Anda di halaman 1dari 9

MINI RESEARCH FUNGSI KOMPLEKS

“Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Memahami Transformasi Linier, Transformasi


Kebalikan Dan Transformasi Bilinier”

Dosen Pengampu :Nurhasanah Siregar,S.Pd,M.Si.

OLEH:
KELOMPOK 4

ROBBY JEREMIA PRAJA SIMARMATA (4162311004)


SARAH IHZA MAHFUZA (4162311005)
ANGGITA MAULANI (4163311006)
CITRA SINTYA SARAGIH (4163311011)
EBRI Y. LUMBAN GAOL (4163311016)
HELIDA MALASARI SARAGIH (4163311021)
KHAIRUN NISA (4163311028)
LADYSTRIA FLORENCIA PURBA (4163311033)

JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fungsi kompleks merupakan salah satu mata kuliah wajib di jurusan matematika. Ada
beberapa topik yang dibahas dalam mata kuliah fungsi kompleks ini. Topik materi yang menjadi
pembahasan salah satu adalah materi transformasi elementer. Transformasi elementer ini di bagi
kedalam beberapa sub topik antara lain transformasi linier, transformasi kebalikan dan transformasi
bilinier. Transformasi elementer, membicarakan arti geometri fungsi kompleks. Suatu fungsi dapat
dipikirkan sebagai suatu proses bahwa sebagian dari bidang-Z dipetakan ke bagian bidang –W. Hal
ini menjelaskan istilah pemetaan dan transformasi sebagai nama lain untuk suatu fungsi f yang
memetakan Z0 ke W0. Peta dari Z0 di bawah f adalah W0 dan Z0 adalah prapeta dari W0.
Berdasarkan kejadian tersebutlah adanya pembahasan mengenai transformasi elementer.
Oleh karena materi transformasi elementer ini merupakan salah satu bagian penting dari mata
kuliah fungsi kompleks, maka penulis ingin mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap
materi transformasi elementer.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimanakah tingkat pemahaman mahasiswa mengenai transformasi elementer?
 Apasaja kesulitan mahasiswa dalam memahami transformasi elementer?
1.3 Tujuan
 Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa mengenai transformasi elementer
 Menganalisis kesulitan mahasiswa dalam memahami transformasi elementer
BAB II
KONSEP DAN HIPOTESIS

2.1 Konsep
2.1.1 Transformasi linear
Transformasi yang berbentuk 𝑤 = 𝑓(𝑧) = 𝑎𝑧 + 𝑏, 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐶 disebut transformasi linear.
Secara umum fungsi 𝑤 = 𝑓(𝑧) = 𝑎𝑧 + 𝑏, 𝑎 ≠ 0, mentransformsikan z ke bidang W
dengan cara:
𝜋
(1) Merotasikan z sebesar Arg a atau R (0, 2 ) dan

(2) Didilatasi oleh faktor |𝑎| atau dilatasi D (0, |𝑎|)


Faktor dilatasi |𝑎| menentukan jenis transformasi z ke bidang –W yaitu,
(1) Jika |𝑎| = 1, maka z ditransformasikan ke bidang-W dengan rotasi R (0, Arg a)
(2) Jika |𝑎| > 1, maka z ditransformasikan ke bidang –W dengan R (0, Arg a) kemudian
didilatasikan (diperbesar) oleh faktor |𝑎| > 1
(3) Jika |𝑎| < 1, maka z ditransformasikan ke bidang –W dengan R (0, Arg a) kemudian
didilatasikan (diperkecil) oleh faktor |𝑎| < 1
2.1.2 Transformasi kebalikan
1
Transformasi kebalikan adalah transformasi yang berbentuk 𝑤 = 𝑧. Untuk mencari peta
1
𝑧 ∈ 𝐶 oleh transformasi kebalikan 𝑤 = 𝑧, dilakukan dengan cara sebagai berikut. Jika

𝑧 = 𝑟(𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛𝜃) diperoleh,


1
𝑤=
𝑧
1
𝑤 = (cos(−𝜃) + 𝑖 sin(−𝜃)
𝑟
Dengan demikian transformasi kebalikan memetakan suatu titik pada bidang- Z dengan
modulus sama dengan r dan argumennya 𝜃 menjadi suatu titik pada bidang-W dengan
1
modulus sama dengan dan argumennya (−𝜃).
𝑟

2.1.3 Transformasi Bilinear


Misalkan a, b,c dan d konstanta kompleks. Transformasikan dengan bentuk 𝑤 =
𝑎𝑧+𝑏
; 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑐 ≠ 0 disebut transformasi bilinear (Mobius). Transformasi
𝑐𝑧+𝑑
𝑎𝑧+𝑏
𝑤= dapat dituliskan sebagai komposisi dari fungsi linear dan kebalikan sebagai
𝑐𝑧+𝑑

berikut.
𝑏
𝑎𝑧 + 𝑏 𝑎(𝑧 + 𝑎)
𝑤 = 𝑓(𝑧) = =
𝑐𝑧 + 𝑑 𝑐(𝑧 + 𝑑 )
𝑐
𝑎 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑
𝑤 = 𝑓(𝑧) = +
𝑐 𝑐(𝑐𝑧 + 𝑑)
Komposisinya adalah:
𝑠 = 𝑐𝑧 + 𝑑
1
𝑡=𝑑𝑎𝑛
𝑠
𝑎 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑
𝑤= + 𝑡
𝑐 𝑐
2.2 Hipotesis

Adapun hipotesis yang penulis ambil dari riset sederhana ialah :

Hipotesis 1 : Ada mahasiswa yang belum memahami Fungsi elementer

Hipotesis 2 : Semua mahasiswa memahami Fungsi elementer


BAB III

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


3.1 Waktu dan Tempat

Pengambilan data lapangan untuk memenuhi laporan mini riset ini dilakukan pada hari Rabu
tanggal 08 Mei 2019 di lingkungan universitas Negeri Medan (UNIMED) pada pukul 09.00 WIB.

