Setiap hari 38 ibu meninggal di Indonesia akibat penyakit/ komplikasi terkait kehamilan &
persalinan.
• Insiden Preeklampsia di
Indonesia: 5.3 % Malaysia & Vietnam: Singapore: 6/100ribu
(128.273/tahun) 160/100ribu
PERMASALAHAN
• Angka Kematian Ibu ( AKI) di Indonesia TERTINGGI di Asia Tenggara.
• Tingginya AKI mencerminkan kualitas & aksesibilitas pelayanan kesehatan selama hamil & nifas.
• Preeklampsia/Eklampsia merupakan PENYEBAB KEMATIAN ibu KEDUA setelah perdarahan.
• Akibat yang ditimbulkan bukan hanya MASALAH KEDOKTERAN yang kompleks baik jangka
pendek maupun panjang, namun juga MASALAH EKONOMI negara yang besar.
• Kualitas dan kuantitas antenatal care / ANC di Indonesia ↓
• BELUM ADA KESERAGAMAN dalam melakukan PENANGANAN Preeklampsia/Eklampsia.
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI INDONESIA
Lain-lain 11%
Abortus 5%
Partus
lama/macet Pendarahan
5% 27%
Emboli
obstretrik 5% 50% kematian maternal
disebakan oleh
Trauma PERDARAHAN &
obstretrik 5%
Eklampsia EKLAMPSIA
Komplikasi 23%
puerpurium
8%
Infeksi 11%
13%
27%
Asfiksia
10%
BBLR
6%
5% Tetanus PREEKLAMPSIA kontributor
9% utama terhadap:
30%
asfiksia, BBLR, masalah
pemberian ASI
ANGKA KEMATIAN IBU
AKI DI BEBERAPA NEGARA ASEAN
AKI TURUN DARI 434 MENJADI 311/100.000 KH
Studi di Kab/Kota di Banten: 2004-05 dan 2015-17
KEMATIAN MATERNAL DI WILAYAH BANTEN STUDY II
MENURUT PENYEBAB KEMATIAN, 2015-2017
Anak:
Jangka Pendek: Jangka Panjang: Cerebral Palsy
HELLP Gagal Ginjal Kronik DM tipe 2
CVD Penyakit Kardio Vaskular
Peny. Kardio Vaskular
Edema paru Obesitas
Eklampsia DM tipe 2 PCO
Teratozoospermia
Penegakkan hipertensi
• Pemeriksaan saat pasien dalam keadaan istirahat.
• Posisi duduk atau terlentang miring kiri, kepala ditinggikan 30o sehingga manset sesuai level jantung.
• Kehamilan multiple
FAKTOR RESIKO (PEMERIKSAAN FISIK)
• BMI >35
• Proteinuria (dipstick >+1 pada 2 kali pemeriksaan berjarak 6 jam atau secara
kuantitatif >300 mg/24 jam)
KLASIFIKASI RESIKO
Resiko Tinggi Resiko Sedang
• Riwayat preeklampsia • Nulipara
• Penggunaan aspirin dosis rendah & suplemen kalsium (minimal 1 g/hari) direkomendasikan sebagai prevensi
preeklampsia pada wanita dengan resiko tinggi
• Penggunaan aspirin dosis rendah (75 mg/hari) direkomendasikan untuk prevensi preeklampsia pada wanita
dengan resiko tinggi
PENCEGAHAN Level evidence 1I, Rekomendasi A
• Aspirin dosis rendah sebagai prevensi preeklampsia sebaiknya mulai digunakan sebelum usia kehamilan 20
minggu
PERLU SKRINING RESIKO
Level evidence 1I, Rekomendasi C
PREEKLAMPSIA pada
SETIAP WANITA HAMIL • Pemberian vitamin C dan E tidak direkomendasikan untuk diberikan dalam pencegahan preeklampsia
SEJAK AWAL KEHAMILAN Level evidence Ia, Rekomendasi A
MANAJEMEN
Modified from Gallery EDM: Hypertension in pregnancy. Practical management recommendations. Drugs 1995;49:4:561.
