Anda di halaman 1dari 32

BUKU PANDUAN SKILL’S LAB

(BPSL)

BLOK 8
PENYAKIT PULPA DAN PERIAPEKS
SEMESTER III / TAHUN AKADEMIK 2018/2019

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2018

1
BUKU PANDUAN SKILL’S LAB
ENDODONTIK
(Perawatan Saluran Akar dan Restorasi Pasca Endo)

BLOK 8
PENYAKIT PULPA DAN PERIAPEKS

SEMESTER III
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2018

2
MODUL PELATIHAN KETRAMPILAN LABORATORIK

BLOK : 8
TOPIK : Skill’s Lab Endodontik
(PERAWATAN SALURAN AKAR DAN RESTORASI PASCA ENDO)
PENYUSUN : Bambang Nursasongko, drg. Sp.KG(K).
EDITOR : Dr. Cut Soraya, drg., M.Pd., Sp.KG
Ahmad Faudzi Muharriri, drg., Sp.KG

I TUJUAN UMUM:
Mampu melakukan perawatan saluran akar dan restorasi pasca endo.

II TUJUAN KHUSUS:
Pada akhir skill’s lab, mahasiswa mampu untuk:
a. Membuat ragangan kavitas akses untuk perawatan endodontik dengan benar.
b. Melakukan tehnik pengukuran panjang kerja dengan benar.
c. Menggunakan handpiece contra angle dan instrumen lain dengan benar.
d. Memilih bur yang sesuai.
e. Melakukan preparasi akses kavitas untuk perawatan endodontik dengan
benar.
f. Melakukan penjajakan saluran akar dengan benar.
g. Melakukan penentuan panjang kerja dengan benar.
h. Melakukan preparasi crown-down dan step-back dengan benar.
i. Melakukan preparasi menggunakan total hand instrument dengan benar.
j. Melakukan irigasi saluran akar dengan benar.
k. Melakukan pengeringan saluran akar dengan benar.
l. Melakukan medikasi saluran akar dengan benar.
m. Melakukan penumpatan sementara dengan benar.
n. Melakukan pengisian saluran akar kondensasi lateral dengan benar.
o. Melakukan pemasangan pasak profilaktik dengan benar.
p. Melakukan preparasi restorasi onlay logam kelas II dengan benar.

III KOMPETENSI DIHARAPKAN:


a. Mampu melakukan perawatan saluran akar dengan tehnik crown-down dan
step-back.
b. Mampu melakukan perawatan saluran akar dengan menggunakan rotary dan
hand instrument.
c. Mampu melakukan restorasi pasak profilaktik
d. Mampu melakukan restorasi onlay

3
ALAT / BAHAN YANG DIBUTUHKAN SKILLS LAB ENDODONTIK
(PERAWATAN SALURAN AKAR DAN RESTORASI PASCA ENDO)

1. Alat standar (kaca mulut, sonde 34. Kapas butir.


halfmoon, sonde lurus, sonde berkait, 35. Kapas gulung.
pinset, ekskavator). 36. Lampu meja.
2. Prob periodontal 37. Lampu spiritus.
3. Bubuk akrilik QC. 38. Lecron.
4. Stone gips. 39. Malam inlay.
5. Model kerja. 40. Malam merah.
6. Handuk kecil putih. 41. Mangkuk karet dan spatula gips
7. Lap putih dan bersih. (bowl & spatle).
8. Bur intan bulat. 42. Masker.
9. Bur intan fisur panjang dan 43. Sarung tangan karet (sekali pakai).
ujungnya membulat tumpul (non- 44. Mikromotor.
cutting end bur, Diamendo). 45. Pasak profilaktik.
10. Bur metal bulat. 46. Peeso reamer.
11. Handpiece high speed contra angle. 47. GlC tipe I
12. Cawan dappen (dappen glass). 48. GIC tipe II + Varnish
13. Cawan petri (petri disk) polos & 49. Pemoles tumpatan sewarna gigi.
bersekat. 50. Pemoles tumpatan tuang
14. Penggaris mm pendek dari besi. 51. Penumpat plastis.
15. Cincin penggaris mm. 52. Peniup serpih (Chip blower).
16. Jangka sorong. 53. Semprit 2,5 cc, no. 27G x 1 ¼
17. Kacamata kerja. (2buah)
18. ChKM. 54. Spatula semen.
19. Eugenol. 55. ZnO (Zinc Oxide).
20. Endomethason. 56. X-ray viewer.
21. Jarum ekstirpasi.
22. Jarum lentulo. Tambahan alat-alat:
23. K-file no. 08, panjang 21 & 25 mm. - K-file no. 15 – 40, berbahan NiTi (Nickel
24. K-file no. 10, panjang 21 & 25 mm. Titanium), panjang 21 mm. Bagi yang
25. K-file no. 15 – 40, panjang 21 & 25mm. preparat giginya memiliki akar yg
26. K-file no. 45 – 80, panjang 21 & 25 mm. melengkung, atau bengkok.
Kesemua K-file berbahan Stainless Steel - H-file (Hedstrom file), berbahan SS,
(SS) panjang 25 mm. Bagi yang preparat gigi
27. Finger plugger. insisivus nya memiliki ruang saluran akar
28. Finger spreader. yang besar.
29. Gates glidden drill
30. Guttap point no. 15 - 40.
31. Guttap point no. 45 - 80.
32. Paper point no. 15 - 40.
33. Paper point no. 45 - 80
34. Kaca pengaduk tebal (± 1 cm).