3.2 Metode Penelitian

Makalah ini disusun dengan sistematika penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah melakukan pengamatan,
pemahaman, kemudian menyimpulkan hasil pengamatan tersebut sehingga akan ditemukan suatu
permasalahan atau gejala-gejala yang sedang dihadapi. Subjek penelitian ini adalah 10 orang
mahasiswa kelas ekstensi A jurusan Pendidikan Matematika 2016. Instrumen penelitian yaitu soal
test yang berupa essay test. Essay test ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
mahasiswa dalam membuktikan teorema dari materi bilangan kompleks sekawan. Soal test essay
berjumlah 2 butir soal.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan memberikan soal yang
akan disebarkan oleh 5 responden. Sebelum memberi soal penulis menggunakan table acak untuk
menentukan siapa saja responden yang terpilih sebagai sampel yang akan penulis gunakan dalam
penelitian ini. Analisis data yang dilakukan meliputi, analisis jawaban dari soal test essay.
BAB IV

ANALISIS DATA

Analisis data merupakan kegiatan setelah dari seluruh responden atau sumber data lain yang
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarakan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian ini penulis telah memberikan angket kepada 5 responden yang telah
terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Pada angket penulis memberikan 2 soal mengenai
transformasi elementer.

Angket Mini Riset terdiri dari 2 soal yaitu:

1. Tentukan peta kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 5 oleh transformasi 𝑤 = 5𝑖𝑧 − 4𝑖 !


1
2. Tentukanlah peta dari lingkaran (𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 1)2 = 4 oleh transformasi 𝑤 = 𝑧 !

Hasil analisis jawaban soal yang sudah dikerjakan oleh 5 mahasiswa tersebut, ditunjukkan sebagai
berikut:

Gambar 4.1. Jawaban Soal Nomor 1

Pada soal pertama mengenai penentuan peta kurva yang ditransformasikan dengan
transformmasi linear, terlihat mahasiswa sudah mampu dalam mentransformasikan z ke bidang-w.
Pertama, mahasiswa menentukan nilai u dan v kemudian menyatakannya dalam x dan y. Dari nilai
x dan y yang diperoleh, maka dapat disubstitusikan pada kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 5,, sehingga diperoleh
hasil transformasi linearnya. Adapun beberapa mahasiswa lainnya menggunakan cara yang berbeda
namun memiliki hasil peta kurva yang sama. Pertama mahasiswa menetukan nilai Arg (z) nya
𝜋
terlebih dahulu kemudian merotasikan z ke bidang-w sebesar 𝑅 (0, 2 ) kemudian mendilatasikan

bidang z hasil rotasi ke bidang-w sebesar 𝐷 (5). Setelah proses dilatasi, maka diperoleh bidang z
yang baru, yang kemmudian ditranslasikan sebesar 𝑇 (0, −4𝑖).

Gambar 4.2. Jawaban Nomor 2

Pada soal kedua mengenai penentuan peta lingkaran dari transformasi kebalikan, diketahui
mahasiswa menjawab soal dengan benar. Secara terstruktur, mahasiswa menyederhanakan terlebih
dahulu persamaan lingkaran yang diketahui kedalam bentuk 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0.
1
Kemudian 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 ditransformasikan oleh 𝑤 = 𝑧 , karena c ≠ 0 maka hasil

transformasi yang terbentuk akan berupa persamaan lingkaran.

Dari hasil analisis jawaban mahasiswa tersebut, maka Hipotesis 2 dapat diterima, yang
artinya semua mahasiswa sudah memahami fungsi elementer.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis mengenai pemahaman mahasiswa terkait dengan materi fungsi
elementer diperoleh kesimpulan bahwa mahasiswa sudah cukup baik dalam memahami fungsi
elementer terkhusus transformasi linear dan transformasi kebalikan. Mahasiswa dapat mengerjakan
transformasi linear pada soal nomor 1 dengan dua cara, dimana beberapa mahasiswa mengerjakan
dengan langkah yang cukup rumit yaitu dengan melakukan rotasi, dilatasi dan translasi. Namun
kedua cara yang diberikan mahasiswa tersebut memperoleh nilai yang sama. Begitu juga pada soal
nomor 2, mahasiswa sudah cukup memahami transformasi kebalikan sehingga mammpu
menyelesaikan soal tersebut dengan langkah yang cukup baik.

5.2 Saran

Saran penulis dalam penelitian ini yaitu penulis menyarankan baik kepada penulis sendiri
maupun kepada mahasiswa yang lain untuk sering berlatih dalam mengerjakan soal, karena
pemahaman mahasiswa terkait materi dapat dilihat melalui cara mahasiswa menjawab soal yang
diberikan. Hal ini akan sangat berpengaruh ketika mahasiswa telah menjadi seorang tenaga
pendidik.

DAFTAR PUSTAKA :
Tim Dosen Matematika,2019.Modul Fungsi Kompleks. Fmipa Unimed:Medan.
Lampiran Pembagian Tugas

Robby jeremia praja simarmata : Mengerjakan Bab 1


Sarah ihza mahfuza : Mengerjakan Bab 5
Anggita maulani : Mengerjakan Bab 4
Citra sintya saragih : Mengerjakan Bab 2
Ebri y. lumban gaol : Mengerjakan Bab 4
Helida malasari saragih : Mengerjakan Bab 1
Khairun nisa : Mengerjakan Bab 3
Ladystria florencia purba : Mengerjakan Bab 2

Anda mungkin juga menyukai