Disusun oleh :
FARISA NUR MAULA
JOINT PROGRAM
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
2
kontrak pinjaman dan kontrak kompensasi eksekutif. Kontrak tersebut didasarkan pada
variabel akuntansi keuangan, seperti laba bersih dan rasio hutang terhadap ekuitas. Teori
Akuntansi Positif berusaha memprediksikan apa yang akan dipilih manajer untuk pilihan
kebijakan akuntansi yang memaksimalkan kepentingan perusahaan mereka, kepentingan
sendiri, dibandingkan kontrak tersebut.
3
mendukung nilai wajar (fair value) hanya jika nilai tersebut dapat ditentukan secara
andal.
2. Conservatism (Konservatisme)
Hasil asimetri juga menciptakan permintaan untuk syarat konservatisme. Permintaan
pemberi pinjaman atas informasi tentang kerugian yang belum direalisasi lebih besar
dari permintaan atas informasi keuntungan yang belum direalisasi karena keuntungan
yang belum direalisasi diyakini kurang berguna daripada kerugian yang belum
direalisasi dalam memprediksi kesulitan keuangan. Kontrak efisien memiliki syarat
konsevatisme untuk menyediakan sistem peringatan dini dari kesulitan keuangan yang
akan datang dan menciptakan understatement sistematis nilai aktiva bersih dengan
menyediakan batas bawah aktiva bersih untuk membantu pemberi pinjaman dalam
mengevaluasi keamanan pinjaman mereka. Konservatisme kondisional juga dituntut
oleh pemegang saham untuk tujuan pelayanan, karena itu lebih sulit bagi manajer yang
ingin meningkatkan reputasi dan kompensasi mereka. Konservatisme menyediakan
sistem peringatan dini atas operasi kehilangan dan kebijakan investasi.
4
perjanjian, terutama standar akuntansi baru. Kemungkinan lain adalah untuk “membekukan”
kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menghitung nilai perjanjian pada orang yang
terkait saat kontrak ditandatangani. Namun, ini akan dikenakan biaya dan ketidaknyamanan
saat melacak efek terhadap laporan keuangan dari semua perubahan standar selama masa
kontrak.
Menghadapi kontrak kekakuan, perusahaan menghadapi tradeoff tata kelola
perusahaan. Optimalisasi set kebijakan akuntansi untuk perusahaan merupakan kompromi. Di
satu sisi, kebijakan akuntansi akan meminimalkan pilihan kebijakan akuntansi oportunistik
oleh manajer terlebih dahulu, tetapi dikenakan biaya kurangnya fleksibilitas akuntansi untuk
memenuhi perubahan keadaan, seperti standar akuntansi baru yang mempengaruhi perjanjian
utang dan kompensasi. Di sisi lain, memungkinkan manajer untuk memilih sebuah susunan
dari kebijakan akuntansi yang akan mengurangi biaya kekakuan kontrak namun mengekspos
perusahaan untuk biaya perilaku manajer oportunistik. Kontrak efisien membantu untuk
menjelaskan apa yang diketahui akuntan dan kebijakan akuntansi yang penting bagi manajer.
5
dihasilkan. Konsekuensi tersebut mencakup harga saham yang rendah, biaya modal yang
tinggi, kurangnya bakat manajerial,serta rendahnya motivasi manajer dan karyawan.
Dengan membuat beberapa asumsi untuk menyederhanakan, Huddart menunjukkan
bahwa rumus black/sholes dengan ESO yang ditahan sampai tanggal kadaluarsa dapat sangat
menaikkan pencatatan nilai wajar ESO pada tanggal pemberian.
Terdapat tiga karakteristik Opsi:
1. Pengembalian yang diharapkan dari menahan suatu opsi melebih return saham yang
diharapkan.
2. Potensi kenaikan (upside potencial) opsi America (tendensi kenaikan terhadap nilainnya)
meningkat seiring dengan waktu jatuh tempo.
3. Jika opsi “deep-in-the-money” artinya jika nilai saham dasar jatuh lebih tinggi daripada
harga exercise price, maka hasil dari menahan opsi tersebut dan probabilitasnya sangat
mendekati hasil dan probabilitasnya dari menahan saham dasarnya.
