ASKEP OKSIGENASi
ASKEP OKSIGENASi
1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Alamat : Plumbon Rt 03/06 Karangsambung
Jenis kelamin : Laki-laki
No.RM : 064704
Dx Medis : Obs dyspneu
b. Keluhan Utama
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan saat ini
Pasien baru datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak kemarin siang, batuk, serta lemes.
2. Riwayat kesahatan dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah sakit sampai rawat inap di Rumah Sakit.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada penyakit menurun ataupun menular.
1. Pola Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien bernafas dengan normal RR=24x/mnt, tanpa alat bantu pernafasan
Saat di kaji : Pasien bernafas dengan RR=28x/mnt, dengan alat bantu pernafasan
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk
pauk. Pasien minum 6-7 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan kadang-kadang susu.
Saat dikaji : Pasien makan 3x sehari hanya menghabiskan ¼ porsi yang diberikan klinik
dan minum ±4-5 gelas perhari jenis air putih dan susu.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Eliminasi volume tidak teridentifikasi, Warna kuning jernih, Frekwensi 6 -
7/24 jam, Kesulitan tidak ada. Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari dengan konsistensi
berbentuk lunak berwarna kuning. BAK ±4-5 perhari berwarna kuning jernih
Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1x sehari. BAK ±4-5 x perhari.
4. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang
lain.
Saat dikaji : Pasien dalam beraktivitas, sebagian dibantu oleh istrinya.
5. Pola istirahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari tanpa ada keluhan di malam
hari.
Saat dikaji :pasien mengatakan bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang-kadang malam tidak bisa
tidur karena sesak dan batuk.
6. Personal hygine
Sebelum sakit : pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.
Saat dikaji : pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore. Klien belum
keramas dan gosok gigi selama di rumah sakit.
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman di dekat keluarga dan
teman-temannya.
Saat dikaji :pasien mengatakan rasa tidak nyaman di rumah sakit karena sebelumnya
belum pernah rawat inap di rumah sakit.
8. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang lain. Pasien
mengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk rekreasi, pasien
hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya
Sebelum sakit : pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah sesuai ajaran
yang dianutnya.
Saat dikaji : pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran.
a. Pemeriksaan Umum
1. KU = cukup
2. Kesadaran = composmentis
3. TD = 120/80mmHg
4. N = 80x/mnt
5. S = 36˚C
6. RR = 28x /mnt
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : bentuk mesochepal, rambut lurus pendek , rambut bersih, tidak ada lesi.
2. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak
mata, warna bola mata hitam. Sclera anikterik.
3. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sekret.
4. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen berlebih, tidak ada infeksi, selama sakit
belum pernah dibersihkan.
5. Mulut : Bibir kering, gigi agak kotor, dan terdapat karies tidak ada nyeri tekan pada
langit-langit mulut, tidak ada pendarahan gusi.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku leher, tidak ada pembesaran vena
jugularis.
A : wheezing
8. Abdomen: I :Tidak ada lesi,
Pe: timpani
9. Integumen : Warna kulit sawo matang, jumlah rambut banyak, lembab, tidak ada lesi,
turgor kulit cukup.
10. Extermitas
Akral dingin, tidak ada edema dan terpasang infuse pada tangan kanan.
11. Genetalia : tidak terpasang DC.
c. Pemeriksaan Penunjang
2. Kimia Darah
d. Terapi
Oral : OBH sirup 3x1 cth
CTM 3x1
Injeksi : aminophilin 1 amp
Rantin 2x1 mg
Ampicilin 4x1 amp
Dexa 3x1 amp
Infus : D 5% + drip aminophilin 1 amp 12 tpm
Oksigen : 4 liter
V. INTERVENSI
No. No. Dx Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 1 Setelah dilakukan tindakan - Kaji tanda vital - Mengetahui adanya
keperawatan selama 1x24 penyimpangan data dan
jam, diharapkan pola nafas - Kaji / pantau frekuensi untuk intervensi selanjutnya
kembali efektif dengan pernafasan catat rasio
criteria hasil : inspirasi dan ekspirasi. - Takipnea biasanya ada
sesak berkurang, batuk - Berikan oksigen sesuai pada beberapa derajat dan
berkurang, klien dapat program dan pantau pulse dapat ditemukan pada
VIII. PEMBAHASAN
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia, dalam tubuh,
oksigen berperan penting dalam proses metabolism sel tubuh. Kekurangan oksigan bisa
menyebabkan hal yangat berarti bagi tubu, salah satunya adalah kematian. Karenanya, berbagai
upaya perlu dilakukan untuk mejamin pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut, agar terpenuhi
dengan baik. Dalam pelaksanannya pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan garapan perawat
tersendiri, oleh karena itu setiap perawat harus paham dengan manisfestasi tingkat pemenuhan
oksigen pada kliennya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan tesebut.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gangguan pernafasan yaitu dispnea. Pasien merasa
sesak nafas dan batuk. Terapi yang diberikan berupa obat dan oksigen. Setelah diberikan terapi
pasien berangsur sembuh dan tidak sesak nafas lagi.