Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi Athresia Ani:

Atresia ani disebut juga anorektal anomali atau imperforate anus. Merupakan kelainan
kongenital dimana terjadi perkembangan abnormal anorektal di saluran gastrointestinal. Astresia
ani atau anus imperporata adalah malformasi kongenital dimana rectum tidak mempunyai
lubang keluar (Wong,2004)
Manifestasi Klinis Atresia ani

Tanda berikut merupakan indikasi beberapa abnormalitas yang terjadi pas anak penderita
atresia ani :

1. Meconium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran


2. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi
3. Meconium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya (vagina
atau uretra)
4. Distensi berthap dan adanya tanda tanda obstruksi usus
5. Bayi mutah mutah pada umur 24-48 jam
6. Perut kembung

(Betz. Ed7.2002)

Untuk mengetahui kelainan ini secara dini, pada semua bayi baru lahir harus dilakukan
colok anus dengan menggunakan thermometer yang dimasukkan sampai sepanjang 2 cm
kedalam anus dengan menggunakan thermometer atau jari kelingking yang memakai sarung
tangan. Jika terdapat kelainan ,maka termomete atau jari tidak dapat masuk. Bila anus terlihat
normal dan penyumbataan terdapat lebih tinggi dari perineum. Gelaja akan timbul dalam 24-48
jam setelah lahir berupa perut kembung ,mutah berwana hijau, tidak ada anus(dengan ada/ tidak
adanya fistula),pada atresia ani letak rendah(distensi perut,mutah,gangguan cairan
elektrolit),kesukaran defekasi (misalnya,dikeluarkannya feses mirip seperti stenosis).
Marlaim. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta. Fakultas Kedokteran UI

Prabawa, M. (1998). Kejadian Bayi Lahir dengan Kelainan Kongenital (Doctoral


dissertation, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro).

Anda mungkin juga menyukai