Dua keadaan dimana karyawan melaksanakan opsinya. Pertama jika ESO mencakup nilai
uang sedikit (resiko substansial terjadinya hasil nol), waktu sampai jatuh temponya singkat
(sedangkan pengorbanan untuk potensi kenaikan) dan karyawan tersebut diharuskan menahan
saham yang diperolehnya,maka penghindaran resiko dapat memicu pelaksanaan lebih awal.
Kedua jika ketika ESO menyangkut banyak uang,waktu sampai jatuh temponya singkat,dan
karyawan dapat menahan maupun menjual saham yang diperolehnya dan menginvestasikan
hasilnya pada aktiva yang tidak beresiko.
Penelitian Hall dan Murphy (2002) mengkonfirmasi tendensi Black/sholes dengan
menggunakan pendekatan yang berbeda dari Huddart,juga menunjukkan probabilitas
substansial dari pelaksanaan awal,dan menunjukkan bahwa hal tersebut secra signifikan
mengurangi biaya ESO dibawah black/sholes. Dalam penelitian Marquardt (2002) menelaah
keaakuratan rumus black/sholes didasarkan pada waktu pelaksanaan yang diharapkan.
Pada tahun 1994, FASB mengumumkan pembatalan exposure draft,dengan alasan tidak
memperoleh dukungan yang cukup. FASB beralih ke pengungkapan tambahan. Dalam SFAS
123,yang keluar tahun 1995, FASB mendesak perusahaan untuk menggunkan pendekatn nilai
wajar yang disarankan dalam exposure draft,namun memungkinkan digunakannya penetapan
nilai intrinsic APB 25 selam perusahaan member pengungkapan tambahan dari biaya WSO
yang ditentukan dengan menyusutkan nilai wajar dari ESO yang diberikan selama periode
penyerahannnya menurut waktu pelaksanaan yang diharapkan. Sejak tahun 1993,exposure
draft telah diabaikan. Baru-baru ini skandal penyusunan laporan keuangan seperti enron dan
6
worldcom telah menimbulkan tekanan baru untuk mengeluarkan ESO. Di Kanada,standar
akuntansi kini mewajibkan biaya ESO yang mulai berlaku bagi banyak perusahaan sejak
tahun fiscal yang berawal atau setelah tanggal 1 januari 2004. International Accounting
Standards Board memilki standar serupa yang diterapkan. Di Amerika Serikat,standar
akuntansi mewajibkan dibiayakan untuk tahun fiscal yang berlaku sejak tanggal 15 juni 2004.
7
bahwa kebijakan akuntansi dipilih sebagai bagian dari masalah yang lebih puas dari
pencapaian manajemen perusahaan yang lebih efisien.
Perlu dicatat bahwa TAP tidak sampai menyarankan bahwa perusahaan (dab badan
penyusun standar) harus menjelaskan sepenuhnya kebijakan akuntansi yang akan mereka
pergunakan. Memberi keleluasaan kepada manajemen untuk memilih dari sekumpulan
kebijakan akuntansi akan membuka peluang untuk terjadinya perilaku oportunis ex-post.
Artinya dengan diberikan sekumpulan kebijakan yang ada,para manajer dapat memilih
kebijakan akuntansi dari sekumpulan tersebut untuk kepentingan mereka pribadi,dan
karenanya mengurangi efisiensi kontrak. TAP berpendapat bahwa manajer sifatnya rasional
(sebagaimana investor) dan akan memilih kebijakan akuntansi demi kepentingan terbaik
mereka sendiri jika memang mampu melakukannnya.TAP menekankan bahwa perlunya
dilakuakn penelitian empiris untuk menekiankan bagaimana trade off antara biaya modal dan
kontrak,antara manajer memilih sekumpulan kebijakan akuntansi dan struktur manajemen
perusahaan sendiri,beragam,tergantung kepada lingkungannya. TAP tidak berusaha
menggurui orang atau konstituen mengenai apa yang hendaknya mereka lakukan. Teori yang
melakukan hal tersebut disebut teori normative. Baik tidaknya kemampuan teori normative
melakukan prediksi tergantung sejauh mana setiap individu sungguh-sungguh mengambil
keputusan sebagaimana disarankan oleh teori tersebut.
