Gigi anterior dengan sisa jaringan keras gigi sedikit, retensi dari jaringan gigi yang tersisa
tidak adekuat, dan tidak dapat digunakan restorasi lain, maka pasak dan inti menjadi pilihan.
Restorasi komposit menjadi kontraindikasi jika sisa jaringan kurang dari sepertiga koronal (Brenna
et al, 2009). Restorasi pasak terdapat pada /Gambar 3.4.
Jenis Restorasi setelah Perawatan Endodontik untuk Gigi Posterior
Gigi posterior menerima beban kunyah lebih besar dibandingkan dengan gigi anterior,
karena itu pertimbangan dalam pemilihan restorasi juga berbeda. Faktor yang paling utama dalam
menentukan restorasi adalah banyaknya jaringan gigi sehat yang tersisa. Gigi yang tidak berisiko
fraktur dan memiliki sisa jaringan cukup banyak, diindikasikan menggunakan restorasi sederhana.
Kavitas yang tidak meliputi proksimal dapat direstorasi dengan komposit high strength untuk gigi
posterior (Brenna et al, 2009), seperti pada Gambar 3.8.
Logam cor sepeti alloy emas, mahkota emas, makota metal porselen, dan restorasi all
porcelain, merupakan restorasi pilihan pada gigi posterior yang telah dirawat endodontik, seperti
pada Gambar 3.9 dan 3.10. Restorasi ini melindungi gigi dengan baik, walaupun membutuhkan
pembuangan jaringan dan biayanya cukup besar (Sedyaningsih, 2010 ; Aschhein & Dale, 2001).
Gigi posterior selalu membutuhkan perlindungan koronal karena beban kunyahnya yang
besar. Premolar lebih rentan terhadap fraktur dibandingkan dengan gigi molar dan harus direstorasi
minimal dengan onlay pada kedua bonjol (Walmsley,2007), seperti pada Gambar 3.11.
Gigi posterior secara umum tidak menggunakan mahkota pasak sebagai restorasi. Ukuran
kamar pulpa yang besar menyebabkan gigi posterior lebih baik direstorasi dengan onlay atau
mahkota penuh (Johnson, 2002). Mahkota pasak, seperti pada Gambar 3.12. menjadi pilihan jika
restorasi yang lain tidak memiliki retensi yang cukup untuk menggantikan struktur gigi yang
hilang, karena beberapa penelitian menyatakan bahwa restorasi mahkota pasak dapat
meningkatkan risiko fraktur (Johnson, 2002).
DAFTAR PUSTAKA
Ascheim, K., & Dale, B. (2001). Esthetic Dentistry: A Clinical Approach To Techniques and
Material. Missouri: Mosby.