Dana Yusshiammanti Fitria-Fkik PDF
Dana Yusshiammanti Fitria-Fkik PDF
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi
ii
iii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
v
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Kata kunci: penyakit ginjal kronik, penyakit penyerta, drug related problems
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is a health problem in the world with an increased
incidence, prevalence, high costs and poor outcomes. CKD patients have a
decreased risk of worsening of renal function due to concomitant disease and drug
related problems (DRPs). This study aims to determine the type of comorbidities
and DRPs in hospitalized patients with CKD in the naval hospital Dr.
Mintohardjo. The categories of DRPs which include improper drug selection,
improper dosage adjustment, indications without drugs, drugs without indication
and drug interactions. This study was also to determine influence of the number of
comorbidities on the number of DRPs and influence the amount of drug use on the
number of DRPs. This study is an observational study using cross sectional study
design, with retrospective data collection. The data used are the medical records.
The data obtained were examined descriptively based on the literature. This study
shows that comorbidities that are often experienced by patients is anemia (75,0%)
with the highest incidence of DRPs is a drug interaction (81,9%), followed by
improper dosage adjustment (overdosage 11,2%; underdosage 2,0%); indication
without drug (3,2%) and improper drug selection (1,7%). Number of
comorbidities did not influence significantly on the number of DRPs (P = 0,493).
The amount of drug use significantly affect on the number of DRPs (P = 0,000).
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Bapak Ari beserta seluruh pihak karyawan ruang administrasi medik dan
seluruh kepala perawat ruangan yang telah banyak membantu kelancaran
dalam pengambilan data.
7. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Muhammad Yusuf dan ibunda Yani
Maryani yang tidak pernah lelah untuk memberikan doa, dukungan moril
maupun materil, cinta, kasih sayang, semangat dan motivasi kepada
penulis dari kecil hingga saat ini.
8. Kakak tersayang M. Deni Mardiansyah D. dan Ka Mayang Gentra, serta
seluruh keluarga besar atas semangat, dukungan dan doa kepada penulis.
9. Novila Tari, Yulia Nurbaiti Raihana, Qurry Mawaddana, Fathiyah, Wafa,
Rika Chaerunisa, Firda Khanifah, Nurul Hikmah Tanjung, Meri
Rahmawati, Khoirunnisa Robbani, Henny Pradikaningrum, atas
kebersamaan, persaudaraan, persahabatan, doa, semangat, dukungan,
serta selalu menemani dan mendengarkan penulis.
10. Teman seperjuangan penelitian Siti Ulfah Bilqis, Khabbatun Ni’mah dan
Athirotin Halawiyah atas masukan, bantuan, kesabaran, dan semangat
selama masa penelitian hingga penyusunan skripsi.
11. Teman-teman Acl6 dan Farmasi 2011 khususnya Farmasi 2011 kelas AC
atas kebersamaan, serta berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
12. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian dan
penyelesaian skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS .......................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Etiologi ...............................................................................24
2.3.3 Klasifikasi...........................................................................25
2.3.3.1 Penyebab ................................................................25
2.3.3.2 Kategori Laju Filtrasi Glomerulus .........................26
2.3.3.3 Kategori Albuminuria ............................................27
2.3.4 Patofisiologi .......................................................................27
2.3.4.1 Protokol Pasien Penyakit Ginjal Kronik ................29
2.3.4.2 Pengobatan Progresi dengan Modifikasi Terapi ....30
2.3.5 Terapi Pengganti Ginjal .....................................................36
2.3.5.1 Hemodialisis ..........................................................36
2.3.5.2 Dialisis Peritoneal ..................................................36
2.3.5.3 Transplantasi Ginjal ...............................................37
2.4 Rumah Sakit .................................................................................37
2.4.1 Pelayanan Farmasi Klinis di Rumah Sakit .........................40
2.5 Rekam Medis................................................................................40
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.1 Kendala...............................................................................71
4.3.2 Kelemahan ..........................................................................72
4.3.3 Kekuatan.............................................................................72
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1
PENDAHULUAN
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8
Seperti yang dinyatakan oleh Cipolle, R. J., et al. (1998), reaksi obat
yang merugikan didefinisikan sebagai efek negatif yang tidak diinginkan yang
disebabkan oleh obat-obatan yang tidak dapat diprediksi berdasarkan konsentrasi
dosis atau tindakan farmakologis. Menurut WHO, reaksi obat yang merugikan
(Adverse Drug Reactions/ADR) digambarkan sebagai tanggapan terhadap obat
yang berbahaya dan yang tidak diinginkan, dan yang terjadi pada dosis yang
biasanya digunakan untuk profilaksis, diagnosis atau terapi penyakit, atau untuk
modifikasi fungsi fisiologis (Mahmoud, 2008).
Seorang pasien dapat mengalami ADR karena pemberian obat yang tidak
aman, reaksi alergi, pemberian obat yang salah, interaksi obat, penurunan atau
peningkatan dosis yang cepat atau efek yang tidak diinginkan dari obat yang tidak
bisa diprediksi, Misalnya, perdarahan karena dosis yang lebih tinggi dari obat
antikoagulan seperti warfarin atau heparin merupakan ADR (Mahmoud, 2008).
suatu infus (Stockley, I. H., 2008). Mekanisme interaksi obat dibagi menjadi 2
secara umum, yaitu:
Interaksi Farmakokinetik
Interaksi farmakokinetik adalah interaksi yang dapat terjadi ketika suatu obat
mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi (ADME).
Sebagai contoh, ranitidin mengurangi klirens metformin di ginjal dengan
menghambat sekresi metformin di tubular ginjal sehingga kadar plasma
metformin dapat meningkat dan dapat meningkatkan efek farmakologisnya
(farmakokinetik, moderat). Interaksi farmakokinetik terdiri dari dari beberapa
tipe:
a. Interaksi pada absorpsi obat
Ketika obat diberikan secara oral maka akan terjadi penyerapan melalui
membran mukosa dari saluran pencernaan dan sebagian besar interaksi terjadi
pada penyerapan di usus.
b. Interaksi pada distribusi obat
Pada interaksi ini dapat terjadi melalui beberapa hal, yaitu: interaksi
ikatan protein dan induksi atau inhibisi transpor protein obat.
c. Interaksi pada metabolisme obat
Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada saat tahap metabolisme, yaitu:
yang pertama perubahan pada first pass metabolism salah satu pada perubahan
aliran darah ke hati dan inhibisi atau induksi first pass metabolism, kedua induksi
enzim, ketiga inhibisi enzim, keempat faktor genetik dan yang terakhir adanya
interaksi isoenzim CYP450.
d. Interaksi pada ekskresi obat
Sebagian besar obat dieksresikan melalui empedu atau urin, pengecualian
untuk obat anestesi inhalasi. Interaksi dapat dilihat dari perubahan pH, perubahan
aliran darah di ginjal, ekskresi empedu dan ekskresi tubulus ginjal (Stockley, I.
H., 2008).
Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi dimana efek dari satu obat
terjadi perubahan karena adanya obat lain. Terkadang obat bersaing untuk reseptor
tertentu misalnya agonis beta-2, seperti salbutamol, dan beta bloker seperti
2.2 Ginjal
Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan telah
berkembang untuk melaksanakan sejumlah fungsi penting, seperti ekskresi produk
sisa metabolisme, pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam
yang sesuai, dan sekresi berbagai hormon dan autokoid (Aisyah, J., 2009).
Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm) dibanding
ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan.
Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12), sedangkan kutub atas
ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal kiri
adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka)
sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-
batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah
dibandingkan ginjal kiri (Syaifuddin, 2006).
Struktur ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis
yang terdiri dari jaringan fibrosa berwarna ungu tua. Lapisan luar terdapat lapisan
korteks (substansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla
(substansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila
renalis. Masing-masing piramid saling dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah
renalis 15 – 16 buah.
Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-
lubangyang terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dan
kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang
bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari
ginjal ke vena kava inferior.
Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ginjal. Di atas ginjal
terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan sebuah kelenjar bantu yang
menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon adrenalin dan hormon kortison.
Adrenalin dihasilkan oleh medulla.
nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi
satu nefron dapat menerangkan fungsi ginjal.
2. Glomerulus
Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas kapiler yang disebut
glomerulus, yang terletak didalam korteks, bagian terluar dari ginjal.
Tekanan darah mendorong sekitar 120 ml plasma darah melalui
dinding kapiler glomerular setiap menit. Plasma yang tersaring
masuk ke dalam tubulus. Sel-sel darah dan protein yang besar dalam
plasma terlalu besar untuk dapat melewati dinding dan tertinggal.
3. Tubulus kontortus proksimal
Berbentuk seperti koil longgar berfungsi menerima cairan yang telah
disaring oleh glomerulus melalui kapsula bowman. Sebagian besar
dari filtrat glomerulus diserap kembali ke dalam aliran darah melalui
kapiler-kapiler sekitar tubulus kotortus proksimal. Panjang 15 mm
dan diameter 55 μm.
4. Ansa Henle (lengkung Henle)
Berbentuk seperti penjepit rambut yang merupakan bagian dari
nefron ginjal dimana, tubulus menurun kedalam medula, bagian
dalam ginjal, dan kemudian naik kembali kebagian korteks dan
membentuk ansa. Total panjang ansa henle 2-14 mm.
5. Tubulus kontortus distal
Merupakan tangkai yang naik dari ansa henle mengarah pada koil
longgar kedua. Penyesuaian yang sangat baik terhadap komposisi
urin dibuat pada tubulus kontortus. Hanya sekitar 15% dari filtrat
glomerulus (sekitar 20 ml/menit) mencapai tubulus distal, sisanya
telah diserap kembali dalam tubulus proksimal.
6. Duktus koligen medula (duktus pengumpul)
Merupakan saluran yang secara metabolik tidak aktif. Pengaturan
secara halus dari ekskresi natrium urin terjadi disini. Duktus ini
memiliki kemampuan mereabsorbsi dan mensekresi kalsium.
2.2.1.4 Fisiologi
Fungsi ginjal menurut Price dan Wilson (2006) di bedakan menjadi dua
yaitu fungsi eksresi dan non ekskresi, antara lain:
a. Fungsi ekskresi
1. Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 osmol dengan
mengubah-ubah ekskresi air.
2. Mempertahankan volume ECF dan tekanan darah dengan mengubah-
ubah ekskresi Na+.
3. Mempertahankan konsentrasi plasma masing-masing elektrolit
individu dalam rentang normal.
4. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan H+ dan membentuk kembali HCO3-.
5. Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein
(terutama urea, asam urat, dan kreatinin).
6. Bekerja sebagai jalur ekskretori untuk sebagian besar obat.
zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala
ginjal berlanjut ke ureter.
Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal,
darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.
Ada tiga tahap pembentukan urin:
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida,
sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
b. Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada
tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah.
Penyerapanya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya
dialirkan pada papila renalis.
c. Proses sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang pada tubulus dan diteruskan ke
piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
Persamaan Cockcroft-Gault:
2.3.1 Definisi
PGK didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3
bulan berupa kelainan struktur ataupun fungsi dengan atau tanpa penurunan LFG
yang ditandai dengan kelainan patologis; atau tanda kelainan ginjal, termasuk
kelainan komposisi darah dan urin, atau kelainan dalam imaging test. Jika tidak
ada kelainan patologis penegakan diagnosa didasarkan pada LFG kurang dari 60
ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan atau lebih, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Dikatakan sebagai gagal ginjal terminal (GGT) ketika LGF kurang dari 15
ml/menit/1,73 m2 (Levey, A. S., et al., 2005).
2.3.2 Etiologi
Menurut Dipiro, J. T., et al. (2008), ada beberapa faktor yang
menyebabkam terjadinya PGK, yaitu:
1. Faktor Kerentanan (individu)
Faktor ini dapat meningkatkan penyakit ginjal tetapi tidak secara
langsung, faktor-faktor ini termasuk:
a. Usia lanjut
b. Penurunan masa ginjal dan berat badan kelahiran yang rendah
c. Ras dan minoritas suku
d. Riwayat keluarga
e. Penghasilan rendah atau pendidikan
f. Inflamasi sistemik
g. Dislipidemia
2. Faktor Inisiasi
Adalah faktor yang menginisiasi kerusakan ginjal, dapat diatasi dengan
terapi obat. Yang termasuk faktor inisiasi adalah:
a. Diabetes Melitus
b. Hipertensi
c. Penyakit autoimun
d. Polikista ginjal
e. Toksisitas obat
3. Faktor Progresi
Dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal setelah inisiasi kerusakan
ginjal. Yang termasuk faktor progresi adalah:
a. Glikemia pada diabetes
b. Hipertensi
c. Proteinuria
d. Merokok
e. Hiperlipidemia
2.3.3 Klasifikasi
Klasifikasi PGK menurut KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for
Evaluation and Management of CKD (2013) dibagi menjadi 3 kategori.
2.3.3.1 Penyebab
Tabel 2.1 Penyebab PGK menurut KDIGO 2012 Clinical Practice
Guideline for Evaluation and Management of CKD, 2013
Contoh penyakit Contoh gangguan primer
sistemik, yang ginjal (tanpa ada
berpengaruh pada penyakit sistemik yang
ginjal berpengaruh pada ginjal)
Gangguan Diabetes, penyakit Difusi, fokal atau
Glomerulus autoimun sistemik, proliferasi bulan sabit;
infeksi sistemik, obat- fokal dan glomerusklerosis
obatan, neoplasia tersegmentasi, nefropati
(termasuk amyloidosis) membran, penyakit yang
berganti-ganti
Gangguan Infeksi sistemik, Infeksi saluran kemih, batu
Tubulus autoimun, sarkiodosis, ginjal, sembelit
2.3.4 Patofisiologi
Patofisiologi PGK pada awalnya tergantung pada penyakit yang
mendasarinya. Pengurangan masa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan
fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya
kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth
factors. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses adaptasi
berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis
nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi
nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi (Suwitra
dalam Sudoyo, 2006).
Hipertensi
a. Kontrol tekanan darah secara adekuat dapat mengurangi laju
penurunan LFG dan albuminuria dengan pasien atau tanpa diabetes.
b. Obat antihipertensi harus dimulai pada pasien diabetik ataupun
nondiabetik dengan angiotensin-converting enzym inhibitor (ACEi)
atau angiotensin II reseptor blocker (ARB). Calcium channel
Terapi Penunjang
a. Diet Protein, pengobatan hilang lemak, kurang merokok, manajemen
anemia dapat memperlambat laju progresi PGK.
b. Tujuan utama dari pengobatan mengurangi lemak pada PGK untuk
mengurangi resiko untuk arteosklrosis.
c. Tujuan kedua untuk mereduksi proteinuria dan penurunan fungsi
ginjal.
2.3.5.1 Hemodialisis
Tindakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala
toksik azotemia, dan malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat
pada pasien PGK yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG).
Tindakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik
azotemia, dan malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada
pasien PGK yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG).
Indikasi tindakan terapi dialisis, yaitu indikasi absolut dan indikasi elektif.
Beberapa yang termasuk dalam indikasi absolut, yaitu perikarditis,
ensefalopati/neuropati azotemik, bendungan paru dan kelebihan cairan yang tidak
responsif dengan diuretik, hipertensi refrakter, muntah persisten, dan Blood
Uremic Nitrogen (BUN) >120 mg% dan kreatinin >10 mg%. Indikasi elektif,
yaitu LFG antara 5 dan 8 mL/menit/1,73m², mual, anoreksia, muntah, dan astenia
berat (Sukandar, E., 2006).
Hemodialisis di Indonesia dimulai pada tahun 1970 dan sampai sekarang
telah dilaksanakan di banyak rumah sakit rujukan. Umumnya dipergunakan ginjal
buatan yang kompartemen darahnya adalah kapiler-kapiler selaput semipermiabel
(hollow fibre kidney). Kualitas hidup yang diperoleh cukup baik dan panjang
umur yang tertinggi sampai sekarang 14 tahun. Kendala yang ada adalah biaya
yang mahal (Rahardjo, P., dkk., 2006).
Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup
atau donor yang baru saja meninggal (donor kadaver). Akan lebih baik bila donor
tersebut dari anggota keluarga yang hubungannya dekat, karena lebih besar
kemungkinan cocok, sehingga diterima oleh tubuh pasien. Selain kemungkinan
penolakan, pasien penerima donor ginjal harus minum obat seumur hidup. Juga
pasien operasi ginjal lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, kemungkinan
mengalami efek samping obat dan resiko lain yang berhubungan dengan operasi
(Alam dan Hadibroto, 2008).
kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah
medis modern yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama,
untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik (Siregar, C. J. P., dan Lia,
A., 2003).
Tugas rumah sakit adalah menyediakan keperluan untuk pemeliharaan
dan pemulihan kesehatan. Sedangkan fungsi rumah sakit adalah sebagai
penyelenggara pelayanan medik; pelayanan penunjang medik dan nonmedik;
pelayanan dan asuhan keperawatan; pelayanan rujukan; pendidikan dan pelatihan;
penelitian dan pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan.
Suatu klasifikasi rumah sakit yang seragam diperlukan untuk memberi
kemudahan mengetahui identitas, organisasi jenis pelayanan yang diberikan,
pemilik, dan kapasitas tempat tidur. Rumah sakit dapat diklasifikasikan
berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut:
1. Kepemilikan
2. Jenis pelayanan
3. Lama tinggal
4. Kapasitas tempat tidur
5. Afiliasi pendidikan
6. Status akreditasi
4. Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan medik dasar (Siregar, C. J. P., dan Lia, A.,
2003).
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
43
Karakteristik pasien:
- Jenis kelamin: laki-laki,
perempuan;
- Usia: dewasa (20 – 59
tahun), lansia (60
tahun);
- Stadium PGK: stadium 3,
stadium 4, stadium 5;
- Penyakit penyerta.
Variabel Perancu
Penyakit penyerta
periode bulan Januari – Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
134 pasien.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut (Sugiyono, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah populasi
yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu terdapat 44 pasien. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua pasien yang
memenuhi kriteria diambil sebagai sampel penelitian.
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian, memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi untuk
sampel kasus dalam penelitian ini adalah:
a. Pasien rawat inap yang menderita PGK dengan penyakit penyerta
periode bulan Januari – Desember 2014;
b. Kategori usia 20 th;
c. Pasien dengan rekam medis lengkap dan terbaca, yang memuat:
nomor rekam medis, identitas pasien (nama, jenis kelamin, usia dan
berat badan), tanggal perawatan, gejala/keluhan masuk rumah sakit,
diagnosa, data penggunaan obat (dosis, rute pemberian, aturan pakai,
waktu pemberian), tes fungsi ginjal (ureum, serum kreatinin dan
asam urat), tanda vital (tekanan darah, kadar gula darah), hasil
laboratorium (elektrolit, protein, gas darah, darah) dan keadaan
terakhir pasien.
Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak
dapat diikutsertakan dalam penelitian. Adapun yang termasuk kriteria eksklusi
adalah:
a. Pasien rawat inap yang menderita PGK periode bulan Januari –
Desember 2014 dengan LFG stadium 1 dan 2;
b. Pasien anak-anak;
c. Pasien dengan rekam medis yang tidak lengkap dan tidak terbaca.
c. Tabulasi
Proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode
sesuai dengan kebutuhan analisa. Peneliti memasukkan data yang telah dilakukan
proses coding ke dalam program Microsoft Excel dalam bentuk tabel.
d. Cleaning
Data yang sudah diinput diperiksa kembali untuk memastikan data bersih
dari kesalahan dan siap untuk dianalisa lebih lanjut.
melihat nilai probabilitas (p) pada kolom Asymp Sig. (2-sided) dari hasil SPSS
Statistic 16.0.
Jumlah pasien rawat inap dengan PGK yang memenuhi kriteria inklusi
adalah 44 orang, diantaranya pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25 orang
(56,82%) dan perempuan sebanyak 19 orang (43,18%). Hal ini sesuai dengan
Walker, R. dan Edward, C. (2003) yang menyatakan bahwa insiden PGK pada
laki-laki 1,5 kali lebih banyak daripada perempuan (Aritonga, R. E., 2008).
Penyataan tersebut juga didukung dengan beberapa penelitian lainnya, dimana
pasien ginjal kronik dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada
perempuan (Faizzah, N., 2012). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan
Indriani, L., dkk. (2013), yang menunjukkan dari 40 pasien penderita PGK, jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Penelitian yang
dilakukan di China, menunjukkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari
perempuan (Xue, L., et al., 2014). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
51
Riset Kesehatan Dasar (2013), dimana pasien PGK lebih banyak yang berjenis
kelamin laki-laki daripada perempuan. Namun, penelitian yang dilakukan oleh
Aritonga, R. E. (2008) sendiri menunjukkan jenis kelamin perempuan lebih
banyak yang menderita PGK daripada laki-laki. Terdapat beberapa penelitian lain
juga yang menyatakan berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Zhang, Qui-Li dan
Rothenbacher, D. (2008) dengan systematic review, menyatakan bahwa jenis
kelamin perempuan lebih banyak menderita PGK dibandingkan laki-laki, begitu
juga dengan penelitian yang dilakukan di China (Chen, J., et al., 2005), di US
(Coresh, J., 2005), di Thailand (Ingsathit, A., et al., 2010), di Turkey
(Suleymanlar, G., et al., 2011) dan penelitian yang dilakukan Thawornchaisit, P.,
et al. (2015) menyatakan bahwa jenis kelamin yang paling umum menderita PGK
adalah perempuan. Perbedaan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat
disebabkan terbatasnya jumlah sampel yang diteliti.
Dilihat dari segi usia, usia pasien yang paling muda adalah 26 tahun dan
paling tua adalah 80 tahun. Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa kelompok usia
penderita PGK yang paling banyak terjadi pada usia dewasa (20 – 59 tahun), yaitu
24 pasien (54,55%), diikuti usia lansia (60 tahun) sebanyak 20 pasien (45,45%).
Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa prevalensi PGK
meningkat seiring dengan jumlah usia (Ingsathit, A., et al., 2010). Pengamatan
terhadap 26 studi yang dilakukan oleh Zhang, Qui-Li dan Rothenbacher, D.
(2008) menunjukkan prevalensi penyakit ginjal usia lebih dari 64 tahun sebesar
35,8% lebih tinggi dibandingkan 7,2% pada populasi usia lebih dari 30 tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh Marquito, A. B., et al. (2013) menunjukan
prevalensi PGK tertinggi terdapat pada usia di atas 60 tahun, yaitu terdapat 387
pasien (69,36%) dari total 558 pasien. Belaiche, S., et al. (2012) menyatakan
bahwa resiko kejadian DRPs meningkat signifikan terhadap kondisi lanjut usia (P
= 0.0027). Perbedaan hasil yang didapat pada penelitian ini dapat disebabkan oleh
terbatasnya jumlah sampel yang diteliti.
