Anda di halaman 1dari 5

AGEN KEMOTERAPI

Terbagi 2 KEMOTERAPI INFEKSI MIKROORGANISME (ANTIMIKROBA)

KEMOTERAPI SEL KANKER

ANTIMIKROBA DAN ANTIBAKTERI


Substansi yang menghambat pertumbuhan bakteri atau mematikan bakteri atau miroorganisme lain
PENYEBARAN PENYAKIT INFEKSI
• Penyebaran penyakit infeksi yang berdiri sendiri dalam suatu masyarakat (independent epidemic)
• Penyebaran penyakit infeksi di rumah sakit (nosocomial infection)
BAGAIMANA INFEKSI TERJADI??
Mikroorganisme----infeksi local dan sitemik----kekebalan tubuh----GEJALA INFEKSI
Sifat umum antibakteri/ANTIBIOTIK
• Bakteriostatik = Antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan
• Bakterisid = Antibakteri yang dapat mematikan bakteri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TERAPI ANTIBAKTERI


• Konsentrasi obat pada area yang mengalami infeksi (jaringan atau organ)  konsentrasi harus cukup
untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri  mempertimbangkan kondisi sistem imun
pasien
• Sifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung pada konsentrasi antibakteri.
• Konsentrasi obat dipengaruhi oleh jumlah dosis dan aturan pakai  factor yang menyebabkan timbulnya
resistensi antibiotic

RESISTENSI ANTIBIOTIK
Keadaan di mana bakteri tidak mengalami penghambatan pertumbuhan atau kematian pada saat diberi
antibiotik dosis lazim.
 Antibiotik tidak mencapai targetnya, tidak dapat menembus dinding sel bakteri
 Antibiotik menjadi tidak aktif, misalnya karena enzim yang dihasilkan oleh bakteri tertentu
 Bakteri mengalami mutasi gen, menghasilkan protein-protein tertentu yang melindungi organel yang menjadi
target antibiotik.

Sulfonamida, trimethoprim dan Quinolon


PABA = Prekursor pembentukan PURIN & PIRIMIDIN----komponen nukleotida

TAHAPAN SINTESIS PURIN PADA BAKTERI

 Pada sintesis purin, PABA merupakan


precursor untuk menghasilkan asam
dihidropteroik
 Reaksi pembentukan dikatalisis oleh
enzim dihyropteroate
Mekanisme aksi sulfonamide
 Trimetoprim bekerja menghambat enzim
dihydrofolate reductase yang mengubah
dihydrofolic acid menjadi tetrahydrofolic acid
pada proses biosintesis purin.
 Hal ini menyebabkan trimethoprim memiliki
efek yang sinergi dengan sulfonamid

CONTOH SULFONAMID
 Silver sulfadizine = Topikal
 Sulfacetamide = topikal
 Sulfadiazine = oral
 Sulfmetoxazole = oral
 Sulfisoxazole = oral

Kombinasi sulfonamide dan trimethoprim


Sulfametoxazole + Trimetoprim == Co-trimoxazole

 Kombinasi yang memiliki efek sinergis  memiliki sifat bakterisid


 Penggunaan sulfonamide/trimethoprim tunggal meningkatkan resistensi
 Kombinasi keduanya dapat menurunkan resik resistensi

KUINOLON
 Kuinolon pertama kali disintesis dari klorokuin asam nalidixic
 Derivat kuinolon yang sering digunakan terapi florokuinolon norfloxacin, ciprofloxacin dan levofloxacin

MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK KUINOLON


 Kuinolon dan derivatnya bersifat bakterisidal dengan cara menghambat proses replikasi DNA
 Dalam proses replikasi DNA, ada sekitar 6 enzim yang terlibat
 Dua jenis enzim menjadi target yaitu DNA gyrase (topoisomerase II) dan topoisomerase IV

DNA Gyrase dan topoisomerase IV

• Dalam tahapan replikasi DNA, enzim DNA gyrase berfungsi untuk meluruskan rantai
double helix DNA yang terpilin sebelum proses pemutusan oleh enzim helikase

