Anda di halaman 1dari 36

NAMA = ALFIYAN

NIM
= 201404001
PRODI = FARMASI

NO

Golongan Obat Antibiotik

Aminogliserida

Ansamisin

Carbacephem

Sefalosporin

Glikopeptida

Glikopeptida

Linkosamida

Lipopeptida

Makroloida

Monobactam

10

Nitrofuran

11

Oxazolidonona

12

Penisilin

13

Kombinasi Penisilin

14

Polipeptida

15

Kuinolona

16

Sulfonamida

17

Tetracyclin

GOLONG
Contoh Obat
Amikasin
Gentamicin
Kanamycin
Neomycin
Netilmicin
Tobramycin
Paromomycin
Spectinomycin
Geldanamycin
Herbimycin

Rifaximin, streptomycin
ertapenem
Imipenem/Cilastatin
Meropenem
Cefadroxil
Cefazolin
Cefalotin atau Cefalothin
Cefalexin
Cefaclor
Cefamandole
Cefoxitin
Cefprozil
Cefuroxime

Cefixime
Cefdinir
Cefditoren
Cefoperazone
Sefotaksim
Cefpodoxime
Ceftazidime
Ceftibuten

Ceftizoxime
Ceftriaxone
Cefepime

Ceftaroline fosamil

Ceftobiprole

Teicoplanin

Vancomycin

Telavancin

Clindamycin

Lincomycin

Daptomycin

Azithromycin
Clarithromycin
Dirithromycin
Erythromycin
Roxithromycin
Troleandomycin
Telithromycin
Spiramycin

Aztreonam

Furazolidone

Nitrofurantoin

Linezolid

Posizolid
Radezolid
Torezolid
Amoxicillin

Ampicillin
Azlocillin
Carbenicillin
Cloxacillin
Dicloxacillin
Flucloxacillin
Mezlocillin
Methicillin
Nafcillin
Oxacillin
Penicillin G
Penicillin V
Piperacillin
Penicillin G potassium
Temocillin
Ticarcillin

Amoxicillin/clavulanate

Ampicillin/sulbactam

Piperacillin/tazobactam

Ticarcillin/clavulanate

Bacitracin

Colistin

Ciprofloxacin
Enoxacin
Gatifloxacin
Levofloxacin
Lomefloxacin
Moxifloxacin
Nalidixic acid
Norfloxacin
Ofloxacin
Trovafloxacin
Grepafloxacin
Sparfloxacin
Temafloxacin
Mafenide
Sulfacetamide
Sulfadiazine
Silver sulfadiazine
Sulfadimethoxine
Sulfamethizole
Sulfamethoxazole
Sulfanilimide
Sulfasalazine
Sulfisoxazole
Trimethoprim-Sulfamethoxazole (Co-trimoxazole) (TMP-SMX)

Sulfonamidochrysoidine
Demeclocycline
Doxycycline
Minocycline
Oxytetracycline

Tetracycline

GOLONGAN ANTIBIOTIK
Mekanisme Kerja

Mengikat subunit ribosom 30S bakteri (beberapa diantaranya mengikat


subunit ribosom 50S), menghambat translokasi peptidyl-tRNA dari A-site
ke P-site dan juga menyebabkan kesalahan pembacaan RNA, sehingga
bakteri tidak dapat mensintesis protein penting untuk pertumbuhannya.

Kerjanyamenghambat
DNA-dependent RNA polymerase
dari mikobakteria danmikroorganisme laindengan menekan mula
terbentuknya (bukan pemanjangan)rantai dalam sintesis RNA.

Untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen

Sefalosporin biasanya bakterisida terhadap bakteri dan bertindak dengan


sintesis mucopeptide penghambat pada dinding sel sehingga penghalang
rusak dan tidak stabil. Mekanisme yang tepat untuk efek ini belum pasti
ditentukan, tetapi antibiotik beta-laktam telah ditunjukkan untuk mengikat
beberapa enzim (carboxypeptidases, transpeptidases, endopeptidases) dalam
membran sitoplasma bakteri yang terlibat dengan sintesis dinding sel.

