Anda di halaman 1dari 6

E-ISSN - 2477-6521

Vol 4(1) Februari 2019 (204-209)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe)


Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum
Anne Rufaridah1*, Yelly Herien2, Englia Mofa1
1
Prodi DIII Kebidanan STIKes Ranah Minang Padang
2
Prodi S1 Keperawatan STIKes Ranah Minang Padang
*
Email Korespondensi : Rufaridah@yahoo.co.id

Submitted :07-07-2018, Reviewed:12-08-2018, Accepted:11-12-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v4i1.3505

ABSTRAK
Emesis gravidarum merupakan kasus yang banyak terjadi pada ibu hamil di Indonesia. Emesis
gravidarum menyebabkan terganggunya aktivitas, menurunkan nafsu makan dan terjadinya dehidrasi,
apabila tidak diatasi maka akan berdampak menjadi hiperemesis gravidarum. Emesis gravidarum bisa
diatasi dengan terapi non farmakologi, salah satunya yaitu jahe. Jahe mengandung gingerol, shogaol
dan zingeberen yang bisa menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas seduhan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada trimester pertama
diwilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah pra
eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest ,menggunakan teknik purposive
sampling dengan jumlah sampel 12 orang. Alat dan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
yaitu dengan lembar observasi dan wawancara, dengan waktu penelitian dilakukan pada bulan
Agustus 2017. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata emesis gravidarum sebelum diberikan
seduhan jahe adalah 3,38 dengan standar deviasi 0,549, sedangkan rata-rata emesis gravidarum
setelah diberikan seduhan jahe adalah 2,19 dengan standar deviasi 0,401. Dari hasil analisa data
dengan menggunakan paired sample t-test didapat pvalue 0,000 (p < 0,05), dapat disimpulkan bahwa
ada efektivitas seduhan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada trimester pertama.
Diharapkan pada tenaga kesehatan untuk bisa memberi informasi kepada ibu hamil yang mengalami
mual muntah bahwa bisa mengkonsumsi jahe dengan dosis yang tepat dan cara yang benar untuk
menurunkan mual muntah yang diderita ibu hamil.
Kata Kunci : Jahe; Emesis Gravidarum

ABSTRACT
Emesis Gravidarum is a many that occur to pregnant woman in Indonesian. Emesis graviadarum can
cause disturbed the daily activities of pregnant woman, also can decrease appetite and dehydration.
When don’t overcome than the hiperemesis gravidarum, can be resolve with non pharmacology
therapy, which one non pharmacology therapy is ginger. Ginger consist gingerol Shogaol, and
zingeberen that can be decrease nausea and vomiting to pregnant woman. This research aims to know
the effective of steep ginger towards decrease emesis gravidarum on trimester 1 at working area of
Lubuk Buaya Padang in years 2017.This research was pre-experiment with one group pretest-posttest
design, used purposive sampling technique with number of sample are 12 woman. Tools and methods
used to collect data with the observation sheet and interview, this research was done on August 2017.
The result of this research shows that means emesis gravidarum before given steep ginger is 3,38with
deviation standard is 0,549, while emesis gravidarum means after was given steep ginger is 2,19 with
deviation standard 0,401. Based on the result of data analysis with using paired sample t-test get p
value 0,000 ( p<0,05 ), so it can be conclude that there is effective of steep ginger to decrease emesis
gravidarum on first trimester. So, it is expected to health workers to giving the information towards
pregnant woman that was experiencing nausea and vomiting that consuming ginger with appropriate
dose and the correct way to decrease nausea and vomiting that was suffered by pregnant woman.
Keywords : Ginger; Emesis gravidarum

