Anda di halaman 1dari 8

1

1-A
PERAN STATISTIKA DALAM BIOLOGI DAN PENERAPAN
METODE ILMIAH DALAM PENELITIAN BIOLOGI

 Dalam memperoleh konsep-konsep biologi, para biologiwan mengadakan


berbagai penelitian untuk memperoleh fakta-fakta empiris.
 Fakta-fakta empiris di alam yang bersifat kualitatif dan kuantitatif  Fakta ini
dihimpun melalui kegiatan penelitian dengan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan  metode tersebut adalah STATISTIKA.

# SEJARAH PENERAPAN METODE STATISTIKA DALAM BIOLOGI #


 BIOMETRI berasal dari kata “bios = kehidupan” dan “metron = mengukur”.
BIOMETRI = ilmu tentang penerapan metode statistika dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan biologi, disebut juga “BIOSTATISTIKA”.
 Hampir setiap cabang ilmu biologi telah menggunakan metode statistika
untuk memecahkan berbagai permasalahan, namun demikian tidak semua
temuan konsep dalam biologi harus dengan memanfaatkan moteda statistika.
 Statistika modern sebagai suatu ilmu pengetahuan mulai berkembang abad
ke-17. Perkembangan statistika secara progresif terjadi pada abah ke-19.
 Francis Galton dikenal sebagai orang yang mengembangkan statistika dalam
biologi, beliau juga dikenal sebagai Bapak Biometri dan Genetika Modern.

# PENERAPAN METODE ILMIAH DALAM BIOLOGI #


 Ada 2 macam metode ilmiah untuk memperoleh konsep-konsep dalam Biologi
secara empiri, yaitu Metode Non-Eksperimen dan Metode Eksperimen.
Metode Non-Eksperimen terdiri dari Metode Observasi dan Metode Survei.

1. Metode Observasi dan Metode Survei


 Metode observasi dicirikan dengan adanya kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh pengamat (observer).
 Metode survei dicirikan adanya unsur self-report  pihak yang diteliti
yang melaporkan apa yang ingin diketahui oleh peneliti  pelaporan
diungkap melalui tes, angket, atau wawancara.
2

 Metode observasi dan metode survai sama-sama membangun


konsep berdasarkan pada kenyataan atau fakta-fakta yang ada
di alam:
FAKTA  DIAMATI  DICARI KESAMAAN  DISUSUN KONSEP YANG
GENERAL.
 Pada metode observasi dan survei peneliti tidak melakukan tindakan
manipulasi. Konsep diambil berdasarkan generalisasi fakta.
 Contoh penelitian observasi: Penelitian untuk memperoleh deskripsi
ikan karang di perairan Nongsa. Pertama-tama peneliti menentukan hal-
hal spesifik yang akan diteliti yang disebut variabel/peubah, misalnya
variabel tersebut adalah kelimpahan jenis Hal-hal spesifik yang
diteliti/diamati tersebut disebut data. Data yang diambil tersebut akan
menggambarkan populasi ikan karang di perairan Nongsa.
 Hasil yang diperoleh melalui metode observasi berupa deskripsi dari
variabel  Metode Observasi disebut juga Metode Deskriptif.
 Contoh penelitian gabungan antara observasi dan survei:
Penelitian pengaruh cara merawat gigi dan pola makan terhadap
kesehatan gigi siswa SD. Pertama-tama dokter mengadakan pemeriksaan
gigi terhadap sejumlah siswa ( merupakan Metode Observasi).
Kemudian dilakukan wawancara mengenai cara merawat gigi dan pola
makan terhadap siswa ( merupakan Metode Survei).
 Contoh penelitian observasi dengan beberapa variabel:
Penelitian hubungan antara kesuburan perairan dengan kelimpahan
fitoplankton. Pada penelitian ini ditetapkan beberapa variebel yaitu Total
Nitrogen, Total Phosphor, dan Konstituen Organik (BOD 5) yang mewakili
kesuburan perairan dan kelimpahan fitoplankton. Dalam hal ini TN, TP,
dan BOD5 adalah Variabel Bebas dan Kelimpahan Fitoplankton adalah
Variabel Terikat.
 Melalui Metode Observasi ataupun Metode Survei kita dapat memperoleh
konsep pembandingan  membandingkan perbedaan harga Variabel
Terikat dengan Variabel Bebas.
 Apabila variabel bebas merupakan variabel yang terukur
(kuantitatif), maka bagian dari variabel tersebut dinamakan taraf atau
level.
3

 Apabila variabel bebas berupa variabel kualitatif maka bagian-bagian


dari variabel tersebut dinamakan kategori. Contoh: penelitian jumlah
produksi air susu sapi dari ras yang berbeda pada suatu lokasi
peternakan. Variabel bebas = ras sapi, Varibel terikat = volume produksi
susu per hari. Variabel ras merupakan variabel kualitatif sehingga masing-
masing ras disebut kategori. Variabel kualitatif disebut juga dengan
atribut.
 Kajian pustaka sangat diperlukan dalam penelitian Metode Observasi dan
Metode Survei  karena dengan kajian pustaka yang mendalam, peneliti
akan dapat menentukan apa saja variabel yang layak untuk diteliti.