Mencegah lebih lanjut elongation dan cross-linking sintesis peptidoglikan


bakteri. Aktif terhadap bakteri gram positif termasuk methicillin resistant
Staphylococus aureus (MRSA).

bakteri. Aktif terhadap bakteri gram positif termasuk methicillin resistant


Staphylococus aureus (MRSA).

Mengikat subunit 50S rRNA bakteri sehingga menghambat sintesis protein.

Berikatan dengan membran sehingga terjadinya depolarisasi secara cepat.


Hal ini menyebabkan potensial membran (perubahan potensial elektrik
antara bagian dalam dan luar sel) sehingga memicu sintesis RNA, DNA,
dan protein.

Menghambat biosintesis protein bakteri dengan cara berikatan dengan


subunit 50S Ribosom bakteri sehingga menghambat translokasi peptidyl
tRNA.

Mekanisme aksinya mirip dengan antibiotik beta-lactam (menghambat


biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis
peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri.

Menghalangi dehidrogensai pada susunan enzim dari mikroorganisme


Mekanisme kerja nitrofurantoin tidak diketahui, diduga obat ini
menghamabat sistem enzim bakteria termasuk siklus asam
trikarboksilat. Aktivitas nitrofurantoin sangat diperkuat pada pH 5,5 atau
kurang

Menghambat sintesis protein dengan cara menghambat tahapan inisiasi.

Mekanisme aksinya mirip dengan antibiotik beta-lactam (menghambat


biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis
peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri.

merintangi/menghambat pembentukan sintesa dinding sel bakteri sehingga


bila sel bakteri tumbuh dengan dinding sel yang tidak sempurna maka
bertambahnya plasma atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan
menyebabkan dinding sel pecah sehingga bakteri menjadi musnah.

Senyawa kedua mencegah bakteri untuk resisten terhadap senyawa utama.


Aktivitas antibakteri rendah tetapi sangat aktif sebagai deaktivator laktamase.
Digunakan dalam bentuk kombinasi dengan turunan penisilin untuk
memperpanjang efek antibakterinya.

menghambat secara irreversibel enzimtranspeptidase yang dibutuhkan


untuk sintesis dinding sel bakteri
menghalangi pertumbuhan dinding sel bakteri yang membunuh bakteri dan
menghambat pertumbuhan bakteri

membunuh bakteri dan menghalangi aktivita betalaktamase kimia

Menghambat pirofosfat isoprenyl , sebuah molekul yang membawa


senyawa pembangun (building block) dari peptidoglikan pada sisi luar
membran dalam dinding sel bakteri [5]

Berinteraksi dengan membran sitoplasma dan sisi luar membrane sel


bakteri. Hal ini memicu terjadinya pergantian ion. Antibiotik akan beraksi
seperti molekul pada deterjen yang mengubah permeabilitas membran.
Polymyxin B dan E berfungsi sebagai bakterisida, meskipun pada larutan
isoosmotik (tekanan osmotik sama)

Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan
transkripsi dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman
menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran
berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah.
Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA
girase. Peranan antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja enzim
DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.

Menghambat sintesis folat. Antibiotik ini merupakan inhibitor kompetitif


bagi enzim dihydropteroate synthetase, DHPS. DHPS, dimana enzim ini
merupakan katalisator yang mengkonversi PABA (para-aminobenzoate)
menjadi dihydropteroate, padahal proses konversi ini merupakan jalur kunci
bagi sintesis folat. Folat diperlukan bagi sel untuk mensintesis asam nukleat
(asam nukleat merupakan senyawa pembangun penting untuk DNA dan
RNA). Ketiadaan folat akan mengkibatkan sel tidak dapat melakukan
pembelahan.

Golongan tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.


Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotik ke dalam ribosom
bakteri gram negatif; pertam yang disebut difusi pasif melalui kanal
hidrofilik, kedua ialah sistem transport aktif. Setelah masuk maka antibiotik
berikatan dengan ribosom 30S dan menghalangi masuknya tRNA-asam
amino pada lokasi asam amino.

