Muya Barida
Universitas Ahmad Dahlan
Email: moza_barid@yahoo.com
No. HP: 085701017010
Abstrak
Indonesia merupakan negara kesatuan dan mempersatukan beragam ras, suku, bahasa, budaya,
dan agama. Keragaman yang dimiliki ini rentan terhadap sikap eksklusif dari suatu golongan
ras, suku, bahasa, budaya, dan agama terhadap golongan ras, suku, bahasa, budaya, dan agama
yang lain. Setiap individu masyarakat hendaknya dapat menghargai perbedaan yang ada demi
tercapainya kedamaian yang hakiki. Oleh karenanya wawasan kebangsaan perlu untuk
dikembangkan dalam diri setiap individu masyarakat. Apabila masyarakat memiliki wawasan
kebangsaan yang baik, maka inklusivitas dapat tercapai. Pada akhirnya, masyarakat Indonesia
akan merasakan kedamaian yang hakiki.
1403
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
Tantena dan Poso, konflik SARA seperti mencipatakan hubungan yang nyaman
kasus Ahmadiyah, pembakaran dan antara diri sendiri dengan oranglain.
penutupan tempat-tempat ibadah, serta Tillman & Hsu (2003) mengemukakan
munculnya sparatisme Papua Merdeka, beberapa pendapat tentang kedamaian.
Republik Maluku Selatan Baru, dan Pendapat tersebut antara lain: 1) Kedamaian
Gerakan Aceh Merdeka. Konflik-konflik ini adalah ketenangan di dalam diri, 2)
terjadi karena adanya sikap eksklusif dari Kedamaian adalah perasaan yang
golongan satu terhadap golongan yang lain. menyenangkan dalam diri individu, 3)
Oleh karena itu,wawasan kebangsaan harus Kedamaian adalah keadaan rukun dan tidak
dikembangkan dalam diri setiap individu berkelahi atau saling memukul, 4)
masyarakat Indonesia. Kedamaian adalah berpikir positif tentang
KAJIAN LITERATUR diri sendiri dan oranglain, serta 5)
Inklusivitas merujuk pada sikap Kedamaian dimulai dari dalam diri masing-
inklusif, sementara eksklusivitas merujuk masing individu. Dapat disimpulkan bahwa
pada sikap eksklusif. Sikap merupakan kedamaian merupakan suatu keadaan yang
kecenderungan dalam bertindak yang tenang, menyenangkan, rukun, penuh
dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan pikiran yang positif, dan dapat dimuai dari
terhadap suatu objek. Triandis (1971: 67) individu serta dirasakan oleh oranglain.
menyampaikan bahwa fungsi sikap antara Selanjutnya Rachman (2010)
lain digunakan dalam: 1) Membantu menjelaskan kedamaian adalah suasana
individu memahami dunia sekelilingnya nyaman yang bebas dari gangguan pihak
dengan mengorganisasikan dan lain, bebas dari permusuhan, kebencian,
menyederhanakan masukan yang sangat dendam, dan segala perilaku yang
kompleks dari lingkungan, 2) Melindungi menyusahkan oranglain. Kedamaian
harga diri individu dengan memungkinkan menunjukkan pada suatu hal yang positif
individu menghindar dari kenyataan- dan jauh dari hal-hal negatif. Pada keadaan
kenyataan yang kurang menyenangkan positif, individu dapat lebih mudah dalam
berkaitan dengan diri individu sendiri, 3) memberikan kontribusi bagi oranglain.
Membantu individu untuk menyesuaikan Rukiyanto, dkk. (2009) juga
diri dalam dunia yang kompleks dengan mengemukakan makna kedamaian.
membuat individu cenderung bertingkah Kedaimaian bukan sekedar tidak adanya
laku tertentu yang diterima oleh perang. Kedamaian menggambarkan
lingkungannya untuk memaksimalkan kehidupan yang penuh kerukunan dan tidak
ganjaran positif dari lingkungannya, dan 4) ada permusuhan. Kedamaian dalam skala
Memungkinkan individu untuk personal berarti keadaan pikiran yang
mengekspresikan nilai-nilai atau tenang dan rileks. Dalam kedamaian
pandangan-pandangan hidupnya yang terkandung pemikiran yang positif,
mendasar. Perbedaan sikap dapat perasaan-perasaan murn dan harapan yang
berpengaruh pada kedamaian yang baik. Kedamaian juga berarti energi
dirasakan individu. kualitatif yang membawa keseimbangan.
