Anda di halaman 1dari 10

BAB

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara etimologi kata kemitraan berasal dari kata mitra yang artinya pasangan kerja, atau
partner usaha. (Widodo,2002:441). Dengan demikian kemitraan dapat diartikan sebagai suatu
hubungan kerja sama. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara formal dan potensial
memiliki peranan penting dan startegis bagi pembinaan generasi muda, khususnya bagi peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar. Kemitraan antara sekolah dengan pihak eksternal
merupakan hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah lain, orang tua dan instansi
pemerintah atau lembaga dalam upaya pengembangan sekolah. Sekolah tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah.
Karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah merupakan lembaga formal yang diserahi
mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi muda bagi peranannya di masa
depan, sementara pihak eksternal merupakan jasa pendidikan.
Kerjasama antara guru, orangtua, kalangan bisnis, dan anggota masyarakat lainnya dalam
bentuk mitra penuh berpeluang besar dalam menciptakan program pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan lokal yang unik sekaligus menggambarkan keanekaragaman di dalam sekolah.
Jadi, mereka dapat membawa iklim sekolah yang baik karena menghargai dan menanggapi
adanya perbedaan dan kesamaan di antara siswa. Dengan kata lain partisipasi yang dicita-
citakan adalah partisipasi sehat.
Beragam kerjasama dilakukan oleh sekolah dengan berbagai pihak. Menurut Keith &
Girling (1991: 256-259), bentuk hubungan antara sekolah dengan para stakeholdernya terbagi
menjadi tiga model. Model pertama adalah profesional, kedua yaitu advokasi, dan ketiga ialah
kemitraan. Model Kemitraan mengandung pembagian tanggungjawab dan inisiatif antara
keluarga, sekolah dan masyarakat yang ditujukan pada pencapaian target kependidikan tertentu.
Model ini berbeda dengan dua model lainnya. Model profesional mengandalkan pada layanan
pegawai sekolah dan para pakar, sehingga hubungan yang terjalin dengan pihak orangtua atau
masyarakat umumnya hanya satu arah. Adapun model advokasi terkesan lebih mendudukkan
dirinya sebagai usaha oposisi terhadap kebijakan pendidikan pada umumnya dan sekolah pada
khususnya.
Model kemitraan mengandalkan pada kepentingan pribadi orangtua dan anggota
masyarakat yang mau tidak mau membuat mereka berpartisipasi dalam aktivitas yang berkaitan
dengan sekolah. Kemitraan memandang semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap
sekolah merupakan pihak yang dapat didayagunakan dan mampu membantu sekolah dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan, sehingga jejaringnya begitu luas atau dengan kata lain
hampir semua orang; siswa, orangtua, guru, staf, penduduk setempat, kalangan pengusaha,
dan organisasi-organisasi lokal. Kemitraan memang menitikberatkan pada keterlibatan yang
dilandasi oleh kepentingan pribadi, sehingga ketika orangtua terlibat dalam pengambilan
keputusan sebenarnya yang melandasi adalah kepentingan anak dari orangtua bersangkutan.
Ada tiga pilar atau komponen utama yang menjadi Fokus Kemitraan Sekolah di SMA
Pondok Modern Selamat Kendal yaitu : Sistem Pembelajaran, Manajemen Sekolah, dan
Pemberdayaan masyarakat. Ketiga komponen tersebut diharapkan menjadi landasan kuat untuk
memacu Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah.

B. TUJUAN
Program Kemitraan Sekolah dengan pihak eksternal dimaksud sebagai Program
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, Pengenalan Sekolah terhadap budaya-budaya mutu
di Nusantara, dan adanya sikap saling memahami, serta adanya hubungan yang harmonis dan
tidak timbul saling mencurigai antar sekolah (masyarakat).
Adapun tujuan Kemitraan Sekolah di Pondok Modern Selamat Kendal adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan proses pendidikan disekolah menuju budaya kerja bermutu, yang muaranya
menuju peningkatan mutu lulusan yang mampu bersaing dalam melanjutkan studi di
perguruan tinggi dan terserap di dunia kerja.
2. Menjalin semangat kerja sama dalam peningkatan mutu pendidikan
3. Menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal
4. Mengajarkan siswa untuk peduli terhadap diri sendiri dan sesama
C. MANFAAT
1. Terjadi perubahan manajemen di sekolah Imbas, dengan mengacu pada Budaya kerja
bermutu dan penerapan program-program peningkatan mutu sekolah yang berorientasi
pada peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Terciptanya sekolah yang mempunyai peserta didik yang peduli terhadap diri sendri dan
sesama
BAB II
ISI