NTIBIOTIK
Efek Samping

Gangguan pendengaran, Vertigo dan Kerusakan ginjal

Merasa terbakar, gatal, mati rasa, tertusuk, kesemutan


Napas pendek

Feses berwarna gelap

Diare yang berair atau berdarah


Kejang
Reaksi ruam dan alergi
Gangguan pencernaan dan diare
Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol)
Reaksi alergi
Kulit pucat atau menguning
Gangguan pencernaan dan diare
Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol)
Reaksi alergi
Ritasi kemerahan pada kulit, lebam
Nyeri dada, detak jantung berdegup kencang

Gangguan pencernaan dan diare


Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol)
Reaksi alergi
Ruam kulit, urtikaria eosinofilia
demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flumerasa seperti akan pingsan
Perasaan dingin, perubahan warna, atau perubahan kulit pada jari-jari Anda
diare cair atau berdarah
warna kulit pucat atau menguning, warna urin gelap, demam, bingung atau
lemah
penyakit kuning (warna mata dan kulit menguning)
demam, bengkak, memar atau gatal, ruas tulang sakit, atau merasa tidak enak
badan

Gangguan pencernaan dan diare , Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan


alkohol) dan reaksi alergi
Gangguan pencernaan dan diare, Reaksi alergi
Gangguan pencernaan dan diare
Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol)
Reaksi alergi
gangguan pada darah dan sumsum tulang, bronkospasme, diare, gangguan
pendengaran atau tinnitus, sakit kepala, mual, muntah dan radang pembuluh
darah

Kerusakan ginjalsuperinfeksi, trombositopenia,

Logam atau sabun rasa


Nafsu makan menurun

Pseudomembranous enterocolitis (peradangan pada usus besar / kolon)

Efek hematologis (anemia)nyeri di dada, Efek pada pernapasan


(pharyngolaryngeal pain, pleural effusion, batuk, pneumonia, dyspnea); Efek
lainnya (osteomyelitis, bacteremia, diaphoresis, sepsis, infeksi fungal, gagal
ginjal, reaksi di titik suntik).

Mual, muntah, dan diare (terutama pada dosis yang lebihtinggi),Interval QT


menjadi lama/panjang (terutama eritromisin). Sindrom QT adalah gangguan
sistem elektrin jantung sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.

Pembilasan, Batuk, Rhinorrhea, Nyeri Pharyngolaryngeal, Kram perut,


Muntah

Tekanan darah menurun dan antralgia.

urin gelap, tinja berwarna tanah liat, sakit kuning (menguningnya kulit atau
mata) dan sakit kepala parah

Pengelihatan kabur, kesulitan melihat warna


Trombositopenia (penurunan jumlah keeping darah)
Peripheral neuropathy (kerusakan sel saraf di sistem saraf perifer)
Gangguan pencernaan dan diare
Alergi diikuti dengan reaksi anafilaksis akut. Anafilaksis adalah reaksi alergi
yang terjadi secara cepat dan dapat menyebabkan kematian.
Kerusakan otak dan ginjal (jarang terjadi)
kejang (hilang kesadaran atau kejang-kejang).
perdarahan yang tidak biasa atau memar
lidah bengkak, hitam, atau berbulu
Sulit bernapas, napas berbunyi

kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali ruam kulit parah, gatalgatal, atau kulit mengelupas agitasi, kebingungan, pikiran atau perilaku yang
tidak biasa atau kejang (pingsan atau kejang-kejang).
perasaan pusing atau sesak napas, denyut jantung cepat, kesulitan
berkonsentrasimudah memar, perdarahan yang tidak biasa (hidung, mulut,
vagina, atau dubur), bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit Andamulut
kering, rasa haus meningkat, kebingungan, peningkatan buang air kecil, otot
nyeri atau lemah, detak jantung cepat, merasa pusing, pingsan

ruam, kejang perut

anemia, nefritis intestinal, radang usus besar, ruam kulit

kontpasi, ruam kulit, insomnia, eritema, pruritus

alergi, mual, muntah rasa sakit, pembakaran ditempat suntikan dan diare,
trombositopenia, leukopenia, eozinofilijia

Kerusakan ginjal dan saraf (bila diberikan melalui suntikan) dan kelemahan otot

Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit
kepala, vertigo, dan insomnia.
Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi
dan kejang jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan
arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini.

