Anda di halaman 1dari 2

Nama : xxx

Kelas : VII E

PENGERTIAN SURAT DINAS RESMI


Surat dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi tertentu. Dengan kata lain, surat
dinas adalah surat yang digunakan sebagai alat komunikasi di dalam sebuah instansi atau pun
antara instansi. Surat dinas juga disebut dengan surat resmi karena surat ini jelas dapat
dipertanggungjawabkan keasliannya.

CIRI-CIRI SURAT DINAS

Surat dinas memiliki karakteristik yang berbeda dengan surat lainnya. Untuk
membedakannya, bisa dilihat dari ciri-cirinya. Ciri-ciri surat dinas adalah di bawah ini.
 bahasa yang dipergunakan adalah bahasa baku dan resmi
 adanya salam pembuka, seperti: Dengan hormat,...
 adanya salam penutup, seperti: Demikian surat ini...
 ada nomor surat
 lapiran bisa ada bisa tidak
 format surat tententu, biasanya format surat yang resmi
 EYD yang digunakan benar
 adanya perihal yang jelas
 penggunaan cap atau stempel asli dari kantor/instansi tempat surat dibuat
 adanya kop surat disertai instansi/lembaga yang bersangkutan
 pemakaian media yang sesuai seperti ukuran, warna, jenis kertas, dan warna tinta
 bahasa yang dipakai singkat, lugas, dan jelas
 bahasa yang digunakan santun
 fakta boleh disajikan sesuai keperluan (bila benar-benar perlu)

BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR SURAT DINAS RESMI


Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas, kamu dapat menyimpulkan bagaimana
cara menulis surat resmi, memahami ciri surat resmi, serta bagian-bagian surat resmi. Bagian-
bagian surat resmi secara terperinci adalah sebagai berikut.
a) Kertas yang dipakai selalu kertas yang berkop atau berkepala surat
b) . Tanggal surat yang ditulis adalah tanggal, bulan, dan tahun
Hal ini berbeda dengan surat pribadi yang selalu mencantumkan nama kota pengirim.
Mengapa nama tidak dicantumkan? Tentu karena sudah ada dalam kop surat
c) Nomor surat adalah nomor urut surat, identitas lembaga/instansi, dan tahun surat
d) Lampiran bisa ada bisa juga tidak ada. Hal ini sesuai dengan keperluan surat
e) Perihal surat berisi isi singkat maksud surat yang dikirim
f) Alamat surat diawali dengan sapaan yang terhormat ….. bukan kepada yang
terhormat ………
g) Salam pembuka bersifat tetap, yaitu Dengan hormat atau Salam pembuka yang
bersifat khusus, seperti Salam Pramuka, Salam Sejahtera, atau Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
h) Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, isi surat, dan penutup
1) Paragraf pembuka
Penulis menggunakan kata pengantar untuk menarik perhatian penerima surat
terhadap gagasan yang akan diutarakan dalam inti surat. Pembuka surat itu bervariasi,
antara lain :
 Dengan ini saya beritahukan bahwa ….
 Dengan sangat menyesal saya beritahukan bahwa …..
 Bersama surat ini saya kirimkan ….
 Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal ….
 Untuk mejawab pertanyaan Saudara dalam surat tertanggal…..
2) Isi surat
 Isi surat harus langsung pada sasaran dan jangan bertele-tele
3) Paragraf penutup
 Dengan adanya penutup berarti pembicaraan sudah selesai Jika ada yang terlupakan
biasa juga ditambahkan (NOTE BENE = NB)
i) Salam penutup dapat berupa penanda tangan surat, dapat juga ditambahkan salam-
salam tertentu, seperti Salam Takzim, Hormat Kami, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Karena surat resmi menyangkut lembaga, organisasi, atau instansi tertentu, jangan
lupa bubuhkan stempel yang ada
j) Tembusan boleh ada, boleh tidak

Anda mungkin juga menyukai