ABSTRAK
Makanan jajanan saat ini sebagian besar menggunakan bahan pengawet berbahaya, bahan pengawet tersebut yaitu
Boraks. Pedagang menggunakan bahan kimia tersebut dengan alasan agar makanan menjadi lebih tahan lama, padahal nantinya
akan dikonsumsi oleh manusia. Namun karena kurang pengetahuan masyarakat tentang makanan yang mengandung bahan
kimia berbahaya. Maka dari itu dirancang sebuah alat otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno R3. Sistem yang berbasis
mikrokontroler Arduino Uno R3 ini dapat menguji makanan dengan praktis dan efektif yang menunjukan kuantitatif, karena
tidak memakan waktu yang lama untuk melihat hasilnya. Sensor warna TCS3200 digunakan untuk mendeteksi sampel makanan
yang mengandung Boraks dicampur dengan perahan air Kunyit sesuai takaran. Kemudian sensor akan mendeteksi warna yang
berubah setelah semuanya sudah bereaksi, dan alarm buzzer akan berbunyi bila hasilnya positif mengandung Boraks. Hasil
pengujian akan ditampilkan pada layar LCD 2x16, dimana keluaran berupa deteksi boraks dan persentase hasilnya atau bebas
boraks (DETEKSI BORAKS, %, BEBAS BORAKS).
Kata kunci : Boraks, Arduino Uno R3, Sensor Warna TCS3200, Buzzer, LCD2x16
Inisialisasi SensorTCS3200,
Arduino Uno R3, LCD, dan
Tabel 4.1 Pembacaan nilai RGB sampel boraks tetes 1-10
Buzzer BORAKS (1) BORAKS (2) BORAKS (3) BORAKS (4) BORAKS (5)
No R G B R G B R G B R G B R G B
Sensor TCS3200 Membaca 1 40 92 24 46 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Warna
2 40 92 24 46 99 26 55 114 31 56 115 31 58 118 32
3 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 58 118 32
Warna Terbaca?
Tidak
4 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
5 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Ya
6 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Hasil Warna yang Terbaca
Sensor TCS3200
7 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
8 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
9 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Ya Tidak 10 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Warna Coklat Terbaca?
11 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
12 40 92 24 45 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Menampilkan Persentase
Kandungan Boraks pada LCD 13 40 92 24 46 99 26 55 114 31 56 115 31 59 118 32
Menampilkan Bebas Boraks
Pada LCD
BORAKS (6) BORAKS (7) BORAKS (8) BORAKS (9) BORAKS (10)
Mengaktifkan Buzzer
No R G B R G B R G B R G B R G B
1 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
2 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
Selesai
3 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
Gambar 3.3 alur diagram kerja sistem 4 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
5 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
4. Pengujian Dan Analisis 6 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
4.1 Rangkaian Pengujian Sensor Warna TCS3200 7 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
Pengujian ini bertujuan untuk melihat nilai RGB pada 8 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
masing-masing sampel makanan yang terukur oleh sensor 9 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
warna TCS3200. RGB merupakan nilai dari frekuensi warna 10 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
merah (Red), warna hijau (Green) dan warna biru (Blue). 11 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
Besarnya nilai RGB yang terukur pada satu objek berbeda 12 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
dengan nilai RGB yang terukur pada objek yang lainnya.
13 64 125 34 60 121 33 63 123 34 68 130 36 70 130 36
Nilai yang didapat ini juga dipengaruhi pada intensitas cahaya
yang terdapat pada tempat sensor TCS3200 mendeteksi
4.2.2 Analisis Data Hasil Pengujian dan Pengukuran Nilai
warna.