4
KEGIATAN SKILL;S LAB :

No Pekerjaan Catatan
Perawatan endodontik
1 Perawatan endodontik crown down dan step back pada
gigi Anterior
2 Perawatan endodontik crown down dan step back pada
gigi Premolar 1 atas
3 Perawatan Endodontik crown down dan step back pada
gigi Posterior (molar).
Restorasi pasca endo
4 Restorasi pasak profilaktik pada gigi Anterior
5 Restorasi onlay logam pada gigi Posterior
Pembuatan foto X-ray
6 Radiografi awal
7 Panjang kerja Anterior
8 FAU anterior, Panjang kerja Premolar
9 Pengisian Anterior, FAU Premolar, Panjang kerja
Posterior
10 Pengisian Premolar, FAU Posterior
11 Pasak Anterior, Pengisian Posterior

Persiapan Gigi

Preparat gigi asli perlu disediakan untuk keperluan latihan dan ujian. Gigi-gigi yang digunakan:
1. Untuk Latihan:
 Gigi tetap:
- 1 gigi akar tunggal, yaitu Insisivus atau Caninus, namun lebih dianjurkan untuk memiih gigi
Insisivus, boleh rahang atas maupun bawah.
- 2 gigi akar ganda, yaitu Premolar 1 atas dan Molar boleh rahang atas maupun bawah.
- Keadaan gigi: mahkota sebaiknya yang utuh, kalaupun ada karies hanya terbatas di bagian
oklusal, dan keempat dinding (mesial, distal, bukal/labial, dan lingual/palatal) mahkota
masih ada.
- Keadaan akar: relatif lurus, dengan panjang maksimun 25 mm.
 Gigi sulung:
- 1 gigi sulung, boleh Insisivus atau Molar.
- Keadaan gigi: mahkota bagus/ada karies tetapi belum tembus pulpa, dengan akar bagus
atau batas resorpsi 2/3 tengah akar.

2. Untuk Ujian: Sediakan 1 gigi Molar tetap atas atau bawah. Kondisi mahkotanya utuh atau
karies hanya terbatas di bagian oklusal. Tidak ada kriteria khusus untuk keadaan akarnya.

5
Pemasangan gigi pada balok:

Akar gigi dicelup dalam malam merah yang dipanaskan sampai setebal 2 mm hingga
servikal. Setiap ujung apeks diberi bulatan
malam merah diameter ± 2 mm. Pada gambaran
radiograf, lapisan malam akan tampak
menyerupai ruang periodonsium, dan bola
malamnya menyerupai kelainan periapeks.

Gigi ditanam berjajar berurutan pada balok


yang dibuat dari campuran akrilik dengan stone
gips, agar secara radiografis memberikan
radiodensitas menyerupai tulang. Balok dibuat
dengan cetakan kotak karton dengan tinggi 2,5
cm, panjang 5 cm, dan lebar 2 cm. (gbr 1-1).

Campuran akrilik dan stone gips dengan


perbandingan 1:2,5 diaduk dengan air,
kemudian dicor ke dalam cetakan balok.

Gigi segera ditanam ke dalam balok sampai 5


mm dan garis servikal. Gips ditambah sampai
garis servikal untuk membentuk gusi.

6
TATA - TERTIB SKILL’S LAB RESTORASI PRAKLINIK
ILMU KONSERVASI GIGI II

1. Setiap mahasiswa harus hadir pada saat skill’s lab, dan buku ini harus dibawa serta.
Keluar masuk ruang praktikum harus seijin pengawas yang bertugas. Apabila
terlambat 10 menit tanpa alasan yang bisa diterima, tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari itu.
2. Pengisian daftar hadir
- Pagi : 15 menit setelah waktu praktikum dimulai.
- Siang : 15 menit sebelum waktu praktikum berakhir.
3. Mahasiswa harus memakai jas praktikum putih yang bersih dan rapi, memakai nama
di dada sebelah kiri, dan dilarang memakai sandal.
4. Tidak boleh memakai perhiasan seperti gelang, cincin kecuali jam tangan dan kuku
tidak boleh panjang atau memakai kutek.
5. Bagi mahasiswa rambut tidak boleh panjang sedangkan mahasiswi yang tidak
berjilbab selama praktikum rambut harus diikat.
6. Mahasiswa harus menjaga kebersihan meja dan ruang praktikum. Kelebihan bahan
cetak/gips/malam dan lain-lain harus dibuang ke tempat sampah, tidak boleh ke
dalam bak air.
7. Setiap mahasiswa harus bertanggung jawab atas alat-alat/mesin yang dipinjam dari
FKG. Kerusakan yang terjadi harus segera dilaporkan kepada pengawas yang bertugas.
Apabila kerusakan terjadi karena kesalahan mahasiswa, maka harus mengganti
dengan yang sejenis. Alat/bahan dipakai bersama yang hilang harus diganti oleh grup
yang bekerja pada waktu itu.
8. Setiap mahasiswa harus menyediakan alat dan bahan yang sudah ditentukan.
9. Semua pekerjaan harus dikumpulkan dan tidak boleh dibawa pulang, kecuali seijin
pengawas.
10. Setiap mahasiswa harus bekerja sendiri dengan tertib pada tempat yang telah
ditentukan.
11. Selama bekerja harus memakai kaca mata pelindung, masker dan sarung tangan
karet. Setiap akan menunjukkan pekerjaan, harus mencuci tangan yang bersarung dan
dikeringkan dengan handuk.
12. Untuk memulai tahap pekerjaan yang baru, harus seijin pengawas yang bertugas.
Setiap mahasiswa harus menguasai teori tentang tahap pekerjaan yang akan
dilakukan.
13. Setiap tahap pekerjaan yang telah diselesaikan harus disetujui, diparaf, dan diberi nilai
oleh pengawas yang bertugas pada hari itu. Pemalsuan pekerjaan, paraf dan nilai
akan dikenai skorsing, tidak diperkenankan mengikuti ujian.
14. Apabila mahasiswa melakukan kesalahan prosedur praktikum pada gigi model yang
tidak dapat diperbaiki, diharuskan mengganti gigi model dan memulai tahap
perkerjaan dari awal.
15. Setiap tahap pekerjaan sedapat mungkin diselesaikan menurut jadwal. Bila tidak
selesai, pekerjaan diLanjutkan dengan tahap selanjutnya (yang sudah terjadwal),
sedangkan tahap yang belum selesai dilanjutkan secara mandiri dengan mendapat
pengurangan nilai. Penggunaan bahan di luar jadwal harus disediakan sendiri oleh
mahasiswa.