A. PROGRAM DAN SUB PROGRAM


Adapun program dan sub program kemitraan sekolah SMA Pondok Modern Selamat
Kendal adalah sebagai berikut :
no Program Sub Program
1 Kemitraan sekolah dengan a. Sosialisasi tata tertib berkendara.
pihak kepolisian b. Sosialisasi Bahaya tindak kriminal di kalangan
remaja
c. Sosialisasi mengenai peraturan dan hukum yang
berlaku di Indonesia
2 Kemitraan sekolah dengan a. Penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba
pihak Badan Narkotika b. Seminar BNNdi SMA Pondok Modern Selamat
Nasional (BNN) Kendal

3 Kemitraan sekolah dengan a. Penyuluhan kegiatan Donor Darah dari PMI.


pihak PMI b. Mengundang pihak PMI untuk membantu
pelaksanaan kegiatan donor darah di Sekolah.
c. Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Remaja dari
PMI.
4 Kemitraan sekolah dengan a. Kerjasama dalam hal pembayaran Biaya
pihak Bank Danamon Operasional Sekolah.
5 Kemitraan sekolah dengan a. Mengundang orangtua/wali murid kelas X, XI
orangtua dan XII dalam pengambilan raport
b. Mengundang orangtua/wali murid bagi siswa
yang bermasalah.
c. Mengadakan sosialisasi UN,US dengan
orangtua/wali murid kelas XII.
d. Mengundang orangtua/wali murid kelas dalam
pengambilan pengumuman kelulusan
6 Kemitraan sekolah dengan Mengadakan kunjungan ke Perguruan Tinggi dalam
pihak perguruan tinggi rangka menjalin hubungan saling melengkapi dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
7 Kemitraan sekolah dengan Kerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan
lembaga bimbingan pembimbingan Olympiade Siswa SMA Pondok
olimpiade Modern Selamat
8 kemitraan sekolah dengan a. Peningkatan mutu bidang pendidikan
sekolah lain (sister school) b. Kerja sama study banding antar SMA
yaitu SMA Karang Turi Pondok Modern Selamat dengan SMA Karang Turi
Semarang Semarang

B. MEKANISME IMPLEMENTASI PROGRAM


proses penanggungjawab

Pengiriman surat penawaran


kepada dinas calon mitra

Pengajuan proposal

Seleksi

Tidak

Lolos?
Ya

Rapat koordinasi dan


penandatanganan MoU

SK Penetapan hubungan kemitraan


dengan pihak yang bersangkutan

Pelaksanaan program

Hasil dan evaluasi

Pertanggungjawaban
dan pelaporan

Tidak

Benar?