Berdasarkan tingkat keparahan PGK yang diperoleh dengan menghitung
estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG), pada tabel 4.1 dapat dilihat hasilnya yang
menunjukkan bahwa stadium 5 merupakan stadium yang paling banyak diderita
pasien PGK, yaitu 32 pasien (72,73%), diikuti stadium 4 sebanyak 7 pasien
berguna sebagai parameter fungsi ginjal. Perhitungan LFG yang digunakan adalah
persamaan MDRD (Modification of Diet in Renal Disease) 4-variabel. Berikut ini
adalah persamaan MDRD 4-variabel:
eLFG = 186 x (SCr)–1,154 x (usia) –0,203 x (0,742 jika wanita) x (1,210 jika
orang Afrika Amerika)
Tabel 4.2 Data Distribusi Penyakit Penyerta Pasien Penyakit Ginjal Kronik di
Rumkital Dr. Mintohardjo, 2014
Persentase
Penyakit Penyerta Frekuensi
(%)
Anemia 33 75,0
Hipertensi 26 59,09
Leukositosis 24 54,54
Diabetes melitus tipe 2 15 34,09
HHD 9 20,45
Hiperurisemia 6 13,64
Febris, Hiperkalemia, Melena 5 11,36
Dispepsia, Ensefalopati uremikum, Hiperlipidemia, 3 6,82
Nefropati diabetikum, TB paru
BPH, CAD, CHF, Diare, Dispnea, Hematemesis, 2 4,54
Hepatitis, Hipokalemia, Hipokalsemia
Asidosis metabolik, Bronkitis, Bronkopneumonia, 1 2,27
Cholelithiasis dan Cholecystitis, DVT, Efusi
pleura, GEA, Hematuria, HHNS, Hipotensi,
Limfadenitis coli kiri, Osteoarthritis, Seizure,
Severe sepsis, SIRS, Syok sepsis, Trauma kepala,
Trombositopenia, Ulkus DM, Urtikaria, Vertigo,
VES
Keterangan: BPH = Benign Prostate Hyperplasia; CAD = Coronary Arterial
Disease; CHF = Congestive Heart Failure; DVT = Deep-Vein Thrombosis; GEA
= Gastroenteritis Akut; HHD = Hypertension Heart Disease; HHNS =
Hyperosmolar Hyperglycemic Nonketotic Syndrome; SIRS = Systemic
Inflammatory Response Syndrome; Ulkus DM = Ulkus Diabetes Melitus; VES =
Ventrikel Ekstra Sistol.
Tabel 4.3 Data Distribusi Penggunaan Obat Pasien Penyakit Ginjal Kronik di
Rumkital Dr. Mintohardjo, 2014
No. Golongan Terapi Obat Frekuensi Persentase (%)
1. Sistem kardiovaskular 138 25,79
2. Sistem endokrin 39 7,30
3. Hormon 5 0,93
4. Sistem saraf 43 8,04
5. Sistem muskuloskeletal 9 1,68
6. Saluran kemih & prostat 3 0,56
7. Saluran gastrointestinal 70 13,08
8. Saluran pernapasan 8 1,50
9. Antiinfeksi 41 7,66
10. Antialergi 4 0,75
11. Nutrisi 115 21,50
12. Vitamin & mineral 57 10,65
13. Kemoterapetik lain 3 0,56
Total: 535 100
Dari seluruh obat yang diterima pasien (selengkapnya pada lampiran 6),
terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat sistem kardiovaskular
sebanyak 138 kali (25,79%). Hal ini terkait dengan penyakit penyerta yang
dialami pasien yaitu hipertensi, dimana penggunaan obat antihipertensi pada
sebagian besar pasien terdapat lebih dari 2 jenis obat. Pada penelitian Belaiche, S.,
et al. (2012) juga menyebutkan bahwa penggunaan obat terbanyak ialah golongan
sistem kardiovaskular sebanyak 95 kali (33,1%) yang terdiri dari penggunaan obat
golongan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEi), angiotensin II
receptor blocker (ARB) dan diuretik. Terdapat frekuensi yang tinggi pada
penerimaan golongan nutrisi yaitu sebanyak 115 kali (21,50%). Hal ini
berhubungan dengan penyakit penyerta yang paling banyak dialami pasien ialah
anemia. Lalu obat saluran gastrointestinal sebanyak 70 kali (13,08%) yang
digunakan pada pasien yang menderita Gastroesophageal Reflux Disease
(GERD), Peptic Ulcer Disease dan penyakit peptik lainnya seperti dispepsia.
Golongan obat saluran gastrointestinal juga berfungsi mengatasi efek samping
yang timbul dari penggunaan obat sistem kardiovaskular ataupun sistem saraf
(terutama NSAID/non steroidal anti-inflammatory drugs) yang digunakan oleh
pasien PGK untuk mengatasi keluhan yang dialaminya. Selanjutnya terdapat obat
sistem saraf yang merupakan penggunaan terbanyak keempat pada penelitian ini,
diikuti obat antiinfeksi sebanyak 41 kali (7,66%). Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.3.
Hasil data deskriptif pada tabel 4.5 menunjukkan jenis DRPs yang terjadi
dari 44 pasien rawat inap dengan PGK di Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2014.
Terdapat 42 pasien dengan 348 kasus DRPs yang dianalisa, diantaranya interaksi
obat sebanyak 81,9%, diikuti ketidaktepatan penyesuaian dosis (overdosis
sebanyak 11,2%; dosis subterapi sebanyak 2,0%), indikasi tanpa obat sebanyak
3,2% dan ketidaktepatan pemilihan obat sebanyak 1,7%. Hasil penelitian oleh
Belaiche, S., et al. (2012) di RS Universitas Grenoble dari 2006 sampai 2010
menunjukkan bahwa DRPs yang paling banyak terjadi pada 42 pasien dengan 287
DRPs yang teridentifikasi adalah indikasi tanpa obat sebanyak 30,3% (pada
penelitian ini sebanyak 3,2%), ketidaktepatan penyesuaian dosis (dosis obat
subterapi sebanyak 24,0% (2,0%); overdosis sebanyak 17,8% (11,2%));
ketidaktepatan pemilihan obat sebanyak 10,1% (1,7%); reaksi efek samping
sebanyak 8,4% (tidak diamati) dan obat tanpa indiksi sebanyak 7,3% (0%).
Penelitian yang dilakukan oleh Manley, H. J., et al. (2003a) diketahui
bahwa pada 97,7% pasien (dari 133 pasien) dengan 475 DRPs yang
teridentifikasi, rata-rata 3.6 ± 1.8 DRPs per pasien. DRPs yang paling banyak
terjadi adalah obat tanpa indikasi sebanyak 30,9% (pada penelitian ini 0%),
ketidaktepatan pemantauan laboratorium sebanyak 27,6% (tidak diamati), indikasi
obat pada pasien rawat inap PGK dengan penyakit penyerta di Rumkital Dr.
Mintohardjo. Kejadian DRPs ketidaktepatan pemilihan obat dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.7 Data Distribusi Pasien DRPs Dosis Obat Terlalu Tinggi
No. Golongan Terapi Obat Nama Generik Frekuensi Persentase (%)
1. Anti-hiperurisemia & gout Allopurinol 3 7,7
2. Antibiotik (Aminoglikosida) Gentamisin 1 2,6
3. Antibiotik (Sefalosporin & Seftriakson 1 2,6
Beta laktam lainnya) Meropenem 3 7,7
4. Antibiotik (Kuinolon) Levofloksasin 1 2,6
5. Antijamur Flukonazol 2 5,1
6. Antidiabetes oral Glimepirid 1 2,6
(Sulfonilurea) (Diaversa)
7. Antidiabetes oral (Biguanida) Metformin 1 2,6
8. Antidiabetes oral (Inhibitor Akarbose (Eclid, 6 15,4
alfa-glukosida) Glucobay)
9. Antihipetensi (ACEi) Kaptopril 1 2,6
10. Diuretik (Antagonis Spironolakton 2 5,1
aldosteron) (Letonal)
11. Beta bloker Bisoprolol 1 2,6
(Concor)
Tabel 4.8 Data Distribusi Pasien DRPs Dosis Obat Terlalu Rendah
No. Golongan Terapi Obat Nama Generik Frekuensi Persentase (%)
1. Antiansietas Alprazolam 1 2,9
2. Antibiotik (Sefalosporin) Sefadroxil 1 2,9
Sefotaksim 1 2,9
3. Antihipertensi (Agonis Klonidin 1 2,9
alfa-2 sentral) (Catapres)
4. Antihiperlipidemia Gemfibrozil 1 2,9
5. Antitusif Dextromethorphan 1 2,9
HBr
6. Antidiare Attapulgite (New 1 2,9
diatabs)
Total: 7
ginjal. Menurut Ashley, C. Dan Currie, A. (2009), dosis pemberian sukralfat pada
pasien gangguan ginjal tidak melebihi 4 g per hari.
Pemberian Transamin tidak tepat dosis terkait dengan frekuensi
pemberian. Menurut Ashley, C. Dan Currie, A. (2009), pasien gangguan ginjal
dengan LFG 20-50 ml/mnt diberikan 10 mg/kg IV setiap 12 jam, LFG 10-20
ml/mnt diberikan 10 mg/kg IV setiap 12-24 jam dan LFG di bawah 10 ml/mnt
diberikan 5 mg/kg IV setiap 12-24 jam, sedangkan pada penelitian ini semua
pasien yang menerima Transamin diberikan dengan frekuensi 3x1 ampul, dimana
tiap ampul memiliki kekuatan 250 mg/5 ml sehingga dosis pemberian Transamin
pada beberapa pasien melebihi dosis terapi. Pemberian akarbose dikatakan tidak
tepat dosis karena penggunaannya pada pasien yang kontraindikasi secara
patologis. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa akarbose kontraindikasi
dengan pasien yang memiliki LFG <30 ml/mnt atau SCr >2 mg/dl.
Pasien yang berpotensi tidak tepat dosis berada di bawah dosis terapi
terdapat 7 jenis obat, dapat dilihat pada tabel 4.8. Penggunaan obat yang kurang
dari dosis terapi tidak akan menghasilkan efek terapetik yang diinginkan bahkan
sama saja dengan tidak menggunakan obat tersebut. Suatu obat akan
menghasilkan efek terapetik jika kadar obat di dalam darah atau bioavailabilitas
obat mencapai kadar terapi yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang
diharapkan. Oleh karena itu, penggunaan obat dengan dosis terapi yang sesuai
sangat penting untuk menghasilkan efek terapetik yang menandakan bahwa terapi
yang diberikan berhasil.
pasien mengalami gangguan medis baru yang memerlukan terapi obat tambahan
yang dapat dilihat dari keluhan, diagnosa, dan hasil laboratorium pasien.
Hasil analisa data deskriptif pada tabel 4.9 menunjukkan sebanyak 11
pasien yang mengalami DRPs indikasi tanpa obat. Terdapat beberapa jenis obat
yang dibutuhkan pada pasien PGK yang mengalami DRPs indikasi tanpa obat,
diantaranya obat antihipertensi, obat antihiperurisemia, obat antihiperlipidemia,
obat antidiabetes dan nutrisi.
Berdasarkan hasil laboratorium masing-masing dari pasien nomor 1, 2, 7,
8, 9, 24, 30, dan 43 diketahui bahwa tekanan darah pasien belum mencapai target
yaitu <140/90 mmHg (KDIGO, 2012). Penggunaan obat antihipertensi yang telah
digunakan pasien, jika belum mencapai TD yang diharapkan maka dilakukan:
peningkatan dosis untuk OAH, jika masih belum tercapai maka diberikan
tambahan obat antihipertensi lain (Dipiro, J. T., et al., 2008). Selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 4. Hipertensi merupakan salah satu dari faktor inisiasi pada
PGK. Munculnya faktor inisiasi menyebabkan hilangnya massa nefron sehingga
terjadi penurunan fungsi ginjal. Sebagai kompensasi hal tersebut, terjadi hipertrofi
nefron yang menyebabkan terjadinya hipertensi glomerulus yang dimediasi oleh
angiotensin II (AT II). AT II merupakan vasokonstriktor poten yang
mempengaruhi arteriol efferen sehingga dapat meningkatkan tekanan darah
kapiler glomerulus. Oleh karena itu, untuk mencegah dan memperlambat
kerusakan ginjal diperlukan pengontrolan terhadap tekanan darah pasien, dimana
tekanan darah yang diharapkan pada pasien PGK adalah <140/90 mmHg.
Peningkatan kadar asam urat pada pasien yang melebihi kadar normal
terjadi pada pasien nomor 2 dan 18 sehingga diperlukan terapi obat tambahan
untuk mengatasi hiperurisemia yang dialami pasien PGK. Peningkatan kadar asam
urat dalam serum dapat membentuk kristal-kristal asam urat di ginjal dan dapat
mengendap di dalam insterstitium medular ginjal, tubulus atau sistem pengumpul
yang akhirnya akan memperburuk keadaaan ginjal. Terapi obat untuk mengatasi
hiperurisemia adalah golongan urikosurik dan penghambat xantin oksidase. Obat-
obat golongan urikosurik seperti probenesid dan sulfinperazon memiliki
mekanisme kerja meningkatkan klirens ginjal untuk asam urat dengan cara
mengurangi reabsorpsi dari asam urat pada tubulus proksimal, sedangkan
obat yang dapat dihindari ataupun interaksi obat yang tidak dapat dihindari.
Kejadian DRPs interaksi obat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
kedua obat meningkat atau menurun. Akibatnya terjadi peningkatan toksisitas atau
penurunan efektifitas obat tersebut (Fradgley, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat keparahan interaksi obat yang
paling banyak terjadi adalah pada interaksi obat secara moderat, yaitu sebanyak
214 kejadian (75,09%). Interaksi obat secara moderat ini termasuk jenis interaksi
obat yang diutamakan untuk dicegah dan diatasi jika interaksi obat yang
dihasilkan lebih berbahaya dibandingkan manfaatnya, sebaiknya menggunakan
alternatif lain jika ada. Selanjutnya interaksi obat terbanyak kedua adalah dengan
tingkat keparahan minor, yaitu 67 kejadian (23,51%), interaksi obat ini mungkin
mengganggu atau tidak disadari (interaksi obat diduga terjadi) tetapi tidak
mempengaruhi secara signifikan terhadap efek obat yang diinginkan. Interaksi
obat dengan tingkat keparahan mayor adalah interaksi obat yang paling sedikit,
terdapat 4 kejadian (1,40%). Interaksi obat dengan tingkat keparahan mayor
diutamakan untuk dicegah dan diatasi karena efek potensial membahayakan jiwa
atau menyebabkan kerusakan permanen. Jenis obat yang mengalami interaksi
mayor dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji Kai-kuadrat Pengaruh Jumlah Penyakit Penyerta terhadap
Jumlah DRPs
Gambar 4.2 Hasil Uji Koefisien Kontingensi Pengaruh Jumlah Penyakit Penyerta
terhadap Jumlah DRPs
Gambar 4.3 Hasil Uji Kai-kuadrat Pengaruh Jumlah Penggunaan Obat terhadap
Jumlah DRPs
Hasil analisa pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa tidak lebih dari 15 sel
atau sebanyak 83,3% yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga hasil
uji kai-kuadrat ini dinyatakan sahih dan nilai probabilitas yang diperoleh = 0,000.
Hal ini menunjukkan bahwa P <0,05, maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh
bermakna antara jumlah penggunaan obat dengan jumlah DRPs. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Belaiche, S., et al. (2012) di
Perancis, yang menyatakan resiko kejadian DRPs meningkat signifikan terhadap
kondisi lanjut usia (P = 0.0027) dan jumlah pengobatan (P = 0.049) (Belaiche, S.,
et al., 2012).
b. Diagnosa data
Hasil laboratorium untuk pemeriksaan kadar gula darah, serum
kreatinin, hasil laboratorium darah & elektrolit, tidak dilakukan
secara rutin.
4.3.2 Kelemahan
a. Penelitian deskriptif retrospektif, pada penelitian deskriptif hanya
dapat dilakukan demografi berupa hasil analisa ketepatan untuk
mengetahui DRPs pada terapi yang digunakan oleh pasien. Selain itu
metode retrospektif, dimana waktu kejadian sudah terjadi sehingga
tidak dapat dilakukan pertanyaan secara langsung pada pasien.
b. Terdapat sediaan obat yang tidak diketahui kekuataan sediaannya
yang diberikan kepada pasien.
c. Penelitian ini tidak dapat dikatakan seutuhnya rasional, dikarenakan
penilaian diagnosa pasien tidak secara langsung melainkan menarik
kesimpulan dari diagnosa yang tercatat di rekam medis.
4.3.3 Kekuatan
Penelitian ini sebelumnya belum pernah dilakukan di Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Mintohardjo. Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi referensi dan gambaran Drug Related Problems (DRPs) pada pasien
rawat inap yang menderita penyakit ginjal kronik (PGK) dengan penyakit
penyerta.
5.1 Kesimpulan
1. Karakteristik berdasarkan usia yang paling banyak adalah usia
dewasa (20 – 59 tahun) sebanyak 24 pasien (54,55%). Berdasarkan
jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 25 pasien
(56,82%). Berdasarkan tingkat keparahan PGK yang paling banyak
adalah stadium 5 yaitu 32 pasien (72,73%). Berdasarkan penyakit
penyerta yang paling banyak adalah anemia yaitu 33 pasien (75,0%).
2. Terdapat 13 kelas terapi yang diberikan pada pasien dengan
penggunaan terbanyak yaitu obat golongan sistem kardiovaskular
sebanyak 25,79%.
3. Jenis DRPs yang terjadi pada pasien rawat inap PGK dengan
penyakit penyerta di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital)
Dr. Mintohardjo dari 44 pasien, terdapat 42 pasien dengan 348 kasus
DRPs yang dianalisa, diantaranya interaksi obat sebanyak 81,9%,
ketidaktepatan penyesuaian dosis (overdosis sebanyak 11,2%; dosis
subterapi sebanyak 2,0%), indikasi tanpa obat sebanyak 3,2% dan
ketidaktepatan pemilihan obat sebanyak 1,7%.
4. Stadium 3 mengalami 1 – 3 DRPs, jumlah DRPs paling banyak 3
DRPs; stadium 4 mengalami 1 – 4 DRPs, jumlah DRPs paling
banyak 2 DRPs dan stadium 5 mengalami 0 – 5 DRPs, jumlah DRPs
paling banyak 2 DRPs.
5. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara jumlah penyakit
penyerta terhadap jumlah DRPs secara statistik, namun secara
substansi kemungkinan ada hubungan.
6. Terdapat pengaruh yang bermakna antara jumlah penggunaan obat
terhadap jumlah DRPs.
7. Pasien PGK dengan LFG <30 ml/mnt atau SCr >2 mg/dl yang
mengalami diabetes melitus (DM), kontraindikasi dengan obat
antidiabetes oral akarbose dan metformin.
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
74
5.2 Saran
1. Perlu adanya standarisasi kelengkapan pengisian rekam medis
pasien, terkait usia, berat badan, obat yang digunakan, dosis obat
yang diberikan, rute pemberian obat, aturan pakai obat, tanggal
pemberian obat serta perlu adanya pemeliharaan rekam medis agar
tidak ada bagian atau lembar yang hilang.
2. Perlu adanya pemantauan hasil laboratorium pasien yang dilakukan
secara berkelanjutan selama perawatan, baik tes fungsi ginjal
(ureum, serum kreatinin dan asam urat), tekanan darah, kadar gula
darah dan hasil laboratorium lainnya yang terkait untuk mencegah
dan mengatasi DRPs.
Alam, S., dan Hadibroto, I. (2008). Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ashley, C., dan Currie, A. (2009). The Renal Drug Handbook, 3rd edition. United
Kingdom: Radcliffe.
Atkinson, A., Abernethy, D. R., Daniels, C. E., Dedrick, R. L., dan Markey, S. P.
(2007). Principles of Clinical Pharmacology Second Edition. USA:
Elsevier Inc. Pg 230.
British National Formulary. (2014). BNF, 67th edition. London: BMJ Group and
Pharmaceutical Press.
Cardone, K. E., Bacchus, S., Assimon, M. M., Pai, A. B., dan Manley, H. J.
(2010). Medication-related Problems in CKD, Advances in Chronic
Kidney Disease. National Kidney Foundation. 17, (5), 404-412.
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
76
Chen, J., Wildman, R. P., Gu, D., Kusek, J. W., Spruill, M., Reynolds, K., Liu, D.,
Hamm, L. L., Whelton, P. K., He, J. (2005). Prevalence of decreased
kidney function in Chinese adults aged 35 to 74 years. Kidney
International. 68, 2837-2845.
Coresh, J., Byrd-Holt, D., Astor, B. C., Briggs, J. P., Eggers, P. W., Lacher, D. A.,
dan Hostetter, T. H. (2005). Chronic kidney disease awareness,
prevalence, and trends among U.S. adults, 1999 to 2000. J Am Soc
Nephrol. 16, 180-188.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzkee, G. R., Wells, B. G., Posey, L.
M. (2008). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th edition.
New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division.
Faizzah, Nurul. (2012). Identifikasi Drug Related Problems Pada Terai Gagal
Ginjal Kronik Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Periode Januari – Desember 2009. Skripsi
pada FMIPA UII Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Hahr, Allison J., dan Molitch, Mark E. (2015). Management of Diabetes Mellitus
in Patients with Chronic Kidney Disease. Clinical Diabetes and
Endocrinology. 1, (2), 1-9.
Indriani, L., Bahtiar, A., dan Andrajati, R. (2013). Evaluasi Masalah Terkait Obat
Pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik Di RSUP Fatmawati
Jakarta. Jakarta: Jurnal Managemen dan Pelayanan Farmasi (JMPF).
Ingsathit, A., Thakkinstian, A., Chaiprasert, A., Sangthawan, P., Gojaseni, P.,
Kiattisunthorn, K., ....... Singh, A. K. (2010). Prevalence and risk factors
of chronic kidney disease in the Thai adult population: Thai SEEK study.
Nephrol Dial Transplant. 25, 1567-1575.
Katzung, Bertram G. (2010). Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 10. Jakarta:
EGC.