Mual, muntah, dan diare.


Alergi (termasuk ruam kulit)
Kristal di dalam urin.
Gagal ginjal
Penurunan jumlah sel darah putih.
Sensitif terhadap sinar matahari
Anoreksiareaksi hipersensitivitas, gangguan darah
Kulit terasa panas dan Iritasi pada kulit,
Urin berwarna gelap, sakit kuning (menguning pada kulit atau mata)

halusinasi, kejang kejanggula darah rendah (sakit kepala, rasa lapar,


lemah, berkeringat, kebingungan, mudah marah, atau merasa
gelisah)

Gangguan pencernaan
Sensitif terhadap sinar matahari
Potensi toksisitas (keracunan) pada ibu dan janin selama kehamilan

Enamel hipoplasia (pewarnaan pada gigi, berpotensi permanen)


Penurunan sementara pertumbuhan tulang.

Tingkat keamanan untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D : Obat-obat yang telah menyebabkan kenaikan kejadian malformasi janin pada manusia
atau menyebabkan menyebabkan kerusakan pada janin yang tidak dapat membaik lagi. ( ireversibel ).
Obat-obat ini juga mempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap janin .

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau
menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan
risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D
menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Obat-obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian

Cephalsoforin meskipun relatif aman, sebaiknya hanya diberikan jika alternatif pemakaian antibiotika
yang lain yang jauh lebih aman, tidak efektif lagi terhadap infeksi bersangkutan.

Cefaclor, cefoxitin, cefpodoxime, cephamandole, cephazolin( Penelitian pada binatang tidak


menunjukkan adanya kenaikan kejadian kerusakan janin (fetal damage )

Cefotaxime, cefotetan,ceftazidime, ceftriaxone, cephazolin B1( Penelitian pada binatang tidak


menunjukkan adanya kenaikan kejadian kerusakan janin (fetal damage )) Cefodizime( penelitian pada
binatang tidak memadai dan masih kurang, tetapi data yang ada juga tidak menunjukkan peningkatan
kejadian kerusakan janin.)

Cephalsoforin meskipun relatif aman, sebaiknya hanya diberikan jika alternatif pemakaian antibiotika
yang lain yang jauh lebih aman, tidak efektif lagi terhadap infeksi bersangkutan.
SefalosporinSama halnya dengan penisilin, sefalosporin relatif aman jika diberikan pada trimester
pertama kehamilan. Kadar sefalosporin dalam sirkulasi janin meningkat selama beberapa jam pertama
setelah pemberian dosis pada ibu, tetapi tidak terakumulasi setelah pemberian berulang atau melalui
infus. Sejauh ini belum ada bukti bahwa pengaruh buruk sefalosporin seperti misalnya anemia
hemolitik dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang mendapat sefalosporin pada
trimester terakhir kehamilan.

teikoplanin (Teicoplanin) yang telah digunakan oleh hanya sedikit wanita hamil dan wanita usia subur ,
tanpa mengalami peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung
lainnya pada janin manusia yang telah diamati

Tidak aman penggunaannya untuk wanita hamil dan menyusui

Hindari penggunaan Telavancin selama kehamilan kecuali potensi manfaat kepapda pasien melebihi
potensi resiko pada janin.

idak biasa digunakan Dalam kehamilan. walaupun obat ini melintas plasenta dengan cepat dan
mencapai kadar terapeutik yang adekuat pada "anin# tetapi tidak dilaporkan adanya e!ek teratogenik
yang terjadi.