Ya

selesai
C. HASIL DAN KENDALA
no Program Sub Program Hasil Kendala
1 Kemitraan a. Sosialisasi tata tertib berkendara.
a. Siswa mengetahui tata cara a. Remaja lebih
sekolah dengan b. Sosialisasi bahaya tindak kriminal di
berkendara yang baik mengedepankan ego
pihak kepolisian kalangan remaja b. Siswa mengetahui dampak daripada keselamatan
bahaya tindak kriminalitas dan keamanan diri.
b. Kurangnya kesadaran
remaja dalam menaati
peraturan yang berlaku.
2 Kemitraan a. Penyuluhan bahaya penyalahgunaan a. Siswa mengetahui jenis- a. Remaja lebih
sekolah dengan Narkoba jenis narkoba dan bahaya mengedepankan ego
pihak Badan b. Seminar BNN di SMA Pondok penyalahgunaan narkoba daripada keselamatan
Narkotika Modern Selamat Kendal b. Siswa mengetahui segala dan keamanan diri.
Nasional (BNN) informasi tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba
3 Kemitraan a. Penyuluhan kegiatan Donor Darah a. Siswa berpartisipasi a. Tidak semua siswa ikut
sekolah dengan dari PMI. dalam kegiatan donor berpartisipasi dalam
pihak PMI b. Mengundang pihak PMI untuk darah donor darah, karena
membantu pelaksanaan kegiatan b. Adanya kegiatan donor batas minimal usia
donor darah di Sekolah. darah menjadikan siswa belum tercukupi serta
c. Penyuluhan Pendidikan Kesehatan peduli antar sesama kondisi fisik yang tidak
Remaja dari PMI. c. Siswa dapat bertanya mendukung
jawab tentang kesehatan
remaja
4 Kemitraan Kerjasama dalam hal pembayaran a. Pembayaran biaya a. Tidak semua wali murid
sekolah dengan Biaya Operasional Sekolah. operasional menjadi lebih menggunakan rekening
pihak Bank mudah bank Danamon
Danamon b. Orang tua siswa yang
tinggal di daerah
terpencil sulit
menjumpai kantor Bank
Danamon.
5 Kemitraan a. Mengundang orang tua/wali murid a. Wali murid mengetahui a. Jam kerja guru tidak
sekolah dengan kelas X, XI dan XII dalam perkembangan siswa memasukkan unsur
orangtua pengambilan raport secara berkala, baik dalam kegiatan kemitraan
b.Mengundang orangtua/wali murid segi akademik maupun bersama orangtua.
bagi siswa yang bermasalah. keagamaan b. Beberapa guru tidak
c. Mengadakan sosialisasi UN,US b. Wali murid dapat tanggap tentang
dengan orangtua/wali murid kelas berkonsultasi mengenai kenyataan orangtua
XII. perkembangan siswa yang paham mengenai
d.Mengundang orangtua/wali murid pekerjaannya namun
kelas dalam pengambilan belum tentu paham
pengumuman kelulusan tentang peran
pendidikan.
c. Tingkat kepedulian
orangtua siswa masih
rendah dalam
partisipasi pembinaan/
pengawasan peserta
didik diluar sekolah
dan pembiayaan
sekolah
6 Kemitraan Mengadakan kunjungan ke Perguruan a. Siswa lebih memahami a. Tidak semua siswa
sekolah dengan Tinggi dalam rangka menjalin cara masuk perguruan berminat untuk
pihak perguruan hubungan saling melengkapi dalam tinggi dengan jalur melanjutkan ke
tinggi meningkatkan mutu pendidikan. SNMPTN perguruan tinggi
b. Siswa lebih mantab dalam b. Nilai siswa yang
memilih jurusan yang kurang memenuhi
akan di ambil saat kuliah syarat
7 Kemitraan Kerjasama untuk menyelenggarakan a. Siswa termotivasi untuk a. Tidak ada program
sekolah dengan kegiatan pembimbingan Olympiade mengikuti olimpiade berkelanjutan dari
lembaga Siswa SMA Pondok Modern Selamat b. Terpilihnya siswa terbaik lembaga pembimbing
bimbingan untuk mengikuti olimpiade
olimpiade olimpiade sesuai dengan
bidangnya
8 kemitraan Peningkatan mutu bidang pendidikan a. Meningkatnya mutu a. Kurangnya komunikasi
sekolah dengan pendidikan di SMA antara SMA Pondok
sekolah lain Pondok Modern Selamat Modern Selamat
(sister school) b. Terjalinnya hubungan dengan SMA Karang
yaitu SMA baik antar sekolah Turi
Karang Turi
Semarang
BAB III
PENUTUP

A. KENDALA
Selama pelaksanaan implementasi kemitraan sekolah dengan pihak eksternal hal-hal yang
menjadi kendala adalah sebagai berikut :
1. Banyaknya kesibukan Kepala Sekolah dan Guru/Pegawai dalam melaksanakan tugas
utamanya, sehingga ada program yang belum tuntas dan perlu ditindaklanjuti.
2. Tidak semua mitra sekolah menyambut baik program yang diajukan dari sekolah
3. Kurangya koordinasi pihak sekolah dengan mitra dalam melaksanakan kegiatan sehingga
tujuan kegiatan tidak sepenuhnya tercapai

.
B. SARAN-SARAN
1. Melakukan koordinasi dengan mitra sekolah untuk menentukan waktu yang tepat dalam
melaksanaan program kemitraan
2. Melakukan program kemitraan dengan tujuan yang jelas sehingga dapat diapresiasi dengan
baik oleh mitra sekolah
3. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan mitra sekolah

Anda mungkin juga menyukai