Kappel, J., dan Calissi, P. (2002). Nephrology: 3. Safe Drug Prescribing for
Patients with Renal Insufficiency. Canadian Medical Association
Journal. 166, (4), 473-477.
KDIGO. (2013). KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for The Evaluation and
Management Chronic Kidney Disease. Kidney International
Supplements. 3, 1-150.
KDOQI. (2012). KDOQI Clinical Practice Guideline For Diabetes and CKD:
2012 Update. American Journal of Kidney Disease. 60, (5), 850-886.
Levey, Andrew S., Coresh, J., Balk, E., Kausz, Annamaria T., Levin, A., Steffes,
Michael W., Hogg, Ronald J., Perrone, Ronald D., Lau, J., dan Eknoyan,
G. (2003). National Kidney Foundation-Kidney Disease Outcome
Quality Initiative (NKF-K/DOQI), K/DOQI Clinical Practice Guideliner
for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and
Stratification. Annals of Internal Medicine. 139, 137-147.
Levey, Andrew S., Eckardt, Kai-Uwe, Tsukamoto, Y., Levin, A., Coresh, J.,
Rossert, J., Zeeuw, Dick De, Hostetter, Thomas H., Lameire, N., dan
Eknoyan, G. (2005). Definition and Classification of Chronic Kidney
Disease: A Position Statement from Kidney Disease: Improving Global
Outcomes (KDIGO). Kidney International. 67, 2089-2100.
Manley, Harold J., McClaran, Marcy L., Overbay, Debra K., Wright, Marcia A.,
Reid, Gerald M., Bender, Walter L., Neufeld, Timothy K., Hebbar, S.,
dan Muther, Richard S. (2003a). Factors Associated with Medication-
Related Problems in Ambulatory Hemodialysis Patients. American
Journal of Kidney Disease. 41, 386-393.
Manley, Harold J., Drayer, Debra K., dan Muther, Richard S. (2003b).
Medication-related Problem Type and Appearance Rate in Ambulatory
Hemodialysis Patients. BMC Nephrology. 4, 1-17.
Manley, Harold J., Cannella, Carrie L., Bailie, George R., dan Peter, Wendy L. St.
(2005). Medication-Related Problems in Ambulatory Hemodialysis
Patients: A Pooled Analysis. American Journal Kidney Disease. 46, 669–
680.
Novita, Inten. (2015). Evaluasi Drug Related Problems pada Pasien Diabetes
Melitus di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara. Skripsi pada FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan.
Price, Sylvia A., dan Wilson, Lorraine M. C. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, Vol. 2, Edisi 6. Jakarta: EGC.
Rahardjo, P., Susalit, E., dan Suhardjono. (2006). Hemodialisis. Dalam: Sudoyo,
A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, S. K., Setiati, S., Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi keempat. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Rovers, J. P., Currie, J. D., Hagel, H. P., McDonough, R. P., dan Sobotka, J. L.
(2003). A Practical Guide to Pharmaceutical Care, 2nd edition.
Washington DC: American Pharmaceutical Association.
Siregar, C. J. P., dan Lia, A. (2003). Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan.
Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 7-18.
Smeltzer, Suzanne C., dan Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, Vol. 1 dan 2, Edisi 8. Jakarta:
EGC.
Suleymanlar, G., Utas, C., Arinsoy, T., Ates, K., Altun, B., Altiparmak, M. R.,
....... Serdengecti, K. (2011). A population-based survey of Chronic Renal
Disease In Turkey--the CREDIT study. Nephrol Dial Transplant. 26,
1862-1871.
Thawornchaisit, P., Looze, F. de., ....... Sleigh, A. (2015). Health-Risk Factor and
the Prevalence of Chronic Kidney Disease: Cross-Sectional Findings
from a National Cohort of 87 143 Thai Open University Students. Global
Journal of Health Science. 5, (7), 59-72.
USRDS. (2014). CKD in the United States: An Overview of USRDS Annual Data
Report, volume 1. United States.
Walker, R., dan Edward, C. (2003). Clinical Pharmacy and Therapeutics. Third
editions. Pg 247-249, 256-278.
Wortmann R. L. (2009). Gout and Hyperuricemia. In: Firestein GS, Budd RC,
Harris ED, Rudy S, Sergen JS, editors. Kelley’s Textbook of
Rheumatolog, 8th edition. Philadelphia: Saunders.
Xue, L., Lou, Y., Feng, X., Wang, C., Ran, Z., dan Zhang, X. (2014). Prevalence
of chronic kidney disease and associated factors among the Chinese
population in Taian, China. BMC Nephrology. 15, 1-6.
Zhou, Yi-Ting, Yu, Lu-Shan, Zeng, Su, Huang, Yu-Wen, Xu, Hui-Min, dan Zhou,
Quan. (2013). Pharmacokinetic drug–drug interactions between 1,4
dihydropyridine calcium channel blockers and statins: factors
determining interaction strength and relevant clinical risk management.
China: Quan Zhou Department of Pharmacy, The Second Affiliated
Hospital, School of Medicine, Zhejiang University.
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2. Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian dari Rumkital Dr.
Mintohardjo
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3. Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian di Ruang Administrasi
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4. Kriteria Penilaian DRPs
Penyakit Penyerta
Tujuan Terapi Terapi Obat Catatan
pada PGK
Hipertensi TD <140/90 mmHg 1. ACEIs atau ARBs *Beta bloker dan CCB nondihidropiridin harus
TD <130/80 mmHg dengan 2. Diuretik atau CCBs atau Beta bloker*; Diuretik Tiazida dihindari pada pasien lansia-manula.
proteinuria (albuminuria) (eLFG 30 ml/mnt), Diuretik Loop (eLFG <30 ml/mnt) *Agonis alfa-2 sentral (contoh: klonidin) tidak
(JNC 8, 2013) 3. CCBs (dapat sebagai second-line) atau Beta bloker* boleh digunakan bersamaan dengan Beta bloker
(jika pasien menderita angina, gagal jantung, aritmia) karena kemungkinan tinggi mengalami
4. Antagonis aldosteron atau Subgrup CCB lain (jika CCB bradikardia berat.
telah digunakan) atau alfa bloker (jika belum
menggunakan beta bloker dengan efek alfa bloker)
5. Long acting alfa bloker atau agonis alfa-2 sentral* atau
vasodilator
(Dipiro, J. T., et al., 2008)
Hipertensi + TD <140/90 mmHg 1. ACEIs atau ARBs *Beta bloker dan CCB nondihidropiridin harus
Diabetes melitus TD <130/80 mmHg dengan 2. Diuretik atau CCBs atau Beta bloker*; Diuretik Tiazida dihindari pada pasien lansia-manula.
proteinuria (albuminuria) (eLFG 30 ml/mnt), Diuretik Loop (eLFG <30 ml/mnt) *Agonis alfa-2 sentral (contoh: klonidin) tidak
(JNC 8, 2013) 3. CCBs (dapat sebagai second-line) atau Beta bloker* boleh digunakan bersamaan dengan Beta bloker
Glukosa darah 2 jam PP <140 (jika pasien menderita angina, gagal jantung, aritmia) karena kemungkinan tinggi mengalami
mg/dl 4. Antagonis aldosteron atau Subgrup CCB lain (jika CCB bradikardia berat.
Gula darah puasa <100 mg/dl telah digunakan) atau alfa bloker (jika belum
(Anonim, 2005) menggunakan beta bloker dengan efek alfa bloker)
HbA1c ~7,0% 5. Long acting alfa bloker atau agonis alfa-2 sentral* atau
(KDOQI, 2012) vasodilator
(Dipiro, J. T., et al., 2008)
Diabetes melitus Glukosa darah 2 jam PP <140 1. Insulin, terutama untuk DM tipe 1 *Metformin sebagai lini-pertama dengan dosis
mg/dl 2. Metformin, lini-pertama untuk DM tipe 2 (eLFG 45 disesuaikan dengan fungsi ginjal. Jika eLFG <30
Gula darah puasa <100 mg/dl ml/mnt) ml/mnt maka hentikan penggunaan metformin.
(Anonim, 2005) 3. Penghambat Alfa-glukosidase atau Penghambat *Penambahan obat antidiabetes disarankan yang
HbA1c ~7,0% Dipeptidil 4-peptidase atau Analog inkretin atau memiliki resiko rendah hipoglikemia (urutan
(KDOQI, 2012) Tiazolidindion resiko hipoglikemia dari rendah-tinggi: no 2 <3
4. Sulfonilurea atau Meglitinida <4 <1).
(KDOQI, 2012) *Sulfonilurea yang aman pada pasien PGK
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(beberapa butuh penyesuaian dosis terkait fungsi
ginjal): Glipizid, Glikuidon, Gliklazid,
Glimepirid.
*Meglitinida (penyesuaian dosis terkait fungsi
ginjal jika eLFG <30 ml/mnt): Repaglinida,
Nateglinida.
*Penghambat Alfa-glukosidase: Akarbose
(eLFG <30 ml/mnt: obat dihindari), Miglitol
(eLFG <25 ml/mnt: obat dihindari).
*Penghambat Dipeptidil 4-peptidase yang aman
pada pasien PGK (beberapa butuh penyesuaian
dosis terkait fungsi ginjal): Linagliptin,
Saxagliptin, Sitagliptin, Vildagliptin.
*Analog inkretin: Exenatida (eLFG <30 ml/mnt:
obat tidak direkomendasikan), Liraglutida
(eLFG <60 ml/mnt: obat tidak
direkomendasikan)
*Tiazolidindion yang aman pada pasien PGK:
Pioglitazon dan Rosiglitazon
Anemia Hb >10 g/dl Mecobalamin, Asam folat, Garam besi (Sulfas ferrosus,
(PERNEFRI, 2011) Sangobion), transfusi darah
Dispepsia Antasida, Antihistamin RH-2, proton pump inhibitor (PPI),
prokinetik
(Dipiro, J. T., et al., 2008)
Oedema Diuretik
Hiperlipidemia Total kolesterol <200 mg/dl 1. Statin (Atorvastatin, Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, *Asam fibrat yang aman pada pasien PGK
LDL kolesterol <130 mg/dl Rosuvastatin, Simvastatin) (butuh penyesuaian dosis terkait fungsi ginjal):
HDL kolesterol >40 mg/dl 2. Sekuestran asam empedu (Cholestipol, Cholestyramine, Gemfibrozil, Clofibrate (obat dihindari pada
Trigliserida <150 mg/dl Colesevelam) pasien dengan ginjal pengganti).
(Dipiro, J. T., et al., 2008; 3. Asam fibrat* (Clofibrate, Gemfibrozil, Bezafibrate, *Hampir semua golongan asam fibrat aman
Laboratorium Rumkital Dr. Fenofibrate, Ciprofibrate) pada pasien PGK dengan stadium 3.
mintohardjo) 4. Golongan lain (Ezetimibe, Niacin)
(KDOQI, 2012)
Hiperurisemia Asam urat <6 mg/dl Penghambat xantin oksidase (Allopurinol) atau Urikosurik *Penghambat xantin oksidase (Allopurinol)
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Price, S. A., dan Wilson, L. M. (Probenesid, Sulfinpirazon) lebih sesuai untuk pasien PGK.
C., 2006). (Dipiro, J. T., et al., 2008) *Urikosurik bekerja dengan meningkatkan
klirens asam urat di ginjal. Kurang sesuai untuk
pasien PGK.
Hiperkalemia K+ 3,4 – 4,5 mmol/l Kalitake, hemodialisis (HD)
(Laboratorium Rumkital Dr.
mintohardjo)
Hipokalsemia Ca2+ 8,6 – 10,3 mmol/l Ca gluconas, hemodialisis (HD)
(Laboratorium Rumkital Dr.
mintohardjo)
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Data Pasien
Pasien :1 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 69 th Hari ke-1: 180/100 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 4.4 g/dL 8.1 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 140/90 Hari ke-1: Total protein 7.2 g/dL Leukosit 20800 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 150/80 Ur 69 Albumin 2.8 g/dL 24300 /mcL
Lama dirawat : 9/10/14 – 20/10/14 (12 hari) Hari ke-4: 150/80 Cr 4.5 Globulin 4.4 g/dL Trombosit 533000 /mcL
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi Hari ke-5: 190/80 eLGF 10.3 mL/mnt Hari ke-5: 506000 /mcL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Anemia Hari ke-6: 150/80 AST (SGOT) 79 Na 130 mmol/L Hari ke-3:
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 1 hari SMRS, batuk riak berwarna kuning Hari ke-7: 140/80 ALT (SGPT) 45 K 3.9 mmol/L Hb 7.1 g/dL
sejak 1 hari SMRS, demam sejak 1 hari SMRS, badan pegal-pegal dan lemas, Hari ke-8: 140/90 Hari ke-5: Cl 89 mmol/L Leukosit 25000 /mcL
tidak mau makan dan minum, pusing, gatal-gatal Hari ke-9: 150/90 Asam urat 9.0 Ca 7.7 mg/dL Trombosit 497000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, sakit kepala, lemas, batuk, demam, Hari ke-10: 150/80 Hari ke-5:
tangan kanan bengkak, pinggang pegal, tidak BAB, badan terasa sakit (nyeri), Hari ke-11: 160/80 Hb 5.1 g/dL
nafsu makan menurun, ngilu di seluruh badan, badan pegal-pegal Leukosit 20600 /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Kadar gula darah Trombosit 595000 /mcL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Anemia, DM tipe 2, Hipertensi, Leukositosis, (mg/dL) Hari ke-6:
Hiperurisemia Hari ke-1: GDS 301 Hb 5.0 g/dL
Hari ke-2: GD 315 Leukosit 19400 /mcL
Terapi Obat Hari ke-3: GD 259 Trombosit 500000 /mcL
Cefoperazone 2x1 g IV Hari ke-4: GD 233 Hari ke-7:
Meropenem 3x1 g IV Hari ke-5: GD 274 Hb 6.9 g/dL
Valsartan 1x80 mg; 1x160 mg Oral Hari ke-6: GDS 331 Leukosit 17300 /mcL
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Hari ke-7: GD 223 Trombosit 484000 /mcL
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-8: GD 207 Hari ke-9:
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-9: GD 176 Hb 9.1 g/dL
CaCO3 3x500 mg Oral Hari ke-10: GD 124 Leukosit 16200 /mcL
Bisolvon 1x inhalasi (1 ml obat+2 ml NaCl) Inhalasi Hari ke-11: GD 134 Trombosit 360000 /mcL
Myonal 3x50 mg Oral Hari ke-11:
Meloxicam 2x7,5 mg Oral Hb 7.9 g/dL
PCT 3x500 mg Oral Leukosit 13800 /mcL
Novorapid 3x10 IU SC Trombosit 313000 /mcL
Lodem 2x30 mg Oral
Eclid 2x100 mg Oral
Dulcolax 3x5 mg Oral
Neurodex 2x1 tab Oral
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :2 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 69 th Hari ke-1: 140/80 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.7 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 140/90 Hari ke-1: Na 135 mmol/L Leukosit 13000 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 130/80 Ur 133 K 3.6 mmol/L Trombosit 292000 /mcL
Lama dirawat : 26/10/14 – 30/10/14 (5 hari) Hari ke-4: 120/80 Cr 5.1 Cl 91 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit : CKD, DM, Hipertensi Hari ke-5: 150/90 eLFG 9.0 mL/mnt Hari ke-2: Hb 6.6 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Sesak napas Asam urat 5.3 Total protein 6.1 g/dL Leukosit 11100 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 1 hari SMRS, nyeri pinggang Kadar gula darah Albumin 2.7 g/dL Trombosit 265000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, pegal-pegal, bengkak, lemas, tidak nafsu (mg/dL) Globulin 3.4 g/dL
makan Hari ke-1: GD 126
Kondisi keluar : Meninggal Hari ke-2: GD 104
Diagnosa keluar : CKD on HD, Cholelithiasis dan Cholecystitis, HHD, DM Hari ke-3: GD 116
tipe 2, Bronkopneumonia, Leukositosis, Anemia Hari ke-4: GD 164
Terapi Obat
Cefoperazone 2x1 g IV
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
Neurodex 2x1 tab Oral
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :3 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 61 th Hari ke-1: 151/66 (mg/dL) Hb 8.3 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 110/70 Hari ke-1: Leukosit 19200 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/80 Ur 216 Trombosit 164000 /mcL
Lama dirawat : 14/7/14 – 16/7/14 (3 hari) Cr 8.2 Hari ke-3:
Riw. Penyakit : DM tipe 2 eLFG 7.11 mL/mnt Hb 8.1 mg/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Febris Leukosit 28500 /mcL
Keluhan masuk : Demam dan menggigil saat akan HD, sesak napas, pusing, Trombosit 183000 /mcL
nyeri perut, lemas, intake sulit
Keluhan selama dirawat : Demam, kesadaran apatis-samnolen, lemas
Kondisi keluar : Lemas, sesak napas
Diagnosa keluar : CKD on HD, Febris, Leukositosis, Anemia
Terapi Obat
Cefoperazone 2x1 g IV
Dobutamine 8 mcg IV (drip)
PCT 1x1 g IV
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :4 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein &
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah
Usia : 74 th Hari ke-1: 180/90 (mg/dL) Hari ke-1:
BB : 43 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Na 130 mmol/L
Stg :4 Hari ke-3: 140/80 Ur 34 K 3.2 mmol/L
Lama dirawat : 13/10/14 – 16/110/14 (4 hari) Hari ke-4: 130/80 Cr 2.2 Cl 90 mmol/L
Riw. Penyakit : Hipertensi, HD sejak 3 th lalu eLFG 23.2 mL/mnt Ca 9.7 mg/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Kejang setelah HD Kadar gula darah pH 7.36
Keluhan masuk : Kejang +/- 5 menit setelah HD, kejang sebelumnya +, setelah (mg/dL) PCO2 33.0 mmHg
kejang tidak sadarkan diri, pusing Hari ke-1: GD 193 HCO3 18.3 mmol/L
Keluhan selama dirawat : Lemas, sesak napas, pusing berputar, nyeri dada
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan
Diagnosa keluar : CKD on HD, Seizure, Anemia, Hipertensi, Hipokalemia
Terapi Obat
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
Diazepam 1x1/2 ampul IV
Fenitoin 3x100 mg Oral
Mertigo 3x6 mg Oral
KSR 3x600 mg Oral
Amdixal 1x5 mg Oral
Meloxicam 2x7,5 mg Oral
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :5 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 26 th Hari ke-1: 140/110 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 6.0 g/dL
BB : 54 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Na 135 mmol/L Leukosit 10800 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/100 Ur 245 K 3.97 mmol/L Trombosit 207000 /mcL
Lama dirawat : 31/5/14 – 13/6/14 (14 hari) Hari ke-4: 140/100 Cr 25.6 Cl 89 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Demam typhoid Hari ke-5: 140/100 eLFG 2.28 mL/mnt pH 7.39 Hb 6.6 g/dL
Diagnosa masuk : Anemia Hari ke-6: 140/80 AST (SGOT) 11 PCO2 16.9 mmHg Leukosit 12300 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 2 hari SMRS, mual, muntah-muntah dari Hari ke-7: 120/80 ALT (SGPT) 8 HCO3 9.9 mmol/L Trombosit 263000 /mcL
bulan februari, pusing Hari ke-8: 120/70 Hari ke-3: Hari ke-3: Hari ke-4:
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, BAK berdarah, batuk, lemas, demam Hari ke-9: 100/60 eLFG 2.0 mL/mnt Na 138 mmol/L Hb 6.5 g/dL
Kondisi keluar : Sesak napas Hari ke-10: 110/70 Hari ke-4: K 4.0 mmol/L Leukosit 15600 /mcL
Diagnosa keluar : CKD, Dispnea, Dispepsia, Leukositosis, Hematuria, Hari ke-11: 120/80 Ur 211 Cl 84 mmol/L Trombosit 193000 /mcL
Hipertensi, Anemia Hari ke-12: 140/90 Cr 18.3 pH 7.10 Hari ke-5:
Hari ke-13: 140/90 eLFG 3.35 mL/mnt PCO2 12.8 mmHg Hb 7.9 g/dL
Terapi Obat Hari ke-12: HCO3 3.8 mmol/L Leukosit 14300 /mcL
Bifotik 2x1 g IV Kadar gula darah Ur 145 Hari ke-4: Trombosit 204000 /mcL
Lasix 1x1 amp; 2x1 amp (20 mg/2 ml) IV (mg/dL) Cr 15.2 Na 138 mmol/L Hari ke-9:
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Hari ke-1: GDS 92 eLFG 4.15 mL/mnt K 2.8 mmol/L Hb 7.0 g/dL
Valsartan 1x80 mg Oral Cl 86 mmol/L Leukosit 38400 /mcL
Bicnat 3x500 mg Oral pH 7.40 Trombosit 96000 /mcL
Asam folat 3x0,4 mg Oral PCO2 17.3 mmHg Hari ke-12:
CaCO3 3x500 mg Oral HCO3 10.6 mmol/L Hb 7.8 g/dL
