Teknik Pemeriksan CT Scan Kepala Dengan
Teknik Pemeriksan CT Scan Kepala Dengan
Laporan Kasus
Disusun Oleh:
P1337430215036
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3 atas mahasiswa Jurusan
bernama :
NIM : P 1337430215036
Kelas : 3B
SOESELO SLAWI ”
Mengetahui Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
1. Ibu Rini, S.Si, M.Kes selaku ketua jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
2. Ibu Siti Masrochah, S.ST, M.Si selaku ketua prodi D-IV Teknik Radiologi
3. Dr. Endah Pancawati, selaku kepala Instalasi Radiologi RSUD dr. Soeselo
Slawi,
Soeselo Slawi,
iii
7. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis,
8. Teman sejawat Utpadita Christ Kohan Raray yang telah menjadi sahabat
kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan masukan dari semua pihak.
Penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.5. Pembahasan ......................................................................... 35
LAMPIRAN ............................................................................................... 40
vi
BAB I
PENDAHULUAN
yang terdiri dari 22 tulang yang berbeda dan dibagi kedalam 2 bagian, yaitu 8
tulang cranial dan 14 tulang facial. Tulang cranial (crani- = mengenai otak)
Kedelapan tulang cranial adalah tulang frontal, dua buah tulang parietal, dua
buah tulang temporal, tulang occipital, tulang sphenoid, dan tulang ethmoid.
tulang tersebut adalah dua buah tulang maxilla, dua buah tulang zygomatic,
tulang mandibular, dua buah tulang lacrimal, dua buah tulang palatine, dua
buah tulang conchae nasal inferior, tulang vomer, dan tulang nasal yang
mendasari suatu organ yaitu organ hidung atau dengan nama latin nasal .
Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika
pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika
otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya aliran darah)
1
adanya haemorrhage (pendarahan). Stroke iskemik yang biasanya disebabkan
oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85
perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip
stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic
attacks (TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya
Indonesia, stroke terjadi pada 12 dari 1.000 orang dan satu dari 7 pasien yang
penampang (yang sering disebut irisan atau slice), baik horisontal maupun
vertikal dari tubuh. Generasi terbaru dari CT-scan yaitu MSCT-scan (Multi
2
generasi terdahulu, sehingga penegakan diagnosa dapat lebih akurat (Sofiana,
2013).
a. Tujuan umum :
b. Tujuan khusus
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang terdiri dari tulang tengkorak (cranium), otak (cerebral), dan organ-organ
2.1.1 Cranium
vertebrae yang terdiri dari 22 tulang yang berbeda dan dibagi kedalam
dibagi atas 2 bagain, yaitu calvarium (tutup kepala) dan base (dasar
kepala).
4
Gambar 2.1 Tulang Cranial (Ballinger,2016)
5
2.1.2 Cerebral (Otak)
pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100
Cerebral terdiri dari dua bagian utama yaitu Cerebrum (otak besar) dan
ialah:
a. Cerebrum
bagian yang sama, hemisfer serebri kiri dan kanan (Gambar 2.3).
tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang
6
Gambar 2.3 Hemisfer Serebrum (Sherwood,2011)
penglihatan.
7
4) Lobus frontalis yang terletak di kepala bagian depan. Lobus
elaborasi pikiran.
b. Cerebellum
8
2) Spinoserebelum meningkatkan tonus otot dan
terjadi.
9
Gambar 2.5 Pembagian Cerebelum ( Merah =
serebroserebelum) (Sherwood,2011)
pusat, dari lapisan terluar hingga terdalam; dura mater, arakhnoid mater,
dan pia mater. (Gambar 2.6). Berikut ini penjelasn dari ketiga membrane
1) Dura mater adalah pembungkus inelastik kuat yang terdiri dari dua
lebih besar, sinus venosus. Darah vena yang berasal dari otak
10
2) Arakhnoid mater adalah lapisan halus kaya pembuluh darah
penting dalam pembentukan CSS, suatu topik yang kini akan kira
11
d. Sistem Ventrikel
cairan serebrospinal. Sel-sel ependim adalah salah satu dari beberapa jenis
sel yang memiliki silia. Gerakan silia sel ependim ikut berperan
sebagai sel punca neuron dengan potensi membentuk tidak saja sel glia
e. Catatan Klinis
mengalami kerusakan jika organ ini tidak mendapat pasokan O, lebih dari
12
4 sampai 5 menit atau penyaluran glukosanya terputus lebih dari 10
Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika
pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika
otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya aliran darah)
oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85
perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip
stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic
attacks (TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya
Indonesia, stroke terjadi pada 12 dari 1.000 orang dan satu dari 7 pasien yang
13
menggerakkan satu atau lebih anggota badan dari salah satu sisi
mampu untuk melihat salah satu sisi dari luas pandang (visual field). Stroke
(golden period) yang maksimum hanya berlangsung beberapa jam saja setelah
tetap atau kerusakan yang lebih parah. Dan jika tidak ditangani, bahkan bisa
tekanan darah tinggi dan merokok. 80 persen stroke dapat dihindari dengan
2.2.1. Klasifikasi
14
menjadi 20,8% LAAS, 17,4% LAC, 18,1% CEI, 16,8% UDE dan
26,8% ODE.
pasien akan menderita pasca stroke yang lebih berat (Neil R.Sims.