7
16. Semua pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditetapkan. Mahasiswa yang
dapat menyelesaikan seluruh tugas sebelum waktu yang telah ditetapkan akan
mendapat tambahan nilai (bonus).
17. Untuk pelanggaran terhadap setiap butir tata tertib ini akan dikenakan sanksi sebagai
berikut:
1. Peringatan.
2. Tidak diperkenankan mengikuti skill’s lab pada hari itu.
3. Tidak diperkenankan mengikuti praktikum sampai waktu yang ditentukan.
4.Tidak diperkenankan mengikuti ujian

Mahasiswa

( )
NPM.

8
PANDUAN PELATIHAN PERAWATAN ENDODONTIK GIGI ANTERIOR

No. Prosedur Tgl Prf Nilai Catatan


Persiapan
1 Periksa kesiapan gigi model
2 Periksa instrumen dan peralatan yang
diperlukan
Prosedur
3 Gambar Anatomi gigi insisif I dari aspek insisal
dan potongan sagital pada buku penuntun
praktikum dengan pensil
4 Gambar ragangan akses kavitas permukaan
lingual/palatal beserta garis panduannya
pada buku penuntun praktikum dan gigi
model dengan pensil
5 Gambar akses kavitas dan aspek sagital pada
buku penuntun praktikum dengan pensil.
Tunjukkan pada supervisor *

Preparasi akses
6 a. Preparasi pertengahan garis panduan
dengan bur intan bulat no. 10, tegak
lurus terhadap permukaan
palatal/lingual sampai terasa tembus ke
ruang pulpa.
b. Lanjutkan dengan gerakan dari dalam ke
luar (ke arah latero-insisal) untuk
mengangkat seluruh atap pulpa sesuai
outline preparasi akses gigi I/C.
c. Bentuk dan haluskan dinding kamar
pulpa dengan safe end bur (diamendo).
d. Periksa dengan sonde berkait untuk
memastikan seluruh atap pulpa sudah
terangkat.
e. Periksa orifis dengan sonde lurus.
f. Irigasi kavitas dengan NaOCI 2,5%
menggunakan semprit.
(Setiap irigasi tampung dengan kapas gulung).
Tunjukkan pada supervisor *

Penjajakan saluran akar dan pengukuran panjang kerja


7 a. Tentukan panjang kerja estimasi dengan
mengukur jarak titik acuan (bagian
tertinggi gigi yang

9
menyentuh stopper) ke apeks
menggunakan jangka sorong pada
film diagnostik, lalu kurangi 3 mm.
b. Tempatkan stopper pada setiap file
yang akan digunakan sepanjang kerja
estimasi, lalu olesi den gel EDTA (RC-
Prep) sebelum digunakan.
c. Jajaki saluran akar dengan file yang
pas sepanjang kerja estimasi dengan
gerakan watch winding (bandul).
d. Besarkan saluran akar sepanjang
kerja estimasi sampai file no. 20.
e. Irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCI
2,5 %, dan keringkan kamar pulpa
dengan kapas butir.
f. Masukkan kon gutaperca no 20
sepanjang kerja estimasi, lalu potong
setinggi titik acuan.
g. Buat foto x-ray dengan tehnik
kesejajaran.
h. Tentukan panjang kerja sebenarnya
dengan mengukur perbedaan ujung
gutap dengan apeks radiografis.
i. Sesuaikan panjang kerja sampal 1 mm
lebih pendek dari apeks radiografis.
j. Catat panjang kerja pada kolom
catatan (dalam mm)
Tunjukkan pada supervisor *

Preparasi orifis
8 a. Lebarkan setiap orifis dengan Gates
Glidden Drill. Dimulai dengan ukuran
terbesar yang dapat masuk sampai 2
mm. Lanjutkan dengan ukuran yang
lebih kecil berturut-turut sampai
mencapai 2/3 panjang kerja atau pada
akar bengkok sepanjang saluran akar
yang lurus.
b. Irigasi setiap pergantian alat dengan
1cc NaOCI 2,5 %.
Tunjukkan pada supervisor *
Penentuan file awal
9 a. Tentukan file awal (FA) dengan
berpedoman pada foto x-ray.
b. Olesi file awal dengan gel EDTA (RC-
Prep).
c. Masukkan file awal dengan gerakan

10
watch winding sampai panjang kerja.
d. Irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCI
2,5%.
e. Catat file awal pada kolom catatan
(dengan formula No file/panjang
kerja dIm mm).
Tunjukkan pada supervisor *
Preparasi apikal
10 Preparasi dengan gerakan reaming:
a. (Olesi setiap file dengan EDTA (RC-
Prep) sebelum digunakan, dan irigasi
saluran akar dengan 1cc NaOCI 2,5%
setiap pergantian alat dan pada akhir
preparasi).
b. Preparasi apikal dan file awal sampai
file apikal utama (FAU) sepanjang
kerja sampai minimal no. 30.
c. Periksa FAU dengan adanya tug back
pada panjang kerja dengan kon
gutaperca sesuai nomor FAU.
d. Catat FAU I pada kolom catatan.
Tunjukkan pada supervisor *
Preparasi step back
11 Preparasi dengan gerakan
circumferential filing:
a. Preparasi dengan file satu nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 2
mm.
b. Lakukan rekapitulasi.
c. Preparasi dengan file dua nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 3
mm.
d. Lakukan rekapitulasi.
e. Preparasi dengan file tiga nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 4
mm.
f. Lakukan rekapitulasi.
g. Catat file terbesar pada kolom
catatan. (Olesi setiap file dengan EDTA
(RC-Prep) sebelum digunakan, dan
irigasi saluran akar dengan 1cc NaOCI
2,5% setiap pergantian alat dan pada
akhir preparasi)
Kon gutaperca utama (KGU)
12 Mencoba KGU:
a. Masukkan KGU sesuai nomor FAU,
periksa adanya tug back (koreksi bila