Obat yang telah dipakai oleh sejumlah wanita hamil dan wanita mampu hamil tanpa disertai kenaikan
frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap janin

Obat-obat dimana pengalaman pemakaian oleh wanita hamil atau mampu hamil masih terbatas tetapi
tidak ada kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk secara langsung maupun tidak
langsung terhadap janin. Karena riwayat pengalaman pemakaian pada manusia terbatas, maka
kelompok ini terbagi-bagi berdasarkan penemuan-penemuan studi toksikologi pada binatang.

Golongan Makrolid tidak menunjukkan efek samping yang berbahaya untuk janin, tetapi tetap
diperhatikan kontraindikasi pada kehamilan.

Obat-obat dimana pengalaman pemakaian oleh wanita hamil atau mampu hamil masih terbatas tetapi
tidak ada kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk secara langsung maupun tidak
langsung terhadap janin. Karena riwayat pengalaman pemakaian pada manusia terbatas, maka
kelompok ini terbagi-bagi berdasarkan penemuan-penemuan studi toksikologi pada binatang.

golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan
resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek
samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada
trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.

Golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya
efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat golongan ini
hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada
janin.

Penisilin relatif aman jika diberikan pada masa kehamilan, meskipun dapat melintasi plasenta dan
mencapai kadar terapetik, baik pada janin maupun pada cairan amnion. Kadarnya dalam cairan amnion
sedikit lebih rendah jika diberikan pada trimester pertama kehamilan8. Tidak pernah dilaporkan
menyebabkan kelainan pada janin, hanya kadang-kadang ditemukan reaksi alergi pada ibu9

Penelitian pada binatang tidak menunjukkan adanya kenaikan kejadian kerusakan janin (fetal
damage ).

untuk mengkomsumsi obat kombinasi ini perlu dikonsultasikan dengan dokter

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B(Tidak berisiko pada beberapa penelitian)
menurut US Food and Drugs Administration (FDAB)

IN penelilitian pada hewan ini tidak menemukan efek teratogenik obat. Ada yang terbatas
penggunaannya dalam kehamilan. Keputusan tentang pennjukan kombinasi obat ini selama kehamilan
harus diambil dengan sangat hati-hati. Dalam hal ini pengangkatan kombinasi obat ini pada wanita
hamil, dokter harus mempertimbangkan dengan hati-hati potensi manfaat dan risiko potensial, terkait
dengan penggunaan obat ini. kombinasi obat ini dapat diberikan selama menyusui, tapi,
mempertimbangkan, bahwa jumlah jejak obat mencapai ASI, ini harus memperhitungkan risiko
sensitasi pada bayi baru lahir

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C = Mungkin berisiko menurut US Food and
Drugs Administration (FDA),

Obat Kategori X :harus dihindari ibu hamil karena berpotensi menyebabkan kecacatan. Bila
dikonsumsi saat hamil bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang pada janin. Gangguan tulang
yang sering dialami bayi akibat antibiotik ini adalah terganggunya pertumbuhan tulang sehingga anak
beresiko pendek. Risiko lainnya adalah tidak menutupnya tulah belakang (spina bifida).

sulfonamid dapat melintasi plasenta dan masuk sirkulasi janin, meskipun dalam kadar yang lebih
rendah atau sama dengan kadar dalam tubuh ibu. Pemakainnya pada wanita hamil harus dihindari,
terutama pada akhir masa kehamilan mengingat sulfonamid mampu mendesak bilirubin dari tempat
ikatannya oleh protein dan menyebabkan kern ikterus pada bayi yang baru dilahirkan. Keadaan ini
mungkinn akan menetap sampai 7 hari setelah bayi lahir.

Tetrasiklin dapat dengan mudah melintasi plasenta dan mencapai kadar terapetik pada sirkulasi fetal.
Jika diberikan pada trimester pertama kehamilan, tetrasiklin menyebabkan deposisi tulang in utero,
yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang , terutama pada bayi prematur.
Meskipun hal ini bersifat tidak menetap (reversibel) dan dapat pulih kembali setelah proses
remodelling, tetapi sebaiknya tidak diberikan pada periode tersebut.

Anda mungkin juga menyukai