8
3. Hipotesis biaya politik (The political cost hypothesis)
Dengan semua hal dianggap setara,semakin besar biaya politik yang dihadapi oleh
perusahaan,semakin besar kemungkinan manajer memilih prosedur akuntansi yang
menangguhkan pendapatan yang dilaporkan dari periode berjalan ke periode akan datang.
Ketiga hipotesis tersebut membentuk komponen yang penting dari TAP,tiga komponen
tersebut mengarah pada prediksi yang dapat diuji secara empiris.Ketiga kontrak ini juga dapat
ditafsirkan dari perspektif perjanjian kontrak yang efisien.
9
eskalator akan menaikkan perjanjian kekayaan tingkat di atas apa yang akan dengan
kebijakan konservatif kurang bersih.
10
Karenanya pilihan kebijakan akuntansi adalah bagian dari proses manajemen perusahaan
secara keseluruhan.
TAP menghasilkan kepustakaan empiris yang amat kaya. Ada tiga aspek mengenai
lingkungan dan struktur organisasi perusahaan yang dipisahkan untuk dipelajari,kontrak
kompensasi manajemen,struktur modalnya,serta terbukanya biaya politik.
TAP tidak menyiratkan bahwa pilihan kebijakan akuntansi harus dijelaskan secara
khusus,malah lebih efektif jika ada sekumpulan kebijkan akuntansi yang dapat dipilih oleh
manajemen. Kumpulan tersebut dianggap sebagai serangkaian kebijakan yang diperbolehkan
berdasar GAAP atau dapat dibatasi lebih lanjut oleh kontrak.
Dari perspektif TAP tidak sulit memahami mengapa kebijkan akuntansi dapat memiliki
konsekuensi ekonomi. Dari perspektif efisiensi, kumpulan kebijakan yang tersedia
mempengaruhi fleksibilitas perusahaan. Dari perspektif opportunis, kemampuan manajemen
untuk memilih kebijakan akuntansi untuk keuntungannya sendiri pun terpengaruhi. Standar
akuntansi mungkin membatasi kebijakan akuntansi yang diperbolehkan, misal dalam standar
yang mengusulkan diwajibkannya penggunaan metode succesfull-effort untuk eksplorasi
minyak dan gas. Standar lain mungkin menurunkan laba bersih, seperti dalam perhitungan
OPEB dalam bagian 3461 Buku Pedoman CICA atau dalam standar untuk mencatat biaya
untuk opsi saham karyawan.
Kekhawatiran Manajer terhadap kebijakan dan standar akuntansi mungkin diarahkan oleh
oportunisme atau oleh kontrak yang efisien,ada bukti yang signifikan yang mendukung
kontrak TAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu mensejajarkan
kepentingan-kepentingan para pemegang saham.
11
Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman Januari 1990
Abstrak dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini untuk mengulas
dan mengkritik literatur akuntansi positif setelah publikasi Watts dan Zimmerman
(1978, 1979). Perbaikan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara teori dan
pengujian empiris. Perbaikan kedua adalah pembangunan model yang mengakui
adanya endogenitas antara variabel dalam regresi. Perbaikan ketiga adalah
pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel dependen dan independen dalam
regresi.
Tujuan penelitian untuk menyampaikan perspektif pada evolusi dan kondisi saat
teori akuntansi positif dan untuk meringkas bukti pada ketetapan empiris yang
sistematis dalam akuntansi (bagian I). Tujuan kedua adalah untuk mengevaluasi metode
penelitian dan metodologi yang digunakan untuk dokumen ketetapan empiris. Peneliti
membahas kritik dari surat-surat asli dan dari literatur akuntansi positif berikutnya
dalam bagian II. Sementara literatur akuntansi positif telah menjelaskan beberapa
praktik akuntansi, masih banyak yang tidak dapat dijelaskan. Tujuan ketiga peneliti
adalah untuk memberikan pandangan tentang arah masa depan untuk literatur akuntansi
positif (bagian III).
Landasan teori yang digunakan berasal dari penelitian terdahulu yang membahas
tentang evolusi dari teori positif akuntansi yang menyebutkan biaya agensi berkaitan
dengan kontrak utang dan kontrak kompensasi manajemen dan agensi, informasi, dan
biaya kontrak lainnya yang terkait dengan proses politik memberikan hipotesis diuji
dalam studi pilihan akuntansi empiris awal (hipotesis rencana bonus, utang/ekuitas dan
biaya politik).