Kedamaian menjadi impian bagi setiap Bersifat kualitatif karena sulit dijelaskan
individu. Kedamaian merujuk pada suatu namun dapat dirasakan.
keadaan damai, kehidupan dan sebagainya Kedamaian kadangkala bersifat relatif.
yang aman tentram (KBBI, 2016). Kose & Dalam suatu keadaan yang sama terhadap
Bayir (2016) mengemukakan hasil dua individu yang berbeda, penerimaan
penelitian makna kedamaian sebagai suatu terhadap kedamaian dapat berbeda.
keadaan yang jauh dari pertarungan dan Sehingga kedamaian disebut sebagai bentuk
peperangan, persetujuan dan persahabatan. sikap menerima dan berserah diri (Zulfiqar,
Kedamaian ini berkaitan dengan orangtua, 2013). Penerimaan dan kepasrahan terhadap
hubungan interpersonal, dan kedamaian apa yang terjadi dalam kehidupan dapat
antar negara. Kedamaian dapat membawa pada kedamaian.
1404
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
1405
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
dari tigas hal, yaitu paham kebangsaan, rasa melibatkan perwakilan rakyat yang
kebangsaan, dan semangat kebangsaan. representatif demi kepentingan seluruh
Paham lebih pada suatu pikiran tentang masyarakat Indonesia melalui mekanisme
suatu bangsa, rasa lebih pada suatu musyawarah mufakat. Sila kelima
pelibatan kepemilikan suatu bangsa, dan mengisyaratkan bahwa masyarakat
semangat lebih pada suatu daya upaya Indonesia menjunjung tinggi nilai keadilan
dalam menggerakkan paham dan rasa yang sama walaupun memiliki beragam ras,
tersebut. suku, agama, dan bahasa.
Masyarakat Indonesia hendaknya Wawasan kebangsaan yang
memiliki wawasan kebangsaan didasarkan berkembang dengan baik dapat memberikan
pada nilai-nilai Pancasila. Seperti yang manfaat yang besar, baik bagi dirinya
telah masyarakat Indonesia ketahui dalam sendiri secara personal dan sosial maupun
Pancasila terdapat lima sila yang dalam skala yang lebih luas. Siswono
merupakan pedoman kehidupan berbangsa (dalam Lazuardi, 1996: 17) menyatakan
dan bernegara di Indonesia, yaitu 1) bahwa wawasan kebangsaan penting untuk
Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) dikembangkan, karena rasa kebangsaan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, 3) sebagai manifestasi dari rasa cinta pada
Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang tanah air yang dapat membangkitkan
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam kesadaran berarti dan bernilainya rasa
permusawaratan/perwakilan, dan 5) kesatuan dan persatuan bangsa. Individu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat masyarakat yang memiliki wawasan
Indonesia. Sila pertama mengisyaratkan kebangsaan akan lebih mementingkan
bahwa setiap individu masyarakat Indonesia keutuhan bangsa dan negara.
mempunyai agama dan keyakinan yang Lebih lanjut Najib (2013)
membawa dirinya pada kemampuan untuk mengemukakan bahwa wawasan
menyerahkan segala urusan duniawi kepada kebangsaan masyarakat yang tinggi sangat
TuhanNya. Walaupun Indonesia memiliki diperlukan bagi bangsa Indonesia agar
masyarakat yang majemuk dalam agama dapat menghasilkan kinerja yang baik.
dan keyakinan, tetapi apabila mampu Selain itu, wawasan kebangsaan yang
bertawakal kepada TuhanNya maka tidak dimiliki oleh masyarakat Indonesia dapat
akan terjadi eksklusivitas agama dan menciptakan transparansi, tidak adanya
keyakinan. Setiap individu berhak kolusi, korupsi, dan nepotisme,
beragama dan berkeyakinan, namun rasa berkembangnya rasa nasionalisme, budaya
menghargai antaragama dan antarkeyakinan malu, rasa harga diri, dedikasi serta
tetap terjaga. Sila kedua mengisyaratkan semnagat kerja yang tinggi. Bahkan lebih
bahwa setiap individu masyarakat Indonesia penting lagi bahwa wawasan kebangsaan
harus menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. merupakan kekuatan formatif pembentukan
Nilai-nilai kemanusiaan seperti saling negara nasional (Widiyanta, 2008).
menghargai, saling menghormati, toleransi, Hadi berpendapat bahwa wawasan
peduli, dan saling menyayangi harus dijaga. kebangsaan juga mengandung tuntutan
Sila ketiga mengisyaratkan bahwa setiap suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri
individu masyarakat Indonesia harus serta mengembangkan perilaku sebagai
bersatu walaupun berbeda ras, suku, agama, bangsa yang meyakini nilai-nilai
dan bahasa. Perbedaan hendaknya disikapi budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai
secara inklusif, sehingga tidak akan ada penjelmaan kepribadiannya. Individu
permusuhan antara golongan ras, suku, masyarakat yang mampu mengembangkan
agama, dan bahasa yang satu terhadap wawasan kebangsaan, baik secara langsung
golongan ras, suku, agama, dan bahasa maupun tidak langsung akan mengarahkan
lainnya. Sila keempat mengisyaratkan pikiran, perasaan, dan perilakunya pada
bahwa dalam pengambilan keputusan yang suatu cita-cita yang sesuai dengan
berkaitan dengan kepentingan negara maka negaranya. Hal ini dapat membawa pada
1406
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
kedamaian yang hakiki, yaitu individu tidak ditambah dengan pembinaan ideologi
akan mudah terpengaruh dan tidak merasa Pancasila dapat didesain untuk
terintimidasi oleh perbedaan ras, suku, menumbuhkembangkan semangat persatuan
budaya, bahasa, dan agama yang dan kesatuan bangsa.
