ARTIKEL SKRIPSI
Oleh:
Hani Nur Islami
3201414042
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
1
1
Edu Geography
Edu Geography
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo
The purpose of this study was to determine the activity of autistic students in
earthquake disaster simulation games and to determine the increase in
knowledge and skills of autistic children in saving themselves from earthquake.
This research is an experimental research. Data collection methods used are
test methods and observation methods. Data analysis used is using descriptive
percentage analysis and descriptive comparative data by comparing between
two parameters. The results showed that the activity of autistic students in
earthquake disaster simulation games was categorized as active in treatment 4
with a percentage of 80.82% while for aspects of knowledge and skills of autistic
students in saving themselves from the earthquake disaster had increased. In the
knowledge aspect there is an increase of 3 with a percentage of 25%. Skills
aspects have increased by 19 with a percentage of 92%. Researcher's suggestion
is that further research is needed to improve simulation games to provide
learning to save themselves from earthquake disasters not only mild autism.
________________________________________________________________
© 2018 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6684
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
1
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
PENDAHULUAN
3
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
dalam kelas ketika terjadi gempa bumi diperkuat juga dalam penelitian
bukanah hal yang mudah, terlebih lagi Kurnanto (2007) terapi permainan
anak dengan autisme cenderung lebih adalah penggunaan sistematis model
memiliki gangguan komunikasi dan teoritis untuk membangun proses
interaksi sosial seperti kebanyakan anak interpersonal yang mana di terapis
normal lainnya. bermain dilatih menggunaan kekuatan
Anak autis lebih senang bermain terapi bermain untuk membantu klien
karena pada dasarnya mereka memiliki mencegah atau mengatasi kesulitan
permasalahan yang seolah-olah anak psikososial dan mencapai pertumbuhan
hidup dan memiliki dunia bermain dan perkembangan yang optimal.
sendiri. Anak dengan autis lebih senang Terapi permainan simulasi bencana
bermain dan cepat menangkap hal gempa bumi merupakan permainan
maupun intruksi yang didapat karena dimana peserta diharapkan dapat
dalam proses terapi bermain mereka menirukan gerakan seseorang dalam
tidak merasa bahwa dirinya sedang video. Terapi permainan simulasi
diterapi melainkan merasa sedang bencana gempa bumi diciptakan seolah-
bermain, hal ini diperkuat dengan olah siswa dihadapkan dengan bencana,
penelitian dari Indriyani (2011:19) yang dalam permainan tersebut siswa akan
menyatakan bahwa menggunakan mempraktikkan hal-hal apa saja yang
metode terapi bermain anak tidak harus dilakukan pada saat terjadi
memiliki beban dalam mempelajari bencana gempa bumi.
suatu hal karena metode ini menekankan Permainan simulasi bencana
permainan pada setiap materi gempa bumi merupakan permainan yang
pembelajarannya sehingga materi yang dapat membantu meningkatkan
diajarkan pada anak akan lebih mudah kemampuan siswa autis dalam
mereka tangkap. melakukan teknik penyelamatan diri dari
Indriyani (2011) menyatakan bencana gempa bumi.
bahwa siswa autisme memerlukan Berdasarkan hal tersebut peneliti
perlakuan yang khusus didalam ingin mengkaji satu masalah yaitu
pembelajaran. Salah satu metode yang seberapakah kemampuan siswa autis
dapat digunakan adalah metode play dalam melakukan teknik penyelamatan
therapy (terapi permainan), hal tersebut diri dari bencana gempa bumi melalui
4
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
5
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
presentase 42,9% dari jumlah siswa bencana gempa bumi, itu saja mereka
keseluruhan. Sedangkan siswa yang dalam melakukan permainan harus
termasuk aktif dalam pembelajaran dibantu oleh peneliti dan masih melihat
hanya terdapat 1 siswa dengan rentang catatan lagu yang mereka tulis, namun
(78-100) dengan presentase 14,2% dari terdapat beberapa siswa yaitu 1 diantara
jumlah siswa keseluruhan. 7 siswa lainnya yang sudah dapat
melakukan permainan simulasi bencana
Berdasarkan hasil penelitian,
gempa bumi dengan benar yaitu Geral.
didapatkan hasil aktivitas visual siswa
Geral tergolong telah aktif dalam
dalam melihat dan mencermati tayangan
melakukan permainan simulasi bencana
video simulasi bencana gempa bumi
gempa bumi. Hasil aktivitas siswa dalam
rata-rata siswa melihat tayangan video
permainan simulasi bencana gempa
simulasi bencana gempa bumi dengan
bumi pertemuan 1 dapat dilihat pada
dorongan peneliti, dan terdapat pula
Tabel 1.