11
perlu).
b. Pilih dan masukkan spreader yang
dapat tertahan 2 mm dan panjang
kerja.
c. Catat FAU II pada kolom catatan.
Tunjukkan pada superVisor *
d. Buat foto x-ray KGU.
Tunjukkan pada supervisor *
Pengeringan saluran akar
13 a. Irigasi saluran akar dengan NaOCI
2,5%.
b. Masukkan paper point sesuai nomor
FAU ke dalam saluran akar dengan
pinset, tinggalkan beberapa saat, lalu
keluarkan.
c. Ulangi sampai paper point tetap
kering.
Tunjukkan pada supervisor *
Medikamen saluran akar
14 a. Letakkan bubuk Ca(OH)2 di atas kaca
pengaduk dengan spatula.
b. Teteskan akuadest di samping bubuk.
c. Campurkan bubuk pada akuadest
dengan gerakan memutar dan melipat
sampai konsistensi seperti krim.
d. Pasang jarum lentulo dengan kode
merah pada handpiece.
e. Tentukan panjang kerja lentulo
dengan memasukkan lentulo ke
dalam saluran akar sampai tertahan,
lalu kurangi 1 mm agar tidak terkunci.
f. Ambil Ca(OH)2 lentulo, lalu masukkan
ke dalam saluran akar sambil diputar
sepanjang kerja lentulo kemudian
ditarik perlahan-lahan.
g. Ulangi prosedur f sampai seluruh
saluran akar terisi penuh dengan
Ca(OH)2
h. Padatkan Ca(OH) tangkai gutaperca
besar.
Tunjukkan pada supervisor *
a. Letakkan kapas butir di atasnya.
Letakkan kapas butir di dasar kamar
pulpa.

Tumpatan sementara
15 a. Letakkan bubuk ZnO di atas kaca

12
pengaduk dengan spatula, lalu dibagi
menjadi 4 bagian.
b. Teteskan eugenol di samping bubuk.
c. Campurkan setiap bagian bubuk pada
eugenol dengan gerakan memutar
dan melipat sampai konsistensi
seperti dempul.
d. Tumpatkan pada kavitas sampai
penuh dan padat.
e. Buang kelebihan tumpatan dari
kavitas dengan kapas butir basah.
Tunjukkan pada supervisor *
Pengisian saluran akar
16 a. Bongkar restorasi sementara dengan
bur dan ekskavator.
b. Irigasi saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5%.
c. Rekapitulasi.
d. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%.
e. Keringkan dengan paper point.
f. Pengadukan semen:
1. Letakkan bubuk dan cairan di atas
kertas pengaduk:
2. Aduk dengan spatula semen
sampai konsistensi seperti krim
(diangkat 3 cm tidak putus).
Tunjukkan pada supervisor *
3. Ambil dengan ujung spatula
semen
g. Olesi KGU dengan semen, masukkan
ke dalam saluran akar sambil
digeserkan ke seluruh dinding.
h. Olesi kembali KGU dengan semen,
masukkan sampai panjang kerja.
i. Masukkan spreader sampai 2 mm
dari panjang kerja.
j. Olesi kon gutaperca tambahan
dengan semen.
k. Angkat spreader, dan segera
masukkan kongutaperca tambahan.
l. Ulangi sampai padat.
m. Potong kon gutaperca:
1. Panaskan ekscavator (yang
khusus digunakan untuk
memotong gutaperca) di atas api
spiritus.
2. Tekankan pada gutaperca dan

13
langsung diangkat.
3. Tekan gutaperca dengan plugger
sampai ± 1 mm di bawah orifis.
n. Isi kavitas dengan kapas butir sampai
penuh
o. Buat foto x-ray pengisian.

Tunjukkan pada supervisor *


p. Bila hasil sudah baik tumpat
sementara dengan ZnO Eugenol.

14
PANDUAN PELATIHAN PERAWATAN ENDODONTIK GIGI PREMOLAR 1 ATAS

No. Prosedur Tgl Prf Nilai Catatan


Persiapan
1 Periksa kesiapan gigi model.
2 Periksa instrumen dan peralatan yang
diperlukan.
Prosedur
3 Gambar anatomi gigi premolar dari aspek
oklusal dan potongan mesio-distal pada buku
penuntun praktikum dengan pensil.
4 Gambar ragangan akses kavitas permukaan
oklusal pada buku penuntun praktikum dan
gigi model dengan pensil.
5 Gambar akses kavitas pada potongan mesio-
distal pada buku penuntun praktikum dengan
pensil.
Preparasi akses
6 a. Preparasi dengan bur intan bulat no. 10
pada pertengahan oklusal sejajar sumbu
gigi sampai terasa tembus ke ruang pulpa.
b. Lanjutkan dengan gerakan dari dalam ke
luar (ke arah latero-insisal) untuk
mengangkat seluruh atap pulpa.
c. Preparasi seluruh dinding kamar pulpa
mengikuti ragangan akses dengan safe
end bur (diamendo).
d. Periksa dengan sonde berkait untuk
memastikan seluruh atap pulpa sudah
terangkat.
e. Periksa orifis dengan sonde lurus.
f. Irigasi kavitas dengan NaOCI 2,5%
menggunakan semprit.
(Setiap irigasi tampung dengan kapas gulung).
Tunjukkan pada supervisor *
Penjajakan saluran akar dan preparasi 2/3 korona
7 a. Tentukan panjang kerja estimasi dengan
mengukur jarak titik acuan (bagian
tertinggi gigi yang menyentuh stopper) ke
apeks setiap akar menggunakan jangka
sorong pada film diagnostik, lalu kurangi 3
mm.
b. Tentukan panjang 2/3 saluran akar
berdasarkan panjang kerja estimasi
c. Tempatkan stopper pada setiap file yang
akan digunakan sepanjang 2/3 saluran

15
akar, lalu olesi dengan gel EDTA (RC-Prep)
sebelum file digunakan.
d. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5 %, dan keringkan kamar pulpa
dengan kapas butir.
e. Jajaki setiap saluran akar dengan file no.8-
10 dengan gerakan watch winding.