LLDIKTI Wilayah X 204


Anne Rufaridah et all | Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap Penurunan
Emesis Gravidarum
(204-209)
PENDAHULUAN dunia mengklaim bahwa ekstrak jahe
Kehamilan adalah pertemuan bermanfaat untuk mengatasi penyakit
sperma dari laki-laki dan ovum dari percernaan karena jahe bersifat aromatik,
perempuan.Dalam kehamilan biasanya merangsang buang angin, dan
terjadi perubahan fisiologis, salah satu menghangatkan tubuh. Rasa dan aroma
perubahan tersebut terjadi di saluran pedas pada jahe disebabkan oleh
gastrointestinal, dimana terjadi penurunan kandungan senyawa gingerol dan volatile
tonus dan motilitas saluran gastrointestinal (Wiraharja, Heidy, Rustam, & Iskandar,
yang menimbulkan pemanjangan waktu 2011).Sebuah penelitian menyatakan
pengosongan lambung dan transit bahwa jahe memiliki khasiat untuk
usus.Pengaruh hormon estrogen, mencegah penyakit dan membuang racun
pengeluaran asam lambung meningkat (profiklaksis dan detoksifikasi)(Utami,
yang dapat menyebabkan pengeluaran air 2012). Gingerol dapat mereduksi nausea
liur yang berlebihan (hypersaliva), daerah yang dikarenakan mabuk atau kehamilan
lambung terasa panas, terjadi mual muntah dan juga dapat mengurangi migraine.
dan sakit kepala terutama pada pagi hari Data dari puskesmas Lubuk Buaya
yang disebut morning sikness, muntah yang Padang, bahwa dari 411 jumlah ibu hamil
terjadi disebut emesis gravidarum (Rukiyah yang berkunjung ke puskesmas Lubuk
et al, 2009) Buaya terdapat 108 ibu hamil di trimester
Muntah yang berlebihan yang pertama, 35 orang diantaranya mengalami
mengganggu kehidupan sehari-hari disebut emesis gravidarum pada trimester pertama.
hiperemesis gravidarum(Rukiyah et al, setelah melakukan wawancara pada 5 orang
2009). Mual dan muntah ringan terjadi ibu yang mengalami emesis gravidarum
antara minggu ke-5 dan minggu ke-12 diperoleh hasil 2 orang ibu yang
dialami oleh 50% sampai 80% wanita mengatakan frekuensi mual dan muntahnya
hamil, hiperemesis gravidarum terjadi berkisar antara 3-4 kali terutama pada pagi
hanya pada rata-rata 1% sampai 2% hari dan tidak mengetahui terapi jahe dan
kehamilan. Gejala pertama pada wanita tidak pernah mencoba terapi jahe,
hamil yang mengalami mual muntah ringan sedangkan 3 orang ibu pernah mendengar
biasanya akan terjadi selama trimester terapi jahe, tetapi tidak pernah
pertama. Secara normal, pola ini akan tetap mencobanya.Dari data tersebut, Peneliti
selama beberapa minggu dan kemudian tertarik dan sudah meneliti tentang
secara tiba-tiba akan berkurang. Sejumlah “pengaruh seduhan Zingeber Offcinale
kecil wanita yang mengalami morning (jahe) terhadap penurunan emesis
sickness akan mengalami muntah menetap gravidarum pada trimester pertama di
yang berlangsung selama 4 sampai 8 Wilayah Kerja Lubuk Buaya Padang tahun
minggu lebih. Wanita yang mengalami 2107”.
mual dan muntah terjadi beberapa kali Tujuan penelitian ini adalah untuk
sehari dan mungkin tidak akan mampu mengetahui perbedaan frekuensi emesis
menahan cairan atau makanan padat, yang gravidarum sebelum dan sesudah diberikan
kemungkinan menyebabkan dehidrasi dan seduhan jahe di wilayah kerja Puskesmas
kelaparan(Reeder et al, 2011). Lubuk Buaya Padang tahun 2017.
Beberapa terapi non farmakologis
seperti obat tradisional yang bisa dilakukan METODE PENELITIAN
dan mudah didapat seperti jahe, daun Penelitian ini merupakan pra
peppermint, lemon, dll(Parwitasari, Utami, eksperimen dengan rancangan yang
& Rahmalia, 2009). Jahe (zingiber digunakan adalah one group pretest-postest
officinale) termasuk ke dalam 20 design. Penelitian ini menggunakan teknik
sumplemen herbal terlaris di Amerika pengambilan sampel Purpossive Sampling
Serikat. Sebagian besar industri farmasi di dengan jumlah sampel 12 orang. Kriteria

