09-Pedoman Penilaian Kelas Oleh Pendidik (2015 - Puspendik) PDF
09-Pedoman Penilaian Kelas Oleh Pendidik (2015 - Puspendik) PDF
i
ini juga dilengkapi dengan buku pedoman teknis untuk beberapa
mata pelajaran pada jenjang SD, SMP, dan SMA yang lebih rinci
lagi tentang teknis perancangan, pengembangan dan pengolahan
hasil penilaian untuk setiap mata pelajaran. Buku pedoman
penilaian hasil belajar ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan oleh para pendidik di lapangan dalam merancang,
mengembangkan, dan melaporkan hasil penilaian yang harus
dilakukan oleh pendidik di kelas.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan Penyusunan Pedoman Penilaian ................................5
C. Ruang Lingkup Pedoman Penilaian ..........................................5
D. Manfaat Pedoman Penilaian.........................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I Pedoman
Penilaian
PENDAHULUAN Kelas oleh Pendidik
A. Latar Belakang
A. Perkembangan Kurikulum
RENCANA
MENGAJAR
PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
Sikap Sikap
Spiritual Sosial
2. Pembentukan Sikap
Menurut Klausmeier (1985), ada tiga model belajar dalam
rangka pembentukan sikap yang sesuai dengan kepentingan
penerapan dalam dunia pendidikan yaitu:
Contoh Instrumen
Penilain sikap peserta didik dapat dilakukan pendidik
dengan menggunakan lembar observasi (pengamatan), baik
observasi tertutup maupun terbuka. Namun untuk melengkapi
hasil penilaian sikap tersebut, pendidik juga dapat
menggunakan penilaian diri danpenilaian antarteman sebagai
penunjang.Untuk memperkaya pengetahuan pendidik tentang
instrumen penilaian sikap lainnya, berilut juga akan diuraikan
tentang skala Likert dan Skala Diferensiasi Semantik.
Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yang
dapat digunakan pendidik dalam menilai sikap peserta didik.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat
digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat
laporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang
berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan
pengamatan yang dilakukan pendidik hanya dilakukan pada
perilaku peserta didik yang “tidak biasa”. Berdasarkan catatan
tersbut pendidik dapat membuat deskripsi penilaian sikap
peserta didik yang bersangkutan. Sedangkan bagi peserta didik
yang secara umum memperlihatkan sikap yang termasuk
kategori berperilaku “baik sekali, baik, cukup,ataupun kurang”
pendidik dapat membuat deskripsi untuk masing-masing
kategori tersebut dan berikut saran pembinaan (bimbingan)
yang akan dilakukan.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap
peserta didik di kelas maupun di luar kelasdapat berupa lembar
observasi terbuka maupun tertutup.
Observasi terbuka, yaitu pendidik mengamati perilaku secara
langsung peserta didik yang diobservasinya. Pendidik dapat
mencatat butir-butir inti dari perilaku peserta didik yang
diamati secara terbuka. Hasil catatan tersebut kemudian
3 Mengerjakan tugas Ya
yang diberikan guru
Kadang
tepat waktu
Tidak
Membela teman yang Ya
di bully di sekolah
4 Kadang
Tidak
6 Memberi salam Ya
ketika bertemu guru
Kadang
Tidak
7 Mengajukan ide-ide Ya
kreatif untuk
Kadang
memecahkan
persoalan sosial di Tidak
sekitar lingkungan
sekolah
Keterangan:
Dari pernyataan pada aspek yang dinilai bersifat positif/negatif
dapat dilihat kecenderungan perilaku peserta didik yang diamati
penilaiannya (ya=3, kadang=2, dan tidak=1)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Diana v v v v
2 Yulia v v v v
3 David v v v v
4 Alif v v v v
5 Evita v v v v
6 Dst
Keterangan:
4 = sangat baik (SB); 3 = baik (B); 2 = cukup (C); 1 = kurang (K)
Pengamatan dilakukan pada peserta didik yang menunjukkan
perilaku sangat baik dan kurang/perlu pembinaan. Tidak perlu
semua anak di catat hasil pengamatannya.
Anekdotal
Anekdotal adalah catatan yang dibuat pendidik selama
melakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktu
kegiatan pembelajaran tertentu. Anekdotal biasanya digunakan
untuk mencatat perilaku peserta didik yang tidak biasa.