Preparasi dengan gerakan screwing (file


dimasukkan ke dalam saluran akar, file putar
searah jarum jam hingga terasa ada tahanan
lalu file diputar berlawanan arah jarum jam,
kemudian file dikeluarkan dan debris
dibersihkan):

f. Preparasi bagian korona dengan file S1


sampai 2/3 panjang kerja
g. Jika orifis kecil, preparasi bagian korona
dengan file SX sampai 2/3 panjang kerja
(optional)
h. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5 %, dan keringkan kamar pulpa
dengan kapas butir.
Tunjukkan pada supervisor *
Penentuan panjang kerja
8 a. Tentukan panjang kerja estimasi dengan
mengukur jarak titik acuan (bagian
tertinggi gigi yang menyentuh stopper) ke
apeks setiap akar menggunakan jangka
sorong pada film diagnostik, lalu kurangi 3
mm.
b. Tempatkan stopper pada setiap file yang
akan digunakan sepanjang kerja estimasi,
lalu olesi dengan gel EDTA (RC-Prep)
sebelum digunakan.
c. Besarkan setiap saluran akar sepanjang
kerja estimasi sampai file no. 20.
d. Masukkan kon gutaperca no 20 ke dalam
setiap saluran akar sepanjang kerja
estimasi, lalu potong setinggi setiap titik
acuan.
e. Buat foto x-ray dengan tehnik kesejajaran.
f. Tentukan panjang kerja sebenarnya
dengan mengukur perbedaan ujung gutap
dengan apeks radiografis.
g. Sesuaikan panjang kerja sampai 1 mm

16
lebih pendek dari apeks radiografis.
h. Catat panjang kerja setiap saluran akar
pada kolom catatan (dalam mm).
Tunjukkan pada supervisor
Glide path, apical patency dan preparasi
9 a. Olesi file dengan gel EDTA (RC-Prep)
sebelum digunakan.
b. Preparasi dengan gerakan watch winding
menggunakan k file no. 10 dan 15 hingga
panjang kerja
c. Irigasi saluran akar dengan 1 cc NaOCI
2,5% setiap pergantian file.

Preparasi dengan gerakan screwing :


d. Preparasi 1/3 korona dengan file S1
hingga panjang kerja
e. Rekapitulasi dengan k file no. 10
f. Preparasi 1/3 tengah saluran akar dengan
file S2 hingga panjang kerja
g. Rekapitulasi dengan k file no. 15
h. Preparasi 1/3 apikal dengan file F1 hingga
panjang kerja
i. Rekapitulasi dengan k file no. 20
j. Preparasi 1/3 apikal dengan file F2 hingga
panjang kerja.
k. Rekapitulasi dengan k file no.25
l. Jika saluran akar besar, preparasi dapat
dilanjutkan hingga file F3 hingga panjang
kerja dan direkapitulasidengan k file no. 30 B:
Tunjukkan pada supervisor * P:

Kon gutaperca utama (KGU)


10 Mencoba KGU:
a. Masukkan KGU sesuai nomor FAU, periksa
adanya tug back (koreksi bila perlu). B:
b. Catat FAU pada kolom catatan P:
c. Tunjukkan pada supervisor
d. Buat foto x-ray KGU.
Tunjukkan pada supervisor *

Pengeringan saluran akar


11 a. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCl 2,5%.
b. Masukkan paper point sesuai nomor FAU
ke dalam saluran akar dengan pinset,
tinggalkan
c. beberapa saat, lalu keluarkan.

17
d. Ulangi sampai paper point tetap kering.
Tunjukkan pada supervisor
Medikasi saluran akar dengan ChKM
12 a. Teteskan ChKM pada kapas butir.
b. Peras dengan menjepitkan pada kapas
gulung.
c. Letakkan pada orifis.
Tunjukkan pada supervisor *
Tumpatan sementara
13 a. Letakkan bubuk ZnO di atas kaca
pengaduk dengan spatula, lalu dibagi
menjadi 4 bagian.
b. Teteskan eugenol di samping bubuk.
c. Campurkan setiap bagian bubuk pada
eugenol dengan gerakan memutar dan
melipat sampai konsistensi seperti
dempul.
d. Tumpatkan pada kavitas sampai penuh
dan padat.
e. Buang kelebihan tumpatan dan kavitas
dengan kapas butir basah.
Tunjukkan pada supervisor *
Pengisian saluran akar
14 a. Bongkar restorasi sementara dengan bur
dan ekskavator.
b. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5%.
c. Rekapitulasi setiap saluran akar.
d. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5%.
e. Keringkan setiap saluran akar dengan
paper point.
f. Pengadukan semen:
1. Letakkan bubuk dan cairan di atas
pengaduk:
2. Aduk dengan spatula semen sampai
konsistensi seperti krim (diangkat 3
cm tidak putus).
3. Ambil dengan ujung spatula semen.
g. Olesi KGU dengan semen, masukkan ke
dalam setiap saluran akar sambil
digeserkan ke seluruh dinding.
h. Olesi kembali KGU dengan semen,
masukkan sampai panjang kerja pada
setiap saluran akar.
i. Potong kon gutaperca:
1. Panaskan ekscavator (yang khusus

18
digunakan untuk memotong
gutaperca) di atas api spiritus.
2. Tekankan pada gutaperca dan
langsung diangkat.
3. Tekan gutaperca dengan plugger
sampai 1 mm di bawah orifice.
4. Ulangi pada setiap orifis. -
j. Isi kavitas dengan kapas butir sampai
penuh.
k. Buat foto x-ray pengisian.
Tunjukkan pada supervisor*

l. Bila hasil sudah baik, keluarkan kapas dan


kamar pulpa, lalu irrigasi dengan NaOCI
2,5%.
m. Letakkan basis GIC setebal ± 1 mm.
Tunjukkan pada supervisor *

