Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : Razdkanya Ramadhanty


NIM :1610412083
JURUSAN : Hubungan Internasional
KONSENTRASI : Ekonomi Politik Internasional
A. Judul
Peran Media Massa Nasional Sebagai Aktor Diplomasi Publik dalam Upaya
Peningkatan Nation Branding Indonesia
B. Latar Belakang Masalah
Media massa memiliki peran vital sebagai penyampai informasi yang
dibutuhkan. Penyampaian informasi bisa disalurkan melalui koran, majalah, radio,
televise, media online dan lain-lain. Informasi yang disebarkan melalui media massa
bisa diterima dan dipercaya oleh masyarakat disesuaikan oleh kebutuhan masyarakat
sendiri.
Seiring berjalannya waktu, banyak media massa yang bermunculan, baik
cetak, online ataupun melalui radio, menjadikan media massa sebagai arena lomba
untuk menunjukan sifat, karakter dan keunggulan masing-masing media. Tujuannya
untuk menyajikan informasi paling terkini. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia,
media massa adalah sarana atau saluran resmi yang digunakan sebagai alat
komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan bagi masyarakat.1 Sedangkan dalam
bahasa inggris, media massa berasal dari mass communication media yang berarti
penyampaian pesan dan aspirasi berguna sebagai alat komunikasi dalam penyebaran
berita untuk masyarakat luas.
Media massa merupakan alat paling efektif dalam penyebaran informasi dan
komunikasi. Menurut McQuails, media massa memiliki dua pengaruh besar dalam
struktur sosial. Pertama, media memiliki konsekuensi dan nilai ekonomi
menjadikannya sebagi alat persaingan untuk mendapatkan control dan akses (politik

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia.

1
dan ekonomi). Selain itu, media juga memiliki peraturan politik, ekonomi dan
hukum. Kedua, media massa juga dianggap sebagai alat kekuasaan yang efektif
karena memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Mengarahkan dan menarik perhatian.
b) Memberikan pengaruh pada sebuah sikap serta membujuk dan
memberikan tanggapan.
c) Memberikan sebuah legitimasi.
d) Membentuk dan mendefinisikan sebuah persepsi.2
Tanpa disadari, media massa dapat mengkonstruksi cara berfikir masyarakat.
Seperti yang dikemukan oleh Harbemas, media berfungsi untuk memasok dan
menyebarluaskana informasi dalam upaya penentuan sikap dan memfasilitasi opini
publik.3 Media massa dapat dikatakan sebagai matahari, menjadi penyinar di dunia
untuk menyampaikan pesan dan memberi pencerahan. Media massa seperti yang
disebutkan sebelumnya, dapat memengaruhi pikiran masyarakat dan cenderung dapat
mendorong terjadinya perubahan di masyarakat.4
Dengan besarnya pengaruh yang dimiliki oleh media, terdapat korelasi dengan
perkembangan dan pembangunan negara. Menjadikan media memiliki satu lagi nilai
vital yaitu sebagai aktor diplomasi publik. Aktor diplomasi publik memiliki peran
penting, yaitu sebagai aktor pendukung dalam pembentukan pandangan dan kerangka
demi mencapai kepentingan negara.
Diplomasi publik merupakan hubungan yang mencakup kekuasaan, terutama
yang sifatnya soft power dan tidak langsung memengaruhi. Seperti budaya, nilai dan
ideology.5 Hal ini berhubungan dengan pembentukan sebuah citra negara. Citra
merupakan “gambaran yang ada di benak kita”, baik gambaran kenyataan atau bukan

2
McQuails, Dennis. 2002. McQuails Mass Communication Theory. Hal.81-82
3
Wessler, Harmut. 2018. Harbermas and The Media. Hal.32
4
Siregar, Ashadi. 2000. Meda Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Hal.17
5
Snow, Nancy. 2009. Persuader-in-chief: Global Opinion and Public Diplomacy in the Age of
Obama. Hal.19