LLDIKTI Wilayah X 205


Anne Rufaridah et all | Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap Penurunan
Emesis Gravidarum
(204-209)
sampel adalah sebagai berikut: Kriteria Masukkan parutan jahe tadi kedalam air
inklusi, Bersedia menjadi responden. yang masih hangat tadi. Tunggu selama 15
Responden berada di tempat pada saat menit hingga warnanya berubah menjadi
dilakukan penelitian, Ibu hamil dengan kuning kecoklatan, sambil diaduk sesekali.
mual dan muntah ≤ 10× sehari, Ibu hamil Kemudian tuang air rebusan jahe tadi
trimester I (0-12 Minggu), Kriteria pada gelas, bila senang manis bisa di
Eksklusi, Mengkonsumsi obat anti mual bubuhkan gula secukupnya. Setelah selesai
muntah lain, Menderita penyakit lain pembuatan seduhan jahe peneliti
Cara dan alat yang digunakan dalam memberikan seduhan jahe kepada
pengambilan data yaitu dengan wawancara responden sesuai dengan waktu yang telah
dan lembaro bservasi. Penelitian ini telah di rencanakan oleh peneliti.
dilakukan pada tanggal 7-20 Agustus 2017 Analisa Univariat bertujuan untuk
di Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya menjelaskan atau mendeskripsikan
Padang Tahun 2017. Penelitian ini distribusi frekuensi emesis sebelum dan
dilakukan selama 2 minggu. Peneliti sesudah dilakukan pemberian seduhan jahe
memberikan seduhan jahe dengan cara dan untuk data numerik digunakan mean
sebagai berikut : 1. Alat dan bahan atau nilai rata-rata dan kategorik digunakan
pembuatan seduhan jahe: Bahan: jahe 250 chi-square.Penelitian ini menggunakan uji
mg, air panas 50 ml, gula, Alat: Parutan, normalitas Shapiro wilk untuk mengetahui
pisau, panci, gelas, sendok. 2. Cara data terdistribusi normal atau tidak. Lalu
membuat seduhan jahe yang baik dan benar dilakukan uji paired sample T-Test dimana
sesuai takaran yang telah di tentukan : pengujani dilakukan dengan komputerisasi
Kupas jahe 250 mg dan cuci hingga bersih. (Notoadmodjo, 2012).
Parutlah jahe yang sudah dikupas hingga
halus. Siapkan air yang sudah masak HASIL dan PEMBAHASAN
sebanyak 50 ml yang masih hangat.

Tabel 1. Rata-rata Frekuensi Emesis Gravidarum Responden Sebelum Dilakukan


Pemberian Seduhan Jahe Pada Ibu Hamil Trimester Pertama

Emesis Gravidarum N Mean ± SD Min- max


Pretest 12 3,38 ± 0,549 4-2

Tabel 2. Rata-rata Frekuensi Emesis Gravidarum Responden Setelah Dilakukan


Pemberian Seduhan Jahe Pada Ibu Hamil Trimester Pertama

Emesis Gravidarum n Mean ± SD Min –max


Posttest 12 2,19 ± 0,401 3-2

Tabel 3. Hasil uji perbedaan rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dan
sesudah diberikan seduhan jahe pada ibuhamil trimester pertama

Emesis Gravidarum N Mean ± SD P value


Prestest-Posttest 12 1,188 ± 0,264 0,000

Dari hasil penelitian sebelum di kali/hari dengan standar deviasi 0,549.


berikan seduhan jahe didapat rata-rata Menurut (Jannah, 2012) emesis gravidarum
frekuensi emesis gravidarum adalah 3,38 adalah terjadinya peningkatan hormon