Setelah GIC keras, letakkan kapas butir, lalu


tumpat sementara dengan ZOE

19
PANDUAN PELATIHAN PERAWATAN ENDODONTIK GIGI MOLAR

No. Prosedur Tgl Prf Nilai Catatan


Persiapan
1 Periksa kesiapan gigi model.
2 Periksa instrumen dan peralatan yang
diperlukan.
Prosedur
3 Gambar Anatomi gigi Molar dan aspek
oklusal dan potongan mesio-distal pada
buku penuntun praktikum dengan pensil.
4 Gambar ragangan akses kavitas
permukaan oklusal pada buku penuntun
praktikum dan gigi model dengan pensil.
5 Gambar akses kavitas pada potongan
mesio-distal pada buku penuntun
praktikum dengan pensil.
Preparasi akses
6 g. Preparasi dengan bur intan bulat no.
10 pada pertengahan oklusal sejajar
sumbu gigi sampai terasa tembus ke
ruang pulpa.
h. Lanjutkan dengan gerakan dan dalam
ke luar (ke arah latero-insisal) untuk
mengangkat seluruh atap pulpa.
i. Preparasi seluruh dinding kamar
pulpa mengikuti ragangan akses
dengan safe end bur (diamendo).
j. Periksa dengan sonde berkait untuk
memastikan seluruh atap pulpa
sudah terangkat.
k. Periksa orifis dengan sonde lurus.
l. Irigasi kavitas dengan NaOCI 2,5%
menggunakan semprit.
(Setiap irigasi tampung dengan kapas
gulung).
Tunjukkan pada supervisor *
Penjajakan saluran akar dan pengukuran panjang Kerja
7 i. Tentukan panjang kerja estimasi
dengan mengukur jarak titik acuan
(bagian tertinggi gigi yang menyentuh
stopper) ke apeks setiap akar
menggunakan jangka sorong pada
film diagnostik, lalu kurangi 3 mm.
j. Tempatkan stopper pada setiap file
yang akan digunakan sepanjang kerja

20
estimasi, lalu olesi dengan gel EDTA
(RC-Prep) sebelum digunakan.
k. Jajaki setiap saluran akar dengan file
yang pas sepanjang kerja estimasi
dengan gerakan watch winding.
l. Besarkan setiap saluran akar
sepanjang kerja estimasi sampai file
no. 20.
m. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5 %, dan keringkan kamar
pulpa dengan kapas butir.
n. Masukkan kon gutaperca no 20 ke
dalam setiap saluran akar sepanjang
kerja estimasi, lalu potong setinggi
setiap titik acuan.
o. Buat foto x-ray dengan tehnik
kesejajaran.
p. Tentukan panjang kerja sebenarnya
dengan mengukur perbedaan ujung
gutap dengan apeks radiografis.
q. Sesuaikan panjang kerja sampai 1 mm
lebih pendek dari apeks radiografis. P:
r. Catat panjang kerja setiap saluran MB:
akar pada kolom catatan (dalam mm). DB:
Tunjukkan pada supervisor * D:
MB:
ML:
Preparasi orifis
8 i. Lebarkan orifis dengan Gates Glidden
Drill. Dimulai dengan ukuran terbesar
yang dapat masuk sampai 2 mm.
Lanjutkan dengan ukuran yang lebih
kecil berturut-turut sampai mencapai
2/3 panjang kerja atau pada akar
bengkok sepanjang saluran akar yang
lurus.
j. Irigasi setiap pergantian alat dengan 1
cc NaOCl 2,5 %.
Tunjukkan pada supervisor
Penentuan file awal
9 m. Tentukan file awal (FA) dengan
berpedoman pada foto x-ray.
n. Olesi file awal dengan gel EDTA (RC-
Prep).
o. Masukkan file awal dengan gerakan
watch winding sampai panjang kerja.
p. Irigasi saluran akar dengan 1 cc

21
NaOCI 2,5%.
q. Catat file awal pada kolom catatan
(dengan formula No file / panjang
kerja dlm mm).
Tunjukkan pada supervisor *
Preparasi apikal
10 Preparasi dengan gerakan reaming:
a. (Olesi setiap file dengan EDTA (RC-
Prep) sebelum digunakan, dan irigasi
saluran akar dengan NaOCI 2,5%
setiap pergantian alat dan pada akhir
preparasi).
b. Preparasi apikal dan file awal sampai
file apikal utama (FAU) sepanjang
kerja sampai minimal no. 30.
c. Periksa FAU dengan adanya tug back P:
pada panjang kerja dengan kon MB:
gutaperca sesuai nomor FAU. DB:
d. Catat FAU I pada kolom catatan. D:
Tunjukkan pada supervisor dengan kon MB:
utama dalam saluran akar * ML:
Preparasi step back
11 Preparasi dengan gerakan
circumferential filing:
a. Preparasi dengan file satu nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 2
mm.
b. Lakukan rekapitulasi.
c. Preparasi dengan file dua nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 3
mm.
d. Lakukan rekapitulasi.
e. Preparasi dengan file tiga nomor >
FAU, dan panjang kerja dikurangi 4
mm.
f. Lakukan rekapitulasi.
g. Catat file terbesar peda kolom
catatan.
(Olesi setiap file dengan EDTA (RC-Prep)
sebelum digunakan, dan irigasi saluran
akar dengan NaOCI 2,5% setiap
pergantian alat dan pada akhir preparasi).
Tunjukkan pada supervisor

Kon gutaperca utama (KGU


12 Mencoba KG:
e. Masukkan KGU sesuai nomor FAU,

22
periksa adanya tug back (koreksi bila
perlu).
f. Pilih dan masukkan spreader yang
dapat tertahan 2 mm dan panjang P:
kerja. MB:
g. Catat FAU I pada kolom catatan DB:
h. Tunjukkan pada supervisor D:
i. Buat foto x-ray KGU. MB:
Tunjukkan pada supervisor * ML:
Pengeringan saluran akar
13 e. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCl 2,5%.
f. Masukkan paper point sesuai nomor
FAU ke dalam saluran akar dengan
pinset, tinggalkan beberapa saat, lalu
keluarkan.
g. Ulangi sampai paper point tetap
kering.
Tunjukkan pada supervisor
Medikasi saluran akar dengan ChKM
14 d. Teteskan ChKM pada kapas butir.
e. Peras dengan menjepitkan pada
kapas gulung.
f. Letakkan pada orifis.
Tunjukkan pada supervisor *
Tumpatan sementara
15 f. Letakkan bubuk ZnO di atas kaca
pengaduk dengan spatula, lalu dibagi
menjadi 4 bagian.
g. Teteskan eugenol di samping bubuk.
h. Campurkan setiap bagian bubuk pada
eugenol dengan gerakan memutar
dan melipat sampai konsistensi
seperti dempul.
i. Tumpatkan pada kavitas sampai
penuh dan padat.
j. Buang kelebihan tumpatan dan
kavitas dengan kapas butir basah.
Tunjukkan pada supervisor *
Pengisian saluran akar
16 n. Bongkar restorasi sementara dengan
bur dan ekskavator.
o. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5%.
p. Rekapitulasi setiap saluran akar.
q. Irigasi setiap saluran akar dengan 1 cc
NaOCI 2,5%.