Deskripsi
Ketika pelajaran Sosiologi sedang berlangsung, keadaan
kelas ramai karena semua peserta didik sedang
berdiskusi tentang interaksi sosial Hanya ada seorang
peserta didik bernama Raka yang terlihat melamun dan
tidak ikut diskusi dengan temannya.Dia terlihat tidak
mempedulikan teman-temannya yang sedang berdiskusi.
Padahal dalam mata pelajaran lainnya, Raka adalah
peserta didik yang paling aktif kalau ada kegiatan diskusi
kelompok ataupun diskusi kelas.
Interpretasi Guru
Rekomendasi
Penilaian Diridata
1. Lihat dan Penilaian Antarteman
perkembangan prestasi belajar Sosiologi Raka
2. Lihat catatan perkembangan perilaku Raka terutama kegiatan
mengikuti
1. Penilaian Diripembelajaran pelajaran lainnya
3. Berbicara secara pribadi dengan Raka serta orang tuanya
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan
Jakarta, ………….2015
kekurangan dirinya dalam penguasaan kompetensi yang telah
dipelajarinya. Penilaian diri dilakukan untuk kepentingan
pengelolaan kegiatan pembelajaran di tingkat kelas.
Proses penilaian diri harus berfokus pada proses dan hasil
(Pengamat)
belajar dapat dilihat pada bagan berikut ini .
TARGET PENCAPAIAN
Dalam hal apa saya membutuhkan perbaikan?
Apa langkah berikut saya?
Bagaimana membantu diri saya?
Bagaimana anda membantu saya?
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
2. Penilaian Antarteman.
Penilaian antarteman merupakan bentuk penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap sikap
dan perilaku keseharian antarteman. Penilaian antarpeserta
didik digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta didik
dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada dan
berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yang
dilakukan oleh guru.Hasil penilaian antarteman digunakan
sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi
lebih lanjut.Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik. Penilaian antarteman paling baik dilakukan
pada saat peserta didik melakukan kegiatan berkelompok.
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Skala sikap
Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh para
pakar untuk mengukur sikap. Dalam panduan ini akan diuraikan
dua model saja, yakni Skala Diferensiasi Semantik (Semantic
Differential Techniques) dan Skala Likert (Likert Scales). Dua
model ini dipilih karena mudah dan bermanfaat untuk
diimplementasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran di
kelas. Teknik pengembangan dan penggunaan kedua model
tersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam bab berikut.
Langkah-langkah pengembangan
Langkah-langkah pengembangan skala dengan teknik ini
sebagai berikut.
Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya,
misalnya "Mata Pelajaran Biologi".
Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang
relevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya: menarik;
penting; menyenangkan; mudah dipelajari; dan sebagainya.
Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
Menentukan rentang skala pasangan bipolar dan
penskorannya.
2. Skala Likert
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan atau persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala. Skala ini
Pilihan Sikap
No. Pernyataan
SS S N TS STS
1. Usaha penghijauan
pekarangan sekolah
menyenangkan.
2. Penghijauan
pekarangan sekolah
merupakan usaha
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
Keterangan diagram:
Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasai
peserta didik setelah mempelajari materi
pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini
diambil dari kurikulum
Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai peserta
didik berdasar-kan kompetensi dasar yang
akan diukur. Penentuan materi (bahan
ajar) yang akan diambil disesuaikan
dengan indikator yang akan disusun.
Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur
sebagai petunjuk untuk membuat soal.
Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
Konstruksi
1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Rumusan
pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang berkaitan dengan materi yang ditanyakan. Artinya,
apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya
tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan tersebut
dihilangkan saja.
2) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
3) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
4) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
5) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua
pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban
di atas benar".
6) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan
pilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu
harus disusun secara kronologis.
7) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi.
8) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
Bahasa
1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia.
2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal
akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut
pada pokok soal.
Petunjuk :
Contoh Soal 1:
Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus
menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai
dengan tuntutan indikator.
2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup) harus jelas.
3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.
4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas.
Bahasa
1) Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-
kata) yang sederhana dan komunikatif, sehingga mudah
dipahami oleh peserta didik.
2) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
4) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dan tidak berlaku setempat
Diketahui:
Ukuran tanah yang tersedia 200 m 80 m 1
Luas daerah limbah menurut peraturan pemerintah
minimal 10.000 m2.
