Transformator 3 Fasa
Transformator 3 Fasa
TUGAS PRESENTASI 2
Oleh:
M. AKMALUDDIN P. [1006808531]
M. FACHRURROJI [1006808670]
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
MARET, 2012
TRANSFORMATOR 3 FASA
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik
dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat
dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan
yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting
bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran
tenaga listrik.
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday,
yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus
bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi
induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-
ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat
beda tegangan.
Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem
ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu
melalui suatu gandengan magnet dan bekerja prinsip kerja induksi elektromagnetis dimana
perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan
perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
Gambar 1.1 Transformasi Energi
Pada prinsipnya transformator tiga fasa sama dengan transformator satu fasa.
Perbedaannya adalah seperti perbedaan listrik satu fasa dengan listrik tiga fasa yaitu dengan
mengenal sistem bintang (Y) dan sistem delta (Δ) serta sistem zig – zag. Transformator tiga
fasa ini dikembangkan dengan alasan ekonomis. Untuk menganalisa trafo daya 3 fasa
dilakukan dengan memandang transformator 3 fasa sebagai trafo 1 fasa. Hanya untuk hasil
akhir biasanya parameter tertentu (arus, tegangan, daya) transformator tiga fasa dikaitkan
dengan nilai 3 (seperti pada persamaan listrik arus bolak – balik). Gambar di bawah ini
adalah pemodelan trafo 3 fasa yang dihubungkan bintang Y dan delta Δ.
1.2 Konstruksi transformator 3 fasa
Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang
dibelitkan pada inti ferromagnetik. Konstruksi transformator ada dua tipe yaitu tipe inti ( core
type ) dan tipe cangkang ( shell type ). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang
terisolasi satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi - rugi arus eddy.
Type Inti (Core Type)
Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan
transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, lilitan
mengelilingi inti besi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Sedangkan konstruksi intinya umumnya berbentuk huruf L atau huruf U seperti pada
Gambar 2.2.
Pada gambar diatas baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta.
Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa.
Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban. Pada
hubungan Delta (segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya merupakan
tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar diatas), tegangan pada sisi primer (sisi
masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya
(lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran
adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C.
Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari
masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan
primer dan sekunder. Power rating untuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating
transformator tunggal.
ILine = IFasa
VRS = VR – VS
= VR.√3.
Gambar 3.1 Arah Vektor Tegangan Terhubung Bintang
VLine = VFasa
IR = Ir – It
= Ir.√3.
Gambar 3.2 Arah Vektor Arus Terhubung Delta