KOMPLIKASI FETUS PADA IBU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
• Intrauterine growth retardation
• Premature delivery
• Abruptio placentae
• Fetal distress/fetal demise
ASSOCIATED MATERNAL
RISK General/regional anesthesia
DIC
Hemorrhage
KOMPLIKASI MATERNAL PADA IBU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
Pemberian supp 20 mg; Jika masih ada kejang berikan dosis tambahan
10 mg/jam
ANTI-HIPERTENSI
• meminimalkan risiko CVA pada ibu
• memaksimalkan kondisi ibu untuk persalinan aman
• mendapatkan waktu untuk penilaian lebih lanjut:
• memfasilitasi persalinan per vaginam bila mungkin
• memperpanjang kehamilan bila tepat/mungkin
ANTI-HIPERTENSI
• Indikasi utama untuk mencegah penyakit serebrovaskular
• Pemberian antihipertensi pada hipertensi ringan mencegah terjadinya hipertensi
berat & kebutuhan terapi anti-hipertensi tambahan
• Berhubungan dengan pertumbuhan janin terhambat sesuai dengan penurunan
tekanan arteri rata-rata
• Penurunan tekanan darah tidak lebih dari 25% MAP
Rekomendasi:
Antihipertensi diberikan pada pada tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg
Level evidence I a, Rekomendasi A
ANTI-HIPERTENSI
• Ca Channel Blocker
• 𝛽 −Blocker
• Hidralazine (lini pertama pada keadaan akut. Onset cepat krisis hipertensi. Dosis: 5 mg
IV 5-10 mg setiap 20-40 menit. Efek samping: flushing, sakit kepala, takikardia.)
• Sodium nitroprusside
• Nitrogliserin
OBAT ANTI-HIPERTENSI PADA KONDISI AKUT
• 𝛽 −Blocker
• Atenolol
• labetalol
• Ca Channel Blocker
• Nifedipin
• ISDN
OBAT UNTUK HIPERTENSI BERAT PADA KEHAMILAN
Sodium 0.25–5 μg/kg/min IV Immediate 1–2 min Nausea, vomiting, muscle twitching,
nitroprusside thiocyanate and cyanide intoxication
Nitroglycerin 5–100 μg/min IV 2–5 min 3–5 min Headache, methemoglobinemia,
tachyphylaxis
OBAT ANTI-HIPERTENSI (MAINTENANCE DOSE)
• Simpatomimetik kerja sentral
• Methyl-dopa (Tidak untuk kondisi akut! Dosis: 500-3000 mg po dalam 2-4 dosis terbagi
obat pilihan hipertensi esensial)
• 𝛽 −Blocker
• Atenolol (onset kerja 1 jam, kadar puncak dalam 2-4 jam. Dosis: 50-100 mg po Once Daily
sering hanya obat ini yang dibutuhkan)
• Labetalol (Kombinasi α1 & ß blocker) IV onset cepat berguna untuk krisis hipertensi. Dosis: 20
mg IV diikuti oleh 20-80 mg IV dititrasi sesuai TD, maksimum 300 mg IV. Bisa diberikan secara
per oral. Perhatian: respon janin terhadap hipoksia!
OBAT ANTI-HIPERTENSI (MAINTENANCE DOSE)
• Ca Channel Blocker
• Nifedipin (Relaksasi langsung otot polos vascular. Onset kerja cepat.)
Dosis: 10 mg maksimal 120 mg /24 jam
Efek samping: toksisitas magnesium, edema, flushing, sakit kepala, palpitasi, tokolitik.
ACE inhibitor
KONTRAINDIKASI
pada kehamilan
KRISIS HIPERTENSI
• STABILKAN TENSI
• Gunakan hidralazin, blocker, dan/atau Ca Chanel Blocker
• Tujuan → mempertahankan TD diastolik pada 90-100 mmHg
• Monitor status janin sementara terapi TD >>CTG
• PROFILAKSIS KEJANG
• STATUS VOLUME INTRAVASKULAR
• Kateter Foley → balans cairan
• Jangan kelebihan cairan edema paru
• Jarang sampai membutuhkan CVP
• LAHIRKAN
TARGET TEKANAN DARAH
• TIDAK ADA KEUNTUNGAN MENURUNKAN TEKANAN DARAH DENGAN CEPAT!!!
• Resiko Iskemia: CVA/MI
Remember
the Patient’s
Baseline!!!
PENGELOLAAN ANTIHIPERTENSI YANG SERING DIGUNAKAN
• Labetalol 10 mg oral.
• Respons tidak membaik setelah 10 menit, tambahkan Labetalol 20 mg po.
Rekomendasi:
1. Antihipertensi direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi berat, atau ekanan darah sistolik
>160 mmHg atau diastolik >110 mmHg
REKOMENDASI 2. Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg & diastolic < 110 mmHg
ANTIHIPERTENSI 3. Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipine oral short acting, hydralazine dan labetalol
parenteral
Level of evidence 1a
”Delivery of the fetus and placenta is the definitive
management of severe preeclampsia. Once severe
disease has been established & is progressing, delivery of
the fetus and placenta must be accomplished to limit
maternal risk.”