Kebijakan pimpinan PT “A” menetapkan luas daerah
limbah 10.800m2.
Penyelesaian
Interpretasimasalahdalam gambar sebagai berikut.
1
80 m
x LIMBAH
x Zona Pengamanan
200m
L1 = p1l1.............................................................................. 1
= (p – 2 x)( l – 2 x) 1
= pl – (2p + 2l) x + 4 x 2 .......................................
10.800 = 16.000 – 560 x + 4 x 2................................. 1
Kesimpulan:
Peraturan pemerintah dan kebijakan pimpinan PT
Indo Rayon untuk membangun daerah limbah di atas 1
tanah yang tersedia dapat diwujudkan dengan
ukuran daerah limbah 180m 60m dan ukuran lebar
zona pengaman disekeliling daerah limbah adalah 10
m.
Skor Maksimum 15
Skor Perolehan
Nilai= 100
15
Pedoman penilaian
Pedoman Penilaian
Skor Maksimum 14
Karakteristik Dasar
Menurut Maertel (1992), performance assessment
mempunyai dua karakteristik dasar yaitupeserta didik diminta
untuk (1) mendemontrasikan kemampuannya dalam
mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas
PenilaianKinerja
1. Checklist
Penilaian/penskoran menggunakan checklists merupakan
cara yang paling sederhana. Melalui cara penskoran ini semua
aspek kinerja/perbuatan tertentu dari peserta didik atau produk
yang dihasilkan peserta didik dapat diamati oleh penilai atau
penskor. Peserta didik akan mendapat skor (centang) jika ia
mengerjakan tahapan tertentu dari tugas yang diberikan dan
sebaliknya. Jadi metoda checklist hanya memberikan dua
kategori penilaian (dichotomous scoring).
Nama:
Petunjuk:
Berilah tanda centang (V) di depan huruf yang
menunjukkan kemampuan peserta didik bila kemampuan
itu teramati.
I. Persiapan pengamatan jamur
_________ A. Bahan dan alat yang diperlukan lengkap.
_________ B. Jamur yang dipilih tepat.
_________ C. Semua alat dan bahan tersusun rapi untuk
mempermudah kerja.
_________ D. Catatan mengenai habitat jamur lengkap.
_________ E. Langkah-langkah pengamatan telah dibuat
dengan tepat
II. Pelaksanaan pengamatan jamur
_________ A. Ciri-ciri yang diamati jelas
_________ B. Ciri-ciri yang diamati lengkap
_________ C. Prosedur pengamatan tepat
_________ D. Penggunaan alat tepat
_________ E. Catatan hasil pengamatan dibuat langsung
III. Hasil
_________ A. Hasil pengamatan lengkap
_________ B. Laporan hasil pengamatan jelas dan lengkap
Pelaksanaan oleh
Aspek yang dinilai peserta didik (Skor)
1 2 3 4
Skor Maksimum 48
Jumlah skor
Nilai akhir = 100
Total Maksimum
Penilaian Produk
Pengelolaan Produk
Dalam menilai produk, pendidik harus mengelola karya
peserta didik yang jumlahnya tidak sedikit dan mencatat hasil
penilaiannya. Biasanya pendidik sudah merencpeserta didikan
jenis produk yang harus dikumpulkan oleh peserta didik selama
satu tahun ajaran. Jenis produknya tergantung pada spesifikasi
tugas yang diberikan kepada peserta didik. Spesifikasi tugas ini
yang dijadikan sebagai dasar penilaian hasil karya peserta didik.
Spesifikasi tugas, yang tercantum pada lembar kerja, dapat
bersifat umum (tidak rinci) atau bersifat rinci. Spesifikasi tugas
yang bersifat umum memberi keleluasaan bagi peserta didik
untuk berkreasi.
Tingkat kemampuan
No. Kriteria
1 2 3 4 5
1 Pemikiran dan ekspresi yang
kreatif
2 Ketekunan dalam riset
3 Keterampilan teknis
4 Pemahaman karakteristik dan
fungsi dari media yang dipilih
5 Pemahaman dasar-dasar desain
6 Evaluasi diri sendiri
(Sumber: ACER)
Catatan: Skala bergerak dari 1 – 5, skala nilai yang terendah (1)
menunjukkan kualitas keterampilan yang rendah, sedang
skala nilai yang tinggi (5) menunjukkan kualitas keterampilan
yang tinggi.