LLDIKTI Wilayah X 206


Anne Rufaridah et all | Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap Penurunan
Emesis Gravidarum
(204-209)
progesteron yang menyebabkan tonus dan disimpulkan bahwa pemberian rebusan jahe
motilitas otot polos menurun, terjadi juga lebih efektif dibandingkan daun mint. Hasil
regurtitasi esofagus, sehingga terjadi penlitian ini sejalan dengan penelitian yang
peningkatan waktu pengosongan lambung, dilakukan (Putri, Andiani, Kesehatan,
dan peristaltik balik. Parepare, & Selatan, 2017) menyebutkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa sebelum diberikan intervensi rata-
penelitian yang dilakukan oleh (Parwitasari rata responden mengalami frekuensi mual
et al., 2009)tentang “Perbandingan muntah sebanyak 13 kali dalam sehari,
Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe dan setelah diberi intervensi minuman jahe
Daun Mint Tehadap Mual Muntah Ibu hangat rata-rata frekuensi mual muntah
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas menurun menjadi 3,18 kali dalam sehari
Gararudadari” hasil didapatkan bahwa nilai dengan nilai p=0,000.
rata-rata intensitas mual muntah sebelum Penelitian (Leung, 2016)
diberikan rebusan jahe adalah 2,40 dengan melakukan metaanalisis pada 6 penelitian
standar deviasi 0,632. Hasil penelitian ini uji klinik terkait pemanfaatan jahe dalam
juga sejalan dengan hasil penelitian penurunan mual dan muntah pada awal
(Hasanah et al., 2014)tentang efektivitas kehamilan. Total populasi adalah 508 yang
pemberian wedang jahe (zingiber offcinale) terdiri dari 256 kelompok intervensi dan
terhadap penurunan emesis gravidarum 252 yang mendapatkan placebo. Hasil
pada trimester pertama dengan hasil didapatkan bahwa penggunaan jahe sampai
penelitian Rata-rata emesis gravidarum 1 gram perhari minimal 4 hari menjadi
pada ibu hamil sebelum pemberian wedang terapi nonfarmakologi yang efektif untuk
jahe sebanyak 3,71 kali/hari dan menurun Nausea and Vomiting in Early Pregnancy
menjadi 2,24 kali/hari setelah pemberian (NVEP).
wedang jahe. Hasil Penelitian (Haji, Javadi,
Hasil penelitian ini setelah Salehi, & Mashrabi, 2013) membandingkan
diberikan seduhan jahe didapat rata-rata efektivitas vitamin B6 (40 mg dua kali
frekuensi emesis gravidarum adalah 2,19 sehari) dan jahe (250 mg empat kali sehari)
kali/hari dengan standar deviasi dalam mengobati mual muntah pada
0,401.(Hasanah et al., 2014)tentang trimester awal kehamilan. Uji klinik ini
efektivitas pemberian seduhan jahe dengan dilakukan di pusat pelayanan kesehatan
jus buah jeruk bali terhadap prekuensi mual Qazvin University of Medical Sciences
muntah ibu hamil trimester pertama dengan pada 47 ibu (jahe) dan 48 ibu (vitamin B6).
hasil rata – rata frekuensi mual dan muntah Hasil penelitian didapatkan bahwa vitamin
responden sesudah diberikan seduhan jahe B6 dan jahe sama-sama efektif dalam
sebesar 1,6250. Sedangkan rata –rata penurunan kejadian emesis dan durasi
frekuensi mual muntah pada responden mual. Tidak ada efek samping yang
yang diberikan jus buah jeruk bali sebesar ditemukan pada kedua kelompok.
2,000. Sehingga dapat disimpulakan bahwa Bedasarkan hal ini maka menurut
pemberian seduhan jahe lebih efektif analisa peneliti terhadap penelitian ini
dibandingkan pemberian jus buah jeruk bahwa dengan meminum seduhan jahe
bali. secara teratur jahe 2 kali sehari sebanyak
Penelitian (Parwitasari et al., 250 mg selama 4 hari dalam satu minggu
2009)yang membandingkan Efektivitas sudah efektif untuk menurunkan emesis
pemberian rebusan jahe dan daun mint gravidarum pada trimester pertama.
terhadap mual muntah pada ibu hamil Menurut (Wiraharja et al., 2011) hal ini
dengan hasil penelitian rebusan jahe lebih disebabkan oleh senyawa gingerol dalam
efektif terhadap mual muntah (9,76) jahe yang bersifat memblok serotonin (zat
dibandingkan dengan kelompok kimia yang berperan dalam menginduksi
rebusandaun mint (6,66), sehingga dapat mual muntah). Terjadinya peningkatan

