Anda di halaman 1dari 2

NAMA KELOMPOK : MUHAMMAD REVALDO

AULY TASWIFU DZIKRI

NURUL FADHILAH

MASAYU SYIFA KAMILA

KELAS : VIII B

BEBERAPA CONTOH MEMANG ATAU MANTRA


YANG PERNAH MELEKAT DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT LAMPUNG
Memang (Mantra)
Memang adalah perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya gaib: dapat
menyembuhkan, dapat mendatangkan celaka, dan sebagainya.
Mantra berasal dari bahasa sansekerta yakni “mantra” atau “manir” yang merujuk pada kata-
kata yang berada di dalam kitab Veda, yaitu kitab suci umat Hindu. Dalam masyarakat
Melayu, mantra biasa dikenal sebagai serapah, jampi atau seru.

Mantra merupakan kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis atau
gaib. Mantra juga termasuk dalam puisi lama/tua, yang pada masyarakat Melayu bukan
dianggap sebagai sebuah karya sastra, melainkan lebih berhubungan dengan adat istiadat dan
kepercayaan.

Mantra biasanya digunakan atau diucapkan pada waktu dan tempat tertentu yang memiliki
tujuan untuk menimbulkan suatu kemampuan tertentu bagi orang yang menggunakan atau
mengucapkan mantra tersebut. Mantra umumnya didalamai dan dikuasai oleh orang-orang
tertentu, seperti dukun dan pawang.

Salash satu hal yang menyebabkan mantra masuk dalam kesastraan lisan Indonesia adalah
karena bahasa mantra berirama dan sangat indah.

Mantra ini bisa berupa suatu pujian-pujian yang cara penyampainnya adalah dengan
menggunakan kalimat yang halus.

Mantra itu ada banyak sekali jenisnya, dan setiap mantra tersebut mempunyai khasiat dan
kegunaan masing-masing.

Contohnya seperti mantra untuk mengusir setan atau hantu, mantra untuk mengobati orang
yang sedang sakit, mantra agar panen melimpah dan mantra-mantra yang lain

1. Memmang untuk menyembuhkan penyakit (dialek api Kalianda):

Jalak punai, jalak khayoh, Jalak punai (burung), kerak periuk


Kacak munyai, naken bayoh. Lebih baik sembuh, dari pada bengkak
Peh... tawakh..! (peh..disembur), hilanglah penyakit!

Badan makhing, muloh munyai, Badan sakit, kembali sembuh


Kenyuwohan hati, muloh wakhas. Kebencian hati, kembali waras

Gatolni timbul, goh lalakni cabik Gatalnya jelatang, seperti pedasnya cabe
Lebon lijung, tanyut di hangkikhat Hilang pergi, hanyut di alam tak nyata
(lenyap)

2. Memang pada waktu di tangah khalayak (dialek nyow):

Jang kejakjeng, Seribu sattep, Duduk-duduk, dari seluruh yang duduk,


Nyak sayan sai mejeng Saya sendiri yang duduk,
di lem mato atei Nabi Muhammad. Menjadi pusat perhatian (karena kagum)
umat Nabi Muhammad

3. Memang (mantra) dalam bercocok-tanam (dialek nyow):

Nyak ngittarken nikeu lapah, Saya mengantarkan engkau pergi,


Unut jamomeu sai ramik. Carilah temanmu yang ramai (banyak)

Maksudnya: agar bibit yang ditanam dapat tumbuh dan berbuah melimpah ruah

Secara umum memmang tumbuh dalam kehidupan masyarakat Lampung di latar belakangi
oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang berhubungan dengan kepercayaan dan
keyakinan yang dianut. Tumbuhnya keyakinan ini karena adanya pengalaman masyarakat
dalam keberhasilannya dalam mencapai kepentingan tertentu melalui bantuan memmang
secara terus menerus. Misalnya, dalam proses pengobatan darurat terhadap tubuh yang
bengkak akibat benturan, biasanya masyarakat serta merta meniupnya. Agar tiupan itu lebih
mujarap, maka diucapkan kata-kata atau doa kesembuhan dengan keyakinan yang
mendalam.

Oleh karena begitu percayanya sipenderita semakin tersugesti, sehingga ada perasaan bahwa
dirinya sudah berobat dan akan sembuh. Dalam jangka satu atau dua hari dirasakan
penyakit semakin berangsur sembuh, sehingga pada akhirnya tumbuhlah kepercayaan
bahwa memmang tersebut cukup ampuh. Pada persoalan yang sama pada waktu yang lain
sepanjang masa cara-cara pengobatan memmang ini dipakai secara turun temurun sampai
batas tradisi belum terkoyak oleh tumbuhnya pengalaman dan pengetahuan baru yang
rasional, maka selama itu pula memmang masih berlaku dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.

Dapat ditarik suatu asumsi bahwa memmang atau mantra dapat berfungsi sebagai unsur
pendorong atau pengbangkit perasaan percaya diri, menimbulkan perasaan aman dan
ketenangan atas ancaman bahaya atau penyakit, ada kepercayaan mantra mengandung
kekuatan gaib yang dapat mengusir roh-roh halus dan dapat mengalahkan kekuatan alam.
Memmang atau mantra biasanya banyak digunakan oleh para pawang, penganut ilmu-ilmu
gaib, para dukun, dan para pimpinan tradisional pada umumnya. Orang-orang yang diketahui
memiliki kemampuan dalam bermantra, maka ia kemudian disebut sebagai orang pintar,
mbah dukun atau paranormal.

Anda mungkin juga menyukai