2
kenyataan sesungguhnya.6 Merupakan suatu keuntungan apabila citra sebuah negara
dapat dibangun melalui diplomasi publik. Diplomasi publik bisa meningkatkan
kepercayaan negara lain melalui prestasi dan potensi negara, kemudian hal ini bisa
mendorong terbentuknya potensi kerjasama dalam berbagai bidang dengan negara
lain. Diplomasi publik secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan bagi
negara yang bersangkutan, yaitu sebagai pembentukan citra negara (nation branding).
Hasil yang dilakukan dalam kegiatan pembentukan citra disebut nation brand.
Nation brand merupakan gabungan persepsi berdasarkan enam kompetensi nasional;
pawisata, ekspor, pemerintahan, investasi dan imigrasi, budaya dan peninggalan dan
sumber daya manusia.7 Hal ini merupakan upaya dalam memperkenalkan identitas
dan eksistensi sebuah negara dengan sebuah ‘ciri khas’, selain itu bertujuan untuk
‘gaining trust’ negara lagi. Tujuan paling penting dan utama dari nation branding
agar seluruh kepentingan nasional bisa tercapai. Baik dari segi politik, ekonomi,
pariwisata, sosial dan lain – lain.
Menurut Presiden Joko Widodo, pemerintah dan lemba-lembaga lain non-
pemerintah harus bekerjasama dan lebih terintegrasi dalam upaya peningkatan citra
negara. Diharapkan dengan segala sesuatu yang terintegrasi dengan baik, memberikan
hasil yang lebih massif dan kongkret untuk peningkatan citra Indonesia.8
Elemen non-pemerintah memiliki peran penting terhadap upaya pembangunan
citra negara, dalam lingkup domestik maupun internasional. Menurut Direktur
Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian
Luar Negeri, Al Busyra Basnur, “diplomasi publik tidak hanya diakukan oleh
diplomat, duta besar, dan pejabat pemerintah. Selain itu (diplomasi public) bisa
dilukan oleh media massa, multinational corporation (MNC), lembaga swadaya

6
Lippmann, Walter. 1994. Public Opinion. Hal.73
7
Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities and
Regions. Hal.82-83
8
Kompas.com. 2017. Bangun “Nation Branding Indonesia”, Ini Point yang Ditekankan Jokowi.
Diakses melalui
https://nasional.kompas.com/read/2017/02/03/16511191/bangun.nation.branding.indonesia.ini.poin.ya
ng.ditekankan.jokowi pada 8 Agustus 2019 pukul 12.34

3
masyarakat, kelompok swadaya masyarakat, kelompok keagamaan, diaspora, dan
individu dapat melakukannya”.9
Seperti yang telah dijelaskan, adanya keterkaitan antara media massa dengan
nation branding. Maka penulis tertarik untuk mengakat penelitian tentang “Peran
Media Massa Nasional Sebagai Aktor Diplomasi Publik dalam Upaya Peningkatan
Nation Branding Indonesia” sebagai tema skripsi. Penulis berupaya mengakat tema
ini karena sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, harus memiliki concern
terhadap peran media massa dan apa yang sedang terjadi di Indonesia
C. Rumusan Masalah
Untuk mengelaborasi konteks yang terdapat pada latar belakang masalah,
penulis merumuskan sebuah masalah yaitu, “bagaimana peran media massa nasional
sebagai aktor diplomasi publik dalam upaya peningkatan nation branding
Indonesia?”
D. Tujuan
Mengacu pada pokok masalah yang telah dipaparkan, penulis memiliki
beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana peran media massa sebagai actor diplomasi
public dalam upaya peningkatan nation branding Indonesia.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan terkait peran media massa
sebagai actor diplomasi public dalam upaya peningkatan nation branding
Indonesia.
E. Manfaat
Setelah penelitian ini dilaksanakan, hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai
berikut:
A. Manfaat Teoritis

9
Koran-sindo.com. 2015. Media Berperang Penting dalam Diplomasi Publik. Diakses melalui
http://koran-sindo.com/page/news/2015-10-
28/0/1/Media_Berperan_Penting_dalam_Diplomasi_Publik pada 8 Agustus 2019 pukul 12.37

4
1. Hasil penelitian yang dilakuka dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan studi hubungan internasional mengenai Peran Media
Massa Nasional Sebagai Aktor Diplomasi Publik dalam Upaya
Peningkatan Nation Branding Indonesia.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan refrensi tambahan mengenani
peran media massa sebagai actor diplomasi dan relasinya terhadap
nation branding Indonesia
3. Dapat menjadi refrensi awal bagi yang ingin melakukan penelitian
terkait peran media massa sebagai actor diplomasi public sebagai
nation branding Indonesia.
B. Manfaat Praktis
1. Guna penelitian ini sebagai bentuk pemberian informasi melalui
bentuk data tertulis, table ataupun grafik dalam hubungan
internasional yang berkaitan dengan peran media massa nasional
sebagai aktor diplomasi publik dalam upaya peningkatan nation
branding Indonesia.
2. Sebagai masukan untuk pemerintah dalam menentukan arah kebijakan
yang berkaitan dengan nation branding.

Anda mungkin juga menyukai