Ex ante, set pilihan akuntansi dibatasi oleh pihak kontraktor adalah ditentukan
oleh alasan efisiensi (untuk memaksimalkan nilai perusahaan). Salah satu biaya yang
memungkinkan manajer lebih daripada kurang diskresi adalah meningkatnya
kemungkinan beberapa ex post manajerial opportunism (yaitu transfer kekayaan
manajer) melalui prosedur akuntansi. Namun, ex ante pihak kontraktor mengharapkan
beberapa efek redistributif dan mengurangi harga yang mereka bayar untuk klaim
mereka. Ex post kekayaan didistribusikan oleh oportunisme manajerial, tapi ex ante
beberapa redistribusi diharapkan beberapa pihak dan harga melindungi diri mereka.
Perlindungan harga tidak menghilangkan insentif untuk bertindak oportunis,
perlindungan harga juga tidak menghilangkan biaya bobot mati dari manajer
mengambil tindakan oportunistik. Sejauh mana kontrak dapat ditulis ex ante untuk
mencegah perilaku ex post tersebut yang menyebabkan biaya weight dead
meningkatkan kemungkinan perusahaan akan bertahan dalam lingkungan yang
13
kompetitif (Klein 1983).
Penelitian sampai saat ini menemukan hasil yang konsisten dengan hipotesis
rencana bonus (Watts dan Zimmerman 1986, Christie forthcoming). Penelitian awal
hipotesis bonus tidak di uji dari teori ini, karena mereka bergantung pada
penyederhanaan teori yang tidak sesuai dalam beberapa kasus. Misalnya, rencana
bonus tidak selalu memberikan insentif pada manajer untuk meningkatkan penghasilan.
Jika, tidak ada perubahan akuntansi, laba berada di bawah tingkat minimum yang
diperlukan untuk pembayaran bonus, manajer memiliki insentif untuk mengurangi
pendapatan tahun ini karena tidak ada bonus yang akan diterima. Mengambil
keuntungan seperti "ernings bath" meningkat dari yang diharapkan dan bonus di masa
mendatang. Dengan menggunakan rencana bonus untuk mengidentifikasi situasi di
mana manajer diharapkan dapat mengurangi pendapatan, pengujian Healy (1985)
mencakup lebih banyak jenis manipulasi. Hasilnya konsisten dengan manajer
14
memanipulasi akrual bersih untuk mempengaruhi bonus mereka.
15
jumlah rasional yang oportunisme.
Bukti ini konsisten dengan hipotesis biaya politik. Namun, hasilnya hanya
muncul untuk menahan dalam sebuah perusahaan besar (Zmijewski dan Hagerman
1981) dan didorong oleh industri minyak dan gas (Zimmerman 1983). Kesulitan
dengan menggunakan ukuran perusahaan sebagai proxy biaya politik, termasuk
kemungkinan bahwa hal itu dapat diproxykan ke efek lainnya, seperti keanggotaan
industri, yang dibahas dalam Ball dan Foster (1982). Temuan ini menarik yaitu
konsistensi hubungan antara ukuran dan pilihan akuntansi di berbagai studi.
Perusahaan-perusahaan besar cenderung menggunakan metode akuntansi penurunan
pendapatan. Saat ini, tidak ada teori alternatif untuk keteraturan dalam empiris antara
ukuran perusahaan dan pilihan akuntansi selain hipotesis hipotesis politik.
Variabel Rencana bonus, kontrak utang, dan proses politik selain keberadaan
rencana bonus, leverage, dan size juga telah ditemukan terkait dengan pilihan
akuntansi. Christie (forthcoming) dalam uji statistik dalam melintasi berbagai
penelitian dan menyimpulkan enam variabel untuk lebih dari satu penelitian memiliki
kekuatan yang jelas. Variabel managerial compensation, leverage, size, risk,
and interest coverage and dividend constraints. Kesimpulan yang lain adalah
probabilitas dalam teori secara keseluruhan memiliki kekuatan yang jelas.