LLDIKTI Wilayah X 207


Anne Rufaridah et all | Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap Penurunan
Emesis Gravidarum
(204-209)
progesteron menyebabkan tonus dan sesudah pemberian seduhan jahe diwilayah
motilitas otot polos menurun, sehingga kerja puskesmas Lubuk Buaya padang
terjadi regurtitasi esofagus, terjadi Tahun 2017. Diharapkan Tenaga
peningkatan waktu pengosongan lambung, Kesehatan
dan peristaltik balik.Maka disini jahe Bagi profesi kesehatan khususnya
berperan, dengan menstimulasi motilitas perawat, perawat maternitas dan bidan
traktus gastrointestinal dan menstimulasi diharapkan bisa memberikan informasi
disekresikannya saliva, empedu dalam kepada ibu hamil yang mengalami emesis
bentuk lain.Setelah jahe menstimulasi gravidarum untuk menjadikan seduhan jahe
motilitas traktus dan disekresikannya menjadi salah satu alternatif terapi untuk
saliva, empedu dalam bentuk lain, lalu jahe menurunkan frekuensi mual muntah
mengendurkan dan melemahkan otot-otot dengan konsumi seduhan jahe 2 kali sehari
saluran pencernaan, hal ini yang ditekan sebanyak 250 mg selama 4 hari dalam satu
oleh jahe didalam lambung minggu. Bagi ibu-ibu yang mengalami
dengankandungan gingerol padajahe. emesis gravidarum Bagi ibu hamil yang
Dalam penelitian ini peneliti mengalami mual dan muntah bisa
menyadari bahwa masih terdapat beberapa mengkomsumsi seduhan jahe untuk
keterbatasan yang berpengaruh terhadap menurunkan mual muntah pada ibu
proses penelitian. Pada penelitian ini trimester pertama. Karena jahe merupakan
peneliti hanya menggunakan satu salah satu terapi alternatif yang efektif
kelompok tanpa ada kelompok untuk mengurangi mual muntah, jahe baik
pembanding. Dalam pemilihan digunakan untuk ibu hamil selama dalam
karakteristik responden peneliti hanya dosis yang tepat dan cara yang benar.
mendapatkan responden yang
frekuensinnya 2-4 kali/hari, sebaiknya UCAPAN TERIMA KASIH
peneliti selanjutnya memilih responden Peneliti mengucapkan terima kasih
yang lebih bervariasi frekuensi mual dan kepada Pembina yayasan, Ketua Yayasan
muntahnya, dengan frekuensi 5-9 kali/hari, serta Ketua STIKes Ranah Minang Padang
sehingga terlihat perbedaan yang lebih yang telah memberikan dukungan secara
bermakna frekuensi emesis gravidarum moril dan materil dalam proses pelaksanaan
sebelum dan sesudah diberikan seduhan penelitian ini. Selanjutnya ucapan terima
jahe. Dosis seduhan jahe yang digunakan kasih juga peneliti sampaikan pada tim
(250 mg) lebih di tingkatkan lagi sehingga penelitian, pihak Puskesmas Lubuk Buaya
pengaruh pemberian seduhan jahe lebih Padang, seluruh kader yang membantu
efektif. serta semua responden yang bersedia
mengikuti seluruh proses dalam penelitian
SIMPULAN ini.
Berdasarkan hasil penelitian
tentang pengaruh seduhan jahe terhadap DAFTAR PUSTAKA
penurunan emesis gravidarum pada Haji, E., Javadi, S., Salehi, F., & Mashrabi,
trimester pertama diwilayah kerja O. (2013). Comparing the
puskesmas Lubuk Buaya padang Tahun Effectiveness of Vitamin B6 and
2017, maka dapat disimpulkan sebagai Ginger in Treatment of Pregnancy-
berikut : Rata-rata frekuensi emesis Induced Nausea and Vomiting, 2013.
garvidarum sebelum diberikan seduhan
jahe adalah 3,38. Rata-rata frekuensi Hasanah, U., Dan, A., Departemen, M.,
emesis gravidarum setelah diberikan Dan, B., Fakultas, K., Masyarakat, K.,
seduhan jahe adalah 2,19. Adanya … Alyamaniyah, H. (2014).
perbedaan frekuensi emesis gravidarum Efektivitas Pemberian Wedang Jahe
pada trimester pertama sebelum dan (Zingiber Officinale Var. Rubrum)

LLDIKTI Wilayah X 208


Anne Rufaridah et all | Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap Penurunan
Emesis Gravidarum
(204-209)
Terhadap Penurunan Emesis terhadap mual muntah pada ibu hamil.
Gravidarum Pada Trimester Pertama. Perbandingan, 1–10.
Jurnal Biometrika Dan
Kependudukan, 3(No. 1 Juli 2014), Putri, A. D., Andiani, D., Kesehatan, F. I.,
81–87. Retrieved from Parepare, U. M., & Selatan, S. (2017).
http://journal.unair.ac.id/download- Efektifitas pemberian jahe hangat
fullpapers- dalam mengurangi frekuensi mual
biometrik10a64e0be22full.pdf muntah pada ibu hamil trimester i,
978–979. Retrieved from
Jannah. (2012). Buku Ajar Asuhan http://eprints.uad.ac.id/5407/1/14.
Kebidanan Kehamilan (Edisi 1).
Yogyakarta: CV Andi Offset. Reeder et al. (2011). Keperawatan
Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi
Leung, L. (2016). Effects of Ginger for dan Keluarga. Jakarta: EGC.
Nausea and Vomiting in Early
Pregnancy : A Meta-Analysis, Rukiyah et al. (2009). Asuhan Kebidanan
(January 2014). (Edisi 1). Jakarta: Trans Info Media.
https://doi.org/10.3122/jabfm.2014.01
Utami, P. (2012). Anti Biotik Alami Untuk
.130167
Mengatasi Aneka Penyakite. Jakarta:
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Agro Media Pustaka.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Wiraharja, R. S., Heidy, Rustam, S., &
Cipta.
Iskandar, M. (2011). Kegunaan Jahe
Parwitasari, C. D., Utami, S., & Rahmalia, Untuk Mengatasi Gejala Mual Dalam
S. (2009). Perbandingan efektivitas Kehamilan. Damianus Journal of
pemberian rebusan jahe dan daun mint Medicine, 10(3), 161–170.

LLDIKTI Wilayah X 209

Anda mungkin juga menyukai