Tugas Rutin 3
11 September 2019
Diampu Oleh
Drs. Robenhart Tamba, M.Pd
DISUSUN OLEH :
NIM : 3192431004
Kelas :B
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2019
A. Perkembangan Fisik
Suatu perkembangan yang bertambah secara fisik, yang terlihat dari luar oleh mata.
Perkembangan fisik mulai terlihat jelas dari perkembangan anak SMP – SMA.
Anak-anak SMA fostur tubuhnya tinggi-tinggi tetapi kurus. Lengan kaki dan leher
panjang-panjang, baru kemudian berat badan mereka mengikuti dan pada akhirnya masa
remaja, proporsi tinggi dan berat badan mereka seimbang. Pada usia 11-12 tahun tinggi
badan anak laki-laki dan anak wanita tidak jauh berbeda, pada usia 12-13 tahun
bertambah tinggi badan anak wanita lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, tetapi pada
usia 14-15 tahun anak laki-laki akan mengejarnya, sehingga pada usia 18-19 tahun tinggi
badn anak laki-laki jauh dari anak wanita, lebih tinggi sekitar 7-10 cm. Rata-rata
pertambahan tinggi badan masih dapat diperkirakan. Hal ini disebabkan karena besarnya
pengaruh komposisi dan gizi makanan. Perubahan yang sangat cepat dalam tinggi ini,
tidak berjalan sejajar dengan kekuatan dan keterampilannya. Keduanya agak tertinggal
dibandingkan dengan tinggi badan. Anak yang pada SD jagon olahraga, pada usia SLTP
mengalami sedikit kemunduran karena belum ada penyesuaian dengan perubahan-
perubahan fisik yang dialami, gerak-gerik mereka pun nampak kaku dan canggung.
Selain tampak pada tinggi badan yang sangat cepat, pada masa remaja
berlangsung perkembangan seksual yang cepat pula. Perkembangan ini ditandai dengan
munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri-ciri kelamin primer berkenaan
dengan perkembangan alat-alat reproduksi, baik pria maupun wanita. Pada awal masa
remaja anak wanita mulai mengalami menstruasi dan laki-laki mengalami mimpi basah,
dan pengalaman ini merupakan pertanda bahwa mereka telah memasuki masa
kematangan seksual. Pengalaman pertama menstruasi wanita, seringkali dirasakan oleh
remaja sebagai suatu yang mengagetkan, menakutkan, menimbulkan rasa cemas, takut
dan malu. Ada kalanya mereka menutup-nutupi atau menyembunyikan pengalaman
tersebut karena itu, ada siswa pada masa awal remaja menampakkan tingkah laku yang
bermacam-macam. Disinilah penerangan dan bimbingan dari guru sangat diperlukan
menjelang mereka memasuki masa remaja. Pengamalan mimpi basah pertama pada anak
laki-laki juga menimbulkan kekagetan meskipun tidak sekaget wanita. Setelah
pengalaman tersebut biasanya terjadi perubahan perhatian dan perasaan terhadap lawan
jenis. Selanjutnya ciri-ciri kelamin sekunder, berkenaan tumbuhnya bulu-bulu pada
seluruh badan, perubahan suara semakin rendah-besar, membesarnya buah dada pada
wanita, dan tumbuhnya jakun pada pria. Dengan perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder ini, secara fisik remaja mulai menampakkan ciri-ciri orang dewasa.
Masih dalam kaitan dengan perkembangan fisik, pada masa remaja juga terjadi
perkembangan hormon seksualyang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk ke
dalam darah. Hormon yang terpenting yang berkaitan dengan perkembangan kehidupan
seksual adalah testeron dan estrogen. Testeron merangsang pertumbuhan otot dan tulang-
tulang baik pada pria maupun wanita. Estrogen merangsang pertambahan penyimpanan
lemak dibawah kulit dan mendorong pematangan tulang-tulang sehingga mencapai
bentuk daan kekuatan sebagai orang dewasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perrtumbuhan Fisik :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Termasuk
kedalam faktor internal ini adalah :
a. Sifat kematangan yang diwariskan dari orang tuanya
b. Kematangan
2. Faktor Eksternal
a. Kesehatan
b. Makanan
c. Stimulasi lingkungan
B. Perkembangan Intelektual
Berkembangnya kemampuan berpikir formal operasional pada remaja ditandai dengan 3
hal penting :
1. Anak mampu melihat (berpikir) tentang kemungkinan-kemungkinan. Kalau pada usia
sekolah dasar anak hanya mampu melihat kenyataan, maka pada usia remaja mereka
telah mampu berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan.
2. Anak telah mampu berpikir ilmiah. Remaja telah mampu mengikuti langkah-langkah
brpikir ilmiah, dari mulai merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan
dan mengolah data sampai dengan menarik kesimpulan-kesimpulan.
3. Remaja telah mampu memadukan ide-ide secara logis. Ide-ide atau pemikiran abstrak
yang kompleks telah mampu dipadukan dalam suatu kesimpulan yang logis.