Sementara variabel bonus, utang, dan proses politik cenderung signifikan secara
statistik (nilai p lebih kecil dari 10), kebanyakan penelitian menjelaskan (R 2) dari
rendahnya model ini. Zmijewski dan Hagerman (1981), pilihan model cross-sectional
merupakan metode akuntansi yang tidak signifikan yang lebih baik daripada memilih
kombinasi yang paling umum. Model prediktif alternatif adalah setiap perusahaan
menggunakan kombinasi yang paling umum dari metode akuntansi. Model alternatif
menimbulkan pertanyaan apa yang menentukan pilihan dalam mayoritas akuntansi.
Banyak pengajar akuntansi yang tidak nyaman dengan sebuah penjelasan bahwa
manajer memilih prosedur akuntansi mereka berdasarkan dari kebijakan perusahaan.
Masalah sebenarnya adalah kurangnya model alternatif dengan kekuatan penjelas yang
lebih besar, bukan kekuatan penjelas dengan rendahnya teori yang ada. Beberapa
masalah dengan metode penelitian yang ada memberikan kontribusi pada kekuatan
yang rendah.
Masalah Metode Penelitian
16
Masalah metode penelitian pertama melibatkan kurangnya kekuatan dalam pengujian.
Isu kedua melibatkan kemungkinan hasil yang diperoleh dalam literatur akuntansi positif
adalah karena hipotesis alternatif yang belum diakui, bukan hipotesis lain. Reductions in
the tests power. Pengujian teori yang kurang karena beberapa alasan: masalah dengan
spesifikasi model, masalah menentukan variabel left hand side and right hand side dan
variabel omitted. Masing-masing akan dibahas selanjutnya.
Spesifikasi Model. Semua penelitian hingga saat ini diasumsikan hasil pilihan
akuntansi, baik dari alasan efisiensi atau oportunisme manajerial. Ini menghasilkan dua
kesalahan spesifikasi model. Pertama, tipe probit pada regresi di mana pilihan metode
akuntansi tergantung pada efek dari pilihan pada kekayaan manajer, variabel penjelas left
hand side and right hand side mencerminkan pengaruh kekayaan pilihan melalui
rencana kompensasi, perjanjian utang, dan proses politik. Secara implisit peneliti memegang
konstan perusahaan pengujian kesempatan investasi dan kontrak serta menafsirkan variabel
rencana kompensasi sebagai oportunisme manajerial. Tapi, utang dan variabel politik dapat
mewakili kedua efisiensi dan oportunisme. Dengan demikian, model ini tidak spesifikasi.
Kedua kesalahan dalam mengabaikan hasil yang spesifikasi pada efek interaksi antar variabel
right hand side. Laba yang lebih tinggi membebankan biaya politik dan mengurangi
ukuran untuk pihak kontraktor dan pada saat yang sama dapat meningkatkan kompensasi
dalam bonus manajer. Rencana bonus dan proses politik merupakan efek antar tindakan.
Namun, dalam model empiris variabel right hand side diperlakukan sebagai aditif dan efek
dalam interaksi yang diabaikan. Memecahkan dua masalah yang spesifikasi membutuhkan
peneliti untuk menentukan interaksi antarwaktu antara oportunisme (termasuk insentif
reputasi manajerial) dan efek efisiensi (lihat Christie 1987).
Variabel Omitted. Ada tiga masalah variabel omitted yang berbeda, dalam literatur
saat ini: menghilangkan kontrak berbasis standar akuntansi, dan menghilangkan variabel
yang mewakili pada saat pengujian diterima. Pertama, variabel biaya kontrak untuk standar
kontrak, seperti rencana bonus kadang-kadang dihilangkan karena variabel tersebut mahal
untuk mengumpulkan nya. Misalnya, Daley dan Vigeland (1983) menghilangkan variabel
yang mewakili rencana kompensasi manajemen berbasis akuntansi dari regresi mereka.
Karena leverage, kontrak kompensasi, dan kebijakan akuntansi merupakan bagian dari
teknologi kontrak yang efisien pada perusahaan, variabel-variabel ini juga bervariasi dengan
ukuran perusahaan. Hal ini menghasilkan koefisien bias estimasi variabel right-hand-side
dan menghambat interpretasi mereka.