Prorenal 3x2 tab Oral Hari ke-7: Leukosit 28200 /mcL
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV Na 138 mmol/L Trombosit 104000 /mcL
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) IV K 4.6 mmol/L
Ondansetron 3x8 mg IV Cl 98 mmol/L
KCl 25 mEq IV (drip)
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial); 2x20 mg IV, oral
OBH 3x1C Oral
PCT 3x500 mg Oral
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :6 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 26 th Hari ke-1: 130/80 (mg/dL) Hb 5.9 g/dL
BB : 53 kg Hari ke-2: 130/70 Hari ke-1: Leukosit 7200 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 130/80 Cr 13.5 Trombosit 276000 /mcL
Lama dirawat : 6/10/14 – 10/10/14 (5 hari) Hari ke-4: 160/110 eLGF 4.8 mL/mnt Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Hipertensi Hari ke-5: 150/100 Hb 6.4 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Anemia Leukosit 8900 /mcL
Keluhan masuk : Batuk berdahak warna riak kuning sejak 2 hari SMRS, Kadar gula darah Trombosit 249000 /mcL
pusing, lemas, sesak napas, BAK banyak (mg/dL) Hari ke-4:
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, batuk, mual, lemas Hari ke-1: GDS 70 Hb 8.5 g/dL
Kondisi keluar : Sesak napas Leukosit 10200 /mcL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Bronkitis, Anemia, Hipertensi Trombosit 228000 /mcL
Terapi Obat
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Adalat oros ER 1x30 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Ambroxol 3x30 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :7 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-2:
Usia : 49 th Hari ke-1: 180/80 (mg/dL) Hb 6.2 g/dL
BB : 64 kg Hari ke-2: 180/80 Hari ke-2: Leukosit 5800 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 180/80 Ur 144 Trombosit 183000 /mcL
Lama dirawat : 16/4/14 – 25/4/14 (10 hari) Hari ke-4: 180/70 Cr 7.5 Hari ke-5:
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi, Maag, Penyakit jantung. Alergi amoxicillin Hari ke-5: 180/70 eLGF 6.12 mL/mnt Hb 8.0 g/dL
Diagnosa masuk : CKD Hari ke-6: 160/80 AST (SGOT) 12 Leukosit 6300 /mcL
Keluhan masuk : Bengkak pada kedua kaki sejak 3 minggu SMRS, bengkak Hari ke-7: 170/80 ALT (SGPT) 10 Trombosit 170000 /mcL
akan kempis saat istirahat dan membengkak saat beraktivitas. Mual apabila perut Hari ke-8: 160/70 Hari ke-4:
kosong dan bila terisi makanan setelahnya pasien akan BAB dengan konsistensi Hari ke-9: 170/70 eLFG 1.62 mL/mnt
cair, batuk kering Hari ke-6:
Keluhan selama dirawat : Kaki masih bengkak, mual, nyeri pinggang kiri, diare, Kadar gula darah Ur 129
batuk kering, sesak napas, perut mulas, kembung (mg/dL) Cr 5.1
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-1: GDS 74 eLFG 9.56 mL/mnt
Diagnosa keluar : CKD endstage, Diare akut, HHD, Anemia Hari ke-9:
Ur 88
Terapi Obat Cr 5.7
Lasix 1x1 amp; 2x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral eLFG 8.4 mL/mnt
1x40 mg
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
New diatabs 3x600 mg Oral
Imodium 3x2 mg Oral
Ambroxol 3x2Cth (10 mL) Oral
Dextromethorphan HBr 3x1 tab (15 mg) Oral
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :8 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 80 th Hari ke-1: 120/80 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 6.6 g/dL
BB : 52 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Na 139 mmol/L Leukosit 9720 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 190/100 Ur 125 K 3.0 mmol/L Trombosit 299000 /mcL
Lama dirawat : 15/8/14 – 22/8/14 (8 hari) Hari ke-4: 170/100 Cr 7.43 Cl 97 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit :- Hari ke-5: 160/80 eLGF 5.6 mL/mnt pH 7.22 Hb 7.3 g/dL
Diagnosa masuk : Anemia, CKD, HHD Hari ke-6: 140/100 Asam urat 7.2 PCO2 54.6 mmHg Leukosit 9700 /mcL
Keluhan masuk : Pusing, mual dan muntah sejak 1 minggu SMRS, lemas dan Hari ke-7: 160/80 AST (SGOT) 7 HCO3 22.1 mmol/L Trombosit 242000 /mcL
berkeringat, sesak napas jika habis jalan, berkurang bila istirahat, kaki Hari ke-8: 150/80 ALT (SGPT) 5 Hari ke-4: Hari ke-4:
kesemutan Trigliserida 187 Na 140 mmol/L Hb 8.3 g/dL
Keluhan selama dirawat : - Kadar gula darah Total kolesterol 223 K 4.7 mmol/L Leukosit 10200 /mcL
Kondisi keluar : Lemas (mg/dL) HDL kolesterol 38 Cl 105 mmol/L Trombosit 235000 /mcL
Diagnosa keluar : CKD ec Hipertensi, Anemia, Hiperlipidemia, Hiperurisemia Hari ke-1: LDL kolesterol 158 pH 7.31
GDP 105 Hari ke-3: PCO2 38.7 mmHg
Terapi Obat G2PP 129 eLFG 7.0 mL/mnt HCO3 19.2 mmol/L
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral Hari ke-4:
1x40 mg Ur 146
Bicnat 3x500 mg Oral Cr 6.9
Asam folat 3x0,4 mg Oral eLFG 6.10 mL/mnt
CaCO3 3x500 mg Oral Ur II 53
Prorenal 3x1 tab Oral Cr II 2.9
OMZ 2x20 mg Oral eLFG 16.6 mL/mnt
Amlodipine 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
Allopurinol 3x100 mg Oral
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien :9 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 55 th Hari ke-1: 140/60 (mg/dL) Hb 5.8 g/dL
BB : 66 kg Hari ke-2: 180/100 Hari ke-1: Leukosit 9100 /mcL
Stg :3 Hari ke-3: 180/80 Ur 52 Trombosit 430000 /mcL
Lama dirawat : 16/6/14 – 20/6/14 (5 hari) Hari ke-4: 170/90 Cr 1.3 Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Anemia, Hipertensi, DM tidak terkontrol Hari ke-5: 150/90 eLFG 45.2 mL/mnt Hb 8.8 g/dL
Diagnosa masuk : CKD, Anemia, Hipertensi, DM AST (SGOT) 10 Leukosit 12300 /mcL
Keluhan masuk : Lemas sejak 2 hari SMRS, pusing sejak 1 hari SMRS, mual Kadar gula darah ALT (SGPT) 7 Trombosit 395000 /mcL
saat makan, nyeri pinggang, BAB 3x per hari cair berwarna hitam, kaki kanan (mg/dL) Hari ke-4: Hari ke-3:
terasa lemas saat berjalan Hari ke-1: eLFG 51.0 mL/mnt Hb 9.7 g/dL
Keluhan selama dirawat : Dada sakit, batuk kering, lemas, sesak napas, pusing, GDS 165 Leukosit 7200 /mcL
gatal-gatal, demam GDP 184 Trombosit 341000 /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-2: GD 150 Hari ke-4:
Diagnosa keluar : CKD, DM tipe 2, Hipertensi, Anemia Hari ke-3: GDS 136 Hb 10.6 g/dL
Hari ke-4: GD 130 Leukosit 6300 /mcL
Terapi Obat Trombosit 322000 /mcL
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral
1x40 mg
Novorapid 3x10 IU SC
Amlodipine 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
PCT 1x500 mg Oral
Glimepiride 1x2 mg Oral
Metformin 3x500 mg Oral
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 10 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 55 th Hari ke-1: 130/80 (mg/dL) Hb 8.0 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 120/90 Hari ke-1: Leukosit 15100 /mcL
Stg :3 Hari ke-3: 130/70 Ur 46 Trombosit 446000 /mcL
Lama dirawat : 1/12/14 – 9/12/14 (9 hari) Hari ke-4: 110/80 Cr 1.4 Hari ke-4:
Riw. Penyakit : Maag, Hipertensi, DM Hari ke-5: 120/80 eLFG 41.5 mL/mnt Hb 8.4 g/dL
Diagnosa masuk : Nefropati Diabetikum Hari ke-6: 120/80 Leukosit 13600 /mcL
Keluhan masuk : Lemas sejak 2 hari SMRS, makan dan minum berkurang Hari ke-7: 140/90 Trombosit 434000 /mcL
karena perut nyeri, nyeri disertai mual, pusing, BAB 3x lembek Hari ke-8: 110/80 Hari ke-5:
Keluhan selama dirawat : Lemas, mual, pusing, nyeri perut, nafsu makan Hb 10.3 g/dL
berkurang, terdapat benjolan di leher dan terasa nyeri, diare cair, BAB hitam Kadar gula darah Leukosit 13500 /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan (mg/dL) Trombosit 478000 /mcL
Diagnosa keluar : CKD, DM tipe 2, Anemia, Hipertensi, Dispepsia, Hari ke-1: GD 165 Hari ke-6:
Leukositosis, Limfadenitis coli kiri Hari ke-2: GD 168 Hb 9.3 g/dL
Hari ke-3: GD 109 Leukosit 11300 /mcL
Terapi Obat Hari ke-4: GD 102 Trombosit 457000 /mcL
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml); IV, oral Hari ke-5: GD 163
2x150 mg Hari ke-6: GD 108
Ondansetron 3x8 mg IV Hari ke-7: GD 105
Cefotaxime 2x1 g IV Hari ke-8: GD 104
Cefixime 2x100 mg Orl
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Metformin 2x500 mg Oral
Glimepiride 1x2 mg Oral
Asam mefenamat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Sulfas ferrosus 2x300 mg Oral
New diatabs 1 tab (600mg) setiap setelah BAB Oral
OMZ 2x20 mg Oral
Sucralfate 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 11 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 50 th Hari ke-1: 169/99 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 10.8 g/dL 9.2 g/dL
BB : 62 kg Hari ke-2: 140/90 Hari ke-1: Na 128 mmol/L Leukosit 3200 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 150/90 Ur 206 K 3.9 mmol/L 3200 /mcL
Lama dirawat : 9/10/14 – 13/10/14 (5 hari) Hari ke-4: 140/90 Cr 17.6 Cl 96 mmol/L Trombosit 137000 /mcL
Riw. Penyakit : Hipertensi eLFG 3.0 mL/mnt Hari ke-5: 165000 /mcL
Diagnosa masuk : CKD, Anemia Kadar gula darah AST (SGOT) 16 Na 131 mmol/L Hari ke-5:
Keluhan masuk : Sesak napas, mual, muntah, badan gatal, intake sulit (mg/dL) ALT (SGPT) 11 K 4.2 mmol/L Hb 8.5 g/dL
Keluhan selama dirawat : Mual, sesak napas, nafsu makan menurun, badan Hari ke-1: GDS 80 Hari ke-2: Cl 98 mmol/L Leukosit 4900 /mcL
terasa gatal Asam urat 5.2 Trombosit 215000 /mcL
Kondisi keluar : Sesak napas, badan terasa gatal Trigliserida 214
Diagnosa keluar : CKD end stage, HHD, Anemia Total kolesterol 150
Hari ke-3:
Terapi Obat eLFG 4.2 mL/mnt
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV Hari ke-5:
Ondansetron 3x4 mg IV Ur 208
Bicnat 3x500 mg Oral Cr 22.8
Asam folat 3x0,4 mg Oral eLFG 2.3 ml/mnt
CaCO3 3x500 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
Amlodipine 1x5 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pasien : 12 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 48 th Hari ke-1: 110/70 (mg/dL) Hb 11.3 g/dL
BB : 45 kg Hari ke-2: 100/80 Hari ke-1: Leukosit 17900 /mcL
Stg :3 Hari ke-3: 120/60 Cr 3.1 Trombosit 340000 /mcL
Lama dirawat : 24/6/14 – 1/7/14 (8 hari) Hari ke-4: 100/60 eLFG 17.04 mL/mnt Hari ke-4:
Riw. Penyakit : TB paru positif 4 bulan yang lalu. Pasien sudah minum obat, Hari ke-5: 100/60 Asam urat 5.9 Hb 9.4 g/dL
sekarang gejala batuk berkurang. DM, pernah minum metformin +, insulin – Hari ke-6: 110/80 Hari ke-4: Leukosit 10100 /mcL
Diagnosa masuk : Leukositosis, DM tipe 2, Nefropati diabetikum Ur 148 Trombosit 272000 /mcL
Keluhan masuk : Muntah-muntah sejak 1 minggu SMRS, muntah 2-3 kali Kadar gula darah Cr 3.0
sehabis makan, mual, pusing kadang-kadang, nyeri kepala dan memutar, lemas (mg/dL) eLFG 17.70 mL/mnt
sehingga tidak mandiri ke kamar mandi, kesemutan dan baal di kaki, luka dikaki Hari ke-1: GDS 294 Hari ke-8:
tidak ada Hari ke-2: GD 275 eLFG 53.0 mL/mnt
Keluhan selama dirawat : Lemas, mual, nyeri dada, pusing Hari ke-3: GD 135
Kondisi keluar : Lemas, nyeri dada Hari ke-4: GD 166
Diagnosa keluar : CKD, Hipertensi, DM tipe 2, Leukositosis, TB paru Hari ke-5: GD 163
Hari ke-7: GD 182
Terapi Obat Hari ke-8: GD 161
Cefoperazone 2x1 g IV
Glucobay 3x100 mg Oral
Metformin 3x500 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Amlodipine 1x5 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Rimactazid 450/300 mg 1x1 kapl Oral
(lanjutan)
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 13 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 61 th Hari ke-1: 157/84 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.4 g/dL
BB : 83 kg Hari ke-2: 182/87 Hari ke-1: Na 132 mmol/L Leukosit 13200 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 167/78 Ur 212 K 5.1 mmol/L Trombosit 365000
Lama dirawat : 1/7/14 – 8/7/14 (8 hari) Hari ke-4: 160/80 Cr 16.2 Cl 103 mmol/L /mcL
Riw. Penyakit : Pasien disarankan untuk cuci darah sejak 6 bulan yang lalu tapi pasien Hari ke-5: 140/90 eLFG 3.25 mL/mnt pH 7.22 Hari ke-2:
menolak dan minum obat ginjal Hari ke-6: 150/90 Ur II 135 PCO2 31.4 mmHg Hb 7.6 g/dL
Diagnosa masuk : Dispnea ec CKD pro HD Hari ke-7: 150/70 Cr II 8.4 HCO3 12.9 mmol/L Leukosit 14000 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 2 hari SMRS, mual, muntah berlendir, batuk berdahak Hari ke-8: 110/70 eLFG 7.0 mL/mnt Total protein 7.8 g/dL Trombosit 274000
Keluhan selama dirawat : Demam, menggigil, mual, sesak napas AST (SGOT) 31 Albumin 3.6 g/dL /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Kadar gula darah ALT (SGPT) 20 Globulin 4.2 g/dL Hari ke-3:
Diagnosa keluar : Asidosis metabolik berat ec CKD stg 5, HHD dengan oedema paru akut, (mg/dL) Hari ke-2: Hari ke-2: Hb 7.4 g/dL
Anemia, CAD, DM tipe 2, Leukositosis, Hiperkalemia, Hipokalsemia Hari ke-1: Ur 180 Na 133 mmol/L Leukosit 13900 /mcL
GDS 122 Cr 12.8 K 5.2 mmol/L Trombosit 232000
Terapi Obat GD 252 eLFG 4.26 mL/mnt Cl 103 mmol/L /mcL
Ceftriaxone 3x1 g IV Hari ke-2: GDS 83 Hari ke-3: Total protein 6.9 g/dL Hari ke-7:
Cefoperazone 2x1 g IV Hari ke-3: GDS 80 Ur 193 Albumin 3.5 g/dL Hb 7.1 g/dL
Ondansetron 2x8 mg IV Hari ke-4: GD 239 Cr 11.8 Globulin 3.4 g/dL Leukosit 10200 /mcL
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial); 2x20 mg IV, oral Hari ke-5: GD 273 eLFG 4.68 mL/mnt Hari ke-3: Trombosit 130000
Lasix 10 mg/jam (drip); IV Hari ke-6: GD 227 Ur II 112 Na 135 mmol/L /mcL
2x1 amp (20 mg/2 ml) Hari ke-7: GD 205 Cr II 8.7 K 4.6 mmol/L
Farsorbid 10 mcg/menit drip, dinaikkan IV, oral Hari ke-8: GD 155 eLFG 6.65 mL/mnt Cl 103 mmol/L
10 mcg tiap 5 menit maks. Dosis AST (SGOT) 21 Ca 6.9 mg/dL
200 mcg/menit; 3x10 mg ALT (SGPT) 14 Hari ke-5:
Ca gluconas 2x1 (10 ml, Ca gluconas 10%) IV Ca 6.8 mg/dL
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-8:
Asam folat 3x0,4 mg Oral Na 131 mmol/L
CaCO3 3x500 mg Oral K 5.0 mmol/L
Prorenal 3x2 tab Oral Cl 97 mmol/L
Neurodex 2x1 tab Oral Total protein 5.4 g/dL
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Albumin 3.7 g/dL
Diovan 1x80 mg Oral Globulin 1.7 g/dL
Clonidine 3x0,15 mg Oral
PCT 3x500 mg Oral
Gliquidone 1x1,5 tab (45 mg) Oral
Glucobay 3x100 mg Oral
Domperidone 3x10 mg Oral 100
Sucralfate 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 14 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-2:
Usia : 43 th Hari ke-1: 160/90 (mg/dL) Hari ke-2: Hb 9.7 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 200/100 Hari ke-2: Total protein 6.1 g/dL Leukosit 10300 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 160/100 Ur 92 Albumin 4.3 g/dL Trombosit 269000 /mcL
Lama dirawat : 19/9/14 – 3/10/14 (15 hari) Hari ke-4: 170/90 Cr 3.7 Globulin 1.8 g/dL
Riw. Penyakit : Hipertensi Hari ke-5: 150/100 eLFG 14.21 mL/mnt Hari ke-13:
Diagnosa masuk : CKD, Anemia Hari ke-6: 130/80 AST (SGOT) 12 Ca 8.4 mg/dL
Keluhan masuk : CKD stg 5 pro HD (pasang doublelument) Hari ke-7: 140/100 ALT (SGPT) 9
Keluhan selama dirawat : Lemas, pusing, nyeri di daerah pemasangan Hari ke-8: 139/102 Hari ke-4:
doublelument, mual, sakit (nyeri) di kaki dan bengkak, susah BAB Hari ke-9: 130/90 Ur 107
Kondisi keluar : Lemas, kaki masih sakit (nyeri) Hari ke-10: 150/100 Cr 3.7
Diagnosa keluar : CKD on HD, Anemia, Hipertensi, Hiperurisemia Hari ke-11: 140/90 eLFG 14.21 mL/mnt
Hari ke-12: 131/100 Hari ke-6:
Terapi Obat Hari ke-13: 120/80 Ur 114
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV Hari ke-14: 120/80 Cr 3.9
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral eLFG 13.37 mL/mnt
Valsartan 1x160 mg Oral Ur II 67
Prorenal 3x1 tab Oral Cr II 2.5
Myonal 3x50 mg Oral eLFG 22.34 mL/mnt
Bicnat 3x500 mg Oral Asam urat 9.9
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-8:
CaCO3 3x500 mg Oral Ur II 29
Cefixime 2x100 mg Oral Cr II 2.5
Mecobalamin 3x500 mcg Oral eLFG 22.34 mL/mnt
Gabexal 3x100 mg Oral
Ketesse 3x25 mg Oral
Allopurinol 2x100 mg Oral
OMZ 2x20 mg Oral
Glucosamine 3x250 mg Oral
Dulcolax 3x5 mg Oral
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 15 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 51 th Hari ke-1: 140/100 (mg/dL) Hari ke-3: Hb 12.6 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 120/90 Hari ke-1: Na 139 mmol/L Leukosit 9500 /mcL
Stg :3 Hari ke-3: 110/80 Ur 48 K 3.6 mmol/L Trombosit 102000 /mcL
Lama dirawat : 13/8/14 – 19/8/14 (7 hari) Hari ke-4: 140/100 Cr 1.7 Cl 105 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit : DM tipe 2, Liver, Efusi pleura/oedema paru Hari ke-5: 140/100 eLFG 45.4 mL/mnt Hb 12.9 g/dL
Diagnosa masuk : Dispnea ec CHF, DM tipe 2 Hari ke-6: 160/100 Hari ke-7: Leukosit 11900 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 2 minggu SMRS, saat tidur pasien Hari ke-7: 140/90 Trigliserida 102 Trombosit 107000 /mcL
terbangun akibat napas terasa hilang, kaki bengkak sejak 1 minggu SMRS, batuk Total kolesterol 224 Hari ke-7:
berdahak warna bening, perut terasa nyeri saat batuk, kalau malam susah tidur Kadar gula darah HDL kolesterol 35 Leukosit 10600 /mcL
Keluhan selama dirawat : BAK sakit, BAK sakit, sulit tidur saat malam (mg/dL) LDL kolesterol 169
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-1: GD 222
Diagnosa keluar : CKD, CHF ec HHD, Hipertensi, DM tipe 2, Hiperlipidemia Hari ke-2: GDS 212
Hari ke-3: GD 72
Terapi Obat Hari ke-4: GD 118
Lasix 2x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral Hari ke-5: GD 159
1x40 mg Hari ke-6: GD 155
Captopril 3x25 mg Oral Hari ke-7: GD 140
Aldactone 1x25 mg Oral
Farsorbid 3x5 mg Oral
Lansoprazole 1x30 mg Oral
Glimepiride 1x2 mg Oral
Metformin 3x500 mg Oral
Glucobay 3x1 tab; 2x1 tab (100 mg) Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Diovan 1x160 mg Oral
Amlodipine 1x10 mg Oral
Alprazolam 1x0,5 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pasien : 16 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 51 th Hari ke-1: 110/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 8.0 g/dL
BB : 92 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Na 129 mmol/L Leukosit 7700 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/90 Ur 135 K 4.3 mmol/L Trombosit 198000 /mcL
Lama dirawat : 15/9/14 – 18/9/14 (4 hari) Hari ke-4: 140/90 Cr 9.8 Cl 102 mmol/L