2010).
a. Stroke hemorragik
venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH lebih lanjut terbagi
15
menjadi parenchymal hemorrhage, hemorrhagic infarction, dan
punctate hemorrhage.
b. Stroke iskemik
ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri
2.2.2. Patofisiologi
16
bengkak seluler akibat disrupsi inti sel, organel, membran plasma, dan
2.2.3. Pencegahan
17
pada angka 1%.Setelah terjadinya serangan stroke ringan atau TIA,
9,3%.
18
Cardiovascular Radiology and Intervention memberikan panduan
yaitu gantry, komputer, dan operator console. Sistem ini mencakup perangkat
19
2.3.1. Gantry
Detektor padat dan terdiri dari dioda ditambah dengan bahan kristal
20
2.3.4. Kolimator
x), yang membentuk dan membatasi sinar. Ketebalan slice pada unit
yang digunakan.
2.3.5. Komputer
21
mencakup faktor seperti kilovoltage, milliamperage, pitch, field of
berada di lokasi lain atau digunakan oleh ahli radiologi atau teknolog.
elektronik.
pada PACS dapat menggunakan kombinasi optical disk dan hard disk
Gambar pada CT Scan dapat terjadi sebagai hasil dari berkas sinar-X yang
22
tergantung kualitas gambar yang dihasilkan sehingga aspek klinis dari gambar
adalah :
eksposi, meliputi tegangan tabung (KV), arus tabung (mA) dan waktu
23
Tegangan tabung (KV) yaitu beda potensial antara tabung katoda
dan anoda. Semakin tinggi awan elektron yang dihasilkan maka akan
sinar-X, apabila arus tabung besar maka elektron yang dihasilkan akan
semakin besar.
24
Field of View (FOV) sedang, yaitu 200 mm diharapkan gambar
artefak sedikit.
1982).
2.4.6. Pitch
collimation.
25
(pitch) yaitu 1:1 atau sederhananya 1. Suatu pitch dengan nilai 1
proses scanning. Nilai pitch berada dalam range 0 sampai dengan 10,
(Bushberg, 2003)
26
metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan jaringan-
Dasar pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU, jaringan
lunak 140 HU sampai dengan 400 HU, untuk tulang mempunyai nilai
nilai yang dimiliki -1000 HU. Jaringan atau substansi lain dengan
hitam. Jaringan dan substansi lain akan dikonversi menjadi warna abu-
abu bertingkat yang disebut gray scale. Khusus untuk darah yang
27
Level menentukan densitas (derajat kehitaman) gambar yang
28
Gambar.2.9 Scanogram Skull
berikut:
b. Sakit kepala
g. Kelainan bawaan
h. Hidrosefalus
d. kVp : 120
29
e. mAs : 250 otomatis
f. Field of view : 22 cm
30
BAB III
Instalasi Radiologi RSUD dr. Soeselo Slawi dengan di antar oleh perawat
1).
Slawi dibedakan atas dua SPO, yaitu pada kasus trauma dan non-trauma atau
Nama : Tn. Hd
Umur : 48 th
Alamat : Slawi
31
Diagnosa : Stroke
a. Pesawat CT-Scan
Merk : Siemens
No seri : 253371144
No tabung : M-CT-172
Merk : Kodak
c. Film radiografi
Merk : Kodak
e. Head cleam
f. Pengganjal kepala
g. Selimut
32
3.2.2. Persiapan Pasien
berjalan.
samping tubuh.
c. Parameter Scaning
Cerebrm (10.0mm)
Kv : 130 kVp
33
mA : 25
Pitch : 0.55
Tampak lesi hiperdens (vol 19.78 cc) dengan perifokal odema pada
34
Tampak lesi hiperdens lakuner pada globus palidus kiri
KESAN
kanan
3.5.Pembahasan
Radiologi RDUD dr. Soeselo Slawi hampir sama dengan prosedur yang ada
dalam teori. Perbedaan yang ada di lakukan karena kondisi alat dan pasien.
Posisi pasien supine (head first) dan menempatkan kepala pasien pada head
MAE. Kepala di fiksasi dengan head cleam. Central point lampu indikator 3
jari superior kepala. Tubuh pasien di fiksasi dengan body strap agar selama
35
pemeriksaan tidak bergerak. Dan pasien diberi selimut agar lebih nyaman
Head Routin. Dengan parameter antara lain slice thickness untuk base 5.0 mm
dan cerebrum 10.0 mm, 130 kVp, mAs 25, scan time 10.41 s.
MPR dengan slice thickness 1.5 mm, recon increment 1.0 mm dan kernel
36
Citra Potongan sagital Hasil penghitungan Volume darah
37
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pada laporan kasus ini yaitu untuk
CT Scan Kepala dengan Indikasi Stroke untuk bekal saat penanganan pasien
kedepannya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Rasad, Sjahrir. 2011. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Netter, Frank H. 2014. Atlas of Human Anatomy. Six Edition. Philadelphia, USA:
Saunders Elsevier.
Damasio, Hanna. 2005. Human Brain Anatomy in Computerized Images. Second
Edition. New York, USA: Oxford University Press.
Neil R.Sims. 2010. Mitochondria, oxidative metabolism and cell death in strok.
Diakses tanggal 22-09-2017 pukul 21:30 WIB
39
LAMPIRAN
Lampiran 1
40
Lampiran 2
41