• Enzim topoisomerase IV berfungsi untuk memutuskan ikatan dari 2 DNA baru yang
terbentuk dalam proses replikasi DNA

• Penghambatan DNA Gyrase dan topoisomerase IV akan menghambat replikasi DNA


 pembelahan sel bakteri akan terhambat
PENISILIN, SEFALOSPORIN DAN GOLONGAN ANTIBIOTIK BETALAKTAM
MEKANISME AKSI UMUM ANTIBAKTERI GOLONGAN BETA-LAKTAM

 Secara umum antibakteri golongan betalaktam menghambat pembentukan komponen dinding sel
bakteri  menyebakan lisis (pecahnya) sel bakteri  bakterisid

Gram positif vs Gram negative

Beberapa perbedaan dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif :
 Lipopolisakarida pada bakteri gram negative
 Ketebalan lapisan peptidoglikan
 Asam teikoat pada bakteri gram positif

TARGET AKSI GOLONGAN BETALAKTAM

 Antibiotik golongan betalaktam bekerja mematikan bakteri dengan cara menghambat pembentukan
komponen dinding sel bakteri  dinding sel bakteri tidak stabil  bakteri lisis

 Peptidoglicon--- komponen penyusun dinding sel bakteri

SINTESIS PEPTIDOGLIKAN

 Struktur peptidoglikan terdiri dari karbohidrat dan protein.


 Molekul peptidoglikan terbentuk dari ikatan antara N-asetilglukosamin dan N-asetilmuramic acid.
 Proses pembentukan ikatan ini dikatalisis oleh enzim transpeptidase dan karboksipeptidase

MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK GOLONGAN BETALAKTAM

 Antibiotik golongan betalaktam menghambat pembentukan peptidoglikan dinding sel bakteri dengan
cara menghambat kerja dari enzim transpeptidase
 Penghambatan sintesis peptidoglikan ini menyebabkan dinding sel bakteri tidak stabil sehingga sel
bakteri mengalami lisis (pecah)
 Enzim transpeptidase merupakan anggota dari kelompok protein yang disebut Penicillin Binding
Protein (PBP)
 PBP  mampu berikatan dengan antibiotic betalktam sehingga  PBP tidak dapat mengkatalisis
pembentukan pepidoglikan dinding sel bakteri

PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK GOLONGAN BETALAKTAM

Penisilin, Sefalosporin, Karbapenem, Monobaktam

cincin betalaktam

GOLONGAN PENISILIN

Amoxicillin, Ampicillin

• Efektif terhadap bakteri gram postif dan negative (mis : E.coli)

• Kombinasi dengan asam klavulanat (Amoxi-clav)


Penicillin G, Penicillin V

• Efektif terhadap bakteri gram positif strain cocci/coccus

• Kelemahannya : dihidrolisis oleh enzim penicilinase  tidak efektif terhadap starin S.aureus

Penisilin resisten penisilinase

• Methicillin, oxacillin, flucloxacillin

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN PENISILIN

Ampisilin = ISK, Otitis media, gonore, Bronchitis kronis


Amoxicillin = ISK, infeksi saluran nafas, otitis media, gonore, abses gigi, profilaksis endocarditis
Penisilin G = pneumonia, meningitis akibat pneumococcus

GOLONGAN SEFALOSPORIN

Gen 1 = cefazolin, cephalexin monohydrate, cefadroxil, cephradine


Gen 2 = cefuroxime, cefuroxime axetil, cefprozil, cefoxitin, cefotetan, cefmetazole
Gen 3 = cefotaxime, ceftriaxone, cefdinir, cefditoren pivoxil, ceftibuten, cefpodoxime proxetil, ceftizoxime
Gen 4 = ceftazidime, ceftazidime/avibactam, ceftolozane/tazobactam, cefipime
Anti MRSA cephalosporins = ceftaroline, ceftobiprole