merupakan keragaman yang dimiliki di Selain mata pelajaran PKn, wawasan
negaranya. kebangsaan juga dapat diajarkan melalui
Upaya mengembangkan wawasan mata pelajaran Sejarah. Dalam mata
kebangsaan dapat dilakukan melalui pelajaran Sejarah dipelajari tentang sejarah
berbagai cara, salah satunya adalah media. bangsa Indonesia dari masa penjajahan,
Sebagian besar masyarakat Indonesia masa kemerdekaan, masa orde lama, masa
mempunyai televisi di setiap rumah bahkan orde baru, dan masa reformasi. Melalui
di setiap kamar. Televisi menyuguhkan pemahaman yang baik terhadap muatan
tayangan yang sangat mudah diserap oleh mata pelajaran sejarah ini, siswa dapat
penonton atau masyarakat karena sangat memunculkan rasa cinta kepada negara
menarik. Oleh karenanya, tayangan televisi Indonesia dengan keragaman yang dimiliki.
seharusnya berisi tentang pesan moral yang Sementara Daulay (2002) mengemukakan
sarat dengan nilai kebangsaan. bahwa wawasan kebangsaan dapat
Selain melalui tayangan televisi, dalam dikembangkan melalui pendidikan
pendidikan formal di sekolah juga sangat Humaniora. Pencapaian wawasan
berpengaruh dalam pengembangan kebangsaan yang menyeluruh dan berkaitan
wawasan kebangsaan masyarakat. Chiriswa dengan kebijakan, perlu didukung oleh
& Thinguri (2015) menjelaskan bahwa semua komponen bangsa, Pemerintah, dan
kedamaian sangat penting bagi pihak swasta.
pembangunan negara. Pengembangan Upaya pengembangan wawasan
wawasan kebangsaan dalam mewujudkan kebangsaan juga dapat dilakukan melalui
kedamaian yang hakiki dapat dimulai dari pendidikan nonformal. Lukum (2013)
sektor pendidikan. Budaya damai harus menyampaikan perlunya pemahaman
dimasukkan dalam kurikulum wawasan wawasan kebangsaan yang dapat dilakukan
kebangsaan melalui pendidikan yang melalui diklat. Masyarakat dilibatkan dalam
diselenggarakan di sekolah. Pendidikan diklat tentang wawasan kebangsaan dengan
yang berkualitas memberikan pengetahuan, tujuan agar semua komponen warga negara
keterampilan, nilai dan sikap yang dapat Indonesia mengenal batas-batas wilayah
membantu memberikan mekanisme laut atau perairan, darat, dan udara
alternatif konstruktif untuk memanajemen Indonesia. Melalui pemahaman yang kuat
setiap konflik yang ada baik di dalam tentang batas-batas teritorial Indonesia ini
maupun di luar diri peserta didik. maka masyarakat Indonesia akan menjaga
Budimansyah (2010) menyatakan mata dari pengaruh pihak asing yang ingin
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menguasai Indonesia.
(PKn) yang ditopang oleh mata pelajaran Wawasan kebangsaan juga dapat
lain yang relevan dan disempurnakan oleh dilakukan melalui lagu. Lagu-lagu
berbagai program kegiatan ekstrakurikuler kebangsaan yang mengandung unsur
maupun ekstra moral dapat memperkuat wawasan kebangsaan ini dapat menciptakan
aspek tanggungjawab warganegara yang kedamaian. Jehwae (2012) mengungkapkan
dapat mendidik sebagai warganegara yang penggunaan lagu rakyat dapat
cerdas dan baik. Mata pelajaran PKn telah memunculkan kedamaian sebagai cara yang
dimasukkan dalam kurikulum pendidikan paling mudah dan berkesan. Irama musik
sejak jaman kemerdekaan. Oleh karena itu, dari alunan lagu disukai oleh setiap
kurikulum dan muatan kurikulum harus individu dari segala usia. Lagu-lagu
tetap dipertahankan agar identitas kebangsaan yang telah lama diciptakan oleh
masyarakat Indonesia tidak pudar. Mahifal para penyair dapat mulai didengungkan
(2011) juga menjelaskan bahwa PKn
1407
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
1408
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
1409