Masalah kedua variabel Omitted adalah bahwa untuk tingkat yang besar, literatur
sampai saat ini hanya berfokus pada kontrak utang dan kompensasi. Kontrak lain
18
mempengaruhi pilihan manajemen terhadap metode akuntansi, tapi ini dihilangkan di
sebagian pengujian yang besar. Misalnya. adanya rencana bonus kemungkinan berkorelasi
dengan perangkat organisasi lainnya seperti program opsi saham. Struktur organisasi lain
mungkin dapat mengendalikani pilihan akuntansi daripada rencana bonus (Ball dan Foster
1982, 185). Dan, itu tidak benar untuk menganggap semua efek jelas dari indikator rencana
bonus hasil variabel dengan rencana bonus. Masalah pengendalian Perusahaan juga sering
diabaikan sebagai variabel penjelas dalam upaya menjelaskan pilihan akuntansi. DeAngelo
(1988a) menemukan bahwa akrual bersih lebih positif (yaitu. Laba yang dilaporkan lebih
tinggi) selama proxy. Zimmerman (1979) dan Ball (1989) berpendapat bahwa angka
akuntansi adalah bagian dari proses pengendalian internal dan, dengan demikian,
mempengaruhi pilihan manajer dalam metode akuntansi (misalnya. Alokasi biaya).
Mengabaikan ini, kontrak informal lainnya lebih jarang diteliti yang dapat menghasilkan
koefisien bias.
Ketiga, seperti yang dibahas tentang masalah spesifikasi di atas, variabel left-
hand-side dalam studi ini yaitu pilihan manajer dalam metode akuntansi. kebanyakan studi
ini tidak mengendalikan perbedaan di pengujian yang diterima oleh perusahaan. Kontrol
tersebut membutuhkan teori tentang bagaimana pengujian dalam metode akuntansi yang
berlaku dan teori semacam itu tidak ada. Kegagalan untuk mengendalikan perbedaan dalam
pengujian yang diterima menginduksi berkorelasi masalah variabel lain dalam pengujian.
1. Jika sistem akuntansi adalah bagian dari pengujian efisien pada perusahaan. implisit
dan kontrak eksplisit, pilihan akuntansi adalah endogen. Persetujuan, investasi, dan
produksi keputusan ditentukan bersama-sama. Jenis kontrak yang digunakan
(termasuk metode akuntansi) tergantung pada perusahaan pengujian kesempatan
investasi. Oleh karena itu, peluang investasi perusahaan ditetapkan (misalnya, apakah
itu termasuk opsi pertumbuhan atau tidak) berkorelasi dengan kebijakan keuangan,
dividen, kompensasi, dan akuntansi perusahaan. Smith dan Watts (1986) menemukan
korelasi cross-sectional yang signifikan antara perusahaan dengan pengujian
kesempatan investasi, kebijakan keuangan, kebijakan dividen, dan kebijakan
kompensasi. Korelasi didokumentasikan antara utang/ekuitas dan pilihan akuntansi
19
serta rencana bonus dan pilihan akuntansi dapat disebabkan korelasi antara kebijakan
keuangan dan kompensasi serta pengujian optimal dalam prosedur akuntansi untuk
kontrak. Kebanyakan peneliti, bagaimanapun, menafsirkan asosiasi ini sebagai akibat
dari tindakan oportunistik oleh manajer dan belum mempertimbangkan hipotesis
berbasis efisiensi.
2. Pilihan akuntansi merupakan salah satu bagian dalam proses politik. Biaya potensial
dari standar akuntansi yang diusulkan mempengaruhi standar sebelum dirilis. Korelasi
antara kebijakan keuangan dan kompensasi dan kebijakan akuntansi kemungkinan
dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi pajak perusahaan. Sementara pilihan beberapa
metode akuntansi keuangan tidak mempengaruhi pajak, mengurangi biaya
pembukuan dengan mencatat dalam satu buku dan kemungkinan bahwa pemeriksaan
pajak atau pajak masa depan mungkin dikenakan menggunakan pendapatan yang
dilaporkan menginduksi hubungan antara akuntansi keuangan dan metode akuntansi
pajak.