Pelaporan
Penilaian produk dapat digunakan untuk melaporkan
prestasi belajar peserta didik. Estimasi tentang prestasi peserta
didik akan sahih, handal dan objektif bila bukti yang dijadikan
sebagai dasar dalam penilaian berkualitas baik. Kesahihan
estimasi itu tergantung pada relevansi antara keterampilan yang
diamati pendidik dengan kompetensi yang dilaporkan.
Kehandalan estimasi tergantung pada jumlah informasi atau
karya peserta didik yang dapat dinilai. Semakin banyak bukti
yang dapat dinilai, semakin handal estimasi tersebut. Objektivitas
estimasi tergantung pada sejauhmana hasil penilaian
dipengaruhi oleh jenis karya yang dipilih peserta didik dan
penilai.
Penilaian Proyek
1) Perencanaan Penilaian
Proyek yang digunakan untuk memonitor kemajuan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran harus sesuai dengan target
kurikulum. Adapun bukti pencapaian diantaranya dapat dilihat
D. PENILAIAN PORTOFOLIO
Tujuan Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus
dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio.
Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk
mencapai beberapa tujuan, antara lain:
Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan
sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah, antara lain:
Fungsi Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan
hasil pekerjaan peserta didik, tetapi juga merupakan sumber
informasi untuk pendidik dan peserta didik.Portofolio berfungsi
untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik.
Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan
yang telah dilakukan peserta didik, sehingga pendidik dan
peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat
untuk melihat (a) perkembangan tanggung jawab peserta didik
dalam belajar, (b) perluasan dimensi belajar (c) pembaharuan
kembali proses belajar-mengajar, dan (d) penekanan pada
pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar.
Bentuk Portofolio
mengendalikan pekerjaannya;
merasa bangga atas pekerjaannya;
merefleksikan strategi;
merancang tujuan; dan
memantau perkembangan.
Bagi pendidik:
kesempatan untuk memikirkan kembali arti
suatu hasil pekerjaan;
meningkatkan motivasi mengajar; dan
memperbaiki proses pembelajaran.
Komentar pendidik
Bisa saja kamu tidak mengambil tulisan dan gambar
yang telah kamu hasilkan, jika kamu merasa ragu
untuk memasukkannya.Tetapi ada baiknya saya
simpan dalam portofolio.Banyak sekali gagasan yang
baik dalam gambar dan tulisanmu itu.Kamu bisa saja
memasukkan gagasanmu itu ke dalam bab-bab
tertentu. Saya melihat gambar yang kamu buat sangat
bagus. Jadi sayang jika dibuang. Akan lebih bagus kalau
kamu buat tulisan lain dari gambar yang bagus itu?
Tetapi, mengapa kamu menggambar keempat gambar
itu?
2) Portofolio Dokumentasi
3) Portofolio Penampilan
1) Penentuan Tujuan
2) Isi Portofolio
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penentuan isi penilaian
portofolio sebagai berikut :
5) Kriteria Penilaian
Ketika tujuan penggunaan portofolio sudah ditentukan, dan
isi penilaian portofolio juga sudah ditentukan, maka hal
berikutnya adalah menentukan kriteria penilaian yang
digunakan untuk mengukur tujuan tersebut? Strategi apa yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Hal-hal
apa yang akan dipilih untuk dimasukkan kedalam portofolio dan
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan? Kriteria penilaian,
sangat bergantung kepada karakteristik kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Kriteria penilaian yang akan digunakan dalam
portofolio harus mencerminkan isi yang akan dimasukkan
kedalam portofolio telah benar-benar mengandung bukti
kejadian yang diharapkan dalam indikator pencapaian hasil
belajar.
6) Format Penilaian
Tahapan berikutnya setelah penentuan kriteria penilaian adalah
menentukan format penilaian. Format penilaian yang disajikan
dalam bab ini dapat digunakan untuk menilai pencapaian
kemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar
Nama : Anwar
Menceritakan
Tanggal : 26 Maret 2005
pengalaman pribadi
PENILAIAN
Indikator
Kurang Baik
Kurang Sedang Baik
sekali Sekali
Menceritakan
pengalaman pribadi,
misal: pengalaman
berenang di sungai
dengan teman, belajar
naik sepeda, dll.