23
r. Keringkan setiap saluran akar dengan
paper point.
s. Pengadukan semen:
1. Letakkan bubuk dan cairan di atas
pengaduk:
2. Aduk dengan spatula semen
sampai konsistensi seperti krim
(diangkat 3 cm tidak putus).
Tunjukkan pada supervisor
3. Ambil dengan ujung spatula
semen.
t. Olesi KGU dengan semen, masukkan
ke dalam setiap saluran akar sambil
digeserkan ke seluruh dinding.
u. Olesi kemba!i KGU dengan semen,
masukkan sampai panjang kerja pada
setiap saluran akar.
v. Masukkan spreader sampai 2 mm da
panjang kerja.
w. Olesi kon gutaperca tambahan
dengan semen.
x. Angkat spreader, dan segera
masukkan kon gutaperca tambahan.
y. Ulangi sampai padat.
z. Potong kon gutaperca:
1. Panaskan ekscavator (yang
khusus digunakan untuk
memotong gutaperca) di atas api
spiritus.
2. Tekankan pada gutaperca dan
langsung diangkat.
3. Tekan gutaperca dengan plugger
sampai 1 mm di bawah orifis
4. Ulangi pada setiap orifis. -
aa. Isi kavitas dengan kapas butir sampai
penuh.
bb. Buat foto x-ray pengisian.
Tunjukkan pada supervisor
cc. Bila hasil sudah baik, keluarkan kapas
dan kamar pulpa, lalu irrigasi dengan
NaOCI 2,5%.
dd. Letakkan basis GIC setebal ± 1 mm.
Tunjukkan pada supervisor *
ee. Setelah GIC keras, letakkan kapas
butir, lalu tumpat sementara dengan
ZnOEugenol

24
PANDUAN PELATIHAN RESTORASI DENGAN PASAK PROFILAKTIK

No. Prosedur Tgl Prf Nilai Catatan


Persiapan
1 Periksa kesiapan gigi model.
2 Periksa instrumen dan peralatan yang
diperlukan
Prosedur
3 a. Ukur panjang kerja pasak.
o Sampai 2/3 panjang saluran akar.
o Panjang kerja gigi dikurangi 3
mm.
o Sekurang-kurangnya sepanjang
mahkota gigi.
b. Panjang pasak adalah panjang pasak
di saluran akar ditambah 2 mm
panjang pasak di mahkota.
c. Diameter pasak tidak melebih
sepertiga diameter terkecil akar pada
jarak + 5 mm dan apeks.
Tunjukkan pada supervisor *
Preparasi pasak
4 a. Bongkar restorasi sementara dengan
bur dan ekskavator.
b. Keluarkan bahan pengisi saluran akar
dengan Peeso Reamer terkecil yang
dapat mencapai panjang kerja pasak.
c. Perbesar dengan Peeso Reamer
ukuran Iebih besar berturut-turut
sampai sesuai dengan besar pasak
yang akan digunakan.
d. Irrigasi saluran akar dengan akuadest
e. Keringkan dengan Paper point besar.
f. Cobakan pasak pada saluran akar.
g. Buat foto x-ray
Tunjukkan pada supervisor *
Sementasi pasak
5 a. Irrigasi saluran akar dengan akuades
b. Keringkan dengan Paper point besar
(jangan terlalu kering, biarkan tetap
lembab).
c. Cuci pasak dengan akuadest, celupkan
dalam cawan dappen berisi alkohol,
lalukan di atas api spiritus, letakkan di
dalam cawan petri.
d. Letakkan satu sendok takar bubuk

25
GIC tipe I pada kaca pengaduk,
Ietakkan 2 tetes likuid di sebelahnya,
campur keduanya dengan gerakan
memutar menggunakan spatula
logam. Mula-mula campurkan
separuh bagian bubuk GIC ke likuid
dengan gerakan cepat dan radius
kecil, kemudian campurkan sisanya
sampai homogen. Angkat spatula
setinggi 2,5 cm, semen tidak boleh
putus, lalu kumpulkan di ujung
spatula.
e. Olesi pasak dengan semen dan segera
masukkan ke dalam saluran akar.
f. Buang kelebihan semen dengan sonde
Tunjukkan pada supervisor

Restorasi
6 a. Cuci kavitas dengan akuadest
menggunakan semprit, keringkan
dengan kapas butir dan chip blower.
b. Etsa seluruh kavitas sampai ± 2 mm di
sekitarnya, biarkan selama 15 detik.
c. Cuci kavitas dengan akuadest
menggunakan semprit, kemudian
buang air dan kavitas dan keringkan
dengan chip blower meninggalkan
kavitas dalam keadaan lembab.
d. Teteskan bahan bonding ke aplikator,
oleskan ke seluruh kavitas dan
permukaan etsa, tunggu 20 detik,
tipiskan dengan chip blower, sinari 10
detik. Oleskan lapis ke dua bonding,
langsung tipiskan, dan sinari 10 detik.
e. Letakkan resin komposit dengan
instrumen plastis ke dalam kavitas,
bentuk anatomi, sinari 20 detik. (Bila
kavitas Iebih dalam dari 2 mm
Ietakkan resin komposit secara
berlapis dengan tebal maksimum 2
mm, dan sinari setiap lapisan selama
20 detik
f. Lakukan pemolesan dengan rubber
putih.