Tujuan utama dalam makalah ini adalah untuk memberikan perspektif tentang review
penelitian akuntansi tahun 1978 dan 1979. Penelitian l978 telah terbukti lebih penting dari
penelitian "Alasan". Berdasarkan kutipan, penelitian 1978 telah menerima lebih dari tiga kali
lebih banyak kutipan pada penelitian 1979 (Brown dan Gardner 1985, 97). Penelitian l978
adalah katalis untuk penelitian pilihan metode akuntansi. Kecuali untuk menghasilkan
perdebatan metodologi, Penelitian 1979 tetap di luar arus utama penelitian akuntansi
mungkin karena jenis yang lebih subjektif dari bukti yang diperlukan untuk menguji teori
pengaruh penelitian kebijakan akuntansi.
Perdebatan metodologi telah kurang berguna daripada penemuan dan penjelasan dari
keteraturan empiris. Literatur akuntansi positif telah menemukan beberapa keteraturan
empiris dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan bagi mereka. Kritik untuk
makalah tahun 1978 dan 1979 mengangkat isu-isu yang melibatkan metode penelitian dan
filsafat ilmu. Metodologi dan penggunaan literatur selanjutnya adalah metodologi ekonomi,
keuangan, dan ilmu pengetahuan umum. Metodologi ini telah berhasil di bidang akuntansi
dan kita merasa ada kebutuhan untuk meminta maaf untuk itu. Di bawah metodologi ini, teori
tidak dibuang hanya karena beberapa pengamatan tidak konsisten. Teori terbaik ditentukan
20
dalam sebuah kompetisi untuk memenuhi permintaan dari mahasiswa dan praktisi untuk teori
yang menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi. Hal ini tidak mungkin akan pernah ada
teori akuntansi atau ilmu sosial dengan prediksi yang sempurna. Terakhir, akuntansi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dan satu tidak dapat menghasilkan teori yang
memprediksi dan menjelaskan fenomena akuntansi dengan mengabaikan insentif dari
individu-individu yang dijumlahkan. Pada bagian akhir ini merangkum kontribusi yang
diberikan oleh literatur ini, menjanjikan arah penelitian, dan beberapa kesimpulan.
Menemukan pola yang sistematis dalam pilihan akuntansi yang diuraikan dalam
bagian sebelumnya dan memberikan penjelasan khusus untuk pola yang berkontribusi besar
pada literatur itu. Namun, literatur telah membuat kontribusi lain: ia menyediakan kerangka
kerja intuitif masuk akal untuk memahami akuntansi. Kerangka masuk akal adalah ilmu
mendidik yang berguna untuk mengajar akuntansi. Literatur juga mendorong peneliti untuk
mengatasi masalah akuntansi dan menekankan peran sentral biaya kontrak dalam teori
akuntansi.
Kontribusi lain dari literatur adalah untuk menyoroti pentingnya biaya kontrak
(termasuk informasi, lembaga, kebangkrutan, dan biaya lobi). Biaya kontrak telah lama
penting di bidang ekonomi dan tanggal untuk Coase (1937). Penelitian akuntansi positif baru-
21
baru ini telah mengakui pentingnya dari biaya kontrak untuk menjelaskan akuntansi. Dalam
tahun l960-an dan 1970-an para ekonom keuangan yang berasal model penetapan harga
(model penentuan harga aset modal, models harga opsi, model arbitrase harga). Model ini
dikembangkan dengan asumsi informasi tanpa biaya dan model tersebut menjelaskan
mengapa sekuritas berbeda dijual dengan harga relatif berbeda. Model seperti ini tidak dapat
menjelaskan perbedaan institusional, seperti reksa dana terbuka dan tertutup. Untuk
menjelaskan perbedaan kelembagaan membutuhkan asumsi informasi mahal dan kontrak.
Demikian juga, akuntansi tidak akan ada tanpa biaya kontrak sehingga sulit untuk
menghasilkan teori yang memprediksi dan menjelaskan akuntansi tanpa membuat asumsi
tentang ukuran relatif biaya-biaya tersebut. Peran sentral dari biaya kontrak yang disorot oleh
penelitian akuntansi positif membuat sulit untuk mengabaikan biaya ini dalam teori
akuntansi. Mengarahkan perhatian peneliti untuk isu-isu yang sesuai.