beberapa siswa diantaranya yaitu Reza,
Dimas, Santosa, dan Afif mereka tidak Tabel 1 Aktivitas Siswa Pertemuan 1
mencermati tayangan video simulasi Nilai Kategori Jumlah %
bencana gempa bumi, mereka hanya >78 – 100 Aktif 1 14,2
56 – 77 Cukup Aktif 3 42,9
sekilas melihat tayangan video tanpa
33 – 55 Tidak Aktif 3 42,9
mencermati bagaimana isi yang Jumlah 7 100
terkandung dalam video tersebut, untuk Sumber: Data Penelitian, 2018.
menentukan aspek pengamatan
Pertemuan Kedua, didapatkan
“mencermati tayangan video”.
hasil keseluruhan aktivitas siswa dalam
Kemudian pada aspek aktivitas melakukan permainan simulasi bencana
motorik siswa dalam melakukan gempa bumi dengan kategori Kurang
permainan simulasi bencana gempa Aktif dengan rentang (56-77) dengan
bumi pada pertemuan pertama jumlah 3 siswa dengan presentase 42,8%
didapatkan hasil aktivitas siswa dalam dari jumlah seluruh siswa, dimana dalam
melakukan permainan simulasi bencana permainan rata-rata siswa melakukannya
gempa bumi rata-rata siswa hanya dengan dorongan peneliti dan siswa
bernyanyi lagu “Saat Ada Gempa” tanpa hanya dapat bernyanyi lagu “Saat Ada
melakukan gerakan mitigasi saat terjadi Gempa” tanpa melakukan gerakan
7
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
gempa bumi tidak sampai pada tahap ketiga, didapatkan hasil keseluruhan
simulasi dalam video simulasi bencana bencana gempa bumi pada pertemuan
bencana gempa bumi siswa masih harus bumi dengan kategori aktif dengan
57,10% siswa mendapatkan skor 2 dari siswa dengan presentase 57,1% dari total
9
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
13
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
usia sebenarnya, untuk itu perlu diasah dengan permainan adalah hal yang
khususnya untuk anak berkebutuhan sangat menarik dan mengesankan bagi
khusus. Apabila anak dengan anak-anak karena mudah diingat,
berkebutuhan khusus memiliki dipahami apa yang harus dilakukan pada
kemampuan yang rendah, maka anak saat bencana datang. Didalam permainan
tersebut termasuk kedalam rawan simulasi bencana gempa bumi anak akan
terhadap bahaya yang mengintai. diberikan pendidikan menolong diri
Terlebih lagi apabila anak tersebut sendiri dalam melakukan simulasi
tinggal di daerah yang rawan terjadi bencana gempa bumi di dalam kelas
bencana. Permainan simulasi merupakan maupun di luar kelas.Terapi permainan
permainan yang menirukan tingkah laku simulasi bencana gempa bumi termasuk
seperti orang yang dimaksud, dalam kedalam model pembelajaran play
kasus ini yaitu anak autis akan therapy. Play therapy merupakan model
melakukan simulasi bencana gempa pembelajaran yang diterapkan di
bumi dengan menirukan gerakan sekolah-sekolah khusus anak
didalam video pembelajaran yang di berkebutuhan (Sekolah Luar Biasa)
dalam video tersebut berisi lagu “Saat dengan tujuan untuk memudahkan siswa
Ada Gempa” dan gerakan penyelamatan dalam memahami pelajaran yang
diri (mitigasi) bencana gempa bumi disampaikan guru dengan tanpa siswa
dengan tujuan untuk membantu siswa merasa beban dalam belajar, karena
memahami maksud pembelajaran yang siswa lebih merasa bahwa dirinya tidak
akan disampaikan, karena pada dasarnya dalam masa pembelajaran melainkan
anak berkebutuhan khusus dengan bermain.
autisme memiliki gangguan terutama Adanya peningkatan pengetahuan
dalam bidang komunikasi sehingga perlu dan keterampilan siswa autis dalam
media yang benar dalam menyampaikan menyelamatkan diri dari bencana gempa
materi. Pernyataan tersebut sesuai bumi dikarenakan adanya
dengan pendapat penelitian yang perlakuan/treatment yaitu penyampaian
dilakukan oleh Setyaningrum (2011) materi mitigasi bencana gempa bumi
menyebutkan bahwa cara mengajarkan dengan model simulasi bermain, artinya
dengan menggunakan lagu bermain model simulasi bermain bencana gempa
merupakan pesan dan peringatan dini bumi menuntut siswa untuk
14
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
15
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
Ney, Philip G, Audrey E. Palvesky, John Zellawati, Alice. 2011. Terapi Bermain
Markely. 1971. Relative Untuk Mengatasi Permasalahan
Effectiveness of Operant and Pada Anak. No. 3 . Hal 164-175.
16
Hani Nur Islami, dkk / Edu Geography
17