Anda di halaman 1dari 6

Motif ukir Bali

Jika Toraja biasa diaplikasikan untuk hiasan, daerah Bali sangat kaya akan para
pengukir tradisionalnya. Motif seni ukir Bali sangat terkenal, terutama bagi kalangan
mancanegara dan umat beragama Hindu dan Budha. Banyaknya ukiran yang
melambangkan dan mengartikan dewa atau dewi dari dua agama tersebut menjadikan
pengukir Bali sangat terkenal. Umumnya pengukir menggunakan media utama kayu,
khusunya kayu jati. Tidak hanya mengukir namun memahat dan membentuk sebuah
patung atau karya seni lainnya. Itulah ciri khas seni ukir Bali. selain itu karyanya lebih
mengunggulkan warna natural kayu yaitu coklat dan hitam dibanding pewarnaan
lainnya. Ada juga seni ukir Bali yang menggunakan bahan batu padas yang tidak kalah
terkenal.

(Gambar 2 : motif ukir Bali)


Motif ukir Jepara
Sebagai daerah yang mengolah berbagai kayu hutan seperti jati dan mahoni, Jepara
tidak akan lewat dari seni ukir nusantara. Hasil karya ukiran Jepara sangat terkenal
pada furniture atau peralatan rumah tangga berat layaknya lemari dan tempat tidur
berbahan kayu mahoni dan jati berat yang diukir sehingga memiliki nilai sangat tinggi.
Bahkan ada Desa Mulyoharjo yang menjadi pusat ukiran dan pembuatan patung di
Jepara. Hasil karya ukiran Jepara tidak diragukan lagi terutama di Indonesia. Banyak
yang mempercayakan daerah Jepara.
Pada ukiran Jepara memiliki ciri khas motif jumbai dan daun yang keluar dari pangkal
daun sebangk 3 buah. Di berbagai karya Jepara motif ini dianggap simbol dan
menandakan bahwa ukiran tersebut asli. Tak hanya itu tangkai dari bentuk tanaman
tersebut dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang. Dengan begitu anda sudah
bisa memastikan bahwa ukiran tersebut dari Jepara.
Motif ukir Irian
Bukan hanya daerah Jawa, ternyata suku asmat di Irian menggunakan karya ini
sebagai icon atau perwakilan dari hasil seni yang mengalir pada darah suku asmat. Ciri
khas yang dimiliki tentu saja gambar yang masih kasar dan ukiran yang dibuat besar
dan jelas. Ukiran umumnya digunakan untuk topeng khas suku asmat, perahu dan
barang yang berguna untuk upacara tradisional lainnya. Suku asmat juga biasa
menggunakan ukiran untuk barang rumah tangga pendukung kehidupannya.

(Gambar 4 : motif ukir Irian)


Motif ukir Aceh
Jika sudah ke Irian maka ayo pergi ke bagian barat Indonesia yaitu Aceh. Aceh memiliki
seni ukir yang biasa digunakan untuk hiasan dinding dan kayu pada tiang atau
pendukung bangunan di rumah. Bahkan tak jarang hingga untuk atap dan dinding.
Karena umumnya rumah atau rumoh tradisional ini berbahan utama kayu dan
keseluruhan ornamen dalam rumah adalah kayu. Ciri dari ukir kayu yang digunakan
oleh Aceh adalah motif yang berbau keislaman seperti motif flora dan menghindari motif
fauna. Selain itu ukiran Aceh dibagi menjadi dua yaitu motif tembus dan tidak tembus.
Sehingga motif seni ukir nusantara ini banyak digunakan di rumah gadang dan rumah
panggung ala daerah melayu. Motif paling favorit masyarakat Aceh adalah motif ‘tunas
rebung’ yang banyak ditemui di Aceh dan bentuk ukirannya yang indah. Untuk arti atau
makna dari ukir Aceh tidak ada karena murni hanya mempercantik dan memperindah
saja.

(Gambar 5 : motif ukir Aceh)


Motif ukir Surakarta
Jika tadi sudah membahas Bali dan Jepara selanjutnya adalah daerah Surakarta Jawa
Tengah. Karena banyaknya ornamen rumah atau peralatan besar rumah menggunakan
kayu, sudah pasti ukiran menjadi salah satu yang bisa memperindah kayu tersebut. Ciri
khas ukiran Surakarta adalah ukirannya yang sangat lembut, dan harmonis.
Penggunaan motif umumnya yaitu pakis atau tanaman pakis yang sulurnya dibiarkan
mengalir secara alami. Selaim itu ukiran surakarta sangat banyak menggunakan
pengaruh atau gambaran alam. Karena dianggap sebagai menunjukan nuansa alam
dan sangat indah. Motif ukir surakarta digunakan pada kayu utamanya.

(Gambar 6 : motif ukir Surakarta)


Motif seni ukir Dayak
Terakhir, yakni ukiran dari pulau di utara nusantara yakni Kalimantan. Ukiran dari pulau
ini yang paling terkenal adalah dari suku dayak, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Suku
ini terkenal sering membuat ukiran pada bangunan, hiasan rumah bahkan senjata
tradisional mereka. Ukiran suku dayak mengandung makna dan sangat penting.
Sehingga jarang suku dayak membuat ukiran hanya untuk dijual atau komersil saja.
Mereka memang membuatnya untuk sebuah kepentingan.
Itulah macam-macam motif seni ukir nusantara dengan diwakilkan beberapa daerah
yang memiliki ciri khas dan sudah populer bahkan sampai mancanegara. Bukan berarti
daerah lain jelek atau bukan ciri khas nusantara. Hal terpenting adalah bagaimana
menjaga dan melestarikan hasil dan budaya dari nenek moyang yang ditinggalkan.
Masih banyak lagi seni ukir asal daerah lain yang sama menggambarkan keindahan
seni ukir yang khas Indonesia dan tidak bisa didapatkan di negara lain.

Anda mungkin juga menyukai