu Tamu (bersama)
6. Ruang Sekretaris
H a l a m a n | 14
E. RUANG DEPUTI DIREKTUR DAN SISTEMNYA
Ruang yang dibutuhkan:
1. Area Kerja
2. Ruang Tamu
3. Toilet dan Kamar Mandi
4. Ruang Sekretaris
H. RUANG STAF
H a l a m a n | 15
H. BENTUK SAYEMBARA
Sayembara Desain Arsitektur Gedung Kantor Jasindo Pusat merupakan Sayembara Proyek 2
Tahap.
I. MATERI SAYEMBARA
Peserta dapat memasukan usulan lebih dari 1 alternatif karya desain. Peserta mendapat
kebebasan penuh untuk melakukan kajian tersendiri terhadap permasalahan berdasarkan data
dan informasi yang tersedia.
Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi sebagai berikut :
1. Materi
Peserta diminta mengumpulkan karya dengan mekanisme :
a. Mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi sebagai berikut :
1) Panel Gambar berjumlah 18 buah dan Panel Gallery Title 1 buah;
2) Format file panel adalah .jpeg dengan file maksimal 1000 kb/panel;
3) Gambar pada panel disusun dengan format A2 portrait.
4) Diperkenankan mencantumkan identitas pendaftaran pada masing-masing panel
(sesuai ketentuan);
5) Penamaan file per-halaman adalah menurut urutan no.lembar, dimulai dari gambar
konsep-konsep, site plan,dst.
Contoh :
a) Konsep Makro panel01.jpeg
b) Konsep Mikro panel02.jpeg
c) Site plan panel03.jpeg
d) dst. …………
H a l a m a n | 16
2. Daftar Gambar
Daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur, disarankan memberikan skala
batang)
a. Panel Gallery Title
b. 3 Panel Presentasi yang terdiri dari konsep-Konsep, yang memuat :
1. Konsep secara makro 1 panel
2. Konsep secara mikro dan hal-hal lain yang dianggap penting dan perlu
dikemukakan
3. Laporan Perancangan memperlihatkan Skema Bahan, Skema Warna
sertaTaksiran biaya
1 Panel
1 Panel
c. 9 Panel yang terdiri dari Gambar-gambar dengan skala sesuai proporsi pada
bidang panel 3 Panel Presentasi yang terdiri dari:
1) Gambar Situasi, yang menunjukan posisi bangunan di dalam tapak
terhadap lingkungan berdasarkan Panduan Rancang Kota/ Keterangan
Rancang Kota dan Rencana Jalan Layang Pancoran
H a l a m a n | 17
2) Gambar Rencana Tapak, gambar yang menunjukan hubungan denah
bangunan dan tata ruang luar/penghijauan di dalam kawasan tapak
3) Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan tata ruang dalam
bangunan yang berskala dan menerangkan peil lantai
4) Tampak Bangunan, gambar yang menunjukan pandangan keempat
sisi/arah bangunan
5) Potongan Bangunan, gambar secara memanjang dan melintang untuk
menunjukan secara garis besar penampang dan sistem struktur bangunan
6) Perspektif eksterior, memperlihatkan bangunan dari arah entrance atau
arah lain yang dianggap perlu secara man eye view, bird eye view, maupun
view lain yang dianggap baik.
7) Perspektif Interior, utama memperlihatkan area lobby, dan ruang –
8) ruang lain yang dianggap perlu.
9) Aksonometri Sistem Struktur dan MEP, memperlihatkan sistem struktur dan
skema MEP secara umum.
d. 6 Panel Tambahan
1. Konsep Green Site
2. Konsep Green Building (General)
3. Konsep Air
4. Konsep Energi
5. Konsep Pencahayaan
6. Konsep Pengkondisian Udara
H a l a m a n | 18
b) Susunan Juri Teknis :
No. Nama Institusi Keterangan
K. PENGHARGAAN SAYEMBARA
H a l a m a n | 19
L. SYARAT DAN KONDISI PEMENANG UTAMA
1. Seluruh materi sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan promotor dengan
hak cipta karya milik peserta.
2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku secara
umum dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode
Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.
3. Pemenang Utama sayembara diwajibkan menyelesaikan dan menyerahkan dokumen
Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain berdasarkan masukan
catatan dari Dewan Juri dan Pemberi Tugas (Jasindo). Adapun dokumen Konsep
Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain antara lain sebagai berikut:
a. Konsep Rancangan
1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data
primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan
proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.
2) Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-
pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal,
dan/atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi perwujudan
gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan,
biaya, dan kendala proyek.
H a l a m a n | 20
c. Sasaran Dokumen Prarancangan/Skematik Desain adalah untuk:
a) Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas
program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
b) Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
c) Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan
serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.
d) Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap
ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan
4. Semua biaya yang terkait dengan penyusunan dokumen konsep rancangan dan
prarancangan/skematik desain menjadi tanggung jawab pemenang utama, antara
lain: biaya honorarium tenaga ahli struktur, tenaga ahli ME, tenaga ahli QS maupun
tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen tersebut.