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN

Cefadroxil = ISK
Cefoxitin = profilaksis untuk pembedahan intra-abdominal
Ceftriaxone, Cefotaxime = Gonorhoe, Meningitis
Ceftazidim, cefepime = Infeksi nosocomial, Ceftozolam : infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang
resisten terhadap ceftazidime

GOLONGAN KARBAPENEM DAN MONOBAKTAM

• Carbapenem
• Imipenem, terapi ISK, saluran nafas, intrabdominal, meningitis
• Meropenem, terapi meningitis
• Doripenem, terapi bakteri pseudomonas resisten meropenem
• Monobaktam
• Aztreonam, infeksi nosocomial, pneumonia, ISK

MEKANISME RESISTENSI GOL.BETALAKTAM


 Produksi enzim beta-lactamase  menguraikan cincin betalaktam  gen pada plasmid bakteri
 Kombinasi betalaktam dengan penghambat beta-lactamase (asam klavulanat, sulbaktam, tazobaktam)
: Amoxi-clav
 Modifikasi protein PBP  penisilin dan golongan betalaktam lainnya tidak dapat terikat pada PBP
 Membentuk porin, pompa efflux  memompa molekul antibiotic keluar dari dalam sel bakteri

AMINOGLIKOSIDA

Aminoglikosida merupakan senyawa produk dari actinomycetes. Streptomisin merupakan


golongan aminoglikosida yang pertama kali diisolasi dari strain Streptomyces griseus
Mekanisme Aksi
• Aminoglikosida bersifat bakterisidal dengan cara menghambat sintesis protein bakteri
• Aminoglikosida dapat terikat pada subunit ribosom yaitu subunit 30S sehingga dapat mengganggu
tahap translasi dalam proses sintesis protein
Aksi 1= Berikatan dengan subunit 30S, kemudian membentuk kompleks dengan kodon start pada mRNA sehingga
mempengaruhi tahap inisiasi dari translasi protein
Aksi 2= Mengintervensi bentuk dari subunit ribosom 30S sehingga menyebabka kesalahan pembacaan kodon oleh
tRNA  mempercepat proses terminasi  protein abnormal atau nonfungsional.

Aktivitas Antibakteri
• Neisseria sp.
• Haemophilus
• Pseudomonas
• Klebsiella
• E.coli
Aktivitas antibakteri dari antibiotik golongan aminoglikosida berkaitan dengan kemampuannya untuk
berdifusi masuk ke dalam sel bakteri. Aminoglikosida mampu berdifusi melalui porin yang secara spesifik
terdapat pada bakteri gram negatif  untuk infekis bakteri gram positif harus kombinasi dengan betalaktam.

Antibiotik Gol. Aminoglikosida


• Amikacin = Intravena, Spektrum antibakterinya paling luas dibanding gol.aminoglikosida lain,
efektif terhadap bakteri gram negatif yang resisten terhadap tobramycin dan gentamicin.
• Tobramycin = Intravena dan inhalasi, Terapi saluran pernafasan akibat Pseudomonas.
• Gentamycin = Parenteral, topikal dan optalmik, ISK, eksim, psoriasis dan infeksi pada luka insisi.
• Paramomicyn = Peroral untuk terapi amebiasi.
• Neomycin = Peroral, topical, larutan irigasi, Infeksi kulit, irigasi kandung kemih
• Streptomycin = Intravena, aktivitas paling rendah dibandingkan gol. Aminoglikosida peroral . Kombinasi
terapi dengan obat antituberculosis

Efek Samping Aminoglikosida


Disfungsi Vestibular = Penggunaan aminoglikosida, terutama pada penggunaan streptomycin dosis 500 mg
2x sehari selama 4 minggu
Nefrotoksik = Terutama disebabkan oleh neomycin karena terakumulasi pada tubulus
Blokade Neuromuskular = Aminoglikosida dapat menghambat pelpasan asetilkolin sehingga impuls saraf
terhambat.
Alergi = Efek samping yang berbeda pada tiap individu

ANTIBAKTERI PENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN


Tetrasiklin, Makrolid, Kloramfenikol, Linezolid

Anda mungkin juga menyukai