Riw. Penyakit : DM tipe 2, Hipertensi eLFG 6.0 mL/mnt
Diagnosa masuk : CKD, Febris 5 hari Kadar gula darah
Keluhan masuk : Demam naik-turun sejak 5 hari SMRS, mual, nafsu makan (mg/dL)
menurun Hari ke-1: GD 235
Keluhan selama dirawat : Sedikit sesak napas Hari ke-2: GD 167
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-3: GD 173
Diagnosa keluar : CKD on HD, Febris, Anemia ec CKD, DM tipe 2, Hipertensi Hari ke-4: GD 131
Terapi Obat
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV
Ondansetron 3x8 mg IV
Amlodipine 1x5 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
PCT 3x500 mg Oral
Gliquidone 1-0,5-0 tab (30 mg) Oral
(lanjutan)
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 17 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 51 th Hari ke-1: 130/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.3 g/dL
BB : 93 kg Hari ke-2: 110/80 Hari ke-1: Na 134 mmol/L Leukosit 16200 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 120/80 Ur 177 K 4.8 mmol/L Trombosit 325000 /mcL
Lama dirawat : 22/9/14 – 25/9/14 (4 hari) Hari ke-4: 120/70 Cr 11.4 Cl 92 mmol/L
Riw. Penyakit : CKD on HD eLFG 5.0 mL/mnt
Diagnosa masuk : CKD on HD, Hematemesis Kadar gula darah
Keluhan masuk : Muntah darah warna merah kehitaman sejak 1 hari SMRS, (mg/dL)
merasa panas dingin dan pusing Hari ke-1: GD 228
Keluhan selama dirawat : Batuk keluar darah sedikit, sesak napas, lemas, mual,
diare, cegukan
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan
Diagnosa keluar : CKD on HD, Anemia, DM tipe 2, Hiperkalemia,
Leukositosis, Hematemesis
Terapi Obat
Cefoperazone 2x1 g IV
Ondansetron 3x8 mg IV
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) IV
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Diaversa 1x2 mg Oral
Eclid 3x100 mg Oral
Kalitake 3x1 sach (5 g) Oral
New diatabs 3x600 mg Oral
Chlorpromazine 1x1/4 tab (25 mg) Oral
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 18 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 63 th Hari ke-1: 110/70 (mg/dL) Hari ke-2: Hb 11.1 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 130/80 Hari ke-1: Na 134 mmol/L Leukosit 16800 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 130/80 Ur 150 K 2.8 mmol/L Trombosit 62000 /mcL
Lama dirawat : 7/9/14 – 20/9/14 (14 hari) Hari ke-4: 110/70 Cr 2.5 Cl 100 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit : DM +/- 10 th, terpasang doublelument +/- 1 bulan yang lalu Hari ke-5: 100/100 eLFG 20.7 mL/mnt Ca 7.4 mg/dL Hb 10.8 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Infeksi sekunder (doublelument), DM Hari ke-6: 110/70 Hari ke-2: Total protein 5.7 g/dL Leukosit 24700 /mcL
Keluhan masuk : Tidak sadar sejak +/- 3 jam SMRS, lemas, kaki sakit Hari ke-7: 110/60 Asam urat 7.4 Albumin 2.7 g/dL Trombosit 28000 /mcL
terutama yang kiri, demam kadang Hari ke-8: 120/70 AST (SGOT) 24 Globulin 3.0 g/dL Hari ke-5:
Keluhan selama dirawat : Demam (infeksi), sering haus, lemas, nyeri seluruh Hari ke-9: 120/80 ALT (SGPT) 19 Hb 11.3 g/dL
badan, nyeri kaki dan pinggang, nafsu makan menurun, susah BAB, sariawan Hari ke-10: 120/70 Leukosit 22400 /mcL
Kondisi keluar : Masalah teratasi sebagian Hari ke-11: 110/70 Trombosit 100000 /mcL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Hipertensi, DM tipe 2, DVT, Osteoarthritis, Hari ke-12: 110/70 Hari ke-10:
Leukositosis, Hiperurisemia, Trombositopenia, Hipokalemia Hb 8.3 mg/dL
Kadar gula darah Leukosit 17100 /mcL
Terapi Obat (mg/dL) Trombosit 74000 /mcL
Cefoperazone 2x1 g IV Hari ke-1: GDS 46 Hari ke-13:
Meropenem 2x1 g IV Hari ke-2: GD 99 Hb 7.8 g/dL
Methylprednisolone 2x1 IV Hari ke-3: GD 367 Leukosit 9000 /mcL
Dexamethasone 1x1 amp (5 mg/ml) IV Hari ke-4: GD 190 Trombosit 140000 /mcL
PCT 1x500 mg Oral Hari ke-5: GD 250
Dobutamine 4 mcg IV (drip) Hari ke-6: GD 115
Novorapid 3x5 IU; 2x4 IU; 3x4 IU SC Hari ke-7: GD 312
Lantus 1x10 IU SC Hari ke-8: GD 212
Amlodipine 1x10 mg Oral Hari ke-9: GD 165
Valsartan 1x80 mg Oral Hari ke-10: GD 167
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-11: GD 212
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-12: GD 146
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Dulcolax 1x1 suppos (10 mg) Suppos
Meloxicam 1x15 mg Oral
Mycostatin 3x1 ml (100000 IU/ml) Oral (drops)
Gliquidone 1x30 mg Oral 105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 19 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 68 th Hari ke-1: 140/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 5.7 g/dL
BB : 42 kg Hari ke-2: 130/70 Hari ke-1: Na 139 mmol/L Leukosit 9700 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/90 Ur 123 K 6.2 mmol/L Trombosit 174000 /mcL
Lama dirawat : 26/7/14 – 5/8/14 (11 hari) Hari ke-4: 160/80 Cr 6.7 Cl 111 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Penyakit ginjal (kencing batu, ginjal kanan 2 th lalu) Hari ke-5: 160/100 eLFG 8.8 mL/mnt Hari ke-4: Hb 6.4 g/dL
Diagnosa masuk : CKD, Febris Hari ke-6: 100/70 AST (SGOT) 34 Na 137 mmol/L Leukosit 15500 /mcL
Keluhan masuk : Demam dan menggigil sejak tadi malam, sesak napas yang Hari ke-7: 160/80 ALT (SGPT) 32 K 5.3 mmol/L Trombosit 149000 /mcL
semakin berat apabila berjalan dan berkurang setelah istirahat, batuk kering, kaki Hari ke-8: 150/80 Hari ke-2: Cl 114 mmol/L Hari ke-3:
dingin dan bengkak, lemas, nyeri pinggang kanan Hari ke-9: 130/80 eLFG 4.0 mL/mnt Hb 8.0 g/dL
Keluhan selama dirawat : Demam, sesak napas kadang, pusing, sulit tidur, leher Hari ke-10: 140/80 Hari ke-4: Leukosit 11300 /mcL
sakit, nyeri punggung, kaki bengkak, batuk, sulit BAB Ur 141 Trombosit 164000 /mcL
Kondisi keluar : Kaki masih bengkak Kadar gula darah Cr 5.3 Hari ke-6:
Diagnosa keluar : CKD, Febris, Hipertensi, Dispnea, Anemia, Hiperkalemia, (mg/dL) eLFG 11.53 mL/mnt Hb 9.8 g/dL
Leukositosis Hari ke-1: GDS 84 Hari ke-6: Leukosit 8500 /mcL
Ur 105 Trombosit 174000 /mcL
Terapi Obat Cr 7.0 Hari ke-9:
Cefoperazone 2x1 g IV eLFG 8.36 mL/mnt Hb 10.4 g/dL
PCT 2x500 mg Oral Leukosit 7500 /mcL
Valsartan 1x80 mg Oral Trombosit 240000 /mcL
Divask 1x5 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Kalitake 3x2 sach (5 g) Oral
Myonal 3x50 mg Oral
Bisolvon 3x2Cth (10 ml) Oral
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 20 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 68 th Hari ke-1: 120/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 4.4 g/dL 4.3 g/dL
BB : 39 kg Hari ke-2: 120/70 Hari ke-1: Na 138 mmol/L Leukosit 4100 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 130/80 Cr 8.8 K 5.7 mmol/L 4700 /mcL
Lama dirawat : 1/10/14 – 6/10/14 (6 hari) Hari ke-4: 150/100 eLFG 6.42 mL/mnt Cl 108 mmol/L Trombosit 228000 /mcL
Riw. Penyakit : Penyakit ginjal, disuruh HD menolak sehingga berobat Hari ke-5: 120/90 Ur II 135 Ca 8.5 mg/dL 210000 /mcL
alternatif, 1 th yang lalu dikatakan ada batu. Dikatakan fungsi ginjal tinggal 4% Cr II 7.9 Total protein 5.0 g/dL Hari ke-2:
Diagnosa masuk : CKD, Anemia Kadar gula darah eLFG 7.27 mL/mnt Albumin 3.1 g/dL Hb 7.0 g/dL
Keluhan masuk : Lemas sejak 3 minggu SMRS, lemas dirasakan semakin (mg/dL) AST (SGOT) 16 Globulin 1.9 g/dL Leukosit 7000 /mcL
memberat sehingga hanya bisa duduk dan tidur, lemas disertai penurunan nafsu Hari ke-1: GDS 81 ALT (SGPT) 10 Hari ke-5: Trombosit 203000 /mcL
makan dan berat badan, sempat bengkak di kaki dan wajah, pernah sesak napas Na 134 mmol/L Hari ke-3:
saat aktivitas, BAK 5-6x tapi tidak lancar warna kuning-jernih, BAB tidak K 5.9 mmol/L Hb 9.6 g/dL
lancar Cl 109 mmol/L Leukosit 7500 /mcL
Keluhan selama dirawat : - Trombosit 181000 /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-4:
Diagnosa keluar : CKD, Anemia, Hipertensi, Hiperkalemia, Hipokalsemia Hb 11.0 g/dL
Leukosit 4600 /mcL
Terapi Obat Trombosit 158000 /mcL
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Ca gluconas 1x1 (20 ml, Ca gluconas 10%) IV
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Kalitake 3x1 sach (5 g) Oral
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 21 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 68 th Hari ke-1: 110/70 (mg/dL) Hb 4.8 g/dL
BB : 40 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Leukosit 4600 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/90 Cr 15.6 Trombosit 170000 /mcL
Lama dirawat : 23/12/14 – 29/12/14 (7 hari) Hari ke-4: 110/70 eLFG 3.3 mL/mnt Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Anemia Hari ke-5: 110/70 Asam urat 4.8 Hb 7.1 g/dL
Diagnosa masuk : CKD menolak HD, Anemia Hari ke-6: 110/70 Leukosit 7900 /mcL
Keluhan masuk : Badan kesemutan sejak 3 hari SMRS, pegal-pegal, lemas, Trombosit 137000 /mcL
lesu, mual, muntah 1x setelah makan, nyeri pinggang, BAK tidak tuntas dan Hari ke-4:
menetes Hb 8.0 g/dL
Keluhan selama dirawat : Lemas, pusing, demam, menggigil Leukosit 4300 /mcL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Trombosit 104000 /mcL
Diagnosa keluar : CKD, Anemia, Hipertensi Hari ke-5:
Hb 8.6 g/dL
Terapi Obat Leukosit 5100 /mcL
Amlodipine 1x5 mg Oral Trombosit 113000 /mcL
Diovan 1x80 mg Oral Hari ke-6:
Furosemide 1x40 mg Oral Hb 10.5 g/dL
Bicnat 3x500 mg Oral Leukosit 5200 /mcL
Asam folat 3x0,4 mg Oral Trombosit 103000 /mcL
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
PCT 1x500 mg Oral
Dexamethasone 1x1 amp (5 mg/ml) IV
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 22 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 68 th Hari ke-1: 150/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.2 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 170/100 Hari ke-1: Total protein 6.7 g/dL Leukosit 7800 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 150/90 Ur 216 Albumin 3.5 g/dL Trombosit 194000 /mcL
Lama dirawat : 1/12/14 – 9/12/14 (9 hari) Hari ke-4: 120/80 Cr 9.5 Globulin 3.2 g/dL Hari ke-9:
Riw. Penyakit : Asam urat, Hipertensi Hari ke-5: 170/90 eLFG 5.88 mL/mnt Hb 7.68 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD (pemasangan triplelument) Hari ke-6: 160/90 Asam urat 7.5 Leukosit 9800 /mcL
Keluhan masuk : Lemas, jalan sedikit ngos-ngosan, mual, batuk Hari ke-7: 130/90 AST (SGOT) 10
Keluhan selama dirawat : Lemas, mual, batuk, nafsu makan menurun Hari ke-8: 150/90 ALT (SGPT) 9
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-9: 140/80 Hari ke-9:
Diagnosa keluar : CKD, HHD, Dispepsia, Anemia ec CKD Ur 240
Cr 11.6
Terapi Obat eLFG 4.67 mL/mnt
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Amlodipine 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Ambroxol 3x30 mg Oral
Prorenal 3x1 tab Oral
Cefixime 2x100 mg Oral
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 23 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 72 th Hari ke-1: 160/70 (mg/dL) Hari ke-6: Hb 7.1 g/dL
BB : 52 kg Hari ke-2: 140/70 Hari ke-1: Na 130 mmol/L Leukosit 4400 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/90 Ur 142 K 5.1 mmol/L Trombosit 93000 /mcL
Lama dirawat : 4/10/14 – 15/10/14 (12 hari) Hari ke-4: 140/90 Cr 6.73 Cl 101 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi, Penyakit ginjal, menolak HD dan 1,5 th Hari ke-5: 130/70 eLFG 6.42 mL/mnt Hari ke-11: Hb 10.5 g/dL
tidak kontrol Hari ke-6: 160/60 Hari ke-4: Na 130 mmol/L Leukosit 12000 /mcL
Diagnosa masuk : CKD pro HD, Anemia Hari ke-7: 130/80 Ur 228 K 4.5 mmol/L Trombosit 121000 /mcL
Keluhan masuk : Tidak bisa BAK dan BAB sejak +/- 1 minggu SMRS, sudah Hari ke-8: 130/90 Cr 18.7 Cl 90 mmol/L Hari ke-4:
diberi obat suppositoria tapi tetap tidak BAB. Perut terasa kembung, lemas, Hari ke-9: 130/70 eLFG 2.0 mL/mnt Hb 9.1 g/dL
batuk berdahak, suara serak, nafsu makan menurun Hari ke-10: 120/60 Hari ke-5: Leukosit 13300 /mcL
Keluhan selama dirawat : Lemas, belum BAB sudah 7 hari, perut besar, mual, Hari ke-11: 130/70 eLFG 1.0 mL/mnt Trombosit 139000 /mcL
sesak napas, pusing, nyeri ulu hati, BAB berdarah, tenggorokan dan bibir kering, Ur II 16 Hari ke-6:
batuk, BAB 5x konsistensi encer (diare) Kadar gula darah Cr II 1.5 Hb 8.8 g/dL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan (mg/dL) eLFG 36.28 mL/mnt Leukosit 7400 /mcL
Diagnosa keluar : CKD pro HD, Hipertensi, Leukositosis, Melena, Anemia Hari ke-1: GDS 137 Hari ke-6: Trombosit 106000 /mcL
Hari ke-2: GDS 135 Ur 174 Hari ke-10:
Terapi Obat Hari ke-3: GD 199 Cr 9.4 Hb 10.8 g/dL
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV Hari ke-4: eLFG 4.4 mL/mnt Leukosit 7300 /mcL
Cefoperazone 2x1 g IV GD 119 Hari ke-8: Trombosit 130000 /mcL
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) IV HbA1c 5.2% Ur 115
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV Hari ke-5: GD 127 Cr 4.8
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial) IV Hari ke-6: GD 116 eLFG 9.5 mL/mnt
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-8: GD 97 Hari ke-10:
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-10: Ur 148
CaCO3 3x500 mg Oral GD 104 Cr 9.0
Aminoral 3x1 kapl Oral HbA1c 5.3% eLFG 4.6 mL/mnt
Amlodipine 1x10 mg Oral Hari ke-11: GD 120
Valsartan 1x80 mg Oral
Sucralfate 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral
Duphalac 3x1C (10 g/15 ml) Oral
New diatabs 3x1200 mg Oral
Tripanzym 2x1 kapl; 3x1 kapl Oral
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 24 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 62 th Hari ke-1: 154/69 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 11.8 g/dL
BB : 69 kg Hari ke-2: 156/70 Hari ke-1: Na 136 mmol/L Leukosit 17300 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 130/80 Ur 92 K 3.0 mmol/L Trombosit 223000 /mcL
Lama dirawat : 26/5/14 – 7/6/14 (13 hari) Hari ke-4: 150/80 Cr 6.6 Cl 97 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit : Hipertensi, CKD on HD (5 bulan) Hari ke-5: 130/90 eLFG 9.12 mL/mnt pH 7.33 Hb 9.9 g/dL
Diagnosa masuk : Dispnea ec CKD on HD, CHF Hari ke-6: 130/90 Hari ke-3: PCO2 35.3 mmHg Leukosit 12600 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas berat, gelisah, pasien rujukan dari RS Cikini, Hari ke-7: 140/80 Ur 119 HCO3 18.2 mmol/L Trombosit 248000 /mcL
HD sudah 6x Hari ke-8: 170/90 Cr 10.3 Hari ke-3: Hari ke-10:
Keluhan selama dirawat : Lemas, bengkak ditangan, sesak napas berkurang Hari ke-9: 120/80 eLFG 5.46 mL/mnt Total protein 5.4 g/dL Hb 8.6 g/dL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-10: 140/90 Hari ke-8: Albumin 3.2 g/dL Leukosit 5700 /mcL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Hipertensi, CAD, Anemia, VES, Leukositosis Hari ke-11: 130/80 Ur 121 Globulin 2.2 g/dL Trombosit 243000 /mcL
Hari ke-12: 150/100 Cr 7.9 Hari ke-4:
Terapi Obat Hari ke-13: 160/90 eLFG 7.41 mL/mnt Na 138 mmol/L
Cefoperazone 2x1 g IV K 3.67 mmol/L
Lasix 1x1 amp; 2x2 amp (20 mg/ 2 ml) IV Kadar gula darah Cl 97 mmol/L
Farsorbid 10 mcg/menit drip, dinaikkan IV, oral (mg/dL) pH 7.42
10 mcg tiap 5 menit maks. Dosis Hari ke-1: GD 145 PCO2 38.9 mmHg
200 mcg/menit; 3x1 tab (10 mg) Hari ke-3: GDP 91 HCO3 25.0 mmol/L
Valsartan 1x80 mg; 1x160 mg Oral Hari ke-8:
Adalat oros ER 1x30 mg Oral Na 138 mmol/L
Concor 1x2,5 mg Oral K 3.8 mmol/L
CaCO3 3x500 mg Oral Cl 99 mmol/L
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 25 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 38 th Hari ke-1: 130/80 (mg/dL) Hb 16.5 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 110/70 Hari ke-2: Leukosit 24000 /mcL
Stg :3 Hari ke-3: 130/80 Ur 209 Trombosit 146000 /mcL
Lama dirawat : 26/10/14 – 31/10/14 (6 hari) Hari ke-4: 120/80 Cr 11.0 Hari ke-2:
Riw. Penyakit :- Hari ke-5: 140/80 eLFG 5.58 mL/mnt Hb 15.9 g/dL
Diagnosa masuk : CKD, Demam typhoid (Febris ec infeksi virus) AST (SGOT) 64 Leukosit 24300 /mcL
Keluhan masuk : Demam, tidak nafsu makan, lemas, sesak napas, mual Kadar gula darah ALT (SGPT) 111 Trombosit 164000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Demam, tidak nafsu makan, lemas, sesak napas, mual (mg/dL) Hari ke-3: Dengue IgG (+)
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-2: GD 153 Ur 266 Dengue IgM (-)
Diagnosa keluar : CKD, Febris, Leukositosis Cr 8.0 Hari ke-3:
eLFG 8.07 mL/mnt Hb 15.0 g/dL 15.3
Terapi Obat Hari ke-4: g/dL
Ceftriaxone 2x1 g IV eLFG 52.0 mL/mnt Leukosit 30900 /mcL
Cefoperazone 2x1 g IV 27900 /mcL
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV Trombosit 223000 /mcL
Ondansetron 3x8 mg IV 230000 /mcL
Methylprednisolone 2x1 IV
Novalgin 1x1 amp (1 g/2 ml) IV (drip)
Imboost 2x1 tab Oral
PCT 1x500 mg Oral
Curcuma 3x1 tab Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 26 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 35 th Hari ke-1: 78/54 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 15.8 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 90/70 Hari ke-1: Na 127 mmol/L Leukosit 31700 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 124/79 Ur 115 K 4.09 mmol/L Trombosit 434000 /mcL
Lama dirawat : 1/12/14 – 4/12/14 (4 hari) Hari ke-4: 140/81 Cr 2.3 Cl 79 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit :- eLFG 34.6 mL/mnt pH 6.91 Hb 14.8 g/dL
Diagnosa masuk : CKD, Penurunan kesadaran, Febris, Sepsis Kadar gula darah Hari ke-4: PCO2 14.8 mmHg Leukosit 17700 /mcL
Keluhan masuk : Penurunan kesadaran sejak jam 09.00 , sebelumnya terdapat (mg/dL) Ur 256 HCO3 2.9 mmol/L Trombosit 230000 /mcL
demam Hari ke-1: GDS 811 Cr 6.0 Hari ke-3: Hari ke-3:
Keluhan selama dirawat : Demam, Gelisah karena nyeri Hari ke-2: GDS 204 eLFG 11.4 mL/mnt Na 135 mmol/L Hb 14.6 g/dL
Kondisi keluar : Meninggal Hari ke-3: GDS 169 K 3.22 mmol/L Leukosit 13900 /mcL
Diagnosa keluar : CKD, HHNS, Syok sepsis, SIRS, Leukositosis Hari ke-4: GDS 171 Cl 95 mmol/L Trombosit 204000 /mcL
pH 7.31 Hari ke-4:
Terapi Obat PCO2 27.4 mmHg Hb 13.4 mmol/L
Cefotaxime 3x1 g IV HCO3 13.6 mmol/L Leukosit 9700 /mcL
Gentamicin 1x320 mg IV Hari ke-4: Trombosit 163000 /mcL
Levofloxacin 1x750 mg IV Na 133 mmol/L
