PENDAHULUAN
Fungi ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, tetapi sebagian besar
merupakan multiseluler. Badan buahnya tersusun oleh benang-benang halus yang
disebut hifa. Kumpulan hifa akan membentuk suatu badan buah fungi dengan
bentuk dan ukuran yang beragam. Fungi memiliki struktur tubuh, cara
mendapatkan nutrisi dan reproduksi yang berbeda dengan organisme lainnya.
Organisme ini umumnya mengandung zat kitin dan tidak memiliki warna,
memiliki pileus dan tangkai, beberapa jenis memiliki annulus ataupun volva, atau
memiliki keduanya. Fungi memiliki bentuk badan buah yang sangat beragam,
beberapa berbentuk cup atau kantung, bulat, berbentuk payung, seperti koral, jelly
ataupun menyerupai daun telinga (Chang, 2004)
Berdasarkan ukuran tubuhnya, fungi dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar yaitu fungi makroskopis dan fungi mikroskopis. Fungi
makroskopis memiliki badan buah yang dapat dilihat dengan mata tanpa bantuan
mikroskop, tubuh buah dapat dipetik dengan tangan, dan sebagian jenis aman
untuk dikonsumsi. Fungi ini terdiri dari sebagian besar kelompok Basidiomycetes
dan beberapa Ascomycetes, sedangkan fungi mikroskopis umumnya berasal dari
kelompok Ascomycetes (Gunawan, 2005). Fungi membutuhkan lingkungan yang
lembab untuk dapat tumbuh secara alami di alam
1.2 Tujuan
1. Mengetahui jamur Nectria Cinabarina.
2. Mengetahui struktur Nectria Cinabarina.
BAB II
PEMBAHASAN
Scientific classification
Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Class: Sordariomycetes
Subclass: Hypocreomycetidae
Order: Hypocreales
Family: Nectriaceae
Genus: Nectria
Species: N. cinnabarina
Binomial name
Nectria cinnabarina
Struktur tuuh yang terdapat dalam nectria cinavarina yaitu yang membentuk
filamen atau benang. N. cinnabarina, juga dikenal sebagai bintik karang, adalah
patogen lemah pohon berdaun lebar. Sementara beech adalah inang utama, parasit
ini juga dapat mempengaruhi Sycamore, Horse Chestnut, dan Hornbeam. Patogen
ini biasanya menyerang pohon-pohon yang sudah melemah karena faktor-faktor
yang membuat stres, seperti kekeringan atau serangan jamur. Kerusakan fisik juga
dapat membuat pohon rentan terhadap patogen. Patogen membentuk gumpalan
jamur merah muda (menunjukkan tahap seksualnya) di bagian luar kayu mati yang
mengubah warna coklat kemerahan dan menjadi sangat keras. Gumpalan biasanya
1 sampai 4 mm. Gejala lain termasuk ranting kecil dan cabang sekarat dan
nekrosis cabang. Kulit yang terinfeksi menjadi lemah dan cenderung lepas dalam
cuaca berangin. Patogen tumbuh subur di kayu mati dan spora di udara
menginfeksi pohon dan semak hidup melalui luka. Karena disebabkan oleh jamur
yang lemah, isolasi patogen dari jaringan yang sakit dan analisis untuk sifat-sifat
jamur, seperti sporulasi yang diinduksi atau secara mikroskopis melihat dinding
silang dalam hifa, dapat membantu dalam diagnosis. Selain itu, banyak studi jamur
di media melibatkan pembentukan zonasi hifa konsentris atau cincin sporulasi
ketika koloni berkembang. Zonasi ini biasanya dikaitkan dengan perubahan
lingkungan. Irama sporulasi N. cinnabarina disampaikan oleh cincin konsentris
atau spiral dan tergantung pada suhu
2.5 Pengelolahan
Hanya ada beberapa cara untuk mengelola penyakit yang disebabkan oleh N.
cinnabarina. Salah satu cara untuk mengendalikan penyebaran jamur ini adalah
memangkas ranting pohon yang memiliki kanker. N. cinnabarina adalah
saprophyte dan terutama berada di dalam dan di jaringan mati, tetapi ketika jamur
berkembang, ia menyerang jaringan hidup dan menyebabkan penyakit lebih lanjut.
Memangkas area sehingga tidak ada jaringan mati yang tersisa adalah penting
karena ini menghilangkan area di mana jamur menyebar dari jaringan mati ke
jaringan hidup.
Ukuran kontrol penting lainnya adalah memastikan semua alat pemangkasan
disanitasi. Ini akan mencegah penyebaran jamur dari cabang yang terinfeksi ke
cabang yang sehat. Pemangkasan harus dilakukan selama periode kering untuk
mencegah kemungkinan membuat luka di pohon saat jamur bersporulasi. N.
cinnabarina adalah parasit lemah oportunistik yang terutama akan mempengaruhi
pohon yang stres. Memilih spesies pohon yang tumbuh baik dalam kondisi
lingkungan di daerah itu adalah cara yang baik untuk mencegah mereka dari stres.
2.6 Patogenesis
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur
lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan
perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi
hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam
sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai
pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat
kimia.
https://en.wikipedia.org/wiki/Nectria_cinnabarina