Mengembangkan dan menguji hipotesis alternatif bagi keteraturan empiris yang ada
juga akan meningkatkan hubungan antara teori dan tes. Hipotesis dapat dikembangkan untuk
memprediksi keteraturan empiris baru. Berdasarakan pendekatan kontrak, kontrak utang dan
kompensasi hanya beberapa kontrak yang mempengaruhi arus kas perusahaan. Akhirnya,
proses politik dapat mempengaruhi arus kas perusahaan selain melalui hipotesis biaya politik
yang sederhana. Spesifikasi yang lebih rinci dari proses peraturan pemerintah yang
22
mengandalkan angka akuntansi dapat digunakan untuk mengembangkan hipotesis baru dan
hubungan erat antara teori dan tes dengan menyarankan variabel proksi yang lebih tepat
selain ukuran perusahaan (Sutton 1988; Wong 1988; Jones 1988).
Kedua, ketika pilihan akuntansi dilemparkan sebagai bagian dari teknologi kontrak
yang efisien, variabel sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan
akuntansi endogen. Misalnya, perubahan dalam prosedur akuntansi terjadi bersamaan dengan
perubahan dalam kesempatan investasi perusahaan, kontrak keuangan dan kompensasi,
struktur organisasi, dan bahkan dalam lingkungan politik. Manajer memilih paket kebijakan
akuntansi, kebijakan keuangan, dan struktur organisasi (termasuk evaluasi kinerja dan sistem
penghargaan). Model teoritis dan empiris harus dikembangkan untuk menyelesaikan masalah
endogenitas antara variabel dan, dengan demikian, meningkatkan kekuatan tes. Sementara ini
bukanlah tugas yang mudah, rasanya penting untuk kemajuan signifikan baik dalam teori
perusahaan dan akuntansi.
Angka akuntansi yang digunakan dalam cara yang berbeda di seluruh industri.
Perbedaan dalam kesempatan industri cenderung mempengaruhi metode akuntansi yang
diterima. Dua jenis penelitian cenderung berguna dan meningkatkan daya
pengujian. Pertama, studi yang menyelidiki perbedaan kesempatan investasi (misalnya,
peluang relatif pertumbuhan jumlah aset di tempat, Myers I977), kebijakan akuntansi,
struktur organisasi dan kebijakan keuangan di industri cenderung menghasilkan informasi
yang berguna untuk pemodelan yang disarankan. Kedua, studi intra industri akan pilihan
akuntansi pengetahuan yang besar atas industri secara spesifik oleh peneliti, memiliki potensi
untuk menghasilkan wawasan yang berguna tentang besarnya biaya kontrak.
Ketiga, kesalahan pengukuran akrual bersih dapat dikurangi untuk meningkatkan daya
tes. Hal ini memerlukan model akrual bersih yang belum dikenakan kebijaksanaan manajerial
akuntansi (Kaplan l985; McNichols dan Wilson I988; DeAngelo l988b; Moyer 1988). Juga,
menggantikan variabel indikator sederhana yang digunakan untuk mewakili rencana bonus
atau perjanjian utang berbasis akuntansi dengan variabel kontinu yang lebih baik untuk
mengukur besaran relatif dari berbagai biaya kontrak mungkin akan meningkatkan daya
prediksi teori tersebut.
Kesimpulan
Penelitian ini tidak ada analisis data statistik dan tidak jelas dalam memaparkan metode
penelitian yang digunakan, hal ini dapat disebabkan karena penelitian ini merupakan review
penelitian akuntansi Watts dan Zimmerman tahun 1978 dan 1979. Jenis penelitian ini adalah
jenis penelitian eksperimen atau jenis penelitian tindakan (action research). Jenis penelitian
eksperimen adalah penelitian untuk mencari suatu hubungan atau pengaruh suatu hal tertentu
terhadap hal lainnya dalam kondisi alamiah yang sifatnya untuk memperbaiki hubungan yang
terjadi. Hal ini dapat dilihat dari hipotesis alternatif yang disarankan dalam penelitian dengan
menggunakan beberapa skenario.
24
Daftar Pustaka
Watts & Zimmerman. (1990). Positive accounting theory: A ten year perspective. The
Accounting Review, 65 (1): 131-156
25