OMZ 1x1 vial; 2x1 vial (40 mg/vial) IV K 3.45 mmol/L
PCT 3x1 g IV Cl 98 mmol/L
Dobutamine 5 mcg IV (drip)
Actrapid 2 IU/jam; 4 IU/jam IV (drip)
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl; 3x2 kapl Oral
Sucralfate 4x1 tab (1 g) Oral
Lasix 10 mg/jam IV (drip)
Lantus 1x6 IU; 1x14 IU SC
Fluconazole 2x200 mg; 2x400 mg IV
Tramadol 2x1 amp (100 mg/2 ml) IV
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 27 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 50 th Hari ke-1: 150/90 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 3.0 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Na 134 mmol/L Leukosit 36500 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/90 Ur 423 K 3.45 mmol/L Trombosit 412000 /mcL
Lama dirawat : 5/11/14 – 13/11/14 (9 hari) Hari ke-4: 140/90 Cr 31.8 Cl 96 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit : CKD on HD, Maag Hari ke-5: 150/80 eLFG 1.15 mL/mnt pH 7.05 Hb 5.1 g/dL
Diagnosa masuk : Anemia , Asidosis metabolik ec CKD, Dispnea susp. Sepsis Hari ke-6: 140/90 Ur II 333 HCO3 3.9 mmol/L Leukosit 22200 /mcL
Keluhan masuk : Sesak napas yang semakin berat sejak 2 hari SMRS, lemas, Hari ke-7: 140/90 Cr II 17.5 Hari ke-2: Trombosit 296000 /mcL
tidak bisa makan, banyak plak putih di mulut, terdapat luka di kepala, tangan, Hari ke-8: 150/80 eLFG 2.3 mL/mnt Total protein 5.3 g/dL Hari ke-3:
dan kaki pasien sejak +/- 1 minggu SMRS, kedua kaki bengkak sejak +/- 1 Hari ke-9: 130/90 AST (SGOT) 17 Albumin 2.9 g/dL Hb 8.5 g/dL
minggu SMRS, nyeri perut ALT (SGPT) 14 Globulin 2.4 g/dL Leukosit 19300 /mcL
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, lemas, sariawan, mual, nyeri pada luka, Kadar gula darah Hari ke-2: Trombosit 234000 /mcL
pusing, perut mulas seperti ingin BAB (mg/dL) Asam urat 12.0 Hari ke-6:
Kondisi keluar : Lemas, sesak napas Hari ke-1: GD 215 Trigliserida 96 Hb 8.6 g/dL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Anemia, Nefropati diabetikum, Ulkus DM, Hari ke-2: GD 185 Total kolesterol 90 Leukosit 12700 /mcL
HHD, Leukositosis, Hiperurisemia Hari ke-3: GD 121 Hari ke-3: Trombosit 226000 /mcL
Hari ke-4: GD 130 Ur 217 Hari ke-7:
Terapi Obat Hari ke-5: GD 146 Cr 6.7 Hb 8.4 g/dL
Meropenem 2x1 g IV Hari ke-6: GD 168 eLFG 7.0 mL/mnt Leukosit 10100 /mcL
Cefadroxil 2x500 mg Oral Hari ke-7: GD 124 Hari ke-7: Trombosit 249000 /mcL
PCT 1x500 mg; 3x500 mg Oral Hari ke-8: GD 118 Ur 193
Ranitidine 1x1 amp (50 mg/2 ml) IV Hari ke-9: GD 199 Cr 9.5
Ondansetron 1x4 mg IV eLFG 4.64 mL/mnt
Lasix 2x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral
1x1 tab (40 mg)
Lacbon 2x2 tab Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Allopurinol 2x100 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
Asam mefenamat 3x500 mg Oral
Betadine gargle 4x per hari Oral
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 28 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 52 th Hari ke-1: 130/80 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 11.5 g/dL
BB : 48 kg Hari ke-2: 120/80 Hari ke-2: Na 131 mmol/L Leukosit 22400 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 120/72 Ur 390 K 3.7 mmol/L Trombosit 461000 /mcL
Lama dirawat : 18/11/14 – 26/11/14 (9 hari) Hari ke-4: 120/75 Cr 32.3 Cl 91 mmol/L Hari ke-3:
Riw. Penyakit : Hipertensi terkontrol, DM, Vertigo, Batu saluran kemih Hari ke-5: 120/70 eLFG 1.51 mL/mnt pH 7.3 Hb 10.0 g/dL
Diagnosa masuk : Susp. Sepsis, Hiperglikemia Hari ke-6: 150/70 Hari ke-3: PCO2 25.0 mmHg Leukosit 26000 /mcL
Keluhan masuk : Penurunan kesadaran sejak 2 hari SMRS, sebelumnya Hari ke-7: 97/52 Ur 526 HCO3 14.6 mmol/L Trombosit 321000 /mcL
mengeluh nyeri kepala sejak 4 hari SMRS nafsu makan menurun, mual, muntah, Hari ke-8: 109/60 Cr 20.6 Hari ke-7:
pusing Hari ke-9: 141/61 eLFG 2.54 mL/mnt Hb 6.5 g/dL
Keluhan selama dirawat : Pasien tidak sadar, sesak napas, gelisah, teriak-teriak, Ur II 460 Leukosit 32500 /mcL
bicara kacau, lemas, pendarahan di mulut dan lambung, demam Kadar gula darah Cr II 15.2 Trombosit 405000 /mcL
Kondisi keluar : Meninggal (mg/dL) eLFG 3.61 mL/mnt Hari ke-8:
Diagnosa keluar : CKD ec Nefropati diabetikum, Severe sepsis, Anemia, Hari ke-1: GD 359 Hari ke-4: Hb 7.3 g/dL
Ensefalopati uremikum, Leukositosis, Melena Hari ke-2: GD 212 Ur 447 Leukosit 31400 /mcL
Hari ke-3: GD 313 Cr 19.6 Trombosit 407000 /mcL
Terapi Obat Hari ke-4: GD 67 eLFG 2.69 mL/mnt
Cefotaxime 2x1 g IV Hari ke-6: GD 416 Hari ke-5:
Cefoperazone 2x1 g IV Hari ke-7: GD 427 Ur 384
Meropenem 3x1 g IV Hari ke-8: GD 143 Cr 12.8
Levofloxacin 1x1 vial (500 mg/100 ml) IV Hari ke-9: GD 53 eLFG 4.4 mL/mnt
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial) IV Hari ke-8:
Novorapid 3x10 IU; 3x12 IU; 2x14 IU SC Ur 457
Actrapid 2 IU/jam IV (drip) Cr 19.3
Citicoline 2x2 amp (250 mg/2 ml) IV eLFG 2.74 mL/mnt
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) IV
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV
PCT 2x1 g IV
Fluconazole 2x200 mg; 2x400 mg IV
Bisoprolol 1x5 mg Oral
Diltiazem 3x30 mg Oral
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 29 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 51 th Hari ke-1: 140/80 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.9 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 140/90 Hari ke-1: Na 137 mmol/L Leukosit 7600 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 160/100 Ur 166 K 5.4 mmol/L Trombosit 141000 /mcL
Lama dirawat : 25/1/14 – 30/1/14 (6 hari) Hari ke-4: 160/90 Cr 4.7 Cl 104 mmol/L Hari ke-2:
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi, Penyakit jantung Hari ke-5: 160/80 eLFG 10.4 mL/mnt Hari ke-2: Hb 7.5 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Hepatitis Hari ke-6: 140/80 Hari ke-2: Total protein 5.1 g/dL Leukosit 6500 /mcL
Keluhan masuk : Kejang sejak semalam, lemas, BAB 10x encer tanpa darah Asam urat 5.8 Albumin 4.1 g/dL Trombosit 136000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Pusing, sulit tidur, gemetar, lemas, badan gatal-gatal, Kadar gula darah AST (SGOT) 40 Globulin 1.0 g/dL Hari ke-5:
kembung, perut begah, leher atau tengkuk terasa pegal dan sakit (mg/dL) ALT (SGPT) 42 Hb 8.2 mg/dL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-2: GDS 192 Alkali phosphatase 976 Leukosit 9600 /mcL
Diagnosa keluar : CKD on HD, Hepatitis, Hiperkalemia, Urtikaria, Hari ke-3: GD 153 Trigliserida 185 Trombosit 146000 /mcL
Hiperlipidemia, Hipertensi, Anemia Hari ke-4: GD 143 Total kolesterol 356
Hari ke-5: GDS 81 HDL kolesterol 22
Terapi Obat LDL kolesterol 297
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg; 1x160 mg Oral
Canderin 1x16 mg Oral
Prorenal 3x1 tab Oral
Gemfibrozil 1x300 mg Oral
Simvastatin 1x20 mg Oral
Kalitake 3x1 sach (5 g) Oral
Urdafalk 3x250 mg Oral
CTM 1x4 mg Oral
Loratadine 1x10 mg Oral
Cetirizine 1x10 mg Oral
Glucodex 1x80 mg Oral
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 30 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 69 th Hari ke-1: 190/90 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 8.5 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 160/90 Hari ke-1: Na 137 mmol/L Leukosit 9660 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 170/80 Ur 155 K 4.8 mmol/L Trombosit 197000 /mcL
Lama dirawat : 27/8/14 – 1/9/14 (6 hari) Hari ke-4: 140/80 Cr 10.7 Cl 115 mmol/L
Riw. Penyakit : Pengangkatan ginjal, Hipertensi Hari ke-5: 150/80 eLFG 3.8 mL/mnt
Diagnosa masuk : Fatigue post GE, CKD Hari ke-4:
Keluhan masuk : Lemas sejak 3 hari SMRS, batuk berdahak warna putih sejak Kadar gula darah Ur 162
5 hari SMRS, flu, mulut terasa pahit sehingga tidak nafsu makan, pusing, mual, (mg/dL) Cr 9.8
muntah, gangguan BAB Hari ke-4: GD 110 eLFG 4.2 mL/mnt
Keluhan selama dirawat : Pusing hilang-timbul, batuk, hidung mampet, lemas, Asam urat 5.8
nafsu makan menurun, batuk Trigliserida 137
Kondisi keluar : Batuk Total kolesterol 127
Diagnosa keluar : CKD, HHD, GEA HDL kolesterol 34
LDL kolesterol 66
Terapi Obat
OMZ 3x1 vial (40 mg/vial) IV
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral
1x1 tab (40 mg)
Valsartan 1x80 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
Ambroxol 3x2Cth (10 ml) Oral
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 31 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 69 th Hari ke-1: 150/90 (mg/dL) Hb 7.2 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 160/90 Hari ke-1: Leukosit 5600 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 150/90 Asam urat 4.9 mg/dL Trombosit 265000 /mcL
Lama dirawat : 7/11/14 – 14/11/14 (8 hari) Hari ke-4: 160/90 Hari ke-2: Hari ke-5:
Riw. Penyakit : Hipertensi terkontrol, Infeksi ginjal sehingga ginjal kanan Hari ke-5: 130/90 Ur 106 Hb 10.6 g/dL
diangkat Hari ke-6: 130/80 Cr 10.3 Leukosit 9900 /mcL
Diagnosa masuk : Anemia ec CKD Hari ke-7: 130/70 eLFG 4.0 mL/mnt Trombosit 214000 /mcL
Keluhan masuk : Lemas sejak +/- 1 minggu SMRS, pusing berdenyut, mual, AST (SGOT) 10
muntah, muntah yang keluar seperti air, nafsu makan menurun karena mual dan Kadar gula darah ALT (SGPT) 7
makanan terasa pahit (mg/dL) Trigliserida 90
Keluhan selama dirawat : Lemas, mual, pusing kadang Hari ke-1: GDS 94 Total kolesterol 141
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-2: GD 100
Diagnosa keluar : CKD non HD stg 5, Anemia, Hipertensi
Terapi Obat
Asam folat 3x0,4 mg Oral
Sulfas ferrosus 2x300 mg Oral
OMZ 2x20 mg Oral
Heptasan 2x4 mg Oral
Ondansetron 1x4 mg; 3x4 mg IV
Concor 1x5 mg Oral
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 32 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 71 th Hari ke-1: 160/90 (mg/dL) Hb 6.2 g/dL
BB : 40 kg Hari ke-2: 150/80 Hari ke-1: Leukosit 5100 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 130/80 Ur 142 Trombosit 248000 /mcL
Lama dirawat : 9/11/14 – 16/11/14 (8 hari) Hari ke-4: 160/90 Cr 3.9 Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Hipertensi, Pernah jatuh duduk sehingga tulang belakang Hari ke-5: 130/80 eLFG 12.08 mL/mnt Hb 8.3 g/dL
bengkak dan suka terasa nyeri Hari ke-6: 150/80 Asam urat 12.7 Leukosit 5400 /mcL
Diagnosa masuk : CKD, Hipertensi, Anemia Hari ke-7: 140/80 AST (SGOT) 13 Trombosit 223000 /mcL
Keluhan masuk : Kedua kaki bengkak sejak 3 hari SMRS, lemas dan mudah ALT (SGPT) 15 Hari ke-7:
lelah Kadar gula darah Trigliserida 62 Hb 8.3 g/dL
Keluhan selama dirawat : Kaki sakit bagian lutut dan bengkak, lemas, nyeri (mg/dL) Total kolesterol 149 Leukosit 4800 /mcL
punggung Hari ke-1: GDP 87 HDL kolesterol 30 Trombosit 220000 /mcL
Kondisi keluar : Kaki sakit, lemas, nyeri punggung LDL kolesterol 107
Diagnosa keluar : CKD, HHD, Hiperurisemia, Anemia Hari ke-3:
eLFG 19.0 mL/mnt
Terapi Obat Hari ke-7:
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml); IV, oral Ur 295
1x1 tab (40 mg) Cr 5.3
Canderin 1x8 mg Oral eLFG 8.5 mL/mnt
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x100 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Allopurinol 3x100 mg Oral
Amlodipine 1x5 mg Oral
Glucosamine 3x1 tab (250 mg) Oral
Meloxicam 2x7,5 mg Oral
119
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 33 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 62 th Hari ke-1: 100/80 (mg/dL) Leukosit 16400 /mcL
BB : 45 kg Hari ke-2: 110/70 Hari ke-1: Trombosit 224000 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 120/80 Ur 352 Hari ke-3:
Lama dirawat : 18/3/14 – 28/3/14 (11 hari) Hari ke-4: 130/90 Cr 12.6 Hb 9.0 g/dL
Riw. Penyakit :- Hari ke-5: 130/90 eLFG 4.32 mL/mnt Leukosit 4900 /mcL
Diagnosa masuk : BPH, ISK, CKD Hari ke-6: 110/70 Hari ke-2: Trombosit 226000 /mcL
Keluhan masuk : BAK tersendat sejak bulan desember 2013 berobat jalan dan Hari ke-7: 120/70 Ur 253 Hari ke-6:
minum obat tetapi benar-benar tidak bisa BAK sejak 1 hari SMRS, tidak pernah Hari ke-8: 110/70 Cr 10.6 Hb 7.1 g/dL
keluar batu atau pasir saat BAK, nafsu makan menurun sejak 7 hari SMRS Hari ke-9: 100/60 eLFG 5.28 mL/mnt Hari ke-8:
Keluhan selama dirawat : Sulit tidur, lemas, mual, muntah, sesak napas Hari ke-10: 110/70 Asam urat 7.8 Hb 7.2 g/dL
Kondisi keluar : Masalah teratasi sebagian AST (SGOT) 49
Diagnosa keluar : CKD, BPH, Leukositosis Kadar gula darah ALT (SGPT) 32
(mg/dL) Hari ke-4:
Terapi Obat Hari ke-1: GD 115 Ur 320
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-2: GD 113 Cr 7.4
Asam folat 3x0,4 mg Oral eLFG 8.0 mL/mnt
CaCO3 3x500 mg Oral Hari ke-6:
Prorenal 3x1 tab Oral Ur 133
Cefoperazone 2x1 g IV Cr 4.2
Ondansetron 3x8 mg IV eLFG 15.36 mL/mnt
Lansoprazole 1x1 vial (30 mg/vial) IV Hari ke-8:
Musin 3x1C(1500 mg/15 ml) Oral Ur II 18
Hytrin 1x2 mg Oral Cr II 0.8
Hemapo 1x3000 IU SC
120
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 34 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 63 th Hari ke-1: 130/90 (mg/dL) Hb 5.4 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 130/90 Hari ke-1: Leukosit 21000 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 100/70 Ur 127 Trombosit 58000 /mcL
Lama dirawat : 30/9/14 – 3/10/14 (4 hari) Hari ke-4: 130/70 Cr 3.2
Riw. Penyakit : DM sejak 10 th lalu, Stroke sejak 10 th lalu, HD sudah 2 bln eLFG 15.5 mL/mnt
Diagnosa masuk : CKD on HD, Febris Kadar gula darah AST (SGOT) 31
Keluhan masuk : Demam sejak 2 hari SMRS sepanjang hari tanpa periode (mg/dL) ALT (SGPT) 12
bebas demam, lemas, intake kurang, berbicara kurang jelas Hari ke-1: GD 292
Keluhan selama dirawat : Demam, tidak bisa diajak komunikasi, lemas, sesak Hari ke-2: GD 264
napas, sulit tidur, tidak mau makan dan minum, gelisah Hari ke-3: GD 201
Kondisi keluar : Masalah belum teratasi Hari ke-4: GD 152
Diagnosa keluar : CKD on HD, Febris, Leukositosis, DM tipe 2, Hipertensi,
Ensefalopati uremikum, Anemia
Terapi Obat
Bifotik 2x1 g IV
PCT 3x1 g; 1x500 mg IV (drip), oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Amlodipine 1x5 mg Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Glucobay 3x100 mg Oral
Diaversa 1x2 mg Oral
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 35 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 48 th Hari ke-1: 140/90 (mg/dL) Hb 7.9 g/dL
BB : 49 kg Hari ke-2: 130/90 Hari ke-2: Hari ke-2:
Stg :5 Hari ke-3: 140/80 Ur 69 Hb 9.5 g/dL
Lama dirawat : 26/6/14 – 4/7/14 (9 hari) Hari ke-4: 130/80 Cr 6.0 Leukosit 30500 /mcL
Riw. Penyakit : Hipertensi, HD sejak 1 th lalu Hari ke-5: 140/80 eLFG 10.72 mL/mnt Trombosit 267000 /mcL
Diagnosa masuk : CKD on HD ec DM tipe 2, susp. Gout arthritis, Diare kronis Hari ke-6: 120/80 Asam urat 4.3 Hari ke-5:
Keluhan masuk : Diare sejak 1 bulan SMRS, konsistensi cair. Sebulan yang lalu pernah Hari ke-7: 120/80 Hari ke-5: Hb 9.0 mg/dL
berobat ke UGD dan pulang diberi obat. BAB sempat kental lagi tapi tidak keras sepenuhnya, Hari ke-8: 140/90 Asam urat 7.9 Leukosit 16000 /mcL
BAB tidak berdarah, lemas, mual dan muntah-muntah sejak 1 minggu SMRS, pendengaran Hari ke-6: Trombosit 234000 /mcL
berkurang Kadar gula darah Ur 68
Keluhan selama dirawat : Diare, nyeri kaki, lemas, pendengaran terasa pengang, nyeri seluruh (mg/dL) Cr 4.5
tubuh, punggung sakit Hari ke-2: eLFG 14.94 mL/mnt
Kondisi keluar : Lemas, nyeri seluruh badan GD 201 AST (SGOT) 43
Diagnosa keluar : CKD on HD, Hipertensi, Anemia, Diare, DM tipe 2, Leukositosis, TB paru GDP 111 ALT (SGPT) 14
Hari ke-3: GD 113
Terapi Obat Hari ke-5: GD 152 Elektrolit, Protein &
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV Hari ke-6: GD 113 Gas darah
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-7: GD 103 Hari ke-2:
Asam folat 3x0,4 mg Oral Na 128 mmol/L
CaCO3 3x500 mg Oral K 4.4 mmol/L
Sangobion 1x1 kaps Oral Cl 96 mmol/L
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Hari ke-4:
Valsartan 1x80 mg Oral Na 133 mmol/L
Ondansetron 3x4 mg IV K 3.9 mmol/L
Aminoral 3x1 kapl Oral Cl 92 mmol/L
Neurodex 2x1 tab Oral Ca 8.1 mmol/L
Ketorolac 1x1 amp (30 mg/ml) IV
Cefoperazone 2x1 g IV
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV
Metformin 2x500 mg Oral
New diatabs 2 tab (600 mg) setiap setelah BAB Oral
Imodium 3x2 mg Oral
Alprazolam 1x0,5 mg Oral
INH 1x300 mg Oral
Pirazinamid 1x450 mg/300 mg/700 mg Oral
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 36 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 49 th Hari ke-1: 150/90 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 9.8 g/dL
BB : 46 kg Hari ke-2: 130/80 Hari ke-1: Total protein 8.5 g/dL Leukosit 5700 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 130/80 Ur 75 Albumin 4.9 g/dL Trombosit 254000 /mcL
Lama dirawat : 21/10/14 – 28/10/14 (8 hari) Hari ke-4: 140/70 Cr 4.1 Globulin 3.6 g/dL Bilirubin total 2.64
Riw. Penyakit : DM tipe 2 Hari ke-5: 130/90 eLFG 16.6 mL/mnt mg/dL
Diagnosa masuk : Efusi pleura paru kanan ec TB paru, DM tipe 2, CKD on HD, Hari ke-6: 140/80 AST (SGOT) 32 Bilirubin direk 1.46
susp. Gangguan fungsi hati Hari ke-7: 140/70 ALT (SGPT) 20 mg/dL
Keluhan masuk : Batuk beriak, tidak ada nyeri dada, nafsu makan menurun, Hari ke-4: Bilirubin indirek 1.18
sesak napas dan bengkak pada perutnya, tubuhnya menjadi kuning dan ada nyeri Kadar gula darah Alkali Phospat 1404 mg/dL
saat menelan sekarang (mg/dL)
Keluhan selama dirawat : Batuk, lemas, sesak napas, nyeri pada daerah pungsi Hari ke-1: GD 89
pleura, badan sakit Hari ke-2: HbA1c
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan 5.3%
Diagnosa keluar : Efusi pleura paru kanan, TB paru, CKD, Hepatitis Hari ke-3: GD 105
Hari ke-4: GD 105
Terapi Obat Hari ke-5: GD 88
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-6: GD 91
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-7: GD 109
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x2 kapl Oral
Urdafalk 3x250 mg Oral
Amlodipine 1x10 mg Oral
Prorenal 3x2 tab Oral
Profenid 1x1 suppos (100 mg) Suppos
123
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 37 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-3:
Usia : 49 th Hari ke-1: 160/90 (mg/dL) Hari ke-5: Hb 10.9 g/dL
BB : 46 kg Hari ke-2: 190/90 Hari ke-3: Na 139 mmol/L Leukosit 7900 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 180/90 Ur 109 K 4.05 mmol/L Trombosit 228000 /mcL
Lama dirawat : 12/12/14 – 17/12/14 (6 hari) Hari ke-4: 140/90 Cr 2.5 Cl 96 mmol/L
Riw. Penyakit : DM tipe 2, Hipertensi, Penyakit ginjal, Penyakit paru, Hari ke-5: 120/70 eLFG 29.3 mL/mnt
Penyakit mata
Diagnosa masuk : Vertigo, CKD on HD Kadar gula darah
Keluhan masuk : Pusing berputar sejak 2 minggu SMRS, pusing tanpa (mg/dL)
perubahan posisi, pusing sampai mual dan muntah Hari ke-3: GD 100
Keluhan selama dirawat : Nyeri kepala berputar, muntah, mual, pusing, sempat Hari ke-4: GD 97
pusing bergoyang, lemas, diare Hari ke-5:
Kondisi keluar : Masalah teratasi sebagian GD 144
Diagnosa keluar : Vertigo, CKD on HD, Hipertensi HbA1c 4.8%
Terapi Obat
Ondansetron 3x4 mg; 3x8mg IV
Betahistine 3x8 mg Oral
Amlodipine 1x10 mg Oral
Captopril 2x25 mg Oral
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV
Valsartan 1x160 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Prorenal 3x1 tab Oral
Imodium 3x2 mg Oral
Citicoline 2x500 mg Oral
Aspilet 1x1 tab Oral
Haloperidol 2x0,75 mg Oral
Clobazam 1x10 mg Oral
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 38 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 59 th Hari ke-1: 160/90 (mg/dL) Hb 6.5 mg/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 140/90 Hari ke-1: Leukosit 10100 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/80 Ur 231 Trombosit 410000 /mcL
Lama dirawat : 29/10/14 – 7/11/14 (10 hari) Hari ke-4: 150/90 Cr 17.9 Hari ke-2:
Riw. Penyakit : Hipertensi terkontrol sudah 10 th tapi sudah +/- 1 minggu Hari ke-5: 120/80 eLFG 2.91 mL/mnt Hb 7.3 mg/dL
tidak minum obat, DM sudah 10 th, Maag Hari ke-6: 180/100 AST (SGOT) 10 Leukosit 10400 /mcL
Diagnosa masuk : CKD, HHD Hari ke-7: 160/100 ALT (SGPT) 15 Trombosit 363000 /mcL
Keluhan masuk : Sakit perut sejak 8 bulan SMRS, saat sakit dada terasa sesak, Hari ke-8: 140/80 Hari ke-6: Hari ke-8:
nafsu makan menurun tapi tidak kembung, BAB sudah 3 minggu sedikit, BAK Hari ke-9: 140/80 Ur 135 Hb 10.0 g/dL
sedikit tapi sering, sempat demam 3 hari SMRS dan kaki sempat bengkak 1 Cr 8.3 Leukosit 11400 /mcL
minggu SMRS selama 5 hari Kadar gula darah eLFG 7.07 mL/mnt Trombosit 322000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Lemas, mual, perut begah makan sedikit, nyeri perut, (mg/dL)
tidak nafsu makan, BAK sedikit, pusing, BAB berdarah, mual, sesak napas, Hari ke-1: GDS 93
nyeri pada daerah doublelument, muntah Hari ke-2: GD 134
Kondisi keluar : Pusing, mual berkurang, lemas Hari ke-8: GD 109
Diagnosa keluar : CKD on HD, Hipertensi, Anemia, Leukositosis, Melena
Terapi Obat
Ondansetron 3x4 mg IV
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral
Valsartan 1x160 mg Oral
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Cefixime 2x100 mg Oral
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) Oral
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV
Pronalges 1x1 suppos (100 mg) Suppos
Meloxicam 2x7,5 mg Oral
OMZ 2x20 mg Oral
Domperidone 3x10 mg Oral
Sucralfate 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral
Betahistine 3x8 mg Oral
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 39 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 76 th Hari ke-1: 95/47 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.4 g/dL
BB : 50 kg Hari ke-2: 90/50 Hari ke-1: Na 132 mmol/L Leukosit 14630 /mcL
Stg :4 Hari ke-3: 100/60 Ur 257 K 4.9 mmol/L Trombosit 121000 /mcL
Lama dirawat : 5/11/14 – 11/11/14 (7 hari) Hari ke-4: 90/60 Cr 4.1 Cl 97 mmol/L Hari ke-6:
Riw. Penyakit : Kebocoran katup jantung (tidak tau yang mana) selama 20 th Hari ke-5: 90/60 eLFG 15.15 mL/mnt pH 7.51 Hb 7.5 g/dL
Diagnosa masuk : Anemia, GI bleeding, CKD stg 4 Hari ke-6: 80/60 Hari ke-3: PCO2 26.8 mmHg Leukosit 8900 /mcL
Keluhan masuk : Pindahan dari RS Harapan Kita karena didiagnosa gagal Hari ke-7: 90/70 Ur 213 HCO3 20.9 mmol/L Trombosit 92000 /mcL
ginjal, BAK pengeluaran kurang, sesak napas sejak semalam Cr 3.1 Hari ke-3:
Keluhan selama dirawat : Hipotensi, melena (pendarahan di saluran cerna), Kadar gula darah eLFG 20.92 mL/mnt Na 133 mmol/L
lemas, mual, sesak napas, BAK nyeri, pusing, BAK sedikit warna kemerahan, (mg/dL) Hari ke-4: K 4.25 mmol/L
BAB berwarna gelap, nafsu makan menurun Hari ke-1: GDS 113 eLFG 16.0 mL/mnt Cl 102 mmol/L
Kondisi keluar : Masalah belum teratasi Hari ke-3: GDS 129 Hari ke-6: Hari ke-4:
Diagnosa keluar : CKD, BPH, CHF, Anemia, Leukositosis, Melena Hari ke-4: GD 155 Ur 164 Total protein 7.1 g/dL
Hari ke-6: GD 99 Cr 2.7 Albumin 4.4 g/dL
Terapi Obat Hari ke-7: GD 158 eLFG 24.54 mL/mnt Globulin 2.7 g/dL
Dobutamine 5 mcg; 10 mcg; 12 mcg; 15 mcg IV (drip) Hari ke-5:
Cefoperazone 2x1 g IV Na 137 mmol/L
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial) IV K 4.8 mmol/L
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) IV Cl 100 mmol/L
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV Hari ke-6:
Neurodex 2x1 tab Oral Total protein 6.1 g/dL
Episan 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral Albumin 3.4 g/dL
Bicnat 3x500 mg Oral Globulin 2.7 g/dL
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-7:
CaCO3 3x500 mg Oral Na 137 mmol/L
Avodart 1x0,5 mg Oral K 4.8 mmol/L
Harnal ocas 1x0,4 mg Oral Cl 100 mmol/L
pH 7.53
PCO2 26.5 mmHg
HCO3 21.7 mmol/L
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 40 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-2:
Usia : 51 th Hari ke-1: 120/70 (mg/dL) Hb 8.6 g/dL
BB : 88 kg Hari ke-2: 130/80 Hari ke-2: Leukosit 15500 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 140/80 Ur 169 Trombosit 165000 /mcL
Lama dirawat : 8/10/14 - 16/10/14 (9 hari) Hari ke-4: 120/80 Cr 7.8 Hari ke-7:
Riw. Penyakit : DM tipe 2, Hipertensi terkontrol, Penyakit jantung Hari ke-5: 130/80 eLFG 7.82 mL/mnt Hb 8.4 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, Febris Hari ke-6: 120/80 AST (SGOT) 26 Leukosit 12700 /mcL
Keluhan masuk : Demam sejak 2 hari SMRS sepanjang hari tanpa periode bebas demam disertai Hari ke-7: 120/80 ALT (SGPT) 25 Trombosit 197000 /mcL
mengigil dan keringat dingin, diare warna merah, pusing berputar hingga jatuh di kamar mandi Hari ke-8: 130/80
Keluhan selama dirawat : Pendarahan, lemas, mual, sesak napas, demam, menggigil, sulit tidur Hari ke-9: 140/80
Kondisi keluar : Masalah teratasi sebagian
Diagnosa keluar : CKD on HD, Leukositosis (infeksi sekunder (doublelument)), DM tipe 2, Melena Kadar gula darah
(mg/dL)
Terapi Obat Hari ke-2: GD 309
Novalgin 3x1 amp (1 g/2 ml) IV (drip) Hari ke-4: GD 582
Cefoperazone 2x1 g IV Hari ke-5: GD 535
Ondansetron 3x8 mg; 3x1 tab (8 mg) IV Hari ke-6: GD 278
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV Hari ke-7: GD 249
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-8: GD 209
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-9: GD 176
CaCO3 3x500 mg Oral
OMZ 2x1 vial (40 mg/vial); IV, oral
2x20 mg
PCT 1x500 mg; 3x500 mg Oral
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV
Betahistine 3x8 mg Oral
Strocain P 3x400 mg Oral
Sucralfate 3x1C (1500 mg/15 ml) Oral
Amlodipine 1x5 mg Oral
Lantus 1x12 IU; 1x14 IU; 1x16 IU SC
Novorapid 3x16 IU; 3x12 IU SC
Lodem 1x30 mg Oral
Eclid 3x100 mg Oral
127
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 41 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 55 th Hari ke-1: 120/80 (mg/dL) Hari ke-2: Hb 7.4 g/dL
BB : 65 kg Hari ke-2: 140/80 Hari ke-1: Total protein 6.1 g/dL Leukosit 7400 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 180/120 Ur 211 Albumin 3.9 g/dL Trombosit 130000 /mcL
Lama dirawat : 11/10/14 - 23/10/14 (13 hari) Hari ke-4: 170/100 Cr 8.5 Globulin 2.2 g/dL Hari ke-2:
Riw. Penyakit : DM, stroke sejak mei 2014, CKD belum pernah HD, mata Hari ke-5: 170/90 eLFG 7.0 mL/mnt Hari ke-4: Hb 7.7 g/dL
buram walau sudah pakai kacamata Hari ke-6: 160/90 AST (SGOT) 17 Na 129 mmol/L Hari ke-4:
Diagnosa masuk : Dispnea ec CKD Hari ke-7: 140/80 ALT (SGPT) 25 K 4.7 mmol/L Hb 7.7 g/dL
Keluhan masuk : Mual dan muntah sejak 2 hari SMRS, lemas, cepat capek, Hari ke-8: 120/80 Hari ke-4: Cl 99 mmol/L Leukosit 8500 /mcL
sesak napas, nyeri ulu hati, kaki bengkak sejak bulan mei 2014 Hari ke-9: 120/70 eLFG 8.0 mL/mnt Trombosit 98000 /mcL
Keluhan selama dirawat : Pusing, mual, muntah, sesak napas, demam naik- Hari ke-10: 150/100 Ur II 148 Hari ke-5:
turun, menggigil, tidak bisa BAB sudah 5 hari Hari ke-11: 140/90 Cr II 6.6 Hb 8.0 g/dL 7.4 g/dL
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan Hari ke-12: 120/80 eLFG 9.34 mL/mnt Leukosit 7200 /mcL
Diagnosa keluar : CKD ec Nefropati diabetikum, Hipertensi, Anemia Hari ke-7: 6900 /mcL
Kadar gula darah Ur II 15 Trombosit 89000 /mcL
Terapi Obat (mg/dL) Cr II 1.1 94000 /mcL
Ranitidine 2x1 amp (50 mg/2 ml) IV Hari ke-1: GD 299 AST (SGOT) 12
Ondansetron 3x4 mg; 3x8mg IV Hari ke-2: ALT (SGPT) 14
Bicnat 3x500 mg Oral GDS 230
Asam folat 3x0,4 mg Oral HbA1c 6.5%
CaCO3 3x500 mg Oral Hari ke-3: GD 160
Prorenal 3x2 tab Oral Hari ke-4: GD 156
Lasix 1x1 amp (20 mg/2 ml) IV Hari ke-5: GD 198
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Hari ke-6: GD 135
Captopril 2x12,5 mg; 3x12,5 mg; 3x25 mg Oral Hari ke-7: GD 278
Dexamethasone 1x1 amp (5 mg/ml) IV Hari ke-8: GD 91
Novalgin 1x1 amp (1 g/2 ml) IV (drip) Hari ke-9: GD 206
Dulcolax 1x1 suppos (10 mg) Suppos Hari ke-10: GD 231
PCT 1x500 mg Oral Hari ke-11: GD 462
Glucobay 2x100 mg Oral Hari ke-12: GD 194
Glurenorm 2x30 mg Oral
Novorapid 3x20 IU SC
128
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 42 Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :P & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 64 th (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.5 g/dL
BB : 55 kg Hari ke-1: Na 155 mmol/L Leukosit 19800 /mcL
Stg :5 Ur 126 155 mmol/L Trombosit 74000 /mcL
Lama dirawat : 7/10/14 - 10/10/14 (4 hari) Cr 3.6 K 3.6 mmol/L 3.3
Riw. Penyakit : DM, Penyakit ginjal eLFG 13.53 mL/mnt mmol/L
Diagnosa masuk : CKD on HD, Infeksi sekunder (doublelument), Hipotensi Cl 109 mmol/L
Keluhan masuk : Gelisah sejak 1 hari SMRS, tidak mau makan dan minum 108 mmol/L
Keluhan selama dirawat : Lemas, gelisah, teriak-teriak, bicara tidak jelas, BAB pH 7.42 7.35
merah kehitaman PCO2 22.5 mmHg
Kondisi keluar : Meninggal 19.3 mmHg
Diagnosa keluar : CKD, Ensefalopati uremikum, Hipotensi, Anemia, HCO3 14.2 mmol/L
Leukositosis, Melena 10.5 mmol/L
Terapi Obat
Dobutamine 5 mcg; 7 mcg; 10 mcg IV (drip)
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Cefoperazone 2x1 g IV
Transamin 3x1 amp (250 mg/5 ml) IV
129
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 43 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Darah
L/P :P (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Hari ke-1:
Usia : 57 th Hari ke-1: 180/80 (mg/dL) Hb 7.8 g/dL
BB : 60 kg Hari ke-2: 210/80 Hari ke-2: Leukosit 10500 /mcL
Stg :5 Hari ke-3: 160/90 Ur 95 Trombosit 74000 /mcL
Lama dirawat : 25/8/14 – 1/9/14 (8 hari) Hari ke-4: 180/80 Cr 6.1 Hari ke-2:
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi, CAD Hari ke-5: 180/80 eLFG 7.54 mL/mnt Hb 7.6 g/dL
Diagnosa masuk : CKD on HD, DM tipe 2, Trauma kepala Hari ke-6: 180/60 AST (SGOT) 28 Leukosit 8300 /mcL
Keluhan masuk : Sakit kepala sejak 3 hari SMRS, pasien terjatuh di kamar Hari ke-7: 170/70 ALT (SGPT) 14 Trombosit 106000 /mcL
mandi, berjalan terasa nyeri. Batuk warna putih kekuningan kental sejak +/- 1 Hari ke-8: 160/80
bulan SMRS, sesak napas, sulit tidur sejak +/- 1 bulan SMRS
Keluhan selama dirawat : Lemas, sesak napas, sulit tidur Kadar gula darah
Kondisi keluar : Tidak ada keluhan (mg/dL)
Diagnosa keluar : CKD on HD, DM tipe 2, Trauma kepala, Hipertensi Hari ke-1: GD 208
Hari ke-2: GD 237
Terapi Obat Hari ke-3: GD 210
Amlodipine 1x5 mg; 1x10 mg Oral Hari ke-5: GD 128
Valsartan 1x80 mg; 1x160 mg Oral Hari ke-6: GD 130
Bicnat 3x500 mg Oral Hari ke-7: GD 127
Asam folat 3x0,4 mg Oral Hari ke-8: GD 140
CaCO3 3x500 mg Oral
Vitamin K 3x1 (2,5 mg) Oral
Lodem 1x30 mg Oral
Eclid 3x100 mg Oral
Lasix 1x40 mg Oral
Catapres 1x0,5 mg Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x100 mg Oral
Diaversa 1x2 mg Oral
130
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(lanjutan)
Pasien : 44 Tekanan darah Fungsi Ginjal (mg/dL) Elektrolit, Protein & Darah
L/P :L (mmHg) & Hati (U/L), Lemak Gas darah Hari ke-1:
Usia : 41 th Hari ke-1: 140/70 (mg/dL) Hari ke-1: Hb 7.2 g/dL 7.3 g/dL
BB : 75 kg Hari ke-2: 130/80 Hari ke-1: Na 127 mmol/L Leukosit 14800 /mcL
Stg :5 Ur 221 K 4.3 mmol/L 17100 /mcL
Lama dirawat : 3/3/14 – 5/3/14 (3 hari) Kadar gula darah Cr 7.2 Cl 105 mmol/L Trombosit 239000 /mcL
Riw. Penyakit : DM, Hipertensi, Maag, Asma, Alergi amoksisilin dan (mg/dL) eLFG 9.0 mL/mnt pH 7.13 264000 /mcL
ampisilin Hari ke-1: GD 98 Hari ke-2: PCO2 16.0 mmHg
Diagnosa masuk : CKD pro HD, DM, Pneumonia paru kanan Hari ke-2: GD 174 eLFG 1.0 mL/mnt HCO3 5.2 mmol/L
Keluhan masuk : Sesak napas sejak 1 hari SMRS, sesak tidak disertai nyeri Hari ke-2:
dada dan sesak timbul saat pasien sedang istirahat (tidur), lemas, mual, batuk Na 127 mmol/L
disertai flu sejak 1 minggu SMRS, BAK berkurang sejak 2 hari SMRS, nyeri K 4.2 mmol/L
pinggang bagian kanan menjalar ke kaki kanan Cl 104 mmol/L
Keluhan selama dirawat : Sesak napas, mual, BAK sedikit, nyeri pinggang pH 7.12
sampai ke kaki, gelisah PCO2 20.2 mmHg
Kondisi keluar : Meninggal HCO3 6.5 mmol/L
Diagnosa keluar : CKD std 5, DM tipe 2 dengan diabetic chronic disease,
Leukositosis, Hipertensi, Anemia
Terapi Obat
Cefoperazone 2x1 g IV
Lasix 2x1 amp (20 mg/2 ml); IV
20 mg/jam (drip)
Ondansetron 3x4 mg IV
Bicnat 3x500 mg Oral
Asam folat 3x0,4 mg Oral
CaCO3 3x500 mg Oral
Aminoral 3x1 kapl Oral
Concor 1x2,5 mg Oral
Letonal 1x25 mg Oral
Prorenal 3x1 tab Oral
Valsartan 1x80 mg Oral
131
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Data Obat
Golongan Terapi Persentase
No. Jenis Obat Frekuensi Dosis Standar per Hari
Obat (%)
1. Sistem kardiovaskular 138 25,79
Calcium Channel Amlodipin 30 5-10 mg sekali per hari.
Blocker (CCB) Nifedipin 2 30 mg sekali per hari; Lazim: 30-60 mg sekali per hari; Maksimum: 120-180 mg.
Diltiazem 1 Angina: awal: 30-60 mg 3-4x per hari; Pemeliharaan: 180-360 mg/hari terbagi dalam
beberapa dosis. CHF: awal: 30-60 mg 3-4x per hari; Pemeliharaan: 180-360 mg/hari
terbagi dalam beberapa dosis. Hipertensi: awal: 30-60 mg 3-4x per hari; Pemeliharaan:
180-360 mg/hari terbagi dalam beberapa dosis.
Beta bloker Bisoprolol 12 Hipertensi: 2,5-5 mg sekali per hari, dapat ditingkatkan hingga 10 mg sekali per hari dan
kemudian hingga 20 mg sekali per hari; Lazim: 2,5-10 mg sekali per hari. Gagal jantung:
awal: 1,25 mg sekali per hari; Maksimum: 10 mg sekali per hari. Lansia-manula: awal:
2,5 mg/hari, dapat ditingkatkan pada rentang 2,5-5 mg/hari; Maksimum: 20 mg/hari.
LFG <20 mL/mnt: Maksimum: 10 mg/hari. HD: tidak terdialisis.
Diuretik Furosemida 24 Oral: awal: 20-80 mg/dosis, ditingkatkan 20-40 mg/dosis pada interval 6-8 jam; Lazim:
20-80 mg/hari terbagi dalam 2 dosis. IM/IV: 20-40 mg/dosis, dapat diulang 1-2 jam atau
ditingkatkan 20 mg/dosis (perbaikan) hingga 1000 mg/hari, interval pemberian 6-12 jam.
CHF kronik: Maksimum: 160-200 mg dosis tunggal. IV infus: awal: IV bolus: 20-40 mg,
diikuti IV infus: 10-40 mg/jam; Maksimum: IV infus: 80-160 mg/jam. CHF kronik: IV
load: 40 mg, diikuti IV infus: 10-40 mg/jam. Lansia-manula: Oral/IM/IV: awal: 20
mg/hari. Gagal ginjal akut: Dosis tinggi: Oral/IV: 1-3 g/hari. HD: tidak terdialisis,
mungkin dibutuhkan peningkatkan dosis.
Spironolakton 9 Hipertensi: 25-50 mg/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Edema, hipokalemia: 25-200 mg/hari
terbagi dalam 1-2 dosis. LFG 10-50 mL/mnt: berikan setiap 12-24 jam; LFG <10
mL/mnt: 25 mg/hari, pantau.
ACEi Kaptopril 3 Hipertensi: awal: 12,5-25 mg 2-3x per hari, dapat ditingkatkan pada rentang 12,5-25 mg
dengan interval 1-2 minggu hingga 50 mg 3x per hari; Maksimum: 150 mg 3x per hari;
Lazim: 25-100 mg/hari terbagi dalam 2 dosis. CHF: awal: 6,25-12,5 mg 3x per hari. LFG
>40 mL/mnt: Dosis awal maksimum: 50 mg/hari; LFG 20-40 mL/mnt: Dosis awal
maksimal: 25 mg/hari (tidak melebihi 100 mg/hari); LFG 10-20 mL/mnt: Dosis awal
maksimal: 12,5 mg/hari (tidak melebihi 70 mg/hari); LFG <10 ml/mnt: Dosis awal
maksimal: 6,25 mg/hari (tidak melebihi 37,5 mg/hari). HD: post HD atau dosis
131
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tambahan: berikan 25-35% dari dosis normal.
ARB Kandesartan 2 Hipertensi: 2-32 mg sekali per hari; awal direkomendasikan: 16 mg sekali per hari utk
terapi tunggal; Maksimum: 8-32 mg. LFG <20 mL/mnt: awal: 2 mg sekali per hari.
CHF: awal: 4 mg sekali per hari; 2xdosis pada interval 2 minggu dengan target dosis: 32
mg.
Valsartan 31 Hipertensi: awal: 80 mg atau 160 mg sekali per hari, dapat ditingkatkan hingga 320
mg/hari. LFG <10 mL/mnt: awal: 40 mg sekali per hari. Gagal jantung: awal: 40 mg 2x
per hari, dapat ditingkatkan hingga 80-160 mg 2x per hari; Maksimum: 320 mg/hari.
Antagonis-α2 sentral Klonidin 2 0,05-0,1 mg 3x per hari, tingkatkan bertahap hingga 1,2 mg/hari.
Penghambat HMG- Simvastatin 1 5-40 mg malam hari. LFG <30 mL/mnt: 5-20 mg/hari, gunakan dengan hati-hati.
CoA reduktase (Statin)
Fibrat Gemfibrozil 1 1200 mg/hari terbagi dalam 2 dosis; Lazim: 900-1200 mg/hari. LFG <30 mL/mnt: 600
mg/hari. HD: tidak terdialisis.
Nitrat Farsorbid (ISDN) 3 Angina: Oral: Tablet konvensional: 5-40 mg/hari. IV infus: 2-10 mg/jam; Maksimum: 20
mg/jam. Gangguan ginjal: HD: berikan dosis post HD atau dosis tambahan 10-20 mg
dosis.