2. Metode Eksperimen
 Metode Eksperimen disebut juga Metode Percobaan  ditandai dengan
adanya tindakan manipulasi terhadap variabel bebas.
 Variabel bebas dikendalikan sesuai dengan tujuan penelitian  agar
dapat dilihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya.
 Contoh: hubungan antara dosis pupuk urea dengan pertumbuhan
tanaman padi, maka besarnya dosis pupuk urea harus dimanipulasi atau
diubah-ubah. Dengan memanipulasi besarnya dosis pupuk urea
diharapkan akan menimbulkan perbedaan gejala atau fenomena
pertumbuhan tanaman padi yang berbeda antar yang dipupuk 0 kg/ha,
50 kg/ha, 100 kg/ha, dan 150 kg/ha.
 Pada penelitian eksperimen, variabel bebas disebut faktor perlakuan
(treatment factor). Faktor perlakuan berkedudukan sebagai stimulus atau
penyebab. Pada penelitan di atas dosis pupuk merupakan variabel
bebas/faktor perlakuan dan pertumbuhan tanaman merupakan variabel
terikat/variabel respon.
 Variabel bebas dalam penelitian eksperimen juga disebut variabel
prediktor.
 Dalam penelitian eksperimen, manipulasi variabel bebas dilakukan dengan
jalan memilih 2 atau lebih taraf/level faktor perlakuan.
 Dalam menentukan taraf peneliti harus memiliki pengetahuan
yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, hal ini dapat dicari melalui kajian pustaka.
4

 Tujuan utama eksperimen adalah untuk mengetahui hubungan sebab-


akibat (stimulus-respons) antara variabel bebas/prediktor dengan variabel
terikat/respon. Jika ingin mencobakan lebih dari satu variabel bebas yang
dicobakan, maka harus sudah diketahui apakah antar variabel bebas
terdapat interaksi.
 Contoh penelitian eksperimen dengan variabel bebas lebih dari
1:
Penelitian untuk mengetahui akibat pemberian pupuk P yang
dikombinasikan dengan pupuk N terhadap pertumbuhan tanaman. Sblm
melakukan penelitian kita harus memiliki dasar yang kuat (berupa hasil
kajian pustaka) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pupuk
P dan pupuk N dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bagaimana
sifat interaksi antara pupuk P dan pupuk N (apakah bersifat positif atau
negatif). Jika interaksi antara pupuk P dan N positif, eksperimen yang
dilaksanakan diharap mampu menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman
yang diberi kombinasi pupuk P dan pupuk N akan jauh lebih baik
dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman yang hanya diberi pupuk P
atau N saja.

3. Pola Induktif dan Pola Deduktif


 Penelitian observasi diawali dengan pertanyaan “ada apa” atau
“bagaimana kejadian yang sebenarnya terjadi di alam”  karena itu
penelitian observasi/survei mengikuti pola berpikir induktif, yaitu
berangkan dari fakta demi fakta kemudian dibangunlah suatu
konsep.
 Penelitian survei/observasi sifatnya eksploratif. Peneliti hanya
membaca apa yang ada di alam. Peneliti tidak harus memiliki
jawaban sementara atau hipotesis. Penelitian observasi/survei bukan
bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis yang dibangun
berdasar teori-teori yang ada.
 Penelitian eksperimen mendasarkan pada pola berpikir deduktif-
verifikatif. Mula-mula peneliti berpikir dari hal-hal yang umum kemudian
ke hal yang khusus. Setelah dirumuskan permasalahannya lalu
dicari jawaban sementara (hipotesis) secara teoritik
berdasarkan kajian pustaka. Hipotesis lalu diuji kebenarannya,
5

sehingga pembuktian secara empiris merupakan langkah verifikasi atau


pembenaran dari hipotetis yang dirumuskan.