RGB Pada Sampel Boraks
Pengujian sensor warna TCS3200 dilakukan untuk Tabel 4.1 merupakan hasil pengujian sampel boraks
mengetahui apakah sistem dan program yang dirancang pada setiap tetes dari tetes 1-10. Dapat dilihat pada tabel
berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan untuk diatas selama 10 kali pengambilan nilai RGB. Frekuensi nilai
memperoleh nilai referensi RGB dari masing-masing warna R (Boraks) yang terukur dari tetes 1-10 adalah 40, 45, 55, 56,
sampel boraks. Referensi dari nilai RGB ini yang dijadikan 58, 64, 60, 63, 68, 70, nilai frekuensi G (Boraks) yang terukur
acuan pada program Arduino dalam memfilter warna sampel adalah 92, 99, 114, 115, 118, 125, 121, 123, 130, 130, dan
boraks yang digunakan. Rangkaian sensor dan program yang nilai frekuensi B (Boraks) yang terukur adalah 24, 26, 31, 31,
dirancang harus dapat bekerja dengan baik agar sistem yang 32, 34, 33, 34, 36, 36. Dari hasil pengukuran dapat dilihat
bahwa hasil pengujian cenderung mendekati, namun beberapa
dirancang dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
hasil pengujian nilai RGB yang berbeda, dan ada juga yang
sama. Perbedaan hasil pengujian nilai RGB pada setiap tetes,
dapat disebabkan oleh intensitas cahaya luar yang terkena sama walaupun tetessannya berbeda. Perbedaan hasil
kesensor warna TCS3200 dan objek (sampel tetes boraks) pengujian nilai RGB pada setiap tetes, dapat disebabkan oleh
tersebut yang kurang merata. Selain itu jarak antara sensor intensitas cahaya luar yang terkena kesensor warna TCS3200
warna TCS3200 dengan objek (sampel tetes boraks) juga dan objek (sampel tetes boraks) yang kurang merata. Selain
mempengaruhi nilai RGB yang terukur. Semakin jauh jarak itu jarak antara sensor warna TCS3200 dengan objek (sampel
sensor warna TCS3200 dengan satu sampel, maka semakin tetes boraks) juga mempengaruhi nilai RGB yang terukur.
tinggi/rendah pula nilai RGB yang dihasilkan. Semakin jauh jarak sensor warna TCS3200 dengan satu
sampel, maka semakin tinggi/rendah pula nilai RGB yang
4.2.3 Data Hasil Pengujian Nilai RGB Pada Sampel terukur.
Boraks+Bakso 4.2.5 Data Hasil Pengujian Nilai RGB Pada Sampel
Boraks+Tahu
Tabel 4.2 Pembacaan nilai RGBsampel boraks+bakso tetes 1-
10 Tabel 4.3 Pembacaan nilai RGB sampel boraks+tahu tetes1-
BORAKS(1)+BAKSO BORAKS(2)+BAKSO BORAKS(3)+BAKSO BORAKS(4)+BAKSO BORAKS(5)+BAKSO BORAKS(1)+TAHU BORAKS(2)+TAHU BORAKS(3)+TAHU BORAKS(4)+TAHU BORAKS(5)+TAHU
No R G B R G B R G B R G B R G B No R G B R G B R G B R G B R G B
1 40 90 24 59 121 32 62 126 34 69 132 36 61 123 33 1 41 94 24 46 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
2 40 94 24 59 120 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 2 40 94 24 47 103 27 56 117 31 57 116 31 60 120 32
3 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 3 41 94 24 47 102 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
4 40 94 24 58 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 4 41 94 24 47 103 27 56 117 31 57 116 31 60 120 32
5 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 5 41 94 24 47 103 27 57 117 31 57 116 31 60 120 32
6 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 6 41 94 24 47 103 27 57 116 31 57 116 31 60 120 32
7 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 7 40 94 24 47 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
8 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 8 41 94 24 47 103 27 57 116 31 57 116 31 60 120 32
9 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 9 41 94 24 47 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
10 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 10 41 94 24 47 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
11 41 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 11 41 94 24 47 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
12 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 12 40 94 24 47 103 27 56 117 31 57 116 31 60 120 32
13 40 94 24 59 121 32 63 125 34 68 132 36 61 122 33 10 13 41 94 24 47 103 27 56 116 31 57 116 31 60 120 32
4.3.5 Pengujian Alat Terhadap Sampel Boraks 5tetes 4.3.8 Pengujian Alat Terhadap Sampel Boraks 8tetes
Gambar 4.7 pembacaan warna sampel tisu 6tetes Gambar4.11 pembacaan warna sampel tisu 9tetes
Pada Gambar 4.7 diatas merupakan data hasil Pada Gambar 4.11 diatas merupakan data hasil
pengujian pada sampel boraks tetes ke 6 menampilkan bahwa pengujian pada sampel boraks tetes ke9 menampilkan bahwa
sampel tersebut mengandung boraks, dengan nilai persentase sampel tersebut mengandung boraks, dengan nilai persentase
(60%), data yang ditampilkan adalah data yang dihasilkan (90%), data yang ditampilkan adalah data yang dihasilkan
dari sampel boraks pada selang waktu 15 detik. Selanjutnya dari sampel boraks pada selang waktu 15 detik. Selanjutnya
pengujian akan dilakukan pada sampel 7 tetes, hasil tampilan pengujian akan dilakukan pada sampel tetes terahir 10 tetes,
dapat dilihat pada Gambar 4.8. hasil tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.12
Biografi
Iwanto. Lahir di Desa Paloan, Kecamatan Sengah Temila
Kab Landak. Pada tanggal 04 Januari 1991, mendapatkan
gelar S.T. (Sarjana) Teknik Elektro tgl 25 juni tahun 2018
dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.