Inotropik Dobutamin 5 Dosis awal: 0,5-1 mcg/kg/mnt; Lazim: 2,5-20 mcg/kg/mnt; Maksimum: 40 mcg/kg/mnt.
Antikoagulan, Aspirin 1 *Tidak diketahui kekuatan dosis yang digunakan.
antifibrinolitik Transamin 8 LFG 20-50 mL/mnt: 10 mg/kg setiap 12 jam; LFG 10-20 mL/mnt: 10 mg/kg setiap 12-
24 jam; LFG <10 mL/mnt: 5 mg/kg setiap 12-24 jam.
Vasodilator perifer Citicoline 2 Keadaan akut: 250-500 mg 1-2x per hari; Keadaan kronik: 100-300 mg 1-2x per hari.
Hematopoietik Epoetin alfa 1 Dosis awal: 50-100 IU/kg 3x per minggu; Pemeliharaan: dialisis: 75 IU/kg 3x per
(Hemapo) minggu; nondialisis: 75-150 IU/kg/minggu.
2. Sistem endokrin 39 7,30
Penghambat α- Akarbose (Eclid, 9 Dosis awal: 50 mg 3x per hari; Pemeliharaan: 50-100 mg 3x per hari; Maksimum: BB
glukosidase Glucobay) <60 kg: 50 mg 3x per hari dan BB >60 kg: 100 mg 3x per hari. LFG <30 mL/mnt; SCr
>2 mg/dL: obat dihindari.
Biguanida Metformin 5 Dosis awal: 500 mg 2-3x per hari, ditingkatkan 500 mg interval 1 minggu; Maksimum:
2500 mg/hari terbagi dalam beberapa dosis. LFG >=45-59 mL/mnt: gunakan dosis
dengan hati-hati dan pantau fungsi ginjal setiap 3-6 bulan); LFG >=30-44 mL/mnt:
Maksimum: 1000 mg/hari atau 50% dari dosis normal; LFG <30 mL/mnt: obat dihindari.
Sulfonilurea Glikuidon 7 Dosis awal: 15 mg, dapat ditingkatkan perlahan setiap kenaikan 15 mg hingga 45-60
(Lodem) mg/hari terbagi dalam 2-3 dosis; Maksimum: 60 mg dosis tunggal; 120 mg/hari.
133
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Glimepirid 6 1-4 mg sebelum atau saat sarapan; Maksimum: 6 mg/hari. LFG <10 mL/mnt: awal: 1
(Diaversa) mg/hari, pantau seksama.
Gliklazida 1 Dosis awal: 40-80 mg bersama sarapan, dapat ditingkatkan hingga 160 mg dosis tunggal;
(Glucodex) Maksimum: 320 mg/hari. LFG <50 mL/mnt: awal: 20-40 mg/hari, gunakan hati-hati dan
pantau.
Insulin Aspart Novorapid 6 0,5-1 IU/kg/hari.
Insulin Glargine Lantus 3 Belum gunakan insulin: 10 IU sekali per hari, dapat ditingkatkan pada rentang 2-100
IU/hari. Dosis tergantung setiap individu, diberikan 1x per hari dan diberikan pada waktu
yang sama untuk hari selanjutnya.
Insulin Regular Human Actrapid 2 IV infus: 0,05-1 IU/ml cairan infus (NaCl 0,9%; dekstrosa 5%; dekstrosa 10%). LFG 10-
50 mL/mnt: diberikan dosis 75% dosis normal; LFG <10 mL/mnt: diberikan dosis 25-
50% dosis normal dan monitor kadar glukosa.
3. Hormon 5 0,93
Kortikosteroid Deksametason 3 0,5-24 mg/hari.
Metilprednisolon 2 *Tidak diketahui kekuatan dosis yang digunakan.
4. Sistem saraf 43 8,04
Ansiolitik Alprazolam 2 Dosis awal: 0,25-0,5 mg 2-3x per hari; Maksimum: 4 mg/hari terbagi dalam beberapa
dosis. Lansia-manula: awal 0,125-0,25 mg 2x per hari. Gangguan ginjal: gunakan dosis
terendah.
Haloperidol 1 0,5-5 mg 2-3x per hari; Maksimum: 30 mg/hari. LFG <10 mL/mnt: awal: dosis terendah.
Klobazam 1 Dosis awal: 5-15 mg; Maksimum: 80 mg/hari.
Antikonvulsan Diazepam 1 *Tidak diketahui kekuatan dosis yang digunakan.
Fenitoin 1 Kejang: awal: 150-500 mg/hari atau 3-4 mg/kg/hari terbagi dalam 1-2 dosis.
Gabapentin 1 LFG >60 mL/mnt: 300-1200 mg 3x per hari; LFG 30-59 mL/mnt: 200-700 mg 2x per
(Gabexal) hari; LFG 15-29 mL/mnt: 200-700 mg/hari; LFG 15 ml/mnt: 100-300 mg/hari; LFG <15
ml/mnt: kurangi dosis harian sesuai dengan LFG. HD: 125-350 mg (dosis tambahan
tunggal diberikan 4 jam post HD).
Antipsikotik Klorpromazin 1 Cegukan: 25-50 mg setiap 6-8 jam. LFG <10 mL/mnt: awal: dosis terendah.
Anti-vertigo & -pusing Betahistin 4 6-18 mg 3x per hari. LFG <10 mL/mnt: 6-18 mg 2-3x per hari.
5. Sistem muskuloskeletal 9 1,68
Anti-hiperurisemia & - Alopurinol 4 LFG 20-50 mL/mnt: 200-300 mg/hari; LFG 10-20 mL/mnt: 100-200 mg/hari; LFG <10
gout ml/mnt: 100 mg/hari.
134
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Relaksan otot Eperison HCl 3 50 mg 3x per hari.
(Myonal)
Muskuloskeletal lain Glukosamin 2 BB <55 kg: 250 mg 3x per hari; BB >55 kg: 500 mg 3x per hari.
Saluran kemih &
6. 3 0,56
prostat
Penghambat 5α- Dutasterid 1 0,5 mg sekali per hari tunggal atau kombinasi dengan tamsulosin.
reduktase (Avodart)
Penghambat α- Terazosin 1 BPH: awal: 1 mg sebelum tidur, jika diperlukan: 10 mg/hari, dapat ditingkatkan setelah
adrenergik (Hytrin) interval 4-6 minggu hingga 20 mg/hari. Hipertensi: awal: 1 mg sebelum tidur, dapat
ditingkatkan secara perlahan hingga 20 mg/hari; Lazim: 1-20 mg sekali per hari.
Tamsulosin 1 BPH: 0,4 mg sekali per hari 30 mnt setelah makan, dapat ditingkatkan setelah interval 2-
(Harnal ocas) 4 minggu hingga 0,8 mg sekali per hari.
Saluran
7. 70 13,08
gastrointestinal
PPI (Proton Pump Omeprazol 13 20-40 mg (tergantung penyakit peptiknya). Pendarahan di endoskopi: 80 mg, diikuti 8
Inhibitor) mg/jam selama 72 jam.
Lansoprazol 2 15-30 mg pagi hari.
Antihistamin AR-H2 Ranitidin 11 IM/IV: 50 mg setiap 6-8 jam. Oral: 150-300 mg 1-2x per hari. LFG <10 mL/mnt: 50-
100% dosis normal.
Antagonis dopamin Domperidon 2 Gangguan ginjal: 10-20 mg 1-2x per hari.
Antagonis reseptor 5- Ondansetron 16 Oral: 4-24 mg/hari terbagi dalam 2-3 dosis. IV: 8-32 mg/hari.
HT3
Antasida Sukralfat 8 4 g/hari terbagi dalam 2-4 dosis; Maksimum: 8 g/hari. LFG 20-50 mL/mnt: 4 g/hari;
LFG <20 ml/mnt: 2-4 g/hari.
Strocain P 1 1-2 tab 3-4x per hari.
Antidiare Loperamid 3 Dosis awal: 4 mg, diberikan 2 mg setiap setelah BAB, ditingkatkan hingga 16 mg/hari.
(Imodium)
Attapulgite (New 5 2 tab setiap setelah BAB atau 1200-1500 mg/dosis; Maksimum: 8400 mg/hari.
diatabs)
Lactotobacillus 1 2-4 tablet 3x per hari.
sporogenes
(Lacbon)
Laksatif Bisakodil 4 Oral: 5-15 mg/hari. Rektal (suppos): 10 mg dosis tunggal.
135
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Dulcolax)
Laktulosa 1 Dosis awal: 15-45 mL; Pemeliharaan: 15-30 mL.
(Duphalac)
Hepatoprotektif Urdafalk 2 10-15 mg/kg/hari terbagi dalam 2-4 dosis.
Enzim pencernaan Tripanzym 1 1-2 kapl/hari. Utk pemeriksaan radiografi/rontgen: 4x1 kapl selama 2 hari.
8. Saluran pernapasan 8 1,50
Antitusif Dekstrometorfan 1 10-20 mg setiap 4 jam atau 30 mg setiap 6-8 jam; Maksimum: 120 mg/hari.
HBr
Mukolitik Ambroksol 4 Tablet: 30-120 mg/hari terbagi dalam 2-3 dosis; Sirup: 30 mg/10 mL 3x per hari.
Bisolvon 2 8 mg atau 4 mL 2x per hari.
Ekpektoran OBH 1 *Tidak diketahui kekuatan dosis yang digunakan.
9. Antiinfeksi 41 7,66
Antibiotik Sefadroksil 1 LFG 26-50 mL/mnt: awal: 1 g, diikuti 500 mg setiap 12 jam; LFG 11-25 mL/mnt: awal:
(Sefalosporin) 1 g, diikuti 500 mg setiap 24 jam; LFG <10 mL/mnt: awal: 1 g, diikuti 500 mg setiap 36
jam.
Sefiksim 4 200-400 mg/hari terbagi dalam 1-2 dosis. LFG <20 ml: 200 mg/hari.
Sefoperazon 20 2-4 g/hari setiap 12 jam, dosis dapat ditingkatkan hingga 8 g/hari.
Sefotaksim 3 Sepsis: 2 g setiap 6-8 jam. Infeksi sedang-berat: 1-2 g setiap 8 jam. LFG <10 mL/mnt: 1
g setiap 8-12 jam.
Seftriakson 2 2-4 g/hari. LFG <10 mL/mnt: Maksimum 2 g/hari.
Antibiotik (Beta laktam Meropenem 4 Pneumonia nosokomial, Sepsis: 1 g setiap 8 jam. LFG 26-50 mL/mnt: 500 mg-2g setiap
lainnya) 12 jam; LFG 10-20 mL/mnt: 500 mg-1 g setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam; LFG
<10 mL/mnt: 500 mg-1 g setiap 24 jam.
Antibiotik (Kuinolon) Levofloksasin 2 Pneumonia nosokomial: 750 mg setiap 24 jam selama 7-14 hari. Jika dosis utk fungsi
ginjal normal 750 mg/hari: LFG 20-49 mL/mnt: 750 mg setiap 48 jam; Jika dosis utk
fungsi ginjal normal 500 mg/hari: LFG 20-49 mL/mnt: Dosis awal: 500 mg, lalu 250 mg
setiap 24 jam. LFG 20-50 mL/mnt: awal: 250-500 mg, lalu turunkan hingga 125-250 mg
setiap 12-24 jam; LFG 10-20 mL/mnt: awal: 250-500 mg, lalu 125 mg setiap 12-24 jam;
LFG <10 mL/mnt: awal: 250-500 mg, lalu 125 mg setiap 24-48 jam.
Antibiotik Gentamisin 1 Dosis awal: 5-7 mg/kg sekali per hari. LFG 30-70 mL/mnt: 3-5 mg/kg, pantau kadar;
(Aminoglikosida) LFG 10-30 mL/mnt: 2-3 mg/kg, pantau kadar; LFG 5-10 mL/mnt: 2 mg/kg setiap 48-72
jam, tergantung kadar.
Antijamur Flukonazol 2 200-400 mg/hari (tergantung keparahan infeksi). LFG <50 mL/mnt: berikan 50% dosis
136
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
normal. HD: berikan 50% dosis normal atau 100% dosis normal 3x per minggu post HD.
Nystatin 1 100000 IU 4x per hari.
(Mycostatin)
Antiseptik Betadine gargle 1 1 mL obat diencerkan dengan air hingga 20 mL, kumur-kumur selama 30 detik,
dilakukan 3-4x per hari.
10. Antialergi 4 0,75
Klorfeniramin 1 4 mg setiap 4-6 jam; Maksimum: 24 mg. Lansia-manula: 4 mg 1-2x per hari.
maleat
Loratadin 1 10 mg/hari.
Setirizin 1 10 mg sekali per hari atau 5 mg 2x per hari. LFG <10 mL/mnt: 5-10 mg/hari.
Siproheptadin 1 4-20 mg/hari; Maksimum: 32 mg/hari.
(Heptasan)
11. Nutrisi 115 21,50
Aminoral 13 4-8 kaplet 3x per hari.
Prorenal 17 4-8 tab 3x per hari; Maksimum: 50 tab/hari.
Bicnat (Na 39 500 mg-1,5 g 3x per hari (penyesuaian dosis diperlukan tergantung kebutuhan).
bikarbonat)
CaCO3 36 500 mg-2 g terbagi dalam 2-4x per hari (penyesuaian dosis diperlukan tergantung kadar
serum kalsium).
Kalium klorida 2 Oral: 600-1200 mg 2-3x per hari; IV infus: 25-50 mmol/L per hari (penyesuaian dosis
(KCl, KSR) diperlukan tergantung kadar serum kalium).
Ca gluconas 2 2-15 g per 24 jam sebagai infus atau dosis terbagi (penyesuaian dosis diperlukan
tergantung kadar serum kalsium).
Kalitake 4 15-30 g/hari terbagi dalam 2-3 dosis (pantau kadar serum kalium).
Curcuma 1 1-2 tab 3x per hari.
Imboost 1 1 tab 2-3x per hari.
12. Vitamin & mineral 57 10,65
Asam folat 41 1-5 mg/hari.
Garam besi 2 300 mg 2x per hari, ditingkatkan hingga 300 mg 4x per hari.
(Sulfas ferrosus)
Sangobion 1 1-2 kaps/hari.
Neurodex 5 1 tab 2-3x per hari.
Mecobalamin 1 500-1500 mcg/hari.
Vitamin K 7 2,5-10 mg/hari.
137
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13. Kemoterapetik lain 3 0,56
Rimactazid 1 BB <50 kg: 1x1 kapl/hari.
450/300
Isoniazid 1 5 mg/kg; Maksimum: 300 mg dosis tunggal atau terbagi dalam beberapa dosis. LFG <10
mL/mnt: 200-300 mg.
Pirazinamid 1 1,5-2 g/hari. LFG <10 mL/mnt: 50-100% dosis normal.
Total 93 535 100
138
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7. Penilaian DRPs yang Dialami Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Penilaian DRPs
NP KTPD
KTPO ITO OTI IO
↑ ↓
Keterangan:
1 0 1 0 1 0 1 NP = no pasien; KTPO =
2 0 0 0 1 0 1 ketidaktepatan pemilihan
3 0 0 0 0 0 0 obat; KTPD =
4 0 0 0 0 0 1 ketidaktepatan
5 0 1 1 0 0 1 penyesuaian dosis; ↑ =
6 0 0 1 0 0 1 dosis obat terlalu tinggi;
7 0 0 1 1 0 1 dosis obat terlalu rendah;
8 0 1 1 1 0 1 ITO = indikasi tanpa obat;
9 0 0 1 1 0 1 OTI = obat tanpa indikasi;
10 0 1 1 0 0 1 IO = interaksi obat.
11 0 0 1 0 0 1
12 0 0 1 0 0 1
13 1 1 1 0 0 1
14 0 0 1 0 0 1
15 0 0 1 1 0 1
16 0 0 0 0 0 1
17 1 1 1 0 0 1
18 0 0 1 1 0 1
19 0 0 1 0 0 1
20 0 0 1 0 0 1
21 0 0 1 0 0 1
22 0 0 1 0 0 1
23 0 1 1 0 0 1
24 0 0 0 1 0 1
25 0 0 0 0 0 1
26 0 1 1 0 0 1
27 0 1 1 1 0 1
28 0 1 0 0 0 1
29 0 0 1 0 0 1
30 0 0 1 1 0 1
31 0 1 0 0 0 1
32 0 1 1 0 0 1
33 0 1 1 0 0 0
34 1 1 1 0 0 1
35 1 1 1 0 0 1
36 0 1 0 0 0 1
37 0 0 1 0 0 1
38 0 1 0 0 0 1
39 0 1 0 0 0 0
40 1 1 0 0 0 1
41 0 1 1 0 0 1
42 0 0 0 0 0 0
43 1 1 1 1 0 1
44 0 0 1 0 0 1
138
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Kejadian DRPs Interaksi Obat
Jenis Interaksi DRPs
NP Terapi Obat Interaksi Obat Mekanisme Interaksi Obat
Obat IO
1 Cefoperazone CaCO3 - Kalsium karbonat menurunkan efek Farmakodinamik 1
Meropenem Amlodipine Amlodipin secara farmakodinamik antagonis,
Valsartan antagonis. moderat
Amlodipine Valsartan - Keduanya meningkatkan kadar kalium Tidak diketahui,
Bicnat Meloxicam dan saling meningkatkan toksisitas moderat
Asam folat yang dapat mengakibatkan kerusakan
CaCO3 fungsi ginjal, terutama pada lansia.
Bisolvon Meloxicam - Meloksikam meningkatkan efek Tidak diketahui,
Myonal Lodem Glikuidon dengan mekanisme yang moderat
Meloxicam tidak diketahui. Resiko hipoglikemia.
PCT Meloxicam - Meloksikam menurunkan efek Farmakodinamik
Novorapid Valsartan Valsartan secara farmakodinamik antagonis,
Lodem antagonis. Interaksi yang potensial moderat
Eclid berbahaya.
Dulcolax
Neurodex
2 Cefoperazone CaCO3 - Concor Kalsium karbonat menurunkan efek Tidak diketahui, 1
Lasix Bisoprolol dengan mekanisme moderat
Valsartan interaksi yang tidak ditentukan.
Bicnat CaCO3 - Concor Kalsium karbonat menurunkan kadar Farmakokinetik,
Asam folat Bisoprolol dengan menghambat moderat
CaCO3 absorpsi bisoprolol di saluran cerna.
Concor Gunakan terpisah selang 2 jam.
Letonal Cefoperazone - Sefoperazon meningkatkan toksisitas Farmakodinamik
Neurodex Lasix Furosemida secara farmakodinamik sinergis, minor
sinergis. Peningkatan resiko
nefrotoksisitas.
Valsartan - Concor Keduanya meningkatkan kadar Tidak diketahui,
kalium. moderat
Valsartan - Letonal Keduanya meningkatkan kadar Tidak diketahui,
kalium. Interaksi yang potensial moderat
berbahaya.
Concor - Letonal Keduanya meningkatkan kadar Tidak diketahui,
kalium. Interaksi yang potensial moderat
berbahaya.
Bicnat - Concor Na bikarbonat menurunkan kadar Farmakokinetik,
Bisoprolol dengan menghambat moderat
absorpsi bisoprolol di saluran cerna.
Gunakan terpisah selang 2 jam.
Concor - Valsartan Bisoprolol, Valsartan terjadi interaksi Farmakodinamik
secara farmakodinamik sinergis. sinergis,
moderat
Letonal - CaCO3 Spironolakton menurunkan kadar Farmakokinetik,
Kalsium karbonat dengan minor
meningkatkan klirens kalsium
karbonat di ginjal.
3 Cefoperazone 0
Dobutamin
PCT
4 Lasix Letonal - KSR Keduanya meningkatkan kadar Tidak diketahui, 1
Valsartan kalium. Mungkin terjadi interaksi mayor
Bicnat yang serius atau mengancam jiwa.
Asam folat Kontraindikasi, kecuali manfaatnya
Concor lebih besar daripada resiko dan tidak
139
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
141
CaCO3
Avodart
Harnal ocas
40 Novalgin CaCO3 - Kalsium karbonat menurunkan efek Farmakodinamik 1
Cefoperazone Amlodipine Amlodipin secara farmakodinamik antagonis,
Ondansetron antagonis. moderat
Transamin
Asam folat
Bicnat
CaCO3
OMZ
PCT
Ranitidine
Betahistine
Strocain P
Sucralfate
Amlodipine
Lantus
Novorapid
Lodem
Eclid
41 Ranitidine CaCO3 - Captopril Kalsium karbonat menurunkan efek Tidak diketahui, 1
Ondansetron Kaptopril dengan mekanisme interaksi moderat
Bicnat yang tidak ditentukan.
Asam folat CaCO3 - Kalsium karbonat menurunkan efek Farmakodinamik
CaCO3 Amlodipine Amlodipin secara farmakodinamik antagonis,
Prorenal antagonis. moderat
Lasix Prorenal - Prorenal menurunkan efek Amlodipin Farmakodinamik
Amlodipine Amlodipine secara farmakodinamik antagonis. antagonis,
Captopril moderat
Dexamethasone Captopril - Kaptopril meningkatkan efek Farmakodinamik
Novalgin Glurenorm Glikuidon secara farmakodinamik sinergis,
Dulcolax sinergis. moderat
PCT Bicnat - Captopril Na bikarbonat menurunkan efek Tidak diketahui,
Glucobay Kaptopril dengan mekanisme interaksi moderat
Glurenorm yang tidak ditentukan.
Novorapid Dexamethasone - Deksametason menurunkan kadar atau Farmakokinetik,
Ondansetron efek Ondansetron dengan moderat
mempengaruhi enzim metabolisme
CYP3A4 di hati atau usus.
42 Dobutamine 0
Bicnat
Asam folat
CaCO3
Cefoperazone
Transamin
43 Amlodipine Clonidine - Concor Keduanya sailng meningkatkan Tidak diketahui, 1
Valsartan toksisitas dengan mekanisme interaksi mayor
Bicnat yang tidak ditentukan. Mungkin
Asam folat terjadi interaksi serius atau
CaCO3 mengancam jiwa. Gunakan alternatif.
Vitamin K Dapat meningkatkan resiko
Lodem bradikardia.
Eclid CaCO3 - Concor Kalsium karbonat menurunkan efek Tidak diketahui,
Lasix Bisoprolol dengan mekanisme moderat
Catapres interaksi yang tidak ditentukan.
Concor CaCO3 - Concor Kalsium karbonat menurunkan kadar Farmakokinetik,