 Jika hipotesis teruji kebenarannya secara empiris, maka


kesimpulan akan sesuai dengan hipotesis. Dengan sendirinya hipotesis
(jawaban sementara) berubah menjadi tesis (jawaban yang
sesungguhnya).
 Agar hasil eksperimen dapat diterapkan atau diaplikasikan, ada 3 tahapan
yang harus dilalui:
1) Eksperimen Pendahuluan (Preliminary Experiment)
Dilakukan untuk membuktikan apakah memang ada hubungan
stimulus-respons antara variabel bebas dengan variabel terikat yang
diteliti.
2) Penelitian Eksperimen Kritis (Critical Experiment)
Dilakukan untuk menentukan taraf atau kategori dari variabel bebas
yang memberikan respon optimal.
3) Penelitian Eksperimen Demonstrasi ( Demonstration
Experiment)
Dilakukan untuk mencobakan temuan dari eksperimen kritis pada
skala yang lebih luas dan sekaligus untuk diekspos pada khalayak
umum.
Contoh:
Penelitian pengaruh pupuk baru yang berhasil dibuat.
1) Pertama-tama dilakukan eksperimen pendahuluan untuk
menentukan berapa kisaran taraf dosis pupuk yang mampu
merangsang pertumbuhan tanaman. Biasanya dicobakan kisaran dosis
dengan rentangan yang cukup luas. Dapat pula dosis disesuaikan
dengan pupuk yang telah ada. Misalnya penelitian pendahuluan
menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman terbaik diperoleh pada
kisaran dosis antara 75 kg/ha sampai 100 kg/ha.
2) Kemudian dilakukan eksperimen kritis untuk mencari berapa
sebenanrnya kosis optimalnya, maka dicobalah variasi dosis antara 75
kg/ha sampai 100 kg/ha. Hasil penelitian membuktikan bahwa dosis
optimalnya 80 kg/ha.
6

3) Selanjutnya dilakukan eksperimen demonstrasi dengan


melakukan pemupukan 80 kg/ha pada lahan yang luas untuk melihat
respon tanaman dengan skala tanam yang luas.

# PERANAN STATISTIKA DALAM BIOLOGI #


 Metode observasi, metoode survei, dan metode eksperimen/percobaan
bertujuan untuk memperoleh hasil-hasil pengamatan (data).
 Agar data yang yang diperoleh dapat dimaknakan atau dapat
diinterpretasikan, data perlu diolah lebih dahulu.
 Statistika sangat dibutuhkan untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif.
Dengan metode statistika seorang peneliti dapat mengolah data untuk
memperoleh informasi dengan cara berikut:
1) Mencari deskripsi suatu variabel
2) Mencari hubungan antar variabel
3) Menentukan perbedaan respon akibat perbedaan
perlakuan yang diberikan
 Peran statistika dalam alur penarikan konsep biologi adalah untuk
menjembatani antara fakta dan konsep. Melalui Metode Statistika, fakta-fakta
yang kita peroleh diolah guna mendapatkan konsep.
 Dalam menganalisis data, dapat dilakukan dengan menggunakan metode
statistika deskriptif ataupun statistika inferensial tergantung kepada tujuannya.
Dalam menggunakan metode statistika inferensial juga harus dipilih apakah akan
menggunakan statistika parametrik atau non-parametrik.
Note:
Statistika inferensial = suatu prosedur analisis/pengujian statistik untuk
menetapkan parameter populasi berdasarkan data statistik dengan tingkat
kesalahan tertentu yang ditetapkan.
Statistika parametrik = prosedur pengujian/analisis dengan membandingkan
data statistik sampel dengan parameter populasi yang diketahui/diasumsikan
berdistribusi normal.
Statistik non-parametrik = prosedur pengujian/analisis dengan
membandingkan data statistika sampel dengan parameter populasi yang tidak
diketahui/diasumsikan distribusinya.
7

 Jika kita ingin melakukan analisis data dengan Metode Statistika Inferensial,
kita akan menggunakan model atau persamaan matematika tertentu yang
berlaku bagi populasi yang kita teliti  Ada dua kemungkinan dalam pengolahan
data:
1) Kita belum memiliki model matematika yang akan digunakan,
oleh karena itu penelitian yang dilakukan justru untuk menemukan model
matematika tersebut.
2) Sudah tersedia model matematika yang kita perlukan untuk
mengolah data. Dengan demikian kita tinggal mencari data, kemudian
menganalisisnya menggunakan model matematika yang sudah ada agar
dapat diinterpretasikan untuk ditarik kesimpulannya.
8

Gambar 1.1. Bagan Alur Penemuan Konsep Biologi dengan Menerapkan


Metode Statistika

Anda mungkin juga menyukai