Menjawab pertanyaan
tentang isi cerita
teman dengan jelas
Komentar Pendidik:
Dicapai melalui:
Pertolongan Anwar sangat baik sekali dapat
pendidik menceritakan pengalaman yang betul-
Seluruh kelas betul dialami sendiri di depan kelas.
Kelompok kecil
Sendiri
Komentar Orang tua:
Indikator PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menentukan bahwa
kumpulan benda lebih
banyak, lebih sedikit,
atau sama dengan
kumpulan lain
Menentukan suatu bilangan
lebih besar, lebih kecil,
atau sama besar
dengan bilangan lain
Dicapai melalui: Komentar Pendidik:
Pertolongan Hafidz berkemampuan cukup
pendidik dalam membandingkan bilangan.
Seluruh kelas
Kelompok kecil
Sendiri
Bahan Penilaian
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian portofolio
di sekolah antara lain sebagai berikut:
penghargaan tertulis
penghargaan lisan
hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh
peserta didik
daftar ringkasan hasil pekerjaan
catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
contoh hasil pekerjaan
catatan/laporan dari pihak yang relevan
daftar kehadiran
hasil ujian/tes
presentase tugas yang telah selesai dikerjakan
catatan tentang peringatan yang diberikan pendidik mpeserta
didikala peserta didik melakukan kesalahan
Baik (B)
Disiplin
Tanggung
jawab
Kesantunan
Nama
Butir
No Waktu Peserta Catatan Perilaku
Sikap
didik
1. 21/07/14 Ahmad Tidak mengikuti
sholat Jumat yang Ketaqwaan
diselenggarakan di
sekolah.
Ramdani Mengganggu Ketaqwaan
teman yang sedang
berdoa sebelum
makan siang di
kantin.
2. 22/09/14 Burhan Mengajak Ketaqwaan
4 temannya untuk
berdoa sebelum
pertandingan
sepakbola di
lapangan olahraga
sekolah.
Andi Mengingatkan
temannya untuk Toleransi
melaksanakan beragama
sholat Dzuhur di
sekolah.
3. 18/11/14 Dona Ikut membantu
temannya untuk Toleransi
mempersiapkan beragama
perayaan
2 Budi 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,55
3 Dst
NA
Nama NUH NUTS NUAS NA Pembulatan
Ani 73,89 90 80 79,45 79
...
Nama:
2 BAHASA
INDONESIA
3 MTK
5 IPA
6 SBDP
7. Penjaskes
Skor
Porto-
KD Praktik Produk Proyek Akhir
folio
KD*
4.1 92 92
4.2 66 75 75
4.3 87 87
4.4 75 87 78,50
4.5 80 80
4.6 85 85
Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik dan
tugas yang sama. Oleh karena itu skor akhir adalah
skoroptimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali
tetapi dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor
Teknik Bobot
Tes Praktik 2
Projek 1
Penilaian Portofolio 1
Jumlah Bobot 4
(2 x Praktik) + (1 x Projek)
Nilai
+(1 x Penilaian Portofolio)
Akhir =
4
Nama: ………
2 BAHASA
INDO-
NESIA
3 MTK
4 IPA
5 IPS
6 SBDP
Dst
Catatan: indikator keterampilan dijabarkan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai dengan bentuk
penugasannya, misal: Peserta didik dapat menyajikan teks
laporan investigasi , Peserta didik dapat menyampaikan teks
pidato
Sikap spiritual:
Sikap sosial:
Hasil Penilaian ke
No Nama KD Rata2
1 2 3 4 ...
1 Ani 3.1 75 68 70 71
3.2 60 66 70 65
3.3 86 80 90 80 84
3.4 80 95 88
3.5 88 80 84
Nilai RAPOR 78
Keterangan:
1. Penetapan batas ketuntasan oleh satuan pendidikan =
70
2. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali,
maka nilai pengetahuan pada KD 3.1
75 68 70
71
3
3. Nilai akhir rapor:
71 65 84 89 83
78
5
4. Nilai predikat peserta didik diperoleh dengan
menentukan nilai tersebut kedalam rentang predikat
yang ditetapkan sekolah.
Skala Predikat
86 – 100 Sangat baik (A)
70 – 85 Baik (B)
56 – 69 Cukup (C)
≤ 55 Kurang (D)
Porto- Skor
KD Praktik Produk Proyek
folio Akhir
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 78,50
83,12
Rerata
5
Keterangan:
Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan
nilai optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan
rata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda.
Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan
skor akhir pada setiap KD.