26
Tunjukkan pada supervisor *

27
PANDUAN PELATIHAN RESTORASI ONLAY SITE 2.4

No. Prosedur Tgl Prf Nilai Catatan


Persiapan
1 Periksa kesiapan gigi model.
Periksa instrumen dan peralatan yang
2
diperlukan
Prosedur
3 Gambar Anatomi gigi molar yang telah
dirawat endodontik dari aspek oklusal dan
proksimal pada
buku penuntun praktikum dengan pensil
4 Gambar ragangan kavitas onlay site 2.4 M-
O pada buku penuntun praktikum dan gigi
model dengan pensil.
Tunjukkan pada supervisor
Preparasi onlay
5 a. Bongkar restorasi sementara dengan
bur dan ekskavator.
b. Preparasi alur pedoman pada
permukaan oklusal dinding bukal dan
lingual/palatal dengan kedalaman 1,5
mm.
Tunjukkan pada supervisor
c. Preparasi permukaan oklusal
mengikuti kontur oklusal dengan
menyatukan alur pedoman tanpa
menyertakan bagian distal.
d. Preparasi kavitas dengan bur taper
mengikuti ragangan kavitas
sejajar/divergen ke oklusal. Periksa
kedalaman preparasi dengan pocket
probe. Bevel seluruh tepi kavitas luar
(reverse bevel) dan dalam selebar +
1,5 mm.
Tunjukkan pada supervisor *
e. Cuci kavitas dengan akuadest
menggunakan semprit, biarkan tetap
lembab.
Pembuatan pola malam
6 a. Panaskan malam model di atas api
spiritus sambil dibentuk dengan jari
seperti ujung peluru sampai bekilat.
Setelah agak buram tekan ke dalam

28
kavitas sampai berhenti, tunggu 1
menit, angkat dari kavitas. Seluruh
kavitas harus tercetak, hasil cetakan
harus tajam dan tidak terlihat adanya
undercut.
Tunjukkan pada supervisor
b. Masukkan kembali pola malam ke
dalam kavitas. Ukir malam model
dengan lecron panas, dimulai dan
permukaan proksimal dengan tidak
mengganggu titik kontak, masukkan
malam ke kavitas, ukir permukaan
oklusal mengikuti bentuk anatomi
gigi, haluskan dengan angin dari chip
blower yang dipanaskan di atas api
spiritus.
Tunjukkan pada supervisor *
c. Buat sprue dengan cara: Potong kawat
penjepit kertas sepanjang 2 mm.
Panaskan potongan malam model
pada spatula semen di atas api spiritus
sampai cair. Lalukan penjepit kertas
pada malam cair - jangan menyentuh
spatula - berulangkali sambil diputar,
sampai terlapisi malam model.
Teteskan malam model cair pada 4
mm dan ujung sprue sampai
membulat.
Tunjukkan pada supervisor
d. Panaskan ujung sonde di atas api
spiritus, tusukkan pada puncak tonjol
gigi model malam sedalam + 2 mm,
angkat, tusukkan sprue di tempat
yang sama, satukan dan rapikan
sambungan sprue dengan sonde
panas (reservoir jangan sampai
menyentuh model).
e. Angkat pola malam dari kavitas
dengan sekali gerakan. Simpan di
dalam pot berisi air apabila
pengecoran ditunda.
Tunjukkan pada supervisor
Persiapan pengecoran (tahapan ini dilewatkan)

29
Pengecoran logam (tahapan ini dilewatkan)

Penyelesaian dan pemolesan


9 a. Setelah dingin bongkar investment
dan keluarkan onlay kasar. Cobakan
onlay logam kasar pada kavitas.
Periksa kerapatan tepi restorasi dan
kontak dengan M1. Koreksi
permukaan intaqlio bila ada
gelembung logam.
Tunjukkan pada supervisor *
b. Potong sprue dengan carborandum
disc. Ratakan permukaan onlay logam
dengan stone hijau, haluskan dengan
rubber coklat, kilatkan dengan rubber
hijau dan kapur poles. Selama
pemolesan basahi dengan akuadest
menggunakan semprit.
Tunjukkan pada supervisor *
Sementasi
10 a. Cobakan onlay logam pada kavitas.
Periksa kerapatan tepi restorasi dan
titik kontak. Koreksi bila perlu dengan
bur poles stone hijau dan rubber
merah. Cek titik kontak di proksimal
dengan benang gigi. Lakukan foto

30
dental untuk mengevaluasi adaptasi
onlay
b. Cuci onlay dengan akuadest, celupkan
dalam cawan dappen berisi alkohol,
lalukan keringkan, letakkan di dalam
cawan petri.
c. Cuci kavitas dengan akuadest
menggunakan semprit, kemudian
buang air dan kavitas dengan chip
blower. Celupkan kapas butir ke
dalam air, kemudian peras dengan
dijepit kapas gulung. Masukkan kapas
butir tersebut untuk mengambil
kelebihan air dan meninggalkan
kavitas dalam keadaan lembab.
d. Letakkan satu sendok takar bubuk GIG
tipe I pada kaca pengaduk, letakkan 2
tetes likuid di sebelahnya, campur
keduanya dengan gerakan memutar
menggunakan spatula. Mula mula
campurkan separuh bagian GIC ke
likuid, kemudian campurkan sisanya
sampai homogen. Angkat spatula
setinggi 2,5 cm dan semen tidak boleh
putus, lalu kumpulkan di ujung
spatula.
Tunjukkan pada supervisor
e. Pegang onlay logam dengan pinset,
ambil semen dengan instrumen
berujung bulat, lapiskan semen pada
permukaan intaglio onlay. Ambil
sebagian lain semen, masukkan ke
dalam kavitas sampai ½ penuh,
letakkan onlay logam ke kavitas (
kelebihan semen harus ke luar da
seluruh tepi restorasi !). Bersihkan
kelebihan semen dengan kapas dan
sonde, bagian proksimal dibersihkan
dengan benang gigi.
Tunjukkan pada supervisor*

31
32

Anda mungkin juga menyukai