9. Pemenang utama selanjutnya dapat menjadi Tenaga Ahli yang masuk ke dalam tim
perencana konsultan DED/ DB yang terpilih (dengan ketentuan penghargaan yang
diatur dan disepakati tersendiri, diluar dari ketentuan sayembara)
H a l a m a n | 21
10. Pemenang utama yang menjadi tenaga ahli dalam tim perencana konsultan DED
selanjutnya mendapatkan honorarium dari Konsultan DED dalam menyelesaikan
dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan, Pekerjaan Pembuatan
Gambar Kerja, Pekerjaan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan
Pekerjaan Pengawasan Berkala.
M. JADWAL SAYEMBARA
No Tanggal Keterangan
1 13 Januari 2017 Pengumuman
2 19 Januari-14 Februari 2017 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayembara
3 19 Januari 2017 Pemberian Penjelasan (aanwijzing)
4 23 Februari 2017 Batas pemasukan karya
5 24 Februari 2017 Pemeriksaan Berkas dan Persyaratan Administrasi
6 27-28 Februari 2017 Penjurian Tahap I (Dewan Juri Teknis)
7 01 Maret 2017 Penjurian Tahap II (Dewan Juri)
8 03 Maret 2017 Penetapan dan pengumuman Pemenang
9 06 Maret 2017 Penyerahan hadiah kepada pemenang
10 24 Maret 2017 Penyerahan Dokumen Pengembangan Karya Pemenang
1. Pemrakarsa
PT. Jasa Asuransi Indonesia
Let. Jend. M. T. Haryono Kav. 61, RT.2/RW.2,
Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810
Telpon : 021-791 81518
Website : www.jasindo.co.id
2. Penyelenggara
Bidang Sayembara Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta
Gedung Jakarta Design Center- lantai 7
Jl.Gatot Subroto Kav. 53, Jakarta 10260
Telepon : +62(021) 5304719 / 53690546
Fax : +62(021) 5304711
Website : http://www.sayembara-iai.org
Email : kontak@sayembara-iai.org
H a l a m a n | 22
3. Peserta
a. Sayembara ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidang
arsitektur yang memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) Madya - Izin Pelaku Teknis
Bangunan (IPTB) A yang masih berlaku; dan merupakan anggota aktif IAI.
b. Peserta dapat terdiri atas perseorangan, kelompok (tim) maupun konsultan
arsitektur yang memiliki Sertifikasi Badan Usaha dalam bidang arsitektur. Bagi
peserta yang berkelompok diperkenankan hanya Ketua Kelompok yang memiliki
SKA Madya – IPTB Golongan A. Apabila Ketua Kelompok berasal dari luar Kota
Jakarta / luar negeri yang hanya memiliki SKA namun tidak memiliki IPTB DKI Jakarta,
maka wajib salah satu anggota kelompok memiliki IPTB. Kemudian peserta disarankan
untuk bekerja sama / berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya (ahli struktur, ahli ME,
ahli bangunan hijau, dsb) dalam mengikuti sayembara ini;
c. Setiap Kelompok boleh mengirimkan proposal / karya lebih dari 1 ( satu ) alternatif
namun dalam pendaftaran yang berbeda.
d. Bagi para Pemenang, proposal/karya yang diserahkan/dilombakan harus asli dan
bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan maupun sebagian dari hasil karya
orang lain (akan diatur kemudian dalam surat perjanjian kerja antara Pemenang dan
Konsultan DED pemenang tender);
e. Seluruh peserta yang memasukan proposal/karya mendapatkan sertifikat sayembara.
f. Keputusan Panitia Penyelenggara adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat serta
tidak diadakan korespondensi terhadap pengumuman pemenang sayembara.
H a l a m a n | 23
e. Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat sampai batas waktu
pendaftaran dinyatakan ditutup.
5. Pengamatan Lokasi
Peserta dianjurkan untuk dapat melakukan pengamatan lokasi agar dapat lebih memahami
keadaan yang sesungguhnya secara lebih mendalam.
8. Format penyajian
a. Persyaratan
Persyaratan penilaian :
1) Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
2) Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format penyajian
sayembara;
3) Peserta memasukkan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. ( apabila
melewati tenggat waktu maka sistem secara otomatis akan menolak karya yang masuk )
b. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila:
1) Tidak memiliki SKA Madya - IPTB Golongan A.
2) Peserta berafiliasi dengan Juri Teknis dan Dewan Juri, baik secara pribadi maupun
profesional.
3) Peserta melakukan komunikasi dalam bentuk apapun pada anggota Juri Teknis
dan Dewan Juri selama masa penyelenggaraan sayembara;
H a l a m a n | 24
4) Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan mempengaruhi
proses penilaian juri.
5) Karya dibuat melebihi batas ukuran tapak dan ketentuan (KDB,KLB,dll) yang
disayembarakan
6) Dokumen karya peserta mempunyai tanda-tanda lain diluar persyaratan;
7) Prakiraan anggaran biaya konstruksi melebihi yang dipersyaratkan oleh panitia.
N. PENUTUP
Hal-hal lain yang belum jelas, yang tercantum dalam KAK dan lampiran-lampiran ini, akan
ditentukan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.
H a l a m a n | 25