Anda di halaman 1dari 1

Sekarang ini, teknologi nanokomposit telah diaplikasi dalam berbagai macam bidang, terutama

dalam hal pengemasan pada industri makanan. Pada pengemasan nanokomposit digunakan dalam
sistem pengemasan tanpa refrigerasi sehingga dapat mempertahankan kesegaran pada makan
untuk beberapa tahun. Selain itu nanokomposit memiliki pencegahan (barrier) terhadap gas luar
untuk kontak terhadap bahan makanan di dalamnya, termasuk gas oksigen dan karbondioksida.
Komposit nanopolimer adalah material tunggal atau campuran polimer dengan setidaknya satu
pengisi anorganik atau organik, yang memiliki dimensi kurang dari 100 nm yang bias disiapkan
menggunakan nanopartikel (Kularaman S, et. al., 2017). Komposit dihasilkan dari pencampuran
dalam sejumlah fase yang berbeda. Pencampuran ini dapat menghasilkan sifat baru yang tidak
ditemui pada masing-masing material penyusunnya. Beberapa material komposit terdiri dari dua
fasa, yaitu fasa matriks dan fasa terdispersi. Sifat yang dihasilkan komposit akan bergantung pada
sifat, jumlah dan geometri dari fase terdispersi. Nanokomposit berbasis polimer ini memiliki
banyak keunggulan apabila dibandingkan dengan material komposit konvensional, makro dan
mikro. Keunggulan dari nanokomposit antara lain dapat meningkatkan konduktivitas termal, sifat
mekanik dan mempunyai resistensi terhadap suhu tinggi. Umumnya, pembuatan plastic kemasan
menggunakan bahan yang nonbiodegradable. Penggunaan matriks nonbiodegradable seperti
phenol formaldehyde resin, acrylic resins, epoxy resin, polietilen, polipropilen dapat berdampak
bagi kesehatan dan lingkungan (Sarang Bari et al., 2016). Oleh sebab itu, penggunaan matriks
biodegradable merupakan solusi yang terbaik. Matriks biodegradable

Daftar Pustaka

kularaman S et al /J. Pharm. Sci. & Res. Vol. 9(10), 2017, 1743-1749

Sarang Bari et al., 2016, Handbook of Polymer nanocomposites

Anda mungkin juga menyukai